1
BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Penelitian Hakekat
memanusiakan
pendidikan manusia,
adalah
pendidikan
usaha
membudayakan
adalah
cara
yang
manusia strategis
atau untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan diperlukan guna meningkatkan mutu bangsa secara menyeluruh. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Pendidikan merupakan kunci suatu bangsa untuk bertahan dalam era persaingan global. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam mendorong kemajuan suatu bangsa, karena pendidikan merupakan suatu proses penyiapan dan pengembangan generasi muda untuk menjalankan kehidupan yang lebih baik serta memenuhi tujuan hidup yang lebih efektif dan efisien, serta mengembangkan generesi muda menjadi sumber daya manusia yang handal. Pemerintah Kota Bandung merupakan salah satu kota yang tengah fokus meningkatan sumber daya manusia dalam dunia pendidikan terutama peserta didik pada jenjang Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Kota Bandung diorientasikan menjadi pusat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Kota Bandung ditetapkan sebagai Kota Vokasi yaitu kota berbasis kewirausahaan dan teknologi, dengan Slamet Maulana, 2012 Pengaruh Kompetensi Guru Terhadap Prestasi Belajar Peserta Didik Di SMK Negeri Bisnis Manajemen Se-Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
2
harapan Kota Bandung akan menjadi pusat pencetak lulusan SMK yang tidak hanya dibutuhkan oleh industri, tetapi juga sebagai pencetak wirausahawan, sebagaimana tertulis di situs www.pojokkangdada.com pada tanggal 28 September 2010 dengan judul “Kota Bandung Diorientasikan Sebagai Kota SMK.” Gambaran mengenai pendidikan SMK di Kota Bandung dapat dilihat dari jumlah lulusan ujian nasional di Kota Bandung yang dapat dilihat pada Tabel 1.1 mengenai lulusan SMK Kota Bandung, tahun ajaran 2007-2008, 2008-2009 dan tahun ajaran 2009-2010. TABEL 1.1 LULUSAN SMK DI KOTA BANDUNG TAHUN AJARAN 2007/2008, 2008/2009, DAN 2009/2010 KETERANGAN Jumlah Peserta Jumlah Lulus Jumlah Tidak Lulus Persentase Lulus Persentase Tidak Lulus
2007/2008
2008/2009
2009/2010
10298
11455
15722
9681
11066
14790
617
389
932
94.01%
96,60%
94.07%
5.99%
3,40%
5.93%
Sumber : Dinas Pendidikan Kota Bandung 2010
Berdasarkan Tabel 1.1 menunjukan bahwa terjadi peningkatan pada jumlah peserta didik yang mengikuti ujian nasional (UN) dan peningkatan jumlah peserta didik yang lulus dalam UN. Jumlah peserta didik SMK yang lulus UN terus meningkat, namun jumlah peserta didik yang tidak lulus dalam UN ikut mengalami peningkatan. Peningkatan peserta didik SMK yang tidak lulus dalam ujian nasional perlu mendapat perhatian yang serius dari para penyelenggara pendidikan di SMK. Slamet Maulana, 2012 Pengaruh Kompetensi Guru Terhadap Prestasi Belajar Peserta Didik Di SMK Negeri Bisnis Manajemen Se-Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
3
Slamet Maulana, 2012 Pengaruh Kompetensi Guru Terhadap Prestasi Belajar Peserta Didik Di SMK Negeri Bisnis Manajemen Se-Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
4
TABEL 1.2 HASIL UJIAN AKHIR NASIONAL SMK NEGERI (BISNIS MANAJEMEN) KOTA BANDUNG TAHUN PELAJARAN 2007/2008, 2008/2009, DAN 2009/2010 JUMLAH PESERTA NAMA SEKOLAH
2007-2008 Peserta Lulus
2008-2009
2009-2010
Tdk Tdk Tdk lulus Peserta Lulus Peserta Lulus lulus Lulus (mengulang)
SMKN 1
246
246
-
334
333
1
332
332
-
SMKN 3
386
386
-
457
457
-
743
742
1
SMKN 11
309
309
-
370
368
2
601
601
-
Sumber
:
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat 2011
