BAB II LANDASAN TEORI
Tunanetra
A
2.1
Menurut kamus besar bahasa Indonesia, tunanetra diartikan tidak dapat
AY
melihat atau buta (KBI, 2012). Sehingga dapat diartikan bahwa tunanetra adalah
seseorang yang memiliki hambatan dalam penglihatan atau tidak berfungsinya
AB
indera penglihatan, sedangkan low vision dapat dikatakan apabila seseorang
2.1.1 Klasifikasi Tunanetra
R
mengalami kekurangan penglihatan. (SLB Kartini Batam, 2012)
SU
Terdapat beberapa klafisikasi tunanetra, yaitu : 1. Berdasarkan waktu terjadinya ketunanetraan. a. Tunanetra sebelum dan sejak lahir.
M
b. Tunanetra setelah lahir atau pada usia kecil.
O
c. Tunanetra pada usia sekolah atau pada masa remaja. d. Tunanetra pada usia dewasa.
IK
e. Tunanetra dalam usia lanjut.
2. Berdasarkan kemampuan daya penglihatan.
ST
a. Tunanetra ringan. b. Tunanetra sedang. c. Tunanetra berat.
3. Berdasarkan pemeriksaan klinik. 4. Berdasarkan kelainan-kelainan pada mata.
6
7
a. Myopia adalah penglihatan jarak dekat, bayangan tidak terfokus dan jatuh di belakang retina. b. Hyperopia adalah penglihatan jarak jauh, bayangan tidak terfokus dan jatuh
A
di depan retina. c. Astigmatisme adalah penyimpangan atau penglihatan kabur yang disebabkan
AY
ketidak beresan pada kornea mata.
2.1.2 Penyebab Tunanetra
AB
(SLB Kartini Batam, 2012)
Ada beberapa penyebab tunanetra, antara lain :
R
1. Pre-natal, faktor penyebab ketunanetraan pada masa pre-natal sangat erat
kandungan.
SU
hubungannya dengan masalah keturunan dan pertumbuhan seorang anak dalam
2. Post-natal, Faktor penyebab ketunanetraan yang terjadi pada masa post-natal
M
dapat terjadi sejak atau setelah bayi lahir, antara lain: kerusakan pada mata atau
O
syaraf mata pada waktu persalinan hamil ibu menderita penyakit gonorrhoe, penyakit mata lain yang menyebabkan ketunanetraan, seperti trachoma dan
IK
akibat kecelakaan.
ST
(SLB Kartini Batam, 2012)
2.2
Android Android adalah sebuah sistem operasi untuk perangkat mobile berbasis
Linux yang mencakup sistem operasi, middleware, dan aplikasi. Android menyediakan platform yang terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan
8
aplikasi mereka. Awalnya, Google Inc. membeli Android Inc. yang merupakan pendatang baru yang membuat piranti lunak untuk ponsel/smartphone. (Nazruddin,2011:1)
A
Tidak hanya menjadi sistem operasi di smartphone, saat ini Android juga menjadi sistem operasi pada Tablet PC. Pesatnya pertumbuhan Android
AY
disebabkan oleh platformnya yang sangat lengkap baik dari sistem operasi,
aplikasi, dan tool pengembangan, market aplikasi Android serta dukungan yang
AB
sangat tinggi dari komunitas open source di dunia.
2.2.1 Keunggulan Android
Lengkap (Complete Platform): Para desainer dapat melakukan pendekatan
R
1.
SU
yang komprehensif ketika mereka sedang mengembangkan platform Android. Android merupakan sistem operasi yang aman dan banyak menyediakan tools dalam
membangun
software
dan
memungkinkan
untuk
peluang
Terbuka (Open Source Platform): Platform Android disediakan melalui
O
2.
M
pengembangan aplikasi.
lisensi open source. Pengembang dapat dengan bebas untuk mengembangkan
IK
aplikasi. Android sendiri menggunakan Linux kernel 2.6.
