19 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Perpustakaan 1. Pengertian Perpustakaan. Perpustakaan berasal dari kata ”pustaka” yang berarti buku setelah mendapat awalan per dan ahiran -an menjadi Perpustakaan yang berarti kitab, kitab primbon atau kumpulan buku-buku yang kemudian disebut koleksi bahan pustaka. 1 Namun di zaman sekarang koleksi perpustakaan tidak lagi terbatas hanya buku saja, tetapi juga film -film, slide, mikro film, dan lain sebagainya. Adapun pengertian perpustakaan menurut para ahli antara lain: a. Menurut kamus ” The Oxford English Dictionary” kata library atau perpustakaan mulai digunakan dalan bahasa inggris pada tahun 1374, yang berarti sebagai suatu tempat buku-buku diatur untuk dibaca, dipelajarai atau dipakai sebagai bahan rujukan. b. Menurut Kastam A Basri, mengatakan bahwa ” Perpustakaan adalah suatu lembaga atau intitusi yang bertugas menghimpun, memelihara dan menyuguhkan bahan-bahan bacaan sehingga dapat dipergunakan oleh semua orang tanpa mengenal perbedaan umur, jenis kelamin, status sosial, suku bangsa maupun kepercayaan.2 c. ALA ( American Lybrary Assosiation), memberikan definisi perpustakaan sebagai berikut ” A colection of books and similar matial 1
Sutarno, Manajemen perpustakaan , ( Jakarta: Samitra Media Utama , 2004). 1 Panitia Dies Natalis IAIN Sunan Ampel, Diktat untuk menyelenggarakan perpustakaan fakultas, surabaya,1974. 31 2
20 organized and administered for ready consultation and study”. Yang artinya: perpustakaan adalah kumpulan dari buku-buku dan bahan pustaka lain yang sejenis yang diorganisir dan diadministrasikan untuk bacaan, komsultasi dan studi.3 d. Menurut Keppres RI tahun 1981, disebutkan bahwa “ perpustakaan merupakan salah satu sarana pelestarian bahan pustaka sebagai hasil budaya dan mempunyai fungsi sumber informasi, teknologi, ilmu pengetahuan, teknologi dan kebudayaan dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan menunjang pelaksanaan pembangunan nasional. 4 e. Menurut J.P Rompas, mengatakan bahwa perpustakaan adalah badan yang menyediakan, mencarai, mengumpulkan memelihara bahanbahan pustaka kermudian mengelola dan mengatur sedemikian rupa untuk kep entingan masyarakat terutama sek elilingnya.5 Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa perpustakaan adalah merupakan suatu lembaga yang menyediakan, mencari, mengumpulkan dan memelihara bahan-bahan pustaka, kemudian mengelola dan mengatur sedemikian rupa untuk kepentingan masyarakat. 2. Jenis dan Tugas Perpustakaan Adapun jenis-jenis perpustakaan yang ada di Indonesia tidak banyak berbeda dengan jenis -jenis yang umum yang terdapat diseluruh
3
Moh Tjon S. Pardadu, Perpustakaan di Indonesia dari Zaman ke Zaman, hal 12 Drs Mudjito,M.A. Pembinaan Minat Baca, ( Jakarta: Universitas Terbuka, 1993). 3 5 J.P Rompas, Organisasi dan Administrasi Perpustakaan Umum, ( Jakarta: pusat Pembianaan P dan K, 1975). 71 4
21 dunia. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tertanggal 11 Maret No 0010310/1981, jenis-jenis perpustakaan meliputi: a. Perpustakaan Nasional Perpustakaan
nasional
adalah
per pustakaan
yang
diselenggarakan oleh Negara pada tingkat nasional sebagai tempat untuk mendokumentasikan seluruh penerbitan yang dilakukan di Negara yang bersangkutan dan berkedudukan di ibukota Negara. 6 Perpustakaan Nasional berfungsi sebagai perpustakaan de posit nasional dan terbitan asing dalam bidang ilmu pengetahuan, sebagai koleksi nasional, pusat bibliografi nasional, pusat informasi dan referensi serta penelitian, pusat kerja sama antar perpustakaan di dalam dan luar negeri. b. Perpustakaan Wilayah Dengan
diterbitkannya
keppres
No
11
tahun
1989,
perpustakaan wilayah yang berada pada setiap ibukota propinsi berubah namanya menjadi perpustakaan Daerah. Perpustakaan daerah merupakan suatu organisasi di perpustakaan Nasional RI yang berada di daerah propinsi yang mempunyai tugas menyelenggarakan pengembangan dan pembinaan dalam rangka pelestarian bahan pustaka sebagai hasil budaya dan pelayanan informasi.
6
Mulyani A Nurhadi, Sejarah Perpustakaan dan perkembangan di indonesia, ( Yogyakrta: Andi Omset, 1983), 10
22 c. Perpustakaan Umum. Adapun sistem perpustakaan umum ini meliputi perpustakaan umum
daerah
Perpustakaan
tingkat Umum
II
di
ibukota
Kecamatan
di
kabupaten/ Ibukota
kotamadya,
Kecamatan
dan
Perpustakaan Umum Desa. Perpustakaan umum ini mempunyai tugas mengumpulkan, menyimpan, memelihara, mengelola mdan mendayagunakan bahan pustaka untuk kepentingtan pendidikan, penerangan, penelitian, pelestarian serta pengembangan kebudayaandan rekreasi seluruh golongan masyarakat. d. Perpustakaan Keliling Perpustakaan Keliling merupakan peningkatan perluasan pelayanan perpustakaan daerah. Perpustakaan umum tingkat II, yang bertugas melayani informasi bagi masyarakat yang tidak terjangkau oleh pelayanan perpustakaan umum. Dalam melaksanakan tugastugasnya perpustakaan keliling mengunjungi pusat pemukiman masyarakat. e. Perpustakaan Sekolah Perpustakaan Sekolah diselenggarakan pada berbagai jenis dan tingkatan sekolah. Tugas perpustakaan sekolah adalah memberikan pelayanan informasi untuk menunjang kegiatan belajar mengajar di sekolah dalam rangka pelaksanaan kurikulum untuk mencapai tujuan pendidikan di sekolah.
23 f. Perpustakaan Perguruan Tinggi Perpustakaan perguruan Tinggi adalah perpustakaan yang diselenggarakan oleh lembaga perguruan tinggi untuk menunjang tridarma perguruan tinggi. 7 Tri Darma Perguruan Tinggi yang dimaksud adalah meliputi kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat. Secara umum tujuan perpustakaan perguruan tinggi adalah untuk menunjang pelaksanaan progran Tridarma Perguruan Tinggi. Hal ini sesuai dengan fungsi yang dikatakan sebagai pusat belajar, pusat ilmu pengetahuan dan penelitian. 8 Adapun yang termasuk dalam perpustakaan perguruan tinggi adalah meliputi perpustakaan pusat, perpustakaan fakultas, perpustakaan jurusan, perpustakaan lembaga, perpustakaan akademi, perpustakaan institut dan sebagainya yang kesemuanya bernaung di bawah perguruan tinggi. g. Perpustakaan Khusus/ Dinas. Perpustakaan diselenggarakan
oleh
Khus us suatu
adalah lembaga
perpustakaan
khusus.
Adapun
yang tujuan
perpustakaan khusus, bukanlah untuk konsumsi umum, tetapi hanya diperuntukkan karyawan lembaga yang bersangkut an. Perpustakaan ini bertugas untuk melayani informasi sebagai acuan kerja dan penelitia n
7
Mulyani A Nurhadi,.....................9 Hali mah Majid, Pengantar Ilmu Pengetahuan, dalam diktat penataran tenaga teknis perpuatakaan PTAIS. 8
24 untuk memperlancar pelaksanaan tugas instansi atau lembaga yang bersangkutan. 9 Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa jenis-jenis perpustakaan yang ada di Indonesia itu dibedakan berdasarkan lembaga yang menyelenggarakan serta tujuan yang hendak dicapai oleh lembaga tersebut. Perpustakaan Sekolah yang diselenggarakan oleh lembaga sekolah sebagai sarana untukmenunjang kegiatan belajar mengajar di sekolah yang bersa ngkutan, begitu juga perpustakaan Nasional, perpustakaan wilayah, perpustakaan daerah dan lain sebagainya. 3. Fungsi dan Tujuan Perpustakaan a. Fungsi Perpustakaan Dalam pengertian perpustakaan tersirat fungsi perpustakaan pada umumnya, yaitu sebagai sumber informasi ilmu pengetahuan, teknologi dan kebudayaan, namun secra khusus setiap jenis perpustakaan mempunyai fungsi masing-masing, yang berbeda antar yang satu dengan yang lainnya. Fungsi perpustakaan Nasional tidak sama dengan fungsi perpustakaan Umum, fungsi perpustakaan umum tidak sama dengan fungsi perpustakaan sekolah. Karena fungsinya berbeda-beda maka masing-masin g perpustakaan memiliki tujuan yang berbeda-beda pula yang harus dicapai oleh masing-masing jenis perpustakaan.
9
Mudjito, pembinaan minat baca........., 8
25 Adapun fungsi perpustakaan secara umum, seperti yang dikemukaan oleh Halimah Majid adalah sebagai berikut: 1)
Sebagai pusat ilmu pengetahuan, artinya di perpustakaan dapat diperoleh berbagai ilmu pengetahuan yang terdapat dalam koleksinya
2) Sebagai pusat informasi, artinya diperpustakaan dapat diperoleh berbagai keterangan yang berhubungan dengan berbagai masalah 3)
Sebagai pusat belajar, artinya diperpustakaan orang dapat mengembangkan pengabdian pengetahuan dan kemampuan.
4) Sebagai pusat penelitian literatur, artinya penelitian dapt dilakukan dengan mengolah informasi yang ada di perpustakaan. 5) Sebagai pusat rekreasi, artinya dengan menggunakan koleksi perpustakaan maka untuk mengisi waktu luang dan selingan dapat dilaksanakan berbaghai kegiatan untuk melepaskan kejenuhan. 10 Dari uraian di atas perpustakaan mempunyai peran yang sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat, baik dalam segi pendidikan maupun budaya. Selain mempunyai peran dalam bidang pendidikan, perpustakaan juga sangat berperan dalam melestarikan budaya masyarakat. Hal ini dikarenakan di dalam perpustakaan terdapat bukubuku yang merupakan hasil karya dari para tokoh terdahulu, yang bertujuan untuk melestarikan budaya bangsa.
10
Halimah Majid, Pengantar Ilmu Pengetahuan, dalam diktat penataran tenaga teknis perpuatakaan PTAIS.
26 b. Tujuan Perpustakaan Sebagai halnya fungsi perpustakaan, tujuan perpustakan juga berbeda-beda antara je nis perpustakaan yang satu dengan jenis perpustakaan yang lainnya, tetapi secara umum tujuan perpustakaan adalah: 1) penyimpanan, pemeliharaan, pengumpulan bahan koleksi bahan pustaka serta memberikan pelayanan bagi para pemakai. 2) penelitian, yakni perpustakaan menyediakan buku untuk keperluan penelitian, baik penelitian sederhana sampai penelitian yang rumit. 3) pendidikan, yakni perpustakaan merupakan tempat belajar seumur hidup dan semua umur bagi mereka yang telah meninggalkan bangku sekolah. 4) kultural, yakni perpustakaan memberikan informasi mengenai suatu masalah kepada pemakai.11 Adapun secara khusus tujuan dari setiap perpustakaan adalah sebagai berikut: 1) Perpustakaan
Nasional,
bertujuan
memberikan
arah
bagi
pembinaan dan pengembangan suatu sistem nasional per pustakaan serta pendayagunaannya demi terwujudnya masyarakat Indonesia yang sena ng membaca dan gemar belajar seumur hidup untuk
11
Sulistyo, Priodisasi Perpustakaan Indonesia.( Bandung: Rosdakarya, 1994) 03
27 meningkatkan pengetahuan, ketrampilan, prokdutivitas, dalam pembangunnan negara. 12 2) Perpustakaan Daerah, bertujuan menberikan arah bagi pembinaan dan pengembangan suatu sistem perpustakaan di daerah, serta mendayagunakannya demi terwujudnya masyarakat di daerah yang senang membaca dan gemar belajar seumur hidup untuk meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan prokdutuvitas dalam pembangunan bangsa dan negara di daerah. 13 3) Perpustakaan Umum dan Keliling, bertujuan membina dan mengembangkan
kebiasaan
membaca
dan
belajar
mandiri
masyarakat sebagai proses yang berkesinambungan seumur hidup, serta memberikan kesegaran rohani masyarakat yang berada dalam jangkauan layanannya. Sehingga berkembang daya kreasi dan inovasinya bagi peningkatan martabat dan prokdutifitas setiap warga
masyarakat
secara
menyeluruh
dalam
menunjang
pembangunan nasional. 14 4) Perpustakaan sekolah, bertujuan untuk memberika n kelengka an sarana belajar me ngajar yang berupa bahan tercetak dan bahan terekam untuk mencapai tujuan pendidikan di sekolah. 5) Perpustakaan Perrguruan Tinggi, bertujuan untuk memberikan kelengkapan sarana belajar mengajar yang berupa bahan tercetak
12
Mudjito, pembinaan………., 18 Ibid, 19 14 Ibid,21 13
28 dan tereka m untuk mencapai tujuan pendidikan dalam pelaksanaan Tridarma Perguruan Tinggi. 6) Perpustakaan
Khusus/Dinas,
bertujuan
untuk
memberikan
informasi dan kelengkapan rujukan-rujukan yang berupa bahanbahan tercetak dan terekam untuk memperlancar pelaksanaan tugas sehari-hari pada institusi yang bersangkutan. 15 Setiap jenis perpustakaan itu mempunyai tujuan yang berbedabeda, tergantung lembaga yang menyelenggarakannya. Akan tetapi setiap jenis perpustakaan yang satu dengan yang lainnya masih berkaitan misal perpustakaan nasional, perpustakaan daerah dan perpustakaan
umum/keliling
yang
mana
perpustakaan
tersebut
mempunyai suatu struktur koordinasi satu sama sama lain. 4. Syarat-syarat Perpustakaan yang baik Perpustakaan bisa dikatakan baik bila perpustakaan dapat berfungsi dan bertugas sebagaimana mestinya, sehingga tujuan perpustakaan dapat tercapai. Adapun indikator suatu perpustakaan yang baik dapat dilihat dari beberapa hal seagai berikut: a. Pengadaan bahan koleksinya Koleksi perpustakaan haruslah selalu mencerminkan kemajuan manusia di berbagai bidang ilmu pegetahuan. Oleh karena itu koleksi perpustakaan harus selalu dikembangkan, selalu ditambah dengan 15
Ibid 22
29 koleksi bahan buku yang baru, yang sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan . Pengadaan bahan koleksi sangat tergatung dari pemilihan bahan pustaka dan anggaran yanng tersedia. Pengadaan bahan koleksi bisa dilakukan dengan cara: 1) Membeli Pengadaan bahan pustaka dengan cara membeli merupakan cara terbaik bila perpustakaan mepunyai anggaran yang mandiri. Karena dengan membeli bahan pustaka yang dibutuhkan akan mudah terpenuhi. 2) Tukar menukar Buku-buku yang berlebihan atau yang kurang bermanfaat di suatu perpustakaan tertentu, bisa ditawarkan untuk ditukar pada perpustakaan lain yang membutuhkan. 3) Hadiah Bisa dilakukan dengan meminta bantuan bahan pustaka atau sumbangan dana kepada pihak-pihak yang sekiranya bisa dimintai sumbangan atau batuan seperti: Kedutaan Besar, Lembaga-lembaga
pemerintah
baik
departemen
atau
non
departemen, penerbit buku atau masmedia, perusahaan, dan juga
30 bagi perpustakaan sekolah dapat minta sumbangan kepasda siswa yang lulus. 16 4) Membuat sendiri Bahan pustaka dapat dibuat sendiri oleh perpustakaan dengan jalan: a). Membuat kliping dari koran, majalah, atau buletin dengan memilih subyek tertentu. b). Mengumpulkan gambar-gambar pemandangan, orang-orang penting, peta kota -kota besar kemudian dipasang di tempattempat tertentu di dinding perpustakaan sehingga dapat memberikan
tambahan
pengetahuan
bagi
pengunjung
perpustakaan. 17 b. Pengolahan bahan koleksi Yang dimaksud pengolahan bahan pustaka/koleksi dalam perpustakaan adalah proses dalam mempersiapkan bahan pustaka untuk digunakan segera setelah ditambah bahan pustaka yang baru dalam perpustakaan sampai tersusunnya di rak atau di tempat lain, kemudian siap untuk dipakai (dipinjam atau digunakan dalan perpustakaan). Proses pengolahan bahan pustaka meliputi:18
16
Perpustakaan Nasional, Perpustakaan Sekolah, Perpustakaan Nasional,(Jakarta, 1992), 11 Dirjen Dikdasmen, Pedoman Penyelengaraan Perpustakaan Sekolah, (Jakarta, 1992) 12 18 Perpustakaan Sekolah,……..., hlm. 47 17
31 1) Pemeriksaan bahan pustaka Segera setalah bahan pustaka tiba, langkah pertama adalah memeriksa apakah sesuai dengan pesanan, apakah dalam keadaan utuh, tidak ada halaman atau nomor halaman yang berantakan, selanjutnya buku yang rusak segara dikembalikan kepada sumbernya. 2) Inventarisasi Setiap bahan pustaka yang masuk secara kronologis dicatat dalam buku induk. Dari buku induk itu akan dapat diketahui ada berapa buku yang masuk dalam jangka waktu tertentu, sumber dan harga buku. Kolom atau lajur dari buku induk biasanya secara urut terdiri dari: tanggal masuk, nomor induk, pengarang, judul, penerbit, tahun terbit, sumber dan harga. 3) Memberi stempel Setiap buku harus dicap dengan stempel lembaga atau kalau ada stempel khusus perpustakaan yang merupakan tanda milik. Tempat penyetempelan adalah di balik halaman judul atau di beberapa tepat di halaman dalam buku asal tidak menutup isi teks buku.
32 4) Klasifikasi Klasifikas i dalam perpustakaan adalah suatu sistem pengelompokan atau penggolongan buku-buku menurut aturan yang logis agar memudahkan bagi pemakai perpustakaan dalam mencari buku yang di butuhkan. Aturan yang logis itu adalah menurut kelas/golongan atau cabang ilmu pengetahuanya. Sistem klasifikasi yang banyak dipakai oleh perpustakaan adalah klasifikasi persepluh Dewey (Dewey Decimal Clasification) disingkat DDC sesuai dengan nama penciptanya Melvil Dewey. Sistem ini membagi bahan pustaka menjadi sepuluh kelas utama/golongan. Simbul atau notasi yang digunakan adalah angka Arab. Angka yang dipakai bukan 1,2,3, dan seterusnya, tetapi 100,200,300, dan seterusnya. Kesepuluh
golongan
simbol/notasinya adalah: 000 Karya umum 100 Filsafat 200 Agama 300 Ilmu-ilmu sosial 400 Bahasa 500 Ilmu-ilmu murni
ilmu
pengetahuan
itu
dengan
33 600 Ilmu-ilmu terapan 700 Kesenian dan olahraga 800 Kesusastran 900 Geografi dan sejarah 5) Nomor panggil Tiap buku dalam perpustakan yang sudah ditentukan klasifikasinya masing-masing dibuatkan tanda buku (nomor panggil) yang ditempelkan di punggung buku sebelah bawah, sehingga dapat dilihat bila sudah disusun di rak buku. Nomor panggil terdiri dari tiga baris, Baris I : Angka klasfikasi Dewey Baris II : tiga huruf awal dari suku terakhir nama pengarang Baris III : Satu huruf awal dari judul buku. 6) Pembuatan katalog Katalog dalam perpustakaan adalah daftar bahan pustaka yang dibuat dan disusun menurut cara tertentu. 19 Setiap buku dan bahan pustaka lain dalam koleksi perpustakaan harus didaftarkan dalam katalok dan katalog itu disusun sedemikian rupa sehingga dengan mudah dan tepat akan dapat menjawab pertanyaan para pengunjung perpustakaan mengenai:
19
Perpustakaan Sekolah……………., hlm. 51
34 a) Apakah judul buku yang dikehendaki ada/tidak di perpustakaan b) Apakah buku-buku karagan Mr.X ada/tidak di perpustakaan. c) Dimana letak buku-buku itu di perpustakaan . Kemudian unsur-unsur yang harus ada dalam katalog adalah: a) Nomor buku b)
Judul buku
c) Pengarang d) Edisi atau cetakan e) Tempat terbit f) Nama penerbit g) Tahun terbit h) Jumlah jilid atau halaman i) Ukuran buku Dan katalog untuk bahan pustaka dibuat dari karton halus yang
tipis
dengan
ukuran
besarnya
mengikuti
peraturan
internasional, yaitu: Panjang 12,5 cm dan lebar 7,5 cm.20 Untuk mempermudah dalam penggunaanya katalog harus disusun menurut urutan abjad mulai dari A sampai Z. Ada tiga macam katalog yaitu:
20
Ibid, hlm. 51
35 a) Katalog pengarang, yaitu katalog yang disusun menurut urutan abjad nama pengarang b) Katalog judul, yaitu katalog yang disusun menurut urutan abjad judul buku. c) Katalog subyek, katalog yang disusun menurut abjad studi atau pokok masalah Katalog-katalog tersebut harus tetap tersusun menurut urutan abjad sekalipun ada tambahan buku baru. Oleh karena itu katalog perpustakaan merupakan wakil buku yang ada, dibuat dari kartu sehingga kalau ada tambahan dengan mudah dapat disisipkan sesuai dengan abjadnya. 7) Penyelesaian Kegiatan penyelesaian meliputi: a)
Penyimpanan dan penyusunan koleksi, yaitu kegiatan menyimpan bahan koleksi pada rak-rak buku berdasarkan susunan menurut kelompok macamnya, serta bidang ilmunya masing-masing, maupun urutan nomor paggil.
b)
Menyimpan dan menyusun kartu kataklog kedalam lemari dengan susunan berdasarkan kelompok macam kartu katalog, urutanya secara alfabetis huruf-huruf nama pengarang, judul buku dan urutan menurut nomor penempatan.
36 8) Kegiatan-kegiatan lain Adapun kegiatan-kegiatan yang lain adalah: a) Melakukan perbaikan setiap koleksi (bahan pustaka) yang memerlukan perbaikan b) Melakukan kegiatan pengawetan buku/koleksi dengan menjilid buku-buku yang lepas, menyemprot dengan bahan penolak hama pemakan kertas dan lainya. c) Membuat laporan tertulis secara berkala tentang kegiatankegiatan
yang telah dilakukan dalam rangka melaksanakan
kegiatan pegolahan bahan pustaka . c. Pelayanan 1) Pelayanan sirkulasi/peminjaman Kegiatan pelayanan sirkulasi adalah memberikan pelayanan koleksi perpustakaan kepada para pemakai perpustakaan dengan berbagai macam aktifitas antara lain: a). Membuat
peraturan
mengenai
pemakaian
atau
peminjaman meliputi: (1). Hari dan jam buka perpustakaan (2). Syarat-syarat menjadi anggota (3). Jumlah buku yang dapat dipinjam oleh anggota (4). Lama peminjaman (5).
