1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pembelajaran Tematik Peserta didik pada sekolah dasar kelas satu, dua, dan tiga; berada pada rentang usia dini pada usia tersebut seluruh aspek perkembangan kecerdasan seperti IQ, SQ, dan EQ tumbuh dan berkembang sangat luar biasa, pada umumnya tingkat perkembangan masih melihat segala sesuatu sebagai suatu keutuhan serta mampu memahami hubungan antara konsep secara sederhana, proses pembelajaran masih bergantung objek-objek pengalaman yang di alami secara langsung. Saat ini pelaksanaan kegiatan pembelajaran di SD kelas satu sampai kelas tiga untuk setiap mata pelajaran dilakukan secara terpisah. Misalnya IPA dua jam pelajaran, IPS dua jam pelajaran, Bahasa Indonesia dua jam pelajaran. Dalam pelaksanaan kegiatannya dilakukan secara murni mata pelajaran yaitu hanya mempelajari standar kompetensi dan kompetensi dasar yang berhubungan dengan mata pelajaran itu. Sesuai dengan tahapan perkembangan anak yang masih melihat segala sesuatunya sebagai suatu keutuhan, pembelajaran yang menyajikan mata pelajaran secara terpisah akan menyebabkan kurang mengembangkan anak untuk berpikir dan membuat kesulitan bagi peserta
2
didik akibatnya anak kurang bisa memahami konsep-konsep yang di ajarkan. Hal ini juga terjadi di SD Negeri 2 Kurungan nyawa pada anak kelas 3. Berdasarkan pembelajaran yang dilakukan guru di SD Negeri 2 Kurungan Nyawa pada anak kelas 3, dalam proses pembelajarannya siswa belum bisa memahami konsep-konsep sains yang diajarkan oleh guru. Hal ini disebabkan karena guru hanya mengajarkan apa yang ada di dalam buku, sehingga mengakibatkan siswa kurang tertarik mengikuti proses pembelajaran, aktifitas sebagian besar siswa dalam proses pembelajaran antra lain: berbicara dengan teman, bermalas-malasan, dan tidak menyimak materi yang disampaikan oleh guru. Situasi seperti ini mengakibatkan pemahaman konsep sains belum tercapai sehingga hasil belajar belum memenuhi harapan. Hal ini terlihat dari data yang ada, dari 25 siswa yang ada dikelas hanya 40% yang sudah bisa memahami konsep-konsep sains semetara 60% belum bisa memahami konsep-konsep sains dengan benar. Kondisi tersebut disebabkan guru hanya mengajarkan materi-materi sesuai dengan urutan- urutan dalam buku tanpa mempedulikan kesesuaian degan lingkungan belajar siswa, dengan kata lain guru masih menggunakan metode lama yaitu metode ceramah. Ceramah bukan metode yang efektif, hal ini disebabkan didalam ceramah hanya berpegang kepada penggunaan kata-kata saja dan siswa jarang dilibatkan langsung dalam kegiatan pembelajaran. Akibatnya pemahaman siswa terhadap konsep-konsep sains menjadi rendah. Atas dasar kondisi tersebut perlu adanya upaya untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep sains, salah satu upaya untuk dapat meningkatkan pemahaman konsep sains
3
adalah dengan menggunakan metode penemuan, mengingat metode penemuan adalah metode mengajar yang mengatur pengajaran sedemikian rupa sehingga anak memperoleh pengetahuan yang sebelumnya, belum diketahuinya itu tidak melalui pemberitahuan, sebagian atau seluruhnya ditemukan sendiri. Sund
(dalam kartawisastra, 1980) Metode penemuan adalah proses mental dimana siswa mengasimilasikan suatu konsep atau perinsip, penggunaan metode ini baik untuk digunakan pada siswa kelas rendah. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, maka permasalahan yang dapat di identivikasi adalah sebagai berikut: 1. Dalam pembelajaran guru hanya menggunakan metode ceramah. 2. Dalam pelaksanaan pembelajaran guru hanya mengajarkan materi sesuai dengan yang ada dibuku, tanpa mempedulikan kesesuaian dengan lingkungan. 3. Aktivitas belajar dan pemahaman konsep sains pada siswa masih rendah. C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, maka permasalahan dalam penelitian ini adalah: 1) Bagaimana meningkatkan aktivitas belajar siswa dengan menggunakan metode penemuan pada siswa kelas III SD Negeri 2 Kurungan Nyawa Kec. Gedongtataan Kabupaten Pesawaran Tahun Pelajaran 2011/2012.
4
2) Bagaimanakah peningkatan pemahaman konsep sains dengan menggunakan metode penemuan pada siswa kelas III SD Negeri 2 Kurungan Nyawa Kec. Gedongtataan Kabupaten Pesawaran Tahun Pelajaran 2011/2012. D. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan: 1) Peningkatan aktivitas belajar siswa dengan menggunakan metode penemuan (discovery) pada siswa kelas III SD Negeri 2 Kurungan Nyawa Kec. Gedongtataan Kabupaten Pesawaran Tahun Pelajaran 2011/2012. 2) Peningkatan pemahaman konsep sains dengan menggunakan metode penemuan (Discovery). pada siswa kelas III SD Negeri 2 Kurungan Nyawa Gedong Tataan Pesawaran Tahun Pelajaran 2011/2012. E. Manfaat Penelitian Hasil penelitian diharapkan dapat memberi manfaat bagi : 1. Para Guru yaitu memberikan sumbangan pemikiran bagi guru dalam memilih media dan model pembelajaran yang dapat meningkatkan aktivitas dan penguasaan konsep siswa. 2. Siswa yaitu membantu meningkatkan aktivitas dan penguasaan konsep siswa.
5
3. Sekolah yaitu dalam upaya peningkatan mutu sekolah dan kualitas pembelajaran. F. Ruang Lingkup Penelitian Agar tidak terjadi salah penafsiran terhadap masalah yang akan dikemukakan, maka perlu adanya batasan ruang lingkup penelitian yaitu: 1. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas III SD Negeri 2 Kurungan Nyawa Gedong Tataan Pesawaran Tahun Pelajaran 2011/2012 2. Aktivitas yang diamati yaitu aktivitas siswa dalam mengajukan pertanyaan, memberikan ide atau pendapat, berkomunikasi dalam kelompok, bekerjasama dalam menyelesaikan tugas kelompok dan menjawab pertanyaan. 3. Penguasaan konsep diperoleh dari hasil pretes dan postes aspek kognitif. Materi pokok pada penelitian ini adalah Energi, Bumi dan Alam semesta, pemeliaharaann dan pelestarian alam.