BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan merupakan salah satu mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan diri sebagai warganegara Indonesia
yang
memahami
dan
mampu
melaksanakan
hak-hak
dan
kewajibannya untuk menjadiwarga negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945. Kurikulum Berbasis Kompetensi 2010 menjelaskan bahwa mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan memiliki ciri khas yaitu pengetahuan, keterampilan dan karakter kewarganegaraan. Ketiga hal tersebut adalah bekal untuk siswa untuk meningkatkan kecerdasan multidimensional yang memadai untuk menjadi warga-negara yang baik. Menurut
Darmadi
kewarganegaraan
adalah
(2009:97) wahana
bahwa untuk
pendidikan
pancasila
dan
menyiapkan,
membina
dan
mengembangkan pengetahuan serta kemampuan dasar peserta didik yang bekenaan dengan hak, kewenangan, tanggung jawab dan kewajiban diri sebagai warga negara yang baik yang bermasyarakat, berbangsa dan bernegara serta hubungan antar warga negara dan negara. Setelah siswa mendapatkan pembelajaran pendidikan pancasila dan kewarganegaraan diharapkan akan terbina dan menjadi warga negara Indonesia yang baik dan bertanggung jawab, yaitu warga negara yang paham,
1
sadar, serta mau dan mampu mengamalkan hak dan kewajiban sesuai dengan pengamalan pancasila dan UUD 1945. Hal
di
atas
menegaskan
bahwa
pendidikan
pancasila
dan
kewarganegaraan (PPKn) sebagai usaha untuk membekali siswa berperilaku, berpengetahuan dan berkemampuan dasar dan bagaimana berhubungan baik dengan sesama warganegara dan antar negara dengan negara agar tercipta warga negara yang dapat diandalkan dimasa depan. Dan sebagai pelopor berperilaku dan berkepribadian yang sesuai dengan amanat pancasila dan UUD 1945 yang mempunyai semangat juang yang tinggi untuk membangun, mengembangkan, memperbaiki dan memajukan bangsa dan negara lebih khusus daerah tempat tinggal. Pendidikan adalah investasi sumber daya manusia jangka panjang yang mempunyai nilai strategis bagi kelangsungan peradaban di dunia. Oleh sebab itu, hampir semua negara menempatkan variable pendidikan sebagai sesuatu yang penting dan utama dalam konteks pembangunan bangsa dan negara. Begitu juga Indonesia menempatkan pendidikan sebagai sesuatu yang penting dan utama. Hal ini dapat di lihat dari isi Pembukaan UUD 1945 alinea IV yang menegaskan bahwa salah satu tujuan nasional bangsa Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan sangat dibutuhkan dalam menciptakan sumber daya manusia. Masyarakat yang berilmu pengetahuan tentunya dapat memberikan kontribusi dalam pembangunan bangsa dan negara. Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No.20 tahun 2003 mengisyaratkan bahwa : Pendidikan
2
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, keerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan
nasional
berfungsi
mengembangkan
kemampuan
dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi siswa agar menjadi manusia yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Jika seorang guru atau pendidik tidak berhasil mengembangkan potensi siswa maka negara itu tidak akan maju, sebaliknya jika guru atau pendidik berhasil mengembangkan potensi siswa, maka terciptalah manusia yang cerdas, terampil, dan berkualitas. Sesuai dengan Depdiknas (2005:33) yang menyatakan bahwa, “ Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang memfokuskan pada pembentukan diri sebagai warga negara Indonesia yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajiban yang menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh pancasila dan UUD 1945. Pendidikan dewasa ini mengharuskan guru harus aktif dan kreatif mensiasati, mencari, memilih metode dan pendekatan pembelajaran yang paling tepat untuk mencapai tujuan pebelajaran yang terkait dengan kualitas,
3
proses dan hasil pembelajaran terutama pemahaman siswa. Tujuan pendidikan merupakan salah satu komponen yang paling penting dalam keseluruhan system pendidikan karena akan memberikan arah dalam proses kegiatan pendidikan, melaluipenyelenggaraan pendidikan di harapkan dapat membekali guru dengan pengetahuan, kecakapan dan keterampilan yang serasi untuk dapat berpartisipasi secara aktif dalam pelaksanaan proses pembelajaran. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan sangat penting untuk mendidik generasi bangsa untuk secara sukarela mengikatkan diri pada norma atau nilai-nilai moral. Sebagai bidang studi ilmiah, Pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan bersifat interdisipliner (antar-bidang) bukan monodisipliner, karena kumpulan pengetahuan yang membangun ilmu kewarganegaraan ini diambil dari berbagai disiplin ilmu, seperti ilmu politik, ilmu hukum, ekonomi, pskikologi, sosiologi, administrasi negara, tata negara, sejarah, filsafat dan berbagai bahan kajian lainnya yang berasal dari nilai budipekerti, hak-hak asasi manusia dengan penekanan kepadahubungan antarwarga-negara, hubungan antara warga dengan pemerintahan, serta hubungan antar negara. Berdasarkan karakteristik dan tujuan mata pelajaran tersebut di atas, jelas bahwa mata pelajaran Pendidikan Pancasila dam Kewarganegaraan bukan merupakan mata pelajaran hafalan, para siswa diajak untuk berwarganegara dengan cara mengenal berbagai kenyataan dan peristiwa sosial. Atas dasar kenyataan
tersebut,
maka
pembelajaran
Pendidikan
Pancasila
dan
Kewarganegaraan perlu menggunakan metode yang inovatif, yakni metode
4
pembelajaran yang mampu menempatkan siswa sebagai subjek belajar, peristiwa dan masalah sosial sebagai sumber belajar. Tujuan pendidikan merupakan salah satu komponen yang penting dalam keseluruhan sistem pendidikan karena akan memberikan arah dalam proses kegiatan pendidikan, melalui penyelenggaraan pendidikan diharapkan dapat membekali guru dengan pengetahuan, kecakapan dan keterampilan serta motivasi ingin maju yang serasi untuk dapat berpatisipasi secara aktif dalam pelaksanaan proses pembelajaran. Salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah ialah dengan cara melalui perbaikan proses belajar mengajar. Dalam proses belajar – mengajar, guru mempunyai tugas untuk mendorong, membimbing, dan member fasilitas belajar bagi siswa untuk mencapai tujuan. Guru mempunyai tanggung jawab untuk melihat segala sesuatu yang terjadi dalam kelas untuk membantu proses perkembangan siswa. Slameto, (2010:97) Memperhatikan
pendapat
tersebut,
jelaslah
bahwa
dalam
proses
pembelajaran sangat menuntut kreatifitas guru agar tujuan pembelajaran tersebut dapat tercapai. Penggunaan metode pembelajaran merupakan cara yang harus di gunakan seorang guru untuk meningkatkan pemahaman siswa dan menciptakan suasana pembelajaran mengasikkan. Sehubungan dengan hal di atas, maka guru seharusnya terlebih dahulu merencanakan, mempersiapkan, memilih serta menetapkan strategi atau metode yang sesuai dengan materi yang akan di bajarkan sehingga dapat meminimalisir
5
kakurangan siswa pada saat menerima pelajaran, khususnya pada mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di sekolah menengah pertama. Pengamatan awal yang di lakukan peneliti, di mana pada saat proses belajar mengajar siswa masih banyak yang hanya jalan kesana kemari, hanya ngobrol dengan teman sebangku. Dimana dari ketidak aktifan siswa pada saat pembejaran pemahaman siswa masih kurang dengan materi yang di ajarkan. Di lihat pada hasil belajar dari 22 orang siswa hanya 3 atau hanya memperoleh 13.6 %
yang memenuhi atau mencapai KKM, ini di pengaruhi karena tingkat
pemahaman siswa rendah. Dari masalah di atas maka peneliti berinisiatif untuk melakukan penelitian dalam peningkatan pemahaman siswa. Pada penelitian tindakan kelas ini penulis memilih dan menerapkan metode pembelajaran keliling kelompok, karena metode pembelajaran ini merupakan salah satu metode pemebelajaran yang pada prosesnya sangat membutuhkan keaktifan siswa untuk memahami materi pelajaran yang di ajarkan pada proses pembelajaran. Penerapan metode keliling kelompok sangat memungkinkan terjadinya peningkatan keaktifan dan pemahaman siswa pada proses belajar mengajar. Berdasarkan pemikiran yang telah di paparkan di atas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “Penggunaan Metode Keliling Kelompok Dalam Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Di Kelas VII SMP Negeri 3 Paguat”.
6
1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan pokok pikiran di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “ Apakah Dengan Penggunaan Metode Keliling Kelompok Dapat Meningkatkan Pemahaman Siswa Di Kelas VII SMP Negeri 3 Paguat?
1.3 Cara pemecahan masalah Dari hasil permasalahan sebagaimana di kemukakan di atas, maka cara pemecahan masalah yang dapat di tempuh adalah dengan menggunakan metode pembelajaran keliling kelompok yang akan mengakibatkan keaktifan dan pemahaman siswa dapat meningkat. Metode keliling kelompok ini merupakan salah satu metode yang membuat siswa semuanya aktif, dimana dalam penggunaan metode ini di harapkan mampu meningkatkan pemahaman siswa. a.
Kelebihan Round Club Atau Keliling Kelompok.
1.
Adanya tanggung jawab setiap kelompok
2. Adanya pemberian sumbnagan ide pada kelompoknya 3. Lebih dari sekedar belajar kelompok 4. Bisa saling mendengarkan dan mengutarakan pendapat, pandangan serta hasil pemikiran 5. Hasil pemikiran beberapa kepala lebih kaya dari pada satu kepala 6. Dapat membina dan memperkaya emosional
7
b.
Kekurangan Round Club Atau Keliling Kelompok. 1. Banyak waktu yang terbuang dalam pembelajaran keliling kelompok 2. Suasana kelas menjadi ribut 3. Tidak dapat diterapkan pada mata pelajaran yangmemerlukan pengayaan
1.4 Tujuan penelitian Secara umum penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan proses pembelajaran
pada
mata
pelajaran
PPKn
melalui
penggunaan
metode
pembelajaran keliling kelompok. Secara khusus bertujuan untuk meningkatkan efektifitas dan pemahaman siswa pada mata PKn dikelas VII SMP Negeri 3 Paguat.
1.5 Manfaat Penelitian Pelaksanaan penelitian ini di harapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Bagi Guru Untuk menambah pengetahuan guru tentang penggunaan metode pembelajaran dan lebih mengerti dalam penggunaannya dalam proses belajar mengajar. 2. Bagi siswa Metode ini akan menjadi sumbangsih yang baik bagi siswa untuk meningkatkan pemahaman belajar siswa sehingga mereka lebih aktif.
8
3. Bagi pihak sekolah Untuk
dijadikan
sebagai
bahan
masukan
dalam
memperbaiki strategi pembelajaran untuk meningkatkan prestasi siswa khususnya pada mata pelajaran
9