ST
3.
Free (Free Platform): Android adalah platform/aplikasi yang bebas untuk
developer. Tidak ada lisensi atau biaya royalti untuk dikembangkan pada platform Android.
Tidak ada biaya keanggotaan diperlukan. Tidak
diperlukan biaya pengujian. Tidak ada kontrak yang diperlukan. Android dapat didistribusikan dan diperdagangkan dalam bentuk apapun.
(Nazruddin,2011:3)
9
2.2.2 Arsitektur Android Secara garis besar arsitektur Android dapat dijelaskan dan digambarkan sebagai berikut:
A
1. Applications dan Widgets Application dan Widgets ini adalah layer dimana kita berhubungan dengan
AY
aplikasi saja, dimana biasanya kita download aplikasi kemudian kita lakukan
instalasi dan jalankan aplikasi tersebut. Di layer terdapat aplikasi inti termasuk
AB
klien email, program SMS. Kalender, peta, browser, kontak, dan lain-lain. Semua aplikasi ditulis menggunakan bahasa pemrograman Java. 2. Applications Frameworks
R
Applications Frameworks ini adalah layer dimana para pembuat aplikasi
SU
melakukan pengembangan/pembuatan aplikasi yang akan dijalankan di sistem operasi Android, karena pada layer inilah aplikasi dapat dirancang dan dibuat, seperti content-providers yang berupa sms dan panggilan telepon.
M
Komponen-komponen yang termasuk dalam Applications Frameworks adalah
O
sebagai berikut: a. Views
IK
b. Content Provider
ST
c. Resource Manager d. Notification Manager e. Activity Manager
3. Libraries Libraries ini adalah layer dimana fitur-fitur Android berada, biasanya para pembuat aplikasi mengakses libraries untuk menjalankan aplikasinya.
10
Berjalan diatas kernel, Layer ini meliputi berbagai library C/C++ inti seperti Libc dan SSL, serta: a. Libraries media untuk pemutaran media audio dan video.
A
b. Libraries untuk manajemen tampilan.
d. Libraries SQLite untuk dukungan database.
AY
c. Libraries Graphics mencakup SGL dan OpenGL untuk grafis 2D dan 3D.
e. Libraries SSL dan WebKit terintegrasi dengan web browser dan security.
embedded web view.
AB
f. Libraries LiveWebcore mencakup modern web browser dengan engine
4. Android Run Time
R
g. Libraries 3D yang mencakup implementasi OpenGL ES 1.0 API’s.
SU
Layer yang membuat aplikasi Android dapat dijalankan dimana dalam prosesnya mengggunakan implementasi Linux. Dalvik Virtual Machine (DVM) merupakan mesin yang membentuk dasar kerangka aplikasi Android.
M
Di dalam Android Run Time dibagi menjadi dua bagian, yaitu:
O
a. Core Libraries: Aplikasi Android dibangun dalam bahasa java, sementara Dalvik sebagai virtual mesinnya bukan Virtual Machine Java, sehingga
ST
IK
diperlukan sebuah libraries yang berfungsi untuk menerjemahkan bahasa Java / C yang ditangani oleh Core Libraries.
b. Dalvik Virtual Machine: Virtual mesin berbasis register yang dioptimalkan untuk menjalankan fungsi-fungsi secara efisien, dimana merupakan pengembangan yang mampu membuat Linux kernel untuk melakukan threading dan manajemen tingkat rendah.
11
5. Linux Kernel Linux kernel adalah layer dimana inti dari operating system dari Android itu berada. Berisi file-file sistem yang mengatur sistem processing, memori,
yang digunakan Android adalah Linux kernel release 2.6.
AY
(Nazruddin,2011:6-8)
A
resource, drivers, dan sistem-sistem operasi Android lainnya. Linux kernel
ST
IK
O
M
SU
R
AB
Berikut merupakan gambar dari arsitektur Android:
Gambar 2.1 Arsitektur Android (Nazruddin,2011:9)
2.2.3 Fundamental Aplikasi Android Aplikasi Android ditulis dalam bahasa pemrograman java. Kode java
dikompilasi bersama dengan data file resource yang dibutuhkan oleh aplikasi, dimana prosesnya di-package oleh tools yang dinamakan “apt-tools” ke dalam
12
paket Android sehingga menghasilkan file dengan ekstensi apk. File apk itulah yang kita sebut dengan aplikasi dan nantinya dapat di-install di perangkat mobile. Ada empat jenis komponen pada aplikasi Android, yaitu:
A
a. Activites Suatu activity akan menyajikan user interface (UI) kepada pengguna, sehingga
AY
pengguna dapat melakukan interaksi. Sebuah aplikasi Android bisa jadi hanya
memiliki satu activity, tetapi umumnya aplikasi memiliki banyak activity
AB
tergantung pada tujuan aplikasi dan desain dari aplikasi tersebut. b. Service
Service tidak memilki GUI, tetapi berjalan secara background, sebagai contoh
R
dalam memainkan musik, service mungkin memainkan musik atau mengambil
SU
data dari jaringan, tetapi setiap service harus berada dalam kelas induknya. Misalnya, media player sedang memutar lagu dari list yang ada, aplikasi ini akan memiliki dua atau lebih activity yang memungkinkan user untuk memilih
M
lagu atau menulis SMS sambil player sedang jalan. Untuk menjaga musik
O
tetap dapat dijalankan, activity player dapat menjalankan service. c. Broadcast Receiver
ST
IK
Broadcast Receiver berfungsi menerima dan bereaksi untuk menyampaikan notifikasi. Contoh broadcast seperti notifikasi zona waktu berubah, baterai low, dll.
Broadcast receiver tidak memiliki UI, tetapi memiliki sebuah activity untuk merespon informasi yang mereka terima, atau mungkin menggunakan Notification Manager untuk memberitahu kepada pengguna, seperti lampu latar atau getaran perangkat, dan lain sebagainya.
13
d. Content Provider Content provider membuat kumpulan aplikasi data secara spesifik sehingga bias digunakan oleh aplikasi lain. Data disimpan dalam file sistem seperti
A
database SQLite. Content provider menyediakan cara untuk mengakses data yang dibutuhkan oleh suatu activity, misalnya ketika kita menggunakan
AY
aplikasi yang membutuhkan peta, atau aplikasi yang membutuhkan untuk mengakses data kontak dan navigasi, maka disinilah fungsi content provider.
2.3
Antarmuka atau interface
AB
(Nazruddin,2011:9-10)
R
Antarmuka diperlukan dalam membangun sebuah aplikasi. Dengan adanya
SU
antar muka yang user-friendly, diharapkan dapat memudahkan para pengguna sebagai user untuk menjalankan sistem tersebut. Antarmuka juga dikenal dengan nama GUI (Graphical User Interface),
M
yaitu program antarmuka yang berbasis grafis, dimana perintah-perintah tidak lagi
O
diketik di keyboard, tetapi dengan cara melakukan interaksi secara langsung terhadap apa yang terlihat di layar, yang sebenarnya merupakan suatu abstraksi
IK
dari suatu perintah kepada komputer agar komputer mengerjakan apa yang
ST
pengguna inginkan. Terdapat beberapa tipe komunikasi / interaksi antara manusia dengan
mesin komputer, yaitu: 1.
Dialog berbasis bahasa alami Pengguna dapat secara bebas dapat memberikan instruksinya. Dengan kebebasan yang dimiliki pengguna untuk memberikan sembarang instruksi,
14
komputer harus mampu mengolah bahasa alami. Meskipun demikian, karena bahasa alami sering menimbulkan ambiguitas, maka dialog dengan bahasa alami tidak dapat diimplementasikan secara sempurna. Sistem Menu
A
2.
Sistem ini dilakukan dengan memilih pilihan-pilihan yang tersedia pada layar
AY
tampilan, atau dengan meng-klik pilihan-pilihan dari menu pulldown yang tersedia, maka komputer akan memproses instruksi tersebut. Form filling dialog
AB
3.
Pengguna seolah-olah mengisikan data ke dalam formulis elektronik
4.
Dialog berbasis icon
R
menggunakan keyboard.
SU
Tampilan layar menggunakan icon (gambar sederhana yang menunjukkan suatu aktifitas tertentu). Jadi dengan meng-klik gambar tersebut, maka komputer akan mengerjakan perintah dari maksud gambar tersebut. Dialog berbasis jendela
M
5.
O
Tampilan pada layar terdapat jendela, yaitu terdapat bentuk empat persegi panjang dan dibatasi oleh suatu pembatas yang biasanya nampak. Hal ini
IK
memungkinkan pengguna untuk melihat banyak jendela yang berisi informasi yang dapat dilihat secara serempak.
ST
6.
Manipulasi Langsung Pengguna langsung berinteraksi dengan objek yang ada pada layar tampilan dengan mengarahkan pointer yang ada di layar, atau menekan tombol-tombol.
15
7.
Interaksi grafis Pengguna seolah-olah berdialog dengan grafik yang dibuatnya. Pengguna mempunyai keleluasaan mengubah gambar yang ada pada layar tampilan.
GPS (Global Positioning System)
AY
2.4
A
(Insap Santosa, 1994).
Sistem Kedudukan Sejagat (Global Positioning System (GPS)) adalah
AB
sistem untuk menentukan posisi di permukaan bumi dengan bantuan sinkronisasi
sinyal satelit. Sistem ini menggunakan 24 satelit yang mengirimkan sinyal gelombang mikro ke Bumi. Sinyal ini diterima oleh alat penerima di permukaan,
R
dan digunakan untuk menentukan posisi, kecepatan, arah, dan waktu. Sistem yang
SU
serupa dengan GPS antara lain GLONASS Rusia, Galileo Uni Eropa, IRNSS India.
Sistem ini dikembangkan oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat,
M
dengan nama lengkapnya adalah NAVSTAR GPS (kesalahan umum adalah
O
bahwa NAVSTAR adalah sebuah singkatan, ini adalah salah, NAVSTAR adalah nama yang diberikan oleh John Walsh, seorang penentu kebijakan penting dalam
IK
program GPS). Kumpulan satelit ini diurus oleh 50th Space Wing Angkatan Udara Amerika Serikat. Biaya perawatan sistem ini sekitar US$750 juta per tahun,
ST
termasuk penggantian satelit lama, serta riset dan pengembangan. GPS Tracker atau sering disebut dengan GPS Tracking adalah teknologi
AVL (Automated Vehicle Locater) yang memungkinkan pengguna untuk melacak posisi kendaraan, armada ataupun mobil dalam keadaan Real-Time. GPS Tracking
16
memanfaatkan kombinasi teknologi GSM dan GPS untuk menentukan koordinat sebuah obyek, lalu menerjemahkannya dalam bentuk peta digital.
2.4.1
A
( Parkinson, B.W., 1996)
Arsitektur GPS
AY
Arsitektur GPS terdiri atas 3 segmen, yaitu space segment, control segment, dan user segment. Space segment berupa 27 satelit yang terus mengorbit
AB
bumi. 24 satelit digunakan untuk operasional, sedangkan 3 satelit sisanya digunakan sebagai cadangan. 24 satelit tersebut dibagi atas kumpulan 4 satelit yang mengorbit pada 6 jalur lintasan. Orbit lintasan ini telah diatur, sehingga
R
setiap titik di bumi ini pasti tercakup dalam LoS (Line of Sight) dari setidaknya 6
ST
IK
O
M
SU
satelit.
