BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah Penerjemahan merupakan suatu kegiatan yang sangat penting bagi
manusia karena dapat memberikan daya tarik bagi para ahli bahasa ataupun para peminat bahasa lain. Secara umum menjadi seorang penerjemah tidaklah mudah karena sebagai penerjemah harus mengenal dan menguasai dua bahasa, yaitu bahasa sumber dan bahasa sasaran. Penerjemahan adalah suatu bidang ilmu yang sudah sangat dibutuhkan pada masa sekarang ini. Oleh karena itu, seorang penerjemah dituntut untuk menguasai bahasa sumber dan bahasa sasaran dengan baik, tidak hanya dari segi kebahasan tapi juga dari segi budaya kedua bahasa tersebut. Selain itu, seorang penerjemah juga harus mempunyai pengetahuan yang cukup tentang teori-teori tentang penerjemahan agar hasil terjemahannya bisa diterima dan dimengerti oleh pembaca bahasa sasaran dan dapat menyampaikan secara utuh pesan yang ada di dalam bahasa sumber. Sesuai dengan yang diungkapkan oleh Rudolf Nababan bahwa penerjemahan adalah suatu seni, keterampilan dan ilmu (1999:12), maka seoang penerjemah diharapkan mampu menggabungkan hal tersebut dan menuangkannya dalam bentuk terjemahan yang baik dan benar. Di samping itu, untuk dapat menghasilkan suatu penerjemahan yang baik seorang penerjemah seharusnya bisa mengetahui kebudayaan dari penutur asli. Padanan penerjemah seharusnya diungkapkan secara tepat di dalam bahasa
sasaran dengan benar-benar memperhatikan kaidah-kaidah bahasa penerjemahan sehingga pembaca dapat mamahami maksud dari penutur asli. Kaidah-kaidah bahasa tersebut dapat menyebabkan suatu perbedaan di dalam penerjemahan. Hal ini, disebabkan oleh perbedaan kaidah bahasa antara bahasa sumber dan bahasa sasaran. Demikian juga halnya apabila seorang penerjemah menerjemahkan bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia sehingga pada proses penerjemahan pergeseran-pergeseran sering kali tidak dapat dihindari. Pergeseran-pergeseran
tersebut,
dapat
disebabkan
oleh
keanekaragaman
kebudayaan, seperti yang telah ditimbulkan oleh kaidah lain atau mungkin oleh kaidah bahasa itu sendiri. Pada penelitian ini, penulis mencoba meneliti pergeseran-pergeseran yang terjadi pada penerjemahan adverbia dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia akan tetapi penulis lebih menekankan pada adverbia cara. Data-data yang diperlukan diambil dari novel berbahasa Inggris karya Mo Hayder yang berjudul Birdman tahun 1999 dan novel terjemahan yang dialihbahasakan oleh Basfin Siregar dengan judul yang sama, yaitu Birdman tahun 2007. Penulis memilih meneliti adverbia cara karena beberapa alasan tertentu, yaitu: 1. Adverbia cara merupakan salah satu jenis kata yang sangat menarik karena mempunyai bentuk yang sama dengan ajektiva; dan; 2. Adverbia cara mempunyai bentuk yang berawal dari kata ajektiva dengan menambahkan akhiran –ly.
1.2
Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang, penulis mengidentifikasikan masalah sebagai
berikut: 1. Apakah terjadi pergeseran unit pada penerjemahan adverbia cara dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia? 2. Apakah terjadi juga pergeseran makna pada penerjemahan adverbia cara dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia? 3. Apakah terjadi pergeseran unit dan pergeseran makna secara bersamaan pada penerjemahan adverbia cara dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia? 4. Apakah bisa penerjemahan adverbia cara secara bersamaan tidak mengalami pergeseran unit dan pergeseran makna dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia?
1.3
Ruang Lingkup Penulis membuat batasan-batasan dengan hanya membahas pergeseran
unit dan makna yang terjadi pada penerjemahan adverbia cara dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia. Penulis menganalisis tentang karakteristik umum adverbia mengacu pada teori Downing and Locke (1992) dan data analisis bentuk-bentuk adverbia cara mengacu pada teori Jack Hallan (1990) dalam bahasa Inggris dan teori Departemen dan Pendidikkan dalam buku Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia (1998) dalam bahasa Indonesia. Lebih lanjut lagi, teori tentang penerjemahan mengacu pada teori Catford (1965) dan teori-teori yang relevan.
1.4
Tujuan dan Manfaat Penelitian Mengacu pada butir 1.2, penulis merumuskan tujuan dan manfaat sebagai
berikut: 1. Menganalisis dan mendeskripsikan pergeseran unit pada penerjemahan adverbia cara dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia; dan 2. Menganalisis dan mendeskripsikan pergeseran makna pada penerjemahan adverbia cara dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia. 3. Menganalisis dan mendeskripsikan pergeseran unit dan pergeseran makna secara bersamaan pada penerjemahan adverbia cara dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia. 4. Menganalisis dan mendeskripsikan penerjemahan adverbia cara yang tidak mengalami pergeseran unit dan pergeseran makna dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia. Adapun manfaat dari penelitian ini, penulis berharap akan dapat menambah pengetahuan, khususnya bagi penulis pada adverbia cara. Bagi pembaca, penulis berharap penelitian ini akan dapat digunakan sebagai referensi dalam mengkaji adverbia cara lebih luas. Selain itu, bagi penerjemah hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai suatu penelitian dan acuan untuk menhasilkan penerjemahan yang lebih baik lagi sesuai dengan maksud dari penulis buku sumber tersebut, sehingga dapat dipahami oleh pembacanya.
1.5
Obyek dan Metode Penelitian Dalam pengumpulan data, penulis akan mengambil teori dari beberapa
buku sintaksis dan penerjemahan yang berhubungan dengan penelitian penulis. Sumber data sebagai obyek penelitian penulis peroleh dari novel Birdman tahun
1999 karya Mo Hayder dan novel terjemahannya dengan judul yang sama Birdman tahun 2007 yang dialihbahasakan oleh Basfin Siregar. Novel Birdman merupakan novel yang bertemakan cerita misteri yang menceritakan tentang serangkaian pembunuhan wanita-wanita muda dengan sadis, yaitu dengan cara menggantikan jantung mereka dengan burung kecil yang masih hidup. Teori-teori yang terdapat dalam skripsi ini diperoleh melalui studi kepustakaan. Studi kepustakaan tersebut dilakukan dibeberapa lokasi, antara lain; Perpustakaan
Universitas
Widyatama,
Perpustakaan
Sastra
Universitas
Padjadjaran (UNPAD), Perpustakaan Universitas Kristen Maranatha. Metode penelitian yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif komparatif yang diambil dari teori Surakhmad. “Metode deskriptif adalah metode yang memusatkan diri pada pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang yaitu pada masalah aktual (1), dan data yang dikumpulkan mula-mula di susun, dijelaskan, dan kemudian di analisis (2). Metode deskriptif yang bersifat komparatif adalah metode deskriptif yang berusaha mencari pemecahan masalah melalui analisis tentang sebab akibat, yakni yang meneliti faktor-faktor tertentu yang berhubungan dengan situasi atau fenomena yang diteliti atau diselidiki dan membandingkan satu faktor dengan yang lain” (Surakhmad, 1985:66).
Dengan kata lain, metode deskriptif komparatif adalah metode penelitian yang dilakukan dengan cara mencari dan mengumpulkan data yang menunjang dalam skripsi ini serta berhubungan dengan masalah yang diteliti. Kemudian dianalisis dan dibandingkan dengan data yang lain, seperti dalam sumber data dari novel yang berbahasa Inggris yang dibandingkan dengan sumber data terjemahannya yang berbahasa Indonesia kemudian data tersebut dianalisis.
1.6
Sistematika Penulisan Penelitian ini dimulai dengan Bab I yang membahas pendahuluan, yang
mencakup latar belakang penelitian, identifikasi masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat penelitian, objek dan metode penelitian, sumber data, dan sistematika penulisan. Bab II berisi landasan teori yang digunakan untuk menganalisis tantang adverbia cara. Pada bab kajian teori ini penulis mengutip beberapa pernyataan dari para ahli linguistik sebagai bukti bahwa tulisan tersebut bersifat ilmiah. Mengenai penulisan kutipan tersebut disesuaikan berdasarkan jenis-jenis kutipan dan teknikteknik pengutipan yang ada. Dalam bab ini akan dibahas teori mengenai sintaksis yaitu definisi sintaksis, unit sintaksis, dan kategori sintaksis. Selanjutnya membahas definisi semantis dan jenis-jenis semantis. Berikutnya pembahasan mengenai makna. Dalam bab ini membahas tentang adverbia cara dalam bahasa sumber dan bahasa sasaran sesuai dengan apa yang akan diteliti oleh penulis. Bab III merupakan bagian pokok dari skripsi ini, berisi tentang analisis secara semantis dan sintaksis mengenai adverbia cara pada novel berbahasa Inggris karya Mo Hayder yang berjudul Birdman tahun 1999 dan novel terjemahan yang dialihbahasakan oleh Basfin Siregar dengan judul yang sama, yaitu Birdman tahun 2007. Bab IV yang merupakan bab penutup, berisi kesimpulan dan saran dari hasil penelitian.