BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Permen Kis di produksi oleh PT Mayora Indah. Produk permen ini banyak ditemukan di supermarket, warung, asongan, ataupun di toko makanan. Permen Kis menawarkan produk permen mint yang dapat menyegarkan pernafasan. Permen ini dapat menambah percaya diri dalam pergaulan dengan kesegaran nafas mulut. Permen Kis juga dikemas secara inovatif, sehingga dalam bungkus permen tersebut memuat tulisan-tulisan untuk mengungkapkan perasaan, dengan slogan 'Ga Cuma Wangi Juga Bisa Ngomong', permen ini menawarkan cara baru untuk mengungkapkan perasaan kepada teman atau pasangan. Permen Kis hadir dengan varian rasa mint, mint barley, mint cherry, mint grape. Permen Relaxa diproduksi oleh PT Angel Langgeng. Permen relaxa yang terkenal dengan slogan: Permen Wangi ya Relaxa. Permen ini juga bermanfaat untuk menyegarkan pernafasan, dalam iklan ditelevisi permen relaxa ini muncul dengan variasi baru yaitu kemasan, variasi rasa terdapat empat rasa yaitu rasa barley mint, orange mint, chery mint, dan grape mint. Permen relaxa dibagian belakang kemasan ada sebuah ungkapan gaul atau tulisan-tulisan gaul yang kaya ekspresi buat mengungkapkan atau menyampaikan sesuatu kepada lawan tutur. Ungkapan-ungkapan permen relaxa ini lebih gaul-gaul atau alay dan ungkapan tersebut lebih banyak disampaikan untuk kalangan remaja yang sekarang ini lagi trend-trendnya difacebook, SMS, twiteer atau internet. Ungkapan tersebut sangat
1
2
mempengaruhi pembaca, sehingga pembaca menyukainya dan langsung mengunakannya untuk bahasa pergaulan. Masyarakat sebagai salah satu tempat interaksi bahasa berlangsung secara sadar atau tidak sadar menggunakan bahasa yang hidup dalam masyarakat. Bahasa sebagai alat komunikasi memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia karena dengan bahasa manusia dapat berinteraksi dan berbicara mengenai apa saja. Bahasa sebagai alat komunikasi menyampaiakan pikiran, gagasan, konsep, ataupun perasaan. Dalam ilmu dan teknologi bahasa berfungsi sebagai sarana untuk berkomunikasi. Demikian dapat dikatakan bahwa bahasa dan masyarakat merupakan dua hal yang berkaitan yaitu berkaitan dengan pemakaian bahasa oleh anggota masyarakat. Bahasa secara garis besar terbagi menjadi dua macam yaitu bahasa tulis dan bahasa lisan. Kedua jenis bahasa tersebut dapat terjadi pada situasi formal dan nonformal. Biasanya dalam kehidupan sehari-hari, manusia lebih sering menggunakan situasi tidak resmi untuk berkomunikasi, karena sifatnya yang lebih komunikatif. Penggunaan bahasa untuk berkomunikasi memiliki keragaman sesuai dengan keinginan atau tujuan pemakai bahasa. Berdasarkan kemapuan berbahasa yang dimiliki, tentu seseorang dapat menggunakan bahasa sesuai tempatnya. Bahasa dibedakan menjadi bahasa tulis dan bahasa lisan. Bahasa yang digunakan dalam ungkapan yang terdapat pada bungkus permen termasuk jenis bahasa tulis karena ungkapan yang terdapat pada bungkus permen berupa sebuah tulisan. Tulisan tersebut merupakan penyaluran inspirasi seseorang dalam
3
menyampaikan pesan. Salah satu inspirasi seseorang di luapkan dalam ungkapan yang terdapat pada bungkus permen Kis. Bermacam-macam jenis merk permen yang diproduksi oleh banyak perusahaan membuat banyak pilihan yang dapat dikonsumsi oleh banyak orang. Jenis merk permen itu misalnya Kopiko, Kis, Relaxa, Kurang Asem, Stasion Rasa, Mintz, Alpen, Mentos, Fox’s, dan masih banyak lagi nama permen yang diproduksi oleh banyak perusahaan di Indonesia. Nama-nama permen tersebut ada tiga bungkus permen yang di dalamnya terdapat tulisan atau ungkapan gaul yaitu permen Fox’s, Kis dan Relaxa. Permen Fox’s berupa gambar foto dan ungkapan yang berbeda-beda, sedangkan permen Kis dan Relaxa berupa ungkapan gaul. Namun, objek kajian permen Fox’s sudah diteliti pada tahun 2011. Penelitiannya terkait tema yang ada dalam gambar foto dan ungkapan pada bungkus permen Fox’s. Permen Relaxa belum ada yang menelitinya, maka untuk dijadikan bahan perbandingan peneliti memilih permen Kis dan Relaxa sebagai objek kajian karena pada bungkus permen terdapat ungkapan yang menarik untuk dikaji. Salah satunya ungkapan-ungkapan yang digunakan itu terdapat pada bungkus permen Kis Mint Grape dan Relaxa Barley Mint. Selain berupa kata atau ungkapan yang dikreasikan, juga dimodifikasi dengan berbagai bentuk dan tambahan seni di dalam penyajiannya agar terlihat menarik. Penggunaan bahasa yang digunakan disajikan lebih banyak dalam bentuk kata singkat, yang tertulis di balik kemasan atau bungkus permen, misalnya Jangan Cuman Ngomong, Tingkatkan Prestasi¸ Met Ultah, Cape Deh, Ok Bangeeet!, No Comment, Good
4
Job!, dan lebih dari 50 ungkapan lain. Permen Kis, permen yang nggak cuman wangi, tapi juga bisa ngomong. Permen Relaxa penggunaan ungkapan atau tulisan di balik bungkus bahasanya lebih gaul atau alay dan digunakan dikalangan remaja yang sekarang ini lagi trend-trendnya difacebook, SMS, twiteer atau internet. Tulisan di balik bungkus permen Relaxa misalnya: Cemunguuud, Maacih, Capcus Yuk, Amaca cih, So Cute, Ciyuuusss?. Kemenarikan bahasa yang digunakan dalam ungkapan yang terdapat pada bungkus permen tersebut bebas dan beragam. Ungkapan yang dikreasikan dan aspirasi seseorang ini memiliki banyak sekali makna dan wujud karakteristik bahasanya yaitu yang berupa dua bahasa ( Indonesia dan Inggris), bahasa formal dan informal. Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk menganalisis ungkapan yang terdapat pada bungkus permen Kis Mint Grape dan Relaxa Barley Mint. Alasan pemilihan ungkapan yang terdapat pada bungkus permen Kis Mint Grape dan Relaxa Barley Mint sebagai bahan kajian karena ungkapan tersebut menarik untuk dikaji. Kemenarikan itu terdapat pada pemakaian ungkapan, penulisan, penggunaan bahasanya, dan makna yang digunakan di dalam bungkus permen itu sendiri.
B. Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah diperlukan agar penelitian tidak melebar keluar dari jalur pembahasan. Penelitian hendaknya fokus pada permasalahan yang akan
5
dibahas. Permasalahan pada penelitian ini, dibatasi pada analisis penggunaan ungkapan gaul. C. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang sudah dipaparkan. Peneliti merumuskan permasalahan sebagai berikut. a.
Bagaimana penggunaan diksi dalam ungkapan pada bungkus permen Kis Mint Grape dan Relaxa Barley Mint?
b.
Bagaimana jenis kalimat dalam ungkapan yang terdapat pada bungkus permen Kis Mint Grape dan Relaxa Barley Mint?
c.
Bagaimana fungsi ungkapan yang terdapat pada bungkus permen Kis Mint Grape dan Relaxa Barley Mint?
D. Tujuan Masalah Ada tiga tujuan penelitian ini yang menjadi dasar kajian. a.
Mendeskripsikan penggunaan diksi dalam ungkapan pada bungkus permen Kis Mint Grape dan Relaxa Barley Mint.
b.
Mendeskripsikan jenis kalimat dalam ungkapan yang terdapat pada bungkus permen Kis Mint Grape dan Relaxa Barley Mint.
c.
Mendeskripsikan fungsi ungkapan yang terdapat pada bungkus permen Kis Mint Grape dan Relaxa Mint Barley.
6
E. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat baik secara teoretis maupun praktis. a.
Secara Teoretis Secara teoretis penelitian ini diharapkan dapat memperluas khasanah ilmu pengetahuan khususnya pada bidang linguistik karena dengan menganalisis ungkapan yang terdapat pada bungkus permen Kis Mint Grape dan Relaxa Barley Mint akan diketahui bagaimana penggunaan diksi, jenis kalimat dan fungsi yang terdapat dalam ungkapan pada bungkus permen Kis Mint Grape dan Relaxa Barley Mint.
b.
Secara Praktis Manfaat penelitian ini dapat diberikan pada peneliti lain sebagai pertimbangan untuk menambah bahan tentang kajian kalimat dan sebagai media untuk mengasah sejauh manakah peneliti menguasai bidang kajian yang diteliti.
F. Daftar Istilah Hermanto (dalam Mastuti, 2008:70) menyatakan bahwa bahasa gaul termasuk salah satu variasi bahasa yang digunakan masyarakat terutama dari kalangan selebritis dan kalangan muda sebagai bahasa santai dalam komunikasi sehari-hari untuk menambah rasa keakraban dan keintiman di antara mereka.
7
Menurut Redaksi PM (2013:239) Secara garis besar ungkapan merupakan gabungan dua kata atau lebih yang membentuk makna baru yang mana tidak berhubungan dengan kata pembentuk dasarnya. Keraf (2010:21) mengungkapkan bahwa kata merupakan bentuk atau unit paling kecil dalam bahasa yang mengandung konsep atau gagasan tertentu. Diksi merupakan pilihan kata yang dipakai untuk mengungkapkan suatu idea atau gagasan yang disampaikan secara lisan maupun tertulis. Pilihan kata atau diksi sangat diperlukan dalam sebuah komunikasi di masyarakat. Komunikasi yang terjalin antara anggota masyarakat sangat berkaitan erat dengan penggunaan bahasa. Komunikasi akan terjalin dengan baik apabila seorang komunikator mampu menempatkan kata atau memilih kata yang tepat, sesuai dengan situasi dan maksud yang ingin disampaikan (Keraf, 2010:22) Pengertian kalimat menurut Markhamah (2009:12) kalimat adalah bagian terkecil ujaran atau teks (wacana) yang mengungkapkan pikiran yang utuh secara ketatabahasaan. Dalam wujud lisan kalimat diiringi alunan titinada, disela jeda, diakhiri intonasi selesai, dan diikuti kesenyapan yang memustahilkan adanya perpaduan atau asimilasi bunyi. Dalam wujud tulisan berhuruf latin, kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri tanda titik, tanda Tanya, atau tanda seru; dan sementara itu disertakan pula didalamnya berbagai tanda baca berupa spasi atau ruang kosong, koma, titik koma, titik dua, dan atau sepasang garis pendek mengapit bentuk tertentu. Fungsi bahasa yang terutama adalah sebagai alat untuk bekerja sama atau berkomunikasi
di
dalam
kehidupan
manusia
bermasyarakat.
Untuk
8
berkomunikasi sebenarnya dapat juga digunakan cara lain, misalnya isyarat, lambang-lambang gambar atau kode-kode tertentu baik dan lebih sempurna (Chaer, 2006:2). Finnocchiaro dan Halliday (dalam Chaer dkk 2004:16) menyatakan
fungsi
bahasa
yaitu
menjalin
hubungan,
memelihara,
memperhatikan perasaan bersahabat, atau solidaritas sosial. Ungkapan-ungkapan yang digunakan biasanya sudah berpola tetap, seperti pada waktu berjumpa, pamit, membicarakan cuaca, atau menanyakan keadaan keluarga.