BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Ujian merupakan salah satu cara untuk mengevaluasi proses belajar. Dalam dunia pendidikan ujian dimaksudkan untuk mengukur taraf pencapaian suatu tujuan pengajaran oleh siswa atau mahasiswa sebagai peserta didik, sehingga siswa atau mahasiswa dapat mengetahui tingkat kemampuannya dalam memahami bidang studi yang sedang ditempuh. Bila ternyata hasilnya belum maksimal, maka proses belajar harus ditingkatkan baik kualitas maupun kuantitas (Clara, 2006). Teknologi komunikasi dan elektronik sudah berkembang sedemikian pesat, sehingga menyebabkan bidang pendidikan juga turut mengalami peningkatan dalam hal kualitas, kecepatan, kepraktisan dan juga kemudahan, ujian konvensional pun bergeser ke arah komputerisasi, salah satunya dengan adanya ujian online. Berdasarkan jurnal Walter (2006) Hampir setiap negara sedang mempertimbangkan ujian secara online, setidaknya beberapa bagian dari program penilaian K-12 (setara dengan tahun pertama di Universitas). Penelitian pendidikan di K-12 menunjukkan bahwa siswa menggunakan komputer di sekolah atau kelas mereka untuk kegiatan pembelajaran mereka
1
2
sehari-hari (US Department of Commerce, 2002). Selain itu, kesenjangan akses komputer di kalangan K-12 siswa telah terbukti diabaikan selama lima tahun terakhir (Pamela, 2005). Oleh karena itu, diprediksi kedepannya hampir setiap aspek pendidikan akan mempergunakan dan memanfaatkan teknologi, termasuk pengujian secara online. Di banyak negara, memberikan penilaian berbasis komputer telah menjadi standar dan menjadi semakin menarik untuk departemen pendidikan, legislatif, dan pembuat kebijakan lainnya. Kelebihan potensi ujian online adalah pelaporan skor langsung, penurunan beban biaya administrasi pada personil distrik sekolah, peningkatan keamanan bahan pengujian, dan penjadwalan ujian yang lebih fleksibel. Di banyak negara, pembuat kebijakan mengaku senang tentang potensi untuk pengukuran efisien kemampuan siswa melalui model ujian inovatif. (Walter dkk, 2006). Jika berbicara tentang penilaian, tentunya tidak akan terlepas dari valid atau tidaknya suatu penilaian. Kecurangan dalam ujian menjadi salah satu faktor tidak validnya penilaian kemampuan siswa. Curang menurut Bower (2004), adalah perbuatan yang menggunakan caracara yang tidak sah untuk tujuan yang sah atau terhormat yaitu mendapatkan keberhasilan akademis atau menghindari kegagalan akademis. Salah satu bentuk perilaku curang dalam dunia pendidikan adalah menyontek. Menyontek menurut Sukarsih (1998) merupakan tindak kecurangan dalam tes melalui pemanfaatan informasi yang berasal dari luar secara tidak sah.
3
Keberadaan pengawas dan randomisasi dalam penyajian soal merupakan solusi yang sering digunakan dalam mengatasi kecurangan. Pada saat sekarang ini sudah banyak content management system atau e-learning yang menyediakan randomisasi soal, menurut Neill (2010) metode tampilan soal yang berbeda dan dapat membuat kuis yang sama muncul berbeda setiap kali ujian, merupakan solusi yang bagus dalam ujian online. namun sebahagian besar sistem yang telah ada tidak mempunyai fitur pengawasan peserta ujian yang memadai, sehingga peserta masih bisa berdiskusi secara online (chatting, email, message dll.). Salah satu cara yang dapat digunakan untuk membuat sistem ujian online berbasis WEB adalah dengan bahasa pemrograman Personal Home Page (PHP). PHP merupakan bahasa pemrograman WEB (server side) yang nantinya akan berkomunikasi dengan Database, sehingga data dapat diolah. Dan untuk memaksimalkan fitur pengawasan digunakan remote desktop. Remote desktop dipilih karena memiliki banyak fitur built in pendukung yang bervariasi. Remote desktop dinilai sangat cocok untuk pengawasan. Dengan fitur tambahan pada sistem ujian ini, diharapkan akan terwujud sebuah sistem ujian online yang memadai. Selain itu, penelitian dan pengembangan yang menghasilkan produk tertentu untuk bidang pendidikan, khususnya pendidikan teknologi dan kejuruan masih sangat rendah ( kurang dari 1%). (Hidayat, 2006).
4
Dengan tersedianya sistem ujian online ini diharapkan dapat membantu guru/ pembimbing/ penguji menyelenggarakan ujian online yang sehat, serta ekfektif dan efisien. Dengan alasan tersebut peneliti memilih judul Pemanfaatan Remote desktop Untuk Optimalisasi Sistem Ujian Online. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka masalah dalam penelitian ini dirumuskan dalam beberapa pertanyaan berikut ini. 1.
Bagaimana mengkolaborasikan remote desktop dan ujian online agar dapat mereduksi kecurangan?
2.
Bagaimana mengimplementasikan model sistem ujian online dengan pengawasan menjadi sebuah perangkat lunak?
1.3 Batasan Masalah Berdasarkan dari apa yang telah dipaparkan pada rumusan masalah, maka batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Soal berbentuk multiple choice
2.
Untuk kemudahan dan kenyamanan selama monitoring, jumlah maksimum client yang dapat di overview adalah 20 computer
3.
Sistem ujian online berjalan secara lokalisir
4.
Sistem scoring yang digunakan dalam pembobotan mempunyai rentang antara 0 sampai dengan 100
5
1.4 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah: 1.
Mengkolaborasikan remote desktop dan ujian online agar dapat meminimalisir kecurangan, atau mereduksi kecurangan.
2.
Mengimplementasikan model sistem ujian dengan pengawasan yang telah dibuat menjadi sebuah perangkat lunak.
1.5 Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini akan sangat bermanfaat bagi pihak-pihak yang memiliki kepentingan dengan pelaksanaan ujian secara online, diantaranya: 1. Bagi siswa Melalui sistem ini, siswa akan lebih fokus mengerjakan soal ujian. Dikarenakan sangat kecil sekali kemungkinan untuk melakukan kecurangan sehingga, siswa tidak berfikiran ke hal-hal negatif lagi seperti mencontek dll. Selain itu terdapat kemudahan dalam pembacaan soal yang bersifat multiple choice, serta kemampuan sistem untuk melakukan review, kemudian juga siswa langsung dapat mengetahui nilai ujiannya. 2. Bagi guru/ penguji Para Penguji/ Guru tidak perlu melakukan pengawasan dengan cara berkeliling kelas untuk mengamati siswanya, tetapi sistem ujian online ini menyediakan sebuah fitur agar guru dapat mengamati kegiatan apa saja yang dilakukan siswa di komputernya masing-masing selama pelaksanaan ujian,
6
serta mengurangi tingkat kecemasan siswa karena guru tidak perlu lagi dalam lalu lalang di depan siswa dalam pengawasan ujian (Sundari, 2005). Selain itu sistem ini juga dapat mereduksi kecurangan pada ujian dengan randomisasi soal dan randomisasi tipe soal. 3. Bagi peneliti lain Penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi peneliti lain yang ingin mengkaji lebih dalam tentang hal-hal yang berkaitan dengan pemanfaatan remote desktop untuk optimalisasi sistem ujian online. 1.6 Metode Penelitian Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Eksplorasi dan Studi Literatur Dalam
mempelajari
konsep-konsep
perancangan
dan
pembangunan sistem informasi yang baik, peneliti melakukan eksplorasi dengan cara membaca serta membandingkan literaturliteratur seperti jurnal, karya ilmiah, textbook, paper dan sumber ilmiah lainnya. 2. Analisis dan Perancangan Perangkat Lunak Analisis dan perancangan dilakukan dengan menentukan bahasa pemrograman yang akan digunakan, struktur data, input/ output serta algoritma yang akan digunakan.
7
3. Implementasi dan Pengujian Implementasi dilakukan setelah analisis dilakukan. Pengujian kualitas dilakukan dengan mengkolaborasikan pemanfaatan remote desktop & randomisasi soal untuk optimalisasi ujian online. Dengan ini diharapkan terbentuknya sistem ujian online yang dapat mereduksi kecurangan. 4. Hasil akhir dan Penarikan Kesimpulan Analisis hasil akhir dilakukan untuk menganalisa sejauh mana optimalisasi remote desktop dan randomisasi soal terhadap sistem ujian online, dan sejauh mana manfaat sistem ujian online ini. Jika hasilnya kurang memuaskan, maka dilakukan analisis akhir untuk mengetahui
penyebabnya,
selanjutnya
dilakukan
penarikan
kesimpulan. 1.7 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan proposal ini disusun untuk memberikan gambaran umum tentang perangkat lunak yang akan dibuat. Sistematika penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, maksud dan tujuan, batasan masalah, metode penelitian dan sistematika penulisan.
8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini memaparkan beberapa hal yaitu model sistem ujian, landasan teori seperti pengertian sistem informasi, basis data, perancangan sistem, pengertian media, pengertian web portal, pengertian internet, pengertian world wide web, pengertian HTTP, bahasa pemrograman yang digunakan (PHP), tinjauan perangkat lunak dan sebagainya. BAB III METODE PENELITIAN Bab ini memaparkan tentang metode penelitian yang digunakan, analisis masalah, analisis yang sedang berjalan, analisis kebutuhan non fungsional, perancangan sistem, tahap desain, tahap pengembangan dan sebagainya. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini diuraikan tentang pembahasan & implementasi perangkat lunak, implementasi antar muka, pengujian perangkat lunak, serta hasil penelitian tentang perangkat lunak yang dibangun. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran yang diajukan agar dapat menjadi bahan pertimbangan.