BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah Semakin berkembangnya usaha saat ini, mengakibatkan naiknya persaingan bisnis. Persaingan bisnis saat ini tidak hanya pada usaha atau sector manufaktur tetapi juga dalam usaha jasa. Salah satu bentuk usaha pelayanan jasa adalah jasa kesehatan, terutama jasa Rumah Sakit. Sekarang ini banyak Rumah Sakit yang didirikan baik swasta maupun pemerintah. Hal ini mendorong, manajemen Rumah Sakit untuk meningkatkan mutu pelayanan dengan tarip yang bersaing. Untuk menghadapi tantangan persaingan yang semakin tajam, maka akuntansi manajemen dan akuntnsi biaya harus dapat menyajikan informasi biaya yang akurat dan tepat waktu untuk melancarkan pelaksanaan pengendalian biaya mengukur dan meningkatkan produktivitas, serta untuk merancang perbaikan proses produksi baik barang maupun jasa. Akuntansi biaya yang dipakai oleh beberapa rumah sakit dalam menghitung harga pokok secara tradisional, tidak dapat untuk mengetahui sumbangan laba dari masing-masing kelas kamar. Dan akuntansi biaya tradisional yang hanya mengalokasikan biaya overhead berdasarkan single driver (hari rawat inap) saja akan menimbulkan distrosi biaya, sehingga tidak bisa digunakan untuk menyusun strategi biaya yang mengarah pada
1
diferensiasi produk, karena tidak dapat menyajikan informasi biaya yang akurat. Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan, kemudian pada tahun 1800-an dan awal 1900-an lahirlah suatu sistem penentuan harga pokok produk berbasis aktivitas yang dirancang untuk mengatasi distorsi pada akuntansi biaya tradisional. Sistem akuntansi ini disebut Activit-Based Costing. Activity Based Costing mengendalikan biaya melalui penyediaan informasi tentang aktivitas yang menjadi penyebab timbulnya biaya. Dalam
metode
ABC,
menganggap
bahwa
timbulnya
biaya
disebabkan oleh adanya aktivitas yang dihasilkan produk. Pendekatan ini menggunakan cost driver yang berdasar pada aktivitas yang menimbulkan biaya dan akan lebih baik apabila diterapakan pada perusahaan yang menghasilkan keanekaragaman produk. Rumah sakit
merupakan salah satu perusahaan
jasa
yang
menghasilkan keanekaragaman produk. Dimana output yang dijual lebih dari satu. Keanekaragaman produk pada rumah sakit mengakibatkan banyaknya jenis biaya dan aktivitas yang terjadi pada rumah sakit, sehingga menuntut ketepatan pembebanan biaya overhead dalam penentuan harga pokok produk. Metode ABC dinilai dapat mengukur secara cermat biaya-biaya yang keluar dari setiap aktivitas. Hal ini disebabkan karena banyaknya cost driver yang digunakan dalam pembebanan biaya overhead, sehingga dalam metode ABC dapat meningkatkan ketelitian dalam perincian biaya, dan ketepatan pembebanan biaya lebih akurat.
2
RSUD RA Kartini merupakan salah satu rumah sakit milik pemerintah yang melayani kesehatan bagi masyarakat sekitar Batang. Dalam perhitungan biaya rawat inap, RSUD RA Kartini telah menggunakan sistem ABC. Tetapi sistem tersebut belum sepenuhnya diterapkan dengan baik. Hal ini terjadi karena masih lemahnya sistem informasi yang digunakan, sehingga hal ini dapat mempengaruhi penentuan harga jual yang kurang tepat. Dari latar belakang di atas, penulis tertarik menyusun skripsi dengan judul : “Penentuan Simulasi Biaya Rawat-Inap Pasien Di Rumah Sakit Umum Daerah Raden Ajeng Kartini Jepara Dengan Activity Based Costing”.
1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian diatas dapat diuraikan permasalahan yaitu : “Bagaimana peranan sistem Aktivity Based Costing dalam penentuan simulasi biaya rawat inap di Rumah Sakit ?”
1.3. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah : “Untuk mengevaluasi sistem akuntansi biaya yang berbasis aktivitas (Aktivity Based Costing) pada penentuan simulasi biaya rawat inap pasien di rumah sakit.”
3
1.4. Kegunaan Penelitian Kegunaan dari hasil penelitian ini antara lain : 1. Dapat
memberikan
informasi
sebagai
bahan
pertimbangan
bagi
manajemen rumah sakit dalam pemilihan sistem penentuan harga pokok rawat inap pasien antara pendekatan tradisional dengan pendekatan Aktivity Based Costing. 2. Dapat memberikan informasi bagi pengembangan sistem informasi manajemen biaya oleh para akademisi maupun praktisi 3. Bahan studi perbandingan antara teori praktis dengan praktek yang senyatanya pada rumah sakit.
1.5. Sistematika Penulisan Pembahasan dalam sekripsi ini dibagi menjadi lima bab yang dirinci sebagai berikut: BAB I : Merupakan pendahuluan yang menguraikan secara singkat tentang isi skripsi, yang meliputi : latar belakang masalah, perumusan, tujuan dan kegunaan penelitian. BAB II : Berisi mengenai landasan teori, dan kerangka penelitian. BAB III : Menguraikan tentang metode penelitian yang dilakukan. Metode tersebut berisi tentang jenis dan data yang digunakan, teknik pengumpulan data serta analisis data.
4
BAB IV : Merupakan hasil dan pembahasan. Dalam bab ini diuraikan tentang hasil dari penelitian dan pembahasannya. BAB V : Merupakan bagian terakhir yang berisi tentang kesimpulan dan saran dari penelitian yang dilakukan.
5