Berdasarkan Tabel 1.2, menunjukkan keadaan mengenai SMK N kebidangan Bisnis Manajemen se-Kota Bandung bahwa SMK Negeri (Bisnis Manajemen) mengalami peningkatan jumlah kelulusan dan penurunan jumlah kelulusannya. Sebagaimana dapat dilihat diatas SMK N 1 mengalami naik turun kelulusan pada tahun 2007/2008 seluruh peserta lulus, namun ditahun 2008/2008 ada satu peserta didik yang tidak lulus dan pada tahun 2009/2010 seluruh peserta lulus. Di SMK N 3 terdapat peserta didik yang tidak lulus pada tahun 2009/2010 yaitu satu peserta, dimana tahun sebelumnya yaitu tahun 2007/2008 dan 2008/2009 seluruh peserta dari SMK N 3 lulus. Sedangkan SMK N 11 mengalami hal yang sama seperti SMK N 1, dimana pada tahun 2007/2008 SMKN 11 seluruh peserta lulus, namun pada tahun 2008/2009 terdapat dua peserta yang tidak lulus, dan pada tahun 2009/2010 seluruh peserta lulus. Naik turunnya tingkat kelulusan peserta didik dapat disebabkan banyak hal, mulai dari faktor dalam diri peserta didik tersebut seperti penguasaan materi, ketenangan peserta didik, ketelitian peserta didik, hingga faktor eksternal seperti Slamet Maulana, 2012 Pengaruh Kompetensi Guru Terhadap Prestasi Belajar Peserta Didik Di SMK Negeri Bisnis Manajemen Se-Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
5
proses penyaluran ilmu dari guru, sarana prasarana, dan faktor lainnya yang bisa membuat peserta didik tidak dapat memenuhi standar kelulusan yang telah ditentukan Pemerintah. Pendapat Cruickshank yang dikutip oleh Widoyoko (2008:5) menyatakan bahwa ada empat variabel faktor yang mempengaruhi motivasi belajar peserta didik, yaitu variabel guru, variabel konteks, variabel proses, dan variabel produk, hal ini menunjukan bahwa guru merupakan salah satu variabel dalam mempengaruhi prestasi belajar peserta didik. Yamin & Maisah (2010:28) menegaskan bahwa : Produk guru adalah prestasi para siswa-siswa dan lulusan-lulusannya dari suatu sekolah, lulusan tersebut harus mampu bersaing dalam dunia akademisi dan dunia kerja yang tidak lain berfokus pada mutu, setiap orang pada sistem sekolah mesti mengakui bahwa output lembaga pendidikan adalah kustomer Guru merupakan salah satu variabel yang penting dalam memepengaruhi prestasi pendidik, dimana guru pula memiliki peranan dalam variabel proses, yaitu guru berperan sebagai sumber ilmu peserta didik di kelas, sebagaimana dinyatakan oleh Ngalim Purwanto (1990:104), yaitu : Faktor guru dan cara mengajarnya merupakan faktor yang terpenting dalam menentukan berhasil tidaknya belajar siswa. Bagaimana sikap dan kepribadian guru, tinggi rendahnya pengetahuan yang dimiliki guru, dan bagaimana guru itu mengajarkan pengetahuan kepada anak-anak didiknya, turut menentukan bagaimana hasil belajar yang dapat dicapai anak. Begitu besarnya peranan guru dinyatakan oleh Prajudi Atmosudirdjo dalam Yamin & Maisah (2010:26) yang menjelaskan bahwa guru memiliki peranan yang sangat besar dalam pendidikan, dipundaknya dibebani suatu tanggung jawab atas mutu pendidikan. Semua komponen lain, mulai dari kurikulum, sarana-prasarana, biaya, dan sebagainya tidak akan banyak berarti Slamet Maulana, 2012 Pengaruh Kompetensi Guru Terhadap Prestasi Belajar Peserta Didik Di SMK Negeri Bisnis Manajemen Se-Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
6
apabila interaksi guru dengan peserta didik tidak berkualitas. Semua komponen lain tak akan berpengaruh banyak apabila tidak dilaksanakan oleh guru. Peningkatan mutu pendidikan akan tercapai apabila proses belajar mengajar yang diselenggarakan setiap sekolah di kelas berjalan efektif dan memiliki guna untuk mencapai kemampuan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diharapkan. Dasar proses kegiatan belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan secara keseluruhan, dimana guru merupakan salah satu faktor yang penting dalam menentukan berhasilnya proses belajar mengajar di dalam kelas, oleh karena itu guru dituntut untuk meningkatkan peran dan kompetensinya. Guru yang kompeten akan lebih mampu menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan akan lebih mampu mengelola kelasnya sehingga hasil belajar peserta didik berada pada tingkat yang optimal. Melihat begitu pentingnya kompetensi-kompetensi yang harus dimiliki guru dalam menjamin prestasi belajar peserta didik, pemerintah melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru. menjelaskan bahwa Standar Kompetensi Guru dikembangkan secara utuh dari empat kompetensi utama, yaitu kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional. Keempat kompetensi tersebut terintegrasi dalam kinerja guru. Sertifikasi guru merupakan pemenuhan kebutuhan untuk meningkatkan mutu pendidikan melalui pembenahan kompetensi profesional guru. Peraturan Menteri (PERMEN) Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009 Tentang Sertifikasi Guru dalam Jabatan adalah dukungan normatif dalam Slamet Maulana, 2012 Pengaruh Kompetensi Guru Terhadap Prestasi Belajar Peserta Didik Di SMK Negeri Bisnis Manajemen Se-Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
7
rangka untuk meningkatkan kinerja tenaga pendidik khususnya guru dan dosen dalam menjalankan tugas keprofesionalan. TABEL 1.3 JUMLAH PESERTA UJI SERTIFIKASI GURU KOTA BANDUNG NO TAHUN TK SD SLB SMP SMA SMK LAINNYA JUMLAH 1 2007 1 22 10 392 262 254 941 2 2008 22 447 386 304 157 1319 3 2009 98 1141 795 589 327 88 3028 Sumber
: Dinas Pendidikan Kota Bandung tahun 2009
Pelaksanaan sertifikasi di kota bandung telah berjalan mulai dari tahun 2006. Ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menjaga kelayakan mutu dan kompetensi guru dalam menjalankan keprofesionalan profesi guru tersebut. Data lebih lengkap mengenai peserta sertifikasi guru di SMK N (Bisnis Manajemen) se-Kota Bandung dapat dilihat pda Tabel 1.5 berikut. TABEL 1.4 DATA GURU SERTRIFIKASI SMK NEGERI (BISNIS MANAJEMEN) KOTA BANDUNG 2007-2009 TAHUN
GURU TOTAL BERSERTIFIKASI GURU
%
SMKN 1 2007 2008 2009
14 20 28
82 84 91
27.14% 32.10% 28.70%
64 65 67
18.75% 46.15% 67.16%
70 81 108
17.07% 23.81% 30.77%
SMKN 3 2007 2008 2009
12 30 45 SMKN 11
2007 2008 2009
19 26 31
Slamet Maulana, 2012 Pengaruh Kompetensi Guru Terhadap Prestasi Belajar Peserta Didik Di SMK Negeri Bisnis Manajemen Se-Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
8
Sumber : MINGGRA, 2010.
Berdasarkan Tabel 1.5 diatas jumlah guru SMK N (Bisnis Manajemen) se-Kota Bandung yang telah mengikuti sertifikasi hingga tahun 2009, di SMK N 1 sebanyak 28 guru telah bersertifikasi dari total guru sebanyak 91 guru, dengan persentase 28.70% guru tersertifikasi. Di SMK N 3 sebanyak 45 guru telah bersertifikasi dari total guru sebanyak 67 guru, dengan persentase 67.16% guru tersertifikasi. Dan di SMK N 11 sebanyak 31 guru dari total guru sebanyak 108 guru, dengan persentase 30.77% guru tersertifikasi. Melihat hasil dari penelitian terdahulu yang telah dilaksanakan oleh Minggra (2010), Penulis jadikan hasil penelitian tersebut sebagai gambaran mengenai kompetensi yang dimiliki oleh guru-guru yang berada di SMK N (Bisnis Manajemen) se-Kota Bandung. Data lebih lengkapnya sebagai berikut. TABEL 1.5 KEADAAN JUMLAH GURU DARI KESESUAIAN LATAR BELAKANG PENDIDIKAN DENGAN MATA DIKLAT YANG DIAJAR DI SMK N SE-KOTA BANDUNG 2007-2009 TAHUN
TOTAL GURU
SESUAI JUMLAH %
TIDAK SESUAI JUMLAH %
SMKN 1 2007 2008 2009
82 84 91
75 77 84
91.46% 91.67% 92.31%
7 7 7
8.54% 8.33% 7.69%
5 6 7
7.81% 9.23% 10.45%
2
2.86%
SMKN 3 2007 2008 2009
67 73 80
59 59 60
92.19% 90.77% 89.55%
SMKN 11 2007
70
68
97.14%
Slamet Maulana, 2012 Pengaruh Kompetensi Guru Terhadap Prestasi Belajar Peserta Didik Di SMK Negeri Bisnis Manajemen Se-Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
9
TAHUN 2008 2009
TOTAL GURU 81 108
SESUAI JUMLAH % 78 96.30% 105 97.22%
TIDAK SESUAI JUMLAH % 3 3.70% 3 2.78%
Sumber : MINGGRA, 2010.