Gambar 2.2 GPS Space Segment
Control segment berupa stasiun di bumi yang memonitor satelit-satelit GPS. Stasiun ini mengontak setiap satelit GPS secara berkala untuk update
17
navigasi. Update ini berupa sinkronisasi jam atomik satelit dengan satelit lainnya dan mengkoreksi lintasan orbit setiap satelit. User segment adalah berupa GPS receiver. Secara umum, GPS receiver
A
terdiri dari sebuah antena yang dapat menangkap frekuensi yang ditransmisikan satelit GPS, sebuah prosesor, dan sebuah jam yang sangat stabil. GPS receiver
AY
memiliki atribut channel yaitu jumlah satelit yang dapat dimonitornya dalam suatu waktu (sekarang umumnya jumlah channel berkisar antara 12-20). Kebanyakan
AB
GPS receiver dapat meneruskan datanya ke perangkat yang lain melalui koneksi
serial, USB, atau Bluetooth menggunakan protokol NMEA (National Marine
Cara penentuan lokasi pada GPS
SU
2.4.2
R
Electronics Association).
Satelit GPS mengorbit bumi dua kali dalam sehari dengan lintasan yang sangat presisi dan mentransmisikan sinyal secara kontinu ke bumi. GPS receiver
M
memanfaatkan informasi ini dengan berperan sebagai sebuah alat pengukur yang
O
menghitung jarak antara antena receiver dengan berbagai satelit GPS. Kemudian GPS receiver mendeduksi posisi melalui posisi trilaterasi dengan mencari
IK
perpotongan tiap vektor satelit-satelit tersebut. Jarak antara antena receiver dan
satelit diukur dengan membandingkan waktu yang terdapat pada sinyal dengan
ST
waktu ketika sinyal diterima. Sebuah GPS receiver setidaknya harus dapat menangkap sinyal dari 3
buah satelit untuk menghitung posisi 2 dimensi (latitude dan longitude) dan pergerakannya. Dengan 4 buah satelit atau lebih, receiver dapat menghitung posisi 3 dimensi (latitude, longitude, dan altitude).
AB
AY
A
18
Akurasi GPS
SU
2.4.3
R
Gambar 2.3 Trilaterasi GPS
GPS menyediakan posisi dengan ketepatan akurasi hingga 15 meter, yang berarti jika GPS receiver memberikan koordinat terhadap suatu lokasi tertentu,
M
maka boleh diharapkan lokasi sebenarnya berada dalam radius 15 meter dari
O
korrdinat tersebut (El-Rabbany, 2002). Ketepatan GPS bergantung daripada lokasi GPS receiver-nya dan halangan terhadap sinyal satelit GPS. Meski secara umum,
IK
GPS menawarkan tingkat ketelitian 15 meter, namun akurasi ini dapat
ST
ditingkatkan dengan berbagai teknik, seperti Assisted GPS (A-GPS), Differential GPS (D-GPS), atau Wide Area Audmentation System (WAAS).
2.4.4
Sumber Kesalahan Pada GPS Berikut adalah berbagai faktor yang dapat mengurangi akurasi GPS (El-
Rabbany, 2002):
19
1. Ionosphere dan troposphere error, dikarenakan sinyal mengalami hambatan ketika melewati atmosfer bumi sehingga menyebabkan delay. 2. Multipath signyal, dikarenakan sinyal GPS dapat direfleksikan oleh
A
berbagai benda sebelum mencapai receiver sehingga waktu yang dibutuhkan menjadi semakin lama.
seakurat jam atomik pada satelit GPS.
AY
3. Jam GPS receiver error, dikarenakan jam internal pada GPS receiver tidak
lokasi satelit.
AB
4. Orbital atau ephemeris error, dikarenakan adanya kesalahan mengenai
5. Jumlah satelit yang tertangkap, semakin sedikit satelit yang tertangkap
R
oleh GPS receiver semakin rendah akurasinya.
SU
6. Satellite Geometry error, dikarenakan posisi satelit tidak ideal dalam perhitungan geometri ketika satelit terlalu berdekatan.