Denda
peminjaman
bagi
yang
terlambat
mengembalikan
37 (6). Sangsi bagi yang menghilangkan atau merusakkan bahan pustaka yang dipinjam b). Membuat pengumuman tentang pendaftaran anggota perpusta kaan c). Melakukan pendaftaran bagi peminat yang akan menjadi anggota perpustakaan d). Memproses kartu-kartu anggota perpustakaan e). Melayani
peminjaman
bahan
pustaka
yang
boleh
dipinjam dan dibawa pulang f). Menyimpan dengan teratur dan sistematis semua kartu peminjam agar mudah mencarinya g). Melakukan penagihan pada para peminjam yang sudah habis masa peminjamanya h). Menarik denda kepada para peminjam yang terlambat mengembalikan peminjamannya sesuai peraturan yang berlaku i). Mencatat dengan tertib dan teratur semua pemasukan uang
pendaftaran
atau
uang
denda
keterlambatan
pengembalian j). Melayani permintaan surat bebas pinjam perpustakaan kepada para anggota perpustakaan yang memerlukan untuk keperluan wisuda, kelulusan dan lain-lainya.
38 k). Membuat laporan tertulis secara berkala mengenai kegiatan-kegiatan yang telah dilakaukan dalam rangka sirkulasi. 21 2) Pelayanan Referensi Pelayanan referensi adalah kegiatan pelayanan koleksi perpustakaan terutama koleksi pustaka acuan atau koleksi yang tidak boleh dibawa pulang, seperti: kamus, ensiklopedi umum, almanak, buku tahunan, buku telepon, buku pedoman, atlas dan sebagaiya. Kegiatan pelayanan referensi atara lain: a. Melayani para annggota perpustakaan yang memerlukan koleksi pustaka acuan bila diperlukan dengan berbagai keterangan seperlunya secara lisan kepada para anggota perpustakaan b. Malayani permintaan foto copy yang diajukan oleh para anggota perpustakaan, karena koleksi referensi tidak boleh di bawa pulang oleh anggota perpustakaan. c. Melayani permintaan penelusuran informasi yang di ajukan oleh anggota perpustakaan atau siapa saja yang mengajukan permintaan meskipun bukan anggota perpustakaan dengan syarat-syarat tertentu.
21
Kastam AB, Petujuk peyelenggaraan perpustakaan secara sederhana,( Surabaya, PN. Kurnia ), 29
39 d. Melakukan penyimpanan dan pengaturan kembali koleksi pustaka acuan yang telah dibaca oleh anggota perpustakaan. e. Membuat laporan tertulis secara berkala tentang kegiatankegiatan layanan referensi yang telah dilakukan. 22 3) Layanan Administrasi Layanan administrasi merupakan kegiatan layanan kedalam agar pelaksanaan aktifitas perpustakaan dapat berjalan dengan baik. Kegiatan ini be rhubungan dengan rumah tangga perpustakaan yang
meliputi
urusan
personalia/kepegawaian,
keuangan,
perlengkapan ketatausahaan. d. Gedung dan ruang perpustakaan Gedung perpustakaan merupakan fasilitas perpustakaan yang tak kalah pentingnya dengan fasilitas lainya. Di dalam gedung itulah segala aktifitas perpustakaan dilakukan. Gedung yang baik akan sangat membantu kelancaran aktifitas perpustakaan. Gedung atu ruang perlu diatur dan ditata sebaik-sebaiknya menurut fungsinya sebagai pusat penyalur informasi. Pembagian ruang disesuaikan dengan keperluan perpustakaan, sebagi unit kerja yang menyimpan dan mengolah bahan pustaka, ada tiga komponen yang memerlukan ruangan yaitu:
22
Ibid, hlm. 29
40 1) Koleksi Penempatan koleksi pada perpustakaan dengan sistem terbuka berbeda dengan sistem tertutup. luas ruangan yang dibutuhkan juga berbeda, satu meter bujur sangkar dapat menampung 180-220 pustaka pada sistim tertutup, dan hanya 130170 pustaka pda sistem terbuka. Koleksi bahan pustaka perlu diatur dan ditata secara sistematis sehingga pengunjung perpustakaan dapat dengan mudah mencari dan menemukan pustaka yang dibutuhkan. Rambu-rambu penunjuk harus dibuat dengan jelas dan dipasang di tempat yang cocok. Pustaka di kelompokkan menurut jenisnya, kemudian diklasifikasikan menurut isi subyeknya , sehingga pustaka yang membahas masalah yang sama dapat terkumpul serta akan memudahkan orang yang membutuhkanya. Perpustakaan dengan sistem
layanan
terbuka
memberikan
kesempatan
kepada
pengunjung untuk lansung pergi ke lokasi pustaka. 2) Pembaca Setiap pembaca memerlukan tempat seluas tiga meter bujursangkar, dan sangat perlu ketenangan untuk berkonsentrasi. Oleh karena itu ruang perpustakaan harus bersih, terang, tenang, longgar, sejuk, fentilasi cukup dan sebagainya.
41 3) Petugas perpustakaan/pustakawan Setia p petugas baik untuk pekerjaan pengolahan maupun untuk pelayanan, memerlukan tempat seluas tiga meter persegi. 23 e. Organisasi dan administrasi perpustakaan Setiap perpustakaan baik kecil maupun besar, perlu diatur dan ditata dengan baik, sehingga pelaksanaan kegiatan kerjanya dapat berjalan dengan efisien dan efektif, dan teknik kepustakawanan disebut organisasi dan administrasi perpustakaan. 24 Semua petugas perpustakaan dan unit kerja dalam perpustakaan perlu memiliki pengetahuaan dan ketrampilan dibidang organisasi dan administrasi perpustakaan, sehingga dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. Organisasi adalah wadah kegiatan administrasi dan manajemen, sedang administrasi adalah keseluruhan proses pelaksanaan kegiatan kerja yang dilakukan oleh semua tenaga yang ada dalam organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan, dan manajemen adalah ketrampilan untuk memperoleh hasil dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan dengan cara menggerakkan orang lain di dalam organisasi.25
23
Pedoman Penyelenggraan Perpustakaan, Op Cit, hlm. 19 Ibid, hlm. 54 25 Ibid, hlm. 54 24
42 Adapun struktur organisasi perpustakaan pada umumnya terdiri dari: 1) Pimpinan perpustakaan 2) Bagian tata usaha 3) Bagian pembinaan koleksi, membawahi: a) Unit pengadaan bahan pustaka b) Unit pengolahan bahan pustaka c) Unit perawatan koleksi 4) Bagian pelayanan, membawai: a) Unit pelayanan sirkulasi b) Unit pelayanan referensi c) Unit pelayanan informasi. 26 B. Pelayanan Perpustakaan Sekolah 1. Pengertian Perpustakaan Sekolah Dalam institusi pendidikan, perpustakaan mempunyai peran penting dalam mensukseskan suatu proses pembelajaran. Adapun pengertian perpustakaan sekolah menurut para ahli adalah: a. Menurut Nurhadi Mulyani, Perpustakaan sekolah adalah semua perpustakaan yang diselenggarakan di sekolah, baik tingkat dasar atau seolah tingkat lanjutan guna menunjang proses belajar mengajar di sekolah.27
26
Ibid, hlm. 61 Mulyani Nurhadi, sejarah Perpustakaan dan Perkembangan di Indonesia.( Yogyakarta: Andi Omset, 1983). 19 27
43
b. Menurut Supriyadi, perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang selengarakan di sekolah guna menunjang program belajar mengajar di lembaga pendidikan formal tingkat sekolah menengah, baik sekolah umum maupun sekolah lanjutan .28
c. Menurut
Mudjito,
pengertian
perpustakaan
sekolah
sebagai
perpustakaan yang diselenggarakan pada berbagai jenis dan tingkatan sekolah yang bertugas memberikan layanan informasi untuk menunjang kegiatan belajar mengajar di sekolah dalam rangka pelaksanaan kurikulum untuk mencapai tujuan pendidikan di sekolah.29 d. SATGAS KPPS ( Satuan Tugas Koordinasi Pembinaan Perpustakaan Sekolah) Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Propinsui Jawa Timur, memberikan definisi perpustakaan sekolah adalah koleksi pustaka yang diatur menurut sistem tertentu dalam suatu ruang, merupakan bagian integral dalam proses
belajar mengajar dan
membantu mengembangkan minat bakat murid. 30 Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang diselenggarakan dalam suatu lembaga pendidikan baik dasar maupun menengah yang bertujuan
28
Supriyadi, Pengantar Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah, ( Malang: tp, 1982)51 Mujito, pembinaan……..,8 30 SATGAS KPPS DPK JATIM, Pedoman Penyelenggaraan perpustakaan sekolah, ( Surabya: KPN Handayani, 1982), 11 29
44 untuk
melancarkan proses belajar mengajar demi mencapai tujuan
pendidikan. 2. Fungsi Perpustakaan Sekolah Adapun fungsi perpustakaan sekolah, menurut keputusan menteri pendidikan dan kebudayaan No 0100310 tahun 1981 tertanggal 11 Maret 1981, mengatakan perpustakaan sekolah berfungsi sebagai berikut: a. Pusat kegiatan Bela jar mengajar untuk mencapai tujuan pendidikan seperti te rcantum dalam kurikulum sekolah b. pusat Penelitian Sederhana yang memungkinkan para siswa dapat mengembangkan kreatifitas dan imajinasinya c. Pusat Membaca guna menambah ilmu pengetahuan, rekreasi dan mengisi waktu luang. Dalam bukunya ” pengelolaan Perpustakan sekolah” Ibrahim Bafadal, mengatakan bahwa fungsi perpustakan sekolah di rincimenjadi: a. Fungsi Edukatif Fungsi ini merupakan gabungan dari fungsi sebagai pusat belajar dan pusat pengelolaan, perpustakaan sekolah dapat dikatakan melakukan fungsi ini apabila mampu melaksanakan kolektif yang sesuai dengan kehendak kurikulum, mampu mengembangkan interaksi dan apresiasi peserta didik, membentuk bimbingan cara menggunakan dan memelihara koleksi secara efektif dan menyediakan ruang untuk belajar.
45 b. Fungsi Informatif Perpustakaan dalam fungsi ini sebagai pusat informasi yang selain menyediaka n buku-buku bacaan juga menyediakan koran, majalah, buletin dan lain-lain yang berisikan tentang berbagai hal serta tentang perkembangan zaman.31 c. Fungsi tanggungjawab Informatif Fungsi tampak pada kegiatan sehari-hari di perpustakaan, dimana setiap peminjaman dan pengembalian buku selalu dicatat oleh seorang pustakawan. d. Fungsi Riset Perpustakaan didalam koleksinya terdapat berbagai hasil–hasil penemuan dan penelitian para ahli serta pengetahuan imformasi lainnya, yang dapat digunakan para pedtugas riset study leteratur library research sebagai penunjang dalam riset lapangan. e. Fungsi Rekreasi Selain menyediakan buku-buku pengetahuan, perpustakaan juga menyediakan bacan-bacan ringan, cerita-cerita lucu, cerita-cerita fiksi yang dapat menjadi pelepas keteganan setelah se4kian lama menggeluti ilmu dalam kelas.
31
Dra Larasati Milburga, Membina Perpustakaan Sekolah.( Yogyakarta: Kanisius, 1986).61
46 3. Tujuan dan manfaat Perpustakaan Sekolah a. Tujuan Perpustakaan Sekolah Secara umum Mudjito mengatakan tujuan dari perpustakaan sekolah
adalah untuk memberikan kelengkapan sarana belajar
mengajar yang merupakan bahan tercatat dan bahan terekam untuk mencapai suatu tujuan pendidikan di sekolah. Adapun secara khusus perpustakaan sekolah bertujuan untuk: 1) Meletakkan dasar -dasar untuk belajar mandiri. 2) Memupuk minat dan bakat pada umumnya dan minat baca pada khususnya. 3) Mendidik peserta didik untuk memelihara dan memanfaatkan bahan pustaka secara efektif dan efisien. 4) Mengembangkan kemampuan memecahkan masalah atas usaha dan tanggungjawab sendiri. 5) Mengembangkan penghargaan pada fungsi imajinatif. 6) Mengembangkan kemampuan siswa untuk merncari, menemukan, mengolah dan memenfaatkan informasi. 32 b. Manfaat Perpustakaan Sekolah Perpustakaan sekolah tampak bermanfaat apabila benar-benar memperlancar pencapaian proses belajar mengajar di sekolah, secara terperinci manfaat perpustakaan sekolah adalah sebagai berikut:
32
Mudjito, Pembinaan………..,21
47 1) Perpustakaan sekolah dapat menimbulkan kecintaan para peserta didik terhadap membaca 2) Perpustakaan sekolah dapat memperkaya pengalaman belajar peserta didik 3) Perpustakaan sekolah dapat menanamkan kebiasaan belajar mandiri yang akhirnya para peserta didik mampu belajar mandiri 4) Perputakaan sekolah dapat mempercepat proses penguasaan teknik membaca 5) Perpustakaan sekolah dapat membantu perkembangan kecakapan berbahasa 6) Perpustakaan sekolah dapat melatih murid ke arah tanggungjawab. 7) Perpustakaan sekolah dapat mempelancar para peserta didik dalam menyekesaikan tugas-tugas sekolah 8) Perpustakaan sekolah dapat membantu guru-guru menemukan sumber-sumber belajar dan pengetahuan. 9) Perpustakaan sekolah dapat membantu para peserta didik, guru dan anggota perpustakaan dalam mengikuti perkembangan IPTEK.33
4. Pengertian dan jenis Pelayanaan Perpustakaan sekolah Menurut Nasution ” Perpustakaan adalah pelayanan, pelayanan berarti kesibukan. Bahan-bahan pustaka harus setiap waktu tersedia bagi mereka yang memerlukannnya......”. jelas perpustakaan adalah pelayanan,
33
Ibrahim Bafadal, Pengelolaan……………, 61.
48 tidak ada pelayanan jika tidak ada pelayanan. Karena itu perpustakaan sebenarnya identik dengan pelayanan. 34 Adapun pelayanan merupakan kegiatan memberikan bantuan kepada murid dan guru dalam memperoleh informasi dan penggunaan fasilitas perrpustakaan. Dalam bukunya yang berjudul ” Introction to Reference Work” William A, menjelaskan bahwa pelayanan itu ada dua, yaitu a.
Pelayanan sirkulasi adalah kegiatan melayani peminjama n dan pengembalian buku-buku perpustakaan sekolah, dan yang termasuk dalam kegiatan sirkulasi meliputi peminjaman buku, pengembalian buku secara serta statistik pengunjung dan peminjaman.
b.
