BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Suatu negara dapat dikatakan negara berkembang ataupun negara maju tentu tidak lepas dari kualitas sumber daya manusia yang terdapat di dalam sebuah negara itu sendiri. Dalam meningkatkan sumber daya manusia tentu tidak lepas dari kompetensi yang dimiliki setiap individu. Menurut Charles dalam Hanafiah dan Suhana (2009:162) “kompetensi merupakan perilaku yang rasional untuk mencapai tujuan yang dipersyaratkan sesuai dengan kondisi yang diharapakan”. Dari
uraian
tersebut,
kompetensi
mengacu
pada
kemampuan
melaksanakan sesuatu yang diperoleh melalui pendidikan. Kompetensi menunjuk kepada perbuatan yang rasional untuk memenuhi spesifikasi tertentu di dalam pelaksanaan tugas-tugas pendidikan. Dikatakan rasional karena mempunyai arah dan tujuan yang akan membentuk atau membangun karakter yang lebih baik dari setiap individu. Kompetensi dan pendidikan merupakan hal yang saling berkaitan, di mana dalam membangun suatu kompetensi tidak terlepas dari pedidikan dan sebaliknya. Untuk mencapai pendidikan yang baik (good education), tidak terlepas dari kompetensi dari tenaga pendidik ataupun kompetensi yang harus dimiliki oleh guru. Hanafiah dan Suhana (2009:62) mengatakan: Kompetensi guru merupa66tkan perpaduan antara personal, keilmuan, teknologi, sosial dan spiritual yang secara kaffah membentuk standar
1
2
kompetensi guru, yang mencakup penguasaan materi, pemahaman terhadap peserta didik, pembelajaran yang mendidik, pengembangan pribadi dan pengembangan profesionalisme. Kompetensi guru haruslah dimiliki oleh setiap guru sebagai tenaga pendidik yang kemudian kompetensi tersebut diterapkan kepada siswa pada saat proses belajar mengajar berlangsung karena salah satu yang utama dalam pembentukan atau membangun karakter siswa adalah pendidikan di sekolah yang diterima dari guru. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, guru dapat diibaratkan sebagai pembimbing perjalanan yang berdasarkan pengetahuan dan pengalamannya bertanggung jawab atas kelancaran perjalanan itu. Dalam hal ini, istilah perjalanan tidak hanya menyangkut fisik, tetapi juga menyangkut mental, emosional, kreativitas, moral dan spiritual yang lebih dalam dan kompleks. Guru harus merumuskan tujuan secara jelas, menetapkan jalan yang harus ditempuh, menggunakan petunjuk perjalanan, serta menilai kelancaran perjalanan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan peserta didik. Semua itu dilakukan berdasarkan kerja sama yang baik dengan peserta didik, tetapi guru memberikan pengaruh utama dalam setiap aspek perjalanan. Guru memiliki hak dan tanggung jawab dalam setiap perjalanan yang direncanakan dan dilaksanakannya. Istilah perjalanan tersebut merupakan suatu proses pembelajaran, baik dalam kelas maupun di luar kelas yang mencakup seluruh kehidupan. Analogi dari perjalanan tersebut merupakan pengembangan setiap aspek yang terlibat dalam proses pembelajaran.
3
Dalam proses pembelajaran yang pertama sekali guru harus melaksanakan tujuan dan mengidentifikasi tujuan kompetensi yang hendak dicapai. Tugas guru adalah menetapakan apa yang telah dimiliki peserta didik sehubungan dengan latar belakang dan kemampuannya, serta kompetensi apa yang mereka perlukan untuk dipelajari dalam mencapai tujuan. Untuk merumuskan tujuan guru perlu melihat dan memahami seluruh aspek perjalanan. Guru harus melihat keterlibatan peserta didik dalam pembelajaran, dan yang paling penting peserta didik melaksanakan kegiatan belajar itu tidak hanya secara jasmaniah tetapi mereka akan terlibat secara psikologis. Dengan kata lain peserta didik harus dibimbing untuk mendapatkan pengalaman. Dan membentuk kompetensi yang akan mengantar peserta didik mencapai tujuan. Guru memaknai kegiatan belajar. Hal ini guru harus mampu membuat kegiatan belajar mengajar bagi siswa secara tuntas, relevan, terperinci, bermakna, imajinatif dan mampu menumbuhkan rasa ingin tahu yang tinggi. Melaksanakan penilaian. Dalam hal ini guru diharapakan mampu memberikan penilaian, memberikan pertanyaan-pertanyaan yang dapat merangsang pola berpikir kritis siswa serta mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ditanyakan oleh siswa. Untuk memenuhi hal tersebut calon guru perlu dibekali dengan perangkat kompetensi yang dipersiapkan dengan sebaik-baiknya. Lembaga pendidikan guru harus mampu menyiapkan tenaga guru yang memiliki kemampuan sesuai dengan harapan dan cita-cita bangsa.
