BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Islam1 sebagai konsep atau sistem hidup bersifat integratif2 dan komprehensif
(sempurna)3 , Ia mengintegrasikan semua aspek kehidupan
manusia di dunia, baik dalam kehidupan pribadi maupun interaksi kolektif. Al Qur’an4 dan Hadits5 adalah representasi dari ajaran Islam yang 1
Islam sesungguhnya bermakna “ketundukan”, dan Islam berada di jantung ketundukan umat manusia kepada Tuhan. Namun demikan, akar kata Arab, Islam, berkorelasi dengan salam, yang berarti “damai” dan atau “aman”. Jadi Islam dapat didefinisikan sebagai pencapaian kedamaian dan keamanan betiniah melalui kepasrahan kepada Tuhan. Dikutip dari Hesham A. Hassaballa dan Kabir Helminski, Sejarah Islam, Diglossia, Yogjakarta, 2007, hlm 15 2 Integratif juga meliputi semua sisi detil kehidupan (komprehensif), sehingga mencerminkan kelengkapan dan kesempurnaan Islam sebagai sebuah sistem atau konsep hidup. Imam Syahid Hasan Al Banna dengan sangat jelas menerangkan posisi Islam bagi kehidupan dalam karya besarnya Majma’atu Rasail (Risalah Pergerakan). Al Banna menggambarkan bahwa Islam meliputi semua aspek kehidupan, dimana Islam adalah negara dan tanah air, pemerintah dan ummat, moral dan kekuatan, kasih sayang dan keadilan, peradaban dan undang -undang, ilmu pengetahuan dan hukum, materi dan kekayaan alam, penghasilan dan kekayaa n, jihad dan dakwah, pasukan dan pemikiran, sebagaimana juga ia adalah akidah yang murni dan ibadah yang benar, tidak kurang dan tidak lebih. http://abiaqsa.blogspot.co.id/2008/02/islam-sebagai-sistem.html diases pada tanggal 20 Maret 2016 pukul 08.48 WIB 3 Sebagai ajaran yang komprehensif, Islam memiliki beberapa karakteristik Yang pertama, Islam seperti telah dijelaskan merupakan agama yang tidak dibatasi oleh dimensi ruang dan waktu. Islam tidak mengenal sekat-sekat geografis. Islam sebagai penyempurna agama-agama sebelumnya juga berlaku sampai kapan pun, tak peduli di zaman teknologi secanggih apa pun. Islam tetap berfungsi sebagai pedoman hidup manusia. Setelah kita paham akan hal tersebut, maka tidak ada lagi istilah bahwa di zaman modern, ajaran-ajaran Islam sudah tidak relevan lagi. Dalam arti yang komprehensif ini meliputi beberapa aspek yaitu : Islam adalah agama yang menyentuh seluruh isi kehidupan manusia (Islam adalah sistem yang menyeluruh, mencakup seluruh sisi kehidupan. Ia adalah negara dan tanah air, pemerintah dan umat, akhlak dan kekuatan, kasih sayang dan keadilan, peradaban dan undang-undang, ilmu dan peradilan, materi dan kekayaan alam, penghasilan dan kekayaan, jihad dan dakwah, pasukan dan pemikiran. Ia adalah aqidah yang lurus, ibadah yang benar, tidak kurang tidak lebih), Islam adalah agama sepanjang masa (Islam yang berarti penyerahan diri kepada Allah, dan ber-Tauhid kepada Allah, adalah agama masa lalu, hari ini dan sampai akhir zaman nanti), Kelengkapan ajaran Islam dalam bidang aqidah (Aqidah Islam adalah aqidah yang lengkap dari sudut manapun), Kelengkapan ajaran Islam dalam bidang ibadah (Ibadah dalam Islam menjangkau keseluruhan wujud manusia secara penuh. Seorang muslim beribadah kepada Allah dengan lisan , fisik, hati, akal, dan bahkan kekayaanny), Kelengkapan ajaran Islam dalam bidang akhlaq (Akhlaq Islam memberikan sentuhan kepada seluruh sendi kehidupan manusia dengan optimal), Kelengkapan ajaran Islam dalam bidang hukum (Syariah Islam tidak hanya mengurus individu tanpa memperhatikan masyarakatnya, atau masyarakat tanpa memperhatikan individunya). http://miftachr.blog.uns.ac.id/2009/11/hukumislam-yang-universal-komprehensif-dan-maslahat-bagi-manusia/ diakses Senin, 14 Maret 2016 pukul 12.30 WIB 4 Secara etimologi “Al Qur’an” berarti “bacaan”. Secara terminologi berarti “nama bagi kalam (firman) Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang ditulis dalam mushaf
1
2
komprehensif tersebut, yang di dalamnya memuat ajaran yang lengkap dalam berbagai aspek, tak terkecuali masalah keilmuan atau pendidikan, bahkan Rasulullah Muhammad
saw menerima wahyu pertama juga
berkenaan dengan masalah pendidikan, yaitu firman Allah swt. : Al Mujadalah ayat 116 , yaitu:
ۡ ْ س فَ ۡٱف َسح ْ يٍ َءا َيُُ َٰٓى ْا إِ َذا قِي َم نَ ُكىۡ تَفَ َّسح ح َ َٰٓيَأَيُّهَب ٱنَّ ِر ِ ُِىا فِي ۡٱن ًَ َجه ِ ُىا يَف َس ْ ُُيٍ َءا َي ْ وا فَٱَ ُش ُز ْ ٱّلل نَ ُكىۡ ۖۡ َو ِإ َذا قِي َم ٱَ ُش ُز ۡىا ِيُ ُكى َ ٱّلل ٱنَّ ِر ُ َّ وا يَ ۡسفَ ِع ُ َّ ْ ُيٍ أُوت ٞ ىٌ َخ ِب ١١ يس َ ُٱّلل ِب ًَب تَ ۡع ًَه ُ َّ ىا ۡٱن ِع ۡه َى َد َز َج ٖۚت َو َ َوٱنَّ ِر
Artinya : Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.(QS. Al Mujadalah: 11).7 Islam sangat mewajibkan setiap umatnya untuk menuntut ilmu, Nabi Muhammad SAW bersabda: (lembaran) untuk dijadikan pedoman bagi kehidupan manusia yang apabila dibaca mendapat pahala (dianggap ibadah). Amin Syukur, Pengantar Studi Islam, Pustaka Nuun, Semarang, 2010, hlm 53 5 Hadits istilah lainnya adalah Al Sunnah adalah perbuatan, perkataan, dan penetapan (taqrir) Nabi SAW. Ibid, Amin Syukur, hlm 59 6 At-Thayyib, Al-quran Transiliterasi Per Kata dan Terjemah Per Kata,Cipta Bagus Segara, Bekasi,2012, hlm 543 7 Surah Al Mujadalah ayat 11 menjelaskan keutamaan orang -orang beriman dan berilmu pengetahuan. Ayat ini menjelaskan bahwa orang yang beriman dan berilmu pengetahuan akan diangkat derajatnya oleh Allah SWT. Orang beriman adalah orang yang paling mulia dihadapan Allah SWT, dikarenakan kepatuhannya kepada-Nya. Sedangkan orang yang memiliki ilmu pengetahuan luas akan dihormati oleh orang lain karena kemampuannya melakukan atau mengelola sesuatu / apa saja yang terjadi dalam kehidupan ini. Ini artinya tingkatan orang yang beriman dan berilmu lebih tinggi di banding orang yang tidak Akan tetapi perlu diingat bahwa orang yang beriman, tetapi tidak berilmu, dia akan lemah. Hal ini dikarenakan, salah sa tu wujud atau bukti sesorang beriman apabila ia dapat melakukan amal saleh / amal yang bermanfaat bagi sesama. Untuk dapat melakukan hal itu diperlukannya Ilmu Pengetahuan. Begitu juga sebaliknya, orang yang berilmu, tetapi tidak beriman, ia akan tersesat. Karena ilmu yang dimiliki bisa jadi tidak untuk kebaikan sesama. Sebab ilmu tanpa didasari iman dapat mengantarkan manusia kearah kebathilan / kesesatan dikarenakan tidak adanya pedoman / arah yang benar. Bukankah pedoman hidup manusia adalah Kitab Suci, yakni Al Qur’an , yang hanya dapat kita pejari serta amalkan melalui keimanan kepada Allah SWT. https://rohissmpn14depok.wordpress.com/rohis-14/materipai-kelas7-kurikulum-2013/dengan-ilmu-pengetahuan-semua-menjadi-lebih-mudah/diakses Senin, 14 Maret 2016 pukul 12,30 WIB
3
8
)سهلْللْْبوْطريقا ْاىلْاجلن َّْةِْ(رواهْمسلم َْ ََمنْْ َسل َّ ْكْطَريقاْْيَلتَ ِمسْ ْفيوْعِلما
Artinya :“Barang siapa menempuh suatu jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan ke surga”. (HR. Muslim).9 Pendidikan
merupakan usaha membina dan membentuk
pribadi
peserta didik agar bertakwa kepada Allah SWT, cinta kasih kepada orang tua dan sesamanya, dan pada tanah airnya, sebagai karunia yang diberikan oleh Allah SWT.10 Pendidikan menurut Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab 1 Pasal 1, adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasan belajar dan proses pembelajaran agar secara aktif mengembangkan potensi dirinya. Pendidikan merupakan hal yang sangat efektif untuk mengembangkan kemampuan serta meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia. Hal tersebut selaras dengan fungsi dan tujuan pendidikan nasional di dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Bab II Pasal 3, berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik, agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.11 Dalam ketetapan MPRS Nomor XXVII/MPRS/1996 yang berisi tujuan