Sedang pelayanan referensi adalah pelayanan bimbingan dalam menggunakan referensi dan memberikan informasi
dengan tepat
guna dan cepat kepada murid dan guru, adapun yang termasuk dalam pelayanan ini adalah pelayanan informasi dan pelayanan pemberian bimbingan belajar.35 5. Pelaksanaan pelayanan perpustakaan Sekolah Adapun teknik pelaksa naan pelayanan perpustakaan sekolah adalah sebagai berikut: a. Pelayanan Sirkulasi Pelayanan sirkulasi merupakan kegiatan melayani peminjaman dan pengembalian buku-buku perpustakaan sekolah. 34
Nasution.A.S. Perpustakaan Sekolah, petunjuk untuk membina, memakai dan memelihara perpustakaan di sekolah , ( Jakarta: Pusat Pembinaan Perpustakaan, 1990), 139. 35 Ibrahim Bafadal,Pengelolaan………………, 125-126.
49 1) Peminjaman Buku Adapun teknik pelayanan peminjaman buku ada dua sistem yaitu: a) Sistem terbuka ( Open Accer System) Sistem terbuka adalah sistem pelayanan yang mana peminjam dapat bebas masuk dan melihat serta mencari buku yang dikehendaki dari rak-rak buku yang dikehendaki. Bila telah menemukan buku yang dike hendaki, buku dibawa ke petugas
sirkulasi
untuk
mencatatkan
peminjam
dengan
memperlihatkan kartu anggota, mengisi buku peminjaman setelah petugas memeriksa dan membuat catan seperlunya padsa kartu buku, maka buku dapat dipinjam untuk jangka waktu yang suda h ditentukan. b) Sistem tertutup ( Closed Accer System) Sistem tertutup merupakan sistem pelayanan yang hanya memperkenankan pengunjung melihat daftar buku yang ada atau dengan melihat kartu katalog, kemudian memesan buku
yang
dikehendakinya
dengan
mengisi
be langko
peminjaman. Belangko yang telah diisi, diserahkan kepada petugas sirkulasi kemudian petugas mencarikan buku yang dimaksud sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Apabila buku yang dipesan sedang dalam peredaran maka belangko dikembalikan dengan catatan bahwa buku yang akan sedang
50 dipinjam tidak ada, sebaliknnya bila buku tersedia maka belangko pesana bersama bukunya dapat diambil pada petugas ditempat dan waktu yanmg sudah ditentukan. 36 Adapun kedua sistem tersebut baik sistem terbuka maupun sistem
tertutup,
masing-masing
mempunyai
kebaikan
dan
kelemahan. Kelemahan dari sistem tertutup yaitu memerlukan banyak waktu untuk memberikan pelayanan bagi peminjam, waktu habis untuk mengisi formulir dan menunggu petugas yang mengambilakan bahan-bahan tersebut serta kemungkinan untuk mengetahui bahan-bahan lain
yang dimiliki perpustakaan tidak
sebebas pada sistem terbuka, sedangkan kebaikannya koleksi akan tetap terjaga kerapian dan kemungkinan hilangnya bahan pustaka dapat sedikit dihindarkan. Sedang pada siste m terbuka, kebaikannya yaitu pengunjung bebas ke rak-rak tempat buku yang disimpan sehingga mereka dengan mudah memakainya, jika bahan tidak cocok mereka dapat memilih bahan lain yang hampir sama yang dimiliki oleh perpustakaan, sedang kelemahannya adalah koleksi mungkin dicampuraduk oleh para pengunjung karena mereka tidak dapat mengembalikan buku ke tempat semula. 37
36 37
Larasati Milburga, Membina ………….,20. Kasmidi Martoatmojo, Ph.D. Pelayanan Bajhan Pustaka,( Jakarta: UT, 1993).39
51 2) Pengembalian Buku Adapun cara pengembalian buku-buku antar sistem terbuka dan sistem tertutup sama saja. Pertama-tama buku-buku yang akan dikembalikan diserahkan kepada petugas sirkulasi, petugas meneliti tanggal pengembalian yang tertera pada slip tanggal untuk mengetahui apakah pengembalian buku tersebut terlambat atau tidak. Jika terlambat harus diberi sangsi menurut peraturan yang berlaku,
kemudian
petugas
mengambil
kartu
peminjam.
Keterangan peminjaman pada kartu tersebut dicoret. Akhirnya kartu peminjaman difile lagi pada tempatnya, kartu buku dimasukkan lagi dalam kantong buku dan buku disisipkan di rak atau lemari semula.38 3) Statistik Peminjaman/Pengunjung. Maju tidaknya suatu perpustakaan dapat di lihat melalui catatan peminjaman perpustakaan dalam
sehari-hari, dengan
demikian akan timbul beberapa pertanyaan seperti banyaknya pengunjung dan berapa banyaknya buku yang dipinjam. Adapun untuk menjawab pertanyaan yang pertama yaitu dengan cara melihat pada daftar hadir perpustakaan sekolah yang biasanya disediakan dipintu masuk perpustakaan. Sedangkan untuk menjawab pertanyaan yang kedua terdapat dua cara yaitu: menghitung jumlah kartu buku yang dikelompokkan menurut
38
Ibrahim Bafadal, pengelo laan… ……., 127
52 nomor golongan dan dengan menggunakan lembar peminjaman tersendiri yang dapat dibuat dari kertas tipis, yang mana buku yang dipinjam ditulis pada lembar peminjaman, dimana sebelum perpustakaan ditutup, dihitung jumlahnya sehingga hasilnya menunjukkan jumlah peminjam. 39 b. Pelayanan Referensi Pelayanan referensi merupakan pelayanan bimbingan dalam menggunakan referensi dan memberikan informasi de ngan tepat guna dan cepat kepada peserta didik dan guru. Adapun bimbingan yang diberikan meliputi: 1) memperkenalkan jenis koleksi referensi 2) menerangkan cara penggunaan koleksi referensi 3) memberikan informasi yang ditanyakan dengan menggunakan koleksi referensi 4) menerangkan adanya kaitan antara penggunaan koleksi referensi dengan kegiatan belajar mengaja r. C. Minat Baca 1. Pengertian Minat Baca Dalam terminologi, Minat Baca terdapat dua istilah yang masingmasing mempunyai pengertian sendiri-sendiri, yaitu istilah Minat dan istilah Baca, keduanya penulis akan definisikan sendiri-sendiri.
39
Ibid,131
53 Adapun definisi dari minat menurut para ahli : a. Menurut Crow and Crow, mengatakan ” Minat sebagai kekuatan pendorong yang menyebabkan individu memberikan perhatian atau kepada aktivitas-aktivitas tertentu” .40 b. Menurut Bimo Walgito, bahwa ” Minat merupakan suatu keadaan dimana seseorang mempunyai perhatian terhadap sesuatu dan disertai dengan keinginan untuk mengetahui dan mempelajari maupun membuktikan lebih lanjut” .41 c. Dalam bukunya yang berjudul Psikologi Pendidikan Z Kasijan yang merupakan terjemahan dari Education Psycologi mengatakan ” Minat merupakan sesuatu yang dapat memberi pengaruh terhadap pengalaman yang telah distimuli oleh sesuatu kegiatan.42
d. Menurut W.J.S Poerwodaminto, dalam Kmus Umum Bahasa Indonesia bahwa ” minat adalah perhatian, kesukaan, kecenderungan hati kepada sesuatu”.43 e. Drs Alex Sobur , dalam bukunya yang bejudul Psikologi Umum mengatakan bahwa ” Minat berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu ”.44
40
Crow and Crow, General Psychologi,( Little field: Adamco, 1973) 153. Bimo Walgito, Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah,( Yogyakarta: Fak Psikologi UGM, 1981), 38. 42 Z. Kasijan, Psikologi Pendidikan, ( Suranaya: Bina Ilmu, 1984), 351. 43 W.J.S Poerdaminto, Kamus Umum Bahasa Indonesia,( Jakarta: Balai Pustaka, 1982) 44 Alex Sobur, Psikologi Umum , ( Bandung: Pustaka Setia, 2003) 249. 41
54 Dari definisi di atas, minat secara umum dapat diartikan sebagai suatu kecenderungan dalam hati yang merupakan suatu pendorong untuk melakukan sesuatu kegiatan. Dengan adanya minat yang merupakan suatu pendorong dapat mempengaruhi kualitas penciptaan hasil belajar peserta didik dalam bidang-bidang studi tertentu. 45 Sedangkan membaca merupakan suatu kegiatan melisankan katakata atau paparan yang tertulis. Adapun Markshefful dalam bukunya yang berjudul ” Reading in the Scondary School”, mengatakan bahwa membaca adalah suatu kegiatan yang kompleks dan disengaja yang berupa proses berpikir yang terdiri dari berbagai kegitan berpikir untuk memahami suatu tulisan atau paparan secara keseluruhan.46 Sedang dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia membaca adalah melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis ( dengan melisankan atau hanya dalam hati). Dari pengertian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa membaca adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk merubah dari bahasa tulis menjadi bahasa lisan. Dari dua pengertian di atas dapat diambil pengertian bahwa Minat Baca adalah ” Suatu kecenderungan dalam hati yang mendorong seseorang untuk melisankan suatu paparan yang tertulis”.
45
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan, dengan Pendekatan Baru , ( Bandung: Remaja Rosda Karya, 2006), 136. 46 Bafadal, Pengelolaan………….,193
55 Mengenai Minat Baca di Indonesia, Eduard Kimman seorang peneliti barat mengelompokkan Minat baca orang Indonesia menjadi empat golongan yaitu: a. Golongan yang membaca sekali-kali b. Golongan yang senang cerita bergambar c. Golongan yang membaca koran atau majalah hanya ingin mengetahui informasi tertentu d. Golongan yang membaca buku untuk menimba ilmu yang terkandung didalamnya Keberhasilan dalam suatu pembelajaran
sangatlah dipengaruhi
oleh kepandaian seorang siswa dalam hal membaca. Adapun teknik dalam membaca menurut Tjipto Utomo, yaitu:
1) Membaca Mencari Arah Kegiatan membaca ini untuk memberikan tinjauan secara umum yang terdapat dalam suatu bacaan. Adapun tekniknya yaitu dengan memeriksa judul buku, pengarang, tahun terbitan setelah itu kita meneliti maksud dan tujuan pengarang dalam penulisan tersebut yang tertera dalam pendahuluan. 2) Membaca Secara Global Adapun tujuan dari teknik ini adalah untuk mencari kesan umum dari sebuah buku, adapun caranya dengan memperhatikan tiap-tiap paragraf untuk mencari inti kalimat yang terdapat dalam paragraf
56 tersebut yang kemudian disimpulkan maksud dari pembahasan yang terdapat dalam buku atau paparan tersebut. 3) Membaca Untuk Mencari Yang dimaksud dengan membaca untuk mencari adalah membaca untuk menentukan kata-kata, angka -angka, nama -nama atau pembahasan penting yang terdapat dalam suatu bacaan atau paparan. 4) Membaca untuk Belajar Adapun langkah pertama yang harus dilakukan dalam teknik ini adalah mencari arah global dan membaginya dan dipahami sebagiansebagian kemudian dibaca secara berulang-ulang. 5) Membaca dengan Sikap Kritis Fungsi dari teknik ini adalah untuk membererikan penilaian apakah apakah bahan yang dibaca tersebut benar, logis, urut, enak dibaca dan mudah dimengerti, serta apakah ide yang terdapat di dalamnya didukung oleh fakta atau hanya fiksi. 47 2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Baca Perkembangan minat baca seoarang anak tidak hanya ditentukan oleh keinginan dan sikapnya terhadap bahan-bahan bacaan. Tetapi terdapat banyak ha l yang mempengaruhinya baik yang berasal dari dalam (internal) anak maupun dari luar (eksternal) dan perpustakaan. Selain itu juga terdapat pendukung dan penghambat dalam terciptanya minat baca anak.
47
Tjipto Uto mo, Peningkatan dan Pemahaman Pendidikan, ( Jakarta: Gramedia, 1985). 75
57 Adapun hal- hal yang yang berasal dari diri seorang anak ( motivasi internal) yaitu: a. Adanya kebutuhan, misalnya keinginan untuk mengetahui isi cerita dapat menjadi daya pendorong yang kuat bagi anak untuk membaca b. Adanya pengetahuan tenta ng kemajuan dalam diri seorang anak yang dapat mengetahui hasil atau prestasinya sendiri yang disebabkan dari membaca. Hal ini akan mendorong untuk lebih banyak membaca lagi. c. Adanya apresiasi dan cita-cita, cita-cita akan menjadi pendorong bagi si anak unt uk belajar, karena dengan belajar ia akan dapat menggapai cita-citanya. 48 Selain itu motivasi eksternal atau lembaga pendorong yang be rasal dari luar diri seorang anak, juga dapat mempengaruhi minat baca seorang anak, diantaranya yaitu: a. Hadiah, hadiah adala h alat yang representatif dan bersifat positif. Dengan adanya suatu hadiah menjadikan seorang anak lebih bersemangat dalam membaca b. Hukuman, hukuman juga dapat menjadi daya pendorong untuk memb angkitkan minat baca. Seorang anak yang terkena hukuman karena lalai dari tugas membaca, maka untuk menghindari hal tersebut ia akan memenuhi tugas membaca tersebut
48
Mudjito, Pembinaan minat baca…………,86.
58 c. Persaingan atau kompetisi, persaingan merupakan pendorong untuk memperoleh kedudukan atau penghargaan. Kompetisi juga dapat menjadi daya pendorong bagi se orang untuk membaca. 49 Perpustakaan sebagai suatu lembaga yang salah satu tugasnya untuk membina minat baca anak, dalam pelaksanaannya tersebut banyak kendala yang berasal dari dalam perpustakaan, yang meliputi:
a) Kurangnya tenaga pengelola perpustakaan b) Kurangnya dana pembinaan minat baca c) Terbatasnya bahan pustaka d) Kurang bervar iasi jenis layanan perpustakaan e) Terbatasnya ruang perpustakaan f) Terbatasnya perabot dan peralatan perpustakaan g) Kurang sentralnya lokasi perpustakaan h) Kurangnya promosi atau pemasyarakata n perpustakaan Selain yang berasal dari dalam, juga terdapat faktor eksternal yang berasal dari luar perpustakaan yang dapat mempengaruhi minat baca, diantaranya yaitu: a) Kurangnya partisipasi dari pihak-pihak yang ter kait dalam pembinaan minat baca b) Kurang terbinanya jaringan kerjasama pembinaan minat baca diantara perpustakaan
49
Ibid, 93.
59 c) Belum adanya partisipasi dari penerbit dalam pembinaan minat baca d) Belum semua penulis berpartisipasi dalam pembinaan minat baca. Selain faktor-faktor di atas, minat baca juga dapat dipengaruhi oleh adanya
faktor
pendukung
atau
faktor-faktor
yang
mempelancar
pelaksanaan pembinaan minat baca anak, yang meliputi: a. Adanya lembaga -lembaga pendidikan sebagai tempat membina dan mengembangkan minat baca b. Adanya perpustakaan di setiap kota, yang dapat digunakan untuk pembinaan minat baca c. Adanya lembaga media massa, yang senantiasa mendorong minat baca melalui penerbitan surat kabar dan majalah d. Adanya
penerbit
yang
mempunyai
semangat dalam
rangka
mencerdaskan masyarakat dengan menerbitkan buku-buku bermutu e. Adanya
penulis
menyampaikan
yang
mempunyai
pengalaman
demi
daya
cipta
kemajuan
yang
dan
mampu
kesejahteraan
masyarakat f. Adanya kebijaksanaan pemerintah yang secara langsung mendorong pertumbuhan dan pengembangan minat baca masyarakat g. Adanya usaha pe rseorangan, organisasi baik pemerintah maupun swasta yang memiliki program dalam peningkatan minat baca masyarakat. 50
50
Ibid, 100.
60 Selain faktor -faktor pendukung, terdapat juga faktor penghambat dalam pembinaan minat baca diantaranya adalah: a. Derasnya arus hiburan melalui peralatan audio visual b. Adanya pembajakan buku-buku dan kurangnya hukuman yang tegas c. Kurang adanya penghargaan yang memadai dan adil terhadap kegiatan atau aktivitas yang berkaitan dengan perbukuan. d. Kurang meningkatnya mutu perpustakaan baik koleksi maupun pelayanan. e. Taraf kemampuan berbahasa masyarakat yang terbilang kurang f. Tingkat pendapatan masyarakat ya ng masih rendah g. Lingkungan keluarga yang tidak memberi teladan dari orang tua untuk membaca. 51 Hal-hal tersebut di atas baik motivasi internal maupun mot ivasi eksternal dari anak, faktor internal atau faktor eksternal dari perpustakaan dan
faktor
pendukung
maupun
faktor
penghambat,
sangatlah
mempengaruhi minat baca seorang anak demi suksesnya kegiatan belajar mengajar. 3. Usaha-Usaha dalam Meningkatkan Minat Baca Menurut Marksheffel dalam bukunya ” Better reading in the Scondary School”, mengatakan minat baca bukan merupakan suatu hasil pembawaan manusia tetapi dapat dibentuk atau diusahakan serta dipelajari
51
Ibid,105.
61 dan dikembangkan, oleh karena itu terdapatlah beberapa usaha yang dilakukan untuk menumbuhkan minat baca, diantaranya yaitu: a. Promosi
perpustakaan,
masyarakat
promosi
berpartisipasi
ini
dalam
bertujuan kampaye
untuk
mengajak
memasyarakatkan
perpustakaan. b. Kampaye pengumpulan buku, mengadakan kampanye pengumpulan buku baru maupun bekas dari berbagai penerbit, toko buku maupun lainnya yang hasilnya akan dibagikan kepada perpustakaan sekolah maupun perpustakaan umum c. Lomba perpustakaan, lomba ini bertujuan untuk merangsang
para
pengelola perpustakaan untuk meningkatkan layanannya sehingga pembinaan minat baca kepada masyarakat akan meningkat d. Pemilihan
Perpustakaan
Teladan,
kegiatan
ini
bertujuan
untuk
memotivasi para pustakawan agar dapat meningkatkan layanan kepada masyarakat yang berdampak pada peningkatan minat baca e. Peningkatan layanan perpustakaan keliling, kegiatan ini bertujuan untuk melayani masyarakat yang berada di pelosok yang belum terjangkau oleh perpustakaan umum, diharapkan dengan adanya perpustakaan keliling masyarakat di pelosok dapat meningkatkan minat baca. 52 f. Peningkatan minat baca di perpustakaan sekolah, dalam hal ini terdapat berbagai kegiatan yang dilakukan pihak guru untuk membina minat baca
52
Mudjito, Pembinaan Mina…………, 152-153.
62 diantara dengan memperkenalkan buku-buku, memperkenalkan riwayat hidup tokoh dan hasil karya dari sastrawan. 53 D. Peranan Perpustakaan Sekolah dalam Menumbuhkan Minat Baca Siswa. Keberadaan perpustakaan sekolah di suatu sekolah adalah sangat penting. Ibarat tubuh manusia, perpustakaan adalah organ jantung yang bertugas memompa darah ke seluruh tubuh. Bahkan karena sangat pentingnya keberadaan perpustakaan sekolah ini, pemerintah mencanangkan bulan september sebagai bulan gemar membaca dan hari kunjung perpustakaan. Perpustakaan sekolah menyediakan informasi dan ide yang merupakan dasar keberhasilan fungsional dalam masyarakat masa kini yang berbasis pengetahuan dan informasi. Perpustakaan sekolah membekali peserta didik berupa
ketrampilan
pembelajaran
sepanjang
hayat
serta
imajinasi,
memungkinkan merekam hidup sebagai warganegara yang bertanggungjawab. Syarat mutlak peserta didik untuk dapat menggunakan perpustakaan adalah mereka harus bisa membaca dan mempunyai minat baca. Di
sekolah
guru
dapat
mengajak
peserta
didik
untuk
membaca/menelaah buku-buku yang menarik di perpustakaan dan memberi tugas yang sumbernya dicari di perpustakaan. Guru dapat pula mewajibkan peserta didik membaca sebuah buku setiap minggu, dan orang tua wajib menandatangani mengajarkan
53
laporannya.
juga
kepada
Guru peserta
dibantu didik
Ibrahim Bafadal, Pengelolaan Perpustakaan……………, 203.
pustakawan bagaimana
sebaiknya
menggunakan
63 perpustakaan,
mengenal,
mencari,
mengumpulkan,
mengorganisasikan
informasi, dan menyajikan hasil informasi yang dibutuhkan. Sekolah dapat menumbuhkan minat baca peserta didik dengan menjadikan perpustakaan bersifat aktif dan kondusif. Perpustakaan sekolah dapat mengadakan kelompok baca, hari baca, wajib baca, jam baca dalam seminggu, bedah buku, dan berbagai macam perlombaan.Untuk mersangsang peserta didik untuk rajin berkunjung ke perpustakaan dan meminjam buku, perpustakaan sekolah dapat memberikan hadiah atau penghargaan kepada anggota/pengunjung perpustakaan yang paling rajin datang dan meminjam buku yang diadakan secara berkala. Jam buka layanan perpustakaan sekolah sebaiknya diatur sedemikian rupa agar peserta didik mempunyai waktu longgar untuk datang ke perputakaan. Umumnya perpustakaan sekolah buka layanan saat jam istirahat sekolah. Padahal disamping jam istirahat yang sangat terbatas, biasanya pada saat jam istirahat murid banyak yang pergi ke kantin sekolah, musholla dan lain-lain. Untuk mengatasi hal ini, perpustakaan bisa menambah jam buka layanannya saat jam pelajaran telah usai. Jadi peserta didik mempunyai alternatif waktu selain jam istirahat untuk mengunjungi dan mencari informasi yang dibutuhkan. Koleksi perpustakaan sekolah disesuaikan dengan kebutuhan akan informasi peserta didiknya. Tentu kebutuhan akan informasi peserta didik untuk jenjang sekolah dasar, sekolah menengah pertama, dan sekolah menengah atas berbeda-beda. Apalagi untuk perpustakaan taman kanak-kanak.
64 Dalam dimensi perkembangan psikologis, anak usia SD bacaannya yang ringan yang lebih untuk tujuan membangun kesenangan membaca. Pada akhir usia anak-anak, isi bacaannya didominasi oleh fungsi pengamatan. Di tingkat SLTP anak bukan lagi membaca untuk kesenangan tapi juga untuk meningkatkan pengetahuan. Sedangkan di SLTA, di usia remaja ini ( 15-17 tahun ) isi bacaan anak di dominasi fungsi penalaran secara intelektual. Perpustakan sekolah selain mengoleksi buku-buku pelajaran, juga hendaknyamemuat buku-buku yang digemari peserta didik ( remaja) masa kini, misalnya ” Harry Potter, Ayat-Ayat Cinta dan Ketika Cinta Bertasbih ”. Perpustakaan sekolah bisa juga mengoleksi buku komik, fiksi dan cerita rakyat yang bermuatan nilai positif, menarik dan mendidik. Untuk meningkatkan kenyamanan membaca dan agar peserta didik betah di perpustakaan, selama jam buka perpustakaan bisa diperdengarkan musik yang lembut. Ruangan perpustakaan juga diusahakan dilengkapi alat pengatur suhu udara.