Google Maps
M
2.5
O
Google Maps adalah sebuah layanan gratis peta digital dari Google berbasis web yang dapat digunakan dan ditempatkan pada website tertentu dengan
IK
menggunakan Google Maps API (Google Inc, 2011). Google Maps sendiri mempunyai antara lain navigasi peta dengan
ST
dragging mouse, zoom in, dan zoom out untuk menunjukkan informasi peta secara detil, member penanda, dan memberi informasi tambahan. Mode viewing pada
Google Maps berupa “Map” (peta topografi dan jalan), “satellite” (peta berupa
foto satelit dan foto resolusi tinggi dari udara), “Hybrid” (peta berupa foto satelit
20
dan peta jalan berada diatasnya) dan “Street View”, fasilitas ini secara diperkenalkan oleh Google pada Mei 2007.
Location Based Service
A
2.6
Location Based Service (LBS), yaitu service yang berfungsi untuk mencari
AY
dengan teknologi GPS dan Google’s cell-based location. Maps dan layanan
berbasis lokasi menggunakan nilai lintang dan bujur untuk menentukan lokasi
AB
geografis, namun sebagai user kita membutuhkan alamat atau posisi realtime kita.
Android menyediakan geocoder yang mendukung forward dan reverse geocoding. Menggunakan geocoder, kita dapat mengkonversi nilai lintang bujur
R
menjadi alamat dunia nyata dan sebaliknya.
SU
LBS adalah istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan teknologi yang digunakan untuk menemukan lokasi perangkat yang kita gunakan. Ada dua unsur utama LBS, yaitu :
Location Manager (API Maps)
M
1.
O
Menyediakan tools/source untuk LBS, Application Programming Interface (API) Maps menyediakan fasilitas untuk menampilkan, manipulasi maps/peta
IK
beserta feature-feature lainnya seperti tampilan satelit, street (jalan), maupun gabungannya. Paket ini berada pada com.google.Android.maps.
ST
2.
Location Providers (API Location) Menyediakan
teknolgi
pencarian
lokasi
yang
digunakan
oleh
device/perangkat. API Location berhubungan dengan data GPS (Global Positioning System) dan data lokasi real-time. API Location berada pada paket Android yaitu dalam paket Android.location. Dengan Location
21
Manager,
kita
dapat
menentukan
lokasi
kita
saat
ini,
track
gerakan/perpindahan, serta kedekatan dengan lokasi tertentu dengan mendeteksi perpindahaan.
Text To Speech (TTS)
AY
2.7
A
(Nazruddin, 2011:226)
Speech synthesis adalah produksi buatan dari ucapan manusia. Sebuah
AB
sistem komputer yang digunakan untuk tujuan ini disebut speech synthesizer, dan
dapat diimplementasikan dalam sebuah perangkat lunak dan keras. Sebuah sistem text to speech mengubah teks bahasa normal menjadi bentuk suara, selain itu
R
membuat representasi linguistic simbolis fonetis menjadi bentuk suara.
SU
Suara buatan dapat dibuat dengan menggabungkan pembicaraan rekaman yang disimpan dalam database. Sistem berbeda dalam ukuran unit pidato disimpan, sebuah sistem yang menyimpan telepon atau diphones memberikan
M
rentang output terbesar, tapi mungkin kurang jelas. Untuk domain penggunaan
O
khusus, penyimpanan seluruh kata-kata atau kalimat memungkinkan untuk output berkualitas tinggi, atau synthesizer dapat menggabungkan model saluran vokal
IK
dan karakteristik suara manusia lainnya untuk membuat benar-benar "sintetik"
ST
output suara. Kualitas synthesizer suara dinilai oleh kesamaannya dengan suara manusia
dan dengan kemampuannya untuk dipahami. Sebuah program text-to-speech dipahami
memungkinkan
orang
tunanetra
atau
cacat
membaca
untuk
mendengarkan karya-karya tulis di komputer rumah. Banyak sistem operasi komputer telah menyertakan alat bicara sejak awal 1980-an."
22
O
M
SU
R
AB
AY
A
Berikut gambar dari urutan proses konversi text to speech
IK
Gambar 2.4 Urutan Proses Text To Speech (Agus Sutomo, 2010)
Sistem text to speech pada prinsipnya terdiri atas dua sub sistem, yaitu
ST
bagian text to phoneme converter dan phoneme to speech converter. Bagian text to phoneme converter berfungsi untuk mengubah kalimat masukan dalam bahasa tertentu yang berbentuk teks menjadi rangkaian kode-kode bunyi yang biasanya diprensentasikan dengan kode fonem (phoneme code), beserta durasi dan pitchnya. Bagian ini bersifat sangat language dependant. Maka untuk suatu bahasa baru, bagian ini harus dikembangkan secara lengkap khusus untuk bahasa
23
tersebut. Bagian phoneme to speech converter akan menerima masukan berupa kode-kode fonem, beserta durasi dan pitch yang dihasilkan oleh bagian sebelumnya. Berdasarkan kode-kode tersebut maka bagian phoneme to speech
A
converter akan menghasilkan bunyi atau sinyal ucapan sesuai dengan kalimat yang ingin diucapkan. (Agus Sutomo, 2010)
AY
TTS pada platform Android mendukung sejumlah bahasa, yaitu : Inggris, Perancis, Jerman, Itali, dan Spanyol. Selain itu, tergantung pada sisi dimana user
AB
berada. TTS perlu mengetahui bahasa yang digunakan untuk dapat berbicara. TTS
API memungkinkan aplikasi untuk melakukan query platform untuk ketersediaan file
bahasa
dapat
dilakukan
download.
Dengan
mengimplemetasikan
ST
IK
O
M
SU
dan memeriksa ketersediaannya.
R
TextToSpeech.OnInitListener. Maka kita dapat mengatur bahasa yang digunakan
24
2.8
Speech Recognition Dalam ilmu komputer, Speech recognition adalah terjemahan dari kata
A
yang diucapkan menjadi teks. Ia juga dikenal sebagai automatic speech recognition (ASR), computer speech recognition, Speech to Text (STT).
AY
Speech Recognition adalah teknologi yang dapat menerjemahkan kata-kata yang diucapkan menjadi teks. Beberapa sistem speech recognition menggunakan
AB
"pelatihan" di mana seorang pembicara individu membaca bagian teks ke dalam
sistem speech recognition. Sistem ini menganalisis suara tertentu orang tersebut dan menggunakannya untuk fine tune suara orang itu, sehingga transkripsi lebih
R
akurat. Sistem yang tidak menggunakan pelatihan yang disebut sistem "Speaker
SU
Independent". Sistem yang menggunakan pelatihan yang disebut sistem "Speaker
ST
IK
O
M
Dependent".
Gambar 2.5 Voice Recognition Basic Block Diagram
AB
AY
A
25
Gambar 2.6 Context Specific Text Normalization
R
Pada gambar 2.6 diatas dapat dilihat proses dari normalisasi teks. Dimana
SU
semua angka akan diubah ke bentuk teks. Begitu juga dengan alamat url. Akan diubah menjadi bentuk teks.
Android SDK memudahkan untuk dapat mengintegrasikan voice
M
recognition langsung ke dalam aplikasi. Pada penggunaan speech input aplikasi harus memeriksa apakah perangkat yang digunakan mampu menjalankan fitur
ST
IK
O
voice recognition.
Penggunaan intent diperlukan untuk menjalankan speech recognition.
Intent sendiri adalah struktur data pasif yang berisikan deskripsi abstrak dari operasi yang akan dilakukan.
26
Untuk mendapatkan hasil dari proses voice recognition, maka dapat
A
digunakan onActivityResult(). Salah satu tip penting agar voice recognition dapat
AY
seakurat mungkin adalah dengan memiliki gagasan tentang kata-kata apa yang
2.9. Android Calendar
AB
mungkin diucapkan oleh user.
Kalender adalah kelas dasar abstrak untuk mengkonversi antara objek
R
tanggal dan satu set bidang bilangan bulat seperti tahun, bulan, hari, jam, dan
presisi mili detik). (Developers, 2012)
SU
sebagainya. (Sebuah objek tanggal dapat menyatakan waktu tertentu dengan
M
Android calendar agar dapat diakses dan digunakan maka kita harus memasukkan permission ke dalam file AndroidManifest.xml.
O
<uses-permission android:name="android.permission.READ_CALENDAR" /> <uses-permission android:name="android.permission.WRITE_CALENDAR" />
IK
Untuk dapat memasukkan data ke dalam Android calendar, maka
digunakan ContentValues untuk menampung masukan ke dalam Android
ST
calendar, kemudian menggunakan URI (“content://com.android.calendar/events” hanya berjalan pada Android versi 2.1 keatas, untuk yang dibawah itu menggunakan “content://calendar/events”) kita dapat memasukkan data ke dalam Android calendar. Masukan yang dibutuhkan untuk menambahkan alarm adalah
27
calendar id, title, description, eventlocation, date start, date end, event status, visibility, transparency, dan has alarm. Berikut contohnya : String eventUriString = "content://com.android.calendar/events"; ContentValues eventValues = new ContentValues();
eventValues.put("dtstart", startDate); eventValues.put("dtend", endDate);
eventValues.put("visibility", 3 eventValues.put("transparency", 0); eventValues.put("hasAlarm", 1);
AB
eventValues.put("eventStatus", status);
AY
long endDate = startDate + 1000 * 60 * 60;
A
eventValues.put("calendar_id", 1); eventValues.put("title", title); eventValues.put("description", addInfo); eventValues.put("eventLocation", place);
SU
R
Uri eventUri = curActivity.getApplicationContext().getContentResolver().insert(Uri.pars e(eventUriString), eventValues); long eventID = Long.parseLong(eventUri.getLastPathSegment());
Berikut merupakan contoh untuk dapat menambahkan reminder. Reminder ini berfungsi untuk memberikan peringatan sebelum tenggat waktu alarm, waktu
M
pengaktifannya sesuai dengan jeda waktu yang telah ditentukan.
ST
IK
O
String reminderUriString = "content://com.android.calendar/reminders"; ContentValues reminderValues = new ContentValues(); reminderValues.put("event_id", eventID); reminderValues.put("minutes", 5); reminderValues.put("method", 1); Uri reminderUri = curActivity.getApplicationContext().getContentResolver().insert(Uri.pars e(reminderUriString), reminderValues);
2.10. Android Gestures Android gestures berguna untuk berinteraksi dengan aplikasi, dengan
melakukan manipulasi gerakan pada layar. Berikut beberapa contoh gerakan dasar yang dikenali.
28
1.
Touch Merupakan fungsi dasar yang digunakan pada kebanyakan item. Dilakukan
dengan aksi tekan lalu angkat pada layar. Long Press Dilakukan dengan cara menekan lama pada layar, Swipe
AY
3.
A
2.
Dilakukan dengan menggerakkan jari ke arah atas, bawah, kiri, atau kanan
4.
AB
pada layar. Drag
Cara melakukannya dengan menekan lama, kemudian menggerakkan item
Double Touch / Double Tap
SU
5.
R
sesuai dengan arah yang kita mau, kemudian lepas.
Dilakukan dengan jalan menyentuh layar sebanyak dua kali dalam waktu yang singkat. Pinch Open
M
6.
O
Cara penggunaannya dengan menaruh dua jari di atas layar, kemudian menggerakkan keduanya berjauhan. Pinch Close
IK
7.
Cara penggunaannya dengan menaruh dua jari di atas layar, kemudian
ST
menggerakkan keduanya berdekatan. (Developer,2010)