BAB II BAHAN RUJUKAN
2.1 Sistem Informasi Akuntansi
Setiap
perusahaan
mempunyai
tujuan
yang
telah
direncanakan
sebelumnya yang salah satunya adalah untuk memperoleh laba terutama melalui penjualan baik tunai maupun kredit. Untuk bisa mencapai tujuan yang telah ditetapkan, maka perusahaan harus memiliki Sistem Informasi Akuntansi yang memadai agar perusahaan dapat mencapai tujuan yang diharapkan dengan meminimalkan masalah yang ada di dalam organisasi. Di dalam perusahaan Sistem Informasi Akuntansi dapat berfungsi untuk mendorong seoptimal mungkin agar akuntansi dapat menghasilkan berbagai informasi akuntansi yang terstruktur yang berguna bagi pihak intern perusahaan maupun pihak ekstern perusahaan dan juga sangat penting untuk kemajuan dan perkembangan perusahaan itu sendiri.
2.1.1
Pengertian Sistem, Informasi, Akuntansi
Sistem dirancang oleh perusahaan untuk menghasilkan informasi yang berguna bagi pihak ekstern maupun pihak intern perusahaan. Definisi sistem menurut Cole yang dikutip oleh Hariningsih dalam bukunya Sistem Informasi Akuntansi (2006:2) adalah sebagai berikut : “Sistem adalah suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan yang disusun sesuai dengan suatu skema yang menyeluruh, untuk melaksanakan suatu kegiatan atau fungsi utama dari perusahaan.” Sedangkan pengetian Sistem menurut Sutabri dalam bukunya Sistem Informasi Akuntansi (2004:18) adalah sebagai berikut : “Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan”.
5
6
Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem adalah kumpulan dari berbagai unsur atau bagian yang saling berkaitan dan bekerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Informasi merupakan proses lebih lanjut dari data dan memiliki nilai tambah. Informasi yang dihasilkan adalah informasi yang berguna untuk pengambilan perusahaan. Pengertian informasi menurut Cushing dalam bukunya
Accounting
Information
and
Business
Organizations
yang
dialihbahasakan oleh La Midjan dan Susanto (2000:8) adalah sebagai berikut : “Informasi
diartikan
sebagai
keluaran
(output)
dari
suatu
pengolahan data yang telah diorganisir dan berguna bagi orang yang menerima.” Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa informasi adalah data yang berguna yang diolah sehingga dapat dijadikan sebagai dasar untuk mengambil keputusan yang tepat. Informasi yang bersumber dari suatu pengolahan data harus relevan, andal, lengkap, tepat waktu, dapat dipahami dan dapat diverifikasi. Secara sederhana peranan akuntansi di dalam perusahaan adalah menghasilkan informasi yang digunakan manajer untuk menjalankan operasi perusahaan. Akuntansi juga memberikan informasi kepada pihak-pihak yang berkepentingan untuk mengetahui kinerja ekonomi dan kondisi perusahaan. Definisi akuntansi menurut Warren, Reeve dan Fees dalam bukunya Accounting (2005:10) yang dialihbahasakan oleh Farahmita dan Hendrawan adalah sebagai berikut : “Akuntansi dapat didefinisikan sebagai sistem informasi yang menghasilkan laporan kepada pihak-pihak yang berkepentingan mengenai kinerja ekonomi dan kondisi perusahaan.” Sedangkan definisi akuntansi menurut Afdi Nizar dalam Kamus Akuntansi (2000:10) adalah sebagai berikut : “Akuntansi merupakan suatu sistem yang memberikan informasi kuantitatif mengenai bisnis-bisnis ekonomis, terutama sifat-sifat keuangan yang ditujukan untuk digunakan dalam pengambilan keputusan ekonomis.” Pengertian Sistem Informasi menurut S.P. Hariningsih (2006:26) adalah sebagai berikut :
7
“ Sistem informasi adalah sebuah rangkaian prosedur formal dimana data dikumpulkan, diproses menjadi informasi, dan didstribusikan kepada para pemakai.” Sistem Informasi sesuai dengan yang dikemukakan oleh
S.P. Hariningsih
