BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Setiawan, (2015) pernah melakukan pengujian mengenai Glenium ACE 8950 pada beton biasa, pada umur 7 hari dan 28 hari dengan komposisi glenium 0%, 0.5%, 1%, dan juga 1.5%. Dari penambahan Glenium yang dilakukan terjadi perubahan kekuatan pada beton dengan penambahan glenium 1.5%, dengan prosentase 36,404% pada umur 28 hari dibandingkan dengan beton tanpa glenium. Untuk kuat tekannya dapat dilihat pada tabel 2.1. Tabel 2.1. Hasil Pengujian Kuat Desak Beton Variasi
f’c 7 hari
Perubahan (%)
f’c 28 Hari
Perubahan (%)
Keterangan
BN BG 0,5% BG 1% BG 1,5%
28,5437 38,2498 42,3262 44,2762
25,3738 32,5652 35,5331
32,3716 43,4607 45,7856 50,9017
25,5153 29,2974 36,4037
Naik Naik Naik
Sumber Setiawan, 2015
Dari tabel 2.1. diketahui bahwa pada beton dengan penambahan glenium akan bisa meningkatkan kuat tekannya dibandingkan dengan beton tanpa glenium. Sedangkan Asmono (2015), melakukan penelitian tentang beton ringan dengan komposisi batu apung (0%, 25%, 50%, 75%, dan 100%) sebagai pengganti agregat kasar dan juga penambahan fly ash dan sikament LN selama 28 hari dan juga 56 hari, didapatkan bahwa kuat tekan beton ringan dengan 100% substitusi batu apung mencapai 14,510 MPa sedangkan pada umur 56 hari mencapai 15,639 MPa. Hal ini dapat dilihat pada tabel 2.2.
6
7
Tabel 2.2. Kuat Tekan Beton Ringan ( 28 & 56 hari ) Kuat Tekan Rata – Rata (MPa)
Persentase batu apung (%)
28 hari
56 hari
0 25 50 75 100
41,457 18,498 10,346 14,808 14,150
46,247 38,895 21,337 17,293 15,639
Peningkatan (%)
10,357 52,441 51,514 17,381 9,522
Sumber : Asmono, 2015
Tivio (2010) meneliti tentang pengaruh komposisi batu apung sebagai substitusi agregat kasar terhadap kuat tekan dan juga kuat tarik belah. Pengujian dilakukan dengan substitusi dari 0%, 20%, 30%, dan 50% terhadap agregat kasar. Kuat tekan pada 20% dapat mencapai 27,93 MPa, sedangkan kuat tekan pada 50% mencapai15,68. Untuk data selengkapnya dapat dilihat dari tabel 2.3. Tabel 2.3. Kuat Tekan dan Kuat Tarik Belah Beton Ringan Dengan Agregat Batu Apung (0% - 50%) N
Kode Benda
Kadar Batu
Berat
o
Uji
Apung (%)
Rata
–
(kg/m³) 1. 2. 3. 4.
BARBA0 BARBA20 BARBA30 BARBA50
0 20 30 50
2359 1887 1774 1680
Jenis
Kuat
Rata
Tekan
Tarik
Kuat
–
Belah
Rata
Rata (MPa) 40,24 27,93 21,49 15,68
Tarik Rata
–
Rata (MPa) 4,53 2,92 2,55 1,84
Sumber : Tivio, 2010
Selain itu penelitian beton ringan dilakukan oleh Sujoko (2013), tentang pengaruh partial replacement pasir dengan breksi batu apung terhadap berat jenis dan kuat tekan beton ringan. Dengan komposisi pasir alami dan apsir pumice sebesar 0%, 25%, 50%, 75%, dan 100%. Sedangkan pada batu apung menggunakan 100% batu apung sebagai subtitusi agregat kasar. Dan hasil yang diperoleh adalah sebagai tabel 2.4
8
Tabel 2.4. Berat Jenis dan Kuat Tekan Beton Ringan Dengan Komposisi Pasir Pumice dan Pasir Alami. Komposisi pasir alami Batu apung dan pasir pumice
0% 25% 50% 75% 100%
100% 100% 100% 100% 100%
Berat (kg/m³)
jenis Kuat tekan (MPa)
1656,58 1739,02 1767,72 1805,98 1813,08
15,10 18,61 19,37 19,88 20,34
Sumber : Sujoko, 2013
