BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah salah satu hal yang sangat penting untuk membekali siswa menghadapi masa depan. Untuk itu dalam proses pembelajaran, metode dan media yang berupa bahan dan isi pendidikan yang bermakna sangat menentukan terwujudnya tujuan pendidikan yang berkualitas. Siswa juga perlu mendapat bimbingan, dorongan, dan peluang yang memadai untuk belajar dan mempelajari hal-hal yang diperlukan dalam kehidupannya. Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan ilmu yang sangat erat kaitannya dengan manusia serta lingkungannya. IPS di SD diberikan kepada peserta didik dengan tujuan agar peserta didik memahami lingkungannya serta memahami masalah-masalah yang ada dan dapat memecahkan masalah atau memberi solusi bagi masalah itu. Dari hasil observasi yang peneliti lakukan pada tanggal 14 januari 2013 SD Negeri 064975 Medan Denai, maka diperoleh hasil belajar siswa di antara 25 siswa pada mata pelalajarn Ilmu Pengetahuan Sosial dengan pokok tokoh peranan pejuang kemerdekaan indonesia antara lain: siswa yang mendapat nilai 100 sebanyak 2 siswa, siswa yang mendapat nilai 90 sebanyak 2 siswa, siswa yang mendapat nilai 80 sebanyak 2 siswa, siswa yang mendapat nilai 60 sebanyak 5 siswa, siswa yang mendapat nilai 50 sebanyak 5 siswa, siswa yang mendapat nilai 40 sebanyak 3 siswa, dan siswa yang mendapat nilai 30 sebanyak 6 siswa.
1
2
Maka dapat disimpulkan persentasi hasil belajar yang diperoleh dari 25 siswa hanya 6 siswa yang tingkat penguasaanya terhadap pembelajaran yang tinggi dan 19 siswa yang tingkat penguasaannya terhadap pembelajaran yang masih rendah. Dalam hal ini pada proses pembelajaran belum bisa mencapai suatu pembelajaran yang maksimal. Salah satu materi pelajaran IPS di kelas V yang akan di ajarkan semester genap adalah materi pokok peranan tokoh pejuang kemerdekaan Indonesia. Kesulitan yang sering dialami siswa dalam memahami pelajaran IPS di SDN 064975 disebabkan berbagai faktor, antara lain. Motivasi belajar IPS yang rendah dapat diakibatkan oleh banyak faktor. Faktor-faktor tersebut seperti rasa percaya diri yang rendah, adanya rasa malas untuk belajar, kurang perhatian dari orang tua atau orang sekitar, tidak ada yang menyemangati, dan lain-lain. Motivasi belajar yang rendah dapat menyebabkan seseorang malas untuk belajar sehingga dapat menyebabkan seorang anak mendapat prestasi yang rendah.Selain itu kemampuan siswa dalam memahami pelajaran masih rendah guru sebagai motivator dan fasilitator dituntut untuk mampu mengembangkan atau menumbuhkan motivasi siswa dalam belajar agar pelajaran tersebut dapat dicerna dengan baik oleh siswa. Demikian pula guru sebagai fasilitator, harus senantiasa memfasilitasi siswa dengan berbagai media untuk memudahkan siswa dalam memahami pelajaran dan juga dapat menarik minat siswa untuk belajar. Metode pembelajaran yang selama ini dilakukan oleh guru kelas dalam pembelajaran IPS adalah dengan metode ceramah tanpa melibatkan keaktifan siswa didalamnya. Guru hanya menjelaskan materi pelajaran IPS dari awal sampai akhir pelajaran dan siswa hanya mendengarkan saja. Sehingga siswa cenderung
3
pasif (diam) dan hal ini membuat siswa cepat bosan dan kurang memahami isi pelajaran. Padahal IPS adalah pembelajaran yang membutuhkan interaksi langsung antara siswa dengan apa yang dipelajarinya sehingga siswa lebih memahami dan memaknai pembelajaran yang berlangsung. Disisi lain juga pengelolaan kelas yang belum berjalan dengan baik dimana masih adanya siswa yang asik bercerita dengan teman sebangkunya tidak mendengarkan isi materi yang disampaikan guru. Dan kurangnya media dalam pembelajaran IPS yang menyebabkan siswa kurang memahami secara jelas materi yang disampaikan guru. Sehingga berdampak pada hasil belajar siswa yang kurang baik pada pelajaran IPS. Oleh karenanya peneliti merasa perlu melakukan perubahan terhadap masalah yang dapat menyebabkan rendahnya hasil belajar dalam pembelajaran IPS pada siswa SD kelas V di SDN 064975 Medan Denai dengan metode pembelajaran yang dapat melibatkan siswa secara aktif dan langsung. Salah satu metode pembelajaran yang dapat dijadikan alternative adalah metode role playing. Metode role playing sangat penting untuk dilakukan karena akan lebih membuat siswa merasa tertarik dalam belajar dan tidak merasa cepat bosan dalam belajar serta lebih muda memahami materi pembelajaran karena adanya pengalamanpengalaman baru yang dialami oleh siswa. Penggunaan metode role playing akan sangat berkesan terhadap siswa karena pengalaman belajar yang diperoleh dari metode ini meliputi, kemampuan kerjasama,
komunikatif,
dan
menginterprestasikan
suatu
kejadian
yaitu
menekankan kenyataan dimana para siswa diikut sertakan dalam permainan peranan didalam mendemonstrasikan masalah-masalah sosial. Hasil belajar siswa
4
akan semakin meningkat karena siswa dapat meningkatkan kemampuan untuk mengenal perasaanya sendiri dan persaan orang lain. Mereka memperoleh cara berprilaku baru untuk mengatasi masalah seperti dalam permainan perannya dan dapat meningkatkan keterampilan memecahkan masalah. Dari latar belakang tersebut di atas, penulis merasa tertarik akan mengadakan penelitian mengenai “Penerapan Metode Role Playing Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran IPS Kelas V SD NEGERI 064975 Medan Denai Tahun Ajaran 2012/2013”. 1.2.Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas maka identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial masih rendah 2. Metode yang digunakan guru kurang tepat 3. Siswa kurang diikutsertakan/diaktivkan dalam pembelajaran IPS 4. Pengelolaan kelas yang belum berjalan dengan baik 5. Kurangnya minat belajar siswa dalam belajar Ilmu Pengetahuan Sosial 6. Guru kurang menggunakan media dalam proses belajar mengajar
1.3. Pembatasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah yang dikemukakan di atas, maka yang akan menjadi batasan masalah pada penelitian ini adalah “Penerapan Metode Role Playing Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Materi Pokok Peranan Tokoh Pejuang Kemerdekaan
5
Indonesia Kelas V SD Negeri No.064975 Medan Denai Tahun Ajaran 2012/2013.”
1.4. Rumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah tersebut, maka rumusan masalah yang akan diteliti sebagai berikut:”Apakah Penerapan Metode Role Playing dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial materi pokok peranan tokoh pejuang kemerdekaan Indonesia di kelas V SD Negeri 064975 Medan Denai ?”
1.5. Tujuan Penelitian Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial materi pokok peranan tokoh pejuang kemerdekaan Indonesia di kelas V SD NEGERI 064975 Medan Denai.
1.6.Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi : A. Manfaat Teoritis 1.
Bagi siswa, menambah hasil belajar siswa dalam IPS
2.
Bagi peneliti,sebagai menambah wawasan dan pengetahuan dengan menggunakan metode Role Playing di dalam kegiatan pembelajaran yang sedang berlangsung.
6
B. Manfaat Praktis 1. Sebagai bahan masukan bagi kepala sekolah, guru dan calon guru dalam menggunakan metode Role playing untuk meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial 2. Sebagai masukan bagi guru bidang studi ilmu pengetahuan sosial dalam memilih metode pembelajaran yang lebih efektif dalam rangka meningkatkan kualitas pengajaran