(2006:13) dalam bukunya Sistem Informasi Akuntansi terdiri dari beberapa kegiatan sebagai berikut : Input menggambarkan suatu kegiatan untuk menyediakan data untuk diproses Proses Menggambarkan bagaimana suatu data diproses untuk menghasilkan suatu informasi yang bernilai tambah. Output Suatu kegiatan untuk menghasilkan suatu informasi dari data tersebut Penyimpanan Suatu kegiatan untuk memelihara dan menyimpan data Control Suatu aktivitas untuk menjamin bahwa sistem informasi tersebut berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Sistem informasi akuntansi adalah salah satu sistem informasi diantara berbagai sistem yang digunakan oleh manajemen dalam mengelola perusahaan. Sistem informasi Akuntansi harus dapat memberikan manfaat bagi perusahaan dan dapat menekan seminimal mungkin permasalahan yang berulangkali terjadi di dalam perusahaan. Ada beberapa definisi mengenai Sistem informasi Akuntansi yang berbeda, namun sebenarnya memiliki maksud yang sama. Pengertian Sistem informasi Akuntansi menurut Bordnar dan William yang dialih bahasakan oleh Abadi Jusuf (2000:1) adalah sebagai berikut : “Sistem Informasi Akuntansi adalah kumpulan sumber daya. Seperti manusia dan peralatan, yang diatur untuk mengubah data menjadi informasi”. Sedangkan pengertian Sistem Informasi Akuntansi menurut Neuner yang dialihbahasakan oleh Mulyadi dalam bukunya Sistem Akuntansi (2001:3) adalah sebagai berikut : “Sistem informasi Akuntansi adalah organisasi dari formulirformulir, catatan dan laporan-laporan yang terkoordinir untuk
8
mempermudah mengelola perusahaan dengan menetukan informasi dasar tertentu yang diperlukan”. Dari definisi yang telah dijelaskan di atas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi
akuntansi
merupakan
proses
mengumpulkan,
mengolongkan,
mengolah data transaksi, lalu menganalisis, dan dikomunikasikan hasilnya dalam bentuk laporan keuangan perusahaan.
2.1.2 Unsur-unsur Sistem informasi Akuntansi
Sistem informasi Akuntansi sesuai dengan yang dikemukakan oleh La Midjan dan Susanto (2001:31), terdiri dari beberapa unsur-unsur sebagai berikut : 1. Formulir tercetak Formulir adalah secarik kertas yang memiliki ruang untuk diisi yang terdiri dari kolom-kolom. Formulir merupakan salah satu unsur dari sistem informasi akuntansi yang digunakan untuk mencatat suatu transaksi dan juga merupakan bukti tertulis dengan transaksi. Formulir sering juga disebut dokumen. •
Dalam perusahaan, formulir bermanfaat untuk : 1) menetapkan tanggung jawab timbulnya transaksi bisnis perusahaan 2) merekam data transaksi bisnis perusahaan 3) mengurangi kemungkinan kesalahan dengan cara menyatakan semua kejadian dalam bentuk tulisan. 4) Menyampaikan informasi pokok dari orang satu ke orang lain didalam organisasi yang sama atau ke organisasi lain.
•
Prinsip dasar yang melandasi perancangan formulir : 1) Sedapat mungkin manfaatkan tembusan atau copy formulir 2) Penghindaran duplikasi dalam pengumpulan data Sekali data terkumpulkan dari sumbernya, data harus direkam sedemikian
rupa
dalam
formulir,
sehingga
kebutuhan informasi bagi semua departemen. 3) Rancangan formulir yang sederhana dan ringkas
dapat
memenuhi
9
4) Unsur internal check dalam merancang formulir Unsur internal check yang harus ada dalam perancangan formulir sehingga dapat mendukung terciptanya praktik yang sehat. Adanya Penggunaan formulir benomor urut tercetak yang pemakaiannya harus dipertanggung jawabkan oleh bagian yang berwenang 5) Nama formulir 6) Nama dan alamat perusahaan pada formulir 7) Nomor identifikasi pada setiap formulir 8) Pencatuman nomor urut tercetak 9) Formulir ganda Formulir ganda adalah formulir yang terdiri dari formulir asli dan tembusannya 2. Catatan-catatan Yaitu buku yang digunakan untuk pencatatan atau hasil yang bersumber dari formulir. Jenis-jenis catatan: 1) Buku jurnal Jurnal merupakan catatan akuntansi pertama yang diselenggarakan dalam proses akuntansi. 2) Buku besar Buku besar merupakan kumpulan rekening-rekening yang digunakan untuk menyortasi dan meringkas informasi yang telah dicatat dalam jurnal. 3. Laporan Laporan merupakan hasil akhir dalam suatu sistem dan merupakan alat yang digunakan untuk mempertanggung jawabkan hasil akhir dari suatu tugas, dapat disajikan dalam bentuk : neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan modal,
laporan arus kas, laporan saldo ditahan, dan sebagainya.
Karakteristik laporan kualitatif, yaitu membuat laporan tersebut dapat memberikan informasi yang berguna, yaitu : a. Dapat dipahami Kualitas penting informasi yang ditampung dalam laporan adalah kemudahannya untuk segera dipahami oleh pemakai. b. Relevan
10
Agar bermanfaat, informasi harus relevan untuk memenuhi kebutuhan pemakai dalam proses pengambilan keputusan. c. Keandalan Agar bermanfaat, informasi juga harus andal, informasi memiliki kualitas andal jika bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan material dan dapat diandalkan pemakaiannya sebagai penyajian yang tulus atau jujur dari yang seharusnya disajikan. d. Dapat dipertimbangkan Konsistensi antar periode sehingga dapat digunakan untuk evaluasi posisi keuangan. 4. Alat–alat Yaitu sarana yang digunakan untuk memperlancar pekerjaan sehingga mendapatkan hasil yang akurat. Alat-alat tersebut terdiri antara lain: computer, mesin hitung, dan sebagainya. 5. Prosedur Yaitu urutan pekerjaan yang saling berhubungan satu sama lain.
2.1.3 Tujuan Utama Sistem Informasi Akuntansi
Penyusunan Sistem informasi Akuntansi mempunyai tujuan utama sebagai berikut : 1. Untuk meningkatkan informasi Yaitu informasi yang tepat waktu, tepat guna (relevance) dan terpercaya. Dengan kata lain sistem akuntansi harus dengan cepat dan tepat dapat memberikan informasi yang diperlukan dengan “kandungan informasi” sesuai dengan yang diperlukan. 2. Untuk meningkatkan kualitas internal cek atau pengendalian Yaitu metode internal cek dan pengendalian yang diperlukan agar dapat mengamankan kekayaan perusahaan. 3. Untuk dapat menekan biaya-biaya tata usaha Ini berati bahwa dipihak lain biaya tata usaha untuk menerapkan sistem akuntansi (biaya tata usaha berupa tenaga, alat tulis dan kertas) harus seefisien dan semurah mungkin.
11
Berdasarkan
uraian
diatas
dapat
disimpulkan,
bahwa
dalam
mempertimbangkan penyusunan suatu sistem akuntansi untuk meningkatkan informasi dan metode internal cek atau pengendalian intern harus selalu dipertimbangkan keseimbangan antara “manfaat” dengan “biaya”.
2.2 Sistem Informasi Akuntansi Penjualan
Kegagalan dalam aktivitas penjualan tunai khususnya penjualan kredit, baik menyangkut harga, ketepatan penjualan yaitu menjual kepada pembeli yang tepat baik tingkat bonafiditasnya maupun batas maksimum kredit yang diperkirakan akan mempengaruhi selain pendapatan juga penagihan atas piutang. Oleh karena itu perusahaan harus dapat mendesain suatu sistem informasi akuntansi memadai untuk dapat mengatasi masalah yang rutin terjadi dan agar dapat meningkatkan pendapatan perusahaan melalui penjualan.