Berdasarkan penelitian Agustiar (2006), pengaruh dimensi maksimum gradasi menerus agregat kasar batu apung menggunakan dimensi 5 mm, 10 mm, 15 mm, 20 mm, dan 25 mm. Benda uji berupa silinder. Pengujian meliputi kuat tekan, kuat tarik belah, dan modulus elastisitas dan pengujian dilakukan pada saat beton berumur 28 hari. Dari hasil penelitian ini, kuat tekan sebesar 7,940 MPa didapat pada agregat batu apung dengan diameter 10 mm. Kuat tarik belah didapat sebesar 0,874 MPa pada dimensi 20 mm, serta modulus elastisitas sebesar 6691,542 MPa dengan diameter 25 mm. Tabel 2.5 Pengaruh Dimensi Maksimum Agregat Kasar Batu Apung Pada Beton Ringan Dimensi Pumice Kuat (mm) (MPa) 5 10 15 20 25
Tekan Kuat Tarik Belah Modulus (MPa) Elastisitas (MPa) 6,790 0,782 5843,057 7,940 0,552 6263,543 6,202 0,613 3700,434 7,616 0,874 5508,018 5,458 0,817 6691,542
Sumber : Agustiar, 2006
Sutrisno dan Widodo (2013), meneliti tentang variasi kandungan semen terhadap beton ringan agregat pumice dengan kandungan semen 300 kg/m3, 350 kg/m3, 400 kg/m3, dan 450 kg/m3. Ukuran butir maksimum agregat kasar (pumice)
9
20 mm dan menggunakan bahan tambah berupa Sikament NN dan Plastiment VZ. Bahan tambah berfungsi untuk menambah workability adukan beton serta memperlambat proses pengerasan beton.Kuat tekan rata-rata yang dihasilkan berurutan dari variasi kandungan semen 300 kg/m3 sampai 450 kg/m3adalah sebesar 14,19 MPa, 19,12 MPa, 19,3461 MPa, dan 24,8 MPa. Dari hasil penelitian ini, beton dengan kandungan semen 450 kg/m3 yang memperoleh kuat tekan tertinggi sebesar 24,8 MPa dan memiliki berat jenis sebesar 1861,45 kg/m3sehingga memenuhi syarat yaitu kuat tekan beton minimal 17,24 MPa dan berat jenis lebih kecil dari 1900 kg/m3. Tabel 2.6 Analisis Variasi Kandungan Semen Terhadap Kuat Tekan Beton Ringan Struktural Agreat Pumice Kandungan Semen (kg/m3) 300 350 400 450
Berat Jenis (kg/m3) 1823,29 1856,81 1885,62 1861,45
Kuat Tekan (MPa) 14,194 19,131 19,346 24,798
Sumber : Sutrisno dan Widodo, 2013
Hidayat (2013), meneliti tentang pengaruh komposisi agregat kasar batu apung dan batu pecah terhadap berat jenis dan kuat tekan. Proporsi campuran agregat kasar didalam penelitian ini digunakan 5 variasi, yaitu: 0%, 25%, 50%, 75%, dan 100% selama 56 hari. Benda uji berupa silinder beton berukuran 150 mm x 300 mm dan tiap varian berjumlah 3 benda uji. Nilai faktor air semen yang digunakan adalah 0,45 dan juga menambahkan superplasticizer berjenis sikament NN dan plastiment N. Dari hasil pengujian berat jenis variasi 0% sampai 100% didapatkan hasil secara berurutan sebesar 1815,26 kg/m3, 1938,39 kg/m3, 2012,97 kg/m3, 2121,84 kg/m3, dan 2170,53 kg/m3. Didapat pula hasil pengujian kuat
10
tekan secara berurutan sebesar 18,42 MPa, 22,40 MPa, 26,83 MPa, 36,59 MPa, 46,72 MPa. Dari hasil penelitian ini, dapat disimpulkan berat jenis dan kuat tekan optimum terjadi pada prosentase batu apung sebesar 100% dan batu pecah sebesar 0% dengan nilai berat jenis sebesar 1815,26 kg/m3 dan kuat tekan sebesar 18,42 MPa. Hasil tersebut telah memenuhi syarat berdasarkan SNI 03-2847-2002 dengan berat jenis kurang dari 1900 kg/m3 dan kuat tekan melebihi 17,24 MPa. Tabel 2.7 Pengaruh Komposisi Agregat Kasar (Breksi Batu Apung dan Batu Pecah) Terhadap Berat Jenis dan Kuat Tekan Komposisi ( % ) 0 25 50 75 100 Sumber : Hidayat, 2013
Berat Jenis (kg/m3) 1815,26 1938,39 2012,97 2121,84 2170,53
Kuat Tekan (MPa) 18,24 22,41 26,83 36,60 46,73