BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Surabaya merupakan kota terbesar kedua di Indonesia setelah Jakarta. Surabaya dengan jumlah penduduk mencapai 3 juta jiwa mengalami pertumbuhan yang sangat pesat di bidang ekonomi dan industri. Pertumbuhan yang tinggi di bidang ekonomi dan industri tentu diiringi adanya fasilitas-fasilitas yang mendukung antara lain seperti rumah sakit, stadion, sekolahan dan perpustakaan daerah. Kawasan Rungkut Industri yang lalu lintasnya sudah padat karena banyaknya pabrik-pabrik. Namun saat ini sedang dibangun rumah sakit Royal dengan tipe C dengan luas bangunan effektif 6.052 m2 dan 125 tempat tidur di kawasan tersebut. Sehingga dengan beroperasinya rumah sakit Royal akan berpotensi mempengaruhi kinerja jalan sekitarnya. Diantaranya yang akan terpengaruhi yaitu ruas Jl. Rungkut Industri Raya, Jl. Rungkut industri I, Jl. Rungkut Industri III, Jl. Kendang Sari Raya, Jl. Kendang Sari, Jl. Jemur Andayani, Jl. Jemur Sari, Jl. Raya Rungkut Kidul, Jl. Raya Rungkut Menanggal. Terpengaruhnya jaringan jalan tersebut karena sebagai jalan penghubung dari berbagai wilayah menuju rumah sakit Royal. Pengaruh terhadap jaringan jalan tersebut berupa perubahan dalam sistem transportasi karena rumah sakit Royal tersebut merupakan suatu aktivitas baru yang menimbulkan tarikan pergerakan dan bangkitan kendaraan di kawasan tersebut. Dengan adanya rumah sakit Royal maka timbul aktivitas manusia menuju rumah sakit Royal menggunakan kendaraan sehingga menambah pergerakan yang telah ada sebelumnya di kawasan tersebut. Keluar masuknya kendaraan dari rumah sakit juga akan menjadi dampak terhadap lalu lintas. Jika tidak diantisipasi maka akan memperburuk kinerja jalan, kemacetan lalu lintas dan pencemaran lingkungan (polusi) yang diakibatkan antrian kendaraan pada saat mesin hidup. Hal ini bisa merugikan banyak pihak baik dari segi pemborosan waktu dan segi ekonomi yang di akibatkan kemacetan yang terjadi. Berdasarkan kondisi tersebut maka dalam Tugas Akhir ini akan dilakukan Analisa kinerja simpang dan ruas jalan akibat pembangunan rumah sakit Royal di kawasan Rungkut Industri Surabaya. Dari analisa ini bisa diketahui prediksi bangkitan kendaraan terhadap kinerja jalan dan persimpangan yang terkena dampaknya. Selain itu juga akan diberikan solusi alternatif manajemen lalu lintas pada jaringan jalan untuk mengantisipasi beroperasinya rumah sakit Royal. 1.2 Rumusan Masalah Dengan mengacu pada latar belakang yang telah dijelaskan diatas, maka dapat dirumuskan beberapa masalah, yaitu : 1. Bagaimana kinerja ruas jalan dan simpang di sekitar rumah sakit Royal pada kondisi eksisting? 2. Berapakah prediksi besarnya bangkitan kendaraan akibat beroperasinya rumah sakit Royal?
3. Bagaimana pengaruh beroperasinya rumah sakit Royal terhadap kinerja ruas jalan dan simpang di sekitarnya hingga umur rencana. 4. Bagaimana alternatif perbaikan kinerja simpang dan ruas yang dapat menangani permasalahan pada saat beroperasinya rumah sakit Royal? 1.3 Tujuan Penulisan Dengan berlandaskan pada perumusan masalah, maka tujuan dari penulisan proyek akhir ini adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui kinerja jalan dan simpang di sekitar rumah sakit Royal pada kondisi eksisting. 2. Menghitung besar bangkitan kendaraan akibat beroperasinya rumah sakit Royal. 3. Mengetahui pengaruh beroperasinya rumah sakit Royal terhadap kinerja ruas jalan dan simpang di sekitarnya. 4. Mengetahui alternatif perbaikan kinerja simpang dan ruas jalan yang dapat menangani permasalahan pada saat beroperasinya rumah sakit Royal. 1.4 Batasan Masalah Pembatasan studi dalam penulisan tugas akhir ini adalah : 1 Analisis hanya meninjau pada ruas dan simpang yang terpengaruh di sekitar rumah sakit Royal yang terdekat. 2 Asumsi rumah sakit Royal sudah beroperasi pada tahun 2012. 3 Analisa kinerja dibatasi dengan umur rencana 5 tahun dari beroperasinya rumah sakit Royal. 4 Pelaksanaan survey volume lalu lintas dibatasi pada periode pagi, periode siang dan periode sore. 1.5 Lokasi Studi Rumah sakit Royal Surabaya berada di Kelurahan Rungkut Industri dan Kecamatan Tenggilis Mejoyo. Dapat dilihat pada gambar 1.1 PT. Katrolin
Bank Central Asia
Rencana Royal Hospital
Jl. Rungkut Industri Raya
Jl. Rungkut Industri I
Jl. Rungkut Industri III
Gambar 1.1. Lokasi rumah sakit Royal
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
NQmax x 20 Wmasuk
QL = 1.1.6.2
2.1 SIMPANG BERSINYAL 2.1.1 Geometrik, Pengaturan Lalu Lintas dan Kondisi Lingkungan Perhitungan dikerjakan secara terpisah untuk setiap pendekat. 2.1.2 Arus Lalu Lintas Arus lalu lintas dihitung dalam smp/jam untuk masing-masing jenis kendaraan dalam kondisi terlindung atau terlawan dengan menggunakan emp 2.1.3
Penggunaan Sinyal 2.1.3.1 Fase Sinyal Di jadikan alternatif permulaan mengevaluasi percobaan kejadian dasar. (Sumber :MKJI, 199)
2.1.4 Penentuan Waktu Sinyal 2.1.4.1 Tipe Pendekat • Tipe terlindung (P) : Tipe pendekat dimana arus berangkat tanpa konflik dengan lalu lintas dari arah berlawanan • Tipe terlawan (O) : Tipe pendekat dimana arus berangkat dengan konflik dengan lalu lintas dari arah berlawanan . 2.1.4.2 Lebar Pendekat Efektif Berdasarkan informasi tentang lebar pendekat (WA), lebar masuk (WMASUK) dan lebar keluar (WKELUAR) maka dapat ditentukan lebar effektifnya (We) dari setiap pendekat. 2.1.4.3 Faktor Penyesuaian • Faktor Penyesuaian Ukuran Kota (FCS)
Tabel 2.3 Faktor Penyesuaian Ukuran Kota FCS
(Sumber : MKJI, 1997)
• Faktor Penyesuaian Hambatan Samping (FSF) Faktor penyesuaian hambatan samping sebagai fungsi dari jenis lingkungan jalan, tingkat hambatan samping, dan rasio kendaraan bermotor. 2.1.4.5 Rasio Arus / Arus Jenuh Masukkan arus lalu lintas masing-masing pendekat (Q) ke formulir, kemudian menghitung rasio arus (FR). 2.1.5 Kapasitas Kapasitas tiap fase dapat dihitung dengan perumusan sebagai berikut (MKJI 1997): C = S x g/c DS = Q/C 2.1.6 Perilaku Lalu Lintas 2.1.6.1 Panjang Antrian Panjang antrian (QL) dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut (MKJI 1997):
Kendaraan Terhenti Angka henti (NS) masing – masing pendekat dihitung dengan rumus sebagai berikut (MKJI, 1997):
NS total =
∑N
SV
Qtot
1.1.6.3