4
Namun dalam kenyataan, masih banyak dijumpai guru-guru yang belum memiliki kompetensi tersebut. Hal ini merupakan masalah pendidikan yang dapat menghambat prestasi belajar siswa maupun menghambat harapan dan citacita bangsa untuk meningkatkan sumber daya manusia. Dalam proses belajar mengajar sering dijumpai suasana belajar
yang monoton karena guru tidak
memiliki kompetensi sebagaiman seharusnya dimiliki oleh seorang guru. Dewasa ini sering terjadi dalam praktek sehari-hari, pendidik atau guru mengabaikan kompetensi yang harus dimiliki sebagai tenaga pendidik demi tercapainya tujuan dari pendidikan. Dalam segi siswa, tentu banyak hal yang dapat terjadi. Sebagai contoh, siswa tidak memperhatikan dalam kelas, siswa tidak mengerjakan tugas sesuai harapan, siswa tidak tertarik dengan mata pelajaran yang diajarkan, siswa terlalu konsentrasi pada hal lain atau pelajaran lain. Semua ini akan mempengaruhi prestasi pembelajaran sehingga masalah tujuan pendidikan akan sulit dicapai. Selain itu, yang menghambat kemajuan pendidikan adalah adanya kesenjangan fasilitas ataupun kesenjangan tenaga pendidik disetiap wilayah mengingat negara Indonesia terdiri dari beribu pulau, bermacam-macam suku, agama, ras dan golongan. tentu hal ini juga menjadi faktor penghambat prestasi belajar ataupun tujuan pendidikan bangsa. Salah satu alternatif yang akan ditempuh untuk mengatasi permasalahan tersebut, baik meningkatkan potensi guru maupun untuk meningkatkan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran PPKn adalah dengan meningkatkan kompetensi guru.
Menurut Hamzah (2010:69) “macam-macam yang harus
5
dimiliki seorang guru adalah kompetensi personal, kompetensi sosial dan kompetensi untuk melakukan pelajaran yang sebaik-baiknya yang berarti mengutamakan nilai-nilai sosial dari nilai material”. Diharapkan melalui peningkatan kompetensi guru dapat meningkatkan pemahaman siswa dalam proses belajar mengajar PPKn, sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa sehingga secara otomatis akan meningkatkan sumber daya manusia dan cita-cita serta harapan bangsa. Siswa juga dapat meningkatkan pemahaman yang optimal terhadap mata pelajaran PPKn. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul : “Pengaruh Kompetensi Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas X Pada Mata Pelajaran PPKn SMA Swasta Nusantara Lubukpakam Tahun Ajaran 201p5/2016”. B. Identifikasi Masalah Menurut Setiawan identifikasi masalah ditarik dari uraian pada latar belakang masalah atau kedudukan masalah yang akan diteliti dalam ruang lingkup permaslahan yang luas (Setiawan, 2014:20). Dari latar belakang di atas, penulis dapat mengidentifikasi masalah dalam penelitian ini sebagai berikut : 1. Kompetensi guru dalam meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran PPKn belum maksimal. 2. Meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran PPKn. 3. Meningkatakan semangat belajar siswa untuk mencapai prestasi belajar yang memuaskan pada mata pelajaran PPKn.
6
4. Usaha guru PPKn dalam meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran PPKn. 5. Pentingnya kompetensi guru dalam proses belajar mengajar. C. Batasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dikemukakan, maka pembatasan masalah dalam penelitian ini yaitu
kompetensi guru dalam
meningkatkan prestasi belajar siswa terhadap mata pelajaran PPKn. D. Rumusan Masalah Sesuai dengan batasan masalah, maka rumusan masalah dalam penelitian ini yakni bagaimana pengaruh kompetensi guru dalam meningkatakan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran PPKn. E. Tujuan Penelitian Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh kompetensi guru dalam meningkatakan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran PPKn. F. Manfaat Penelitian Dari prestasi penelitian ini, diharapkan dapat manfaat sebagai berikut : 1. Untuk menambah pengetahuan penulis tentang kompetensi yang harus dimiliki oleh setiap guru. 2. Penulis dapat mengetahui kompetensi guru PPKn dan prestasi siswa dalam mata pelajaran PPKn di SMA Swasta Nusantara Lubukpakam.
7
3. Sebagai bahan masukan bagi guru SMA Swasta Nusantara Lubukpakam. 4. Sebagai bahan informasi yang bermanfaat bagi guru. 5. Sebagai bahan referensi ilmiah bagi pihak yang membutuhkan.