pendidikan
membentuk
manusia Pancasilais sejati. 12
Menurut
UUPP NO. 4/1950, jo NO. 12/1954. Dalam Bab II Pasal 3, dirumuskan tujuan pendidikan dan pengajaran sebagai berikut : “Tujuan pendidikan dan pengajaran
8
ialah membentuk manusia susila yang cakap dan warga
M. Said, 101 Hadits Tentang Budi Luhur, Al-Ma’rif, Bandung, 1986, hlm. 35 Ibid, 36. 10 Tatang, Ilmu Pendidikan, Pustaka Setia, Bandung, 2012, hlm15 11 Abdul Rachaman Shaleh, Madrasah dan Pendidikan Anak Bnagsa: Visi, Misi, dan Aksi,RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2004, hlm 313-316 12 Kunandar, Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan sukses dalam Sertifikasi Guru, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2011, hlm 108 9
4
negara yang demokratis serta bertanggung jawab tentang kesejahteraan masyarakat dan tanah air” .13 Pendidikan menurut para ahli, W.J.S. Poerwadarminta menjelaskan secara linguitis, sebagai kata benda, pendidikan adalah berati proses perubahan sikap dan tingkah laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan. Selanjutnya menurut Rechey dalam bukunya, Planing for Teaching, an Introduction, menjelaskan bahwa pendidikan adalah istilah pendidikan berkenaan dengan fungsi yang luas dari pemeliharaan dan perbaikan kehidupan suatu masyarakat, terutama untuk memperkenalkan warga masyarakat baru (generasi muda) pada pengenalan terhadap kewajiban dan tanggung
jawabnya di tengah masyarakat,14
menurut John Dewey,
pendidikan merupakan salah satu proses pembaharuan makna pengalaman. Sedangkan menurut H.Horne, pendidikan merupakan proses yang terjadi secara terus-menerus (abadi) dari penyesuaian yang lebih tinggi bagi makhluk manusia yang telah berkembang secara fisik dan mental, yang bebas dan sadar kepada Tuhan, seperti termanifestasi dalam alam sekitar, intelektual, emosional, dan kemanusiaan dari manusia. 15 Menurut
para
ulama’
memberikan
beragam
pendapat
dalam
memberikan makna pendidikan Islam, diantaranya : Menurut Achmadi dikutip oleh Ismail mendefinisikan pendidikan Islam adalah usaha untuk memelihara fitrah manusia, serta sumber daya insani yang ada padanya menuju terbentuknya manusia seutuhnya (insan kamil)16 sesuai dengan norma Islam. Menurut Syaikh Mustafa al-Ghulayani dikutip oleh Ismail, 13
Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan, Rineka Cipta, Jakarta : 1991, hlm
136 14
Tantang, Op.Cit, hlm13-14 Retno Listyarti, Pendidikan karakter dalam metode aktif, inovatif dan kreatif, Jakarta, 2012, hlm 2 16 Pengertian yang dikemukakan oleh Achmadi tersebut mengandung arti bahwa dalam proses pendidikan islam terdapat usaha memelihara kesucian manusia, hal itu merupakan fitrah yang ada sejak lahir serta mengembangkan segala potensi jiwa yang terdapat padanya melalui segenap usaha, sehingga manusia tersebut terbentuk menjadi manusia yang sempurna berdasarkan pandangan Islam. Ismail, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM, RaSAIL Media Group, Semarang, 2008, hlm 35 15
5
pendidikan adalah menanamkan akhlak yang mulia dalam jiwa murid serta menyiraminya
dengan
petunjuk
dan
nasehat,
sehingga
menjadi
kecenderungan jiwa yang membuahkan keutamaan, kebaikan serta cinta bekerja yang berguna bagi tanah air. Menurut Muhammad Fadhil Al Jamaly
bahwa
pendidikan
Islam
adalah
upaya
mengembangkan,
mendorong serta mengajak, manusia lebih maju dengan berlandaskan nilai-nilai yang tinggi dan kehidupan yang mulia, sehingga terbentuknya pribadi yang lebih sempurna, baik yang berkaitan dengan akal, perasaan maupun
perbuatan.17
Selanjutnya,
menurut
Achmad
D
Marimba
mengartikan pendidikan Islam adalah bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan hukum-hukum agama Islam menuju terbentuknya kepribadian yang utama menurut ukuran-ukuran Islam.18 Pendidikan pada hakekatnya berlangsung dalam suatu proses yang dinamakan proses belajar mengajar. Proses belajar mengajar merupakan interaksi aktif antara peserta didik19 dengan pendidik,20 yang mana peserta didik tersebut menjadi sasaran utama pendidikan. Proses belajar mengajar ini juga dapat berupa transformasi nilai-nilai pengetahuan, teknologi, dan
17
Pengertian yang dikemukakan oleh Muhammad Fadhil Al Jamaly ini mempunyai beberapa prinsip dalam pendidikan Islam yaitu : Pendidikan merupakan proses perbantuan pencapaian tingkat kesempurnaan,, yaitu manusia yang mencapai tinglat keimanan dan berilmu yang disertai dengan melakukan amal shaleh. Dan konsep nilai dalam pendidikan Islam adalah nilai-nilai agama Islam yang berlandaskan Al Qur’an dan Hadits. Ibid, hlm 36 18 Loc.Cit 19 Peserta didik merupakan raw input (bahan mentah) dalam proses pembelajaran yang memiliki berbagai karakteristik. Peserta didik juga mamiliki berbagai sebutan seperti murid, peserta didik, subjek didk, anak didik, pembelajar dan sebagainya. Peserta didik sendiri merupakan pembelajar (pihak yang menjadi fokus pembelajaran) yang sedang mengikuti proses pembelajaran pada suatu sekolah atau jenjang pendidikan tertentu. Novan Ardy Wiyani, Desain Pembelajaran Pendidikan, ArRuzz Media, Yogyakarta, 2013, hlm 26 20 Pendidik atau guru adalah satu-satu komponen manusiawi dalam proses belajar mengajar, yang ikut berperan dalam usaha pembentukan sumber daya manusia yang potensial di bidang pembangunan. Oleh karena itu guru merupakan salah satu unsur di bidang kependidikan harus berperan setra secara aktif dan menempatkan kedudukannya sebagai tenaga profesional, sesuai dengan tuntutan masyarakat yang semakin berkembang. Dalam art khusus dapat dikatakan bahwa pada setiap diri guru itu terletak tanggung jawab untuk membawa para peserta didiknya pada suatu pendewasaan atau taraf kematangan tertentu. Dalam rangka ini guru tidak semata-mata sebagai “pengajar” yang transfer of knowledge, tetapi juga sebagai “pembimbing” yang transfer of value dan sekaigus sebagai “pembimbing” yang memberikan pengarahan dan menuntun peserta didik dalam belajar. Sardiman, Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2000, hlm 123
6
keterampilan. Penerima proses belajar mengajar adalah peserta didik yang sedang tumbuh dan berkembang menuju ke arah pendewasaan kepribadian dan penguasaan pengetahuan. Selain itu, pendidikan merupakan proses budaya untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia yang diperoleh melalui proses yang panjang dan berlangsung sepanjang kehidupan. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam Al-Quran surat AlBaqarah ayat 31-3221 :
َٰٓ ضهُىۡ َعهَى ۡٱن ًَهَئِ َكةِ َف َقب َل أَ َۢ ِبُى َِي َ َو َعهَّ َى َءا َد َو ۡٱۡلَ ۡس ًَبَٰٓ َء ُكهَّهَب ثُ َّى َع َس ْ ُ قَبن١١ ٍي َٰٓ َ ِبأ َ ۡس ًَبَٰٓ ِء َٰٓهَ ُؤ ك ََل ِع ۡه َى نََُبَٰٓ ِإ ََّل َيب َ َُىا س ُۡب َح َ ص ِد ِق َ َۡل ِء ِإٌ ُكُتُى َ َك أ ١٣ َت ۡٱن َعهِي ُى ۡٱن َحكِي ُى َ َََِّعهًَّۡ تََُ ۖۡبَٰٓ إ Artinya: dan Dia mengajarkan kepada Adam Nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada Para Malaikat lalu berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu mamang benar orang-orang yang benar!".(31) mereka menjawab: "Maha suci Engkau, tidak ada yang Kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; Sesungguhnya Engkaulah yang Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana."(32) Pada awal perkembangan Islam di Indonesia, masjid merupakan satusatunya
pusat
kemasyarakatan,
berbagai kegiatan; termasuk
baik
kegiatan
kegiatan
pendidikan.
