BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. Al-Qur’an adalah kitab suci agama Islam. Al-Qur’an berisikan ajaran untuk memberikan pedoman bagi setiap umat muslim. Oleh karena itu mempelajari, memahami dan mengamalkan isi kandungan Al-Qur’an adalah merupakan kewajiban bagi setiap umat muslim. Tiada bacaan semacam Al-Quran yang dibaca oleh ratusan juta orang yang tidak mengerti artinya dan atau tidak dapat menulis dengan aksaranya. Bahkan dihafal huruf demi huruf oleh orang dewasa, remaja, dan anak-anak. Tiada bacaan melebihi Al-Quran dalam perhatian yang diperolehnya, bukan saja sejarahnya secara umum, tetapi ayat demi ayat, baik dari segi masa, musim, dan saat turunnya, sampai kepada sebab-sebab serta waktuwaktu turunnya. Al-Quran yang dipelajari bukan hanya susunan redaksi dan pemilihan kosakatanya, tetapi juga kandungannya yang tersurat, tersirat bahkan sampai kepada kesan yang ditimbulkannya. Semua dituangkan dalam jutaan jilid buku, generasi demi generasi. Kemudian apa yang dituangkan dari sumber yang tak pernah kering itu, berbeda-beda sesuai dengan perbedaan kemampuan dan kecenderungan mereka, namun semua mengandung kebenaran. Al-Quran layaknya sebuah permata yang memancarkan cahaya yang berbeda-beda sesuai dengan sudut pandang masing-masing. Al-Quran diatur tatacara membacanya, mana yang dipendekkan, dipanjangkan, dipertebal atau diperhalus ucapannya, di mana tempat yang
1
terlarang, atau boleh, atau harus memulai dan berhenti, bahkan diatur lagu dan iramanya, sampai kepada etika membacanya.1 Di zaman modern sekarang ini masih banyak sekali problem-problem untuk mempelajari, memahami, menghafal dan mengamalkan isi kandungan Al-Qur’an bagi orang yang awas (bisa melihat) maupun yang tunanetra, akan tetapi problem-problem bagi orang awas (bisa melihat) tersebut bisa di atasi dengan metode-metode yang berkembang di zaman modern saat ini. sehingga banyak sekali yang berhasil mempelajari, memahami dan mengamalkan isi kandungan Al-Qur’an dengan menggunakan metode-metode tersebut. Ketika berhadapan dengan anak-anak tunanetra, seringkali mereka cenderung berpikir,” kasihan ya anak-anak itu” Pernyataan dan sikap seperti itu tidak jarang menimbulkan kesalahan dalam memperlakukan mereka. Akibatnya mereka tidak bisa menikmati kehidupan yang selayaknya, merasa tidak berguna, dan terguncang jiwanya. Agar terhindar dari kondisi ini maka pemberian layanan pendidikan kepada anak-anak berkelainan harus dilakukan secara sungguh-sungguh sehingga mereka dapat tumbuh dan berkembang seperti anak-anak normal. Bukankah semua anak berhak mendapatkan kehidupan yang layak?2 Akan tetapi di zaman modern ini juga banyak sekali panti asuhan yang mengajarkan membaca dan memahami untuk anak tunanetra. diantaranya adalah panti asuhan tunanetra aisiyah di ponorogo jalan ukel. Di panti asuhan aisiyah ini ada anak tunanetra dan ada juga anak yang bukan tunanetra yaitu 1.
Quraish Shihab, Wawasan Al-Qur’an Tafsir Maudhu'i atas Pelbagai Persoalan Umat, Bandung, Penerbit Mizan, Thn 1996, hal 4 2. Nandiyah Abdullah, Bagaimana Mengajar Anak Tunanetra Di Sekolah Inklusi, Thn 2012 hal 8
2
anak dari kalangan fakir miskin. Di Panti Asuhan Tunanetra Terpadu Aisyiyah ini mereka diajari membaca, memahami, dan mengamalkan isi kandungan AlQur’an.“menurut Hadianto wakil ketua Panti Asuhan Tunanetra Terpadu Aisyiyah dalam model pembelajaran Al-Qur’an di Panti Asuhan Tunanetra Terpadu Aisyiyah ini menggunakan arab braille dan desain pembelajarannya itu sudah bagus. Akan tetapi masih ada anak yang kesulitan membaca dan memahami Al-Qur’an”. Bagi anak yang kesulitan membaca dan memahami Al-Qur’an ialah anak baru yang belum terbiasa menggunakan arab braille dan sebagian anak lama juga belum bisa membaca dan memahami Al-Qur’an. Maka berdasarkan keterangan diatas penulis mengadakan suatu penelitian fokus dengan masalah Problematika Pembelajaran Al-Qur’an Anak Tunanetra studi kasus di Panti Asuhan Tunanetra Terpadu Aisyiyah Ponorogo Jalan Ukel. B. Rumusan Masalah. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka masalah yang dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana model pembelajaran Al-Qur’an untuk anak Tunanetra Panti Asuhan Tunanetra Terpadu Aisyiyah Ponorogo ? 2. Bagaimanakah problematika pembelajaran Al-Qur’an anak Tunanetra di Panti Asuhan Tunanetra Terpadu Aisyiyah Ponorogo? 3. Apa solusi problematika pembelajaran Al-Qur’an anak Tunanetra di Panti Asuhan Tunanetra Terpadu Aisyiyah Ponorogo?
3
C. Tujuan Penelitian. Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka penelitian ini secara umum untuk mengetahui problem-problem pembelajaran Al-Qur’an anak tunanetra dalam rangka meningkatkan pengetahuan metode dalam mengajarkan AlQur’an dan motivasi bagi pembaca. Sedangkan secara khusus tujuan penelitian ini sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui model pembelajaran Al-Qur’an untuk anak Tunanetra Panti Asuhan Tunanetra Terpadu Aisyiyah Ponorogo. 2. Untuk mengetahui problematika pembelajaran Al-Qur’an anak Tunanetra di Panti Asuhan Tunanetra Terpadu Aisyiyah Ponorogo. 3. Untuk mengetahui solusi dari problematika pembelajaran Al-Qur’an anak Tunanetra di Panti Asuhan Tunanetra Terpadu Aisyiyah Ponorogo. D. Manfaat Penelitian. Adapun manfaat dari penelitihan ini adalah sebagai berikut: 1. Secara praktis: a) Bagi guru, dapat memberikan tambahan informasi tentang problem pembelajaran Al-Qur’an anak tunanetra. b) Bagi guru Panti Asuhan Tunanetra Terpadu Aisyiyah Ponorogo, dapat lebih mudah mengatasi problematika pembelajaran Al-Qur’an bagi anak tunanetra. c) Bagi pembaca, dapat melaksanakan metode pembelajaran bagi anak tunanetra.
4
2. Secara teoritis a. Bagi calon guru untuk menambah pengetahuan cara mengatasi problem-problem mengajar Al-Qur’an untuk anak tunanetra. E. Sistematika Pembahasan Untuk menyajikan bahasan ini secara sistematis, maka peneliti ini dibagi menjadi lima bab. Secara berurutan dibahas pendahuluan, landasan teori, hasil penelitian dan terakhir penutup. BAB I
: PENDAHULUAN Dalam bab ini sebagai langkah pemulaan akan menguraikan beberapa sub bab sebagai petunjuk penulisan yaitu: latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, telaah pustaka, dan sistematika pembahasan.
BAB II
: LANDASAN TEORI Dalam bab ini dipaparkan tentang tinjauan umum tentang AlQur’an, pembelajaran Al-Qur’an dan tunanetra.
BAB III
: METODE PENELITIAN Dalam bab ketiga dikususkan memuat tentang pendekatan dan jenis penelitian, kehadiran penelitian, teknik dokumentasi, lokasi peneliti, sumber dan jenis data, teknik pengumpulan data, analisa data, pengecekan keabsahan data, tahapan-tahapan penelitian.
BAB IV : HASIL PENELITIAN: Dalam bab ini dipaparkan data umum tentang obyek penelitian, data khusus tentang faktor problem pembelajaran Al-Qur’an untuk anak tunanetra analisa data berasal dari hasil wawancara.
5
BAB V
: PENUTUP Dalam bab ini berisikan tentang kesimpulan, saran, penutup.
6