1
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar belakang masalah Pendidikan anak usia dini adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar yang merupakan upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan dengan pemberian rangsangan perkembangan jasmani dan rohani, hal tersebut dilakukan agar anak memiliki kesiapan untuk menempuh pendidikan selanjutnya . Rangsangan sangat efektif diberikan kepada anak ketika anak berada dalam tahap golden age. Golden age yaitu tahapan dimana anak sangat mudah menyerap informasi tentang lingkungan di sekitarnya. Stimulasi atau rangsangan yang harus diberikan kepada anak usia dini mencakup
lima
aspek
perkembangan
yaitu
aspek
moral
keagamaan,
bahasa,kognitif,fisik-motorik,sosial-emosional. Salah satu aspek yang harus dikembangkan pada anak yaitu aspek bahasa, aspek bahasa penting untuk dikembangkan karena dengan bahasaanak dapat memperoleh pengetahuanpengetahuan baru yang ada di sekelilingnya. Melalui bahasa anak dapat mengembangkan kemampuan sosialnya selain itu dengan bahasa anakdapat mengekspresikan pikiran sehinngga orang lain dapat memahami apa yang kita pikirkandan dapat menciptakan suatu hubungan sosial. Anak memperoleh bahasa pertama dimulai sejak masa kanak-kanak. Bahasa pertama merupakan bahasa ibu, bahasa yang dipelajari oleh seseorang di masa kanak-kanak pada awal pemerolehan bahasa, biasanya bahasa pertama yaitu
Upaya Meningkatkan Kosakata..., Tafsihul Amalia M., FKIP UMP 2016
2
bahasa daerah. Mengenai bahasa Indonesia memiliki ragam budaya dan bahasa salah satunya yaitu Bahasa Jawasebagai bahasa ibu akan tetapi Bahasa Jawa pada masa sekarang ini sudah banyak mengalami pergeseran akibat adanya arus globalisasi. Pendidikan berbahasa itu sangat penting, terutama mengajarkan Bahasa Jawa pada anak usia dini akan lebih mudah karena anak usia dini sedang berada dalam masa golden age masa dimana anak sangat mudah menyerap pembelajaran yang diberikan orang tua dan guru. Akan tetapi kenyataan yang terjadi
di
kehidupan pendidikan dewasa ini adalah adanya sekolah yang menekankan anak usia play-group,TK dan SD bisa berbahasa Inggris daripada berbahasa daerah. Melalui Bahasa Jawa anak dapat lebih mengenal bahasa daerahnya sendiri, juga terkandung pendidikan budi pekerti, sikap santun dan unggah-ungguh
pada
orang yang lebih tua. Peningkatan kosakata Anak Usia Dini khususnya kosakata Bahasa Jawa sangat penting, bukan hanya kosakata Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris saja yang harus dikuasai dan terus ditingkatkan oleh anak, kosakata Bahasa Daerah pun, khususnya kosakata Bahasa Jawa perlu ditingkatkan dan dikuasai oleh Anak Usia Dini. Hal ini dikarenakan Bahasa Jawa sebagai bahasa ibu dan aset bangsa yang harus dilestarikan oleh anak bangsa , jangan sampai Bahasa Jawa hilang oleh orang Jawa itu sendiri. Peneliti mengamati banyak TK yang belum menerapkan penggunaan Bahasa Jawa terutama Bahasa Jawa krama inggil secara maksimal, akibatnya kosakata Bahasa Jawayang dimiliki anak sangat minim. Peneliti menemukan
Upaya Meningkatkan Kosakata..., Tafsihul Amalia M., FKIP UMP 2016
3
permasalahan tersebut terjadi di TK Pertiwi Pagerandong contohnya ketika guru bertanya kepada anak menggunakan Bahasa Jawa krama inggil anak tidak mengerti apa yang guru tanyakandananak dalam berkomunikasi menggunakan dua bahasa yaitu Bahasa Jawa dan Indonesia selain itu anak cenderung meniru kata-kata dalam bahasa malaysia dalam kartun upin dan ipin contohnya kata cik gu (guru),tak na (tidak boleh) dll.Jumlah peserta didik di TK Pertiwi Pagerandong sebanyak 18 peserta terdiri dari jumlah anak laki-laki sebanyak 9 dan perempuan berjumlah 9. Dari jumlah peserta didik terdapat 18 anak yang memiliki kosakata Bahasa Jawa rendah. Hal tersebut sangat memperihatinkan anak yang dibesarkan dalam budaya Jawa tidak bisa berbahasa Jawa, ini disebabkan karena para guru tidak membiasakan anak untuk berbicara menggunakan Bahasa Jawa serta kurangnya media yang menarik dalam mengenalkan kosakata Bahasa Jawa. Untuk mengatasi permasalahan rendahnya kosakata Bahasa Jawa yang terjadi di TK Pertiwi Pagerandong Kecamatan Mrebet Kabupaten Purbalingga tahun ajaran 2015-2016, peneliti akan menggunakan media kartu kata untuk meningkatkan kosakata Bahasa Jawa. 2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, peneliti mempunyai rumusan masalah yaitu “Apakah dengan media kartu kata dapat meningkatkan kosakata Bahasa Jawa di TK pertiwipagerandong kelompok B Kecamatan Mrebet Kabupaten Purbalingga Tahun ajaran 2015-2016” ? 3. Tujuan Penelitian
Upaya Meningkatkan Kosakata..., Tafsihul Amalia M., FKIP UMP 2016
4
Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan bahwa dengan menggunakan kartu kata dapat meningkatkan kosakata Bahasa Jawa dan anak dapat berkomunikasi menggunakan Bahasa Jawa pada peserta didik kelompok B TK pertiwi pagerandong Kecamatan Mrebet Kabupaten Purbalingga Tahun ajaran 2015-2016. 4. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk : 1. Siswa a) Siswa mempunyai pengetahuan kosakata Bahasa Jawa yang banyak dan siswa mampu berkomunikasi dengan Bahasa Jawa krama inggil b) Memberikan pembelajaran yang menarik dan menyenangkan bagi anak. c) Membangkitkan minat dan semangat anak dalam mempelajari Bahasa Jawa. d) Mempersiapkan anak dengan kekayaan kosakata Bahasa Jawa agar anak lebih matang ketika menerima mata pelajaran Bahasa Jawa di SD. 2. Guru TK Memotivasi guru TK untuk melestarikan Bahasa Jawa dan mengajarkan Bahasa Jawa yang dikemas secara menarik menggunakan media yang dapat membangkitkan minat dan antusias anak. 3. Sekolah Penelitian Tindakan Kelas ini diharapkan dapat membantu meningkatkan kualitas sekolah karena adanya peningkatan kualitas pembelajaran di Sekolah dan
Upaya Meningkatkan Kosakata..., Tafsihul Amalia M., FKIP UMP 2016
5
dapat memberikan inovasi pembelajaran menggunakan media yang menarik khususnya dalam mengenalkan Bahasa Jawa pada anak didik di sekolah.
Upaya Meningkatkan Kosakata..., Tafsihul Amalia M., FKIP UMP 2016