Impact of RSPO Certification to Economy , Environment and Social of Oil Palm Plantation With Tanjung Sehati Smallholder, Jambi, Sumatera, Indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1.1.
Latar Belakang Tanaman kelapa sawit pertama kali ditanam di Africa, namun
berkembang di Indonesia, dan Indonesia merupakan penghasil tanaman kelapa sawit terbesar di dunia. Provinsi Jambi merupakan salah satu provinsi penyumbang produksi tanaman kelapa sawit terbesar, diantara provinsi lain di Sumatera setelah Provinsi Riau. Di Provinsi Jambi terdapat 8 (delapan) kabupaten penghasil tanaman kelapa sawit, salah satunya adalah Kabupaten Merangin. Di Kabupaten Merangin khususnya di Desa Mekar Jaya, terbentuk kelompok petani kelapa sawit yang dikenal dengan nama GAPOKTAN Tanjung Sehati. Selanjutnya, Yayasan SETARA menangkap sinyal bagi kemandirian kelompok tani Tanjung Sehati. Pada Tahun 2009, Yayasan SETARA melakukan pendampingan pada GAPOKTAN Tanjung Sehati ,untuk menjadi petani mandiri bersertifikasi RSPO. Perkembangan sejarah dari GAPOKTAN Tanjung Sehati dimulai pada Tanggal 23 Desember 1983. Anggota GAPOKTAN adalah masyarakat petani yang dipindahkan ke Desa Mekar Jaya Kecamatan Tabir Selatan, Kabupaten Merangin Provinsi Jambi, dengan Program PIR-Trans Umum. Petani diberi Lahan Usaha I (satu) dengan luas lahan 1 (satu) hektar yang pada saat itu lahan masih berupa semak belukar, kemudian Lahan Usaha II seluas 2 1/4 hektar, ¼ hektar diperuntukan untuk jalan produksi dan pemukiman petani. Sejak Tahun 1989 LU II petani bermitra dengan PT. Sari Aditia Loka (SAL). Bentuk kerjasama antara petani dan PT. SAL adalah pembangunan kebun, dengan jaminan sertifikat. Setelah masa 7-8 tahun bermitra. Setelah sertifikat kembali kepada petani, petani dianjurkan untuk menjual hasil TBS ke PT. SAL selama lima tahun. Namun setelah itu petani bebas untuk menjual hasil produksinya kepada siapapun yang dianggap petani lebih menguntungkan. Tahun 2008, Yayasan SETARA datang kepada petani untuk melakukan pendekatan pendampingan : Sejak Tahun 2009 Yayasan SETARA memulai I-1
Impact of RSPO Certification to Economy , Environment and Social of Oil Palm Plantation With Tanjung Sehati Smallholder, Jambi, Sumatera, Indonesia
melakukan pendampingan kepada GAPOKTAN Tanjung Sehati menuju petani yang bersertifikat RSPO. Sebelum didampingi oleh Yayasan SETARA, petani berkelompok yang terhampar dalam blok-blok mengikuti blok pada toke-toke sawit yang menjadi tempat petani menjual produksinya. Diperoleh data dari catatan petani tentang kisaran harga jual TBS pada Tahun 2006, harga jual petani kepada toke (middleman) masing-masing harga terendah Rp 600/ kg dan sampai pada harga yang paling tertinggi sekitar Rp 700/kg.- Pada Tahun 2007 tercatat harga tertinggi Rp 1.310/kg.- dan harga terendah Rp. 790/kg.-di Tahun 2008 harga terendah Rp. 1.500/kg dan harga tertinggi Rp. 1.800.- Pada Tahun 2009 harga terendah Rp 805/kg dan harga tertinggi Rp 1.360/kg. Pada saat itu petani belum terorganisir menjual hasil TBS melalui kelompok walaupun kelompok telah terbentuk. Terdaftar 227 anggota GAPOKTAN Tanjung Sehati, namun yang mengikuti program sertifikasi sebanyak 214 anggota kelompok tani. Penjelasan GAPOKTANTanjung Sehati secara rinci pada Tabel 1.1. Tabel 1.1: Data Kelompok Tani GAPOKTANTanjung Sehati Nama Kelompok Tani Kelompok Ikut sertifikasi
Sido Mulyo 63 58
Sido Makmur 33 32
Mandiri Jaya 35 33
Sumber Hasil 30 25
Sido Maju Kemang Jaya 38 38
28 28
Pada saat kajian penelitian dilakukan, terlihat bahwa di lokasi GAPOKTANTanjung Sehati pemanfaatan lahan pekarangan dengan luas ¼ hektar ditanami dengan tanaman sayur-sayuran, tanaman buah-buahan, dan bumbu dapur petani menyebutnya dengan sebutan sebagai “APOTIK HIDUP”. Menurut petani perkembangan pertumbuhan tanaman kelapa sawit berkembang pesat, seiring dengan dampak yang dirasakan oleh masyarakat atas sumbangan sosial ekonomi terhadap kehidupannya. Dampak yang dirasakan
I-2
Impact of RSPO Certification to Economy , Environment and Social of Oil Palm Plantation With Tanjung Sehati Smallholder, Jambi, Sumatera, Indonesia
dengan pendampingan dan setelah sertifikasi RSPO sangat dirasakan oleh petani, untuk membuktikan terjadinya perubahan tersebut, maka diperlukan kajian penelitian. 1.2.
Perumusan Masalah Sejak Tahun 2009, telah terjadi perubahan persepsi dan pemahaman
petani terhadap pengelolaan tanaman kelapa sawit. Perubahan tersebut ditandai dengan petani telah menggunakan pupuk organik dalam melaksanakan budidaya tanaman kelapa sawit, petani memanfaatkan limbah buangan ternak sapi untuk pupuk organik, petani telah mengurangi penggunaan pestisida. Petani telah membenahi administrasi kelompok secara terorganisir. Pelaksanaan dalam kelompok tani yang tergabung ke dalam GAPOKTANTanjung Sehati telah melakukan perubahan dan perkembangan. Dalam proses perubahan menuju petani independent yang bersertifikasi telah tampak perubahan dalam pelaksanaanya. Perubahan ini harus dibuktikan melalui penelitian. Penelitian ini mencoba untuk membatasi fokus pada pertanyaan penelitian sebagai berikut: 1). Bagaimana proses Sertifikasi menuju petani bersertifikasi RSPO di GAPOKTANTanjung Sehati berlangsung ? 2). Apa dampak dari pelaksanaan sertifikasi RSPO terhadap aspek ekonomi, sosial dan lingkungan pada petani GAPOKTANTanjung Sehati ?
1.3. Tujuan Penelitian 1). Untuk mengetahui proses pelaksanaan sertifikasi GAPOKTANTanjung Sehati 2). Untuk menganalisis dampak sertifiksi RSPO terhadap aspek ekonomi, lingkungan dan sosial petani GAPOKTANTanjung Sehati.
1.4. Manfaat Penelitian 1) Data proses pelaksanaan sertifikasi dapat dijadikan sebagai acuan bagi petani lain untuk menjadi anggota RSPO 2) Data dampak dapat dijadikan sebagai base line data, untuk menentukan perkembangan ekonomi, sosial, dan lingkungan bagi kehidupan petani. I-3
Impact of RSPO Certification to Economy , Environment and Social of Oil Palm Plantation With Tanjung Sehati Smallholder, Jambi, Sumatera, Indonesia
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pelaksanaan
Prinsip
dan
Kriteria
Produksi
Minyak
Sawit
yang
berkelanjutan, merupakan suatu pendekatan yang telah terbukti menciptakan kondisi yang baik bagi petani kecil. Sertifikasi kelompok gabungan para petani kecil memberikan kesempatan kepada setiap anggota kelompok untuk memperoleh manfaat, dari skala ekonomi yaitu menjadi bagian dari sebuah kelompok yang besar serta meringankan pembuatan sertifikat dari segi biaya karena pembiayaannya ditanggung bersama. (Draft sistem persyaratan, dan panduan untuk sertifikasi kelompok RSPO dari produksi TBS, 2014)
2.1. Persyaratan Sertifikasi Kelompok Tinjauan Sistem Sertifikasi Kelompok Petani kecil dapat memperoleh sertifikasi RSPO dalam skema kelompok apabila mereka secara resmi mengajukan permohonan untuk bergabung dengan sebuah kelompok, dan dinyatakan oleh Manajer Kelompok bahwa mereka telah mematuhi standar Produksi Minyak Sawit Berkelanjutan RSPO. Para anggota kelompok yang resmi akan bekerja berdasarkan persyaratan kontrak, atau persyaratan dari Manajer Kelompok yang menentukan komitmen kelompok dalam memenuhi standar kerja. kelompok akan mengijinkan apabila ada kegiatan penilaian yang akan dilakukan terhadap mereka. Sebuah kelompok dapat menjadi kelompok yang mempunyai sertifikat RSPO, jika semua anggota resmi sesuai dengan standard Produksi Minyak Sawit Berkelanjutan RSPO dan Manajer Kelompok mematuhi semua unsur unsur yang ada di dalam dokumen. Penjelasannya disajikan pada Gambar 2.1.
I-4
Impact of RSPO Certification to Economy , Environment and Social of Oil Palm Plantation With Tanjung Sehati Smallholder, Jambi, Sumatera, Indonesia
Rantai supply fisik ffb
Kesatuan kelompok Manajer kelompok mungkin orang yg sama
Auditor internal
RSPO P&C 2013 Pada Audit Internal Implementasi Sistem Kontrol Internal
tunai
atau
cpo
Pelanggan Rantai supply
Audit eksternal pengecekan selesi anggota kelompok
Rantai supply virtual Sawit hijau
Proses internal audits
tunai
Rantai supply
CPelanggan
Keanggotaan
Anggota kelompok formal Pada internal audit implement sistem kontrol internal
Anggota kelompok potensial Pada internal audit implemen sitem kontrol internal
tunai
Ihanya pengecekan internal Pengecekan internal Ipengecekan internal dan external
Gambar 2.1 – Diagram Skema untuk Persyaratan Sistem dan Panduan Sertifikasi Kelompok Produksi TBS RSPO Badan sertifikasi akan menilai mekanisme yang menjamin semua anggota kelompok formal mematuhi persyaratan kelompok, yang diatur oleh Manajer Kelompok, berfungsi secara baik dan berjalan dengan efisien. Penilaian ini dilakukan dengan memeriksa dokumen yang relevan, prosedur dan sistem RSPO P & C 2013, serta dengan melakukan penilaian sampel anggota kelompok untuk memastikan ada konsistensi dalam pelaksanaannya.
2.2. Kelompok Badan kelompok akan menjadi organisasi yang sah seperti yang didefinisikan oleh negara yang merupakan tempat membuat registrasi dan juga merupakan anggota RSPO. Badan kelompok membentuk kelompok dan bisa juga untuk perorangan, pabrik minyak sawit, sebuah perusahaan manajemen, koperasi, gabungan kelompok petani sawit, aliansi, atau siapa pun yang ingin membentuk program kelompok.
2.3. Keanggotan Kelompok Anggota kelompok merupakan petani kelapa sawit independen, yang telah sepakat mematuhi Peraturan Struktur Kelompok dibawah bimbingan Badan Pengelolaan Kelompok dan dibawah arahan manajer kelompok, sesuai dengan
I-5
Impact of RSPO Certification to Economy , Environment and Social of Oil Palm Plantation With Tanjung Sehati Smallholder, Jambi, Sumatera, Indonesia
Sistem Pengawasan Internal yang terdokumentasi. Sebuah kelompok dapat terdiri dari berapa anggota saja selama manejer kelompok bisa menunjukkan kapasitas dan sumberdaya yang memadai untuk mengelola kelompok tersebut.
2.4. Manajer Kelompok Manajer kelompok ditunjuk oleh Badan Kelompok dan dia bertanggung untuk melaksanakan pelatihan dan monitoring semua anggota kelompok, untuk menjamin bahwa mereka mengelola kelapa sawit sesuai dengan persyaratan Prinsip dan Kriteria RSPO 2013 seperti yang berlaku di negara asalnya. Manajer Kelompok mengajukan permohonan atas nama seluruh anggota dalam rangka melaksanakan proses sertifikasi, yang dilakukan oleh Badan Sertifikasi yang telah Terakreditasi Prinsip dan Kriteria RSPO, dan Badan Sertifikasi melaksanakan audit tentang Sistem Pengawasan Internal dan dari contoh anggota kelompok sesuai dengan persyaratan standar dan persyaratan dari Dokumen Final Sistem Sertifikasi RSPO yang telah disetujui oleh Badan Eksekutif RSPO pada Tanggal 26 Juni 2007 dan Persyaratan Sertifikasi, serta Akreditasi RSPO untuk Sertifikasi Kelompok pada Tanggal 26 Agustus 2010.
2.5. Sistem Pengawasan Internal (IS) Sistem pengawasan Internal adalah seperangkat prosedur dan proses yang menentukan bagaimana kelompok bekerja, menjamin bahwa semua catatan disimpan, mencatat audit internal anggota dan menjabarkan tanggungjawab baik kepada anggota maupun staff Sistem Pengawasan Internal. Sistem Pengawasan Internal menetapkan indikator yang bisa diterapkan kepada anggota dan bagaimana mengatasi ketidakpatuhan terhadap indikator agar sesuai dengan prosedur dan tindakan yang dilakukan. Selain itu Sistem Pengawasan Internal menerapkan metodologi untuk menentukan berapa banyak jumlah sampel yang dibutuhkan pada audit internal.
2.6. Internal Audit I-6
Impact of RSPO Certification to Economy , Environment and Social of Oil Palm Plantation With Tanjung Sehati Smallholder, Jambi, Sumatera, Indonesia
Audit internal menilai kinerja dari anggota kelompok dan efektivitas sistem pengawasan internal Manajer Kelompok. Wawancara dengan anggota kelompok yang dinilai harus selalu termasuk di dalam penilaian sampel. Manager kelompok diminta untuk menyelenggarakan penilaian risiko dari anggota kelompok. Penilaian risiko memungkinkan Manajer Kelompok mengidentifikasi intensitas sampling yang tepat dari anggota kelompok untuk penilaian sertifikasi. Penilaian risiko harus mempertimbangkan keanekaragaman anggota kelompok (yaitu besarnya kelompok, struktur manajemen, keragaman medan, dll) dan setiap risiko yang dirasakan terkait dengan aktivitas yang dilakukan (misalnya berapa banyak penanaman kembali atau berapa besar perluasan areal yang sedang
dilaksanakan, berapa jumlah anggota baru dan berikutnya untuk
penilaian lebih lanjut apakah sebelumnya ada kejadian pelanggaran peraturan). Selain itu, penilaian risiko harus memperhitungkan risiko yang dirasakan terkait dengan kemampuan Manajer Kelompok untuk bertindak secara memadai (misalnya perubahan manajemen, pergantian pegawai yang terlalu sering, jumlah pegawai yang tidak sebanding dengan besarnya kelompok yang dikelola). Semakin beragam kelompok dan faktor-faktor risiko lainnya yang terkait dengan kelompok atau manajer kelompok, maka semakin tinggi pula risiko yang ditimbulkan.
2.7. Indikator Pembangunan yang Berkelanjutan Menurut UNDP, terdapat keterkaitan sosial, ekonomi dan lingkungan dalam mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan. Indikator yang dapat diukur untuk pembangunan brkelanjutan adalah seperti yang tercantum pada tabel berikut ini. Tabel 2.1: Indikator Pembangunan Berkelanjutan Menurut UNDP, dalam IUCN. Tema
Sub Tema
Indikator
Social Keadilan
Kemiskinan
Persentase penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan Index Gini
I-7
Impact of RSPO Certification to Economy , Environment and Social of Oil Palm Plantation With Tanjung Sehati Smallholder, Jambi, Sumatera, Indonesia
ketimpangan pendapatan Tingkat penganguran Kesetaraan Jender
Kesehatan
Status gizi Kematian
Sanitasi
Air minum
Penyediaan layanan kesehatan
Pendidikan
Tingkat pendidikan
Melek huruf Perumahan
Perbandingan ratarata upah wanita dan pria Status gizi anak anak Tingkat kematian di bawah usia 5 tahun Tingkat harapan hidup anak yang baru lahir Persentase penduduk dngan fasilitas pembuangan limbah yang memadai Penduduk dengan akses untuk mendapatkan fasilitas pelayanan air bersih Penduduk dengan akses untuk mendapatkan fasilitas pelayanan kesehatan Imunisasi terhadap penyakit infeksi pada anak-anak. Tingkat prevalensi kontrasepsi Anak-anak yang dapat menyelesaikan pendidikan hingga kelas 5 SD Pencapaian pendidikan tingkat SMP Angka melek huruf orang dewasa Luas lantai per orang
Keamanan
Kondisi tempat tinggal Kriminal
Pendudukan
Perubahan Penduduk
Tema Lingkungan Atmosfir (9)
Sub Tema
Jumalah catatan kriminal per 100,000 penduduk Tingkat pertumbuhan penduduk Populasi penduduk perkotaan yang formal dan informal Indikator
Perubahan Iklim
Emisi gas rumah kaca
I-8
Impact of RSPO Certification to Economy , Environment and Social of Oil Palm Plantation With Tanjung Sehati Smallholder, Jambi, Sumatera, Indonesia
Penipisan lapisan ozon Kualitas udara
Pertanian
Lahan
Hutan
Pengurusan lahan (pengurangan kesuburan lahan) Urbanisasi
Samudera, laut dan pantai
Zona pantai
Perikanan
Air Tawar
Kualitas air
Kualitas air
Keanekaragaman hayati
Ekosistem
Konsumsi bahan perusak lapisan ozon Ambang batas polutan udara di daerah perkotaan Lahan yang bisa ditanami dan lahan tanaman permanen
Penggunaan pupuk Penggunaan pestisida untuk pertanian Lahan hutan sebagai persentase dari luas lahan tanah. Intensitas pemanenan kayu Kondisi tanah yang terpengaruh oleh pengurusan lahan Areal pemukiman perkotaan formal dan informal. Konsentrasi ganggang di perairan pantai Persentase jumlah penduduk yang tinggal di daerah pantai Penangkapan tahunan spesies ikan yang utama Pengambilan tahunan air tanah dan air permukaan sebagai persentase jumlah air yang tersedia BOD dalam badan air Konsentrasi feses Coliform di dalam air tawar Areal ekosistem kunci yang dipilih Kawasan lindung sebagai persentase dari jumlah areal
I-9
Impact of RSPO Certification to Economy , Environment and Social of Oil Palm Plantation With Tanjung Sehati Smallholder, Jambi, Sumatera, Indonesia
Spesies Tema Economi Struktur ekonomi
Pola konsumsi dan produksi
Sub Tema
Kelebihan spesies kunci yang dipilih Indikator
Kinerja ekonomi Perdagangan
PDB per Capita
Financial Stattus
Ratio hutang terhadap GHN Total ODA yang diberikan atau diterima sebagai persentase dari GNP Intensitas penggunaan material Konsumsi energi per tahun per Capita Bagian konsumsi
Konsumsi material/bahan Penggunaan energy
Neraca perdagangan barang dan jasa
sumberdaya energi terbarukan Intensitas penggunaan energi Produksi limbah dan pengelolaan
Produksi limbah industri dan limbah padat kota Produksi limbah berbahaya Produksi limbah radio aktif Limbah daur ulang dan penggunaan kembali
Tema Kelembagaan Kerangka Kelembagaan
Kapasitas kelembagaan
Transportasi
Jarak berpergian per kapita dg sarana transportasi
Sub tema
Indikator
Strategi implementasi Pembangunan berkelanjutan
Strategi pembangunan berkelanjutan nasional
Kerja sama internasional
Implementasi perjanjian global yang telah disahkan Jumalh pelanggan internet per 1000 jiwa Jaringan telepon utama per 1000 jiwa
Akses informasi Infrastruktur komunikasi
I-10
Impact of RSPO Certification to Economy , Environment and Social of Oil Palm Plantation With Tanjung Sehati Smallholder, Jambi, Sumatera, Indonesia
Ilmu pengetahuan dan teknologi
Kesiapsiagaan dan respon penanggulangan bencana
Pengeluaran untuk penelitian dan pengembangan sebagai persentase dari PDB Kerugian ekonomi dan manusia akibat bencana alam
Sumber: IUCN, 2001.
Peneliti menggunakan indikator pembangunan berkelanjutan sebagai referensi kajian penelitian ini, dengan pertimbangan bahwa GAPOKTAN Tanjung Sehati telah mendapatkan sertifikat RSPO. Oleh sebab itu dipastikan bahwa GAPOKTAN Tanjung Sehati telah melaksanakan Prinsip dan Kriteria RSPO. Selanjutnya agar penelitian ini lebih netral dan berkembang, peneliti menggunakan indikator pembangunan yang berkelanjutan sebagai indikator dalam penelitian ini. Indikator ini tidak seluruhnya digunakan, mengingat ada hal-hal yang tidak dapat terukur di lapangan, seperti ozon dalam kajian atmosfer. Peneliti mencoba memodifikasi sesuai dengan temuan lapangan. 2.8. RSPO Smallholder Support Fund (Fasilitas pendanaan yang disediakan RSPO untuk mendukung petani sawit menuju pengelolaan berkelanjutan) Kriteria Kelayakan Untuk Mengajukan Permohonan RSSF: A. Pemohon yang tertarik harus mengisi persyaratan di bawah ini : 1). Pemohon harus merupakan sebuah organisasi yang sah baik berupa manajer kelompok atau agen pendukung (swasta atau non profit), dan tidak terlibat dalam praktek praktek ilegal dan konflik hak kepemilikan lahan. 2). Pemohon harus mempunyai bukti pengalaman dalam memberi dukungan kepada petani sawit, dan sektor kelapa sawit atau sebagai sebuah smallholder independen. 3). Proyek harus berkepentingan terhadap kegiatan kegiatan yang terkait secara langsung dengan pencapaian sertifikasi RSPO, dan promosi praktek praktek produksi yang berkelanjutan dari smallhoder independen. 4). Proyek mempunyai waktu maksimum selama tiga tahun dengan pengaturan milestones (hal hal penting yang perlu diketahui dalam pencapaian tujuan proyek)
I-11
Impact of RSPO Certification to Economy , Environment and Social of Oil Palm Plantation With Tanjung Sehati Smallholder, Jambi, Sumatera, Indonesia
yang jelas setelah tahun pertama (ketika proyek berjalan dengan baik, pendanaan untuk tahun kedua akan dikeluarkan). 5). Proyek akan disesuaikan dengan kriteria dana pendamping. a). Salah satu ketentuan untuk mendapatkan hibah adalah proyek harus berbagi dengan hasil hasilnya; pelajaran yang didapat dari pengalaman dan materi pelatihan/panduan yang telah dikembangkan dengan Kelompok Kerja Smallholder dan Kelompok luar b). RSSF dapat melakukan anggaran untuk 1 (satu) tahun, dengan kemungkinan perpanjangan jika kemajuan yang memadai tercapai. Prioritas akan diberikan kepada proyek proyek dengan dana pendamping, - yang akan mempengaruhi dampak dari dana yang relative kecil sebagai berikut : 100% dari biaya audit sertifikasi, 50% dari biaya awal lain, 50% dari biaya yang berulang-ulang.
I-12
Impact of RSPO Certification to Economy , Environment and Social of Oil Palm Plantation With Tanjung Sehati Smallholder, Jambi, Sumatera, Indonesia
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Batasan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Mekar Jaya, Kecamatan Tabir Selatan Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi, Sumatera Indonesia. Batasan kajian ini meneliti tentang dampak sertifikasi RSPO terhadap aspek ekonomi, lingkungan dan sosial petani GAPOKTAN Tanjung Sehati.
3.2. Pengumpulan Data Sekunder dan Data Primer Data sekunder berasal dari laporan hasil penelitian, literatur lainnya yang berkaitan dengan kajian penelitian sertifikasi RSPO. Sedangkan data primer berasal dari petani GAPOKTAN Tanjung Sehati yang menjadi responden dalam penelitian. 3.3. Metode Pendekatan Sampling 3.3.1. Sampel Kajian Fisik dan Lingkungan Untuk kajian fisik seperti data untuk kualitas udara, tanah dan air, tidak tersedia (Rona Lingkungan Awal), oleh sebab itu peneliti melakukan pengambilan sampel udara, tanah dan air (Laboratorium Terakreditasi), di areal dan sekitar kebun GAPOKTAN Tanjung Sehati sesuai dengan kaidah pengambilan sampel: 1. Untuk sampel tanah sesuai dengan lampiran peta L7:4 peta geologi dan ordo tanah, terdapat beberapa jenis tanah yaitu: tanah alluvial, tanah inceptisols, dan tanah ultisols. Lihat peta Jenis tanah pada lampiran peta dan peta penentuan sampel. 2. Untuk pengambilan sampel air, dilacak melalui peta DAS Tabir dan DAS Air Hitam, dirunut berdasarkan aliran airnya, ditentukan sampel di lokasi hulu dan hilir, serta ditambahkan dengan sampel air sumur penduduk lihat lampiran pada peta L7:3. Peta Das dan Lokasi sampel.
I-13
Impact of RSPO Certification to Economy , Environment and Social of Oil Palm Plantation With Tanjung Sehati Smallholder, Jambi, Sumatera, Indonesia
3. Untuk pengambilan sampel udara diambil pada dua titik sampel, yaitu di lokasi pemukiman penduduk dan di areal kebun GAPOKTAN Tanjung Sehati. 4. Setelah pengembilan sampel, untuk membandingkan berdampak atau tidak, dilakukan pendekatan pengambilan pada areal kontrol, ditetapkan lokasi desa yang berdekatan dengan GAPOKTAN Tanjung Sehati, yaitu Desa Sungai Sahut. Perlakuan pengambilan sampel dilakukan dengan pertimbangan lokasi tanah, air dan udara yang sesuai dengan kondisi Desa Sungai Sahut, lihat peta sampling pada areal kontrol.
Pelaksanaan pengambilan sampel dijabarkan pada Tabel 3.1: Tabel 3.1: Koordinat dan lokasi Sampel tanah, air, udara di lokasi GAPOKTAN Tanjung Sehati Kode
Decimal Degree X
Degree Minute Second
Y
Bujur
UTM
Lintang
o
X
o
AP-1
102,46348
-1,85358
102 27'48,51" BT
1 51'12,89" LS
217.802
AP-2
102,45466
-1,87401
102o27'16,77" BT
1o52'26,44" LS
216.824
-1,86496
102o26'36,48"
BT
1o51'53,85"
LS
215.577
BT
1o51'54,97"
LS
217.038
AP-3
102,44347
Zone 48S Y 9.794.921 9.792.659 9.793.659
AT-1
102,45660
-1,86527
102o27'23,74"
TN-1
102,46762
-1,85854
102o28'03,44" BT
1o51'30,74" LS
218.265
9.794.373
TN-2
102,45439
-1,87402
102o27'15,81" BT
1o52'26,46" LS
216.794
9.792.658
TN-3
102,44383
-1,86462
102o26'37,77" BT
1o51'52,63" LS
215.617
9.793.696
UA-1
102,46411
-1,85934
102o27'50,79" BT
1o51'33,64" LS
217.874
9.794.283
UA-2
102,45629
-1,86536
102o27'22,64" BT
1o51'55,28" LS
217.004
9.793.617
Keterang Lokasi Air permukaan di hulu TS Air permukaan di hilir TS Air permukaan di tengah Sampel air sumur
9.793.626 Sampel tanah di GAPOKTAN (Alluvial) Sampel tanah di GAPOKTAN (Inseptisolls) Sampel tanah di GAPOKTAN (Utisol Udara Pemukiman GAPOKTAN Udara di Kebun GAPOKTAN
Tabel 3.2. Koordinat dan lokasi Sampel tanah, air, udara di lokasi Desa Kontrol Kode
Decimal Degree
Degree Minute Second
UTM
Zone 48S
Keterang Lokasi
I-14
Impact of RSPO Certification to Economy , Environment and Social of Oil Palm Plantation With Tanjung Sehati Smallholder, Jambi, Sumatera, Indonesia
X
Y
Bujur
Lintang
Y
218.685
9.792.904
102,47137
-1,87182
STN1
102,41967
-1,98139
102o25'10,81" BT
1o58'53,02" LS
212.947
9.780.772
SUA1
102,41903
-1,98197
102o25'08,49" BT
1o58'55,08" LS
212.875
9.780.708
SAP1
102,41873
-1,97998
102o25'07,45" BT
1o58'47,93" LS
212.843
9.780.928
SAP2
102,43375
-1,97669
102o26'01,51" BT
1o58'36,08" LS
214.514
9.781.295
SAT1
102,41627
-1,98212
102o24'58,58" BT
1o58'55,64" LS
212.569
9.780.691
STN2
102,43916
-1,98706
102o26'20,99" BT
1o59'13,40" LS
215.118
9.780.149
TN-0
BT
1o52'18,54"
X
102o28'16,94"
LS
Sampel tanah desa kontrol Sampel tanah di lahan dataran banjir (alluvial) di areal kebun sawit Plasma Desa Sahut Sampel udara di dalam areal kebun sawit Plasma Desa Sahut Sampel air permukaan di Sungai Sahut bagian hilir setelah keluar dari areal Plasma Desa Sahut Sampel air permukaan diambil di Sungai Sahut bagian hulu sebelum masuk ke dalam areal Plasma Desa Sahut Sampel air sumur diambil di rumah penduduk di aeal perkebunan sawit plasma Sampel tanah di lahan kering dalam areal perkebunan plasma
3.3.2. Pendekatan Sampling Pada Anggota GAPOKTAN Jumlah populasi masyarakat petani yang tergabung dalam GAPOKTAN Tanjung Sehati, berjumlah sebanyak 227 kepala keluarga yang tersebar dalam kelompok tani. Sementara yang tergabung dalam kelompok petani yang bersertifikasi tercatat 214 kepala keluarga kelompok tani. Secara rinci gambaran kelompok Tani Tanjung Sehati yang termasuk dalam sertifikasi sebanyak 214 kepala keluarga. Secara rinci dapat terlihat pada Tabel 3.3.
Tabel 3.3: Gabungan Kelompok Tani Tanjung Sehati Bersertifikasi RSPO
I-15
Impact of RSPO Certification to Economy , Environment and Social of Oil Palm Plantation With Tanjung Sehati Smallholder, Jambi, Sumatera, Indonesia
Sido Mulyo
Sido Makmur
Mandiri Jaya
Sumber Hasil
58 32 33 25 Populasi Sumber : GAPOKTAN Tanjung Sehati, Merangin, 2014.
n N E
Sido Maju 38
Kemang Jaya 28
= Sample Number = Population = Deviation (error; £ = 10% )
Populasi yang dihitung adalah populasi yang mengikuti proses sertifikasi RSPO, perhitungan seperti yang tertera dibawah ini. n= n=
= 68,15........
Sesuai dengan perhitungan sampel, jumlah sampel sebesar 68,15 KK telah mewakili populasi, kemudian peneliti menetapkan total responden sebanyak 70 Kepala Keluarga. Responden yang terpilih diwawancarai dengan kuesioner yang telah dipersiapkan (Kuesioner terlampir pada lampiran 9). 3.4.Metode Analisis 1. Tabulasi, scoring and deskripsi, selanjutnya dianalisis dengan Statistik Non Parametrik dengan Analisis “Uji tanda” digunakan untuk menguji median dua sampel berpasangan, Uji ini dapat digunakan untuk mengevaluasi apakah peluang memperoleh suatu kondisi yang lebih baik (+) dapat diperoleh setelah suatu perlakuan dua arah: HO: P=0,5 ....> Peluang memperoleh tanda (-) = dengan peluang memperoleh tanda (+) H1: P ≠ 0,5 ...> peluang memperoleh tanda (-)≠ dengan peluang memperoleh tanda (+) Satu Arah: H1: P > 0,5 ...> peluang memperoleh tanda (+)> dengan peluang memperoleh tanda (-) I-16
Impact of RSPO Certification to Economy , Environment and Social of Oil Palm Plantation With Tanjung Sehati Smallholder, Jambi, Sumatera, Indonesia
Diuji dengan rumus Chi Square Derajat: Terima HO jika; <
α = 0,05; 1 = 3,84 α = 0,01; 1 = 5,02
n1: Jumlah pengamatan bertanda + (nilai/skor setelah perlakuan adalah lebih besar) n2: Jumlah pengamatan bertanda – (nilai/skor setelah perlakuan adalah lebih kecil) Jika nilai sebelum dan sesudah pengamatan adalah sama maka dianggap tidak ada perubahan, tidak diperhitungkan (Djarwanto, 1983). 2. Analisis Laboratorium untuk sampel tanah, air, dan udara.
I-17
Impact of RSPO Certification to Economy , Environment and Social of Oil Palm Plantation With Tanjung Sehati Smallholder, Jambi, Sumatera, Indonesia
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Proses Sertifikasi RSPO 4.1.1. Pendekatan Pendampingan Perjalanan yang dilakukan oleh Yayasan Setara berawal dari terlihat adanya GAPOKTAN yang terdapat di Desa Mekar Jaya yang berpotensi, dan menjalankan praktek-praktek usaha tani tanaman kelapa sawit yang sangat sehat dan produktif. Anggota dan kelompok mempunyai inisiatif untuk mandiri menjalankan inovasi usaha tani kelapa sawit. Pendekatan awal yang dilakukan oleh Yayasan Setara adalah memberikan pemahaman, bahwa kemandirian petani dapat dilakukan dan dapat disupport lebih baik lagi dengan apabila GAPOKTAN mendapatkan sertifikasi dari RSPO. Proses pendekatan yang dilakukan berlangsung cukup lama dimulai pada pertengahan Tahun 2008. Pada tahun 2009 terlihat bahwa partisipasi dari anggota GAPOKTAN cukup kuat untuk dapat mengembangkan diri menuju sertifikasi RSPO. Dalam upaya yang dilakukan oleh Yayasan Setara untuk melakukan pendampingan dimulai dari memberikan pemahaman pada anggota Gapoktan dan membenahi point-point penting seperti:
A. Kelembagaan Gapoktan Tanjung Sehati telah memulai memperbaiki kelembagaan sejak Tahun 2009 didampingi oleh Yayasan Setara Jambi. Memperbaiki managemen organisasi, adalah tantangan tersendiri bagi Yayasan Setara, karena sebelumnya walaupun sudah tergabung dalam kelompok tani, hal yang berhubungan dengan manajemen organisasi masih tidak tercatat dengan bagus dan rapi di Gapoktan Tanjung Sehati. Kesungguhan dan komitmen yang tinggi dari anggota kelompok tani menjadi hal yang sangat penting. Dalam proses pendampingan tidak hanya dilakukan pada manajemen organisasi, tetapi juga melakukan pelatihan-
I-18
Impact of RSPO Certification to Economy , Environment and Social of Oil Palm Plantation With Tanjung Sehati Smallholder, Jambi, Sumatera, Indonesia
pelatihan guna meningkatkan kapasitas petani yang menjadi anggota Gapoktan. Pelatihan-pelatihan tersebut adalah : 1. Pelatihan budidaya perkebunan kelapa sawit, pada pelatihan ini, semua kegiatan yang berkaitan dengan budidaya, dari proses penanaman kelapa sawit, perawatan hingga pada proses pemanenan dan penanganan buah pasca panen diberikan kepada anggota Gapoktan. Dengan tujuan agar anggota memiliki kemampuan dalam mengelola kebun. 2. Pelatihan tentang sistem pengawasan Internal. Pelatihan ini adalah pelatihan untuk melakukan pengawasan pada implementasi budidaya perkebunan. 3. Pelatihan tentang menagemen keuangan. Dimaksudkan agar petani anggota mampu mengelola keuangan rumah tangga, dan rumah tangga kelompok. Pelatihan diatas adalah pelatihan-pelatihan yang dilakukan untuk memperkuat kapasitas anggota Gapoktan.
B. Persiapan Implementasi Prinsip dan Kriteria RSPO Pada awalnya, Gapoktan tidaklah dipersiapkan untuk terlibat dalam sertifikasi
RSPO,
namun
melihat
pentingnya
menjalankan
pertanian
berkelanjutan pada petani, sehingga pada Tahun 2012, Gapoktan Tanjung Sehati bersama dengan Yayasan Setara, mengajukan diri sebagai salah satu proyek percontohan untuk menguji cobakan implementasi Prinsip dan Kriteria RSPO pada petani yang tergabung dalam Gapoktan. Pada Tahun 2012, Gapoktan Tanjung Sehati kemudian mengajukan diri untuk uji coba impelementasi P&C RSPO. Meskipun pendampingan petani telah dilakukan sejak Tahun 2009, dan kelembagaan petani telah dirasa cukup kuat, namun, dengan kerumitan prinsip dan kriteria RSPO baik dalam pemahaman dan implementasinya dilapangan,
I-19
Impact of RSPO Certification to Economy , Environment and Social of Oil Palm Plantation With Tanjung Sehati Smallholder, Jambi, Sumatera, Indonesia
membuat Gapoktan bersama SETARA harus pula melakukan banyak pelatihanpelatihan seperti yang dianjurkan dalam P&C RSPO. Pelatihan itu diantaranya : 1. Pelatihan manajemen kelembagaan; meskipun pelatihan ini telah dilakukan pada tahun sebelumnya, namun ketika direncanakan terlibat dalam sertifikasi, pelatihan ini tetap harus dilakukan. Dengan alasan, bahwa harus ada dokumentasi pelatihan dan juga bukti pelatihan dalam bentuk serifikat atau piagam bagi para petani. 2. Pelatihan pengawasan internal; yang berfungsi sebagai sistem untuk mengawasi implementasi Prinsip dan kriteria RSPO secara terus menerus. Pelatihan ini ditujukan kepada unit pengawasan dalam Gapoktan, yang memiliki fungsi sebagai pengawas implementasi Prinsip dan kriteria RSPO oleh anggota Gapoktan. 3. Pelatihan prinsip dan kriteria RSPO; dilakukan guna memberikan pemahaman tentang RSPO dan tujuannya, prinsip dan kriteria RSPO serta sertifikasi RSPO. 4. Pelatihan budidaya perkebunan kelapa sawit -
Pelatihan perawatan kebun
-
Pelatihan penggunaan alat keselamatan diri
-
Pelatihan penggunaan kimia (pupuk dan pestisida)
-
Pelatihan pemanenan
-
Pelatihan pengumpulan buah setelah panen
5. Pelatihan tentang Nilai Konservasi Tinggi (HCV); dalam pelatihan ini, memperkenalkan tentang nilai-nilai konservasi tinggi yang harus dilindungi, baik itu flora-fauna dan satwa. Pelatihan ini cukup menyita waktu, karena pelatihan seperti ini tidak pernah mereka temui, dan pelatihan ini adalah pelatihan yang sangat baru bagi mereka. Sehingga pelatihan seperti ini harus dilakukan berulang-ulang. Tak hanya pelatihan-pelatihan yang harus dilakukan pada GAPOKTAN, tapi juga GAPOKTAN harus bertanggung jawab agar petani anggota setuju dan berkomitmen untuk terlibat dalam implementasi P&C RSPO, melalui surat I-20
Impact of RSPO Certification to Economy , Environment and Social of Oil Palm Plantation With Tanjung Sehati Smallholder, Jambi, Sumatera, Indonesia
persetujuan anggota. Dalam persetujuan tersebut tidak dengan paksaan. Karena kesediaan terlibat dalam implementasi RSPO adalah sama halnya dengan bersedia untuk diaudit dan bersedia untuk memberikan informasi seluas-luasnya kepada Gapoktan dan juga kepada Auditor yang akan ditunjuk oleh Gapoktan. Hal lain yang harus disiapkan oleh Gapoktan adalah: 1. Papan-papan peringatan di dalam kebun dan diluar kebun (tempattempat strategis). Papan peringatan tersebut adalah berupa papan peringatan larangan dan perintah yang harus dilakukan oleh anggota sebagai bentuk pemenuhan terhadap implementasi P&C RSPO. 2. Penyediaan alat-alat keselamatan yang bisa diakses oleh anggota Gapoktan 3. Penyediaan alat-alat yang berkaitan dengan aktivitas perkebunan. 4. Gapoktan juga harus memiliki kelengkapan struktur yang memungkinan implementasi P&C RSPO bisa dilakukan, seperti unit penjualan buah, unit Penanganan hama, Unit pengelolaan Api, unit pengawas Internal. Setelah semua pelatihan dan kelengkapan berjalan, baru kemudian dilakukan beberapa tahapan audit, yaitu :
1. Audit internal; audit ini dilakukan oleh tim dari Yayasan SETARA, dengan mengacu pada Prinsip dan Kriteria RSPO. Pada tahapan ini audit
internal
dilakukan
bertujuan
untuk
melihat
kesiapan
kelembagaan untuk menuju sertifikasi. 2. Trial audit : audit pada tahap II dilakukan oleh pihak Dinas Perkebunan Provinsi Jambi. Percobaan audit dari Dinas Perkebunan Provinsi Jambi dilakukan untuk melihat kesiapan petani dalam proses audit dari auditor. 3. Pre assessment ; lanjutan dari penilaian kesiapan petani Gapoktan Tanjung adalah dilakukan oleh pre assesment yang dilakukan oleh auditor dari TUV Rheinland. I-21
Impact of RSPO Certification to Economy , Environment and Social of Oil Palm Plantation With Tanjung Sehati Smallholder, Jambi, Sumatera, Indonesia
4. Main audit: Selanjutnya main audit dilakukan oleh TUV Rheinland 5. Setelah melalui evaluasi yang panjang dan mendapat persetujuan dari RSPO. Tujuh bulan setelah itu Gapoktan Tanjung Sehati menerima Sertifikat RSPO yang diserahkan oleh Auditor.
4.1.2. Membangun Kemandirian Secara Bertahap Tahapan dari kemandirian yang dilakukan oleh petani Gapoktan Tanjung Sehati dapat dijabarkan dari tabel berikut: Tabel 4.1: Tahapan Kemandirian Gapoktan Tanjung Sehati Perkembangan
Organisasi
Pengetahuan
Pelaksanaan
Tahap Awal
Gapoktan telah terbentuk
Persepsi
Belum terlihat
Pengetahuan Masih Ambigu Pemberdayaan Yayasan Setara
oleh
-Organisasi mulai produktif
-Persepsi
Uji Coba
-Pengetahuan -sudah transparan -Mulai berubah -sudah tercatat -Mulai ada ada laporan Menuju Sertiifikasi
- Organisasi mulai produktif
Proses memahami
Prinsip dan kriteria RSPO dilaksanakan
-sudah transparan -sudah tercatat -Mulai ada ada laporan
Terlihat bahwa gambaran di atas memberikan penjelasan dua arah yang bergerak, dari diri Gapoktan Tanjung Sehati (Internal) dan dari Yayasan Setara Eksternal. Melalui perjalan panjang setelah mendapatkan sertifikasi peneliti
I-22
Impact of RSPO Certification to Economy , Environment and Social of Oil Palm Plantation With Tanjung Sehati Smallholder, Jambi, Sumatera, Indonesia
berdiskusi dengan Ketua Gapoktan dan anggota. Bagaimana prospek kedepan untuk mempertahankan sertifikasi. 1). Secara internal di Gapoktan masih terdapat anggota Gapoktan yang belum memahami, namun mereka tetap menyatakan kami ikut saja. Kelompok internal seperti ini harus tetap didampingi dan diberdayakan. 2). Harus ada dukungan dari pihak pemerintah dan swasta yang telah memiliki sertifikasi di sekitar lokasi, dengan memberikan penghargaan dari sisi harga misalnya. Karena harga pada tingkat pabrik bagi TBS yang bersertifikasi atau tidak tetap dibeli dengan harga yang sama.
4.2. Dampak Sertifikasi RSPO 4.2.1. Sosial 4.2.1.1 Pemerataan Kekayaan Pemerataan kekayaan adalah upaya menyamakan pendapatan yang dapat diperoleh oleh anggota Gapoktan. Hal ini menjadi penting karena masih terdapat kesenjangan pemerataan kekayaan diantara petani anggota Gapoktan. Setelah terlibat dalam sertifikasi RSPO anggota Gapoktan memiliki peluang untuk pemerataan pendapatan. Hal ini dapat peroleh melalui kesempatan memperoleh
harga yang lebih baik melalui terbukanya aksessibilitas anggota Gapoktan kesemua lini. Hasil analisis data menunjukkan, bahwa pada umumnya (100%) responden memiliki peluang pemerataan kekayaan dengan kategori rendah sebelum mendapatkan sertifikasi RSPO dan sesudah terlibat sertifikasi RSPO terjadi perubahan sedang (71,4%) dan tinggi (28,6%,) sebagaimana disajikan pada Tabel 4.1. Tabel 4.1: Distribusi responden berdasarkan persepsi terhadap peluang pemerataan kekayaan. Skor
Kategori
Sebelum Frekuensi
Persentase (%)
Sesudah Frekuensi
Persentase (%)
I-23
Impact of RSPO Certification to Economy , Environment and Social of Oil Palm Plantation With Tanjung Sehati Smallholder, Jambi, Sumatera, Indonesia
3,67 - 5
Tinggi
0
0
20
28.6
2,34 - 3,66
Sedang
0
0
50
71.4
1 - 2,33
Rendah
70
100
0
0
Analisis statistik dengan menggunakan Uji Tanda menunjukkan nilai ᵡ² hitung sebesar 68,01 > ᵡ² tabel 3,841, artinya peluang memperoleh pemerataan kekayaan sesudah mendapatkan Sertifikasi RSPO berbeda sangat nyata dengan sebelumnya. Maknanya anggota Gapoktan Tanjung Sehati telah dapat merasakan adanya perubahan memperoleh peluang pemerataan kekayaan setelah mendapatkan sertifikaksi RSPO. Sekitar 4 – 5 tahun berjalan, mereka sudah melaksanakan berbagai bentuk perawatan kebun mulai dari pemupukan secara teratur hingga berbagai kegiatan yang mampu meningkatkan tambahan pendapatan. Peningkatan hasil produksi yang dirasakan oleh anggota Gapoktan bukan karena besarnya luasan kebun yang dimiliki, tapi disebabkan karena faktor pengetahuan atas perawatan kebun. Kondisi ini menyebabkan timbulnya rasa kesadaran dan kepedulian dalam pengelolaan lahan. Dahulu sebelum terlibat dalam RSPO, anggota Gapoktan pasif. Kondisi ini menyebabkan hasil produksi juga kecil. Setelah mengikuti sertifikasi RSPO, pengetahuan mengenai pemupukan dalam satu periode meningkat mereka lakukan sesuai dengan aturan sehingga, hasilnya juga baik dan pendapatan meningkat. Sebagai contoh anggota Gapoktan (Ribut Widodo, Anggota Kelompok Tani Sido Mulyo), memiliki luas lahan yang kecil dengan jumlah tanaman kelapa sawit 40 batang mampu menghasilkan 3 – 4 Kw TBS dalam 15 hari. Sementara Haji Rohmanu sebelum mengikuti sertifikasi RSPO, melakukan pemupukan dan penggunaan pestisida dengan tidak menggunakan dosis ideal. Jumlah dan dosis yang diberikan tidak beraturan, bahkan untuk meningkatakan produksi kelapa sawitnya, Haji Rohmanu menggunakan garam laut pada tanaman kelapa sawit tersebut. Hasilnya justru tidak sebanding dengan besarnya pengeluaran yang
I-24
Impact of RSPO Certification to Economy , Environment and Social of Oil Palm Plantation With Tanjung Sehati Smallholder, Jambi, Sumatera, Indonesia
telah dilakukan oleh Haji Rohmanu. Hal tersebut adalah bukti dari ketidaktahuan, Nnamun
setelah
menggantikan
penggunaan
pestisida
dengan
sistem
pembabatan / pangkas rumput atau gulma, dirasakan hasilnya lebih baik. Secara umum dapat dilihat bahwa telah terjadi pemerataan kekayaan yang terlihat dari bangunan rumah sebelum dan sesudah sertifikasi RSPO. Keseluruhan anggota Gapoktan memiliki pemukiman yang sangat layak huni. Disamping itu, semua anggota Gapoktan memiliki kendaraan roda 2 (dua) dan ada beberapa anggota Gapoktan yang memiliki kendaraan roda 4 (empat).
4.2.1.2 Pemerataan Gender Pemerataan gender dalam kajian ini dapat dilihat dari makin besarnya peluang wanita memperoleh kesempatan terlibat dalam kegiatan RSPO. Hasil distribusi
respoden
berdasarkan
peluang
gender
untuk
terlibat
dalam
keanggotaan gapoktan sebelum dan sesudah pada posisi tinggi (45,71 %) sama saja. Distribusi responden dapat dilihat pada Tabel 4.2.
Tabel 4.2. Distribusi responden berdasarkan peluang gender untuk terlibat dalam Kkeanggotaan Gapoktan Skor
Kategori
Sebelum
Sesudah
Persentase (%)
Frekuensi
Persentase (%)
Frekuensi
2,67 - 3
Tinggi
32
45,71
32
45,71
2,34 - 2,66
Sedang
0
0,00
0
0,00
2 - 2,33
Rendah
38
54,29
38
54,29
Selanjutnya berdasarkan hasil analisis uji tanda diperoleh dampak sertifikasi RSPO belum menunjukkan perubahan terhadap peluang wanita dalam berpartisipasi dalam kegiatan Gapoktan. Artinya sebelum dan sesudah sertifikasi pemerataan gender sama saja. Terkait dengan permasalahan pemerataan gender didalam aktivitas Gapoktan, setelah terlibat dengan RSPO, wanita di desa masih belum berpeluang untuk ikut dan terlibat dalam kegiatan Gapoktan.
I-25
Impact of RSPO Certification to Economy , Environment and Social of Oil Palm Plantation With Tanjung Sehati Smallholder, Jambi, Sumatera, Indonesia
Menurut hasil survey yang dilakukan menunjukkan jawaban hampir seragam dimana adanya keterbatasan wanita di desa untuk ikut dalam aktivitas Gapoktan. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh anggota Gapoktan lebih banyak dilakukan pada malam hari, dan hal ini tidak memungkinkan diikuti oleh wanita di desa yang memiliki keluarga. Walaupun demikian sebelumnya, terdapat seorang wanita yang sangat aktif didalam kegiatan Gapoktan yaitu Siti Nafsiah yang tergabung pada Kelompok Tani Sido Maju. Beliau merupakan penggerak dalam Gapoktan hingga mengikuti berbagai aktivitas yang dilakukan oleh Kelompok Tani, tetapi saat ini beliau sudah tidak lagi aktif dengan alasan usia. Walaupun demikian, beliau aktif didalam memberikan motivasi dan mendorong kegiatan Gapoktan maupun pada masyarakat desa terutama masyarakat desa di sekeliling tempat tinggalnya. Pada saat pelaksanaan survey terdapat 3 (tiga) orang responden wanita. Hal ini bukan karena keterlibatan wanita desa dalam keanggotaan Gapoktan, tetapi karena menggantikan suaminya yang sudah meninggal. Upaya yang dilakukan oleh organisasi Gapoktan agar wanita dapat terlibat dalam organisasi dan kegiatan Gapoktan sulit dilakukan. Beberapa kendala yang disebutkan di atas menjadi pembatas bagi wanita untuk ikut terlibat dalam kegiatan Gapoktan. Alasan keluarga dan memiliki suami menjadi alasan utama responden dalam menjawab pertanyaan ini, sehingga wanita desa lebih terlibat didalam mengurus rumah tangga, bekerja di kebun dan juga kegiatan lain diluar kebun, tetapi bukan dalan berorganisasi dalam kegiatan Gapoktan.
4.2.1.3.
Kesehatan
Peluang memperoleh kesehatan dalam melalui persepsi petani tentang kesehatan lingkungan kebun dan pemukiman anggota Gapoktan. Pada Tabel 4.3 dapat dilihat perubahan peluang memperoleh kesehatan melalui persepsi petani tentang kesehatan lingkungan kebun dan pemukiman anggota Gapoktan.
Tabel 4.3. Distribusi responden berdasarkan peluang memperoleh kesehatan melalui persepsi petani tentang kesehatan lingkungan kebun dan pemukiman anggota Gapoktan I-26
Impact of RSPO Certification to Economy , Environment and Social of Oil Palm Plantation With Tanjung Sehati Smallholder, Jambi, Sumatera, Indonesia
Skor
Kategori
Sebelum Frekuensi
Sesudah
Persentase (%)
Frekuensi
Persentase (%)
30,1 – 38
Tinggi
0
0
4
5,71
22,1 – 30
Sedang
0
0
23
32,85
14 – 22
Rendah
70
100
43
61,43
Pada tabel di atas dapat dilihat jumlah responden yang memiliki persepsi bahwa program setelah mendapatkan sertifikasi RSPO dapat memberikan peluang yang lebih besar untuk memperoleh kesehatan lingkungan kebun dan pemukiman yang lebih baik. Jumlah responden yang memiliki persepsi rendah (61,43 %) dalam memperoleh peluang kesehatan lingkungan kebun dan pemukiman yang lebih baik lebih sedikit dari jumlah responden yang menyatakan hal yang sama sebelum sertifikasi RSPO (100 %). Hal yang sama juga ditunjukkan oleh persepsi responden yang menyatakan peluang memperoleh kondisi kesehatan lingkungan kebun dan pemukiman yang tinggi menjadi 5,71 % dan 32,58 % dari jumlah responden yang sebelumnya tidak ada untuk masing – masing peluang tinggi dan sedang. Hasil analisis Uji Tanda sebesar 67.01449> ᵡ² tabel 3,841, menunjukkan terdapat dampak positif setelah sertifikasi RSPO terhadap kesehatan kebun dan lingkungan setelah sertifikasi, hal ini ditunjukkan adanya perubahan peningkatan kesehatan setelah terlibat didalam sertifikasi RSPO, masalah kesehatan lingkungan telah mulai menjadi perhatian anggota gapoktan. Beberapa kegiatan seperti pengaturan dan pembersihan drainase, pembuangan serta tata lingkungan lebih banyak dilakukan oleh individu maupun rumah tangga petani dan juga didorong oleh Gapoktan. Selain itu hal ini didukung oleh kebiasaan anggota Gapoktan yang memiliki semangat hidup bersih dilingkungan kebun dan sekitarnya.
I-27
Impact of RSPO Certification to Economy , Environment and Social of Oil Palm Plantation With Tanjung Sehati Smallholder, Jambi, Sumatera, Indonesia
Terkait dengan upaya mendatangkan penyuluh kesehatan lingkungan atau kesehatan bagi ibu-ibu hamil untuk mencegah kematian setelah melahirkan juga belum menjadi fokus perhatian Gapoktan. Dari hasil survey diungkapkan responden bahwa kegiatan yang terkait dengan masalah kesehatan sudah menjadi
tanggungjawab
masyarakat,
kemudian
setelah
mendapat
pendampingan dan terlibat dengan sertifikasi RSPO, peningkatan kesehatan semakin ditingkatkan. Jawaban serupa juga diberikan oleh Kepala Desa Mekar Jaya bahwa masalah kesehatan lebih menjadi tanggungjawab bersama. Gapoktan akan membuat agenda untuk berdiskusi dengan Tim Klinik Kesehatan untuk melakukan program bersama dalam melakukan penyuluhan sanitas lingkungan. Hal ini belum menjadi perhatian Gapoktan karena menang merasa bahwa tidak pernah menemukan permasalahan yang terkait dengan masalah sanitasi lingkungan. Kegiatan
Gapoktan
terkait
dengan
pemantauan
perkembangan
penggunaan air besih dan melakukan aksi penyuluhan secara bersama juga belum dilakukan dan akan menjadi pemikiran kedepan. Menurut responden, mereka belum pernah menemukan permasalahan yang terkait dengan penggunaan air bersih. Persepsi masyarakat tentang lingkungan yang berhubungan dengan air bersih yang digunakan oleh masing-masing anggota Gapoktan merupakan sumur yang mereka buat dan sejak dahulu hingga sekarang tidak pernah menemukan masalah. Beberapa responden menyebutkan bahwa kualitas air bersih pada sumur-sumur mereka dari tahun ke tahun semakin bagus, semakin jernih dan mereka belum pernah menemukan permasalahan yang terkait dengan penggunaan air bersih. Di Desa Mekar Jaya terdapat sebuah Pustu. Penyuluhan pernah dilakukan oleh Tim Puskesmas terkait dengan penyuluhan berantas nyamuk tetapi kegiatan yang dilakukan oleh Tim Puskesmas bukan dilakukan atas kerjasama dengan Gapoktan. Hidup sehat didalam keluarga dalam hal nutrisi setelah terlibat dengan RSPO mengalami perubahan yang sangat signifikan. Dahulu makan bagi mereka I-28
Impact of RSPO Certification to Economy , Environment and Social of Oil Palm Plantation With Tanjung Sehati Smallholder, Jambi, Sumatera, Indonesia
“asal dapat” sudah sangat baik tanpa mempertimbangkan kebutuhan nutrisi. Saat ini, ada program Rumah Pangan Lestari yang dilakukan oleh masyarakat. Kecukupan nutrisi sudah terpenuhi dimana keluarga atau rumah tangga petani makan dari makanan sayur-sayuran (kacang panjang, kangkung, pare, daun ubi, terong, cabe, dll) dan ternak, buah-buahan yang tersedia di kebun maupun pekarangan (jeruk, sawo, jambu, rambutan, dll) dan makanan tambahan lainnya. Tidak ada kasus kematian pada anak dibawah 5 (lima) tahun pada anggota keluarga pada 3 (tiga) tahun terakhir ini, semua hidup. Hal ini menunjukkan peluang hidup yang tinggi bagi bayi yang dilahirkan. Rata-rata jumlah anggota keluarga berkisar antara 2-3 anak ditambah orang tua (Suami – istri) dan mereka merupakan generasi kedua dari Kepala Keluarga sebelumnya. Cara Gapoktan mengatasi sanitasi lingkungan setelah terlibat dengan RSPO telah tampak ada perubahan. Kegiatan yang terkait dengan sanitasi lingkungan sudah dilakukan oleh mereka sebalum terlibat didalam RSPO, namun setelah terlibat dengan RSPO kegiatannya lebih diintensifkan. Pemikiran tentang pentingnya air bersih untuk kehidupan sehari-hari juga menjadi penting sebelum dan sesudah lebih ditingkatkan lagi. Kegiatan yang terkait dengan air bersih dianggap responden tidak menjadi masalah karena air bersih tersedia untuk kehidupan sehari-hari melalui sumur yang mereka buat sejak dulu. Bahkan menurut beberapa responden, dahulu airnya agak kotor dan tidak layak minum, bahkan salah satu responden mengungapkan bahwa dahulu mereka menampung air hujan untuk minum. Namun saat ini dirasakan kualitas air semakin baik dan semakin jerih. Semua responden memiliki sumur sendiri dan mereka memiliki penampung air dan memiliki mesin diesel untuk mengalirkan air dari sumur ke rumah (kamar mandi). Pemikiran dan perubahan sarana dan prasarana kesehatan yang ada di desa ada perubahan sebelum dan setelah mereka terlibat dengan RSPO. Masalah sarana dan prasarana kesehatan memang belum menjadi bagian penting dari fokus perhatian Gapoktan. Mereka beranggapan bahwa sarana dan prasarana kesehatan memang disediakan oleh Pemerintah dalam hal ini Dinas Kesehatan. I-29
Impact of RSPO Certification to Economy , Environment and Social of Oil Palm Plantation With Tanjung Sehati Smallholder, Jambi, Sumatera, Indonesia
4.2.1.4. Pendidikan Pengukuran pendidikan diukur dari pendidikan formal dan pendidikan non formal sebelum sertifikasi RSPO dan setelah sertifikasi RSPO. Hasil menunjukkan, bahwa banyak pengetahuan yang diperoleh oleh anggota Gapoktan ketika akan menuju sertifikasi RSPO dan setelah mendapatkan sertifikasi RSPO. Seluruh anak anggota Gapoktan yang usia sekolah, telah dapat ditampung
untuk
mendapatkan
kesempatan
bersekolah.
Hasil
tersebut
digambarkan pada Tabel 4.4.
Tabel 4.4. Distribusi responden berdasarkan peluang memperoleh pendidikan berdasarkan persepsi petani anggota Gapoktan terhadap pendidikan Skor
Kategori
Sebelum
Sesudah
Frekuensi
Persentase (%)
Frekuensi
Persentase (%)
8,8 – 10
Tinggi
0
0
70
100
7,4 - 8,7
Sedang
0
0
0
0
6 - 7,3
Rendah
70
100
0
0
Hasil tersebut kemudian di uji dengan uji statistik yang menunjukkan 68.01429 X² hitung> X ² tabel 3,841, hal ini bermakna, bahwa keterlibatan
anggota Gapoktan dengan sertifikasi RSPO berpengaruh positif pada anggota gapoktan pada aspek pendidikan, terjadi perubahan pemahaman dan pemikiran pada pengetahuan terutama untuk pendidikan non formal. Pemikiran untuk peningkatan pendidikan non formal dilaksanakan dalam bentuk apapun termasuk melalui penyuluhan. Di Desa Mekar Jaya sudah terdapat sarana pendidikan berupa Sekolah SD, SMP dan SMA. Untuk melanjutkan ke sekolah yang lebih tinggi, biasanya anggota keluaga Gapoktan menyekolahkan anknya ke ibukota Kecamatan Tabir Selatan. Bahkan ada anak anggota Gapoktan yang saat ini sudah kuliah di Fakultas Kedokteran Universitas Jambi.
I-30
Impact of RSPO Certification to Economy , Environment and Social of Oil Palm Plantation With Tanjung Sehati Smallholder, Jambi, Sumatera, Indonesia
Terkait dengan upaya meningkatkan pendidikan, anggota Gapoktan bekerjasama dengan para tokoh masyarakat dan tokoh agama sudah mendirikan sekolah Madrasah. Untuk kelancaran proses belajar mengajar, anggota Gapoktan melakukan musyawarah untuk mengatasi permasalahan keuangan Madrasah. Disepakati bagi anggota Kelompok Tani yang mampu dan mau untuk mewakafkan batang sawit dan akan dikelola oleh pengurus sekolah Madrasah untuk memanennya dan menjadi hak sepenuhnya Madrasah di Desa Mekar Jaya. Saat ini sudah ada 161 batang sawit yang sudah diwakafkan oleh anggota Kelompok Tani demi lancarnya pendidikan di Desa Mekar Jaya. Untuk itu, tidak ada anggota keluarga Gapoktan yang berada pada usia sekolah tetapi tidak dapat sekolah, semua mendapatkan kesempatan untuk menikmati pendidikan. Berdasarkan hasil survey yang dungkapkan oleh responden Ibu Siti Nafsiah, Kelompok Tani Sido Maju bahwa terdapat 3 (tiga) anak yang tidak sekolah di desa ini dan ketiga anak ini bukan merupakan anggota Gapoktan.
4.2.1.5. Pemukiman Ukuran pemukinan yang dijadikan indikator dalam kajian adalah Pemikiran perbaikan pemukiman yang dilakukan oleh Gapoktan terhadap anggota, dan Upaya perbaikan kondisi pemukiman yang dilakukan oleh anggota Gapoktan sebelum dan setelah memperoleh sertifikasi RSPO. Hasil menunjukkan sebelum lebih rendah dibanding sesudah (100%).
Tabel 4.5. Distribusi responden berdasarkan pemikiran memperoleh pemukiman sebelum dan sesudah memperoleh sertifikasi Skor
Kategori
Sebelum
Sesudah
Persentase (%)
Frekuensi
Frekuensi
4,7 – 6
Tinggi
0
0
3,4 - 4,6
Sedang
4
5,714286
Persentase (%) 70 100 0 0
I-31
Impact of RSPO Certification to Economy , Environment and Social of Oil Palm Plantation With Tanjung Sehati Smallholder, Jambi, Sumatera, Indonesia
2 - 3,3
Rendah
66
94,28571
0 0
Selanjutnya hasil diuji dengan uji Satatistik “Uji Tanda” menunjukkan 68.01429 ᵡ² hitung> ᵡ² tabel 3,841 yang berarti ada perbedaan sebelum dan
sesudah sertifikasi dengan kondisi perumahan di lokasi kajian penelitian, yang ditunjukkan hampir semua rumah dilokasi telah menunjukkan perbedaan yang siktifikan. Artinya telihat adanya perubahan perumahan di Gapoktan Tanjung Sehati. Walaupun perbaikan perumahan dilakukan oleh KK/rumah tangga yang bersangkutan tanpa dilakukan dengan peminjaman pada dana simpanan Gapoktan. Belum ada pemberian kredit lunak atau bentuk pinjaman apapun oleh Gapoktan terkait dengan perbaikan pemukiman, karena dilihat masyarakat telah mampu untuk melakukannya. Didalam unit usaha simpan pinjam Gapoktan terdapat dana sebesar Rp. 404.000.000,- (empat ratus empat juta rupiah). Uang simpan pinjam ini lebih diprioritaskan untuk pinjaman yang berhubungan dengan kegiatan kebun. Pinjaman inipun jumlahnya terbatas hanya lebih kurang 10 juta. Sebenarnya Gapoktan bisa meminjamkan lebih besar, akan tetapi menurut pengurus Gapoktan, bahwa uang sebesar itu baru mencukupi kebutuhan peminjaman untuk perawatan kebun bukan untuk perbaikan rumah. Jadi masing-masing KK atau rumah tangga sudah mengupayakan perbaikan kondisi pemukiman dan saat ini rata-rata rumah anggota Gapoktan merupakan rumah permanen yang sudah dilengkapi dengan tambahan dapur, kamar mandi, kamar tidur, ruang tamu dengan kondisi ventilasi dan lantai semen dengan sirkulasi lingkungan rumah yang baik, baik dari sisi udara maupun cahaya.
4.2.1.6. Keamanan Keamanan yang dikaji dalam penelitian adalah Upaya Gapoktan Tanjung Sehati untuk membina keharmonisan hubungan dengan masyarakat anggota Gapoktan sebelum dan setelah sertifikasi RSPO, dan upaya anggota Gapoktan Tanjung Sehati untuk menjaga keamanan anggota Gapoktan dalam ancaman keamanan sebelum dan I-32
Impact of RSPO Certification to Economy , Environment and Social of Oil Palm Plantation With Tanjung Sehati Smallholder, Jambi, Sumatera, Indonesia
setelah sertifikasi. Hasil menunjukkan peningkatan untuk skor tinggi dan sedang, dan pengurangan
untuk
skor
rendah.
Terjadi perubahan
peningkatan
hubungan
keharmonisan diantara anggota gapoktan dan terjadi kondisi perlindungan keamanan yang lebih baik di Gapoktan Tanjung Sehati seperti digambarkan pada Tabel 4.6.
Tabel 4.6: Distribusi responden tentang indikator keamanan sebelum dan sesudah sertifikasi RSPO Skor
Kategori
Sebelum
Sesudah
Persentase (%)
Frekuensi
Persentase (%)
Frekuensi
7,6 – 10
Tinggi
0
0
12
17,14
4,8 - 7,5
Sedang
9
12,85714
23
32,86
2 - 4,7
Rendah
61
87,14286
35
50,00
Selanjutnya hasil analisis uji statistik “Uji Tanda” menunjukkan 55.01754 x² hitung > X² tabel 3,841 artinya upaya anggota Gapoktan untuk membina keharmonisan hubungan dengan masyarakat anggota Gapoktan dan upaya untuk melakukan perlindungan keamanan terjadi perubahan ke sebelum dan sesudah terlibat dalam sertifikasi RSPO. Hubungan yang dilakukan adalah keharmonisan diantara anggota, saling berbagi pengetahuan tentang bercocok tanam kelapa sawit, saling memberikan informasi. Perlindungan keamanan dilakukan secara bersama dianggota Gapoktan, maupun secara umum untuk Desa Mekar Jaya. Pada akhirnya, telah ada (siskamling) pada Gardu masuk, kegiatan di anggota Gapoktan yang terkait dengan upaya pengamanan desa secara bersama. Kegiatan yang sifatnya keamanan desa menjadi tanggungjawab desa bersama, termasuk keamanan di lahan dan kebun kelapa sawit kelompok tani. Kegiatan keamanan lahan dan kebun sawit dilakukan oleh masing-masing anggota Gapoktan.Carita dari responden sebelum sertifikasi pernah terjadi kasus pencurian brondol dan TBS di lahan sawit, upaya yang dilakukan penyelesaian
I-33
Impact of RSPO Certification to Economy , Environment and Social of Oil Palm Plantation With Tanjung Sehati Smallholder, Jambi, Sumatera, Indonesia
masalah oleh kelompok. oleh beberapa anggota kelompok tani. Setelah terlibat dan mendapatkan sertifikasi RSPO tidak pernah terjadi lagi pencurian berondol.
4.2.1.7. Partisipasi Petani Indikator partisipasi yang ditanyakan pada responden yang berhubungan dengan partisipasi petani adalah, perubahan partisipasi petani anggota Gapoktan terhadap kelompok akibat adanya sertifikasi RSPO, Perubahan partisipasi Anggota Gapoktan atas kesadaran karena keterlibatan dengan RSPO. Dari hasil analisis diperoleh ada perubahan sebelumnya rendah (100%), setelah sertifikasi menjadi tinggi (18,57% dan sedang (58,57%). Hasil dapat dilihat pada Tabel 4.7.
4.7: Distribusi responden berdasarkan partisipasi petani sebelum dan sesudah sertifikasi RSPO Skor
Kategori
Sebelum Frekuensi
Persentase (%)
Sesudah Persentase (%)
Frekuensi
7,6 – 10
Tinggi
0 0
13
18,57
4,8 - 7,5
Sedang
0 0
41
58,57
2 - 4,7
Rendah
70 100
16
22,86
Selanjutnya hasil tersebut diuji dengan uji statistik non parametri “Uji Tanda” diperoleh sebesar 67.01449 ᵡ² hitung> ᵡ² tabel 3,841, berarti terdapat dampak
positif antara partisipasi petani sesudah mendapatkan sertifikasi RSPO. Terkait petani, terjadi perubahan peningkatan partisipasi petani terhadap kelompok setelah sertifikasi. Peningkatan animo petani untuk terlibat pada GAPOKTAN dan menjadi anggota GAPOKTAN. Perubahan partisipasi yang besar karena adanya sertifikasi RSPO. Perubahan besar terjadi karena penduduk sudah mengetahui manfaat menjadi anggota Gapoktan juga manfaat terlibat di dalam RSPO, sehingga perubahan partisipasi ini berdampak positif setelah sertifikasi RSPO.
I-34
Impact of RSPO Certification to Economy , Environment and Social of Oil Palm Plantation With Tanjung Sehati Smallholder, Jambi, Sumatera, Indonesia
Perubahan dalam partisipasi yang besar ini terjadi atas kesadaran karena keterlibatan dengan RSPO. Seperti diketahui bahwa ada 11 Kelompok Tani di Desa Mekar Jaya dan 6 Kelompok Tani diantaranya kemudian bergabung menjadi kelompok yang lebih besar menjadi sebuah Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan). Memang masing-masing kelompok berbeda jumlah anggota dengan kelompok lain, tetapi kelompok-kelompok tani ini menjadi besar atas kesadaran mereka untuk terlibat dalam RSPO. Dampak dari partisipasi terlihat dari keinginan yang besar petani yang belum tergabung dalam Gapoktan Tanjung Sehati, untuk terlibat dan bergabung dalam Gapoktan. Menurut ketua Gapoktan Tanjung Sehati, untuk saat ini prioritas utama adalah berjuang bagaimana pendekatan yang akan dilakukan untuk mempertahankan sertifikasi, karena tantangan setelah menerima sertifikasi cukup tinggi. Setelah itu kelompok akan menyalurkan aspirasi petani lain untuk terlibat. Kelompok akan berusaha untuk memfalitasi ide dan keinginan kelompok maupun di luar kelompok. 4.2.2. Aspek Lingkungan 4.2.2.1.Udara dan Kebisingan Udara dan kebisingan dalam kajian ini dilihat dari dampak kegiatan anggota Gapoktan terhadap indikator udara dan kebisingan. Perlakuan anggota Gapoktan dalam memelihara dan membuka kebun. Dilihat dari sebelum dan sesudah sertifikasi RSPO. Pengaruh dari kegiatan anggota Gapoktan terhadap kualitas udara terjadi perubahan yang diperoleh melalui hasil wawancara dengan responden. Kualitas udara setelah sertifikasi sangat baik. Hal ini disebabkan anggota Gapoktan menjaga lingkungan terutama di sekitar lokasi anggota Gapoktan dengan tidak membakar pada saat mereka membuka kebun. Kondisi berbeda terjadi sebelum terlibat didalam RSPO, dimana sebagian kecil masyarakat dan beberapa anggota Gapoktan masih melakukan pembakaran walaupun dalam skala kecil. Hasil analisis distribusi responden berdasarkan perilaku petani dalam memeliharan kebun, menunjukkan rendah (78,57%) dan pada kategori sedang (14,29%), sedangkan setelah sertifikasi RSPO menjadi pada kategori tinggi (100%).
I-35
Impact of RSPO Certification to Economy , Environment and Social of Oil Palm Plantation With Tanjung Sehati Smallholder, Jambi, Sumatera, Indonesia
4.8: Distribusi responden berdasarkan perilaku membuka kebun sebelum dan sesudah sertifikasi RSPO Skor
Kategori
Sebelum
Sesudah
Persentase (%)
Frekuensi
Frekuensi
Persentase (%)
8,6 – 10
Tinggi
5
7,14
70 100
6,8 - 8,5
Sedang
10
14,29
0 0
5 - 6,7
Rendah
55
78,57
0 0
Selanjutnya hasil tersebut diuji dengan uji statistik non parametri “Uji Tanda diperoleh sebesar 68.0129 ᵡ² hitung > ᵡ² tabel 3,841 artinya terdapat dampak setelah sertifikasi RSPO. Dampak yang ditemui adalah, bahwa anggota Gapoktan setelah sertifikasi RSPO tidak membakar pada saat melakukan pengelolaan terhadap kebun sawit. Petani juga tidak membakar rumput, untuk menghancurkan rumput maupun ilalang yang ada di lokasi kebun. Petani anggota Gapoktan Tanjung Sehati lebih memilih memotong rumput tersebut dan kemudian menjadikannya sebagai kompos. Begitu juga dengan pelepah, tidak dibakar. Pelepah sawit yang sudah kering, dikumpulkan di kebun, ditumpuk dan dibiarkan membusuk, dan terjadi proses dan dalam waktu sekitar 40-60 hari dapat berfungsi sebagai pupuk.
A.
Kualitas Udara Ambien Selanjutnya pada indikator Udara, dilakukan pengambilan sampel udara di
beberapa lokasi, baik di lokasi Gapoktan Tanjung Sehati yang telah mendapat sertifikasi RSPO, maupun di lokasi desa tetangga yang tidak mendapatkan sertifikasi RSPO. Sampel diambil dan dibawa ke Laboratorium yang teragriditasi. Dalam lokasi desa pencemaran dapat saja terjadi oleh aktivitas manusia dalam bekebun maupun aktivitas manusia untuk kegiatan lainnya. Seperti dipahami, bahwa pencemaran udara dapat terjadi karena adanya emisi yang berasal dari aktivitas alam maupun kegiatan manusia, dimana akitivitas-aktivitas tersebut mengeluarkan sejumlah
I-36
Impact of RSPO Certification to Economy , Environment and Social of Oil Palm Plantation With Tanjung Sehati Smallholder, Jambi, Sumatera, Indonesia
pencemar (pollutant) ke udara. Beberapa jenis pencemar udara adalah karbon monoksida (CO), nitrogen oksida (NOx), belerang oksida (SOx), gas-gas senyawa organik serta partikel-partikel pencemar udara (debu, abu dan logam seperti Pb) (Mulia, 2005).Kegiatan di lokasi penelitian adalahusaha perkebunan sawit, kebun campuran dan pemukiman tidak menunjukan adanya sumber pencemar udara yang signifikan. Penentuan kualitas udara dilakukan dengan mengambil sampel udara pada dua lokasi Gapoktan yaitu : (1). UG1 (S 010 51’ 5”: E:1020 27’ 50,6”) dan (2) UG2 (S 010 51’ 55,3”: E 1020 27’ 22,6”) dan satu lokasi non Gapoktan UK1 (S 010 59’ 14,1”: E 1020 26’ 21,5”). Sampel udara kemudian dianalisis di laboratorium. Hasil analisis kualitas udara disajikan pada Tabel 4.9. Berdasarkan hasil analisis tersebut, parameter-parameter sifat fisika dan sifat kimia dari udara masih berada dibawah baku mutu yang ditetapkan dalam PPRI No.41/1999, sehingga kualitas udara masih berada dalam keadaan baik pada lokasi Gapoktan dan non Gapoktan. Adanya kandungan debu berasal dari lalu lintas kendaraan bermotor pada jalan-jalan tanah yang ada di areal Gapoktan.
Tabel 4.9. Hasil Pengujian Kualitas Udara Ambien dan Kebisingan di Wilayah Gapoktan dan Non Gapoktan
Hasil No
Parameter
Satuan UG-1
UG-2
UK
Baku Mutu*)
1
Sulfur Dioksida (SO2)
µg/Nm3
<73,7
<73,7
<73,7
900
2
Karbon Monoksida (CO)
µg/Nm3
1.570
2.010
1.393
30.000
3
Nitrogen Dioksida (NO2)
µg/Nm3
<26,28
<26,28
<26,28
400
4
Oksidan (O3)
µg/Nm3
<0,56
<0,56
<35,7
235
5
Debu (TSP)
µg/Nm3
35,48
38,07
4,36
230
6
Timbal (Pb)
µg/Nm3
<0,04
<0,04
<0,04
2
7
Hidrokarbon (HC)
µg/Nm
<5,53
<5,53
<5,53
160
Keterangan* PPRI No.41 Tahun 1999
I-37
Impact of RSPO Certification to Economy , Environment and Social of Oil Palm Plantation With Tanjung Sehati Smallholder, Jambi, Sumatera, Indonesia
UG-1: Petani Tanjung Sehati UG-2: Petani Tanjung Sehati UK: Non Gapoktan/Non RSPO Area/Control/Desa Sungai Sahut.
B. Tingkat Kebisingan Kebisingan (noise pollution), merupakan suara atau bunyi yang tidak dikehendaki pada suatu lingkungan yang dapat berasal dari suara mesin peralatan dan kendaraan bermotor serta pabrik atau industri. Bunyi atau suara ini bila mencapai tingkat dan waktu tertentu dapat menggangu kesehatan manusia dan kenyamanan lingkungan (Chandra, 2007). Penentuan kebisingan dilakukan dengan mengukur kebisingan pada dua lokasi Gapoktan yaitu : (1). BG1 (S 010 51’ 5”: E:1020 27’ 50,6”) dan (2) BG2 (S 010 51’ 55,3”: E 1020 27’ 22,6”) dan satu lokasi non Gapoktan BK1 (S 010 59’ 14,1”: E 1020 26’ 21,5”). Tabel 4.10. Hasil pengujian kebisingan di wilayah Gapoktan dan non Gapoktan/Lokasi Kontrol Hasil Uji No
Parameter
Satuan
Baku Mutu* BG-1
BG-2
BK-1
1
Kebisingan rata-rata
dB (A)
56,1
55,9
39,3
2
Kebisingan minimum
dB (A)
53,5
53,1
38,8
3
Kebisingan maksimum
dB (A)
59,8
59,8
44,6
70
Keterangan:* Kep Men LH No.48 Tahun 1996
Hasil pengukuran tingkat kebisingan pada wilayah studi disajikan pada Tabel 4.10. Berdasarkan hasil pengukuran di wilayah studi, tingkat kebisingan masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan dalam Kep Men LH No. 48 Tahun 1996. Hal ini menunjukkan, bahwa kondisi kebisingan pada areal Gapoktan dan non Gapoktan masih dalam kondisi normal dimana belum ada sumber-sumber kebisingan yang dapat
I-38
Impact of RSPO Certification to Economy , Environment and Social of Oil Palm Plantation With Tanjung Sehati Smallholder, Jambi, Sumatera, Indonesia
mempertinggi tingkat kebisingan. Sumber kebisingan pada areal Gapoktan berasal dari lalu lintas kendaraan bermotor yang ada di pemukiman.
4.2.2.2.Lahan Kajian indikator pada lahan, dilihat dari dua aspek tanaman pertanian yang ada di lokasi dan lahan atau tanah sebagai media tumbuh yang diukur berdasarkan kualitas lahan. A. Pertanian Pada indikator lahan, salah satunya termasuk pertanian, hal yang dikaji melalui persepsi masyarakat adalah; Upaya yang dilakukan oleh Gapoktan dalam membangun keberlanjutan pangan, Upaya yang dilakukan oleh anggota Gapoktan terhadap lahan pertanian mempertahankan pangan, selanjutnya pada budidaya tanaman pangan seperti sayur-sayuran, buah-buahan, apakah dilakukan pengaturan pola tanam monokultur kelapa sawit. Bagaimana pengaturan pola tanam dilakukan serta bagaimana praktek tersebut dilakukan sebelum dan sesudah sertifikasi RSPO. Kemudian ditanyakan juga tentang
bagaimana penggunaan pestisida sebelum dan sesudah terlibat dan
mendapat sertifikasi RSPO. Distribusi hasil kajian, dapat ditunjukkan bahwa sebelum terlibat dan mendapat sertifikasi RSPO skor pada kategori rendah (100%), setelah terlibat dan mendapat sertifikasi RSPO skor pada kategori tinggi (60%) dan sedang (37,14). Hasil distribusi responden berdasarkan perilaku anggota terhadap lahan dan pertanian sebelum dan sesudah sertifikasi RSPO dapat dilihat pada Tabel 4.11. Tabel 4.11: Distribusi responden berdasarkan perilaku anggota Gapoktan terhadap lahan dan pertanian Skor
Kategori
Sebelum
Sesudah
Persentase (%)
Frekuensi
Persentase (%)
Frekuensi
19,3 – 25
Tinggi
0
0
42
60,00
13,2 - 19,2
Sedang
0
0
26
37,14
7 - 13,1
Rendah
70
100
2
2,86
I-39
Impact of RSPO Certification to Economy , Environment and Social of Oil Palm Plantation With Tanjung Sehati Smallholder, Jambi, Sumatera, Indonesia
Hasil uji statistik “Uji Tanda” menunjukkan bahwa ᵡ² hitung sebesar 68,01 > ᵡ² tabel 3,841 yang berarti ada dampak positif sertifikasi RSPO terhadap indikator lahan dikaji dari persepsi masyarakat. Upaya Gapoktan dalam membangun keberlanjutan pangan dilakukan melalui program Rumah Pangan Lestari. Setelah terlibat dalam RSPO terjadi transfer informasi melalui diskusi dengan anggota dan pertemuan kelompok. Tidak hanya diskusi, Yayasan Setara juga menyumbangkan berbagai bibit tanaman pangan dan beberapa teknik penanaman. Dalam menunjang keberlanjutan, rata-rata Kepala keluarga sudah memiliki berbagai bibit tanaman yang setelah panen hasilnya tidak saja digunakan sebagai pemenuhan kebutuhan keluarga saja (subsisten) tetapi bibit juga disimpan untuk ditanam berikutnya melalui pola tanam yang memang sudah sangat dipahami oleh anggota Gapoktan. Upaya yang dilakukan oleh anggota Gapoktan terhadap lahan pertanian dan mempertahankan pangan dalam budidaya tanaman pangan seperti sayuran dan buahbuahan dilakukan pada lahan-lahan yang letaknya dekat rumah berupa kebun campuran, tanaman pangan dan hortikultura. Hampir semua anggota Gapoktan sudah memanfaatkan lahan pekarangan sebagai sumber pangan untuk tanaman sayur-sayuran dan buah-buahan.Tidak hanya itu, lahan-lahan tersisa dibelakang rumah digunakan untuk menanam tanaman kelapa sawit. Jadi beberapa pendapat dari hasil survey terhadap responden di Gapoktan Tanjung Sehati, bahwa tanaman kelapa sawit yang ada dibelakang rumah bahkan di sekeliling rumah ditanam sebelum terlibat dalam RSPO. Saat ini tanaman tersebut sudah terlanjur besar dan lahan-lahan tanaman pangan hanya ditanam pada tanah-tanah yang masih tersisa. Pengaturan pola monokultur kelapa sawit yang telah diturunkan oleh perusahaan sebelumnya, memang berpengaruh terhadap pola tanam pada petani. Sebelum terlibat dengan RSPO, seluruh areal kebun merupakan tanaman monokultur kelapa sawit, meskipun di lokasi sempadan tetap ditanami kelapa sawit. Namun setelah terjadi perubahan pengetahuan dan pola pikir petani. Petani mulai berpikir, untuk melakukan perlindungan terhadap sempadan sungai, dan melakukan perlindungan dengan tetap menjaga tanaman lain seperti tanaman pisang, tanaman sawit, garahu dan tanaman karet.
I-40
Impact of RSPO Certification to Economy , Environment and Social of Oil Palm Plantation With Tanjung Sehati Smallholder, Jambi, Sumatera, Indonesia
Tanaman gaharu dijadikan sebagai tanaman pembatas dan itupun hanya dalam jumlah kecil. Sebelum terlibat dan mendapatkan sertifikasi RSPO anggota Gapoktan menggunakan pestisida untuk membasmi hama di kebun, namun setelah mendapat sertifikasi RSPO petani sudah mulai mengurangi. yang dilakukan oleh anggota Gapoktan pengaruhnya pada anggota Gapoktan sangat signifikan. Dahulu sebelum anggota gapoktan terlibat dalam RSPO, pengetahuan mereka akan pestisida sangat minim, sehingga penggunaan pestisida boleh dikatakan asal-asalan. Begitu juga dengan pengetahun terkait dengan kesehatan dan akibat-akibat yang ditimbulkan oleh pestisida. Wanita di desa juga dahulu terlibat dalam berbagai pekerjaan yang berhubungan dengan pestisida, termasuk melakukan penyemproton pestisida. Saat ini, setelah terlibat dalam RSPO, pengetahuan anggota Gapoktan Tanjung Sehati bertambah dan penggunaan pestisida sudah banyak ditinggalkan. Petani lebih memilih menggunakan mesin potong rumput dari pada menggunakan pestisida. Menurut Bapak Haji Fadholi, 1 (satu) kali memotong rumput dengan mesin rumput sama dengan 4 (empat) kali menyemprot dengan menggunakan pestisida. Jadi sangat besar pengaruhnya, sebagian besar anggota Gapoktan telah mengurangi penggunaan pestisida dan mengubahnya secara mekanis dan biologis. Anggota Gapoktan juga setelah terlibat dan mendapat sertifikasi RSPO telah menggunakan pupuk organik dalam melakukan budidaya pertanian. Penggaduhan sapi bantuan dilakukan secara sukarela, yang berminat menggaduh dapat melakukannya. Sapi berserta kotorannya dikelola dengan baik. Pupuk kompos dan cair dapat dimanfaatkan oleh anggota kelompok Gapoktan. Penyediaan pakan untuk sapi dilakukan dengan menyabit rerumputan yang ada di dalam maupun di sekitar kebun kelapa sawit. Pakan selalu tersedia dalam jumlah yang cukup besar, mengingat luasnya lahan perkebunan kelapa sawit. Ternak sapi yang dipelihara berjumlah 25 ekor. Jumlah ini bertambah dari waktu ke waktu dengan adanya anak sapi yang lahir dari induk yang dipelihara. Kesehatan pakan bagi ternak sapi cukup baik karena rerumputan tumbuh secara alami dan tidak pengendalian gulma dapat terjaga dengan tidak menggunakan herbisida.
I-41
Impact of RSPO Certification to Economy , Environment and Social of Oil Palm Plantation With Tanjung Sehati Smallholder, Jambi, Sumatera, Indonesia
Kearifan petani untuk mengurangi penggunaan insektisida ditunjukkan pula dengan kegiatan petani dengan menanam bunga pukul delapan (Turnera subulata) di sekitar rumah atau dekat kebun kelapa sawit. Bunga pukul delapan merupakan inang (host) bagi musuh alami hama kumbang api pada tanaman kelapa sawit. Dengan banyaknya populasi bunga pukul delapan maka populasi musuh alami tersebut juga akan semakin banyak. Dengan banyaknya musuh alami, maka tingkat serangan kumbang api pada tanaman kelapa sawit dapat terkendali, sehingga tidak menimbulkan kerugian sampai batas ambang ekonomi. Setelah terlibat dan mendapatkan sertifikasi dari RSPO anggota Gapoktan tidak lagi membakar pada saat membersihkan kebun dan membuka lahan.
B.
Topografi dan Kualitas Tanah
Berdasarkan peta topografi dan pengamatan lapangan, topografi pada wilayah studi terdiri dari datar (0 – 3 %), landai/berombak (>3 – 8 %) dan bergelombang (8-15%). Kondisi topografi yang dominan adalah datar dan berombak. Jenis tanah yang terdapat pada lokasi Gapoktan adalah Ultisol dan Inseptisol. Tanah Ultisol terdapat pada topografi berombak, bergelombang dan berbukit, sedangkan tanah Inseptisol terdapat pada topografi datar, berombak hingga bergelombang. Sifat fisika dan kimia tanah ditentukan berdasarkan analisis sampel tanah yang diambil pada empat lokasi pada lahan Gapoktan (TG0, TG1, TG2 dan TG3) dan dua lokasi pada areal kontrol (non Gapoktan) (TK1 dan TK2). Hasil analisis sifat fisika dan kimia tanah disajikan pada Tabel 4.12. Tabel 4.12. Kualitas Tanah Wilayah Studi Gapoktan dan Desa Kontrol Hasil No.
1
Parameter
Satuan TG0
TG 1
TG 2
TG 3
TK 1
TK 2
pH - H2O
-
4,6
4,8
4,7
4,6
4,5
4,8
- KCl
-
3,8
3,7
3,7
3,6
3,7
4,1
I-42
Impact of RSPO Certification to Economy , Environment and Social of Oil Palm Plantation With Tanjung Sehati Smallholder, Jambi, Sumatera, Indonesia
2
C. Organik
%
1,63
2,21
1,81
1,76
0,98
1,13
3
N. Total
%
0,16
0,24
0,15
0,16
0,11
0,12
4
Rasio C/N
10,2
9,2
12,1
11
8,9
9,4
5
P tersedia
ppm
4,6
4,1
3,8
3,5
2,3
1,8
6
Basa dapat ditukar (Ekstrak NH4Asetat 1,0 N pH 7 - Ca
me/100 gr
2,15
2,89
2,51
2,89
4,21
3,16
- Mg
me/100 gr
1,03
1,92
1,43
1,32
1,78
1,43
-K
me/100 gr
0,19
0,24
0,21
0,19
0,46
0,41
- Na
me/100 gr
0,11
0,09
0,09
0,08
0,2
0,16
Total
me/100 gr
3,48
5,14
4,24
4,48
6,65
5,16
KTK
me/100 gr
12,2
16,5
14,2
14,6
18,6
16,2
KB
%
28,6
31,1
29,8
30,7
35,7
31,8
- Al – Tukar
me/100 gr
2,13
1,94
1,77
2,41
1,92
2,68
- H – Tukar
me/100 gr
1,82
0,96
1,14
1,35
1,06
1,47
Liat
Liat
Liat
Liat
Liat
Liat
7
8
Kemasaman
Tekstur Pasir Kasar
%
1,6
1,6
0,9
2,3
0,6
1,1
Pasir Sangat Halus
%
4,8
2,6
2,4
2,7
1,2
2,6
Debu
%
29,5
23,3
32,9
29,6
26,9
41,6
Liat
%
64,1
72,6
63,8
65,4
71,3
54,7
9
Permeabilitas
cm/jam
1,28
0,98
1,35
2,04
1,39
2,36
10
BV
g/cm3
1,32
1,14
1,28
1,3
1,15
1,35
Sumber: Hasil Laboratorium PT Global Quality Analitical, 2014.
Sifat fisika tanah yang terdapat pada wilayah Gapoktan adalah tekstur liat, permeabilitas agak lambat sampai sedang. Demikian juga pada areal non Gapoktan dimana tekstur tanah liat dan permeabilitas agak lambat sampai sedang. I-43
Impact of RSPO Certification to Economy , Environment and Social of Oil Palm Plantation With Tanjung Sehati Smallholder, Jambi, Sumatera, Indonesia
Sifat kimia tanah menunjukkan bahwa pada tanah di areal kebun Gapoktan dan non Gapoktan, pH atau reaksi tanah tergolong masam. Namun demikian, kandungan C organik, N total, P-tersedia pada lahan Gapoktan lebih tinggi dibandingkan pada kandungan C organik tanah pada lahan non Gapoktan. Kondisi ini menunjukkan bahwa sumber unsur-unsur hara makro seperti N dan P pada lahan Gapoktan berasal dari pupuk organik. Nilai KTK pada lahan Gapoktan tergolong rendah, sedangkan pada lahan non Gapoktan adalah rendah sampai sedang. Tanah Gapoktan dan non Gapoktan mempunyai kejenuhan basah (KB) tergolong rendah. Secara alami, tanah Inseptisol dan Ultisol merupakan tanah-tanah dengan reaksi tanah dari sangat masam hingga masam, kandungan bahan organik dan unsur-unsur hara yag rendah sampai sangat rendah (Hardjowigeno, 2003).
4.2.2.3. Hutan Pada kajian hutan bahasan yang dikaji adalah bentuk upaya perlindungan lahan yang berhutan di sekitar dan di lokasi kebun anggota Gapoktan dan kegiatan yang berhubungan yang penebangan hutan yang dilakukan oleh anggota Gapoktan. Serta upaya pengelolaan lokasi konservasi yang dilakukan secara bersama oleh anggota Gapoktan. Hasil
analisis
menunjukkan
kegiatan
yang
berhubungan
dengan
perlindungan terhadap hutan, perlindungan kebun, dan kegiatan konservasi lainnya di lahan berhutan sebelum sertifikasi RSPO pada kategori rendah (67,14%) dan kategori sedang (32,85%). Setelah sertifikasi RSPO gasil berada pada kategori tinggi menjadi 100%. Artinya terjadi perubahan dampak positif sebelum dan sesudah sertifikasi RSPO pemikiran dan perlakuan anggota Gapoktan terhadap hutan. Hasil distribusi responden dapat dilihat pada Tabel 4.13.
I-44
Impact of RSPO Certification to Economy , Environment and Social of Oil Palm Plantation With Tanjung Sehati Smallholder, Jambi, Sumatera, Indonesia
Tabel 4.13: Distribusi responden berdasarkan kegiatan yang dilakukan oleh anggota Gapoktan pada indikator hutan sebelum dan sesudah sertifikasi RSPO Skor Kategori Sebelum Sesudah Persentase (%)
Frekuensi
11,6 – 13
Tinggi
10,4 11,5
Sedang
9 - 10,3
Rendah
Selanjutnya
0
Persentase (%)
Frekuensi
0
70 100 0
23
32,85
0
47
67,14
0 0
hasil analisis statistik
dengan menggunakan ”Uji tanda”
menunjukkan ᵡ² hitung sebesar 68,01 > ᵡ² tabel 3,841 yang artinya ada positif setelah sertifikasi RSPO perlakukan dan pemikiran anggota Gapoktan Tanjung Sehati terhadap indikatior hutan. Kenyataannya di lapangan terlihat bahwa upaya untuk melindungi lahan berhutan di lokasi dan sekitar kebun sebelumnya tidak ada, sebelumnya seluruh kebun yang terdapat di Gapoktan adalah satu hamparan yang telah ditanami dengan kebun kelapa sawit. Hanya beberapa anggota Gapoktan saja yang menanam karet dan gaharu, dan menanam jati disela tanaman kelapa sawit. Hutan yang ada menurut anggota Gapoktan masih cukup jauh dari lahan kebun. Setelah mendapat sertifikasi RSPO terjadi perubahan pemahaman dan pelaksanaan, Pada saat penelitian dilakukan lokasi sempadan sungai dan daerah cekungan sudah menjadi perhatian anggota Gapoktan. Tidak ada intensitas penebangan hutan yang dilakukan oleh anggota Gapoktan di lokasi sekitar kebun, karena lokasi kebun petani berupa hamparan kebun-kebun kelapa sawit yang berbatasan dengan kebun karet kelompok Gapoktan lainnya. Terkait dengan kegiatan penebangan hutan di wilayah Gapoktan Tanjung Sehati, tidak ada anggota Gapoktan yang melakukan penebangan hutan. Menurut hasil survey sebagian, lahan yang dimiliki oleh petani, berasal dari lahan pemberian dari orang tua. Sebagian kecil mengungkapkan bahwa dahulu sebelum terlibat dalam RSPO, kebun mereka masih berupa sesap atau belukar (Grassland). Selanjutnya mereka bakar baru
I-45
Impact of RSPO Certification to Economy , Environment and Social of Oil Palm Plantation With Tanjung Sehati Smallholder, Jambi, Sumatera, Indonesia
ditanami dengan tanaman kelapa sawit. Ada juga responden yang mengatakan bahwa mereka membeli lahan yang sudah jadi (Sutarno, 32 tahun, Kelompok Tani Kemang Jaya). Setelah sertifikasi anggota Gapoktan telah melakukan perlindungan terhadap sempadan sungai di kebun untuk dilindungi dengan tanaman hutan. yang diupayakan oleh anggota gapoktan adalah melindungi tanaman hutan yang telah ada. Sebelumnya seluruh areal ditanami dengan tanaman kelapa sawit.
Setelah sertifikasi telah ada
pemikiran untuk melakukan perlindungan terhadap lokasi sempadan dan cekungan untuk ditanami dengan tanaman pioner setempat. Kegiatan bersama dalam melindungi lokasi-lokasi konservasi dilakukan pada sungai-sungai yang ada yang melewati kebun kelapa sawit. Termasuk di dalamnya lokasi kebun yang topografinya sedikit miring dan dilalui oleh sungai maka masih ada sempadan sungai yang tidak ditanami total dengan tanaman kelapa sawit seperti yang dilakukan oleh Bapak Ribut Widodo, Kelompok Tani Sido Mulyo, lokasi sempadan ditanami dengan tanaman hutan seperti tanaman gaharu.
4.2.2.4. Sertifikat Lahan (Land Ownership Sertificate) Pada kajian persepsi dan perilaku petani anggota Gapoktan terhadap land ownership sertificate ditanyakan tentang kronologis legalitas lahan dan pengaruhnya terhadap anggota Gapoktan, selanjutnya juga yang berkaitan kepemilikan sertifikat lahan yang dimiliki oleh Anggota Gapoktan. Hasil distribusi responden, menunjukkan bahwa sebelum dan sesudah sertifikasi, bahwa upaya yang dilakukan oleh anggota Gapoktan untuk memperoleh kepemilikan sertifikat lahan sebelum dan sesudah sama pada kategori tinggi (100%). Tabel 4.13: Distribusi responden berdasarkan upaya yang dilakukan tentang sertifikat lahan sebelum dan sesudah sertifikasi RSPO Skor Kategori Sebelum Sesudah Frekuensi
Persentase (%)
Frekuensi
Persentase (%)
I-46
Impact of RSPO Certification to Economy , Environment and Social of Oil Palm Plantation With Tanjung Sehati Smallholder, Jambi, Sumatera, Indonesia
7,7 – 10
Tinggi
70
100
70
100
3,4 - 7,6
Sedang
0
0
0
0
0 - 3,3
Rendah
0
0
0
0
Hasil analisis statistik dengan “uji tanda” untuk sertifikat lahan menunjukkan~ tanda tidak terhingga, maknanya sertifikat lahan (Land Ownership Sertificate) tidak menunjukkan adanya dampak sebelum dan sesudah sertifikasi RSPO, artinya sebelum dan sesudah sertifikat lahan tetap merupakan hal dan yang paling utama bagi petani. Legalitas lahan dan dan dampaknya terhadap anggota oleh Gapoktan dirasakan sangat penting untuk diselesaikan. Legalitas berarti adanya suatu pengakuan terhadap lahan anggota Gapoktan, sehingga lahan-lahan yang menjadi milik anggota Gapoktan akan menjadi jelas kepemilikannya. Semua responden mengatakan, bahwa sertifikat lahan menjadi tujuan. sebelum dan sesudah terlibat dan mendapatkan sertifikasi RSPO. Pemikiran anggota Gapoktan adalah sama, yaitu sertifikat kepemilikan lahan penting untuk diperoleh.
4.2.2.5. Urbanisasi Urbanisasi disini dimaknai dengan adanya masyarakat yang keluar dari desa, karena desa dianggap sudah tidak mampu lagi untuk memberikan kehidupan pada petani. Urbanisasi dalam kajian ini ditandai, dengan berpindahnya penduduk dari Desa Mekar Jaya dan keluar dari keanggotaan Gapoktan. Hasil analisis responden sebelum sertifikasi pada kategori rendah (100%), dan setelah sertifikasi RSPO berubah menjadi pada kategori sedang (55,71%) dan pada kategori tinggi (44,29). Hasil distribusi tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.14. Tabel 4.14: Distribusi responden berdasarkan upaya perpidahan anggota gapoktan dari desa dan dari keanggotaan Gapoktan yang dilakukan sebelum dan sesudah sertifikasi RSPO Skor Kategori Sebelum Sesudah Frekuensi
Persentase
Frekuensi
Persentase
I-47
Impact of RSPO Certification to Economy , Environment and Social of Oil Palm Plantation With Tanjung Sehati Smallholder, Jambi, Sumatera, Indonesia
(%)
(%)
8,2 – 10
Tinggi
0 0
31
44,29
6,1 - 8,1
Sedang
0 0
39
55,71
4 - 6,0
Rendah
70 100
0
0,00
Kemudian analisis dilanjutkan dengan uji statistik “Uji tanda” menunjukkan ᵡ² hitung sebesar 68,01 > ᵡ² tabel 3,841 artinya ada dampak urbanisasi sebelum dan sesudah sertifikasi RSPO, bahwa setelah terlibat sertifikasi RSPO, antusias masyarakat untuk bertahan dan tinggal di desa semakin tinggi. “yang bermakna ada dampak positif urbanisasi sesudah sertifikasi RSPO. Perpindahan penduduk dari desa menuju ke kota menjadi berkurang dan memberikan dampak baik terhadap perkembangan masyarakat di sekitar Gapoktan. Urbanisasi yang terjadi secara alami di lingkungan berjalan baik. Perpindahan penduduk menuju kota dilakukan dengan tujuan untuk melanjutkan sekolah dan sudah banyak anak petani yang menjadi sarjana, yang berasal dari Desa Mekar Jaya, Jadi perpindahan bukan disebabkan oleh keinginan dari anggota Gapoktan, tapi karena kebutuhan sekolah anak, jadi yang melakukan migrasi bukan kepala keluarga, tetapi anak dengan usia sekolah.
4.2.2.6. Air Bersih A. Jumlah Air Bersih dan Kualitas Air Upaya ketersediaan air bersih yang dilakukan oleh Gapoktan tidak ada. Air bersih sudah tersedia dengan baik melalui sumur-sumur yang sudah anggota Gapoktan buat sebelum terlibat dalam RSPO. Dari sisi jumlah air bersih menurut hasil survey yang dilakukan menunjukkan, bahwa air bersih tersedia dengan baik dan tidak diperlukan upaya untuk melakukan ketersediaan air bersih. Hasil analisis distribusi responden terhadap pengelolaan air bersih, menunjukkan
I-48
Impact of RSPO Certification to Economy , Environment and Social of Oil Palm Plantation With Tanjung Sehati Smallholder, Jambi, Sumatera, Indonesia
Tabel 4.15: Distribusi responden berdasarkan pengelolaan air bersih oleh keanggotaan Gapoktan. yang dilakukan sebelum dan sesudah sertifikasi RSPO Skor Kategori Sebelum Sesudah Frekuensi
Persentase (%)
Frekuensi
Persentase (%)
10,1 - 15
Tinggi
0
0
0
0
5,1 - 10,0
Sedang
0
0
0
0
0 - 5,0
Rendah
70
100
70
100
Sama halnya dengan ketersediaan air bersih, baik anggota Gapoktan maupun bukan anggota Gapoktan tidak dibutuhkan untuk melakukan upaya ketersediaan air bersih. Mereka menganggap air bersih masih tersedia di desa. Hal ini dibuktikan dengan semakin membaiknya kualitas air di sumur-sumur masyarakat desa. Untuk meningkatkan kualitas air bersih belum diperlukan untuk dilakukan oleh Gapoktan. Air yang ada dianggap sudah memenuhi kualitas air bersih. Seperti yang disebutkan di atas bahwa sumur-sumur masyarakat masih bagus.
B. Kualitas Badan Air Permukaan Kualitas badan air permukaan (BAP), ditentukan oleh kondisi lingkungan di sekitarnya yang meliputi topografi, tataguna lahan serta aktivitas masyarakat yang ada di sekitarnya (Kodoatie dan Sjarief. 2005). Pada wilayah studi kondisi topografi umumnya terdiri dari berombak dan bergelombang. Kondisi topografi ini menyebabkan tanah mudah mengalami erosi, apalagi sebagian besar lahan merupakan perkebunan kelapa sawit dan semak belukar. Secara visual kualitas air sungai terlihat kurang baik yang ditunjukkan dengan warnanya yang kecoklatan dan keruh. Hal ini menunjukan adanya erosi yang membawa lapisan tanah ke badan air. Kualitas air permukaan ditentukan dengan pengambilan sampel air permukaan pada 3 anak sungai pada areal Gapoktan yaitu: 1. APG1: S 010 51’ 12,9”, E 1020 27’ 48,5”); 2. APG2: S 010 52’ 26,4”, S 1020 27’ 16,8”) dan APG3 (S ..0 ..’ ..”, E ...0 ..’ ...”). Sedangkan pada areal kontrol (non Gapoktan) diambil dua sampel air permupukaan yaitu APK1 (hulu Sungai Sahut) (S: 010 I-49
Impact of RSPO Certification to Economy , Environment and Social of Oil Palm Plantation With Tanjung Sehati Smallholder, Jambi, Sumatera, Indonesia
59’ 04,9”: E:1020 24’ 13,2”) dan APK2 (Hilir Sungai Sahut) (S:010 58’ 37,6”:E:1020 26’ 01,6”). Sampel air dari masing-masing air permukaan dianalisis di laboratorium. Hasil analisis kualitas AP disajikan pada Tabel 4.16. Pada Tabel 4.16. terlihat bahwa pada umumnya parameter-parameter sifat fisika dan kimia air di areal Gapoktan dan non Gapoktan masih berada di bawah baku mutu PPRI No.82/2001 dan Peraturan Gubernur Jambi No 20 Th 2007 Gol II. Namun demikian pada areal Gapoktan dan non Gapoktan, parameter yang menunjukkan nilai yang lebih tinggi dari baku mutu yaitu BOD, COD, nitrit, klorin dan sulfida.Selanjutnya nilai pH air permukaan pada areal kontrol (non Gapoktan) berada di luar kisaran baku mutu. Nilai biological oxygen demand (BOD)menggambarkan bahan organik yang dapat didekomposisi secara biologis. Nilai BOD yang lebih tinggi dari baku mutu diduga disebabkan adanya sisa bahan organik yang berasal dari sisa tanaman dan biota air yang mati dan membusuk pada perairan dan/atau berasal dari kegiatan masyarakat yang membuang sampah organik ke perairan. Meningkatnya kandungan bahan organik pada perairan akan meningkatkan nilai BOD.Nilai chemical oxygen demand (COD) menggambarkan jumlah total oksigen yang dibutuhkan untuk mengoksidasi bahan organik secara kimiawi, baik yang dapat dioksidasi secara biologis maupun yang sulit didegradasi secara biologis menjadi CO2 dan H2O (Effendi, 2003). Nilai COD yang tinggi menunjukkan adanya bahan organik yang resisten terhadap degradasi biologis seperti selulosa, tanin, lignin, fenol, benzena dan lain-lain. Sumber sulfida dan nitrit adalah adanya bahan organik dalam perairan, sedangkan klorin di alam dapat berasal dari batuan mineral seperti sodalite (Na8(AlSiO4)6), NaCl, KCl dan CaCl2. Sedangkan, nilai pH air permukaan yang rendah disebabkan adanya asam-asam organik yang berasal dari hasil dekomposisi bahan-bahan organik. Tabel 4.16. Hasil Pengujian Kualitas Air Permukaan areal Gapoktan dan non Gapoktan/Desa Kontrol Hasil Pengukuran No
Parameter
Satuan APG 1
A.
Baku Mutu*
APG 2
APG 3
APK 1
APK 2
(Gol. II)
FISIKA
I-50
Impact of RSPO Certification to Economy , Environment and Social of Oil Palm Plantation With Tanjung Sehati Smallholder, Jambi, Sumatera, Indonesia
1
Suhu
oC
27,5
28,1
29,6
27,5
29
±30C
2
TDS
mg/L
95
102
98
40
48
1000
3
TSS
mg/L
6
<2
<2
4
6
50
B.
KIMIA
1
pH
-
6,8
6,7
6,5
5,6
5,7
6-9
2
BOD5
mg/L
13,7
20,6
14,5
18,7
15,9
3
3
COD
mg/L
35,4
57,3
32,9
59,2
43,2
25
4
Oksigen terlarut (DO)
mg/L
4
4,2
3,9
3,6
3,8
4
5
Fosfat total (PO4)
mg/L
0,166
0,185
0,178
0,121
0,156
0,2
6
Nitrat (NO3-N)
mg/L
1,1
1,15
1,2
0,09
0,04
10
Amonia bebas (NH3N)
<0,181
<0,181
7
mg/L
<0,181
8
Arsen (As)
mg/L
<0,02
<0,02
<0,02
<0,02
<0,02
1
9
Kobalt (Co)
mg/L
<0,001
<0,001
<0,001
<0,001
<0,001
0,2
10
Barium (Ba)
mg/L
<0,005
<0,005
<0,005
<0,005
<0,005
-
11
Boron (B)
mg/L
<0,01
<0,01
<0,01
<0,01
<0,01
1
12
Selenium (Se)
mg/L
<0,01
<0,01
<0,01
<0,01
<0,01
0,05
13
Kadmium (Cd)
mg/L
<0,001
<0,001
<0,001
<0,001
<0,001
0,01
14
Cr VI (Cr 6+)
mg/L
<0,013
<0,013
0,018
0,008
0,007
0,05
15
Tembaga (Cu)
mg/L
<0,01
<0,01
0,01
<0,01
<0,01
0,02
16
Besi (Fe)
mg/L
<0,01
0,04
0,02
<0,01
0,01
-
17
Timbal (Pb)
mg/L
<0,01
<0,01
<0,01
<0,01
<0,01
0,03
18
Mangan (Mn)
mg/L
<0,011
0,011
<0,011
0,012
0,023
-
19
Air raksa (Hg)
mg/L
<0,001
<0,001
<0,001
<0,001
<0,001
0,002
20
Seng (Zn)
mg/L
0,037
<0,021
0,046
0,028
0,035
0,05
21
Khlorida (Cl)
mg/L
<0,25
0,98
8,86
<0,25
<0,25
-
22
Sianida (CN)
mg/L
0,02
0,018
0,013
0,011
0,013
0,2
23
Fluorida (F)
mg/L
0,65
3,642
3,452
0,817
0,937
1,5
24
Nitrit (NO2-N)
mg/L
2,33
<0,06
3
0,33
0,5
0,06
25
Sulfat (SO4)
mg/L
4,294
14,68
11,802
10,038
7,923
-
<0,054 <0,054
-
I-51
Impact of RSPO Certification to Economy , Environment and Social of Oil Palm Plantation With Tanjung Sehati Smallholder, Jambi, Sumatera, Indonesia
26
Khlorin bebas (Cl2)
mg/L
0,04
0,85
0,03
0,03
0,04
0,03
27
Sulfida (H2S)
mg/L
0,019
0,006
0,018
0,018
0,018
0,002
28
Minyak Lemak
µ/L
<1000
<1000
<1000
4800
6000
1000
C.
MIKROBIOLOGI
1
Total coliform
MPN/100ml
1100
1700
1400
1300
1500
5000
2
Fecal coliform
MPN/100ml
200
240
260
140
144
1000
Keterangan:*PPRI No.82/2001: Laboratorium: Gobal
C. Kualitas Air Sumur Kualitas air sumur atau air tanah dangkal ditentukan oleh kondisi geologi dan topografi dari suatu wilayah serta aktivitas yang ada disekitarnya. Pada wilayah studi tidak terlihat adanya sumber pencemar yang dapat menurunkan kualitas air sumur. Air sumur digunakan penduduk untuk air minum, mandi dan mencuci.Penilaian kualitas air sumur penduduk dilakukan dengan pengambilan sampel air sumur penduduk pada dua lokasi yaitu satu lokasi di areal Gapoktan (ABG: S 010 51’ 55”, E 1020 27’ 23,7”) dan satu lokasi di areal kontrol (non Gapoktan) ABK: S 010 58’ 22,8”, E 1020 25’ 05,0”) dan kemudian dianalisis di laboratorium. Hasil analisis kualitas air sumur disajikan pada Tabel 4.17. Tabel 4.17. Hasil Pengujian Kualitas Air Tanah areal Gapoktan dan non Gapoktan
Hasil No
Parameter
A.
FISIKA
1
Suhu
2
Zat padat terlarut (TDS)
3
Bau
4
Warna
5
Rasa
6
Kekeruhan
Satuan
Baku Mutu* ABG
ABK
oC
30,2
28
±3oC
mg/L
91
44
1500
-
Tdk Berbau
Tdk Berbau
Tdk.berbau
TCU
5
1,5
50
-
Tdk berasa
Tdk berasa
Tdk.berasa
NTU
17
<1
25
I-52
Impact of RSPO Certification to Economy , Environment and Social of Oil Palm Plantation With Tanjung Sehati Smallholder, Jambi, Sumatera, Indonesia
B.
KIMIA
1
pH
2
-
7,1
5,3
6,5 - 9,0
Khlorida (Cl)
mg/L
2,46
14,57
600
3
Kesadahan total (CaCO3)
mg/L
<2,0
14,65
500
4
Fluorida (F)
mg/L
3,291
0,865
1,5
5
Khromium heksavalen (Cr VI)
mg/L
0,029
<0,004
0,05
6
Nitrit (NO2-N)
mg/L
0,33
0,33
1
7
Nitrat (NO3-N)
mg/L
1,5
0,08
10
8
Sulfat (SO4)
mg/L
34,903
<0,206
400
9
Air Raksa (Hg)
mg/L
<0,001
<0,001
0,001
10
Arsen (As)
mg/L
<0,002
<0,002
0,05
11
Besi (Fe)
mg/L
0,19
<0,01
1
12
Kadmium (Cd)
mg/L
<0,004
<0,004
0,005
13
Mangan (Mn)
mg/L
<0,007
<0,007
0,5
14
Selenium (Se)
mg/L
<0,002
<0,002
0,01
15
Seng (Zn)
mg/L
<0,001
<0,001
15
16
Sianida (CN)
mg/L
<0,01
<0,01
0,1
17
Timbal (Pb)
mg/L
<0,03
<0,03
0,05
Keterangan:*Permenkes RI No. 416/Men kes /PER/IX/1990
Parameter sifat fisika dan sifat kimia kualitas air sumur penduduk umumnya tidak menunjukkan nilai yang berada diatas baku mutu untuk air bersih, yaitu air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia (Permenkes RI) No. 416/Menkes/Per/IX/1990. Parameter yang berada diluar kisaran baku mutu adalah pH dari ABK (sumur non Gapoktan) yaitu 5,3 sedangkan kisaran baku mutu adalah 6,5-9. Hal ini disebabkan karena tanah dimana air itu berada mempunyai nilai pH yang rendah dan sifat air ditentukan kondisi lingkungan dimana air itu berada. Sedangkan pada sumur ABG (Gapoktan) kandungan fluorida berada diatas baku mutu yaitu 3,291 mg/L, sedangkan baku mutu adalah 1,5 mg/L. Sumber fluorida di alam dapat berasal dari fluorspar (CaF2), cryolite (Na3AlF6) I-53
Impact of RSPO Certification to Economy , Environment and Social of Oil Palm Plantation With Tanjung Sehati Smallholder, Jambi, Sumatera, Indonesia
dan fluorapatit. Pada air tanah dalam, kadar fluorida mencapai 10 mg/L (McNeely et al., 1979 dalam Effendi, 2003).
4.2.2.7. Keanekaragaman Hayati/Biodiversity A.
Ekosistem Ekosistem pada kajian adalah ekosistem yang ada pada lahan yang masih
tersedia untuk perlindungan tanaman dan keinginan serta pemikiran anggota Gapoktan untuk melakukan perlindungan terhadap berbagai jenis tanaman. Dalam kontek ekosistem yang menjadi fokus adalah jenis tanaman yang ditanam memiliki manfaat pada perlindungan terhadap, tanah, air dan udara. Hasil analisis distribusi responden berdasarkan ekosistem yang dilakukan anggota Gapoktan sebelum sertifikasi RSPO kategori rendah (70%), sedang (0 %) dan tinggi (0 %), dan setelah sertifikasi RSPO kategori rendah (0%), kategori sedang (44,29%) dan kategori tinggi (34,29%). Disetribusi responden dapat dilihat pada Tabel 4.17.
Tabel 4.17: Distribusi responden berdasarkan ekosistem yang dilakukan anggota Gapoktan sebelum dan sesudah sertifikasi RSPO Skor Kategori Sebelum Sesudah Frekuensi
Persentase (%)
Persentase (%)
Frekuensi
4,8 – 6
Tinggi
0 0
24
34,29
3,4 - 4,7
Sedang
0 0
31
44,29
2 - 3,3
Rendah
70 100
15
21,43
Selanjutnya hasil analisis statistik dengan “uji tanda” untuk indikator ekosistem menunjukkan ᵡ² hitung sebesar 65,01 > ᵡ² tabel 3,841 yang bermakna, bahwa ada dampak positif sertifkat RSPO terhadap indikator ekosistem. Hal ini dikaji melalui persepsi anggota Gapoktan yang diwawancarai dan observasi lapangan yang dilakukan terhadap ekosistem.
I-54
Impact of RSPO Certification to Economy , Environment and Social of Oil Palm Plantation With Tanjung Sehati Smallholder, Jambi, Sumatera, Indonesia
Untuk aspek biodiversity terkait dengan ekosistem belum tersedia areal secara khusus yang diperuntukkan untuk melindungi berbagai jenis tanaman di lokasi kebun petani. Tanaman yang ada di anggota Gapoktan selain kelapa sawit juga ada tanaman karet, dan tanaman gaharu. Wawancara dengan anggota Gapoktan memperlihatkan dampak positif setelah sertifikasi RSPO, ditunjukkan dengan perubahan pemikiran dan pemahaman dari anggota Gapoktan tentang ekosistem menjadi bertambah ke arah yang lebih positif. Pada saat observasi lapangan terlihat adanya perlakuan anggota Gapoktan terhadap perlindingan sempadan setelah sertifikasi RSPO. Ketika ada tanaman kelapa sawit yang harus direplanting di lokasi sempadan sungai diganti dengan tanaman hutan. Tanaman untuk melindungi berbagai jenis tanaman lebih diperuntukkan ditanam di pekarangan rumah. Untuk tanaman seperti tanaman obat diorganisir melalui organisasi Rukun Tetangga (RT).
B.
Spesies Membahas upaya yang dilakukan oleh anggota Gapoktan baik spisies yang
bersifat insitu dan eksitu. Hasil analisis menunjukkan distribusi responden terhadap pengelolaan spesies sebelum sertifikasi RSPO pada kategori rendah (90%) dan sedang (10%), terjadi perubahan kearah positif setelah memperoleh sertifikasi RSPO menjadi pada kategori tinggi (5,71%) dan kategori sedang (37,14) dan kategori rendah (57,14). Tabel 4.17: Distribusi responden berdasarkan pengelolaan spicies oleh keanggotaan Gapoktan. yang dilakukan sebelum dan sesudah sertifikasi RSPO Skor Kategori Sebelum Sesudah Persentase (%)
Frekuensi
Persentase (%)
Frekuensi
6,6 – 8
Tinggi
0
0
4
5,71
4,8 - 6,5
Sedang
7
10
26
37,14
3 - 4,7
Rendah
63
90
40
57,14
Hasil analisis uji statistik dengan “Uji Tanda menunjukkan ᵡ² hitung sebesar 50,77 > ᵡ² tabel 3,841 maknanya hasil ada dampak positif, artinya sertifikasi RSPO
I-55
Impact of RSPO Certification to Economy , Environment and Social of Oil Palm Plantation With Tanjung Sehati Smallholder, Jambi, Sumatera, Indonesia
Gapoktan Tanjung Sehati terhadap indikatior spicies bermakna positif dilihat dari persepsi masyarakat. Terkait dengan upaya mempertahankan keanekaragaman hayati berupa telag ada dilakukan, namun sifatnya masih ditanam di lahan pekarangan. Hal ini lebih disebabkan karena seluruh areal ditanami dengan tanaman kelapa sawit yang sifatnya monokultur, namun bukan dikarenakan tidak ada keinginan. Hanya sebagian kecil wilayah di sempadan sungai yang tetap dipertahankan.
4.3. Ekonomi 4.3.1. Pendapatan Kajian pendapatan pada Gapoktan Tanjung Sehati adalah, hasil usaha dari pengelolaan kelapa sawit dan management organisasi pasar yang berlangsung untuk meningkatkan pendapatan anggota. Distribusi Tabel 4.17: Distribusi responden berdasarkan pendapatan anggota Gapoktan. yang diperoleh sebelum dan sesudah sertifikasi RSPO Skor Kategori Sebelum Sesudah Frekuensi
Persentase (%)
Frekuensi
Persentase (%)
11,1 – 15
Tinggi
0
0
70
100
7,1 - 11,0
Sedang
0
0
0
0
3 - 7,0
Rendah
70
100
0
0
Hasil uji statistik “Uji tanda” menunjukkan ᵡ² hitung sebesar 68,01 > ᵡ² tabel 3,841 artinya ada dampak positif, sebelum dan sesudah sertifikasi terhadap indikator pendapatan dari penjualan TBS. Sebelum sertifikasi RSPO, terdapat tengkulak yang menampung hasil petani sebelumnya. Namun setelah sertifikasi organisasi Gapoktan aktifkan kembali, petani menjual TBS melalui kelompok. Organisasi seperti KUD sudah diaktifkan. Dari penjualan melalui Gapoktan petani menerima keuntungan Rp 200/kg.Walaupun meknisme harga TBS telah ditetapkan, namun inisiatif tengkulak untuk menentukan harga juga dapat berlangsung. Mekanisme harga yang seharusnya disepakati sebagai berikut: Gambar4.1: Mekanisme Penetapan Harga TBS I-56
Impact of RSPO Certification to Economy , Environment and Social of Oil Palm Plantation With Tanjung Sehati Smallholder, Jambi, Sumatera, Indonesia
Bapeda, Biro Ekbang, Disbun, Disperindag, Perwakilan Dinas KoperasiPetaniUKM
Instansi Pemerintah
Petani
- Perwakilan Kebun Plasma - Perusahaan KKPA Gapki, - Swadaya Mitra Akpasindo
Perusahaan Mitra Asosiasi
PERUMUSAN TIM HARGA TBS FORMULA PERHITUNGAN HARGA TBS (PERMENTAN NO 7 TAHUN 2010)
Harg a TBS
Media
H TBS = K (Hms x Rms + His x Ris)
- Gapoktan/ Wakil petani - Instansi - Perusahaan
H TBS : Harga TBS yang diterima oleh pekebun di tingkat pabrik dinyatakan dalam Rp/Kg.
POKJA TIM PENETAPAN HARGA TBS PROVINSI JAMBI : K. Indeks proporsi yang
Data yang harus dikirimmenunjukkan dari perusahaan bagian(H-1) yang diterima oleh pekebun,
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Produksi TBS bulan sebelumnya. dinyatakan dalam Volume CPO Ekspor/Lokal persentase (%) Harga CPO Ekspor/Lokal Hmssawit) : hargaEkspor/Lokal rata-rata minyak Colume PK (inti sawit kasar (CPO) tertimbang Harga PK (inti Sawit) Ekspor/Lokal realisasi penjualan ekspor Biaya pemasaran (FOB) dan lokal masingBiaya angkut CPO dari PKS ke pelabuhan. masing perusahaan pada Biaya pengolahan periode sebelumnya Biaya penyusutan dinyatakan dalam Rp/Kg Walaupun terjadi perubahan positif sebelum dan sesudah sertifikasi RSPO (POINT 2 S/D 9 DATA SENIN/D MINGGU PERIODE : rendaman minyak SEBELUMNYA. terhadap pendapatan yang diperoleh oleh Rms petani anggota Gapoktan. Sebelumnya petani sawit kasar (CPO),
dinyatakan dalam keuntungan dari harga yang menjual hasil TBS ke Toke (middleman), Toke mengambil persentase (%)
berlaku sebesar Rp 200/kg. Artinya setiap petani yang tergabung dalam Gapoktan HIS : harga rata-rata inti
Tanjung Sehati yang telah bersertifikasi mendapat keuntungan dari setiap kilo yang sawit (PK) tertimbang realisasi penjualan ekspor
mereka jual sebesar Rp. 200/kg. Kalau petani yang bersertifikasi yang tergabung dalam (FOB) dan lokal masingmasing perusahaan pada Gapoktan akan menyerahkan Rp 5/kgUntuk organisasi dalam Gapoktan, berarti petani periode sebelumnya,
dalam Rp/Kg masih memiliki keuntungan Rp 150/kg. Daridinyatakan setiap kg TBS yang mereka jual. Perhitungan
ini dapat dijabarkan secara sederhana rata-rata produksi pertahun 4500 ton TBS di Gapoktan Tanjung Sehati. Artinya kelompok petani akan memperoleh keuntungan Rp 67.500.000/thn,
atau
dapat
dikonversi
rata-rata
petani
memperoleh
Rp.
315.429,56/tahun/petani. Selain itu petani juga akan memperoleh hasil penjualan sertifikat, karena petani telah memperoleh sertifikasi RSPO. Sebagai ilustrasi dapat dijabarkan benefit sertifikasi yang dilihat dari peningkatan income sebagai berikut; total produksi TBS petani 4.500 ton/tahun. Dengan
I-57
Impact of RSPO Certification to Economy , Environment and Social of Oil Palm Plantation With Tanjung Sehati Smallholder, Jambi, Sumatera, Indonesia
nilai konversi; 900 CPO dengan harga $10, dan 202 PKO harga $100 (ini akan diterima oleh gapoktan dari pembeli. Jumlah keseluruhan adalah sebesar 350.000.000/th 4.500 Ton TBS : 350.000.000 = 77.000/ton/thn. Artinya petani yang tergabung dalam kelompok sebanyak 214 petani di Gapoktan Tanjung Sehati akan memperoleh peningkatan income sangat kecil dan tidak sebanding dengan cost yang akan dikeluarkan untuk bertahan tetap menjadi anggota RSPO, yang harus dilaksanakan dengan membayar biaya Audit yang cukup tinggi, walaupun demikian petani akan mendapat multiplyer effect yang lain. Cara pandang orang luar, baik itu organisasi maupun pemerintah akan lain terhadap Gapoktan Tanjung Sehati, dari tambahan nilai sosial ini Gapoktan Tanjung Sehati mendapat banyak dukungan dan penghargaan, sebagai petani smallholder yang bersertifikat RSPO, artinya telah melakukan praktekpraktek budidaya pertanian dan management yang berwawasan lingkungan. Dengan demikian selayaknya jika terdapat perusahaan yang bersertifikasi di sekitar Gapoktan Tanjung Sehati, membeli TBS Gapoktan Tanjung Sehati dengan harga beli lebih tinggi dan lebih layak, seharusnya ada tambahan peningkatan harga. Selanjutnya gambaran produksi pada Tahun 2013 untuk masing-masing kelompok tani dalam Gapoktan Tanjung Sehati dapat dijabarkan sebagai berikut:
Gambar :4.2.
Variasi Produksi TBS Pada Kelompok Tani Sidomakmur Gapoktan Tanjung Sehati
I-58
Impact of RSPO Certification to Economy , Environment and Social of Oil Palm Plantation With Tanjung Sehati Smallholder, Jambi, Sumatera, Indonesia
Dari data produksi yang diperoleh pada Tahun 2013 dimulai pada bulan Januari sampai pada bulan Desember 2013, terlihat variasi pertumbuhan produksi yang tidak linier dalam kurun waktu satu tahun. Puncak kenaikan produksi TBS berada pada bulan November 2013.
Gambar :4.3.
Variasi Produksi TBS Pada Kelompok Tani Sido Maju Gapoktan Tanjung Sehati
Pada Gambar 4.3 menunjukkan variasi produksi TBS yang sama, bahwa produksi TBS tidak bergerak linear, namun bervariasi, yaitu produksi berada pada posisi puncak pada bulan Oktober 2013.
I-59
Impact of RSPO Certification to Economy , Environment and Social of Oil Palm Plantation With Tanjung Sehati Smallholder, Jambi, Sumatera, Indonesia
Gambar :4.4.
Variasi Produksi TBS Pada Kelompok Tani Mandiri Jaya Gapoktan Tanjung Sehati
Pada Gambar 4.4. di Kelompok Mandiri Jaya Gapoktan Tanjung Sehati, bahwa produksi bulan April sampai bulan bulan Agustus bergerak turun dan naiknya produksi yang sangat tidak stabil, dan bergerak linier pada bulan September sampai pada bulan Desember 2014.
Gambar :4.5.
Variasi Produksi TBS Pada Kelompok Tani Sumber Hasil
Gapoktan Tanjung Sehati
I-60
Impact of RSPO Certification to Economy , Environment and Social of Oil Palm Plantation With Tanjung Sehati Smallholder, Jambi, Sumatera, Indonesia
Gambar 4.5 menunjukkan produksi TBS yang tidak stabil dan produksi puncak berada pada bulan November 2013.
Gambar :4.6.
Variasi Produksi TBS Pada Kelompok Tani Kemang Jaya Gapktan Tanjung Sehati
Gambar 4.6 menunjukkan variasi produksi yang tidak stabil, dan berada pada puncak produksi TBS tertinggi pada bulan November 2013.
I-61
Impact of RSPO Certification to Economy , Environment and Social of Oil Palm Plantation With Tanjung Sehati Smallholder, Jambi, Sumatera, Indonesia
Gambar :4.7.
Variasi Produksi TBS Pada Kelompok Tani Sido Mulyo Gapoktan Tanjung Sehati
Gambar 4.7, menunjukkan bahwa produksi tidak linier, produksi tertinggi berada pada bulan November 2013 dan produksi terendah pada bulan Juni 2013. Dari gambaran hasil produksi di atas, peneliti kesulitan untuk menyatakan, bahwa produksi sangat signifikan berdampak positif, namun peneliti dapat memastikan ada dampak positif terhadap produksi, hal ini ditunjukkan dengan hasil Laboratorium yang menujukkan kandungan C organik di lahan kebun Gapoktan dibandingkan dengan Desa Kontrol yaitu Desa Sungai Sahut cukup tinggi. Hasil ini dipastikan dapat berpengaruh terhadap kenaikan produksi. Dicurigai, bahwa bulan-bulan produksi meningkat adalah pada bulan dimana harga TBS bergerak naik, dan bulan-bulan dimana produksi TBS menurun seperti pada bulan Juni 2013, adalah titik terendah harga TBS di pasaran penjualan. Jadi ketidaklinieran produksi lebih disebabkan oleh harga pasar. Karena petani cendrung tidak melakukan pemanenan pada saat harga rendah. Artinya sebenarnya terdapat dampak positif sertifikasi RSPO terhadap produksi, namun nilai yang tercatat pada produksi ditentukan oleh harga yang berlaku pada saat itu.
4.3.2. Struktur Pasar Dampak indikator kajian dilihat pada lembaga yang bergerak dipasar pembelian dan penjualan TBS kelapa sawit. Distribusi responden berdasarkan lembaga pembeli dan penjual pada tingkat desa, kecamatan dan kabupaten sebelum dan sesudah anggota Gapoktan Tanjung Sehati. Hasil analisis memperlihatkan distribusi responden berdasarkan struktur pasar yang diperoleh sebelum dan sesudah sertifikasi RSPO. Sebelum sertifikasi RSPO berada pada kategori rendah (100%). Setelah sertifikasi kategori tinggi (68%), dan pada kategori sedang (2%), dan pada kategori rendah (0,00%). Tabel 4.17: Distribusi responden berdasarkan struktur pasar yang berlaku diperoleh sebelum dan sesudah sertifikasi RSPO Skor Kategori Sebelum Sesudah Frekuensi
Persentase (%)
Frekuensi
Persentase (%)
I-62
Impact of RSPO Certification to Economy , Environment and Social of Oil Palm Plantation With Tanjung Sehati Smallholder, Jambi, Sumatera, Indonesia
16,6 - 21
Tinggi
0 0
68
97,14
11,8 - 16,5
Sedang
0 0
2
2,86
7 - 11,7
Rendah
70 100
0
0,00
Hasil analisis statistik dengan “uji tanda” menunjukkan ᵡ² hitung sebesar 68,01 > ᵡ² tabel 3,841 terdapat dampak positif sebelum dan sesudah sertifikasi terhadap Struktur Pasar. Dalam struktur pasar ada alur keluaran dari hasil produksi yang telah dihasilkan, hal ini sangat menguntungkan bagi Gapoktan yang telah bersertifikasi, karena harga yang ditawarkan lebih terbuka dan dilayani secara satu pintu oleh Koperasi Unit Desa. Koperasi sangat berperan dalam menentukan harga. Kehilangan persentase yang akan diterima petani akan semakin kecil. Di desa kontrol yaitu di Desa Sungai Sahut, menunjukkan perbedaan, kondisi pasar sangat ditentukan oleh tengkulak, terdapat enam tengkulak di lokasi desa kontrol, enam orang tengkulak inilah yang menentukan harga, namun ketentuan harga, dan kenaikan yang dilakukan oleh tengkulak tidak boleh lebih dari Rp 200/kg. Data mengenai harga TBS pada beberapa tingkatan dapat dilihat pada Tabel .19: Tabel: 4.19. Perkembangan Harga TBS Kelapa Sawit di Beberapa Tingkatan
Harga Tahun Perusahaan
Tengkulak
Kelompok
2009
1.500
1.200
1.200
2010
1.725
1.425
1.530
2011
1.800
1.500
1.630
2012
1.318
1.018
1.148
2013
1.490
1.270
1.290
1.900
1.680
1.700
Gambar 4.8: Grafik Perbedaan Harga Pabrik, Tengkulak dan Kelompok
I-63
Impact of RSPO Certification to Economy , Environment and Social of Oil Palm Plantation With Tanjung Sehati Smallholder, Jambi, Sumatera, Indonesia
Penjualan TBS Gapoktan Tanjung Sehati dilakukan ke perusahaan : 1. PT Sari Aditya Loka (SAL) 2. PT Agrindo Indah Persada (AIP)
Dari hasil wawancara dengan kepala Gapoktan, menunjukkan adanya kekhawatiran, tentang biaya audit, dan proses untuk mempertahankan sertifikat RSPO yang membutuhkan biaya yang cukup besar. Kekahwatiran petani independent telah diantisipasi oleh RSPO. Bentuk antisipasi yang dilakukan oleh RSPO adalah adanya peluang bagi petani independent yang bersertifikasi untuk mendapatkan RSSF. Petani Independent dapat memperoleh peluang untuk mendapatkan dana RSSF dalam cakupan untuk:
Membangun kesadaran
Sistem pengawasan internal/organisasi
pelatihan petani tentang praktek pertanian yang baik dan persyaratan lain yang relevan
Penilaian HCV/SEI
Audit pra sertifikasi
I-64
Impact of RSPO Certification to Economy , Environment and Social of Oil Palm Plantation With Tanjung Sehati Smallholder, Jambi, Sumatera, Indonesia
Manajemen Proyek Apabila ada, suatu organisasi dan tertarik untuk bergabung dengan RSPO untuk
mendukung smallhoder menjadi produsen kelapa sawit yang berkelanjutan dan akhirnya menjadi RSPO yang bersertifikasi, maka dapat dibantu pada project ini dengan: 1. Menjadi seorang Penyandang Dana-Pendamping untuk mendukung proyek small holder. Prosesnya seperti pada gambar beikut:
RSSF
Kelompok Smalholder
Proyek Smallholder
Anda/perusahaann nn
Gambar 4.8. Mendukung Smallhoder melalui organisasi yang telah bekerja dengan petani sawit. Prosesnya seperti pada gambar berikut:
RSSF Kelompok Smallholder
Proyek Smallholder
Organisaisi yang sudah didirikan
Anda/perusahaan
3. Membeli produk kelapa sawit yang bersertifikat yang secara fisik bersumber dari Kelompok smallholder yang bersertikasi. 4. Membeli sertifikat hijau Smallholder dari Green Palm
I-65
Impact of RSPO Certification to Economy , Environment and Social of Oil Palm Plantation With Tanjung Sehati Smallholder, Jambi, Sumatera, Indonesia
Tata Kelola RSSF
Pimpinan Dewan RSPO Kelompok Kerja Smallholder RSPO ?
Sekretariat RSPO
Manajer Pendanaan Smallholder
Hal yang mendukung yang melatar belakangi pendanaan RSSF dan tata kelolanya sebagai berikut: a. Dana pendukung smallhoder RSPO diciptakan oleh RSPO untuk mendukung petani penanam kelapa sawit dalam bentuk smallhoder. Dana disetujui pada Tanggal 29 Oktober Tahun 2012 di Singapore. b. Dewan Eksekutif RSPO telah memutuskan untuk menyisihkan 10% dari keuntungan yang diperoleh melalui penjualan RSPO ditambah dengan 50% dari sisa kelebihan setelah pembayaran pajak tahunan, diperuntukan untuk mendudukung smallhoders menjadi RSPO yang bersertifikasi. c. Dana ini dimaksudkan untuk fokus pada smallhoder yang menghasilkan kelapa sawit, pihak yang menerima manfaat adalah smallholders di dalam sektor kelapa sawit dan pemohon dana merupakan manager kelompok dari smallholder independent dan agen agen pemberi dukungan. d. Tujuan langsung adalah untuk: 1). Memfasilitasi akses menuju sertifikasi RSPO untuk petani (smallholder) penghasil kelapa sawit independen
I-66
Impact of RSPO Certification to Economy , Environment and Social of Oil Palm Plantation With Tanjung Sehati Smallholder, Jambi, Sumatera, Indonesia
2). Meningkatkan praktek prakatek produksi yang berkelanjutan dari smallholder penghasil kelapa sawit independen dan; 3). Mempromosikan penigkatan produksi kelapa sawit berkelanjutan yang mempunyai sertikat RSPO. e. Misi soisal dari pendanaan ini adalah di definisi untuk menjamin bahwa smallholder independen meningkatkan sumber matapencaharian mereka dengan mengambil manfaat dari standard RSPO dan praktek yang terbaik. Dampak lingkungan, ekonomi dan sosial merupakan aspek dasar dari sertifikasi RSPO. f. Dalam jangka panjang, dana dapat menjadi investasi keuangan dalam peningkatan hasil produksi, misalnya input pupuk atau penanaman kembali. Ruang lingkup mungkin bisa diperluas termasuk merencanakan smallholder dan smallholder terkait dan peningkatan perbaikan hasil investasi, tidak hanya dari sudut pandang dampak sosial, tetapi juga termasuk dari sudut pandang risiko.
4.3.4. Transportasi Pada kajian transportasi pertanyaan yang diajukan pada responden lebih menjurus ke keuntungan yang diperoleh ketika transportasi di akomodir oleh Gapoktan secara terorganisir. Hasil analisis menjelaskan, bahwa distribusi transportasi sebelum sertifikasi tidak menguntungkan, dengan distribusi responden berada pada kategiri rendah sebesar 100%, sedangkan pada sertelah sertifikasi berada pada kategori Tinggi (97,14%) dan pada katero sedang (2,86%). Hasil distribu responden dapat dilihat pada Tabel 4.18. Tabel 4.18: Distribusi responden berdasarkan indikator transportasi yang berlaku diperoleh sebelum dan sesudah sertifikasi RSPO Skor Kategori Sebelum Sesudah Frekuensi
Persentase (%)
Persentase (%)
Frekuensi
6,8 - 9
Tinggi
0
0
68
97,14
4,4 - 6,7
Sedang
0
0
2
2,86
2 - 4,3
Rendah
70
100
0
0,00
I-67
Impact of RSPO Certification to Economy , Environment and Social of Oil Palm Plantation With Tanjung Sehati Smallholder, Jambi, Sumatera, Indonesia
Hasil analisis statistik dengan “uji tanda” menunjukkan ᵡ² hitung sebesar 68,01 > ᵡ² tabel 3,841 maknanya terdapat dampak positif sesudah sertifikasi RSPO terhadap indikator transportasi, sebelumnya transportasi dikendalikan oleh midleman, setelah sertifikasi RSPO transportasi produksi diatur dalam organisasi Gapoktan Tanjung Sehati, diorganisir secara terbuka dan tranparan. Anggota Gapoktan menyatakan sistem yang dilakukan sekarang sangat menguntungkan bagi Gapoktan, karena harga yang ditawarkan lebih terbuka dan dilayani secara satu pintu oleh Koperasi Unit Desa. Koperasi sangat berperan dalam menentukan harga. Kehilangan persentase yang akan diterima petani akan semakin kecil. Di desa kontrol yaitu di Desa Sungai Sahut, pola yang berlaku sangat berbeda, pasar sangat ditentukan oleh tengkulak. Terdapat enam tengkulak di lokasi desa kontrol, enam orang tengkulak yang berdomisili di Desa Sungai Sahut yang menentukan harga. Artinya petani Anggota Gapoktan Tanjung Sehati setelah sertifikasi RSPO lebih tertib dan lebih mendapatkan keuntungan dibandingkan sebelum sertiifikasi dan dibandingkan dengan desa tetangga dalam sisi transportasi.
4.3.5. Kelembagaan 4.3.5.1. Organisasi Organisasi yang telah ada telah diperkuat dapat menjalankan kewajiban sesuai dengan fungsinya setelah terlibat dan mendapat sertifikasi RSPO. Hasil analisis yang berhubungan dengan organisasi pada Gapoktan Tanjung Sehati menunjukkan kategori rendah (100%) sebelum bersertifikasi RSPO, dan berada pada kategori tinggi (97,71), kategori rendah (4,29). Hasil distribusi dapat dilihat pada Tabel 4.19. Tabel 4.19: Distribusi responden berdasarkan indikator Organisasi pada tingkat Gapoktan diperoleh sebelum dan sesudah sertifikasi RSPO Skor Kategori Sebelum Sesudah
3,8 – 5
Tinggi
Frekuensi
Persentase (%)
0
0
Persentase (%)
Frekuensi
67
95,71
I-68
Impact of RSPO Certification to Economy , Environment and Social of Oil Palm Plantation With Tanjung Sehati Smallholder, Jambi, Sumatera, Indonesia
2,4 - 3,7
Sedang
0
0
0
0,00
1 - 2,3
Rendah
70
100
3
4,29
Hasil analisis statistik dengan “uji tanda” menunjukkan ᵡ² hitung sebesar 67,01 > ᵡ² tabel 3,841 terdapat dampak positif sesudah sertifikasi RSPO terhadap indikator organisasi. Hal ini ditandai dengan kelembagaan di Gapoktan Tanjung Sehati berkembang pesat, disupport melalui pelatihan-pelatihan yang telah diperoleh anggota Gapoktan, melalui pendampingan yang dilakukan oleh Yayasan Setara. Sebelum sertifikasi RSPO, kelembagaan petani sangat lemah. Belum ada organisasi petani yang bisa mengakomodir berbagai kebutuhan petani. Ada organisasi petani dalam bentuk kelompok tani, tetapi belum bisa terlaksana dengan baik. Sebelumnya di Desa Mekar Jaya pernah terbentuk koperasi, tetapi karena krisis kepercayaan kepada pengurus koperasi, akhirnya wadah koperasi ini dibekukan. Oraganisasi yang lemah membuat hubungan antar petani juga kurang berjalan dengan baik. Fungsi dan struktur organisasi dalam bentuk kelompok tani kurang mampu mengakomodir dalam jalinan hubungan organisasi berkelanjutan. Namun setelah sertifikasi RSPO, kekuatan organisasi tampak terlihat dengan jelas. Hubungan anggota dan kelompok terjalin sesuai dengan fungsi dan tanggungjawabnya.
4.3.5.2. Kekuatan Anggota Kelompok Kekuatan kelompok yang dibahasa dalam kajian ini adalah, bagaimana jalinan hubungan kelompok dalam ikatan organisasi menjalankan tugas, dan secara bersama dapat membangun kekuatan dalam kelompok yang dilihat dari berbagai aspek dalam meningkatkan usaha-usaha kebun maupun kewajiban dalam mempertahankan predikat sertifikasi. Hasil distribusi responden sebelum sertifikasi pada kategori rendah (100%), dan setelah sertifikasi pada kategori tinggi (92,86%) dan kategori rendah (7,14%) dijabarkan dalam Tabel 4.20. Tabel 4.20: Distribusi responden berdasarkan Kekuatan Anggota Kelompok diperoleh sebelum dan sesudah sertifikasi RSPO Skor Kategori Sebelum Sesudah
I-69
Impact of RSPO Certification to Economy , Environment and Social of Oil Palm Plantation With Tanjung Sehati Smallholder, Jambi, Sumatera, Indonesia
Frekuensi
Persentase (%)
Persentase (%)
Frekuensi
3,8 – 5
Tinggi
0
0
65
92,86
2,4 - 3,7
Sedang
0
0
0
0,00
1 - 2,3
Rendah
70
100
5
7,14
Hasil analisis statistik “uji tanda” menunjukkan ᵡ² hitung sebesar 68,01 > ᵡ² tabel 3,841 terdapat dampak posistif sesudah sertifikasi RSPO. Anggota kelompok tani sebelum sertifikasi RSPO sangat sulit untuk mendapatkan pupuk dan pestisida serta sarana saprodi lainnya. Kalaupun ada harganya sangat mahal. Saat itu, mereka membelinya sendiri-sendiri dan hargapun selalu berfluktuasi. Setelah sertifikasi RSPO, organisasi petani sudah memiliki kebijakan di Gapoktan tentang kegiatan bisnis secara adil dan transparan. Pembeliaan bahan untuk kebutuhan kebun telah dilakukan secara bersama. Pembelian TBS dari anggota Gapoktan menerapkan ketentuan buahdi panen adalahbuah yang sudah matang dan telah jatuh dari pohon. Kemudian, panen berkumpul di tempat pemungutan hasil (TPH) untuk ditimbang. TBS kemudian dibawa kepabrik PT. SAL atau PT. AIP. Pembayaran dilakukan setelah
pabrik
membayar
untuk
Gapoktan.
Selanjutnya
Gapoktan
akan
mengumumkannya kepada petani melalui SMS. Harga beli dari masing-masing pabrik akan terdaftar di kantor Gapoktan. Gapoktan menerbitkan Informasi harga TBS di kantor Gapoktan. Penentuan harga ditentukan oleh perusahaan yang menerima petani TBS, yaitu PT. SAL dan PT. AIP. Penjualan TBS ke PT. SAL (Sari AdityaLoka) tidak menggunakan dokumen kontrak, hanya Nota Penerimaan buah sawit. Sementara penjualan TBS ke PT. AIP (Agroindo Indah Perkasa) menggunakan dokumen Delivery Order yang dimiliki oleh pedagang perantara. Saat ini, Gapoktan membayar biaya kontribusi ke desa sebesar Rp.5.000.000,/kgpanen, rata-rataRp.1.000.000,-/bulan dibayarkan kepada desa melalui Bendahara Desa Mekar Jaya. Gapoktan juga memberikan sumbangan kepada pihak yang mengajukan proposal permintaan sumbangan misalnya untuk pengembangan MadrasahAl Istiqomah sebesar Rp. 300.000,-pembangunan gorong-gorong diJl. Kemang
I-70
Impact of RSPO Certification to Economy , Environment and Social of Oil Palm Plantation With Tanjung Sehati Smallholder, Jambi, Sumatera, Indonesia
sebesar Rp. 600.000,- dan bantuan untuk kegiatan pemuda Karang Taruna sebesar Rp. 400.000,- dan biaya pemeliharaan jalan bagi petani. Terkait dengan kebutuhan pupuk, saat ini organisasi petani sudah melakukan kerjasama dengan Puskud untuk pengadaan pupuk bagi anggota Gapoktan, yaitu melalui pengajuan permohonan untuk memperoleh pupuk dengan harga rendah yang diajukan oleh Gapoktan ke Puskud.
4.3.4.3. Struktur Organisasi Struktur organisasi dari Gapoktan Tanjung Sehati setelah terlibat dan memperoleh sertifikasi RSPO, menjalan tugas dan fungsinya, dan telah pula membuat pertemuan terjadual setiap bulan. Hasil analisis distribusi responden berdasarkan indikator struktur organisasi sebelum mendapat sertifikasi RSPO pada kategori rendah (100%). Setelah mendapat sertifikasi RSPO terdapat dampak positif pada kategori tinggi (100%).Distribusi responden dapat dilihat pada Tabel 4.21. Tabel 4.21: Distribusi responden berdasarkan indikator Struktur organisasi yang berlaku diperoleh sebelum dan sesudah sertifikasi RSPO Skor Kategori Sebelum Sesudah Frekuensi
Persentase (%)
Frekuensi
Persentase (%)
3,8 – 5
Tinggi
0
0
70
100
2,4 - 3,7
Sedang
0
0
0
0
1 - 2,3
Rendah
70
100
0
0
Hasil analisis statistik “uji tanda” menunjukkan ᵡ² hitung sebesar 68,01 > ᵡ² tabel 3,841 bermakna ada dampak positif sesudah sertifikasi RSPO terhadap struktur organisasi di Gapoktan Tanjung Sehati. Sebelum pendampingan, organisasi telah ada terbentuk, namun belum berjalan sesuai dengan tanggungjawab dan fungsinya. Sejak memperoleh sertifikasi RSPO Gapoktan Tanjung Sehati telah memiliki struktur organisasi, masing-masing struktur melakukan tanggungjawab yang tertera pada struktur tersebut. Skema struktur organisasi seperti tercantum di bawah ini.
I-71
Impact of RSPO Certification to Economy , Environment and Social of Oil Palm Plantation With Tanjung Sehati Smallholder, Jambi, Sumatera, Indonesia
Gambar 4.9.: Skema Struktur Kelembagaan Gapoktan Tanjung Sehati Pelindung Kepala Desa Mekar Jaya
Dewan Pembina Komaruddin Lasno Rukaiyah Rofiq
Ketua
Dewan Pengawas
Jalal Sayuti
M. Yusuf Burlian
Unit Simpan Pinjam
Sekretaris
Bendahara
M. Solikin
Junaidi
Unit Pemasaran Buah
Wahyono Sukardi Supatno Abu Jalal Unit Penyuluh Lapangan
Unit UPPO Darsono Hendro
Burlian (GAP) Unit Infrastruktur Jon (GAP) Sholeh
Unit Pelayanan dan BKSDA Kabupaten Pengaduan HCV
Unit Darurat Api
Solikin Pengawas Internal
Lasno
Suhadi Unit PHT J. Nujum Warsito Sagimin
Kel. Sido Mulyo
Kel. Sido Mampir
Kel.Mandi ri Jaya
Darsono
Muftakirun
M. Sukardi
Warsito
Y. Sagimen
Soleh Irawan
Kel. Sumber Hasil Imam Gazali
Kel. Kemang
Kel. Sido Maju
I-72 Sunarto
Jaya
Dedi
Suparno
Impact of RSPO Certification to Economy , Environment and Social of Oil Palm Plantation With Tanjung Sehati Smallholder, Jambi, Sumatera, Indonesia
a). Pengadaan Pupuk Di Desa Mekar Jaya terdapat 11 Kelompok Tani dan hanya 6 kelompok Tani yang bergambung dan selanjutnya menjadi Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Tanjung Sehati. Untuk pengadaan pupuk subsidi khusus untuk urea, belum dapat dikoordinir oleh Gapoktan karena adanya rantai pasar yang kuat. Namun setelah sertifikasi RSPO, semua kegiatan akan dilayani satu pintu oleh organisasi Gapoktan sesuai dengan fungsi yang terdapat di dalam struktur organisasi. Ada 11 Kelompok Tani yang terdapat di Desa Mekar Jaya, namun baru 6 (enam) Kelompok Tani yang bergabung dengan Gapoktan Tanjung Sehati. Pertanyaan, mengapa 5 (lima) Kelompok Tani lainnya belum bergabung? Penggabungan kelompok besar ini sebenarnya menjadi kekuatan untuk Gabungan kelompok tani (Gapoktan) di Desa Mekar Jaya. Pada kenyataannya semua kelompok sudah ingin tergabung dalam kelompok tani yang telah tergabung ke dalam kelompok yang tersertifikasi. b). Kemandirian Organisasi Gapoktan Tanjung Sehati selalu mandiri dengan segala macam kegiatannya seperti program Rumah Pangan Lestari, Kelompok penggaduh Ternak Sapi. Beberapa kegiatan yang tidak berjalan sebelum sertifikasi RSPO adalah perikanan (kolam), potensi kolam cukup besar di desa ini, tetapi banyak yang tidak menjalankan. Alasan keterbatasan modal, atau bibit atau minimnya penyuluhan karena; Koordinasi Kepala Desa dengan stafnya di desa kurang berjalan, Kelompok
tidak menghidupkan
pertemuan rutin, dana replanting, debu, pengendalian hama, PPL, umur tanaman, plank, tengkulak, ekonomi yang tranpran belum berjalan. Setelah mendapat sertifikasi RSPO, semua masalah yang ada di atas telah dapat direncanakan oleh anggota kelompok secara bersama. Kekuatan ini telah memfungsikan organisasi sesuai dengan fungsinya, sesuai dengan struktur yang telah dibangun secara bersama.
I-73
Impact of RSPO Certification to Economy , Environment and Social of Oil Palm Plantation With Tanjung Sehati Smallholder, Jambi, Sumatera, Indonesia
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan 1). Proses menuju sertifikasi ditentukan oleh dua hal; i.
Pertama, ada kekuatan pada kelompok untuk berkembang dan menjadi petani mandiri
ii.
Kedua, ada pendampingan yang kuat dari organisasi pendamping untuk membuat progress tentang pemahaman dan kemauan serta pelaksanaan yang terorganisir menuju petani mandiri bersertifikasi RSPO.
Hal lain yang mendasar adalah pembiayaan menuju sertifikasi yang cukup besar. 2). Dampak sertifikasi RSPO, berpengaruh secara positif pada : a. Aspek Sosial, meliputi; pemerataan kekayaan, kesehatan lingkungan, pendidikan non formal dan pendidikan formal, pemukiman, keamaman dan partisipasi petani b. Aspek Ekonomi, berdampak positif pada struktur ekonomi dalam hal ini pendapatan petani, pola konsumsi produksi, dan transportasi c. Aspek Kelembagaan, berpengaruh positif pada organisasi, kekuatan anggota dan struktuR organisasi d. Aspek Lingkungan, berpengaruh positif terhadap udara, lahan, hutan, ekosistem dan spesies. 3) Aspek yang tidak berpengaruh sebelum dan setelah sertifikasi RSPO, adalah Gender, kualitas air dan sertifikat kepemilikan lahan 4) Aspek negatif lainnya yang dirasakan oleh Gapoktan adalah biaya Audit untuk petani yang cukup tinggi. Dampak tersebut telah diantisipasi oleh RSPO, dengan adanya peluang pada program RSSF untuk petani sawit swadaya/ independent.
I-74
Impact of RSPO Certification to Economy , Environment and Social of Oil Palm Plantation With Tanjung Sehati Smallholder, Jambi, Sumatera, Indonesia
5.2. Saran 1. Pertimbangan gender yang terdapat di P & C yang sedang dirancang perlu untuk dikembangkan indikatornya, sehingga dapat diimpelementasikan pada tataran petani/pedesaan. 2.
Perlu
pertimbangan
untuk
subsidi biaya
audit,
mengingat
untuk
GAPOKTANTanjung Sehati yang bersertifikasi bukan perusahaan yang memiliki modal yang kuat, tetapi petani mandiri yang modalnya berasal dari anggota petani. 3.
Pada proses pendampingan seharusnya menjadi pertimbangan bagi RSPO untuk membantu pendanaan menuju sertifikasi.
4.
Selayaknya ada penghargaan dari perusahaan pabrik kelapa sawit yang bersertifikasi RSPO terhadap petani indenpendet yang bersertifikasi. Harga beli harus tinggi atau berbeda.
5. Saran yang menjadi keluhan petani telah diantisipasi oleh RSPO pada RSSF.
I-75