BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Setiap perusahaan memiliki tujuan untuk meningkatkan nilai perusahaan
dan meningkatkan kemakmuran pemegang saham diperusahaannya. Agar tujuan ini dapat tercapai, diperlukan struktur permodalan yang dapat menunjang hal tersebut. Pengambilan keputusan mengenai sumber pendanaan perusahaan merupakan salah satu tugas manajemen terkait dengan tujuan perusahaan. Keputusan pendanaan harus dipertimbangkan dengan hati-hati agar dapat secara maksimal
memberikan
manfaat
kepada
perusahaan.
Perusahaan
dapat
memperoleh pendanaan dari 2 sumber yaitu sumber internal dan sumber eksternal perusahaan. Sumber internal perusahaan berasal dari laba ditahan perusahaan, sedangkan sumber eksternal berasal dari hutang dan ekuitas. Penelitian-penelitian terdahulu telah memfokuskan pada proporsi antara hutang dengan ekuitas. Nilai suatu perusahaan bergantung dari proporsi pendanaan perusahaan tersebut. Maka dari itu, perusahaan harus mencapai struktur modal yang optimal, dimana adanya keseimbangan antara manfaat dan biaya dari penggunaan sumber dana internal maupun eksternal. Bagi para pemegang saham, nilai perusahaan yang baik tercermin dari harga sahamnya yang tinggi. Untuk memaksimalkan nilai saham, perusahaan harus meminimalkan WACC (Weighted Average Cost of Capital) yang merupakan rata-rata tertimbang dari penggunaan hutang dan ekuitas
1
(Bringham, 2007, pp.450). WACC merupakan discount rate yang sesuai untuk semua jenis aliran kas, dan nilai perusahaan berbanding terbalik dengan discount rate (Ross W. a., pp. 553, 2008) Sumber pendanaan perusahaan yang berasal dari hutang memberikan keuntungan bagi perusahaan, yaitu yang berasal dari penghematan pajak akibat dari pembayaran bunga. Penggunaan hutang tidak berdampak signifikan pada penurunan harga saham bila dilihat dari tingkat asimetri informasi (Hanafi, 2004, pp.315). Namun disisi lain, hutang memiliki risiko dan biaya tersendiri bagi perusahaan. Risiko yang dihadapi perusahaan adalah risiko gagal bayar ketika hutang semakin tinggi dan juga tingkat bunga yang diberikan kreditor semakin lama semakin tinggi. Tidak ada teori yang secara universal berlaku dalam menentukan sumber modal perusahaan, namun ada beberapa teori yang dapat membantu perusahaan dalam menentukan proporsi sumber permodalan perusahaan, diantaranya trade-off theory, pecking order theory, MM theory, dan signaling theory.
1.2
Rumusan Masalah Dalam memperoleh modal, perusahaan dapat memperolehnya dari sumber
pendanaan internal (yang berasal dari laba ditahan) dan/atau sumber pendanaan eksternal (hutang dan ekuitas). Tingkat pengembalian (return) yang tinggi merupakan salah satu dari tujuan perusahaan dalam menjalankan usahanya. Hutang dianggap dapat meningkatkan return perusahaan karena kemampuannya 2
sebagai pengungkit (leverage) yang dianggap mampu untuk meningkatkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Semakin besar ratio hutang, maka akan semakin besar pula tingkat leverage perusahaan tersebut. Namun, tentunya perusahaan tidak dapat dengan sembarangan meningkatkan rasio hutang untuk meningkatkan tingkat leverage. Seperti yang telah dikatakan sebelumnya, banyak teori dan penelitian-penelitian terdahulu yang mencoba menjelaskan faktor-faktor apa saja yang akan mempengaruhi struktur modal perusahaan. Terlebih lagi ada dua teori pendukung yang saling bertolak belakang, yaitu Pecking Order Theory dan Trade-Off Theory. Berdasarkan Pecking Order Theory, perusahaan menggunakan urutan dalam menggunakan sumber pendanaannya berdasarkan urutan yang paling murah atau berdasarkan kebutuhan dana yang paling minimum/kecil dalam pengadaannya.
Sumber
dana
yang
paling
minimum/kecil
dana
dalam
pengadaannya adalah dengan menggunakan sumber dana internal, yaitu dengan laba ditahan, kemudian dilanjutakan dengan penggunaan sumber dana internal yang dimulai dari hutang dan kemudian ekuitas. Disisi lain, Trade-off Theory mengatakan bahwa perusahaan akan menggunakan hutang dalam pendanaannya sampai pada titik optimum tertentu dimana keuntungan yang didapat dari penggunaan hutang lebih besar dan/atau sama dengan risiko yang ditanggung dari hutang tersebut.
3
Dari latar belakang dan penjelasan yang dikatakan diatas, maka dapat dikatakan rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Apakah tangibility of asset berpengaruh terhadap debt to asset ratio ? 2. Apakah firm size berpengaruh terhadap debt to asset ratio? 3. Apakah growth opportunity berpengaruh terhadap debt to asset ratio ? 4. Apakah profitability berpengaruh terhadap debt to asset ratio ?
1.3
Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah yang telah disebutkan diatas, maka tujuan
dari penelitian ini adalah : 1. Menguji pengaruh tangibility of asset terhadap debt to asset ratio. 2. Menguji pengaruh firm size terhadap debt to asset ratio. 3. Menguji pengaruh growth opportunity terhadap debt to asset ratio. 4. Menguji pengaruh profitability terhadap debt to asset ratio.
1.4
Manfaat Penelitian Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberi pemahaman yang tepat
atas pengaruh tangibility of asset, firm size, growth opportunity dan profitability dalam menentukan struktur modalan perusahaan bagi penulis, pembaca, khususnya bagi manajemen perusahaan non-keuangan di Indonesia dalam
4
mengambil keputusan struktur modalan. Diharapkan juga penelitian ini dapat dijadikan referensi dan tambahan informasi bagi penelitian-penelitian selanjutnya.
1.5
Batasan Penelitian Batasan-batasan dalam penelitian ini adalah : 1. Sampel penelitian merupakan perusahaan-perusahaan non-keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) 2. Perusahaan-perusahaan yang menjadi sampel penelitian ini merupakan perusahaan-perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan dari tahun 2000-2012 secara berturut-turut dan merupakan perusahaan yang aktif dilantai bursa. 3. Perusahaan yang menjadi sampel pada penelitian ini merupakan
perusahaan yang memiliki data yang dibutuhkan secara lengkap selama 13 tahun berturut-turut (tahun 2000-2012).
1.6
Sistematika Penulisan Sistematika panulisan hasil penelitian ini akan dibagi kedalam 5 bab besar
yang masing-masingnya akan dipecah kembali kedalam sub-bab. Adapun sistematika penulisannya sebagai berikut :
5
BAB 1: Pendahuluan Pada Bab pertama akan dijelaskan mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan, manfaat, batasan dan sistematika penulisan dalam penelitian ini. BAB 2: Tinjauan Pustaka dan Pengembangan Hipotesis Bagian kedua ini. akan dipaparkan mengenai teori teori terkait dalam penelitian ini dan juga penelitian-penelitian terdahulu yang mempunyai topik yang sama dengan penelitian ini. BAB 3: Metode Penelitian Semua hal yang berkaitan dengan sampel penelitian, data yang dibutuhkan, sumber data, dan model penelitian akan dijelaskan pada bagian ketiga ini. BAB 4: Hasil dan Pembahasan Bagian ke-empat ini akan menjelaskan dan menginterpretasikan hasil dari data yang telah diolah. BAB 5: Kesimpulan dan Saran Bagian ini merupakan bagian terakhir dimana berisi tentang kesimpulan dan saran dari penelitian ini.
6