keagamaan, Bahkan
sosial
kegiatan
pendidikan yang berlangsung di masjid dan masih bersifat sederhana kala itu sangat dirasakan oleh masyarakat muslim, maka tidak mengherankan apabila mereka menaruh harapan besar kepada masjid sebagai tempat yang 21
Dalam surat Al-Baqarah ayat 31. Ayat ini menginformasikan bahwa manusia dianugerahi Allah potensi untuk mengetahui nama atau fungsi dan karakteristik benda-benda. Dalam ayat ini Allah SWT menunjukkan suatu keistimewaan yang telah dikaruniakannya kepada Nabi Adam as yang tidak pernah dikaruniakan Nya kepada makhluk-makhluk Nya yang lain, yaitu ilmu pengetahuan dan kekuatan akal atau daya pikir yang memungkinkannya untuk mempelajari sesuatu dengan sedalam-dalamnya.Dan keturunan ini diturunkan pula kepada keturunannya, yaitu umat manusia. Oleh sebab itu, manusia (ialah Nabi Adam dan keturunannya) lebih patut daripada malaikat untuk dijadikan khalifah. Dalam surat Al-Baqarah ayat 32. ayat Ini juga mengandung pelajaran bahwa manusia yang telah dikaruniai ilmu pengetahuan yang lebih banyak daripada makhluk Allah yang lainnya, hendaklah selalu mensyukuri nikmat tersebut, serta tidak menjadi sombong dan angkuh karena ilmu pengetahuan serta kekuatan akal dan daya pikir yang dimilikinya.dikutip dari http://indrieverything.blogspot.co.id/2013/06/isi-kandungan-surat-al-baqarah-ayat-31.html. pada tanggal 17 Maret 2016 pukul 15.20 WIB
7
bisa membangun masyarakat muslim yang lebih baik. Awal mulanya masjid
mampu
menampung
kegiatan
pendidikan
yang
diperlukan
masyarakat. Namun karena terbatasnya tempat dan ruang, mulai dirasakan tidak dapat menampung animo masyarakat yang ingin belajar. Maka dilakukanlah berbagai pengembangan secara bertahap hingga berdirinya lembaga pendidikan Islam yang secara khusus berfungsi sebagai sarana menampung kegiatan pembelajaran sesuai dengan tuntutan masyarakat saat
itu.22
Dari sinilah
mulai muncul istilah
surau,23
meunasah,24
madrasah,25 dan juga pesantren.26 Madrasah yang merupakan salah satu lembaga pendidikan Islam, memiliki kiprah panjang dalam dunia pendidikan di Indonesia. Pendidikan madrasah merupakan bagian dari pendidikan Nasional yang memiliki kontribusi tidak kecil dalam pembangunan pendidikan Nasional atau kebijakan pendidikan Nasional.27 Pendidikan
madrasah
untuk
saat
ini sudah banyak
mengalami
kemajuan, sehingga terbentuk seperti sekolah-sekolah modern adapun bentuk-bentuk tsanawiyah
atau tingkatan-tingkatannya adalah madrasah ibtidaiyah,
dan Aliyah,
dan dengan pembagian-pembagian tingkatan
tersebut di yakini mampu mempermudah santri atau pelajar-pelajar yang belajar dimadrasah.28 Pendidikan Madrasah Aliyah atau yang sering disingkat MA adalah jenjang pendidikan menengah pada pendidikan formal di Indonesia, setara sekolah menengah atas, yang pengelolaannya dilakukan oleh Kementrian 22
http://babehmardiadi.blogspot.co.id/2014/04/latar-belakang-munculnya-lembaga.html diakses Kamis, 17 Maret 2016 pukul 10.35 WIB 23 Surau adalah tempat (rumah) umat Islam melakukan ibadatnya (mengerjakan sholat, mengaji, dan sebagainya) 24 Meunasah adalah bangunan umum di desa-desa sebagai tempat melaksanakan upacara agama, pendidikan agama, bermusyawarah dan sebagainya 25 Madrasah adalah sekolah atau perguruan (biasanya yang berdasarkan agama Islam) 26 Pesantren adalah asrama tempat santri atau tempat murid -murid belajar mengaji dan sebagainya 27 Bahrul Hayat dan Muhammad Ali, Khazanah dan Praktis Pendidikan Islam di Indonesia, Pustaka Cendekia Utama, Jakarta, 2012, hlm 181-182 28 http://iwanrosadi.blogspot.co.id/2011/06/sejarah -perkembangan-madrasah-di.html diakses Kamis, 17 Maret 2016 pukul 10,35 WIB
8
Agama. Di Indonesia Madrasah Aliyah dibedakan menjadi
dua yaitu
negeri dan swasta yang biasa disebut dengan MAN dan MAS. 29 Di Indonesia sekarang ini sudah memiliki lembaga Madarasah Aliyah 7.582. yang terdiri dari Madrasah Aliyah Negeri 759 dengan persentasi 10,01%, dan Madrasah Aliyah Swasta 6.823 dengan persentasi 89,99%. 30 Adapun jumlah peserta didik pada MA terus meningkat sejak Tahun 2010 sampai dengan 2014. Rata-rata peningkatan jumlah peserta didik adalah 3,7% per tahun, yakni Jumlah peserta didik MA seluruh Indonesia pada tahun 2010 yaitu 917.137; tahun 2011 yaitu 1.001.998; tahun 2012 yaitu 1.059.814; tahun
2013 yaitu 1.064.148; dan pada tahun 2014 yaitu
1.099.366. Yang terdiri dari peserta didik Madrasah Aliyah Negeri 136.519 (laki-laki) dan 226.278 (perempuan). Dan peserta didik Madrasah Aliyah Swasta 339.476 (laki-laki) dan 397.093 perempuan). Pada tahun 2014 jumlah peserta didik Madrasah Aliyah (MA) 1.099.366 peserta didik, yang terdiri dari Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 362.797 (33,01%), dan Madrasah Aliyah Swasta (MAS) 736.569 (66,99%). Selanjutnya jumlah pendidik di Indonesia terdapat 132,277 pendidik. Dari Madrasah Aliyah Negeri sebanyak 29.688 pendidik. Dari Madrasah Aliyah Swasta sebanyak 102.589.31 Sementara madrasah
di Provinsi Jawa Tengah sekarang ini sudah
memiliki 583 lembaga Madrasah Aliyah, yang terdiri dari 64 (10,97%) Madrasah Aliyah Negeri dan 519 (89,03%) Madrasah Aliyah Swasta. Dan sedangkan jumlah peserta didik di Madrasah Aliyah (MA) 141.618 peserta didik, yang terdiri dari Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 46.096 (32,96 %) dan Madrasah Aliyah Swasta (MAS) 93.774 (67,04%). Selanjutnya jumlah pendidik di Jawa Tengah 13.092, yang terdiri dari Madrasah Aliyah
29
MAN (MA Negeri) adalah Madrasah Aliyah yang diselenggarakan oleh pemerintah, sedangkan MAS (MA Swasta) adalah Madrasah Aliyah yang diselenggarakan oleh masyrakat 30 Data tersebut diperoleh dari Kementrian Agama RI, madrasah@Indones ia http://madrasah.kemenag.go.id/files/Profile%20Madrasah2.pdf Diakses pada tanggal 07 Maret 2016 pukul 16.54 WIB 31 Ibid
9
Negeri 3.184 (24,32%) dan dari Madrasah Aliyah Swasta 9.908 (75,68%) pendidik.32 Kabupaten Pati sekarang sudah memiliki
18 lembaga Madrasah
Aliyah, yang dibagi menjadi Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 (11,11%) lembaga, dan Madrasah Aliyah Swasta (MAS) 16 (88,89%) lembaga. Sedangkan jumlah pendidik Madrasah Aliyah (MA) 1.375 pendidik terdiri dari Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 86 (6,25%) dan Madrasah Aliyah Swasta (MAS) 1289 (93,75%) pendidik. Dan jumlah peserta didik 13.463, yang terdiri dari Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1.014 peserta didik dan Madrasah Aliyah Swasta (MAS) 12.449 peserta didik. Hal tersebut diatas adalah jumlah yang begitu besar tidak bisa diabaikan. Namun, harus dikelola dengan sebaik-baiknya. Maka, akan membuahkan hasil yang memuaskan. Jika, pengelolaan madrasah dengan cara yang baik berarti juga mempersiapkan generasi bangsa yang baik pula. Kualitas dan mutu madrasah yang baik akan melahirkan generasi yang
baik,
memiliki
daya
saing
dan
karakter,
sehingga
akan
mengahasilkan potensi-potensi. Seperti siswi Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 kota Bengkulu menciptakan bensin dari limbah plastik 33 , adapun potensi dalam bidang seni MAN Model Banda Aceh kembali meraih Predikat The Best Performance pada gelaran Aceh Got Talent 2015 yang
32
Sumber: Kanwil. Departemen Agama Provinsi Jawa Tengah, http://jateng.bps.go.id/index.php/linkTabelStatis/876 Di akses pada tanggal 05 Maret 2016 pukul 15.15 WIB 33 Bengkulu peserta didik Madrasah Aliyah ciptakan bahan bakar dari limbah plastik.Menumpuknya limbah plastik minuman mineral, kemasan gelas dan botol serta bentuk lainnya di lingkungan sekitar menarik perhatian dua siswi Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kota Bengkulu, Sumaria Desi dan Citra Kurnia Sari.Mereka melakukan penelitian dan menghasilkan temuan berupa bahan bakar. Kedua siswi kelas XII IPA 3 dan XII IPA I ini saat ditemui di sekolahnya mengungkapkan, penelitian yang mereka lakukan selama beberapa bulan itu berangkat dari kekhawatiran terhadap menumpuknya sampah plastik."Sampah plastik banyak bertebaran, di semua tempat, maka kami merasa tertantang untuk memanfaatkan limbah plastik itu menjadi bahan berguna," kata Sumaria dan Citra Kurnia, Rabu (26/8/2015). Dibantu Weniarti, guru bidang studi Kimia, maka terciptalah bahan bakar sejenis bensin dari limbah plastik. Kedua siswi itu tak canggung menjelaskan proses pembuatan bahan bakar itu. http://regional.kompas.com/read/2015/08/26/12022411/Siswi.Madrasah.Aliyah.Ciptakan.Bahan.B akar.dari.Limbah.Plastik diakses pada tanggal 7 Maret 2016 pukul 15.35 WIB
10
diselenggarakan
oleh
ZERO-V,34
dalam
bidang
ilmu
sosial
dan
kemanusiaan MAN Insan Cendekia Jambi mendapatkan juara 1.35 Dari contoh tiga pengelolaan yang baik akan menghasilkan yang baik juga, tapi jika di pertimbangkan lagi maka psikologi anak menjadi sebaliknya seperti peserta didik MA di Polewalimandar menjadi tersangka pembunuhan
dan
pemerkosaan,36 karena
lemahnya
keagamaan
dan
moralitas ada peserta didik kelas XI madrasah aliyah (MA) Kendari yang mencoba bunuh diri hanya gara-gara tidak mampu membayar dan sering dimarahi gurunya.37 Adapun kasus lain lantaran tidak bisa mengontrol emosionalnya peserta didik di Madrasah Aliyah di Sampang saling tawuran hanya gara-gara saling mengejek.38
34
MAN Model Banda Aceh kembali meraih prestasi bergengsi di dibidang seni. Sete- lah diawali penampilan Internasionalnya di Kuala Lumpur, Malaysia, beberapa bulan yang lalu, kali ini Sanggar Seni Pocut Baren (POBA) melalui Ratoeh Jaroenya kembali meraih Predikat The Best Performance pada gelaran Aceh Got Talent 2015 yang diselenggarakan oleh ZERO-V Management Sabtu (05/09/2015). http://madrasah.kemenag.go.id/files/Profile%20Madrasah2.pdf diakses pada tanggal 7 Maret 2016 pukul 19.25 WIB 35 Di bidang Ilmu Sosial dan Kemanu- siaan ke 47 tahun 2015 LIPI. Tingkat Nasional di Jakarta dan akan dilanjtkan LKIR Tingkat Internaional oleh MAN Insan Cendekia Jambi.Indah Miftakhul Jannah. http://madrasah.kemenag.go.id/files/Profile%20Madrasah2.pdf diakses pada tanggal 7 Maret 2016 pukul 19.25 WIB 36 Pada hari sabtu tanggal 12 Desember 2015 yang diberitakan di kompas.com bahwa terlibat memperkosa dan membunuh janda paruh baya yang tetangganya sendiri. Pelaku mengaku nekad membunuh korban lantaran dirinya dipergoki korban tengah mencuri di kamarnya. http://regional.kompas.com/read/2015/12/12/15044311/Dipergoki.Mencuri.Seorang.Peserta didik .Perkosa.dan.Bunuh.Tetangganyadiakses pada tanggal 7 Maret 2016 pukul 15.35 WIB 37 Di Mataiwoi, Kecamatan Angata, Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara (Sultra), pada hari senin tanggal 9 Febuari 2015 pukul 09.00 WITA, coba bunuh diri dengan minum racun serangga.Aksi itu dilakukan Ferdian lantaran tak mampu membayar biaya lomba kebersihan dan sering dimarahi oleh gurunya.Beruntung nyawa Ferdian bisa selamat setelah pihak keluarga membawa dia ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan intensif. Ditemui di RS Bahteramas Kendari, Nurnani (41), ibu Ferdian, menuturkan, anaknya kerap disuruh oleh guru untuk membawa perlengkapan ruangan kelas Meskipun Ferdian memenuhi permintaan sang guru,iatetapdimarahihttp://regional.kompas.com/read/2015/02/12/22491161/Tak.Mampu.Bayar.Bi aya.Lomba.Kebersihan.Peserta didik .Aliyah.Minum.Racun.Serangga.diakses pada tanggal 7 Maret 2016 pukul 15.35 WIB 38 Puluhan peserta didik Madrasah Aliyah di Sampang, Jawa Timur, Selasa (4/6/2013) terlibat aksi tawuran. Tawuran antarsesama pelajar satu sekolah setara dengan SMA itu terjadi d i depan Gedung Wijaya Kusuma, bersebelahan dengan Kantor DPRD Sampang. Icha, salah satu siswi kelas XI, mengatakan bahwa tawuran berlangsung cepat karena keb uru dibubarkan sejumlah penarik becak yang kebetulan melintas di lokasi kejadian. http://regional.k ompas.com/read/2013/06/04/17471591/Saling.Ejek.Perempuan..Peserta didik .MA.di.Sampang.Tawuran.diakses pada tanggal 7 Maret 2016 pukul 15.35 WIB
11
Di Jawa Tengah persoalan di madrasah juga sebagian dari masalah nasional. Dalam pengelolaanya juga sama seperti pendidikan nasional pada umumnya, jika pengelolaannya baik maka juga akan menghasilkan yang potensi yang baik seperti siswi Madrasah Aliyah Negeri 2 Kudus membuat alat pembelah durian.39 Dalam bidang akademik peserta didik MA Al Irsyad Gajah Demak mendapatkan juara I KIR IPS Pesema NU IX dan OSNU. Dalam bidang olahraga MA Wahid Hasyim Yogyakarta mendapatkan juara III Bulutangkis AKSIOMA Sleman 2014.40 Dan sayangnya juga selain pontensi-potensi yang baik juga banyak kasus-kasus di Madrasah Aliyah seperti siswi kelas XI di sebuah madrasah di Kabupaten Magelang melakukan tindakan asusila yaitu pemerkosaan. 41 Ada juga kasus pembunuhan dan pemerkosaan Efi Susanti siswi kelas 2 Madrasah Aliyah Masalihil Huda, Tahunan, Jepara.42 Dan ada kasus 3 guru diduga lecehkan tradisi NU, Banser gruduk MAN 2 Purwokerto,
39
Putri Khusna Millaty dan Yunita Mahda Sari, membuat inovasi sederhana tetapi menarik dan sangat berguna.Keduanya membuat alat pembelah durian.Karyanya diikutsertakan dan dipamerkan dalam National Young Inventors Awards (NYIA) 2013 yang diadakan Lembaga Ilmu PengetahuanIndonesia(LIPI)),Kamis (14/11/2013)http://sains.kompas.com/read/2013/11/14/18231 99/Siswi.Madrasah.Bikin.Alat.Inovatif.untuk.Belah.Durian di akses pada tanggal 5 Maret 2016 pukul 15.45 WIB 40 http://madrasah.kemenag.go.id/files/Profile%20Madrasah2.pdf di akses pada tanggal 7 Maret 2016 pukul 19.25 WIB 41 Siswi kelas XI di sebuah madrasah di Kabupaten Magelang menjalani serangkaian pemeriksaan kejiwaan di Instalasi Kesehatan Jiwa Anak dan Remaja (Ikeswari), kompleks Rumah Sakit Jiwa dr Soerojo Magelang. Remaja berusia 13 tahun itu mengalami trauma berat setelah dicabuli oleh tiga kakak kelasnya sendiri. Menurut Siti (38), sang ibu, anak sulungnya itu enggan kembali bersekolah pasca-peristiwa memilukan itu. Sifat korban yang semula ceria, kini cenderung pemaludantertutup.Selasa(24/3/2015)http://regional.kompas.com/read/2015/03/24/12495701/Trau ma.Siswi.Madrasah.yang.Dicabuli.Kakak.Kelas.Jalani.Tes.Kejiwaan di akses pada tanggal 7 Maret 2016 pukul 15.35 WIB 42 Kasus pembunuhan di pertengahan Agustus silam, di Jepara (Jateng) terjadi kasus perkosaan dan pembunuhan yang menggegerkan masyarakat (NOVA 809). Tak dinyana, dalang dan seorang pelakunya diduga masih kerabat dekat peserta didik yang jadi korban itu.Simak pengakuan tersangka. Setelah empat bulan bekerja keras, Polres Jepara berhasil mengungkap kasus terbunuhnya Efi Susanti (14).Ternyata, pembunuhan dan pemerkosaan siswi kelas 2 Madrasah Aliyah Masalihil Huda, Tahunan, Jepara, itu melibatkan tujuh orang."Sebelumnya kami sudah memeriksa 43 saksi.Rupanya ada dua keterangan saksi yang berbeda, yaitu pengakuan Abdul Rahman (24) dan keponakannya, Erna.Padahal mereka tinggal serumah," jelas Kasat Reskrim Polres Jepara, AKP.Sugianto saat ditemui Senin (12/1) http://nostalgia.tabloidnova.com/articles.asp?id=3565 diakses pada tanggal 10 Maret 2016 pukul 09.15 WIB
12
menjadi seorang guru seharusnya bersikap yang baik, karena guru akan menjadi cerminan oleh peserta didiknya.43 Kabupaten Pati yang merupakan bagian dari Provinsi Jawa Tengah yang terletak dibagian utara dari Kudus, Rembang, dan Blora adalah yang strategis yang mempunyai keislaman yang baik dibanding 3 kota lainnya, karena di Pati terkenal dengan pesantrennya seperti pesantren yang berada di Kecamatan Kajen, jadi Pati juga bisa disebut kota relegius walaupun kabupaten Pati mempunyai slogan Pati Bumi Mina Tani, maka wajar kalau kabupaten Pati memiliki 18 lembaga Madrasah Aliyah yang terdiri dari 18 lembaga,
yang dibagi menjadi Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2
(11,11%) lembaga, dan Madrasah Aliyah Swasta (MAS) 16 (88,89%) lembaga. Dan menghasilkan potensi-potensi seperti MA Salafiah Kajen mendapatkan juara I (Kategori Field Commander dan Maskot, terbaik dari seluruh peserta khusus untuk Field Commander dan Maskot).44 Ada pula kasus guru kepala pengawas SMA/SMK/MA berprestasi di Patipada tanggal 6 April 2015.45 Namun sayang masih ada juga kasus penyimpangan
43
Dari merdeka.com terajadi aksi demo pada kamis 17 September 2014,ratusan massa dari Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Banyumas Jawa Tengah menggeruduk Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Purwokerto, Kamis (17/9).Ratusan Banser Banyumas berjalan kaki menuju MAN 2 Purwokerto menyerukan agar pihak sekolah memecat tiga guru yang disinyalir melakukan pelecehan terhadap tradisi nahdliyin."Ketiga guru tersebut kerap melakukan pelecehan terhadap ulama dan tradisi NU," ujar penasehat Gerakan Pemuda Ansor Banyumas, Muktamir.Bentuk pelecehan tersebut, menurut Muktamir disampaikan di depan peserta didik saat mengajar."Mereka (para guru) memelesetkan ulama-ulama besar, bahkan mereka juga mengejek tradisi amaliyah dalam NU," katanya.Massa yang datang membawa berbagai poster bertuliskan 'Jangan nodai profesionalisme gara-gara fanatisme', 'Hukum oknum penghujat Aswaja', 'Banser marah 3 oknum guru lecehkan Aqidah Peserta didik MAN 2 Purwokerto'. http://www.merdeka.com/peristiwa/3guru-diduga-lecehkan-tradisi-nu-banser-geruduk -man-2-purwokerto.htmldiakses pada tanggal 11 Maret 2016 pukul 16.45 WIB 44 Bahana Swara Marching Band Madrasah Aliyah Salafiyah Kajen Pati berhasil mengukir prestasi di ajang Kejuaraan Nasional Marching Band Sultan Hamengku Buwono Cup 2015.Kejuaraan ini digelar di Yogyakarta, 16-18 Mei 2015 oleh Persatuan Drum Band Indonesia (PDBI)danDinasPariwisataYogyakarta.http://www.krjogja.com/web/news/read/260807/ma_salafiy ah_pati_juara_hb_cup_2015diakses pada tanggal 11 Maret 2016 pukul 16.35 WIB 45 Daftar guru, kepala, pengawas sekolah menengah atas (SMA), sekolah menengah kejuruan (SMK), dam Madrasah Aliyah (MA) berprestasi di kabupaten Pati Jawa Tenagh 2015. Keputusan ini melalui panitia pelaksana di SMK Negeri 2 Pati. Guru MA berprestasi Widya Les tari, SE, MMMA Salafiyah Kajen, Abdul RO’uf, SPd-MA Miftahul Huda Tayu,Afif Takhlisi,SS-MA Sunan Prawoto Sukolilo. Kepala MA berprestasi, Ah Adib Al Arif, M.Ag -MA Tarbiyatul Banin Winong, Muhlisin, M.Pd-MA Darul Falah Cluwak, Abdul Kalim, S.Pd.I, MM-MA Abadiyah Gabus, dan pengawas MA berprestasi Ahmad Saikhu, S.Ag. M.Pd-pengawas MA.
13
lain seperti terjadi pencurian sepeda montor di sekolah MA Walisongo dusun Paloh desa Tasikharjo Kec. Kaliori, Rabu siang.Motor milik Puji Astuti, siswi asal desa Ronggo Kec. Jaken Pati. Belum sempat dibawa kabur, ketahuan peserta didik yang akan istirahat.46 Kasus yang lain ada kasus pembunuhan yang terjadi di Pati yang hanya gara-gara rebutan pacar, seorang peserta didik Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Pati Wahyu Rahayu (16), tewas mengenaskan Minggu, 18 April 2010 - 22:18 WIB.47 Kasus lain juga terjadi pada peserta didik kelas X MAN 1 Pati saat jam pelajaran banyak peserta didik yang bolos kekantin sekolah, itu terjadi sekitar bulan awal September 2015 pukul 09.20 WIB. Pada hakekatnya tujuan pendidikan agama Islam adalah usaha untuk menciptakan pertumbuhan dan perkembangan yang seimbang antara semua potensi jiwa manusia, yaitu menyelaraskan fungsi fisik, akal dan perasaan atas daya spiritual manusia untuk menjadi baik yang pada akhirnya membawa manusia tersebut sempurna dalam hidupnya.48 Pembelajaran merupakan bagian usaha dari pendidikan Islam untuk mewujudkan apa yang diharapkan dan didapatkan peserta didik. Pembelajaran adalah suatu konsep dari dua dimensi kegiatan (belajar dan mengajar) yang harus direncanakan dan diaktualisasikan, serta diarahkan pada pencapaian tujuan atau penguasaan sejumlah kompetensi dan http://www.direktoripati.com/2015/04/guru-kepala-pengawas-sma-smk-ma-berprestasi-dipati.html diakses pada tanggal 11 Maret 2016 pukul 16.55 46 Tersangka pencuri sepeda motor, Sudarto alias Tolok (28 tahun), warga desa Sambiyan Kec.Kaliori diduga berulang kali beraksi menggondol sepeda motor.Bahkan keterangan sementara, Sudarto telah mencuri di delapan TKP.Kapolsek Kaliori, AKP Budi Suryanto mengatakan pengakuan tersangka baru sekali beraksi di wilayah kecamatan Kaliori, tetapi kalau di tempat lain sudah beberapa kali. Pihaknya belum bisa memperinci, menunggu hasil pengembangan. Hari Kamis (12 September 2013), Sudarto masih menjalani pemeriksaan intensif, sekaligus untuk mengetahui keterlibatan tersangka lain dan menunjukkan dimana saja motor curiandijualHTTP://RADIOR2B.COM/2013/09/12/KASUS-TOLOK-MENGEMBANG-KETKPLAIN/FLASH NEWS. Diakses pada tanggal 11 Maret pukul 16.35 WIB 47 Warga Desa Samirejo RT1/RW2 Kecamatan Gembong, Kabupaten Pati itu meninggal dunia setelah dikeroyok tujuh rekannya sendiri di Desa Tamansari, Kecamatan Tlogowungu, Kabupaten Pati pada Sabtu 17 April malam lalu.Enam pelaku berhasil diringkus petugas.Sementara, seorang lagi masih dalam pengejaran.Peristiwa terseb ut berawal saat korban nongkrong di halaman komplek Stadion Joyokusumo Pati sekitar pukul 20.00 WIB.http://news.okezone.com/read/2010/04/18/340/323880/rebutan -pacar-pelajartewasdikeroyok/large Diakses pada tanggal 11 Maret 2016 pukul 16.55 WIB. 48 Op Cit, Ismail, hlm 37
14
indikatornya sebagai gambaran hasil belajar. Oleh sebab itu kegiatan pembelajaran
akan
bermuara pada dua kegiatan pokok.
Pertama,
bagaimana orang melakukan tindakan perubahan tingkah laku melalui kegiatan
belajar.
Kedua,
bagaimana
orang
melakukan
tindakan
penyampaian ilmu pengetahuan melalui kegiatan mengajar. 49 Dengan demikian makna pembelajaran merupakan kondisi eksternal kegiatan belajar yang antara lain dilakukan oleh guru dalam mengkondisikan seseorang untuk belajar. Pembelajaran merupakan bagian atau elemen yang memiliki peran sangat dominan untuk mewujudkan kualitas baik juga memiliki pengaruh yang
menyebabkan
pembelajaran
sangat
kualitas
pendidikan
tergantung
dari
menjadi
rendah.
kemampuan
melaksanakan atau mengembangkan proses pembelajaran.
guru
Artinya dalam
50
Proses pembelajaran seharusnya diselenggarakan secara interaktif, inspiratif dalam suasana yang menyenangkan, menggairahkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. 51 Tampaknya, gagasan untuk mengembangkan pembelajaran yang kreatif dan inovatif ini sangat berkaitan denagan realitas kehidupan yang empiris. Mengingat pembelajaran yang dilaksanakan dalam kelas sangat relevan dengan perkembangan zaman, terutama kemandirian anak didik dalam mengahadapi suatu persoalan kehidupan yang menuntut pemecahan secara holistik,
maka tidak heran bila alternatif model pembelajaran yang
dianggap relevan dengan realitas kehidupan adalah bagaimana para anak didik mampu diajak dan diberi motivasi untuk berfikir inovatif dalam menemukan sesuatu yang baru. Model pembelajaran ini pada gilirannya
49 50
Abdul Majid, Strategi Pembelajaran, Remaja Rosdakarya, Bandung, 2013, hlm 5 Saekhan Muchit, Pembelajaran Kontekstual, RaSAIL Media Group, Semarang, 2008,
hlm 1 51
Sutikno Sobry, Metode dan Model-model Pembelajaran: menjadikan proses pembelajaran lebih variatif, aktif, inovatif, efektif dan menyenangkan , Holistica Lombok,Mataram, 2004, hlm 13
15
akan mampu merangsang mereka dalam menganalisis suatu persoalan yang sedang terjadi di sekolah maupun dilingkungan masyarakat. Penerapan
strategi
pembelajaran
kreatif
dan
inovatif
yang
dimaksud adalah pembelajaran berdasarkan penemuan (discovery based learning).52 Pada titik inilah, reorientasi model pembelajaran yang efektif terjadi, di mana seorang guru dapat memberikan kesempatan sepenuhnya kepada anak didik untuk menuangkan gagasan-gagasan yang dapat dipertanggungjawabkan.
Hal tersebut mencakup
penerapan discovery
strategiyang dianggap relevan dengan realitas kehidupan dan mampu memberikan rangsangan-rangsangan positif bagi mereka untuk terlibat langsung, baik secara fisik maupun mental, dalam rangka menemukan sesuatu yang baru dalam kehidupan di masyarakat. 53 Metode pembelajaran berbasis penemuan atau discovery learning adalah metode mengajar yang mengatur pengajaran sedemikian rupa sehingga
anak
diketahuinya
memperoleh
tidak
pengetahuan
melalui pemberitahuan,
yang
sebelumnya
belum
namun ditemukan sendiri.
Dalam pembelajaran discovery (penemuan), kegiatan atau pembelajaran yang dirancang sedemikan rupa, sehingga peserta didik dapat menemukan konsep-konsep Dalam
dan prinsip-prinsip
menemukan
konsep,
melalui proses mentalnya sendiri.
peserta
didik
melakukan
pengamatan,
menggolongkan, membuat dugaan, menjelaskan, menarik kesimpulan dan sebagainya untuk menemukan beberapa konsep atau prinsip. Metode discovery
diartikan
sebagai prosedur
mengajar yang mementingkan
pengajaran perseorangan, memanipulasi obyek sebelum sampai pada generalisasi.54 Madrasah Aliyah (MA) Abadiyah merupakan lembaga di bawah naungan Kementrian Agama, lembaga ini berdasarkan survei terakreditasi 52
Konsep ini, sejatinya masih asing bagi para anak didik yang mengikuti proses pembelajaran disekolah mereka masing-masing. Mohammad Takdir Illahi, Pembelajaran Discovery Strategi dan Mental Vocation Skill, Jogjakarta, DIVA Pres, 2012, hlm 24-26 53 Ibid, hlm 26 54 Agus N. Cahyo, Panduan Aplikasi Teori-Teori Belajar Mengajar Teraktual dan Terpopuler, DIVA Pres, Jogyakarta, 2013 hlm 100-101
16
B.
Madrasah
Aliyah
(MA)
Abadiyah
berdiri pada
tahun
1987.
Perkembangan Aliyah Abadiyah ini mengalami kemajuan pesat, karena menurut sebagian wali peserta didik yang ada di sekitar lembaga ini sangat bangga dengan Madrasah Aliyah ini, buktinya hampir semua lulusan Mts maupun SMP
banyak yang sekolah di MA Abadiyah, khususnya peserta
didik yang meliputi Wilayah Kecamatan Gabus, Tambakromo, Kayen, Sukolilo, Winong, Jaken, Jakenan, Pucakwangi, Kabupaten Grobogan dan Jepara. Terbukti tahun pelajaran 2015/2016 peserta didik –siswinya berjumlah 354 Peserta didik, dengan
Program IPA dan IPS, dengan
jumlah laki-laki 136 dan perempuan 218 peserta didik, terdiri dari kelas X 114 peserta didik dengan jumlah 114 laki-laki 48 dan perempuan 66 peserta didik, sedangkan kelas XI 122 peserta didik dengan jumlah lakilaki 45 dan perempuan 77 peserta didik, dan untuk kelas XII 118 peserta didik dengan jumlah laki-laki 43 dan perempuan 75. Sedangkan jumlah guru di MA Abadiyah ada 28, dengan jumlah guru PNS ada 3, dan non PNS 25. Untuk guru SKI sendiri ada 2 Sutini Sri Handayani,S.Pd.I.
55
yaitu Bu Dra. Siti Romlah dan
Menurut keterangan ibu Dra. Siti Romlah
selaku pengampu mapel SKI di Madrasah Aliyah ini menerapkan metode discovery learning.56 Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) di madrasah untuk mengantarkan peserta didik
mendapatkan informasi dan pemahaman
mengenai asal-usul khazanah budaya dan kekayaan dibidang lainnya yang pernah dihasilkan oleh umat Islam di masa lampau dan mengambil ibrah (pelajaran) dari kegiatan tersebut.57 Lebih khusus untuk mendidik peserta didik menjadi orang yang bijak karena dengan mempelajari sejarah peserta didik bisa mengetahui berlakunya hukum sebab akibat, sehingga peserta didik tidak harus mengalami langsung segala peristiwa, namun cukup 55
Arsip Keadministrasianan MA Abadiyah, 2016 Hasil wawancara dengan ibu Siti Romlah pada tanggal 6 Maret 2016 pukul 15.15 WIB di rumah Siti Romlah 57 Mahrus As’ad dan A.Wahid, Ayo Mengenal Sejarah Kebudayaan Islam untuk MTS/SMP Islam Kelas V!! Berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi 2008 , Erlangga,Jakarta, 2009, hlm 3 56
17
mengambil pelajaran dari sejarah umat terdahulu. Pengalaman tersebut diharapkan menumbuhkan ketaatan menjalankan hukum Islam, displin dan tanggung jawab sosial yang tinggi dalam kehidupan pribadi maupun sosial. Dalam pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI), pada umumnya didominasi dengan metode ceramah,58 guru lebih banyak berperan sebagai penyampai informasi dan peserta didik hanya menerima informasi dari pendidik sehingga kurangnya jalinan komunikasi antara pendidik dan peserta didik. Untuk itulah guru dituntut lebih kreatif59 mengembangkan cara yang lebih menarik bagi peserta didik dan guru diharapkan mampu menggunakan model pembelajaran aktif dan kreatif guna memperoleh hasil belajar berupa perpaduan antara aspek kognitif, 60 afektif,61 dan psikomotorik.62 58
Ceramah sebagai suatu metode pembelajaran merupakan cara yang digunakan dalam mengembangkan proses pembelajaran melalui cara penuturan.dikutip dari Abdul Majid, Strategi Pembelajaran, Remaja Rosdakarya, Bandung, 2013, hlm194 59 Pembelajaran kreatif menuntut guru untuk merangsang kreativitas peserta didik, baik dalam mengembangkan kecakapan berpikir maupun dalam melakukan suatu tindakan. Berfikir kreatif selalu dimulai dengan berpikir kristis, yakni menemukan dan melahirkan sesuatu yang sebelumnya tidak ada memperbaiki sesuatu. Berpikir kritis harus dikembangkan dalam proses pembelajaran agar peserta didik terbiasa mengembangkan kreativitasnya. Pada umumnya, berpikir kreatif memiliki empat tahapan sebagai berikut (Mulyasa, 2006,192): tahap pertama; persiapan, y aitu proses pengumpulan informasi untuk diuji, tahap kedua ; inkubasi, yaitu suatu rentang waktu untuk merenungkan hipotesis informasi tersebut samapi diperoleh kenyakinan bahwa hipotesis tersebut rasional., tahap ketiga; iluminasi, yaitu suatu kondisi unt uk menemukan kenyakinan bahwa hipotesis tersebut benar, tepat dan rasional, tahap keempat; verifikasi, yaitu pengujian kembali hipotesis untuk dijdikan sebuah rekomendasi, konsep, atau teori. Rusman, Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2013, hlm 324-325 60 Aspek kognitif berorientasi pada kemampuan berfikir yang mencakup kemampuan intelektual yang lebih sederhana, yaitu mengingat, sampai pada kemampuan memecahkan masalah yang menuntut peserta didik untuk menghubungakan dan menggabungkan beberapa ide, gagasan, metode atau prosedur yang dipelajari untuk memecahkan masalah tersebut. Dengan demikian aspek kognitif adalah subtaksonomi yang mengungkapkan tentang kegiatan mental yang sering berawal dari tingkat pengetahuan sampai ke tingkat yang paling tinggi yaitu evaluasi. http://abazariant.blogspot.co.id/2012/10/definisi-kognitif-afektif-dan-psikomotor.html diakses Selasa, 15 Maret 2016 pukul 11.54 WIB 61 Ranah afektif adalah ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai. Ranah afektif mencakup watak perilaku seperti perasaan, minat, sikap, emosi, dan nilai. Beberapa pakar mengatakan bahwa sikap seseorang dapat diramalkan perubahannya bila seseorang telah memiliki kekuasaan kognitif tingkat tinggi, ibid 62 Ranah psikomotor merupakan ranah yang berkaitan dengan keterampilan (skill) tau kemampuan bertindak setelah seseorang menerima pengalaman belajar tertentu. Hasil belajar psikomotor ini sebenarnya merupakan kelanjutan dari hasil belajar kognitif (memahami sesuatu)
18
Proses pembelajaran aktif ini berfokus pada penemuan masalah (sumber pembelajaran) yang berasal dari pengalaman-pengalaman nyata peserta didik. Sehingga tujuan utama dari discovery learning tidak terletak pada pencarian aplikasi pengetahuan, membangun
melainkan suatu upaya untuk
pengetahuan secara induktif dari pengalaman-pengalaman
peserta didik dan pengalaman merupakan sumber materi yang dapat dieksplorasi
dalam
proses
pembelajaran.
Dengan
menggunakan
pengalaman dan kenyataan hidup yang dialami peserta didik, mereka diajak untuk peka terhadap berbagai kejadian yang mereka saksikan atau alami secara langsung, yakni dengan cara mengenali, menganalisis, dan menemukan masalah dari kejadian-kejadian tersebut.63 Pembelajaran aktif64 metode discovery learning, memungkinkan peserta didik untuk meningkatkan kemampuan dalam memahami materi yang
diajarkan,
sehingga
diharapkan peserta didik
dengan
pengetahuan
kognitif
yang
baik
mampu memperbaiki perilaku afektif dan
psikomotoriknya. Dengan demikian, tentunya keaktifan peserta didik akan meningkat dan tujuan pendidikan yang diinginkan akan tercapai. Dengan metode yang baik maka pelaksanakan pembelajaran akan berjalan dengan baik dan sesuai dengan apa yang telah direncanakan. Lembaga Madrasah Aliyah Abadiyah Kuryokalangan Gabus Pati ini memiliki Visi yaitu Ilmu didapat Taqwa Melekat Menuju Manusia Bermartabat. Sehingga semua kemampuan dan potensi lembaga Madrasah Aliyah Abadiyah ini dioptimalkan. Terbukti dalam prestasi akademik dan dan dan hasil belajar afektif (yang baru tampak dalam bentuk kecenderungan -kecenderungan berperilaku). Ranah psikomotor adalah berhubungan dengan aktivitas fisik, misalnya lari, melompat, melukis, menari, memukul, dan sebagainya. Hasil belajar keterampilan (psikomotor) dapat diukur melalui: (1) pengamatan langsung dan penilaian tingkah laku peserta didik selama proses pembelajaran praktik berlangsung, (2) sesudah mengikuti pembelajaran, yaitu dengan jalan memberikan tes kepada pese rta didik untuk mengukur pengetahuan, keterampilan, dan sikap, (3) beberapa waktu sesudah pembelajaran selesai dan kelak dalam lingkungan kerjanya. Ibid 63 Khoirul Anam, Pembelajaran Berbasis Inkuiri : Metode dan Aplikasi, Pustaka Belajar (Anggota IKAPI), Yogjakarta, 2015, hlm 110 64 Pembelajaran aktif adalah suatu pembelajaran yang mengajak peserta didik untuk belajar secara aktif. Ketika peserta didik belajar dengan aktif, berarti mereka mendominasi aktifitas pembelajaran.
19
kejuaran yang berhasil di raih, mulai dari juara III olimpiade biologi KSM tingkat kabupaten Pati, dan juara I PORSEMA JATENG cabang pencak silat tahun 2015, dan dalam bidang olahraga mendapatkan juara I Futsal STAIP CUP. Dari beberapa kejuaraan yang diraih di lembaga Madrasah Aliyah Abaiyah tersebut, patut diduga karena beberapa faktor, diantaranya :
keberhasilan
guru
dalam
pembelajaran
dan
bimbingan
berkembang
secara
optimal
mendidik
dalam
artian
efektif sehingga sesuai
dengan
setiap potensi
melaksanakan peserta yang
didik dimiliki,
melaksanakan pembelajaran ekstrakuliler secara efektif sesuai dengan ilmu didapat
takwa
melekat
mengaktualisasikan
dalam
menuju hidup
manusia
bermasyarakat
bermartabat dan
proses
dan belajar
mengajar yang menggunakan metode discovery learning pada mata pelajaran SKI dapat berjalan dengan baik. Dari pengamatan sementara ternyata metode tersebut membawa babak baru antusiasme belum
dalam
pembelajaran
Sejarah
Kebudayaan
peserta didik tampaknya
semakin
meningkat
dapat
dikatakan
berhasil, karena
Islam, walaupun
metode tersebut termasuk
metode baru yang diterapkan dalam pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) di MA Abadiyah yang tentunya masih terdapat masalah yang ini
muncul peneliti
dalam pelaksanaannya. Oleh karena itu pada kesempatan berkeinginan
menggunakan dilaksanakan
melakukan
penelitian
pembelajaran dengan
metode discovery learning tersebut di MA
Abadiyah Kuryokalangan
yang
dengan
telah
mengajukan
judul“IMPLEMENTASI METODE DISCOVERY LEARNING PADA PEMBELAJARAN ABADIYAH
SEJARAH
KEBUDAYAAN
KURYOKALANGAN
(SKI)
KECAMATAN
DI MA GABUS
KABUPATEN PATI TAHUN PELAJARAN 2015/2016 ”.
B. Fokus Penelitian Penelitian kualitatif ini memiliki batasan-batasan tertentu dengan tujuan agar dalam pelaksanaan penelitian ini tidak melebar jauh pada
20
obyek-obyek yang tidak relevan. Batasan ini merupakan penjelasan terhadap ketepatan ruang lingkup masalah yang akan diteliti. Oleh karena itu, maka perlu dikemukakan tentang fokus yang akan diteliti. Namun, dalam penelitian kualitatif inin bersifat (menyeluruh, tidak dapat dipisahpisahkan) sehingga peneliti kualitatif tidak akan menetapkan penelitiannya hanya berdasarkan variabel penelitian, tetapi keseluruhan “situasi sosial” yang diteliti yang meliputi aspek tempat (Place), pelaku (Actor), dan aktifitas (Activity) yang berinteraksi secara sinergis, situasi sosial ini di dalam kelas adalah ruang kelas, guru, peserta didik, serta aktifitas belajar mengajar.65 Dari penelitian sendiri yang menjadi sorotan situasi sosial tersebuat adalah: a)
Tempat (Place), disini yang menjadi sasaran tempat tempat penelitian adalah MA Abadiyah Kuryokalangan Gabus Pati.
b) Pelaku (Actor), pelaku yang paling utama adalah guru pengampu mata pelajaran SKI. c)
Aktiftitas (Activity), dari judul penelitian ini menjadi sorotan aktifitas di
MA
Abadiyah
Kuryokalangan
Gabus
Pati yaitu
mengenai
implementasi metode discovery learning pada pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI)
C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti dapat merumuskan suatu permasalahan sebagai berikut: 1.
Apa alasan diterapkannya implementasi metode discovery learning pada pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) di MA Abadiyah Kuryokalangan Gabus Pati tahun pelajaran 2015 / 2016 ?
65
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan R&D, Alfabeta, Bandung, 2010, hlm 285
21
2.
Bagaimana
implementasi
metode
discovery
learning
pada
pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) di MA Abadiyah Kuryokalangan Gabus Pati tahun pelajaran 2015 / 2016 ? 3.
Bagaimana
problematika dalam implementasi metode discovery
learning pada pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) di MA Abadiyah Kuryokalangan Gabus Pati Tahun pelajaran 2015 / 2016?
D. Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang akan ditempuh dalam penelitian ini adalah : 1. Untuk
mengetahui
alasan
diterapkannya
implementasi
metode
discovery learning pada pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) di MA Abadiyah Kuryokalangan Gabus Pati tahun pelajaran 2015 / 2016 2. Untuk
mengetahui implementasi metode discovery learning pada
pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) di MA Abadiyah Kuryokalangan Gabus Pati tahun pelajaran 2015 / 2016 3. Untuk mengetahui problematika dalam implementasi metodediscovery learningpada pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) di MA Abadiyah Kuryokalangan Gabus Pati Tahun Pelajaran 2015 / 2016
E. Manfaat Penelitian Manfaat
penelitian
ini,
secara
kongkrit
dapat
dikategorikan
menjadi dua manfaat yaitu: manfaat teoritis dan manfaat praktis. Kedua manfaat tersebut dipaparkan sebagai berikut: 1. Manfaat teoritis Hasil penelitian inidiharapkan dapat memberikan pengetahuan tentang metode discovery learning sehinggapara guru khususnya guru SKI dapat meningkatkan kinerjanya sebagai guru PAI yang profesional dan berkualitas.
22
2. Manfaat praktis a. Sebagai bahan kajian bagi para pendidik untuk dapat diterapkan dalam pembelajarannya demi kegiatan belajar mengajar b. Sebagai bahan pertimbangan bagi para guru agar dapat ditindak lanjuti demi meningkatkan kualitas peserta didik.