kinerja atribut paling rendah. Merek Nexian dinilai memiliki harga beli dan biaya operasional dan perawatan yang paling murah. Berdasarkan analisis CA, merek Nokia identik dengan atribut biaya operasional dan perawatan, merek Samsung identik dengan atribut citra merek dan daya tahan baterai, sedangkan merek Nexian diasosiasikan identik dengan fitur tambahan.
Kata kunci : positioning, handphone Qwerty
BAB I PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Masalah Handphone merupakan salah satu dari perkembangan teknologi. Dengan
kecanggihan teknologi saat ini, fungsi handphone tidak hanya sebagai alat komunikasi biasa, tetapi juga dapat digunakan untuk mengakses internet, SMS, berfoto, dan juga saling mengirim data. Perkembangan produk handphone hingga saat ini telah menunjukkan peningkatan yang pesat. Hal ini dapat dilihat dari semakin banyaknya model handphone dengan berbagai merek yang bermunculan di pasar dalam negeri saat ini. Salah satu model handphone yang banyak digunakan oleh semua kalangan saat ini adalah model handphone Qwerty. Qwerty adalah sebutan atau istilah untuk keypad di ponsel yang menggunakan papan ketik seperti papan ketik pada mesin ketik atau komputer. Salah satu ciri menonjol adalah huruf Q,W,E,R,T,Y ada pada baris pertama sisi kiri pada papan ketik di ponsel. Model handphone ini tidak hanya diminati dan digunakan oleh kalangan orang dewasa saja, tetapi juga kalangan remaja dan anak-anak juga sudah banyak yang memiliki handphone ini
Universitas Sumatera Utara
dengan tingkat kecanggihan handphone yang setara. Fenomena ponsel Qwerty dipicu oleh maraknya penggunaan Facebook, chatting, dan instant messaging. Peristiwa-peristiwa yang terjadi di dunia dapat dengan cepat diketahui oleh masyarakat dengan fasilitas tersebut. Berita hangat dan aktual tentang peristiwa yang dikecam oleh banyak kalangan dapat dengan cepat menyebar lewat jejaring sosial seperti Facebook. Teknologi seperti ini membuat dunia menjadi serasa amat kecil. Sebagai gambaran, sepanjang tahun 2009 pertumbuhan pengguna Facebook di Indonesia diperkirakan naik hingga 1.100 %. Pada tahun 2008, pengguna Facebook mencapai sekitar 800 ribu. Hingga Oktober 2009, pengguna Facebook diperkirakan mencapai 11 juta pengguna (republika.co.id). Perkembangan pasar handphone yang mengusung keypad Qwerty, diperkirakan masih akan mewarnai tahun 2010. Baik handphone branded maupun handphone produk China akan berlomba menghadirkan handphone Qwerty. Yang menarik dari kehadiran handphone Qwerty ini adalah konsumen memiliki anggapan bahwa harga beli produk tergolong tidak mahal. Pada segi segmentasi pasar, dapat dikatakan populasi pengguna handphone Qwerty juga makin meluas. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan kebutuhan pada konsumen segmen menengah ke bawah yang membutuhkan perangkat yang mampu mendukung seseorang menulis pesan dengan cepat dan akurat. Dari segi usia, juga terjadi perluasan pengguna handphone berdesain Qwerty. Perkembangan seperti ini, tak urung, menempatkan Indonesia sebagai negara dengan pengguna handphone Qwerty terbesar di dunia saat ini (republika.co.id).
Universitas Sumatera Utara
Awalnya model handphone ini mulai diperkenalkan di pasar dalam negeri oleh produsen handphone seperti Nokia dari Finlandia dan BlackBerry dari Kanada. Namun, belakangan mulai bermunculan model handphone sejenis dari produsen dalam negeri (merek China) seperti Nexian, K-Touch, IMO, Mito, HT Mobile, Huawei, dan lain-lain yang tidak kalah bersaing dan juga banyak diminati oleh masyarakat saat ini khususnya kalangan remaja seperti pelajar dan mahasiswa. Munculnya merek-merek China untuk handphone tipe ini di pasaran merupakan
bentuk
kejelian
produsen
handphone
dalam
negeri
untuk
menghadirkan ponsel dengan harga murah namun mampu menyaingi kualitas dari handphone dengan harga yang lebih mahal. Perkembangan handphone merek China tidak berjalan statis, tetapi masing-masing produsen terus melakukan perbaikan (improvement) pada atribut-atribut lainnya dari handphone tersebut sehingga muncul varian baru dari satu merek handphone dalam waktu yang relatif singkat. Oleh karena itu, konsumen tinggal memilih dari sekian banyak model dan merek handphone Qwerty yang sesuai dengan keinginan dan pertimbangannya serta daya belinya. Semakin banyaknya merek handphone Qwerty China yang berlomba dalam menghadirkan varian baru dan merek asing yang terlebih dahulu memasuki pasar handphone di Indonesia, mengharuskan setiap produsen terus meningkatkan kualitas produknya agar mampu bersaing secara terus menerus. Namun selain peningkatan kualitas, ada satu unsur yang juga harus ikut diperhatikan oleh setiap produsen (perusahaan) yaitu penempatan posisi produknya (positioning) di pasaran. Secara singkat, definisi positioning adalah tindakan merancang
Universitas Sumatera Utara
penawaran dan citra perusahaan sehingga menempati suatu posisi kompetitif yang berarti dan berada dalam benak pelanggan sasarannya (Kotler, 1997). Dengan kata lain, positioning suatu produk dapat ditentukan melalui persepsi pelanggan terhadap produknya dan produk pesaingnya sehingga akan dihasilkan peta persepsi yang bisa dijadikan bahan evaluasi bagi kelangsungsan hidup suatu perusahaan. Penggunaan handphone jenis ini di kalangan mahasiswa juga semakin meluas. Hal ini diakibatkan oleh semakin meningkatnya kebutuhan pada mahasiswa terhadap kelancaran komunikasi yang menunjang kegiatan mahasiswa itu sendiri serta memperluas jaringan pertemanan dan bisnis yang bisa diakses melalui situs-situs jejaring sosial pada umumnya. Melihat semakin besarnya minat konsumen produk handphone Qwerty di Indonesia, khususnya konsumen di kota Medan, dalam membeli handphone jenis ini dan semakin banyaknya vendor yang menghadirkan produk sejenis dengan beragam merek serta mengingat bahwa handphone sekarang sudah menjadi kebutuhan sekunder dan konsumen tersebut pun semakin kritis dalam membeli produk ini maka peneliti dalam hal ini ingin melakukan penelitian mengenai atribut-atribut handphone, dalam hal ini handphone Qwerty, yang menjadi pertimbangan penting bagi konsumen ketika membeli dan memetakan posisi merek-merek handphone Qwerty tersebut pada peta persepsi berdasarkan atribut yang melekat pada masing-masing merek handphone yang diteliti.
1.2.
Rumusan Masalah
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan sebelumnya, maka yang menjadi permasalahan pokok dalam penelitian ini adalah “Bagaimana posisi berbagai merek handphone Qwerty berdasarkan persepsi konsumen terhadap kinerja atribut-atributnya dan atribut handphone Qwerty apa saja yang menjadi pertimbangan penting bagi konsumen pada saat melakukan pembelian.”
1.3.
Tujuan Penelitian Tujuan umum penelitian ini adalah untuk memetakan posisi merek-merek
handphone Qwerty yang diteliti berdasarkan atribut yang melekat pada masingmasing merek tersebut. Sedangkan tujuan khusus penelitian ini antara lain: 1. Mengetahui tingkat kepentingan atribut-atribut handphone Qwerty yang menjadi pertimbangan dalam keputusan pembelian konsumen serta persepsi kinerja
atribut
merek-merek
handphone
Qwerty
yang
diteliti
dan
membandingkan kinerja antara merek yang diteliti. 2. Menganalisis positioning merek-merek handphone Qwerty yang diteliti berdasarkan persepsi konsumen yang digambarkan dalam perceptual map dan melakukan evaluasi terhadap positioning setiap merek handphone Qwerty yang menjadi objek penelitian.
1.4.
Asumsi dan Batasan Penelitian Dalam penelitian ini diasumsikan pertanyaan pada kuesioner dianggap
valid setelah dilakukan pengujian validitas dan perbaikan penulisan redaksi pada pertanyaan yang tidak valid. Batasan masalah yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
1. Penelitian ini dilakukan terhadap mahasiswa Universitas Sumatera Utara (USU) pemilik dan pengguna handphone Qwerty. 2. Hasil analisis dan pembahasan didasarkan pada jawaban yang diisikan responden pada kuesioner.
1.5.
Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini antara lain:
1. Bagi perusahaan produsen handphone Qwerty, dapat memberikan feed back dan rekomendasi kepada perusahaan handphone tersebut atas segala kegiatan pemasaran yang telah dilakukan dalam membangun positioning merek. 2. Bagi para praktisi pemasaran, dapat dijadikan sebagai pedoman dalam menemukan peluang strategi pemasaran terbaik yang dapat digunakan untuk membangun positioning suatu merek produk. 3. Bagi konsumen, dapat memberikan masukan/referensi tentang atribut-atribut yang penting pada handphone Qwerty sebelum memutuskan untuk membeli. 4. Bagi akademis, sebagai bahan referensi bagi penelitian selanjutnya maupun sebagai sumber informasi untuk menambah pengetahuan dan wawasan.
Universitas Sumatera Utara
BAB II GAMBARAN UMUM PRODUK
2.1.
Sejarah Perkembangan Handphone Telepon seluler atau lebih dikenal dengan sebutan handphone (HP),
diyakini telah ada pada jaman penjajahan, yaitu kira-kira tahun 1947 di negara Amerika Serikat dan Eropa. Pada tahun 1910 adalah cikal bakal telepon seluler yang ditemukan oleh Lars Magnus Ericsson, yang merupakan pendiri perusahaan Ericsson yang kini dikenal dengan perusahaan Sony Ericsson. Pada awalnya, orang Swedia ini medirikan perusahaan Ericsson dengan memfokuskan terhadap bidang bisnis peralatan telegraf dengan skala perusahaan yang tidak besar pada waktu itu. Pada tahun 1921, untuk pertama kalinya departemen kepolisian Detroit Michigan menggunakan telepon seluler yang terpasang di semua mobil polisi dengan menggunakan frekuensi 2 MHz. Pada tahun 1960, di Finlandia sebuah perusahaan bernama Fennis Cable Works yang semula berbisnis dibidang kabel, melakukan ekspansi dengan mendirikan perusahaan elektronik yang bernama Nokia sebagai handset telepon seluler. Tahun 1970-an perkembangan telepon seluler menjadi pesat dengan di dominasi oleh perusahaan besar seperti Nokia dan Motorola. Setelah tahun 1970, telekomunikasi seluler semakin sering dibicarakan orang. Motorola mengenalkan telepon genggam tiga tahun kemudian. Ukurannya cukup besar dengan antena pendek, selain itu ada juga telepon genggam seukuran koper. Dr. Cooper yang menjadi manajer proyek inovasi Motorola itu memasang
Universitas Sumatera Utara
base station di New York. Untuk proyek tersebut Motorola bekerja sama dengan Bell Labs. Penemuan ini diklaim sebagai penemuan handphone pertama. Pada suatu pagi tepatnya tanggal 3 April 1973, Cooper, yang saat itu menjabat sebagai general manager pada divisi Communication Systems Motorola mempertunjukkan cara berkomunikasi aneh dari terminal telepon portable. Dia mencoba menggunakan telepon genggam tersebut sambil berjalan-jalan di berbagai lokasi di New York. Pada saat itu, pertama kalinya handphone ditampilkan dan digunakan di depan publik. Dalam pertunjukan itu, Cooper menggunakan telepon genggam seberat 800 gram atau sepuluh kali lipat dibandingkan rata-rata handphone yang beredar saat ini.
2.2.
Perkembangan Teknologi Handphone Teknologi handphone mulai digunakan pada tahun 1970 yang diawali
dengan penggunaan mikroprosesor untuk teknologi komunikasi dan pada tahun 1971, jaringan handphone pertama dibuka di Finlandia bernama ARP. Menyusul kemudian NMT di Skandinavia pada tahun 1981 dan AMPS pada tahun 1983. Penggunaan teknologi analog pada generasi pertama menyebabkan banyak keterbatasan yang dimiliki seperti kapasitas traffic yang kecil, jumlah pelanggan yang dapat ditampung dalam satu sel sedikit, dan penggunaan spektrum frekuensi yang boros. Di sisi lain, meningkatnya jumlah pelanggan tidak mampu ditampung oleh generasi pertama. Selain itu, teknologi 1G ini hanya mampu melayani komunikasi suara, tidak seperti 2G yang bisa digunakan untuk SMS. NMT atau Nordic Mobile Telephone adalah jaringan handphone analog yang pertama kali
Universitas Sumatera Utara
digunakan secara internasional di Eropa Utara. Jaringan ini beroperasi pada frekuensi 450 MHz sehingga sering disebut NMT-450, ada juga NMT-900 yang beroperasi pada frekuensi 900 MHz. Mengingat tuntutan pasar dan kebutuhan akan kualitas yang semakin baik, maka tercipta suatu teknologi generasi ke dua atau 2G. Generasi ini sudah menggunakan teknologi digital. Teknologi 2G lainnya adalah IS-95 CDMA, IS136 TDMA dan PDC. Generasi kedua selain digunakan untuk komunikasi suara, juga bisa untuk SMS dan transfer data dengan kecepatan maksimal 9.600 bps (bit per second). Sebagai perbandingan, modem yang banyak digunakan untuk koneksi internet berkecepatan 56.000 bps (5,6 kbps). Kelebihan 2G dibanding 1G selain layanan yang lebih baik, dari segi kapasitas juga lebih besar. Karena pada 2G, satu frekuensi bisa digunakan beberapa pelanggan dengan menggunakan mekanisme Time Division Multiple Access (TDMA). Standar teknologi 2G yang paling banyak digunakan saat ini adalah GSM (Global System for Mobile Communication), seperti yang dipakai sebagian besar handphone saat ini. GSM beroperasi pada frekuensi 900, 1800 dan 1900 MHz. GSM juga mendukung komunikasi data berkecepatan 14,4 kbps. Pada tahun 1993, telah ada 36 jaringan GSM di 22 negara. Keunikan GSM dibanding generasi pertama adalah layanan SMS. SMS atau Short Message Service adalah layanan dua arah untuk mengirim pesan pendek sebanyak 160 karakter. Jaringan GSM yang saat ini digunakan sudah memasuki fase 2. Sebagai penerus 2G, diciptakan generasi 2,5 G yang merupakan versi lebih baik dari generasi kedua. Generasi 2,5 G ini mempunyai kemampuan transfer data yang lebih cepat. Teknologi yang terkenal dari generasi
Universitas Sumatera Utara
ini adalah GPRS (General Packet Radio Service) dan EDGE (Enhanced Data rates for GSM Evolution). Setelah generasi 2,5 G ini, tren komunikasi seluler mulai beralih kepada generasi berikutnya yang diprediksikan akan menjadi teknologi komunikasi seluler yang menjanjikan. Generasi 3 atau 3G merupakan teknologi terbaru dalam dunia seluler. Generasi ini lebih dikenal dengan sebutan UMTS (Universal Mobile Telecommunication System) atau WCDMA (Wideband – Coded Division Multiple Access). Kelebihan generasi terbaru ini terletak pada kecepatan transfer data yang mencapai 384 kbps di luar ruangan dan 2 Mbps untuk aplikasi indoor. Selain itu, generasi ini dapat menyediakan layanan multimedia seperti internet, video streaming, dan lain-lain dengan lebih baik. Generasi ketiga ini menggunakan teknologi CDMA yang awalnya muncul dari teknologi militer Amerika Serikat dan dikhususkan pada standar IS-95. Teknologi CDMA membuat kapasitas suatu sel menjadi lebih besar dibanding sistem GSM karena pada sistem CDMA, setiap panggilan komunikasi memiliki kode-kode tertentu sehingga memungkinkan banyak pelanggan menggunakan sumber radio yang sama tanpa terjadinya gangguan interferensi dan cross talk. Sumber radio dalam hal ini adalah frekuensi dan time slot yang disediakan untuk tiap sel. Sistem komunikasi wireless berbasis CDMA pertama kali digunakan pada tahun 1995 dan sampai sekarang, CDMA merupakan saingan utama dari sistem GSM di banyak negara. Kelebihan utama yang dimiliki generasi ketiga adalah kemampuan transfer data yang cepat atau memiliki bit rate yang tinggi. Tingginya bit rate yang dimiliki menyebabkan banyak operator CDMA dapat menyediakan berbagai aplikasi multimedia yang
Universitas Sumatera Utara
lebih baik dan bervariasi, dan menjadi daya tarik tersendiri bagi pelanggan. Dalam jangka panjang, CDMA dan teknologi-teknologi lainnya seperti GSM akan dibandingkan berdasarkan pada biaya total per pelanggan dari jaringan infrastruktur dan harga pesawat telepon. Dengan 3G, komunikasi murah dan berkualitas menjadi impian seluruh pengguna telepon seluler.
2.3.
Perkembangan Handphone di Indonesia Handphone mulai masuk ke Indonesia sekitar tahun 1998, pada tahun
tersebut handphone hanya digunakan untuk menelepon dan harga belinya sangat tinggi yaitu sekitar 10 juta rupiah, vendor-vendor yang pertama kali mengeluarkan handphone ialah Siemens, Sony Ericsson, dan Nokia. Pada masa tersebut juga kartu perdana yang dipergunakan harganya tergolong mahal sekitar 500 ribu rupiah dan masih memiliki sistem roaming yang mengharuskan pengguna handphone memiliki pulsa walaupun hanya menerima panggilan dari luar. Kartu GSM yang terlebih dahulu muncul pada waktu itu hanya Pro XL (sekarang XL) dan Simpati. Setelah mengalami cukup banyak kemajuan teknologi, muncul teknologi SMS (short message service) yaitu sejenis pesan singkat yang berbentuk teks yang memudahkan pengguna untuk saling berkirim pesan. Pada zaman tersebut handphone yang cukup dikenal masyarakat Indonesia adalah Nokia 3310. Setelah kemunculan SMS, tercipta konektivitas yang semakin cepat dengan lahirnya GPRS dimana kinerja handphone menjadi semakin cepat dalam mengakses internet. Sampai saat ini telah dikenal teknologi 3G, 3.5 G, dan yang terbaru 4G.
Universitas Sumatera Utara
Perkembangan handphone di tanah air akhir-akhir ini cukup pesat, selain sebagai kebutuhan handphone secara tidak langsung juga menjadi lifestyle tersendiri. Awalnya model handphone yang banyak muncul di pasar tanah air adalah produksi Nokia, kemudian disusul oleh Siemens dan Sony Ericsson, dan hingga saat ini berbagai merek handphone dengan beragam model telah hadir di pasar handphone tanah air untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan para konsumen. Salah satu handphone yang cukup banyak diminati saat ini ialah BlackBerry. Kemunculan BlackBerry di tanah air saat ini merupakan suatu era lifestyle dari handphone. BlackBerry merupakan handphone yang menggunakan tombol qwerty yang merupakan salah satu tren yang berkembang di handphone saat ini. Qwerty adalah sebutan atau istilah untuk keypad di handphone yang menggunakan papan ketik seperti papan ketik pada mesin ketik atau komputer. Salah satu ciri menonjol adalah huruf Q,W,E,R,T,Y ada pada baris pertama sisi kiri pada papan ketik di handphone tersebut.
2.4.
Perkembangan Handphone Qwerty di Indonesia Perkembangan tekhnologi kian hari kian berkembang, hal ini iterbukti
dengan banyak bermunculan perangkat-perangkat kerja maupun sehari-hari yang dilengkapi dengan teknologi high class. Perkembangan teknologi ini pun tidak dianggap remeh oleh para produsen telekomunikasi, handphone, untuk menambahkan teknologi-teknologi terbaru didalamnya. Penambahan teknologi ini pun menjadi pemicu meningkatnya angka penjualan akan produk tersebut.
Universitas Sumatera Utara
BlackBerry yang merupakan salah satu produsen handphone telah memanfaatkan dan mengembangkan perkembangan teknologi yang ada ke dalam produk handphone yang diciptakannya. Selain dengan teknologinya, BlackBerry juga melakukan perbedaan dengan jenis handphone yang telah ada di pasaran saat ini, dengan menawarkan keypad jenis QWERTY dan layanan mobile kapan saja. Perbedaan itu yang membuat BlackBerry banyak diminati oleh penggemarnya, mulai dari kalangan pejabat, selebritis, sampai dengan anak muda. Walaupun demikian, tidak semua orang dapat memiliki BlackBerry ini dikarenakan harganya yang dapat dikatakan tidak cukup murah ini. Memang harga penjualan handphone BlackBerry ini sangat mahal dan pada awalnya BlackBerry hanya digunakan oleh kalangan atas. Akan tetapi, para vendor telekomunikasi asing (Nokia dan Samsung) maupun lokal (Indosat) melihat segmen pasar Indonesia yang tertarik dengan handphone jenis BlackBerry ini sangat banyak, sedangkan tidak didukung kemampuan daya beli, sehingga vendor-vendor tesebut menciptakan produk handphone yang memiliki fitur yang tidak jauh berbeda dengan BlackBerry, dengan ciri utamanya, berupa keypad qwerty dan dapat mobile kapan saja dan tentu saja dengan harga yang jauh lebih murah. Kemunculan Blackberry di tanah air membuat handphone qwerty semakin digemari. Selain vendor-vendor ternama yang mengeluarkan produk seperti itu, handphone China turut serta menambah ramainya pasar handphone di tanah air. Hal ini dapat dilihat pada berbagai daerah di Indonesia saat ini bahwa handphone BlackBerry maupun merek-merek lain membanjiri pasaran handphone di Indonesia.
Universitas Sumatera Utara