Tundaan Tundaan lalu lintas rata – rata setiap pendekat (DT) akibat pengaruh timbal balik dengan gerakan – gerakan lainnya pada simpang dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut (MKJI, 1997):
DT = cxAx
NQ1 x3600 C
Dimana : DT = Tundaan lalu lintas rata –rata (det/smp) c = Waktu siklus yang disesuaikan (det) A
=
0,5 x (1 − GR ) 2 (1 − GRxDS )
GR DS NQ1
= Rasio hijau = Derajat kejenuhan = Jumlah smp yang tersisa dari fase hijau sebelumnya C = Kapasitas (smp/jam) 2.1.7 Tingkat Pelayanan (LOS) Sebagaimana pada perangkat lunak KAJI untuk simpang bersinyal, kinerja simpang masih dievaluasi berdasarkan tingkat pelayanan (LOS). Penentuan kriteria tingkat pelayanan tersebut dapat dilihat pada Tabel 2.6. 2.2. Simpang Tak Bersinyal 2.2.1 Kapasitas Kapasitas didapat dari perhitungan berikut : ...pers. 2.22
Jalan Perkotaan 2.3 2.3.1. Kecepatan Arus Bebas Persamaan kecepatan arus bebas ini mempunyai bentuk sebagi berikut : FV = (FV0 + FVW) x FFVSF x FFVC Dimana: FV = Kecepatan arus bebas kendaraan ringan pada kondisi lapangan (km/jam) FVO = Kecepatan arus bebas dasar kendaraan ringan pada jalan yang diamati FVW = Penyesuaian kecepatan untuk lebar jalan FFVSF= Faktor penyesuaian untuk hambatan samping dan lebar bahu atau jarak kereb penghalang FFVCS= Faktor penyesuaian kecepatan untuk ukuran kota 2.3.3. Kapasitas Persamaan dasar untuk menentukan kapasitas adalah sebagai berikut : C = CO x FCW x FCSP x FCSF x FCCS Dimana: C = Kapasitas (smp/jam) CO = Kapasitas dasar (smp/jam) FCW = Faktor penyesuaian lebar jalan FCSP = Faktor penyesuaian pemisahan arah
FCSF = Faktor penyesuaian hambatan samping dan bahu jalan/kereb FCCS = Faktor penyesuaian ukuran kota 2.3.4. Derajat Kejenuhan DS = Q/C < 0,75 Dimana : DS= derajat kejenuhan Q = arus total lalu lintas (smp/jam) C = kapasitas k = faktor volume lalu lintas jam sibuk
2.4
Bangkitan Pergerakan
Bangkitan pergerakan dapat diartikan sebagai banyaknya jumlah pergerakan yang dibangkitkan oleh suatu zona persatuan waktu (per detik, menit, jam, hari, minggu dan seterusnya). Dari pengertian tersebut, maka bangkitan pergerakan merupakan tahap pemodelan transportasi yang bertugas untuk memperkirakan dan meramalkan jumlah perjalanan yang berasal dari suatu zona dan jumlah perjalanan yang datang/tertarik ke suatu zona pada masa yang akan datang (tahun rencana) per satuan waktu. (Fidel Miro, 2005) 1. arus jika setiap pasangan zona dibebankan secara terpisah. 2. Metode tidak proporsional, kebalikan dari metode proporsional.
2.5
Model Peramalan
1.5.1 Model Analisis Regresi Linier Bentuk umum metode analisis regresi linier adalah sebagai berikut: Y = a + bX Dimana: a = konstanta regresi b = koefisien regresi x = variabel bebas y = variabel tak bebas 1.5.2 Regresi Linier Berganda Persamaan dibawah ini memperlihatkan bentuk umum metode analisis regresi linear berganda. Y = A + B1 X1 + B2 X2 + ... + BZ XZ Y = peubah tidak bebas X1 ... XZ = peubah bebas A = konstanta regresi B1 ... BZ = koefisien regresi 1.6 Rumah Sakit Rumah sakit Umum Pemerintah pusat dan daerah diklasifikasikan menjadi Rumah sakit kelas A, B, C, dan D. Klasifikasi tersebut didasarkan pada unsur pelayanan, ketenagaan, fisik dan peralatan. 1. Rumah sakit umum kelas A, adalah rumah sakit umum yang mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik spesialistik luas dan subspesialistik luas. 2. Rumah sakit umum kelas B, adalah rumah sakit umum yang mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik sekurang-kurangnya sebelas spesialistik dan subspesialistik terbatas.
3. Rumah sakit umum kelas C, adalah rumah sakit umum yang mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik spesialistik dasar. 4. Rumah sakit umum kelas D, adalah rumah sakit umum yang mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik dasar. BAB III METODOLOGI 3.1 Umum Dalam bab ini akan dijabarkan uraian kegiatan dan bagan alir dalam penyusunan tugas akhir yang berjudul “Analisa Kinerja Simpang dan Ruas Jalan Akibat Pembangunan Rumah Sakit Royal di Kawasan Rungkut Industri Surabaya “. 3.2 Pengumpulan Data 3.2.1 Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh dengan pengamatan langsung di lapangan atau dilokasi. Dalam studi ini, data primer antara lain : Data geometrik jalan dan simpang Data keluar masuk kendaraan di Rumah Sakit Bhayangkara 3.2.2 Data Sekunder • Data peta lokasi studi • Data luas bangunan dan layout banguan • Jumlah tempat tidur dan unit spesialis RS. Royal • Tugas akhir Andhikoro Widyo Pratito yang merupakan salah satu studi pustaka, terdapat beberapa data yang dapat menunjang dalam penyusunan tugas akhir ini diantaranya : 1. Data bangkitan kendaraan dibeberapa rumah sakit pembanding. 2. Data rumah sakit pembanding • Data lalu lintas 3.3 Analisa Kinerja Ruas jalan dan Simpang Kondisi Eksisting Diperlukan untuk mengetahui kondisi eksisting ruas jalan dan simpang sebelum beroperasinya rumah sakit Royal. Analisa kinerja ruas jalan dan simpang kondisi eksisting meliputi : • Analisa ruas jalan : kapasitas, volume dan derajat kejenuhan. • Analisa persimpangan : kapasitas, volume dan derajat kejenuhan. 3.4 Analisa Bangkitan Kendaraan Digunakan 3 survey rumah sakit pembanding tipe C agar dapat diregresi dengan rumah sakit Royal Pemilihan bangunan pembanding berdasarkan tipe kelas rumah sakit. Dalam menganalisa bangkitan kendaraan digunakan aplikasi Microsoft excel sebagai alat bantu perhitungan. 3.5 Analisa Pembebanan jalan Setelah di ketahui besarnya bangkitan kendaraan yang terjadi di rumah sakit Royal maka bangkitan tersebut di bebankan pada ruas dan simpang di sekitarnya. Prosentase besaran jumlah kendaraan yang di bebankan mengacu pada perbandingan volume lalu lintas ruas jalan.
3.6 Analisa Kinerja Ruas dan Simpang Setelah Adanya Rumah Sakit Royal Menganalisa simpang dan ruas jalan yang terdekat hingga umur rencana 5 tahun. 3.7 Manajemen Lalu - Lintas Mencari solusi alternatif penanganan masalah yang timbul karena adanya penambahan volume lalu lintas. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja ruas dan simpang di sekitar rumah sakit Royal. 3.8 Diagram Alir
BAB IV PENGOLAHAN DATA 4.1 PENGUMPULAN DATA 4.2.1.3 Data Jumlah Kendaraan yang Melewati Persimpangan 1. Simpang Jemur Sari – Jemur Andayani
START
SURVEYLOKASI
IDENTIFIKASI MASALAH
PENGUMPULAN DATA
DATA PRIMER : 1. DATA GEOMETRIK JALAN DAN SIMPANG 2. DATA SURVEY KELUAR MASUK KENDARAAN KE RS. BHAYANGKARA
DATASKUNDER : 1. DATA PROFIL BANGUNAN RUMAH SAKIT ROYAL 2. DATA PERTUMBUHAN LALU-LINTAS 3. DATA LALU LINTAS 4. 3 DATA BANGUNAN RUMAH SAKIT PEMBANDING
ANALISA KONDISI EKSISTING SIMPANG DAN RUAS
Sumber : Dinas Perhubungan Kota Surabaya
2. Simpang Jemur Andayani – Kendang Sari Raya
ANALISA BANGKITAN
ANALISA PEMBEBANAN
ANALISAKONDISI SIMPANG DAN RUAS JALAN SETELAH ADANYA RUMAH SAKIT ROYAL
DSJALAN < 0,75
NOT OK
MANAJEMEN LALU-LINTAS
OK HASIL
FINISH
Sumber : Dinas Perhubungan Surabaya
3. Simpang Rungkut Industri Raya – Rungkut Industri I – Rungkut Industri III
4.2.2 DATA PRIMER 4.2.2.1 Data survey keluar masuk kendaraan di Rumah Sakit Bhayangkara
Sumber : Hasil Survey BAB V ANALISA DATA
5.1 Analisa Kinerja Lalu Lintas Kondisi Eksisting 5.1.1 Kinerja Simpang 1. Kinerja Simpang Jemur Andayani – Jemur Sari
Sumber : Dinas Perhubungan Surabaya
4. Simpang Rungkut Industri Raya – Raya Rungkut Kidul – Raya Rungkut Menanggal
Sumber : Hasil Analisa 2. Kinerja Simpang Jemur Andayani - Kendang Sari - Raya Kendang Sari
Sumber : Dinas Perhubungan Surabaya
Sumber : Hasil Analisa
3. Kinerja Simpang Raya Kendang Sari – Rungkut Industri I – Rungkut Industri III – Rungkut Industri Raya
Sumber : Hasil Analisa 1. Kinerja Simpang Raya Rungkut Kidul – Raya Rungkut Menanggal
Sumber : Hasil Analisa 5.1.2 Kinerja Ruas
Sumber : Hasil Analisa 5.2 Perhitungan bangkitan Rumah Sakit Royal 5.2.1 Bangkitan Sepeda motor
Y= 0,957 X1 + 6,652 X2 + 72,748 Dimana : Y = Jumlah sepeda motor masuk X1 = Jumlah tempat tidur = Jumlah unit pelayanan spesialis X2 Dengan model tarikan diatas didapatkan tarikan perjalanan Rumah Sakit Royal Y= 0,957 X1 + 6,652 X2 + 72,748 Y= 0,957 x 125 + 6,652 x 16 + 72,748 Y= 299 kendaraan/hari 5.2.2 Bangkitan Mobil
Y= 0,993 X1 + 17,028 X2 – 62,558 Dimana : Y = Jumlah mobil masuk = Jumlah tempat tidur X1 X2 = Jumlah unit pelayanan spesialis Dengan model tarikan diatas didapatkan tarikan perjalanan Rumah Sakit Royal
Y= 0,993 X1 + 17,028 X2 – 62,558 Y= 0,993 x 125 + 17,028 x 16 – 62,558 Y= 334 kendaraan / hari 5.3 Perhitungan pembebanan ruas dan simpang akibat beroperasinya Rumah Sakit Royal Perhitungan pembebanan didapatkan dari kondisi eksisting dengan membandingkan jumlah volume lalu lintas yang menuju / berasal dari Rumah Sakit Royal. 1. Pada saat kendaraan menuju dan meninggalkan Rumah Sakit Royal puncak pagi Hasil perhitungan prosentase pembebanan diproyeksikan pada gambar 5.1 di bawah ini.
5.4
Prosentase pembebanan bangkitan kendaraan masuk dan keluar pada jam puncak siang diproyeksikan pada gambar 5.2 sebagai berikut:
Prosentase pembebanan bangkitan kendaraan masuk dan keluar pada jam puncak sore diproyeksikan pada gambar 5.3 sebagai berikut:
Analisis Kinerja Jalan dan Simpang pada Tahun Rencana Analisis kinerja tahun rencana dihitung pada tahun 2012 yaitu saat Rumah Sakit Royal beroperasi dan 2017 untuk analisis lima tahun setelah beroperasi. Peramalan volume lalu lintas dengan mengalikan angka pertumbuhan. Berikut rincian analisis kinerja setelah beroperasinya Rumah Sakit Royal. 5.4.1 Pertumbuhan Lalu Lintas Angka pertumbuhan lalu lintas merupakan peramalan jumlah lalu pertumbuhan lalu lintas yang terjadi. Penentuan (peramalan) jumlah kendaraan di masa akan datang dapat dihitung dengan analisis regresi. 5.4.2 Analisis Kinerja Jalan dan Simpang setelah adanya Rumah Sakit Royal 1) Persimpangan Jl. Jemur Andayani dan Jl. Jemur Sari
Sumber : Hasil Analisa
2) Simpang Jemur Andayani - Raya Kendang Sari Tabel 5.12 Derajat Kejenuhan Persimpangan Jemur Andayani - Raya Kendang Sari
Sumber : Hasil Analisa
5) Kinerja Ruas Tabel 5.15 Derajat Kejenuhan ruas tahun 2012
3) Simpang Jl. Rungkut Industri Raya - Rungkut Industri 1-Rungkut Industri III Tabel 5.13 Derajat Kejenuhan Persimpangan Jl. Rungkut Industri Raya - Rungkut Industri 1-Rungkut Industri III
Type Jalan
Pergerkan
(Q)
(C)
Puncak pagi
2/1UD
Utara-Selatan
1595
2840
0,562
1
Puncak siang
2/1 UD
Utara-Selatan
869
2840
0,306
2
JL.JEMUR ANDAYANI SELATAN
4
5
6
7
JL.JEMUR SARI BARAT JL.JEMUR SARI TIMUR JL.KENDANG SARI BARAT JL.KENDANG SARI TIMUR JL.RAYA KENDANG SARI UTARA
8
JL.RAYA KENDANG SARI SELATAN
9
JL.RUNGKUT INDUSTRI RAYA UTARA
Tabel 5.14 Derajat Kejenuhan Persimpangan Jl. Rungkut Industri Raya - Raya Rungkut Kidul-Raya Rungkut Menanggal
(DS)
Puncak Sore
2/1 UD
Utara-Selatan
1278
2840
0,450
Puncak pagi
2/1 UD
Selatan - Utara
1602
2706
0,592
Puncak siang
2/1 UD
Selatan - Utara
1511
2706
0,558
Puncak Sore
2/1 UD
Selatan - Utara
1701
2706
0,629
Puncak pagi
2/1 UD
Barat - Timur
1591
4613
0,345
Puncak siang
2/1 UD
Barat - Timur
1500
4613
0,325
Puncak Sore
2/1 UD
Barat - Timur
1469
4613
0,318
Puncak pagi
2/1 UD
Timur - Barat
1411
4613
0,306
Puncak siang
2/1 UD
Timur - Barat
1489
4613
0,323
Puncak Sore
2/1 UD
Timur - Barat
1499
4613
0,325
Puncak pagi
2/1 UD
Barat - Timur
1798
3143
0,572
Puncak siang
2/1 UD
Barat - Timur
1427
3143
0,454
Puncak Sore
2/1 UD
Barat - Timur
1703
3143
0,542
Puncak pagi
2/1 UD
Timur - Barat
1833
4562
0,402
Puncak siang
2/1 UD
Timur - Barat
1021
4562
0,224
Puncak Sore
2/1 UD
Timur - Barat
1412
4562
0,310
Puncak pagi
2/1 UD
Utara-Selatan
1821
3282
0,555
Puncak siang
2/1 UD
Utara-Selatan
1534
3282
0,467
Puncak Sore
2/1 UD
Utara-Selatan
1811
3282
0,552
Puncak pagi Puncak siang Puncak Sore Puncak pagi Puncak siang
2/1 UD 2/1 UD 2/1 UD 2/1 UD 2/1 UD
Selatan - Utara Selatan - Utara Selatan - Utara Utara-Selatan Utara-Selatan
2090 1512 2204 889 1102
3350 3350 3350 3140 3140
0,624 0,451 0,658 0,283 0,351
Puncak Sore
2/1 UD
Utara-Selatan
989
3140
0,315
Puncak pagi
2/1 UD
Selatan - Utara
1213
3140
0,386
Puncak siang
2/1 UD
Selatan - Utara
1023
