BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Pemasaran 2.1.1 Pengertian Sistem Sistem adalah sekumpulan objek-objek yang saling berhubungan dan berinteraksi serta hubungan antar objek bisa dilihat sebagai satu kesatuan yang dirancang untuk mencapai satu tujuan (Fatta, 2007, p3). Sistem adalah fakta yang tersusun dan teratur secara logis berupa prinsip-prinsip, doktrin atau semacamnya, dalam suatu bidang pengetahuan atau pemikiran tertentu (Herujito, 2001, p39). Sistem adalah sekolompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk menghasilkan suatu tujuan yang diinginkan (McLeod, 2001, p11). Dari teori-teori yang telah dijelaskan di atas, maka dapat dikatakan bahwa sistem adalah sekelompok elemen atau objek yang saling terintegrasi, berhubungan, berinteraksi secara tersusun dan teratur secara logis untuk menghasilkan suatu tujuan yang diinginkan. 2.1.2 Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang digunakan individu, rumah tangga ataupun organisasi untuk mempertoleh kebutuhan dan keinginan mereka dengan cara menciptakan dan mempertukarkan produk dan nilai dengan pihak lain. (Simamora, 2001, p20). Pemasaran adalah suatu interaksi yang berusaha untuk menciptakan hubungan pertukaran dan bukan merupakan cara yang sederhana yang hanya sekadar untuk menghasilkan penjualan (Rangkuti, 2009, p21). 8
9 Pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penetapan harga, promosi, serta distribusi gagasan, barang, dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuan individu dan organisasi (Griffin & Ebert, 2007, p298). Dari teori-teori yang telah dijelaskan di atas, maka dapat dikatakan bahwa pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang memiliki interaksi untuk menciptakan hubungan pertukaran yang memuaskan untuk tujuan individu dan organisasi. 2.1.3 Pengertian Sistem Pemasaran Dari teori-teori yang telah dijelaskan di atas tentang sistem dan juga pemasaran, maka dapat dikatakan bahwa sistem pemasaran adalah sekelompok elemen atau objek yang saling terintegrasi, berhubungan, berinteraksi secara tersusun dan teratur secara logis untuk menciptakan hubungan pertukaran yang memuaskan untuk tujuan individu dan organisasi. 2.2 Electronic Commerce (e-Commerce) 2.2.1 Pengertian e-Commerce Electronic Commerce (e-Commerce) merupakan transaksi pembelian dan penjualan, pemasaran dan pelayanan serta pengiriman dan pembayaran produk, jasa, dan informasi di Internet, intranet, ekstranet, dan jaringan lainnya, antara perusahaan berjaringan dengan prospek, pelanggan, pemasok, dan mitra bisnis lainnya. e-Commerce meliputi seluruh proses dari pengembangan, pemasaran, penjualan, pengiriman, dan pembayaran untuk berbagai produk dan jasa yang diperjual belikan dalam pasar global berjejaring kepada para pelangga, dengan dukungan dari jaringan para mitra bisnis di seluruh dunia (Humdiana & Indrayani, 2003,p350).
10 Menurut Walther & Levine (2000, p8) e-Commerce mengacu pada proses membeli atau menjual produk atau jasa melalui jaringan elektronik. Media yang paling populer di mana e-Commerce dilakukan adalah Internet. Menurut Rosen (2002, p4) e-Commerce mencakup jangkauan kegiatan bisnis secara online untuk produk-produk dan layanan-layanan, baik business-to-business maupun business-to-consumer melalui Internet. Hal ini membawa e-Commerce kedalam dua hal yaitu: 1. Online Shopping. Ruang lingkup informasi dan kegiatan yang menyediakan konsumen dengan informasi yang dia butuhkan untuk melakukan bisnis dan membuat keputusan untuk membeli suatu produk yang dijual. 2. Online Purchasing Infrastruktur teknologi untuk pertukaran data dan pembelian produk melalui Internet. Dari beberapa teori tentang e-Commerce yang telah dijelaskan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa e-Commerce merupakan metode suatu kegiatan bisnis yang berguna untuk perusahaan dalam memasarkan produk-produknya yang kemudian dijual melalui Internet. Dengan adanya e-Commerce pelanggan dapat menemukan web perusahaan, melihat produk yang dipasarkan, memilih produk yang sesuai dengan keinginan kemudian melakukan transaksi pembelian melalui web, lalu mengkonfirmasi pembayaran yang telah dilakukan melalui web tersebut.
11 2.2.2 Keuntungan Penggunaan e-Commerce Keuntungan penggunaan e-Commerce bagi pelaku bisnis, antara lain: 1. Meningkatkan Revenue stream; 2. Meningkatkan market exposure; 3. Menurunkan biaya operasional, efisien, lebih tepat waktu; 4. Memperpendek siklus hidup produk; 5. Meningkatkan manajemen pasokan; 6. Meluaskan jangkauan; 7. Meningkatkan kedekatan dengan pelanggan; 8. Meningkatkan rantai nilai dengan mengkomplemenkan bisnis yang praktis. Dengan melakukan kegiatan bisnis secara online, perusahaan dapat mejangkau pelanggan di seluruh dunia. Oleh karena itu dengan memperluas bisnis mereka, sama saja dengan meningkatkan keuntungan (Humdiana & Indrayani, 2003,p350). Keuntungan penggunaan e-Commerce bagi konsumen, antara lain: 1. Konsumen dapat melakukan transaksi secara online; 2. Menghemat waktu dan biaya; 3. Belanja cukup pada satu tempat; Sebagai gambaran seorang pelanggan dapat menggunakan komputer pribadi pagi atau malam selama tujuh hari seminggu untuk membeli hampir semua produk, konsumen tersebut tidak perlu mengantri di toko atau meninggalkan rumahnya; yang dilakukan hanya mengklik kategori produk dari web site misalnya www.beyond.com lalu memasukkan informasi kartu kreditnya, kemudian menunggu produk itu diantar melalui kurir. (Humdiana & Indrayani, 2003,p351).
12 2.3 Analisis dan Perancangan Sistem Dalam sub bab ini akan membahas mengenai pengertian dari analisis sistem dan perancangan sistem. 2.3.1
Pengertian Analisis Sistem Analisis sistem adalah penelitian atas sistem yang telah ada dengan tujuan untuk merancang sistem batu atau diperbarui (McLeod, 2001, p128). Analisis sistem menggambarkan apa yang sistem perlu lakukan unuk menemukan kebutuhan informasi yang diperlukan oleh pemakai. (O’Brien, 2005, p350). Analisis sistem adalah sebuah istilah yang secara kolektif mendeskripsikan fasefase awal pengembangan sistem. Analisis sistem merupakan teknik pemecahan masalah yang menguraikan bagian-bagian komponen dengan mempelajari seberapa bagus bagianbagian komponen tersebut bekerja dan berinteraksi untuk mencapai tujuan mereka. Analisis sistem merupakan tahapan paling awal dari pengembangan sistem yang menjadi fondasi menentukan keberhasilan sistem informasi yang dihasilkan nantinya. Tahapan ini penting karena menentukan bentuk sistem yang harus dibangun. Tahapan ini bisa merupakan tahap yang mudah jika klien sangat paham dengan masalah yang dihadapi dalam organisasinya dan tahu betul fungsionalitas dari sistem informasi yang akan dibuat. Tetapi tahap ini bisa menjadi tahap yang paling sulit jika klien tidak bisa mengidentifikasi kebutuhannya atau tertutup terhadap pihak luar yang ingin mengetahui detail proses-proses bisnisnya (Fatta, 2007, p44). Dari beberapa teori tentang analisis sistem yang telah dijelaskan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa analisis sistem merupakan proses penelitian sistem yang sedang berjalan pada suatu perusahaan/organisasi yang bertujuan untuk menemukan masalah
13 yang sedang terjadi pada sistem yang sedang berjalan tersebut, kemudian memberikan solusi yang terbaik untuk mengatasi permasalahan tersebut. 2.3.2 Pengertian Perancangan Sistem Perancangan sistem adalah penentuan proses dan data yang diperlukan oleh sistem baru. Jika sistem itu berbasiskan komputer, rancangan dapat menyertakan spesifikasi jenis peralatan yang digunakan (McLeod, 2001, p130). Perancangan sistem adalah proses pengembangan spesifikasi sistem baru berdasarkan hasil rekomendasi analisis sistem. Dalah tahap perancangan, tim kerja desain harus merancang spesifikasi yang dibutuhkan dalam berbagai kertas kerja. Kertas kerja itu harus memuat berbagai uraian mengenai input, proses, dan output dari sistem yang diusulkan (Kusrini & Koniyo, 2007, p79). Menurut O’Brien (2005, p351) perancangan sistem terdiri dari tiga aktifitas yaitu: 1. Perancangan ’user interface’ yaitu merancang layer, formulir, dan dialog box. 2. Perancangan ’data’ yaitu menentukan entity (objek), atribut, relationship, kaidah integritas dan lain-lain. 3. Perancangan ’proses’ yaitu membuat program dan prosedur seperti user services, application service, dan data services. Dari beberapa teori tentang perancangan sistem yang telah dijelaskan di atas, maka dapat dikatakan bahwa perancangan sistem adalah penentuan proses dan data yang diperlukan oleh sistem baru yang terdiri atas user interface, data, dan proses berdasarkan hasil rekomendasi analisis sistem.
14 2.4 Basis Data Basis data merupakan sekumpulan data yang berhubungan secara logis dan merupakan deskripsi dari data tersebut, dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi dari suatu organisasi (Connoly, 2002, p14). Setiap basis data memiliki objek-objek seperti : a. Field Field merupakan kolom yang terdapat pada tabel pada sebuah basis data. b. Record Record adalah kumpulan field-field yang berelasi secara logis. c. File File merupakan kumpulan dari record yang berelasi secara logis. d. Entity Entity merupakan aktor, tempat, benda atau kejadian yang berkaitan dengan informasi yang disimpan. e. Attribute Attribute merupakan tiap-tiap karakteristik yang menjelaskan suatu entity. f. Primary Key Primary Key merupakan sebuah field yang nilainya unik yang tidak sama antara suatu record dengan record yang lain. g. Foreign Key Foreign Key adalah sebuah field yang nilainya berguna untuk menghubungkan primary key lain yang berada pada tabel yang berbeda.
15 2.5 Diagram Aliran Dokumen (DAD) Diagram Aliran Dokumen mendeskripsikan gambaran yang merupakan aliran dokumen dan proses yang dilakukan oleh aktor-aktor yang terlibat pada suatu proses. Menurut Mulyadi (2001, pp58-63), diagram aliran dokumen adalah suatu model yang menggambarkan aliran dokumen dan proses untuk mengolah dokumen dalam suatu proses. Berikut ini adalah tabel yang menjelaskan komponen-komponen dari diagram aliran dokumen : Tabel 2.1 Simbol-simbol Diagram Aliran Dokumen
Simbol
Keterangan Dokumen Simbol ini digunakan untuk menggambarkan semua jenis dokumen, yang merupakan formulir untuk merekam data terjadinya suatu transaksi. Keputusan Simbol ini menggambarkan keputusan yang harus dibuat dalam proses pengolahan data. Keputusan yang dibuat ditulis dalam simbol. Garis Alir Simbol ini menggambarkan arah proses pengolahan data.
Persimpangan Garis Alir Jika dua garis alir bersimpangan, untuk menunjukkan arah masing-masing
garis,
salah
satu
garis
dibuat
sedikit
melengkung tepat pada persimpangan kedua garis tersebut.
16 Simbol
Keterangan Pertemuan Garis Alir Simbol ini digunakan jika dua garis alir bertemu dan salah satu garis mengikuti garis lainnya. Proses Simbol ini untuk menunjukkan tempat-tempat dalam sistem informasi yang mengolah atau mengubah data yang diterima menjadi data yang mengalir keluar. Nama pengolahan data ditulis didalam simbol. Mulai / Berakhir (terminal) Simbol ini untuk menggambarkan awal dan akhir suatu sistem akuntansi
2.6 Data Flow Diagram (DFD) Menurut Shelly & Rosenblatt (2011, p200) Data Flow Diagram (DFD) menunjukkan bagaimana data bergerak melalui suatu sistem informasi tetapi tidak menunjukkan logika program atau langkah-langkah pengolahan. Satu set DFD menyediakan model logis yang menunjukkan apa yang sistem lakukan, bukan bagaimana sistem melakukannya. Perbedaan ini penting karena berfokus pada implementasi. Langkah ini akan membatasi penelitian anda untuk mendesain suatu sistem desain yang paling efektif. Menurut Whitten (2004, p334), DFD merupakan pemodelan proses yang digunakan untuk menggambarkan aliran data melalui sebuah sistem dan tugas atau pengolahan yang dilakukan oleh sistem. Dari kutipan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa DFD merupakan suatu pemodelan proses yang menggambarkan aliran data dalam suatu sistem.
17 Tabel 2.2 Simbol-Simbol DFD Simbol
Keterangan Elemen Lingkungan Elemen lingkungan yang dihadapi oleh sistem. Elemen ini memberikan data input untuk sistem dan menerima data output dari sistem. Untuk mendeskripsikan elemen lingkungan, sering digunakan nama terminator. Terminator menandakan tempat dimana sebuah sistem berakhir. Terminator dilambangkan dengan sebuah persegi atau kotak dengan label nama dari elemen lingkungan tersebut. Sebuah terminator dapat berupa orang, organisasi, atau sistem lainnya. Proses Proses adalah kerja yang dilakukan oleh sistem sebagai respons terhadap aliran data masuk atau kondisi. Proses mengubah masukan menjadi keluaran. Proses dapat digambarkan dengan sebuah lingkaran atau persegi panjang atau sebuah persegi dengan sudut yang membentuk bulatan dengan label nama dari proses tersebut. Penamaan proses pada umumnya menggunakan kata benda dan objek.
Aliran Data Sebuah aliran data terdiri dari sekelompok elemen data yang terhubung dan bergerak dari satu titik atau proses ke titik atau proses lainnya. Aliran data digambarkan dengan simbol panah.
18 Data Store Penyimpanan data merupakan tempat data yang digunakan dalam sistem disimpan. Penyimpanan data dilambangkan dengan persegi yang terbuka.
Proses
penggambaran
DFD
adalah
dengan
mengidentifikasi
proses,
menghubungkan mereka dengan aliran data, mengidentifikasi terminator yang menyediakan masukan dan menghasilkan keluaran dan menambahkan penyimpanan data bila diperlukan. Tingkatan dalam DFD yaitu : 1. Diagram konteks merupakan level tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input atau output ke sistem. 2. Diagram nol merupakan penggambaran diagram konteks yang lebih rinci. Hal yang harus diperhatikan : a. Perlihatkan data store yang digunakan. b. Untuk proses yang tidak dirinci lagi pada level selanjutnya, tambahkan tanda * pada akhir nomor proses. c. Keseimbangan input atau output antara diagram konteks dan diagram nol harus dipelihara. 3. Diagram rinci merupakan rincian dari diagram nol atau diagram level di atasnya.
19 2.7 Entity Relationship Diagram (ERD) Menurut Connoly & Begg (2002, p15) Entity Relationship Diagram (ERD) merupakan gambaran logika terstruktur dari suatu basis data yang dibentuk kedalam diagram. ERD menyediakan cara yang sederhana dalam pembuatannya dan juga dapat dengan mudah memahami berbagai komponen dalam suatu desain pada basis data. Menurut Kusrini (2007, p21) terdapat tiga notasi dasar yang bekerja pada model ERD yaitu: entity, relationship, dan attribute. Sebuah entity adalah sebuah “benda” atau “objek” di dunia nyata yang dapat dibedakan dari semua objek lainnya. Relationship adalah hubungan di antara beberapa entity atau asosiasi antar entity. Sedangkan attribute merupakan sebutan property untuk mewakili suatu entity yang akan disimpan datanya. Entity digambarkan dengan bentuk persegi panjang, seperti tampak pada gambar berikut:
Gambar 2.1 Contoh Entity (Kusrini, 2007, p21). Relationship digambarkan dengan belah ketupat seperti yang tampak pada gambar di bawah ini:
Gambar 2.2 Contoh Relationship (Kusrini, 2007, p21).
20 Attribute digambarkan dengan elips seperti yang tampak pada gambar di bawah ini:
Gambar 2.3 Contoh Attribute (Kusrini, 2007, p22). 2.8 State Transition Diagram (STD) State Transisition Diagram adalah alat yang digunakan untuk menggambarkan suatu urutan dan variasi layar yang dapat terjadi selama satu sesi pengguna. Bisa dikatakan sebagai peta jalan. Setiap layar dianalogikan sebagai sebuah kota. Tidak semua jalan melewati seluruh kota. Bentuk bujur sangkar digunakan untuk menggambarkan tampilan layar. Gambar anak panah menggambarkan kontrol dan menggerakkan kejadian yang akan membuat layar menjadi aktif atau menerima fokus. Bujur sangkar tersebut hanya menggambarkan apa yang akan muncul selama dialog. Arah anak panah menunjukkan urutan munculnya layar-layar tersebut. Sebuah anak panah yang terpisah. Masing-masing memiliki nama, digambarkan untuk setiap arah karena tindakan yang berbeda akan menggerakkan aliran kontrol dari dan aliran kontrol ke layar yang ada (Whitten, 2001, p673).
21 2.9 Istilah dalam Mainan 2.9.1
Pengertian Diecast Diecast merupakan sebuah bentuk cetakan/bahan yang berasal dari besi, alumunium, magnesium, tembaga, ataupun timbal. Mainan diecast merupakan mainan yang bahannya terbuat dari besi, alumunium, magnesium, tembaga, ataupun timbal. Misalnya mobil-mobilan diecast.