BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Dalam rangka pembangunan nasional seutuhnya pembangunan bidang pendidikan merupakan sarana dan wahana yang sangat penting dan menentukan dalam sumber daya manusia, oleh karena itu bidang pendidikan perlu dan harus mendapat perhatian, penanganan dan prioritas secara sungguhsungguh, baik oleh pemerintah ataupun masyarakat pada umumnya dan pengelola pendidikan pada khususnya. Pembangunan Nasional di bidang pendidikan adalah upaya demi mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia Indonesia demi mewujudkan kehidupan masyarakat, adil dan makmur sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia yang tercantum dalam Undang-Undang Dasar tahun 1945 sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan alam dan teknologi (Yulianto, 2002: 2). Pendidikan merupakan salah satu unsur yang memiliki peranan yang penting dalam pembangunan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat dijiwai oleh ilmu pengetahuan alam dan matematika sebagai ilmu-ilmu dasar. Sejalan dengan perkembangan masyarakat dewasa ini, pendidikan banyak menghadapi berbagai tantangan, salah satu tantangan yang cukup menarik adalah yang berkenaan dengan peningkatan “mutu” atau kualitas pendidikan. Pada umumnya masyarakat menilai mutu pendidikan dari hasil belajar siswa.
1
2
Dalam peningkatan mutu pendidikan diperlukan evaluasi pendidikan, dengan sarana evaluasi berupa keseluruhan proses pembelajaran yang berlangsung di sekolah. Adapun pelaksanaannya sangat dipengaruhi oleh faktor intern yang berupa kecerdasan dan ketrampilan anak didik, sedang faktor ekstern berupa buku, sarana dan lingkungan pendidikan dimana proses belajar mengajar itu berlangsung. Proses pendidikan, khususnya di Indonesia selalu mengalami suatu penyempurnaan yang pada akhirnya menghasilkan suatu produk atau hasil pendidikan yang berkualitas. Upaya untuk meningkatkan hasil belajar merupakan salah satu cara dalam meningkatkan kualitas pendidikan, namun tidaklah mudah untuk mencapai secara maksimal mencapai usaha tersebut karena banyak faktor yang berpengaruh terhadap hasil belajar, salah satunya adalah metode mengajar. Metode mengajar yang berbeda-beda akan menunjukkan bahwa hasil belajar yang diperoleh dan pendekatan belajar yang berbeda akan berbeda pula hasil belajar yang diperolehnya. Kelemahan mendasar dalam pembelajaran matematika di Sekolah Dasar saat ini adalah ”pembelajaran dilaksanakan dengan guru sebagai pusat pembelajaran, bersifat monoton, kurangnya interaksi antar siswa dengan guru, dan siswa dengan siswa”. Danim (2003: 2) mengungkapkan bahwa ”kelemahan pendidikan di Indonesia kecenderungannya pada tingkat implementasi”. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan peneliti bersama mitra guru pada siswa kelas III SDN 01 Jatisuko Kecamatan Jatipuro, diperoleh
3
kesimpulan sementara bahwa kesulitan siswa dalam memahami pelajaran matematika disebabkan adanya mutu interaksi yang lemah. Kelemahankelemahan tersebut adalah : (1) siswa kurang terbuka, (2) rasa ingin tahu siswa rendah, (3) siswa kurang kritis dan kreatif dalam menganalisa permasalahan, (4) bakat siswa tidak nampak, karena siswa kurang berinteraksi dengan teman dan guru, dan (5) faktor-faktor eksternal yang meliputi ruang kelas kurang menarik, guru kurang memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar, guru kurang memperhatikan aktifitas fisik dan mental siswa. Kelemahankelemahan tersebut berdampak pada hasil belajar
matematika di kelas
tersebut rendah yang terlihat dari rata-rata nilai matematika siswa pada raport semester I hanya sebesar 4,3. Kriteria ketuntasan minimal (KKM) pelajaran matematika kelas III pada SDN 01 Jatisuko adalah 6,5 maka berdasarkan ratarata raport semester I sebagian besar siswa kelas III SDN 01 Jatisuko masih dibawah KKM kelas. Hasil penelitian beberapa pakar pendidikan yang telah dirangkum Meier (2004: 104) mengindikasikan kecenderungan kelemahan dan hambatan pembelajaran di kelas terjadi pada interaksi guru-siswa maupun antar siswa, yaitu pada tahap preparation, presentation, practice, dan performance. Lebih lanjut disampaikan bahwa untuk mengatasi kelemahan dan hambatan dalam setiap tahap pembelajaran tersebut dapat menerapkan pendekatan belajar “SAVI”. Karena, belajar bisa optimal jika keempat unsur “SAVI” yaitu, somatis, auditori, visual pembelajaran.
dan intelektual
ada dalam satu
peristiwa
4
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka penulis ingin mengadakan penelitian dengan Judul “PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN BELAJAR "SAVI" PADA SISWA KELAS III SDN 01 JATISUKO JATIPURO TAHUN PELAJARAN 2010/2011”.
B. Identifikasi Masalah Sebagaimana telah dmatematika parkan dalam latar belakang penelitian, maka permasalahan-permasalahan yang terdapat dalam penelitian ini diidentifikasi sebagai berikut: 1. Mutu interaksi siswa dalam kegiatan pembelajaran pada siswa kelas III SDN 01 Jatisuko Jatipuro tahun 2011 adalah lemah. 2. Interaksi siswa yang lemah dalam kegiatan pembelajaran
tersebut
berdampak pada rendahnya hasil belajar matematika siswa. Untuk mengatasi kondisi tersebut maka perlu dilakukan upaya-upaya perbaikan terutama difokuskan pada peningkatan interaksi siswa dalam kegiatan pembelajaran. Pembelajaran matematika menggunakan pendekatan “SAVI” merupakan alternatif pendekatan pembelajaran yang akan diterapkan dalam peningkatan interaksi siswa dalam pembelajaran yang nantinya berdampak pada peningkatan hasil belajar matematika siswa kelas III SDN 01 Jatisuko Jatipuro tahun pelajaran 2010/2011.
C. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah tersebut di atas,
5
dapat dirumuskan permasalahan penelitian tindakan kelas sebagai berikut: “Apakah pembelajaran matematika menggunakan pendekatan “SAVI” mampu meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas III SDN 01 Jatisuko Jatipuro Karanganyar tahun pelajaran 2010/2011”.
D. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah pembelajaran matematika menggunakan pendekatan “SAVI” mampu meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas III SDN 01 Jatisuko Jatipuro Karanganyar tahun pelajaran 2010/2011.
E. Manfaat Penelitian Penelitian ini bermanfaat bagi siswa dan guru sebagai berikut: 1. Bagi siswa a. Melalui proses pembelajaran dengan pendekatan “SAVI” dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran matematika b. Melalui proses pembelajaran dengan pendekatan “SAVI” dapat meningkatkan kreatifitas siswa dalam pembelajaran matematika c. Melalui proses pembelajaran dengan pendekatan “SAVI” dapat membantu
meningkatkan
pemahaman
konsep
siswa
dalam
pembelajaran matematika. 2. Bagi guru a. Memberikan masukan guru bidang studi matematika dalam upaya mencari alternatif model pembelajaran untuk pembelajaran matematika
6
khususnya penggunaan pendekatan SAVI. b. Sebagai bahan informasi dan pertimbangan bagi guru pada umumnya dan guru pengampu bidang studi matematika bahwa penggunaan pendekatan SAVI mampu mewujudkan hasil belajar yang lebih baik. 3. Bagi Sekolah a. Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan dalam upaya pengadaan inovasi pembelajaran bagi para guru matematika, khususnya penggunaan pendekatan SAVI. b. Penelitian ini dapat menjadi upaya pelatihan bagi guru dalam rangka peningkatan profesionalisme guru, khususnya penggunaan pendekatan SAVI dalam pembelajaran matematika.