3140
Puncak Sore
2/1 UD
Selatan - Utara
1201
3140
0,382
Puncak pagi
2/1 UD
Barat - Timur
321
3226
0,100
Barat - Timur
297
3226
0,092
0,326
11
JL.RUNGKUT INDUSTRI I BARAT
Puncak siang
2/1 UD
Puncak Sore
2/1 UD
Barat - Timur
301
3226
0,093
JL.RUNGKUT INDUSTRI I TIMUR
Puncak pagi
2/1 D
Timur - Barat
287
3226
0,089
12
Puncak siang
2/1 D
Timur - Barat
225
3226
13
JL.RUNGKUT INDUSTRI III
14
JL.RAYA RUNGKUT KIDUL
15
JL.RAYA RUNGKUT MENANGGAL
0,070
Puncak Sore
2/1 D
Timur - Barat
267
3226
0,083
Puncak pagi
2/2 UD
Utara-Selatan&Selatan-Utara
1924
3523
0,546
Puncak siang Puncak Sore Puncak pagi Puncak siang Puncak Sore Puncak pagi Puncak siang Puncak Sore
2/2 UD 2/2 UD 2/2 D 2/2 D 2/2 D 2/2 D 2/2 D 2/2 D
Utara-Selatan&Selatan-Utara Utara-Selatan&Selatan-Utara Utara-Selatan&Selatan-Utara Utara-Selatan&Selatan-Utara Utara-Selatan&Selatan-Utara Utara-Selatan&Selatan-Utara Utara-Selatan&Selatan-Utara Utara-Selatan&Selatan-Utara
1343 2321 1521 1382 1403 1287 1243 1345
3489 3433 3144 3035 3059 2801 2675 2817
0,385 0,676 0,484 0,455 0,459 0,459 0,465 0,477
Sumber : Hasil Analisa
4) Simpang Jl. Rungkut Industri Raya - Raya Rungkut Kidul-Raya Rungkut Menanggal
V/C Rasio
Periode Jam
JL.JEMUR ANDAYANI UTARA
JL.RUNGKUT 10 INDUSTRI RAYA SELATAN
Sumber : Hasil Analisa
Kapasitas
Nama Segmen
3
Sumber : Hasil Analisa
Volume
No
Tabel 5.16 Derajat Kejenuhan ruas tahun 2017 Volume
Kapasitas
(Q)
(C)
(DS)
1637
2840
0,576
Utara-Selatan
997
2840
0,351
Utara-Selatan
1345
2840
0,474
Selatan - Utara
1756
2706
0,649
2/1 UD
Selatan - Utara
1634
2706
0,604
Puncak Sore
2/1 UD
Selatan - Utara
1878
2706
0,694
Puncak pagi
2/1 UD
Barat - Timur
1703
4613
0,369
Puncak siang
2/1 UD
Barat - Timur
1598
4613
0,346
Puncak Sore
2/1 UD
Barat - Timur
1602
4613
0,347
Puncak pagi
2/1 UD
Timur - Barat
1622
4613
0,352
Puncak siang
2/1 UD
Timur - Barat
1578
4613
0,342
Puncak Sore
2/1 UD
Timur - Barat
1588
4613
0,344
Puncak pagi
2/1 UD
Barat - Timur
1867
3143
0,594
Puncak siang
2/1 UD
Barat - Timur
1538
3143
0,489
Puncak Sore
2/1 UD
Barat - Timur
1856
3143
0,591
Puncak pagi
2/1 UD
Timur - Barat
1990
4562
0,436
Puncak siang
2/1 UD
Timur - Barat
1167
4562
0,256
Puncak Sore
2/1 UD
Timur - Barat
1516
4562
0,332
Puncak pagi
2/1 UD
Utara-Selatan
1967
3282
0,599
Puncak siang
2/1 UD
Utara-Selatan
1675
3282
0,510
Puncak Sore
2/1 UD
Utara-Selatan
1956
3282
0,596
Puncak pagi Puncak siang
2/1 UD 2/1 UD
Selatan - Utara Selatan - Utara
2179 1623
3350 3350
0,650 0,484
Puncak Sore Puncak pagi Puncak siang
2/1 UD 2/1 UD 2/1 UD
Selatan - Utara Utara-Selatan Utara-Selatan
2301 1021 1230
3350 3140 3140
0,687 0,325 0,392
No
Nama Segmen
Periode Jam
Type Jalan
Pergerkan
Puncak pagi
2/1UD
Utara-Selatan
1
JL.JEMUR ANDAYANI UTARA
Puncak siang
2/1 UD
Puncak Sore
2/1 UD
Puncak pagi
2/1 UD
Puncak siang
2
3
4
5
6
JL.JEMUR ANDAYANI SELATAN JL.JEMUR SARI BARAT JL.JEMUR SARI TIMUR JL.KENDANG SARI BARAT JL.KENDANG SARI TIMUR
JL.RAYA 7 KENDANG SARI UTARA JL.RAYA 8 KENDANG SARI SELATAN JL.RUNGKUT 9 INDUSTRI RAYA UTARA JL.RUNGKUT 10 INDUSTRI RAYA SELATAN
11
12
V/C Rasio
Puncak Sore
2/1 UD
Utara-Selatan
1024
3140
0,326
Puncak pagi
2/1 UD
Selatan - Utara
1429
3140
0,455
Puncak siang
2/1 UD
Selatan - Utara
1145
3140
0,365
Puncak Sore
2/1 UD
Selatan - Utara
1367
3140
0,435
Barat - Timur
487
3226
0,151
JL.RUNGKUT INDUSTRI I BARAT
Puncak pagi
2/1 UD
Puncak siang
2/1 UD
Barat - Timur
367
3226
0,114
Puncak Sore
2/1 UD
Barat - Timur
403
3226
0,125
JL.RUNGKUT INDUSTRI I TIMUR
Puncak pagi
2/1 D
Timur - Barat
398
3226
0,123
Puncak siang
2/1 D
Timur - Barat
341
3226
0,106
Puncak Sore
2/1 D
Timur - Barat
367
3226
0,114
Puncak pagi
2/2 UD
Utara-Selatan&Selatan-Utara
2421
3523
0,687
Puncak siang Puncak Sore Puncak pagi Puncak siang Puncak Sore Puncak pagi Puncak siang Puncak Sore
2/2 UD 2/2 UD 2/2 D 2/2 D 2/2 D 2/2 D 2/2 D 2/2 D
Utara-Selatan&Selatan-Utara Utara-Selatan&Selatan-Utara Utara-Selatan&Selatan-Utara Utara-Selatan&Selatan-Utara Utara-Selatan&Selatan-Utara Utara-Selatan&Selatan-Utara Utara-Selatan&Selatan-Utara Utara-Selatan&Selatan-Utara
1523 2435 1778 1456 1545 1421 1387 1403
3489 3433 3144 3035 3059 2801 2675 2817
0,437 0,709 0,566 0,480 0,505 0,507 0,519 0,498
13
JL.RUNGKUT INDUSTRI III
14
JL.RAYA RUNGKUT KIDUL
15
JL.RAYA RUNGKUT MENANGGAL
Sumber : Hasil Analisa 5.5 Manajemen Lalu Lintas Hasil analisis kinerja lalu lintas jika DS > 0,75 maka perlu adanya solusi perbaikan / manajemen lalu lintas. Persimpangan dan ruas yang perlu di berikan manajemen yaitu: 1. Persimpangan Jl. Jemur Andayani dan Jl. Jemur Sari Perubahan waktu fase, 3 fase dengan lama waktu hijau sebagai berikut :
- Fase 1 dengan waktu hijau 40 detik - Fase 2 dengan waktu hijau 40 detik - Fase 3 dengan waktu hijau 20 detik Dengan adanya perubahan fase pada simpang Jl. Jemur Andayani dan Jl. Jemur Sari, maka pada tahun 2017 dihasilkan DS sebesar : - U DS = 911/1259 = 0,724 - T DS = 1528/2431 = 0,629 - B DS = 1069/3734 = 0,724 2. Persimpangan Jl. Jemur Andayani – Jl. Raya Kendang Sari Perlu adanya pelebaran 1 m di pendekat timur dan 0,8 m di pendekat barat dan perlu adanya perubahan waktu fase, 3 fase dengan lama waktu hijau sebagai berikut :
- Fase 1 dengan waktu hijau 23 detik - Fase 2 dengan waktu hijau 65 detik - Fase 3 dengan waktu hijau 45 detik
Dengan adanya perubahan fase pada simpang Jl. Jemur Andayani – Jl. Raya Kendang Sari, maka pada tahun 2017 dihasilkan DS sebesar : - U DS = 495/658 = 0,752 - T DS = 1843/2421 = 0,761 - B DS = 874/1377 = 0,773 3.
Persimpangan Jl. Rungkut Industri Raya – Rungkut Industri I – Rungkut Industri III Dijadikan simpang bersinyal menjadi 3 fase dengan lama waktu hijau sebagai berikut :
- Fase 1 dengan waktu hijau 30 detik - