BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Perusahaan merupakan lembaga yang begitu penting bagi kehidupan karena dapat membuka lapangan kerja, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan perekonomian di Indonesia.
Perum BULOG Divisi Regional Sumbar adalah salah satu perusahaan dengan pendistribusi beras terbesar yang berada di Kota Padang. Karena, BULOG Padang merupakan gerbang stok beras di daerah Sumatera Barat. Hal ini dikarenakan, Kota Padang adalah ibukota Provinsi Sumatera Barat. Tidak hanya itu lokasi gudang Bulog Padang yang berdekatan dengan pelabuhan
Teluk
Bayur memberikan
kemudahan
tersendiri
dalam
penyimpanan dan pendistribusian beras untuk Provinsi Sumatera Barat.
BULOG adalah perusahaan umum milik negara yang bergerak di bidang logistik pangan. Ruang lingkup bisnis perusahaan milik BUMN ini meliputi usaha logistik/pergudangan, survei dan pemberantasan hama, penyediaan karung plastik, usaha angkutan, perdagangan komoditi pangan dan usaha eceran. Sebagai perusahaan yang tetap mengemban tugas publik dari pemerintah, BULOG tetap melakukan kegiatan menjaga Harga Dasar Pembelian untuk gabah, stabilisasi harga khususnya harga pokok, menyalurkan beras untuk orang miskin (Raskin) dan pengelolaan stok pangan.
1
Dalam sebuah perusahaan yang bergerak di bidang logistik pangan yang bertujuan untuk mempertajam tugas pokok, fungsi serta perannya. Oleh karena itu tanggung jawabnya lebih difokuskan pada peningkatan stabilitas dan pengelolaan persediaan bahan baku dan pangan.
Tugas pokok BULOG adalah mengendalikan harga dan mengelola persediaan beras, gula, gandum, terigu, kedelai, pakan dan bahan pangan lainnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dalam rangka menjaga kestabilan harga bahan pangan bagi produsen dan konsumen serta memenuhi kebutuhan pangan berdasarkan kebijaksanaan umum Pemerintah. Namun tugas tersebut berubah dengan keluarnya Keppres No. 45 tahun 1997, dimana komoditas yang dikelola BULOG dikurangi dan tinggal beras dan gula. Kemudian melalui Keppres No 19 tahun 1998 tanggal 21 Januari 1998, Pemerintah mengembalikan tugas BULOG seperti Keppres No 39 tahun 1968. Selanjutnya melalu Keppres No 19 tahun 1998, ruang lingkup komoditas yang ditangani BULOG kembali dipersempit seiring dengan kesepakatan yang diambil oleh Pemerintah dengan pihak IMF yang tertuang dalam Letter of Intent (LoI).
Semua perusahaan mempunyai beberapa jenis sistem perencanaan dan pengendalian persediaan. Dalam hal produk-produk fisik, organisasi harus menentukan apakah akan membeli atau membuat sendiri produk mereka. Setelah hal ini diterapkan, langkah berikutnya adalah meramalkan permintaan. Kemudian manajer operasi menetapkan persediaan yang diperlukan untuk melayani permintaan tersebut.
2
Persediaan yang diperoleh perusahaan langsung dijual kembali tanpa mengalami proses produksi selanjutnya disebut persediaan barang dagang. Perusahaan menggunakan system inventory stock karena perputaran pesediaannya cukup tinggi dan beragam untuk mengantisipasi penjualan supaya tidak terjadi kekurangan persediaan.
Setiap
perusahaan
perlu
mengadakan
persediaan
untuk
menjamin
kelangsungan hidup usahanya. Untuk mengadakan persediaan, dibutuhkan sejumlah uang yang diinvestasikan dalam persediaan tersebut. Oleh karena itu sangat pentingnya ada administrasi dalam persediaan. Dengan cara itu dapat membantu perusahaan dalam mencapai tujuan. Karena administrasi itu guna untuk menyediakan informasi serta mempermudah dalam perolehan informasi kembali jika dibutuhkan. Perusahaan umumnya melakukan kegiatan administrasi yang berkaitan dengan persediaan.
Perum BULOG Divre Sumber adalah salah satu perusahaan yang membutuhkan pengadaan dalam melakukan tugas pokoknya, salah satunya menyalurakan beras atau non beras ke masyarakat. Dengan hal ini, perlu adanya kegiataan persediaan. Tanpa adanya persediaan maka Perum BULOG dihadapkan pada risiko bahwa perusahaannya pada suatu waktu tidak dapat memenuhi keingininan para pelanggannya. Hal ini bisa saja terjadi karena tidak selamanya barang atau jasa tersedian setiap saat. Berarti perusahaan akan kehilangan kesempatan memperoleh keuntungan yang seharusnya didapatkan. Jadi persediaan sangat penting untuk setiap perusahaan, baik yang menghasilkan suatu barang maupun jasa. Hal inilah
3
yang membuat penulis tertarik untuk membahas bagaimana proses dan sistem persediaan yang dilakukan pada Perum BULOG.
Pada perushaan dagang, administrasi persediaan menjadi ujung tombok seluruh pencatatan arus keluar dan masuk barang. Dalam melakukan kegiatan administrasi persediaan barang dagang, diperlukan beberapa dokumen terkait seperti nota penjualan maupun nota pembelian. Dokumen dipergunakan sebagai alat pembuktian atau bahan untuk mendukung suatu keterangan dalam kegiatan. Tujuan dari pengawasan persediaan ini adalah (Assauri, 1998): a. Menjaga jangan sampai kehabisan persediaan yang mengakibatkan terhentinya kegiatan produksi. b. Menjaga agar pembentukan persediaan tidak terlalu besar atau berlebih, sehingga biaya yang timbul oleh persediaan tidak terlalu besar. c. Menjaga agar pembelian secara kecil-kecilan dapat dihindari karena mengakibatkan meningkatnya biaya pemesanan.
Berdasarkan permasalahan di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian judul “Administrasi Persediaan Gudang Biro Pengelolaan pada Perum Bulog Divisi Regional Sumatera Barat”.
1.2. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan dan judul penulis maka permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian adalah : 1. Bagaimana proses dan sistem persediaan barang pada Perum Bulog Divisi Regional Sumatera Barat ?
4
2. Bagaimana administrasi persediaan Gudang biro pengelolaan pada Perum Bulog Divisi Regional Sumatera Barat ?
1.3. Tujuan Magang Ada beberapa tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan magang ini, antara lain: 1. Untuk mengetahui proses dan sistem persediaan barang pada Perum Bulog Divisi Regional Sumatera Barat. 2. Untuk mengetahui administrasi persediaan Gudang biro pengelolaan pada Perum Bulog Divisi Regional Sumatera Barat.
1.4. Manfaat Magang Manfaat yang dapat diperoleh dari hasil kerja praktik ini, yaitu : a. Bagi penulis 1. Untuk menambah dan memperluas pengetahuan penulis tentang administrasi terutama administrasi persediaan pada Perum Bulog Divisi Regional Sumatera Barat. 2. Mengetahui
dokumen
atau
file
yang
digunakan
dalam
mengadministrasi barang dalam persediaan. 3. Dengan adanya Praktek Lapangan, mahasiswa dapat mengaplikasikan ilmu yang di dapat dibangku perkuliahan kedalam dunia kerja secara tepat guna.
b. Bagi Perusahaan 1. Adanya kerjasama antara dunia pendidikan dengan dunia kantor atau organisasi.
5
2. Kantor akan mendapat bantuan tenaga kerja dari mahasiswamahasiswa yang melakukan praktek lapangan. 3. Adanya orang yang mengaudit kantor tanpa mengeluarkan biaya dengan adanya laporan-laporan magang yang diberikan kepada kantor.
c. Bagi Pembaca Laporan kegiatan magang ini diharapkan dapat menambah bahan baca bagi pembaca serta dapat mengetahui administrasi persediaan gudang biro pengelolaan pada Perum Bulog Divisi Regional Sumatera Barat.
1.5. Tempat dan Waktu Magang Adapun tempat yang sesuai dengan latar belakang dan masalah yang akan dibahas adalah Perum Bulog Divisi Regional Sumatera Barat sebagai tempat untuk melaksanakan kuliah praktek lapangan magang.
1.6. Sistematika Penulis Agar
dapat
memperoleh
laporan
ini
maka
penulis
menyusun
sistematika,sebagai berikut :
BAB I : Pendahuluan Pada bab ini menguraikan bab secara
umum mengenai latar
belakang, rumusan masalah, tujuan magang, manfaat magang, tempat dan waktu magang, sistematika penulisan.
BAB II : Landasan Teori
6
Bab ini menjelaskan tentang pengertian dan tujuan administrasi, pengertian dan fungsi persediaan, prosedur kegiatan administrasi persediaan perusahaan.
BAB III : Gambaran Umum Perum Bulog Divisi Regional Sumatera Barat Dalam bab ini akan diuraikan tentang sejarah perusahaan, visi dan misi perusahaan, struktur organsasi dan penunjang lainnya.
BAB IV : Pembahasan Bab ini berisikan laporan magang yang telah dilakukan selama kegiatan magang berlangsung.
BAB V : Penutup Dalam bab ini berisikan tentang kesimpulan dan saran yang berdasarkan hasil-hasil pembahasan dari pelaksanaan magang yang telah dilakukan, serta saran-saran penulis berikan agar dapat bermanfaat bagi perusahaan maupun penulis.
DAFTAR PUSTAKA
7