2.2.1 Pengertian Penjualan
Pengertian penjualan menurut Swastha yang dikutip oleh Basri (2005:130) adalah sebagai berikut : “Penjualan adalah ilmu dan seni mempengaruhi pribadi yang dilakukan untuk mengajak orang lain agar bersedia membeli barang atau jasa yang ditawarkannya”. Dari definisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa penjualan merupakan suatau proses dan cara untuk mempengaruhi pribadi agar terjadi pembelian barang atau jasa yang ditawarkan berdasarkan harga yang telah disepakati oleh kedua belah pihak. 2.2.2 Pengertian Kredit
Pengertian kredit menurut Hadiwidjaja dan Wirasasmita (2000:3) adalah sebagai berikut:
12
“Kredit adalah pemberian prestasi lebih dulu kepada pihak lain, barang maupun jasa, untuk dibayar pada saat di perjanjikan”.
2.3 Pengertian Penjualan Kredit
Pengertian penjualan kredit menurut La Midjan dan Susanto (2003:7) adalah sebagai berikut : “Penjualan kredit adalah penjualan yang dilakukan dengan tenggang waktu rata-rata lebih dari satu bulan”. Sedangkan pengertian penjualan kredit menurut Aliminsyah dalam kamus Istilah Akuntansi (2003) adalah sebagai berikut : “Penjualan kredit adalah penjualan dengan perjanjian bahwa pembayaran
barang
bisa
dilakukan
beberapa
waktu
setelah
barangnya diterima atau tidak dibayar kontan”. Dari kedua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa penjualan kredit adalah penjualan dengan perjanjian angsuran dalam tenggang waktu tertentu. 2.3 Sistem Akuntansi Penjualan Kredit
Dalam penjualan kredit, jika order dari pelanggan telah dipenuhi dengan pengiriman barang atau penyerahan jasa, untuk jangka waktu tertentu perusahaan memiliki piutang kepada pelanggannya.
2.3.1 Fungsi yang Terkait Dalam Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit
1) Fungsi penjualan Dalam transaksi penjualan kredit, fungsi ini bertanggung jawab untuk menerima surat order pembeli, mengedit surat order dari pelanggan untuk menambahkan informasi yang belum ada pada surat order tersebut (seperti spesifikasi
barang
dan
rute
pengiriman),
meminta
otorisasi
kredit,
menentukan tanggal pengiriman dan dari gudang mana akan dikirim, dan
13
mengisi surat order pengiriman. Fungsi ini juga bertanggung jawab untuk membuat back order pada saat diketahui tidak tersedianya persediaan untuk memenuhi order pelanggan. 2) Fungsi kredit Fungsi ini berada di bawah fungsi keuangan yang dalam transaksi penjualan kredit, bertanggung jawab untuk meneliti status kredit pelanggan dan memberikan otorisasi pemberian kredit kepada pelanggan. 3) Fungsi gudang Fungsi ini bertanggung jawab untuk menyimpan barang dan menyiapkan barang yang dipesan oleh pelanggan, serta menyerahkan barang ke fungsi pengiriman. 4) Fungsi pengiriman Fungsi ini bertanggung jawab untuk menyerahkan barang atas dasar surat order pengiriman yang diterimanya dari fungsi penjualan. 5) Fungsi akuntansi Fungsi ini bertanggung jawab untuk mencatat piutang yang timbul dari transaksi penjualan kredit dan membuat serta mengirimkan pernyataan piutang kepada para debitur, serta membuat laporan penjualan. Di samping itu, fungsi ini bertanggung jawab untuk mencatat harga pokok persediaan yang dijual ke dalam kartu persediaan. 6) Fungsi penagihan Fungsi ini bertanggung jawab untuk membuat dan mengirimkan faktur penjualan
kepada
pelanggan,
serta
menyediakan
copy
faktur
bagi
kepentingan pencatatan transaksi penjualan oleh fungsi akuntansi.
2.3.2 Tujuan Penyusunan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit
Aktivitas penjualan perlu disusun Sistem Akuntansi, disebabkan sebagai berikut : 1. Aktivitas penjualan merupakan sumber pendapatan perusahaan. Kurangnya pengelolaan aktivitas penjualan dengan baik secara langsung akan merugikan perusahaan disebabkan selain sasaran penjualan tidak tercapai juga pendapatan akan berkurang.
14
2. Pendapatan
dari
hasil
penjualan
merupakan
sumber
pembiayaan
perusahaan oleh karenanya perlu diamankan. 3. akibat adanya penjualan akan merubah posisi harta menyangkut : Timbulnya piutang kalau penjualan secara kredit atau masuknya uang kontan kalau penjualan secara tunai. Kuantitas barang yang akan berkurang di gudang karena penjualan.
2.4 Sistem dan Prosedur Informasi Akuntansi Penjualan Kredit
Pengertian prosedur menurut Baridwan (2000:109) adalah sebagai berikut: “Prosedur penjualan adalah urutan kegiatan sejak diterimanya pesanan
dari
pembeli,
pengiriman
barang,
pembuatan
faktur
(penagihan) dan pencatatan penjualan”.
2.4.1 Catatan Akuntansi yang Digunakan
Catatan Akuntansi yang digunakan dalam Sistem Informasi Akuntansi penjualan kredit adalah sebagai berikut : 1. Jurnal penjualan Catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat transaksi penjualan, baik secara tunai maupun kredit. 2. Kartu piutang Merupakan buku pembantu yang berisi rincian mutasi piutang perusahaan kepada tiap-tiap debiturnya. 3. Kartu persediaan Merupakan buku pembantu yang berisi rincian mutasi setiap jenis persediaan. 4. Kartu gudang Kartu gudang digunakan untuk mencatat mutasi persediaan fisik barang yang disimpan, yang berisi informasi mengenai sisa awal, penambahan,
15
pengurangan dan sisa akhir, demikian mengenai kualitas, tipe dan ukuran dari setiap barang yang ada di gudang. 5. Jurnal umum Digunakan untuk mencatat harga pokok produk yang dijual selama periode akuntansi tertentu.
2.4.2 Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem
Menurut Mulyadi (2001:219) jaringan prosedur yang membentuk sistem penjualan kredit adalah sebagai berikut : 1. Prosedur order penjualan Fungsi penjualan menerima order dari pembeli dan menambahkan informasi penting pada surat order pembeli. 2. Prosedur persetujuan kredit Fungsi penjualan meminta persetujuan penjualan kredit kepada pembeli tertentu dari fungsi kredit. 3. Prosedur pengiriman Fungsi pengiriman mengirimkan barang kepada pembeli sesuai dengan informasi yang tercantum dalam surat order pengiriman yang diterima dari fungsi penjualan. 4. Prosedur penagihan Dalam prosedur ini, fungsi penagihan membuat faktur penjualan dan mengirimkannya kepada pembeli. 5. Prosedur pencatatan piutang Fungsi akuntansi mencatat tembusan faktur penjualan ke dalam kartu piutang atau dalam metode pencatatan tertentu mengarsipkan dokumen tembusan 6. Prosedur distribusi penjualan Fungsi akuntansi mendistribusikan data penjualan menurut informasi yang diperlukan oleh manajemen. 7. Prosedur pencatatan harga pokok penjualan Fungsi akuntansi mencatat secara periodik total harga pokok produk yang dijual dalam periode akuntansi tertentu.
16
Sistem pengendalian yang harus diperhatikan dalam mendisain sistem penjualan yang baik adalah : 1. Fungsi penjualan harus terpisah dari fungsi kredit 2. Fungsi akuntansi harus terpisah dari fungsi penjualan dan fungsi kredit 3. Fungsi akuntansi harus terpisah dari fungsi kas 4. Transaksi penjualan kredit harus dilaksanakan oleh fungsi kredit, fungsi pengiriman, fungsi penagihan, dan fungsi akuntansi. Tidak ada transaksi penjualan kredit yang dilaksanakan secara lengkap hanya oleh satu fungsi tersebut. 5. Pengiriman barang kepada pelanggan diotorisasi oleh fungsi pengiriman dengan cara menandatangani dan membubuhkan cap “sudah dikirim” pada copy surat order pengiriman. 6. Secara periodik diadakan rekonsiliasi kartu piutang dengan rekening kontrol piutang dalam buku besar.