1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Perkembangan IPTEK banyak memberi dampak pada kehidupan kita, baik itu dampak positif maupun dampak negatif. Di satu sisi, perkembangan IPTEK memungkinkan kita untuk memperoleh banyak informasi dengan mudah, cepat dan akurat. Di sisi lain, kita tidak mungk in untuk menyerap informasi tersebut secara keseluruhan karena terkadang ada informasi yang tidak kita perlukan, untuk itu diperlukan kemampuan untuk memilih dan mengelola informasi yang ada. Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan sumber daya manusia yang handal, mampu berkompetensi, memiliki pemikiran kritis dan kreatif serta didukung dengan kualitas pendidikan yang baik. Peningkatan kualitas pendidikan merupakan masalah ya ng harus diselesaikan secara bertahap dan berkesinambungan. Peningkatan tersebut akan berhasil jika proses belajar mengajar berlangsung secara efektif dan efisien. Salah
satu
upaya
pemerintah
dalam
meningkatkan
mutu
pendidikan ialah dengan cara pengembangan kurikulum, di mana kurikulum memiliki kedudukan yang sangat penting dalam pendidikan. Kurikulum merupakan suatu perangkat dalam pembelajaran yang digunakan sebagai penunjang keberhasilan tujuan sekolah, sebagaimana pendapat Sukmadinata (2002:4) yang mengemukakan bahwa kurikulum
1
2
mempunyai kedudukan sentral dalam seluruh proses pendidikan di sekolah, kurikulum mengarahkan segala bentuk aktivitas pendidikan demi tercapainya tujuan pendidikan. Sebagai upaya pengembangan kurikulum, pemerintah berusaha melakukan penyempurnaan kurikulum. Kurikulum yang dilaksanakan tahun 2006 adalah kurikulum 2006 atau lebih dikenal dengan istilah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Adapun pertimbangan pemerintah menerapkan kurikulum 2006 adalah agar potensi tiap-tiap sekolah dapat ditonjolkan karena KTSP memberi hak penuh pada sekolah untuk menentukan sendiri kurikulumnya sehingga tercipta kompetensi antar sekolah. Meski sekolah memiliki kewenangan luas, acuan tetap pada BNSP sesuai standar isi dan kompetensi lulusannya. Proses implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ternyata tidaklah mudah, karena banyak unsur yang terkait dan saling berpengaruh. Salah satu unsur tersebut adalah guru. Dalam proses belajar mengajar, guru mempunyai peranan yang sangat penting yakni sebagai pelaku utama dalam KTSP. Dalam pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, sekolah dituntut mampu menyiapkan tenaga guru yang handal, profesional dan kompetitif. Siswa juga dituntut aktif dalam pembelajaran untuk mencapai kompetensi dan tujuan pembelajaran.
3
KTSP merupakan strategi pengembangan kurikulum untuk mewujudkan sekolah yang efektif, produktif dan berprestasi. KTSP merupakan paradigma baru pengembangan kurikulum yang memberikan otonomi luas pada setiap satuan pendidikan, dan pelibatan masyarakat dalam rangka mengefektifkan proses belajar mengajar di sekolah. Otonomi diberikan agar setiap satuan pendidikan dan sekolah memiliki keleluasaan dalam mengelola sumber daya, sumber dana, sumber belajar dan mengalokasikannya sesuai prioritas kebutuhan serta lebih tanggap dengan kebutuhan setempat. Namun tuntutan tersebut saat ini belum dapat terlaksana dengan sepenuhnya karena adanya kendala-kendala tertentu. Dalam rangka untuk mengatasi kendala-kendala tersebut, maka sekolah sebagai tempat berlangsungnya proses implementasi kurikulum perlu berupaya untuk melakukan
tindakan-tindakan
kesiapan
berkenaan
dengan
akan
diterapkannya KTSP. Menurut Susilo (2004:42) ada dua pokok yang perlu disiapkan oleh pihak sekolah, yaitu mencakup kesiapan materiil dan non materiil. Kesiapan materiil dapat berupa kesiapan sekolah berkenaan dengan materi yang sifatnya kebendaan seperti perangkat kurikulum, sarana dan prasarana sekolah (laboratorium, ruang kelas, perpustakaan, dan lain- lain), unsur keuangan, dan unsur lingkungan sekolah, sedangkan kesiapan non materiil dapat berupa tenaga kependidikan yang handal dan profesional.
4
B. Fokus Permasalahan dan Pertanyaan Penelitian Penelitian
ini
difokuskan
pada
bagaimana
kesiapan
guru
matematika dalam implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Fokus permasalahan ini dirinci menjadi tiga pertanyaan penelitian yaitu. 1. Bagaimanakah
kesiapan
guru
dalam
pengembangan
silabus
matematika KTSP di SMP Negeri 1 Pracimantoro? 2. Bagaimanakah kesiapan guru dalam pelaksanaan pembelajaran matematika KTSP di SMP Negeri 1 Pracimantoro? 3. Bagamanakah kesiapan guru matematika dalam evaluasi pembelajaran matematika KTSP di SMP Negeri 1 Pracimantoro?
C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Berdasarkan fokus permasalahan di atas, maka tujuan umum yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mendiskripsikan bagaimana kesiapan guru matematika dalam implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. 2. Tujuan Khusus Adapun tujuan khusus yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mendiskripsikan kesiapan guru dalam: 1) penyusunan silabus matematika KTSP di SMP Negeri 1 Pracimantoro; 2) pelaksanaan pembelajaran matematika KTSP di SMP Negeri 1
5
Pracimantoro ; 3) evaluasi pembelajaran matematika KTSP di SMP Negeri 1 Pracimantoro.
D. Manfaat 1. Manfaat Praktis a. Memberikan informasi kepada guru khususnya SMP Negeri 1 Pracimantoro. b. Hasil penelitian ini dapat menjadi acuan pihak sekolah, khususnya dalam pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). 2. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai salah satu bahan kajian dalam upaya mendalami teori kurikulum yang merupakan bagian dari sistem persekolahan. Selanjutnya, penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan terhadap sekolah berkenaan dengan penerapan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
E. Definisi Opersional Istilah a. Kesiapan Guru Kesiapan guru yang dimaksud dalam hal ini adalah segala sesuatu yang dilakukan ataupun dipersiapkan dalam kegiatan belajar mengajar. Kesiapan tersebut meliputi kesipan dalam pengembangan silabus, kesiapan dalam pelaksanaan pembelajaran, maupun kesiapan dalam evaluasi pembelajaran.
6
Aspek-aspek dalam pengembangan silabus meliputi 1) mengisi kolom identitas, 2) mengkaji standar kompetensi dan kompetensi dasar, 3) mengidentifikasi materi pokok, 4)
mengembangkan
pengalaman belajar, 5) merumuskan indikator keberhasilan belajar, 6) menentukan jenis penilaian, 7) menentukan alokasi waktu, 8) menentukan
sumber
belajar.
Aspek-aspek
dalam
pelaksanaan
pembelajaran meliputi persiapan pembelajaran, pembelajaran inti, dan penutup. Sedangkan aspek-aspek dalam evaluasi pembelajaran yaitu evaluasi proses dan evaluasil hasil belajar. Tolok ukur kesiapan guru dalam pengembangan silabus yaitu jika guru menguasai minimal enam aspek dari delapan aspek dalam pengembangan silabus. Tolok ukur kesiapan guru dalam pelaksanaan pembelajaran jika guru menguasai ketiga aspek dalam pelaksanaan pembelajaran. Sedangkan tolok ukur kesiapan guru dalam evaluasi pembelajaran jika guru menguasai seluruh aspek dalam evaluasi pembelajaran. b. Implementasi KTSP Implementasi merupakan suatu proses penerapan ide, konsep dan kebijakan kurikulum dalam suatu proses pembelajaran, sehingga peserta didik menguasai seperangkat kompetensi tertentu, sebagai hasil interaksi dengan lingkungan. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
merupakan
kurikulum
baru
menyempurnakan kurikulum sebelumnya.
yang
disusun
untuk