BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Pelayanan kesehatan merupakan setiap upaya yang diselenggarakan sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perseorangan, keluarga, kelompok, dan ataupun masyarakat. Institusi yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan ini salah satu diantaranya ialah Rumah Sakit. Rumah Sakit sebagai lembaga pelayanan kesehatan memiliki tugas dan tanggung jawab untuk dapat memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu dan dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Selain itu rumah sakit dituntut untuk menyediakan sarana dan prasarana yang optimal dan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan, sehingga terhindar dari gugatan hukum masyarakat, terutama mengenai kasus malpraktek. Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, maka kesadaran hukum di kalangan masyarakat dewasa ini telah meningkat. Hal ini mengakibatkan timbulnya tuntutan pasien terhadap pelayanan kesehatan yang lebih baik. Maka dari itu, rumah sakit harus mampu dalam mengelola kegiatan administrasi kesehatan rumah sakit. Sumber utama dari kegiatan administrasi
1
2
kesehatan rumah sakit dimulai dari rekam medis. Rekam medis yang dipakai sebagai permulaan dasar pembuktian di pengadilan dan merupakan alat pembelaan yang syah jika terjadi berbagai masalah gugatan. Rekam
Medis
menurut
Peraturan
Menteri
Kesehatan
No.
269/Menkes/Per/III/2008 adalah “berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan, dan pelayanan lain yang telah diberikan pada pasien”.1 Rekam medis pada dasarnya berisi kumpulan informasi mengenai pelayanan kesehatan yang diterima pasien yang berobat / dirawat di rumah sakit atau sarana pelayanan kesehatan lainnya. Selain untuk memuat informasi pelayanan kesehatan yang diterima pasien, rekam medis juga mempunyai berbagai fungsi lainnya. Rekam medis dapat dijadikan sebagai dasar untuk membuat perencanaan atau mengevaluasi pelayanan yang telah diberikan kepada pasien. Rekam medis juga menyajikan data yang dapat digunakan untuk pendidikan, penelitian, dan pengambilan keputusan. Fungsi-fungsi rekam medis tersebut akan maksimal jika pengolahan rekam medisnya dilakukan dengan baik. Pengolahan rekam medis terdiri dari kegiatan assembling, coding, indexing, dan pelaporan. Semua kegiatan tersebut saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya. Satu diantara kegiatan penting di dalam pengolahan rekam medis adalah proses pelaporan sensus harian pasien rawat inap dan untuk pengisian sensus harian diruangan adalah perawat yang bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai pasien yang masuk dan keluar selama 24 jam.
1
Permenkes RI No 269/MENKES/PER/III/2008 Tentang rekam Medis,Jakarta : Indonesia. Pasal 1 BAB I
3
Setiap rumah sakit wajib melaporkan pencatatan dan pelaporan tentang semua kegiatan penyelenggaraan rumah sakit, termasuk kegiatan rawat inap. Hal tersebut sesuai dengan ketentuan Pasal 52 ayat (1) Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit. Sehinga informasi yang dibutuhkan oleh manajemen untuk pengambilan keputusan menjadi akurat dan tepat waktu2.. Pelaporan rumah sakit merupakan salah satu dari kegiatan rekam medis yang berfungsi menganalisis dan menghasilkan laporan mengenai pelayanan rumah sakit secara akurat, valid, terus-menerus, reliable. Pelaporan rumah sakit dibagi menjadi 2 jenis yaitu laporan intern dan ekstern, salah satu bagian dari laporan intern adalah laporan sensus harian. Sensus diisi oleh perawat dinas malam dan dilaporkan kebagian rekam medis setiap hari pada jam 08:00 kecuali hari libur dilaporkan pada keesokan hari (hari kerja). Berdasarkan hasil observasi awal di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo penulis menemukan ada beberapa tanggal laporan yang kurang lengkap dalam penulisan sensus harian. Selayaknya Direktur Rumah Sakit memberi kebijakan yang menetapkan kelengkapan pengisian sensus harian rawat inap di rumah sakit tersebut. Sedangkan menurut penulis karya ilmiah pengisian sensus harian rawat inap merupakan data dasar untuk laporan statistik rumah sakit. Hal ini akan berakibat pengumpulan data untuk laporan statistik Rumah Sakit menjadi terhambat, maka dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini penulis ingin mengetahui pelaksanaan pengisian sensus harian rawat inap di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo.
2
Undang-undang No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit,Jakarta:Indonesia Pasal 52 ayat 1.
4
1.2
Perumusan Masalah Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh penulis selama Praktek dan Observasi Mulai 01 Januari 2014 s.d 31 Maret 2014 di bagian Rekam Medis Departemen Ilmu Kesehatan Anak Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta maka yang menjadi rumusan masalah adalah sebagai berikut: Bagaimana Kelengkapan pengisian Sensus Harian Rawat Inap di Ruang Infeksi Departemen Ilmu Kesehatan Anak Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta ?
1.3
Pembatasan Penelitian Ruang Lingkup adalah tinjauan kelengkapan Sensus Harian Rawat Inap di ruang Infeksi Departemen Ilmu Kesehatan Anak Rumah Sakit Umum Pusat Nasianal Dr. Cipto Mangunkusumo.
1.4
Tujuan Penelitian
1.4.1.
Tujuan Umum Mengetahui tingkat kelengkapan pengisian Sensus Harian Rawat Inap di ruang Infeksi Departemen Ilmu Kesehatan Anak Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo.
5
1.4.2.
Tujuan Khusus 1. Mengidentifikasi SPO pengisian sensus harian pasien rawat inap di ruang Infeksi Departemen Ilmu Kesehatan Anak Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo. 2. Melakukan analisa kelengkapan pengisian sensus harian rawat inap di ruang infeksi Departemen Ilmu Kesehatan Anak Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo. 3. Mengidentifikasi faktor penyebab ketidaklengkapan pengisian sensus harian rawat inap di ruang infeksi Departemen Ilmu Kesehatan
Anak
Rumah
Sakit
Umum
Pusat
Dr.
Cipto
Mangunkusumo. 1.4
Manfaat Penelitian Dari penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi : 1. Akademik Sebagai ilmu, referensi maupun wawasan bagi institusi, seluruh mahasiswa dan masyarakat luas tentang informasi kelengkapan Sensus Harian Rawat Inap Diruang Infeksi Departemen Ilmu Kesehatan Anak Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta dan menjadi tambahan sumbangsih bagi ilmu pengetahuan pada sistem informasi manajemen.
6
2. Penulis Sebagai bahan pengembangan dan implementasi dari ilmu pengetahuan yang
telah
diperoleh
selama
mengikuti
perkuliahan
dan
mampu
menerapkannya di lapangan kerja. 3. Rumah Sakit / Praktisi Sebagai bahan pertimbangan bagi rumah sakit dalam mengembangkan sistem informasi rekam medis khususnya di kegiatan kelengkapan Sensus Harian Rawat Inap Diruang Infeksi Departemen Ilmu Kesehatan Anak Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta.