BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Rasulullah SAW bersabda “Pokok dari segala perkara itu adalah AlIslam, dan tonggak Islam itu adalah shalat, dan puncak Islam itu adalah jihad di jalan Allah” (Abdul Malik Alqasim, 2005:5). Di dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan At-Tirmidzi tersebut,disebutkan bahwa sannya “ tonggak Islam itu adalah shalat”. Maka bagaimana sikap kita, supaya menjadikan shalat tersebut menjadi tonggak yang benar-benar kokoh, benarbenar kuat, sehingga mampu menegakkan agama Islam. Islam adalah agama dakwah, dan dakwah merupakan segala bentuk aktivitas penyampaian ajaran Islam kepada orang lain dengan berbagai cara bijaksana, agar memahami dan mengamalkan ajaran agama Islam dalam semua lapangan kehidupan. Adapun materi dalam berdakwah secara umum dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu pesan akidah, pesan syariah, dan pesan ahlak (Wahyu Ilahi, 2010: 5). Pembelajaran mengenai tata cara shalat atau Panduan Shalat, termasuk dakwah yang menggunakan pesan syariat. Pesan syariat itu, di dalam bukunya Wahyu Ilaihi yang berjudul Komunikasi Dakwah, meliputi: ibadah taharah, shalat, zakat, puasa dan haji, serta mu’amalah. Untuk menyampaikan pesan syariat tersebut perlu menggunakan metode yang tepat. Di dalam al-quran surat An-Nahl terdapat penjelasan mengenai metode dakwah yaitu:
Artinya: Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalanNya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.(Q.S. An-Nahl: 125) Mauidoh hasanah, dapat diartikan sebagai ungkapan yang mengandung unsur
bimbingan,
pendidikan,
pengajaran,
kisah-kisah,
berita
gembira
peringatan, pesa-pesan positif (wasiyat) yang bisa dijadikan pedoman dalam kehidupan agar mendapatkan keselamatan dunia akhirat (Wahiddin Saputra, 2011:251,252). Perkembangan teknologi informasi membuka peluang bagi para da’i untuk melaksanakan dakwah, khususnya teknologi seluler. Penelitian ini penting karena sebagai seorang da’i, peneliti juga harus bisa memanfaatkan peluang yang ada guna untuk pengembangan dakwah. Teknologi seluler yang semakin maju saat ini, banyak dijumpai aplikasi -aplikasi mobile
Islami diantaranya
adalah
aplikasi
tata cara shalat
(mShalat). Dapat di akses dihttp://alvattach.mywapblog. Com /panduan- shalatjar.xhtml. Aplikasi tata
cara
shalat
Information Center (MIC) tersebut, kekurangan antara lain:
yang
dikembangkan
oleh
Madani
memiliki beberapa kelebihan dan
1)
Kelebihan dari aplikasi mShalat tersebut adalah kualitas gambar dan tulisannnya bisa berjalan dengan baik di seluler atau perangkat mobile yang menggunakan pemrograman Java micro edition.
2)
Kekurangan dari aplikasi tersebut adalah sumber dan materi shalat yang ada di dalamnya masih banyak kekurangan seperti tidak adanya syarat wajib, syarat sah, bacaan shalat dan lain sebagainya. Prospek dari perangkat mobile saat ini memang masih berkembang, seiring
berjalannya waktu. Sama halnya dengan dakwah Islam, dakwah dimaknai bukan hanya sebagai bentuk ceramah di mimbar masjid ataupun mimbar lainnya. Di dalam al-qur’an dakwah tidak hanya diartikan sebagai manyeru akan tetapi ucapan yang baik, tingkah laku yang terpuji dan mengajak orang lain ke jalan yang benar itu sama halnya dengan kegiatan dakwah. (Ahmad Syafii Ma’arif 1994:101). Untuk itu, menggabungkan file tulisan dan gambar Panduan Shalat, ke dalam aplikasi mobile Java micro edition, diharapkan bisa mempermudah kita dalam menyiarkan syariat Islam. Seperti yang telah dilakukan oleh Madani Information Center (MIC), dalam pengembangan aplikasi shalat menggunakan Java micro edition. Terlebih lagi bila dilengkapi dengan gambar gerakan shalat, hal tersebut membuat pengguna aplikasi ini tidak hanya membaca, akan tetapi juga mengerti gerakan-gerakan atau tata cara shalat. Adapun
alasan
penulis
menggunakan
software
Netbeans,
dalam
pemrograman Java micro edition, dikarenakan perangkat ini mudah difahami dan mudah didapatkan di situs internet yang menyediakan perangkat tersebut.
1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah yang menjadi pembahasan dalam penelitian ini, yaitu : 1.
Bagaimana cara membuat program Panduan Shalat Java micro edition di NetBeans ?;
2.
Apa program Panduan Shalat yang peneliti buat bisa melengkapi aplikasi yang sudah ada?.
1.3. Tujuan dan Manfaat Hasil Penelitian Pada priode Muta’akhirin terjadi pelembagaan fiqih dalam beberapa madzhab. Ketika itu ada empat madzhab yang berkembang dan mampu bertahan hingga saat ini, yaitu madzhab Hanafi, madzhab Maliki, madzhab Syafi’i, dan madzhab Hambali. Empat madzhab ini tersebar ke seluruh dunia, termasuk Indonesia. Berdasarkan penelitian sejarah madzhab Syafi’ilah yang pertama kali dianut penduduk Nusantara. Dan saat ini mayoritas kaum muslim Indonesia bermadzhab Syafi’i. (Wahab Zuhaili 2012:Vii). Oleh sebab itu materi panduan shalat yang ada di dalam aplikasi ini dikembangkan menggunakan madzhab Syafi’i, dengan tujuan mudah diterima dimasyarakat Indonesia. Namun penulis juga tidak membatasi penggunaan aplikasi ini untuk kalangan yang menganut faham selain madzhab Syafi’i. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menghasilkan program “Panduan Shalat” yang bisa dijalankan menggunakan aplikasi Java micro edition. Sedangkan manfaat dari penelitian ini, penulis membagi menjadi beberapa bagian, antara lain :
1.
Manfaat Teoritis Untuk pengembangan teknik dakwah melalui media elektronik,
khususnya Panduan Shalat yang diaplikasikan ke handphone. Selain itu dapat memberikan masukan kepada praktisi dakwah tentang proses atau pengembangan dakwah menggunakan media elektronik. 2.
Manfaat Praktis Memudahkan para pemakai atau mad’u dalam mempelajari tata cara
shalat. 1.4. Tinjauan Pustaka Sebagai telaah pustaka pada skripsi ini, penulis mengambil judul-judul skripsi yang ada kaitannya dengan skripsi yang penulis bahas. Diantaranya adalah: Pertama:
skripsinya
Anditiyas
Pranowo
(2006),
IAIN
Walisogo
Semarang, dengan judul: Internet Sebagai Media Dakwah ( Studi Analisis Format dan Materi Dakwah Situs www.al-dakwah.org Tahun 2003-2004). Skripsi
tersebut
membahas
tentang,
format
dakwah
dalam
situs
www.aldakwah.org. Materi dakwah serta kekurangan dan kelebihan dakwah internet. Metodologi
yang dilakukan oleh Andi menggunakan
pendekatan
kualitatif. Adapun hasil yang telah dicapai oleh Anditiyas adalah: A. Situs www.aldakwah.org sebagai bagian dari media dakwah lewat internet memakai format program kompleks dan berisi tiga aspek materi dakwah, yakni aspek akidah, dan syariah. Oleh karena itu user (mad’u) dipermudah
dalam mencari informasi agama Islam. Diantara formatnya adalah format konsultasi, artikel, informasi dan kisah tauladan. B. Diantara kelebihan dan kekurangan internet sebagai media dakwah yakni Internet mempunyai jangkauan yang luas dan meliputi segmen dakwah yang banyak
dalam
waktu
relatif
cepat,
dengan
memanfaatkan
jalur
telekomunikasi, internet dapat menjangkau semua kalangan, tidak tergantung waktu dan tempat, cakupan yang luas, pendistribusian yang cepat dan keragaman cara penyampaian. Kedua: Skripsinya Qomariyah (2007), IAIN Walisogo Semarang, dengan judul:
Dakwah
menggambarkan,
Islam isi
melalui materi
Media dakwah
Internet. yang
Skripsi
terdapat
Qomariyah dalam
situs
www.cybermq.com mulai 1 Februari 2005 sampai 31 Mei 2006. Metode yang digunakan dalam penelitian Qomariyah tersebut, adalah kualitatif deskriptif yaitu penelitian yang tidak menggunakan statistik dalam mengumpulkan data dan dalam memberikan penafsiran terhadapnya secara deskriptif. Hasil yang dicapai Qomariyah dalam penelitian tersebut antara lain: pertama, materi keshalehan individual, beberapa materi yang dipublikasikan menampilkan aplikasi dari rukun iman dan rukun Islam. Misalnya materi yang memperkaji tentang "ibadah sebagai pondasi". Dan user diajak untuk mempertebal iman kepada Allah Swt. Contoh materi yang lain adalah tentang aplikasi rukun Islam, yakni "sholat khusuk". Beberapa materi yang ditampilkan adalah tentang pernikahan,
muamalah,
kepemimpinan serta pendidikan.
Selanjutnya manajemen qolbu, materi tersebut berisi tentang akhlak kepada
Allah, misalnya "sakit sabagai lahan sabar dan tafakur". Akhlak terhadap sesama, misalnya "indahnya kasih sayang, dan akhlak terhadap diri sendiri, misalnya terampil mengendalikan diri. Ketiga: penelitian yang dilakukan oleh Vicky Mazaya (2011). Fakultas dakwah IAIN Walisongo Semarang, dengan judul “Pengembangan Dakwah Melalui Produksi Program Realiti Show Pelita Hati”. Penelitian tersebut menggunakan metode penelitian dan pengembangan (research and development) untuk memproduksi sebuah program reality show pelita hati. Adapun potensi masalah yang dikemukakan dalam penelitian Vicky yaitu: Potensi: rating tinggi, menghibur, dakwah, bisnis, jangkauan pemirsa, pendidikan. Masalah: rekayasa, mengandung perkataan yang tidak mendidik, tidak ada interaksi dengan masyarakat, mengandung mistis, menegangkan. Berangkat dari potensi masalah yang ada, penelitian yang dilakukan Vicky tersebut menghasilkan produk, program reality show pelita hati, dengan keunggulan nilai dakwah mencangkup di semua aspek yang dikemas menarik. 1.5. Kerangka Teoritik Untuk mengetahui sumber yang relevan dengan masalah yang penulis lakukan, maka perlu disusun kerangka toritik, diantaranya adalah: 1.5.1. Pengertian Dakwah Secara harfiyah da’wah merupakan masdar dari kata fi’il (kata kerja) yang berarti ajakan, seruan, panggilan, undangan (M. Rido Syabibi, 2008:42).
Dzikron
Abdullah
di
dalam
Filsafat
Islam
mengatakan,
bahwasannya dakwah adalah panggilan atau seruan bagi umat manusia menuju jalan Allah, yaitu jalan menuju Islam.
Artinya: Katakanlah: "Inilah jalan (agama) ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata, Maha suci Allah, dan aku tiada Termasuk orang-orang yang musyrik". (Q.S. Yusuf: 108)
Artinya: Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah Maka Sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya. (Q.S. Ali Imron: 19) Dari sisi lain dakwah adalah upaya merealisasikan
(aktualisasi
fungsi
tiap
kerisalahan
muslim dan
untuk fungsi
kerahmatan). Fungsi kerisalahan berarti meneruskan tugas Rasulullah SAW, Menyampaikan dinul Islam kepada seluruh umat manusia.
Artinya: Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar, merekalah orang-orang yang beruntung. (Q.S. Ali Imron: 104)
Artinya: Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya ahli kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik. Mereka sekali-kali tidak akan dapat membuat mudharat kepada kamu, selain dari gangguan-gangguan celaan saja, dan jika mereka berperang dengan kamu, pastilah mereka berbalik melarikan diri ke belakang (kalah). kemudian mereka tidak mendapat pertolongan.(Q.S. Ali Imron: 110-111).
Islam sebagai rahmat untuk mensejahterakan bagi seluruh umat manusia. (Dzikron Abdullah, 1993: 15).
Artinya: Dan Tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam. (Q.S. Al-Anbiya’: 107).
1.5.2. Media Dakwah Aktivitas dakwah sendiri memerlukan perantara atau juga bisa disebut sebagai wasilah dakwah. Media dakwah (wasilah) adalah alat yang digunakan untuk menyampaikan materi dakwah (ajaran Islam) kepada mad'u. (Umul Baroroh, 2009:hlmn 1-2). Untuk menyampaikan ajaran Islam kepada umat, dakwah dapat menggunakan wasilah. Hamzah Ya’Qub membagi wasilah dakwah menjadi lima macam, yaitu: a). Lisan : merupakan wasilah dakwah yang paling sederhana menggunakan lidah dan suara, dakwah dengan wasilah ini dapat berbentuk pidato, ceramah, kuliah, bimbingan, penyuluhan, lagu, musik dan sebagainya. b). Tulisan : merupakan wasilah dakwah yang menggunakan buku, majalah, surat kabar, surat menyurat, spanduk dan sebagainya. c). Lukisan : merupakan wasilah dakwah yang menggunakan gambar, karikatur dan sebagainya. d). Audio Visual : merupakan wasilah dakwah yang merangsang indera pendengaran atau penglihatan dan kedua-duanya. seperti: televisi, film, internet dan sebagainya. e). Akhlak : merupakan wasilah dakwah dengan menggunakan perbuatan-perbuatan nyata yang mencerminkan ajaran Islam dapat dinikmati serta didengarkan oleh mad'u. (M. Munir, Wahyu Ilahi, 2006: 32).
1.5.3. Pengertian Shalat Menurut bahasa, shalat artinya doa, sedangkan menurut istilah berarti suatu sistem ibadah yang tersusun dari beberapa perkataan dan laku perbuatan, di mulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam. (Arif Wibisono, 1994:38). Jadi Panduan Shalat disini ialah tata cara shalat yang benar, yang tersusun rapi dalam gerakan tertib serta bacaan-bacaan yang mesti dibaca didalam melakukan shalat. Secara mutlak, shalat itu adalah wajib, kapanpun juga, tidak gugur dalam keadaan yang menakutkan. (Abdul Malik Alqasim, 2005: 5). Allah Ta’ala berfirman:
Artinya: Peliharalah semua shalat(mu), dan (peliharalah) shalat wusthaa Berdirilah untuk Allah (dalam shalatmu) dengan khusyu'. Jika kamu dalam Keadaan takut (bahaya), Maka Shalatlah sambil berjalan atau berkendaraan. kemudian apabila kamu telah aman, Maka sebutlah Allah (shalatlah), sebagaimana Allah telah mengajarkan kepada kamu apa yang belum kamu ketahui. (Q.S. Al Baqarah: 238-239). Di dalam bukunya Sulaiman Rasyid yang berjudul Fiqih Islam, ada beberapa hal yang membuat seseorang wajib melaksanakan shalat, antara lain: 1. Islam; 2. Suci dari haid (kotoran) dan nifas;
3. Berakal ; 4. Baligh (dewasa); 5. Telah sampai (perintah Rasulullah); 6. Melihat dan mendengarkan (tidak buta dan tuli hukum syara); 7. Jaga (sehat atau tidak gila, tidak mabuk atau tertidur). Sholat merupakan rukun perbuatan yang paling penting diantara rukun Islam yang lain sebab ia mempunyai pengaruh yang baik bagi kondisi akhlaq manusia. Sholat didirikan sebanyak lima kali setiap hari, dengannya akan didapatkan bekas atau pengaruh yang baik bagi manusia dalam suatu masyarakatnya yang merupakan sebab tumbuhnya rasa persaudaraan dan kecintaan diantara kaum muslimin ketika berkumpul untuk menunaikan ibadah yang satu di salah satu dari sekian rumah milik Allah (Sulaiman Rasjid, 2008: 64-68). Shalat dikatakan sah apabila memenuhi syarat sebagai berikut: 1. Suci dari hadas besar dan hadas kecil; 2. Suci badan, pakaian dan tempat dari najis; 3. Menutup aurat; 4. Mengetahui masuknya waktu shalat; 5. Menghadap ke kiblat. 1.5.4. Pengertian Aplikasi Java micro edition Dibidang komunikasi, istilah bergerak (mobile) secara historis digunakan untuk menamai terminal radio (pesawat atau perangkat yang
berkomunikasi melalui udara) apapun yang dapat dibawa sambil bergerak selama terjadinya komunikasi. (Sunomo,2004: 2). Aplikasi Java micro edition adalah sebuah pemrograman yang ada di mobile yang nantinya digunakan oleh penulis sebagai media dakwah. Seperti pengertian media massa menurut Onong Uchiana Efendi yang dikutip oleh Diah Whardhani dalam bukunya yang berjudul Media Relation, Media massa atau pers dalam arti luas adalah meliputi segala penerbitan termasuk media massa elektronika, radio siaran dan televisi siaran. (Diah Whardhani, 2008: 20-21). Dengan menggunakan Java micro edition yang ada pada perangkat mobile, maka komunikasi yang telah penulis lakukan disini memiliki karakteristik yang bersifat umum, serta prosesnya berlangsung satu arah, dan komunikannya heterogen (Onong Uchiana Efendi, 2002:145). Sedangkan Java micro edition atau juga disebut Java Mobile edition adalah sebuah set API (Application Programming Mobile) yang di fokuskan untuk pengembangan perangkat mobile. Perangkat mobile adalah perangkat yang sedikit, layar yang kecil, dan bandwidth jaringan yang rendah seperti handphone, PDA, peralatan permainan, pagers, dan lain sebagainya. (Wahana Komputer, 2012:2). 1.5.5. NetBeans A. Pengertian NetBeans NetBeans adalah Software yang digunakan untuk mengembangkan berbagai tipe aplikasi; mulai dari aplikasi cosole, visual, enterprise,
mobile dan yang lainnya. (Budi Raharjo, Imam Haryanto, Arif Haryono, 2010:18). NetBeans mengacu pada dua hal, yakni platform untuk pengembangan
aplikasidesktop
java,
dan
sebuah
Integrated
Development Environment (IDE) yang dibangun menggunakan platform NetBeans. Platform NetBeans memungkinkan aplikasi dibangun dari sekumpulan komponen perangkat lunak moduler yang disebut ‘modul’. Sebuah modul adalah suatu arsip Java (Java archive) yang memuat kelas-kelas Java untuk berinteraksi dengan NetBeans Open API dan file manifestasi yang mengidentifikasinya sebagai modul. Aplikasi yang dibangun
dengan
modul-modul
dapat
dikembangkan
dengan
menambahkan modul-modul baru. Karena modul dapat dikembangkan secara independen, aplikasi berbasis platform NetBeans dapat dengan mudah dikembangkan oleh pihak ketiga secara mudah dan powerful. B. Sejarah NetBeans Pengembangan NetBeans diawali dari Xelfi, sebuah proyek tahun 1997 di bawah bimbingan Fakultas Matematika dan Fisika Universitas
Charles, Praha. Sebuah perusahaan kemudian dibentuk
untuk proyek tersebut menghasilkan versi komersial NetBeans IDE hingga kemudian dibeli oleh Sun Microsystm pada tahun 1999. Sun menjadikan NetBeans open source pada bulan Juni tahun 2000. C. Platform NetBeans Platform NetBeans adalah framework yang dapat digunakan kembali (reusable) untuk menyederhanakan pengembangan aplikasi
desktop. Ketika aplikasi berbasis platform NetBeans dijalankan, kelas Main dari platform dieksekusi. Modul-modul yang tersedia ditempatkan di sebuah registry di dalam memori, dan tugas startup modul dijalankan. Secara umum, kode modul dimuatkan ke dalam memori hanya ketika ia diperlukan. Aplikasi dapat menginstal modul secara dinamis. Aplikasi dapat memasukkan modul Update Center untuk mengijinkan pengguna aplikasi men-download digitally-signed upgrade dan fitur-fitur baru secara langsung ke dalam aplikasi yang berjalan. Penginstalan kembali sebuah upgrade atau rilis baru tidak memaksa pengguna untuk mendownload keseluruhan aplikasi lagi. Platform NetBeans menawarkan layanan-layanan yang umum bagi aplikasi desktop, mengijinkan pengembang untuk fokus ke logika yang spesifik terhadap aplikasi. Fitur-fitur yang disediakan oleh platform NetBeans: 1. Manajemen antarmuka (misal: menu, toolbar); 2. Manajemen pengaturan pengguna; 3. Manajemen penyimpanan (menyimpan dan membuka berbagai macam data); 4. Manajemen jendela; 5. Wizard framework (mendukung dialog langkah demi langkah).
D. NetBeans IDE NetBeans IDE adalah IDE open source yang ditulis sepenuhnya dengan bahasa pemrograman Java menggunakan platform NetBeans. NetBeans IDE mendukung pengembangan semua tipe aplikasi Java (J2SE, web, EJB, dan aplikasi mobile). Fitur lainnya adalah sistem proyek
berbasis
Ant, kontrol versidan refactoring. ( http:// java
study. wordpress.com / 2007/ 11/ 25/sejarah-netbeans/). 1.6. Metode Penelitian 1.6.1. Jenis dan Metode Penelitian Dewasa ini metode-metode ilmiah dalam segala cabang ilmu pengetahuan telah mengalami perubahan dan pendekatan-pendekatan baru telah diketemukan (Mattulada,dkk,1991: 46). Melihat dari potensi masalah yang ada, maka metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Research and Development yang bersifat deskriptif. Penelitian
deskriptif bertujuan menggambarkan secara sistematik dan akurat fakta dan karakteristik mengenai populasi atau bidang tertentu (Saifudin Azwar, 2007: 7). Pengertian metode penelitian dan pengembangan atau research and development (R&D) adalah rangkaian proses atau langkah-langkah dalam rangka pengembangan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada, agar
dapat dipertanggung jawabkan. Produk
tersebut tidak selalu berbentuk benda atau perangkat keras (hardware), seperti buku, modul, alat bantu pembelajaran di kelas atau laboratorium,
tetapi bisa juga perangkat lunak (software), seperti program komputer untuk
pengelolaaan
data,
pembelajaran
di kelas, perpustakaan
atau laboratorium, ataupun model-model pendidikan,
pembelajaran,
bimbingan, evaluasi, sistem manajemen, dan lain-lain. ( http://www. MetodePenelitianPendidikan.comdiakses tanggal 16 Mei 2013). Pengertian lain dari metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut (Sugiyono, 2008:407). Jenis dari penelitian ini adalah kualitatif, yaitu penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lainlain, secara holistik, dan dengan cara deskriptif dalam bentuk kata-kata dan bahasa,
pada suatu konteks khusus
yang
alamiah dan dengan
memanfaatkan berbagai metode alamiah (Moleong, 2001: 6). Di dalam konteks penelitian ini, data yang diperoleh peneliti tidak dalam bentuk angka, namun data itu diperoleh dengan penjelasan dan berbagai
uraian-uraian
yang
berbentuk
tulisan-tulisan
mengenai
pengembangan aplikasi. 1.6.2. Definisi Konseptual dan Operasional Dengan menggunakan metode Penelitian dan Pengembangan atau Research and Development (R&D), maka penulis akan membuat aplikasi yang serupa dengan aplikasi yang sudah ada. Penegembangan aplikasi
“Panduan Shalat” ini akan di deskripsikan dari proses input materi atau data, sampai proses output yang data. Langkah-langkah penelitian pengembangan, seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono dalam bukunya Metode penelitian pendidikan pendekatan kualitatif, kuantitatif dan R&D dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 1.1 Langkah-langkah penelitian pengembangan (R&D). 1.
Potensi dan masalah Penelitian dapat berangkat dari adanya potensi atau masalah. Potensi adalah segala sesuatu yang bila didayagunakan akan memiliki nilai tambah. Sedangkan masalah seperti yang telah dikemukakan adalah penyimpangan antara yang diharapkan dan yang terjadi. Namun demikian masalah juga dapat dijadikan potensi apabila kita dapat mendayagunakannya.
2.
Pengumpulan data atau informasi Setelah potensi dan masalah dapat ditunjukan secara faktual dan update, maka selanjutnya perlu dikumpulkan berbagai informasi yang dapat digunakan sebagai bahan untuk perencanaan produk tertentu yang diharapkan dapat mengatasi masalah tersebut.
3.
Desain produk Produk yang dihasilkan dalam penelitian Research and Development bermacam-macam. Dalam bidang teknologi, orientasi produk teknologi yang dapat dimanfaatkan oleh manusia adalah produk yang berkualitas, hemat energi, menarik, harga murah, bobot ringan, ergonomis dan bermanfaat ganda. Hasil akhir metodologi penelitian dan pengembangan adalah berupa desain produk baru, yang lengkap dengan spesifikasinya.
4.
Validasi Desain Validasi desain dapat dilakukan dengan cara menghadirkan beberapa pakar atau tenaga ahli yang sudah berpengalaman untuk menilai produk baru yang dirancang tersebut. Setiap pakar diminta untuk menilai desain tersebut, sehingga selanjutnya dapat diketahui kelemahan dan kekuatannya. Validasi desain dapat dilakukan dalam forum diskusi. Sebelum diskusi peneliti mempersentasikan desain tersebut, berikut keunggulannya.
5.
Perbaikan produk Setelah desain produk divalidasi melalui diskusi dengan pakar dan para ahlinya, maka akan diketahui kelemahannya. Kelemahan tersebut selanjutnya dicoba untuk dikurangi dengan cara memperbaiki desain.
6.
Uji coba produk Dalam bidang teknik, desain produk yang dibuat tidak bisa langsug diuji coba dulu, tetapi harus dibuat terlebih dulu menjadi barang, dan barang tersebut yang diuji coba. Uji coba tersebut bisa menggunakan prototipe atau semacamnya.
7.
Revisi produk Revisi produk ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas mutu yang lebih tinggi. Apabila sebelumnya telah dilakukan uji coba dengan populasi sampel tertentu dan masih ada kekurangan, maka produk tersebut masih harus diperbaiki lagi.
8.
Uji coba pemakaian Setelah uji coba pada produk berhasil dan sudah direvisi, selanjutnya ialah uji coba pemakaian, terhadap populasi yang lebih luas lagi. Dalam operasinya, produk baru tersebut, tetap harus dinilai kekurangan dan hambatan yang muncul, guna untuk perbaikan lebih lanjut.
9.
Revisi produk Revisi produk yang selanjutnya ini dilakukan, apabila dalam pengujian terhadap populasi sampel yang lebih luas masih terdapat kekurangan
dan
hambatan.
Hal
tersebut
berguna
untuk
penyempurnaan dan pembuatan produk baru lagi yang lebih efektif. 10. Pembuatan produk masal Pembuatan produk masal ini dilakukan apabila produk yang telah di uji coba dinyatakan efektif dan layak untuk diproduksi masal. Untuk dapat memproduksi masal, maka peneliti perlu bekerja sama dengan perusahaan atau instansi terkait. Karena keterbatasan waktu, biaya, dan tenaga, dalam pengembangan Panduan Shalat ini peneliti membatasi langkah tersebut sampai validasi produk saja. Adpun perangkat yang digunakan penulis adalah sebagai berikut: a. Perangkat Keras (Hardware) 1. Laptop Lenovo G485S 2. CPU (AMD E-300 1.3G) 3. Handphone (JAVA) 4. Mouse & Keyboard Lenovo Optimal b. Perangkat Lunak (Software) 1. Windows 7 Professional 2. Microsoft Office Word 2010 3. NetBeans IDE 7.1.2
4. Java ME 5. Adobe Photoshop CS dan Paint 1.6.3. Sumber dan Jenis Data a.
Sumber data primer Sumber data primer adalah software Netbeans yang bisa dengan mudah didownload di http://www.netbeans.org. Sumber data primer ini nantinya akan digunakan penulis untuk pembuatan program “Panduan Shalat” yang
dioprasikan ke Java micro
edition. b.
Sumber data sekunder Dalam penelitian ini, penulis menggunakan segala data tertulis dan tidak
tertulis,
yang
berhubungan
dengan
tema
yang
bersangkutan, baik itu dari buku, jurnal, skripsi, tesis, surat kabar dan observasi, penelitian-penelitian dan lain. 1.6.4. Teknik Pengumpulan Data Tenik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan dokumentasi. Dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda dan sebagainya (Arikunto, 1998: 236). Data-data tersebut tak hanya penulis kumpulkan tetapi juga penulis olah sesuai dengan metodologi penelitian dan pengembangan yang digunakan.