Berdasarkan Tabel 1.6 mengenai jumlah guru yang memiliki kesesuaian dan tidak sesuai latar belakang pendidikan dengan mata diklat yang diajar, menunjukkan bahwa di SMK N 1 terdapat tujuh guru yang tidak sesuai dari tahun 2007 hingga 2009. Di SMK N 3 jumlah guru yang tidak sesuai dengan mata diklat terus meningkat dari tahun 2007 sebanyak lima guru, tahun 2008 menjadi enam guru, dan tahun 2009 menjadi tahun tujuh guru. Di SMK N 11 pada tahun 2007 ada dua guru yang tidak sesuai, tahun 2008 sebanyak tiga guru, dan pada tahun 2009 jumlah guru yang tidak sesuai tetap sebanyak tiga guru. TABEL 1.6 KEADAAN JUMLAH GURU BERDASARKAN KUALIFIKASI PENDIDIKAN DI SMK N SE-KOTA BANDUNG 2007-2009 TAHUN
TOTAL GURU
TIDAK SESUAI D1/D2 D3 %
SESUAI KLASIFIKASI D4 S1 S2/S3 %
SMKN 1 2007 2008 2009
82 84 91
0 0 0
5 5 5
6.10% 5.95% 5.49%
0 0 0
71 73 80
6 6 6
93.90% 94.05% 94.51%
0 0 0
59 59 61
5 5 6
100.00% 100.00% 100.00%
2 3 3
61 68 93
2 7 7
92.86% 96.30% 95.37%
SMKN 3 2007 2008 2009
64 65 67
0 0 0
0 0 0
0.00% 0.00% 0.00% SMKN 11
2007 2008 2009
70 81 108
0 0 0
5 3 5
7.14% 3.70% 4.63%
Slamet Maulana, 2012 Pengaruh Kompetensi Guru Terhadap Prestasi Belajar Peserta Didik Di SMK Negeri Bisnis Manajemen Se-Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
10
TAHUN
TOTAL GURU
TIDAK SESUAI D1/D2 D3 %
SESUAI KLASIFIKASI D4 S1 S2/S3 %
Sumber : MINGGRA, 2010.
Berdasarkan Tabel 1.7 tentang keadaan jumlah guru yang sesuai dengan kualifikasi pendidikan menunjukkan di SMK N 1 jumlah guru yang tidak sesuai tetap berjumlah lima guru dari tahun 2007 hingga tahun 2009. Di SMK N 3 tidak terdapat guru yang tidak sesuai dengan kualifikasi. Dan di SMK N 11 mengalami naik turun jumlah guru yang tidak sesuai klasifikasi yaitu pada tahun 2007 ada tujuh guru yang tidak sesuai, tahun 2008 jumlah guru yang tidak sesuai ada tiga guru. Apakah kompetensi guru mempengaruhi prestasi belajar peserta didik. Berdasarkan dari latar belakang ini, maka perlu dilakukannya penelitian dengan judul “Pengaruh Kompetensi Guru Terhadap Prestasi Belajar Peserta Didik di SMK Negeri Bisnis Manajemen se-Kota bandung” 1.2
Identifikasi Masalah Penelitian Prestasi belajar peserta didik merupakan tujuan utama suatu sekolah.
Untuk menjaga prestasi belajar peserta didik tersebut tentunya banyak faktor yang mempengaruhinya, baik faktor internal dan faktor eksternal. Sebagaimana dijelaskan oleh Purwanto (2007:102), yaitu : Prestasi belajar tergantung pada faktor yang berasal dari dalam individu itu sendiri yang meliputi kondisi fisik, kondisi panca indra, bakat, minat, kecerdasan, motivasi, kemampuan kognitif, dan faktor yang berasal dari luar individu yang sering disebut sebagai faktor sosial itu seperti alam, kurikulum, lingkungan, guru, sarana dan fasilitas, dan administrasi. Dari banyak faktor yang kemukakan oleh Purwanto (2007:102), guru merupakan salah satu faktor utama yang menjadi ujung tombak dalam pendidikan. Slamet Maulana, 2012 Pengaruh Kompetensi Guru Terhadap Prestasi Belajar Peserta Didik Di SMK Negeri Bisnis Manajemen Se-Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
11
Sebagaimana dikemukakan oleh Yamin & Maisah (2010:26) yang menjelaskan bahwa guru memiliki peranan yang sangat besar dalam pendidikan, dipundaknya dibebani suatu tanggung jawab atas mutu pendidikan. Ditegaskan pula oleh Purwanto (2007:104) bahwa faktor guru dan cara mengajarnya merupakan faktor yang terpenting dalam menentukan berhasil tidaknya belajar peserta didik. Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah tersebut, maka yang menjadi tema sentral dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut : Kompetensi guru merupakan suatu kecakapan yang dimiliki individu sebagai kelayakan individu dalam menjalankan tugas yang dimiliki. Kelayakan individu ini merupakan dalam rangka menjaga mutu tugas individu tersebut untuk mencapai mutu organisasi, dimana mutu tersebut akan mempengaruhi prestasi belajar peserta didik dalam proses belajar mengajar. 1.3
Rumusan Masalah Penelitian Berdasarkan pada identifikasi penelitian, maka dapat diambil rumusan
masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana tingkat kompetensi guru di SMK Negeri Kebidangan Bisnis Manajemen se-Kota Bandung. 2. Bagaimana tingkat prestasi belajar peserta didik di
SMK Negeri
Kebidangan Bisnis Manajemen se-Kota Bandung. 3. Bagaimana tingkat pengaruh kompetensi guru terhadap prestasi belajar peserta didik di SMK Negeri Kebidangan Bisnis Manajemen se-Kota Bandung. 1.4
Tujuan Penelitian
Slamet Maulana, 2012 Pengaruh Kompetensi Guru Terhadap Prestasi Belajar Peserta Didik Di SMK Negeri Bisnis Manajemen Se-Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
12
Berdasarkan rumusan masalah penelitian diatas, maka dapat diambil rumusan tujuan penelitian sebagi berikut : 1. Untuk mengetahui tingkat kompetensi guru di SMK Negeri Kebidangan Bisnis Manajemen se-Kota Bandung. 2. Untuk mengetahui tingkat prestasi belajar peserta didik di
SMK
Negeri Kebidangan Bisnis Manajemen se-Kota Bandung. 3. Untuk mengetahui tingkat pengaruh kompetensi guru terhadap prestasi belajar peserta didik di SMK Negeri Kebidangan Bisnis Manajemen se-Kota Bandung. 1.5
Manfaat Penelitian Penulisan penelitian ini diharapkan bisa memberikan manfaat atau
kegunaan akademis maupun praktis. 1. Kegunaan akademis Memberikan input pada pengembangan ilmu pendidikan khususnya tentang kompetensi guru dan prestasi belajar peserta didik. 2. Kegunaan Praktis Memberikan masukan pada penyelengara pendidikan, khususnya pada jenjang Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dalam melakukan upayaupaya untuk meningkatkan prestasi belajar peserta didik dan kompetensi guru.
Slamet Maulana, 2012 Pengaruh Kompetensi Guru Terhadap Prestasi Belajar Peserta Didik Di SMK Negeri Bisnis Manajemen Se-Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu