BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Perusahaan pada umumnya bertujuan untuk memperoleh laba yang maksimum , dengan modal tertentu dan meningkatkan nilai perusahaan untuk menjaga kelangsungan hidup perusahaan. Dalam perusahaan untuk mencapai tujuannya, pimpinan perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya harus dapat memadukan dan mengoperasikan fungsi-fungsi manajemen yang ada seperti fungsi perencanaan, fungsi pengorganisasian, fungsi pengarahan, dan fungsi pengendalian. Semua fungsi-fungsi tersebut harus dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien sehingga target perusahaan dapat tercapai.
Bidang keuangan merupakan salah satu bidang yang sangat penting bagi kelangsungan hidup perusahaan karena dalam bidang keuangan perusahaan dapat mengatur penggunaan dana secara tepat sehingga kegiatan perusahaan dapat berjalan sesuai rencana. Untuk mengatur semua kegiatan keuangan tersebut diperlukan manajemen yang baik.
Manajemen keuangan menurut Weston J. Fred dan Thomas E. Copeland (1997) merupakan suatu kegiatan yang berkaitan dengan perencanaan, pengorganisasian, dan pengawasan yang dilakukan perusahaan dalam rangka mencari dan menggunakan dana untuk operasi perusahaan.
Ada atau tidaknya dana yang akan digunakan dalam kegiatan perusahaan tergantung kepada kemampuan perusahaan dalam mengelola dana secara efisien. Agar dana dapat digunakan secara efisien tidak terlepas dari pengelolaan sumber dana penggunaan dana yang dapat dilihat dari laporan sumber dan penggunaan dana. Laporan sumber dana dan penggunaan
2
dana dapat menunjukkan perubahan kas selama periode dan juga dapat menunjukkan dari mana dana tersebut diperoleh dan penggunaannya.
Kas merupakan salah satu bentuk aktiva yang dimiliki oleh perusahaan di samping aktivaaktiva lainnya yang paling likuid. Kas menurut Guritno T, 1994 adalah uang yang dimiliki perusahaan yang dapat berbentuk uang kertas atau logam, saldo bank, dan deposito. Pengelolaan terhadap kas memerlukan kebijakan yang tepat karena kesalahan dalam pengelolaan kas dapat berakibat terhambatnya rencana kerja perusahaan.
Kas diperlukan baik untuk membiayai aktivitas perusahaan sehari-hari maupun untuk mengadakan investasi baru dalam aktiva tetap. lnformasi tentang arus kas suatu perusahaan berguna bagi para pemakai laporan keuangan sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan menilai kebutuhan perusahaan dalam menghasilkan kas dan menilai kebutuhan perusahaan untuk menggunakan arus kas tersebut.
Perusahaan harus menyusun laporan arus kas sesuai dengan persyaratan dan harus menyajikan laporan tersebut sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan untuk setiap periode penyajian laporan keuangan. Dalam menentukan jumlah kas yang sebaiknya dimiliki oleh suatu perusahaan memang belum ada standarnya, tetapi ada teori yang dapat kita gunakan sebagai pedoman di dalam menentukan jumlah kas yang harus dimiliki perusahaan H.G Ghutman (Riyanto. 1995) mengatakan bahwa jumlah kas yang harus dimiliki suatu perusahaan hendaknya berkisar antara antara 5-10% dari aktiva lancar.
PTP Nusantara VII merupakan Badan Usaha Milik Negara yang bergerak dalam sektor perkebunan. PTP Nusantara VII menghasilkan beberapa komoditas perkebunan yaitu karet, teh, kopra, kakau, dan kelapa sawit. Perusahaan ini tidak terlepas dari
3
pengelolaan kas guna mendukung tercapainya target perusahaan. Perkembangan PTP Nusantara VII tidak terlepas dari nilai penjualan yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut. Hal ini dapat dilihat dari hasil penjualan pada Tabel 1 berikut ini : Tabel 1. Perkembangan Nilai Penjualan PTP Nusantara VII selama 2001-2005 Tahun 2001 2002 2003 2004 2005 Sumber:
Nilai Penjualan Bersih (Rp. 000) 678.512.760 l.l39.735.996 1.268.535.002 1.700.522.541 1.825.166.897 Rata-rata_ PTP Nusantara VII
Perkembangan (%) 67,97 11,30 34,05 07,33 30,16
Perkembangan nilai penjualan PTP Nusantara VII mengalami kenaikan dengan rata-rata sebesar 30,16%. Kenaikan tertinggi terjadi pada tahun 2002 yaitu sebesar 67,97% sedangkan kenaikan terendah terjadi pada tahun 2005 sebesar 07,33%. Dengan melihat perkembangan nilai penjualan di atas, maka dapat diperoleh laba seperti yang terlihat pada Tabel 2.
tertarik untuk mengambil judul : “Analisis Kas Pada PTP NUSANTARA VII di Bandar Lampung.”
1.2 Permasalahan Berdasarkan latar belakang, penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut : “Apakah besarnya kas pada PTP Nusantara VII sudah optimal ?”
1.3 Tujuan dan Kegunaan Penulisan
Tujuan penulisan skripsi ini adalah : 1. Untuk mengetahui keoptimalan kas pada PTP Nusantara VII 2. Untuk melihat sumber dan peggunaan dana kas pada PTP Nusantara VII
4
Kegunaan penulisan skripsi ini adalah: 1. Dapat menambah wawasan pengetahuan mengenai manajemen kas. 2. Sebagai referensi tambahan atas penelitian-penelitian terdahulu mengenai manajemen kas. 3. Memberikan bahan pertimbangan bagi perusahaan dalam mengoptimalkan dana kas perusahaan di masa yang akan datang.
1.4 Kerangka Pemikiran
Kas adalah salah satu unsur modal kerja yang sangat penting dalam menunjang operasi perusahaan dalam jangka pendek. Oleh karena itu, perusahaan harus mempertahankan persediaa kas agar risiko untuk tidak dapat memenuhi kewajiban finansialnya lebih kecil. Tetapi tidak berarti perusahaan harus berusaha untuk mempertahankan persedian kas yang besar, karena makin besar kas berarti makin banyak uang yang menganggur sehingga akan memperkecil profitabilitasnya. Masalah kekurangan kas tidaklah begitu saja dipecahkan dengan jalan menahan sejumlah kas secara berlebihan. Sebaliknya perusahaan yang hanya mengejar keuntungan saja dengan jalan agar semua persediaan kasnya dapat diputarkan atau dalam keadaan bekerja akan mendapatkan perusahaan itu dalam keadaan ilikuid apabila sewaktu-waktu ada tagihan.
Manajemen kas yang baik akan mendatangkan keuntungan bagi perusahaan dengan menentukan besarnya kebutuhan kas yang optimal dan pendapatan bunga yang maksimal dari uang tunai yang menganggur (idle fund). Jumlah kas dapat pula dihubungkan dengan penjualan. Perbandingan antara penjualan bersih dengan rata-rata kas menggambarkan tingkat perputaran kas (turn over). Semakin tinggi turn over, maka semakin tinggi efisiensi penggunaan kasnya. Tetapi perputaran kas yang sangat tinggi mengakibatkan jumlah kas yang tersedia terlalu kecil, sehingga dapat
5
mengganggu aktivitas perusahaan. Jumlah kas yang terlalu besar menunjukkan tingkat perputaran kas yang terlalu rendah, hal ini menunjukkan penggunaan kas tidak efisien. Saldo kas optimal dapat ditentukan melalui beberapa pendekatan model matematika. Salah satuanya adalah yang dikembangkan oleh William Baumol yang pada prinsipnya menggunakan model EOQ yang ditetapkan pada manajemen kas.
Gambar 1. Kerangka Pemikiran Neraca
Perkembangan Kas
Permasalahan
Sumber dan Penggunaan Kas
Tujuan Penelitian
Evaluasi Keoptimalan Kas
Kas Tidak Optimal
Kas Optimal
1.5 Hipotesis
Berdasarkan uraian di atas maka hipotesis yang dikemukakan adalah : “Bahwa besarnya kas pada PTP Nusantara VII masih belum optimal”.
1.6 Batasan
Yang dimaksud dengan Optimal adalah jumlah kas yang tersedia sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan.