BAB II LANDASAN TEORI
A. Pengertian Psikopat Secara harfiah psikopat berarti sakit jiwa. Berasal dari kata psyche yang artinya jiwa dan pathos yang artinya penyakit. Orang awam lazimnya menyebut gila. Tahun 1952 dalam ilmu psikiatri terjadi perubahan nomenklatur kepribadian psikopatik menjadi kepribadian sisiopatik. Namun pada 1968 terminologi kepribadian sosiopatik berubah menjadi bentuk gangguan kepribadian antisosial, yang dipakai hingga saat ini.1 Menurut Singgih Dirgagunarsa mengatakan bahwa psikopat merupakan hambatan kejiwaan yang menyebabkan pengidapnya mengalami kesulitan dalam menyesuaikan diri terhadap norma-norma sosial yang ada di lingkungannya. Pengidap psikopat memperlihatkan sikap egosentris yang besar. Seolah-olah semua patokan untuk semua perbuatannya adalah dirinya sendiri.2 Sedangkan menurut Kartini Kartono dalam bukunya yang berjudul Psikologi Abnormal, Psikopat adalah bentuk kekalutan mental (mental disorder) yang ditandai dengan tidak adanya pengorganisasian dan pengintegrasian pribadi sehingga seorang
1
Ivana Sajogo, Didi Aryono Budiono, Kepribadian Antisosial: Fokus pada White-Coolar Crime, File Pdf diunduh pada Jumat, 06 Maret 2015. 2 Singgih Dirgagunarsa, Pengantar Psikologi, (Jakarta: Mutiara, 1998), 145.
25
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
26
psikopat tidak pernah bisa bertanggung jawab secara moral dan selalu terjadi konflik dengan norma-norma sosial dan hukum.3 Berdasarkan penjelasan Kartini Kartono dan Singgih Dirgagunarsa dapat disimpulkan bahwa psikopat merupakan psikopat merupakan kelainan dan gangguan jiwa yang ciri utamanya yaitu memiliki ketidakmampuan dalam memyesuaikan diri. Selain itu seorang psikopat juga tidak memiliki tanggung jawab moral dan sosial, berkepribadian labil serta emosinya tidak matang. Seorang psikopat dapat melakukan apapun yang diinginkan dan meyakini bahwa yang dilakukannya tersebut benar. Sifatnya yang pembohong, manipulatif, tanpa rasa belas kasihan, serta tidak bersalah setelah menyakiti orang lain. Bahkan terkadang seorang psikopat dapat bertindak kejam kepada siapapun, tidak peduli saudara, kerabat, atau orang tua. Selain tidak peduli terhadap siapun, psikopat selalu melihat kelemahannya karena orang lain. Menurut Dra Tieneke Syaraswati dari FK Universitas Indonesia, di Amerika Serikat jumlah pengidap psikopat cukup banyak sedangkan di Indonesia data pastinya belum ada. Namun, Dra Tieneke meyakini jumlahnya cukup banyak.4 Dra Tieneke juga menjelaskan, perilaku psikopatik biasanya muncul dan berkembang pada masa dewasa. Puncaknya yaitu ketika seseorang berada di usia sekitar 40 tahun, kemudian mengalami fase plateau pada usia sekitar 50 tahun kemudian sedikit demi sedikit menghilang. Psikopat juga bisa disebabkan oleh
3 4
Kartini Kartono, Psikologi Abnormal, (Bandung: Bandar Maju, 2000), 95. http://health.kompas.com/, diakses pada 27 Mei 2015.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
27
kesalahan pola asuh. Ia menyarankan agar bersikap waspada pada anak yang pemarah, suka berkelahi dan melawan, melanggar aturan, dan bersikap kejam pada hewan serta anak yang lebih kecil.5
B. Indikator Psikopat Seseorang yang antisosial cenderung tidak memperdulikan norma-norma sosial yang ada, pemberontak serta tidak mempedulikan aturan yang ada. Kepribadiannya sulit ditebak. Hal ini bisa dilihat dari tidak stabilnya dalam hubungan interpersonal dan lebih mementingkan citra diri. Seorang psikopat selalu bertindak berdasarkan kata hatinya tanpa memoedulikan apakah tindakannya merugikan orang lain atau tidak. Orang seperti ni juga cenderung melakukan sesuatu tanpa berpikir panjang (impulsif) dan selalu berfikiran negatif. Selain itu ia juga memiliki sifat pendendam, sekali saja orang lain melakukan kesalahan seumur hidup ia akan mengingatnya dan suatu saat akan diungkit lagi. Selain itu seorang psikopat juga memiliki sifat yang histrionic (pandai bersandiwara). Ia selalu ingin menarik perhatian dan emosinya tidak bisa dikontrol (meledak-ledak). Selain itu juga memiliki sifat narcisstic (luar biasa egois). Hal tersebut ditunjukkan dengan sikapnya yang selalu ingin dikagumi orang lain. Ia selalu ingin menjadi satu-satunya yang ada dalam hidup seseorang yang ia cintai. Hanya dia yang boleh dipuja.6
5 6
Ibid. Ibid.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
28
Dr. Hervey Cleckley dalam bukunya yang berjudul The Mask of Sanity (1941), Ia menggambarkan seorang psikopat sebagai pribadi yang charming, likeable, intelek, impresif dan pandai merayu. Pada umunya mereka juga cerdas secara akademik.7 Namun dibalik itu semua mereka lebih banyak memiliki sifat negatif seperti tidak bertanggung jawab, merusak diri sendiri dan orang lain, dan sering mengatakan ingin bunuh diri ketika hubungan cintanya kandas. Prof. Robert D Hare dalam bukunya yang berjudul Without Conscience menyebutkan 20 ciri-ciri psikopat. 15 Diantaranya yaitu: 1. Egosentris dan menganggap dirinya hebat 2. Sering berbohong, fasih dan dangkal 3. Tidak mempunyai rasa sesal dan bersalah ketika melakukan kesalahan. Terkadang ia mengakui kesalahannya, namun ia remehkan 4. Ketika masih kecil senang melakukan pelanggaran 5. Bersikap acuh tak acuh terhadap masyarakat 6. Tidak memiliki sikap empati. Bagi pengidap psikopat memotong kepala ayam dan memotong kepala orang tidak ada bedanya 7. Bersifat agresif 8. Impulsif dan sulit mengendalikan diri. Bagi seorang psikopat tidak ada waktu untuk memikirkan baik-buruk sebuah tindakan. Mereka tidak peduli dengan dampak perbuatannya
7
Ibid.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
29
9. Tidak
mampu
bertanggung
jawab
dan
melakukan
hal-hal
demi
kesenangannya 10. Manipulatif dan curang 11. Hidup
sebagai
parasite
karena
memanfaatkan
orang
lain
demi
kesenangannya 12. Seorang psikopat biasanya cerdas, dan mungkin paling cerdas diatara anakanak lain 13. Biasanya banyak mengetahui sesuatu yang tidak diketahuinya. 14. Memiliki perikaraan sengan akurasi yang tinggi (perkiraannya jarang salah dan mayoritas benar. 15. Mengetahui sesuatu yang tidak diketahui. Biasanya banyak yang benar dan sedikit yang salah.8 Berdasarkan ciri-ciri tersebut, penulis menganalisa bahwa psikopat terbagi atas 3 kategori yaitu psikopat ringan, psikopat sedang, dan psikopat berat. Psikopat ringan yaitu psikopat yang melakukan perilaku yang secara umum menyimpang dari norma-norma sosial. Contohnya yaitu berdasarkan survey di Amerika Serikat yang mengatakan bahwa 1 diantara pengguna facebook merupakan pengidap psikopat. Ciri-ciri psikopat ringan diantaranya: 1. Sering berbohong. Mereka menggunakan foto profil palsu, nama palsu dan data palsu.
8
https://id.wikipedia.org/wiki/Psikopat, diakses pada 27 Mei 2015
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
30
2. Egosentris. Pengidap psikopat kategori ringan enggan menerima saran-saran positif dan suka membantah. 3. Tidak merasa bersalah dan menyesal. Mereka senang menyerang pribadi pembuat status tanpa merasa bersalah. 4. Senang membuat kesalahan dengan menggunakan foto profil porno, foto tidak sopan, dan suka membuat status yang tidak layak dibaca. 5. Bersikap acuh tak acuh dengan mengomentari status orang lain dengan sinis. 6. Kurang empati. Mereka merasa lebih pandai, lebih tahu dan lebih mengerti dari teman facebook lainnya. 7. Agresif yaitu dengan mencela status dan penulis status 8. Impulsif dan mudah bereaksi. Apabila ada status yang bernada provokatif, ia langsung bereaksi keras Kategori yang kedua yaitu psikopat ringan. Mereka yang masuk ke dalam kategori ini yaitu melakukan perilaku yang secara umum menyimpang dari dari norma-norma hukum. Ciri-cirinya yaitu: 1. Sering berbohong. Mereka melakukan penipuan, pungli (pungutan liar), korupsi, nepotisme, suap, dan lain-lain. 2. Egosentris yaitu melakukan pemerasan dan pemalakan 3. Tidak mempunyai rasa sesal dan bersalah, mereka selalu mengulangi perbuatan jahatnya 4. Sikap acuh tak acuh dengan tidak takut tehadap ancaman hukum 5. Kurang empati. Mereka suka mempermainkan perasaan orang lain
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
31
6. Senang melakukan pelanggaran dan suka melakukan tindakan criminal 7. Agresif. Sifat ini ditunjukkan dengan suka memaksa 8. Impulsif dan mudah bereaksi 9. Manipulatif dengan suka mencari-cari alasan dan pembenaran atas perbuatan kriminalnya Yang terakhir yaitu psikopat kategori berat. Psikopat kategori ini yaitu mereka yang melakukan perilaku yang secara umum menyimpang dari norma-norma agama. Ciri-cirinya yaitu: 1.
Sering berbohong. Psikopat kategori ini meskipun sudah disumpah atas nama Tuhan, tetapi tetap saja berbohong ketika di pengadilan
2. Egosentris dengan merasa agamanya yang paling benar 3. Senang melakukan pelanggaran agama. Misalnya berjudi dan berzina 4. Bersikap acuh tak acuh dengan tidak mau menghargai penganut agama lain 5. Impulsif dan mudah bereaksi. Misalnya bersikap anarki terhadap hal-hal yang tujuannya mungkin baik namun caranya salah dan tidak religius. Indikator atau ciri-ciri tersebut hanya indikator awal yang tingkat kebenarannya sekitar 50 persen. Untuk membuktikan seseorang mengidap psikopat diperlukan observasi baik secara medis maupun psikologis. Walaupun demikian indicator awal biasanya cukup bisa dijadikan gambaran yang sebenarnya. Dalam buku The Mask of Sanity karya Dr. Cleckley menjelaskan bahwa terdapat 4 jenis psikopat. Jenis-jenis tersebut antara lain:
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
32
1. Primary psychopath yang bergeming terhadap hukuman, penahanan dan tekanan. Orang jenis ini mempunyai cara sendiri untuk memaknai kata dan kehidupan. 2. Secondary psychopath merupakan seorang pengambil resiko serta tanggap terhadap tekanan. Orang jenis ni juga mudah cemas dan merasa bersalah. 3. Distempered psychopath, cenderung marah dan apabila kumat hamper mirip seperti orang yang sakit ayan (epilepsi). Psikopat tipe ini juga cenderung pecandu obat, kleptomania, pedofilia, bahkan yang paling parah menjadi pembunuh dan pemerkosa berantai. 4. Charismatic psychopath merupakan jenis yang berbohong, menarik dan menawan. Mereka biasanya mempunyai bakat tertentu, namun dengan kelebihan tersebut dipergunakan untuk menipu dan memperdaya orang lain.
C. Faktor Penyebab psikopat Sampai saat ini banyak penelitian yang mendukung berbagai faktor tentang penyebab kelainan psikopat, antara lain: 1. Kelainan otak Hubungan antara gejala kelainan psikopat dengan kelainan sistem serotonin kelainan struktural, dan kelainan fungsional otak. (Pridmore, Chambers & McArthur, 2005)9. Sebuah studi di Amerika menemukan bahwa lebih dari 20
9
Lailatul Fitriyah, Muhammad Jauhar, Pengantar Psikologi umum, (Jakarta: Prestasi Pusaka Jakarta, 2013), 267.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
33
persen narapidana di sebuah penjara menengah setempat merupakan pengidap psikopati atau psikopat. Untuk mengetahui penyebabnya, para peneliti menggunakan alat scan MRI untuk mengamati aktivitas otak para narapidana di Rutan tersebut, ada sekitar 120 tahanan. Dari jumlah tersebut peneliti mengelompokkan menjadi 3 kategori. Psikopat rendah, tinggi, dan sedang. Setelah digolongkan berdasarkan kategori, peneliti menunjukkan beberapa gambar orang yang sedang kesakitan, seperti tertimpa benda berat atau terjepit pintu. Mereka disuruh membayangkan jika hal tersebut terjadi pada orang lain yang mereka kenal. Hasilnya, peneliti menemukan minimnya aktivitas pada bagian otak utama, termasuk amigdala (bagian otak yang paling berperan mengatur emosi). Menurut pemimpin penelitian, Prof. Jean Decety respon yang terhambat pada amigdala dan korteks prevontal ventromedial terbukti sesuai dengan hasil penelitian sebelumnya tentang psikopati. 10 2. Lingkungan Orang yang mengidap psikopat memilik latar belakang masa kecil yang tidak memberikan peluang untuk mengembangkan masa emosinya secara maksimal. (Kirkman, 2002)11. Menurut Kartini Kartono, seseorang dapat menderita psikopat karena kurang atau tidak adanya kasih sayang yang diterima dari lingkungannya, terutama keluarga. Apabila pada lima tahun pertama dalam hidupnya dia tidak pernah mengalami kelembutan, kemesraan, dan kasih
10 11
Ibid, 3-4 Ibid, 268
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
34
sayang, hal ini menjadikan individu tersebut gagal dalam mengembangkan kemampuan untuk menerima dan memberikan perhatian serta kasih sayang terhadap orang lain.12 3. Kepribadian sendiri Adanya hubungan antara perilaku para pengidap psikopat dengan skor yang tinggi dalam tes kepribadian Revised NEO Personality Inventory (NEO-PI-R,1992). (Miller & Lynam, 2003).13
D. Pengertian Psikoterapi Dalam sudut pandang bahasa, kata psikoterapi berasal dari kata “psyche” dan “therapy”. Psyche mempunyai arti jiwa atau ruh. Ssecara etimologis psyche merupakan bagian dari diri manusia dari aspek yang lebih bersifat rohaniah dan paling banyak menyinggung sisi yang dalam dari eksistensi manusia, daripada fisik atau jasmani. Sedangkan therapy merupakan pengobatan atau penyembuhan. Menurut Corsini psikoterapi merupakan proses moral dari interaksi dari dua pihak. setiap pihak biasanya terdiri dari dua orang atau lebih pada setiap pihak, dengan tujuan untuk keadaan yang tidak menyenangkan pada salah satu bidang. Diantaranya, fungsi kognitif (kelainan pada fungsi berikir), fungsi afektif (penderitaan atau kehidupan emosi yang tidak menyenangkan) atau fungsi perilaku (ketidaktepatan perilaku), dengan terapi yang memiliki asal-usul kepribadian, 12 13
Kartini Kartino, Psikologi Abnormal (Bandung: Mandar Maju, 2000), 75 Lailatul Fitriyah, Pengantar Psikologi, 268.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
35
perkembangan mempertahankan dan mengubah bersama-sama dengan beberapa metode perawatan yang mempunyai dasar teori dan profesinya diakui resmi untuk bertindak sebagai terapis.14 Menurut Lewis R. Worberg M.D dalam bukunya yang berjudul The Technique Psychoterapy menjelaskan bahwa psikoterapi adalah perasaan dengan menggunakan alat-alat psikologi terhadap permasalahan yang berasal dari kehidupan emosional dimana seorang ahli secara sengaja menciptakan hubungan professional dengan pasien yang bertujuan untuk menghilangkan, mengubah, atau menurunkan gejala-gejala yang ada. Memperbaiki tingkah laku yang rusak dan meningkatkan pertumbuhan serta perkembangan kepribadian yang positif. 15 Sedangkan menurut Warson dan Morse psikoterapi merupakan bentuk khusus dari interaksi antara dua orang, yaitu anatara pasien dan terapis. Interaksi tersebut dalam rangka mencari bantuan psikologis. Terapi menyusun interaksi dengan menggunakan dasar psikologis untuk membantu pasien meningkatkan kemampuan mengendalikan diri dalam kehidupan dalam mengubah pikiran, perasaan dan tindakannya.16 Psikoterapi banyak sekali ragamnya. Tergantung dari latar belakang belakang penderita sebelum sakit. 1. Psikoterapi Suportif 14
Singgih D. Gunarso, Konseling dan Psikoterapi, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1992), 155-
15
Abdul Aziz Ahyadi, Psikologi Agama Kepribadian Pancasila, (Bandung:Sinar Baru,
156. 1991), 157 16
Singgih D Gunarso, Konseling, 155.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
36
Jenis pskoterapi ini dimaksudkan untuk memberikan dorongan, semangat dan motivasi agar penderita tidak merasa putus asa dan semangat juangnya dalam menghadapi hidup tidak kendur dan menurun.17 2. Psikoterapi Re-edukatif Jenis psikoterapi ini dimaksudkan untuk memberikan pendidikan ulang yang maksudnya memperbaiki kesalahan pendidikan di waktu lalu. Pendidikan ini juga dimaksudkan mengubah pola piker pendidikan lama dengan yang baru sehingga penderita lebih adaptif terhadap dunia luar.18 3. Psikoterapi Re-konstruktif Jenis psikoterapi ini dimaksudkan untuk memperbaiki kepribadian yang telah retak menjadi keprbadian yang utuh seperti semula sebelum sakit.19 4. Psikoterapi kognitif Jenis psikoterapi ini dimaksudkan untuk memulihkan kembali fungsi kognitif (daya piker dan daya ingat) rasional sehingga penderita mampu membedakan nilai-nilai moral, etika, mana yang baik dan buruk dan sebagainya (discriminative judgment)20 5. Psikoterapi Psiko-dinamika Jenis psikoterapi ini dimaksudkan untuk menganalisa dan menguraikan proses dinamika kejiwaan yang dapat menjelaskan seseorang jatuh sakit dan upaya 17
Dadang Hawari, Al-Qur’an: Ilmu Kedokteran Jiwa dan Kesehatan Jiwa, (Jakarta: PT Dana Bhakti Prima Yasa, 1996), 19. 18 Ibid. 19 Ibid. 20 Ibid., 20
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
37
mencari jalan keluarnya. Dengan psikoterapi ini diharapkan penderita dapat memahami kelebihan dan kelemahan dirinya dan mampu menggunakan mekanisme pertahanan diri dengan baik.21 6. Psikoterapi Perilaku Jenis psikoterapi ini dimaksudkan untuk memulihkan gangguan perilaku yang terganggu (maladaptif) menjadi perilaku yang adapted (mampu menyesuaikan diri). Kemampuan adaptasi penderita perlu dipulihkan agar penderita mampu berfungsi kembali secara wajar dalam kehidupan sehari-hari baik di rumah maupun di lingkungan sosial.22 7. Psikoterapi Keluarga Psikoterapi jenis ini dimaksudkan untuk memulihkan hubungan penderita dengan keluarganya. Dengan psikoterapi ini diharapkan keluarga dapat memahami mengenai penyakit psikopat dan dapat membantu mempercepat proses penyembuhan penderita.23 8. Psikoterapi Agama Terapi keagamaan terhadap pengidap psikopat jenis ini ternyata memiliki manfaat. Terapi keagamaan yang dimaksud adalaha kegiatan ritual keagamaan seperti sembahyang, berdoa, memanjatkan puji-pujian kepada Tuhan, ceramah keagamaan dan membaca kitab suci.24
21
ibid ibid 23 Ibid., 23 24 ibid 22
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
38
E. Peran dan Fungsi Psikoterapi Agama terhadap Psikopat Psikoterapi atau biasa disebut terapi kejiwaan dianggap merupakan salah satu alternatif pengobatan yang bisa diberikan kepada seseorang yang mengalami gangguan jiwa, termasuk psikopat. Banyak definisi yang dikemukakan para ahli mengenai psikoterapi. Salah satunya yaitu menjelaskan bahwa psikoterapi merupakan terapi atau pengobatan yang menggunakan cara-cara psikologik, dilakukan oleh seseorang yang terlatih khusus, yang menjalin hubungan kerjasama secara profesional dengan seorang pasien dengan tujuan untuk menghilangkan, mengubah atau menghambat gejala-gejala dan penderitaan akibat penyakit. Definisi yang lain yaitu bahwa psikoterapi adalah cara-cara atau pendekatan yang menggunakan teknik-teknik psikologik untuk menghadapi ketidakserasian atau gangguan mental.25 Psikoterapi disebut sebagai pengobatan, karena merupakan suatu bentuk intervensi, dengan berbagai macam cara dan metode (yang bersifat psikologik) untuk tujuan yang telah disebutkan di atas, sehingga psikoterapi merupakan salah satu bentuk terapi atau pengobatan disamping bentuk-bentuk lainnya dalam ilmu kedokteran jiwa khususnya, dan ilmu kedokteran pada umumnya.26 Penggunaan falsafah agama sebagai sebuah psikoterapi diharapkan akan mampu memberikan dampak atau hasil yang signifikan terhadap kesembuhan klien atau pengidap psikopat tersebut. Agama sebagai dasar filosofis dalam psikoterapi berarti pandangan agama mengenai hakikat manusia digunakan sebagai landasan atau 25
Andi Mappiare, Pengantar Konseling dan Psikoterapi, (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), 27-
26
Ibid, 29
28
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
39
dasar dalam usaha penyembuhan penyakit mental, atau dalam hal ini pengidap psikopat. Rollo May berpendapat bahwa semakin dalam seseorang mempelajari psikoterapi, semakin dekat pula ia dengan daerah teologi. Psikoterapi memulai dengan permasalahan bagaimana individu neurosis dapat hidup dengan seefektif mungkin. Hal ini akan membawa kepada penemuan dalam individu neurosis, dan pada titik tersebut psikoterapi akan bertemu dengan teologi.27 Disebutkan sebagai psikoterapi agama karena yang dimaksud dengan hal tersebut adalah agama merasuki manusia secara keseluruhan sebagai totalitas dengan seutuhnya. Manusia dengan segala aspek dan fungsi kejiwaan dikenai oleh agama, yang berarti “dunia-dalam” seorang manusia tentang ketuhanan diiringi dengan keimanan dan peribadatan dengan tujuan untuk mencapai kebahagiaan yang abadi (setelah kematian), yang apabila dianalisis ke dalam aspek-aspeknya dan dihubungkan dengan fungsi kejiwaan manusia akan lebih jelas bahwa agama secara keseluruhan yaitu: Yang pertama agama sebagai kehidupan atau pengalaman di dunia. Yang kedua yaitu keimanan yang berhubungan erat dengan fungsi kognitif. Selanjutnya, Agama sebagai peribadatan yang berhubungan erat dengan fungsi motorik sebagai pelaksanaan dan realisasi kehidupan dunia-dalam seseorang.28 Hal ini dapat memberikan makna prasyarat bahwa untuk peristiwa-peristiwa yang berhubungan dengan neurosis, atau sebuah metode psikoterapis yang 27
Abdul Aziz Ahyadi, Psikologi Agama: Kepribadian Muslim Pancasila, (Yogyakarta: Sinar Baru, 1998), 12. 28 Ibid., 13
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
40
berhubungan dengan kejiwaan, memberikan keyakinan bahwa ada kekuatan lain yang lebih besar daripada kekuatan diri seseorang, apapun itu bentuknya. Adanya kekuatan tersebut akan menimbulkan adanya kekuatan penyembuhan, di luar diri seseorang, sebuah kekuatan yang tidak egosentris.29
29
ibid
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id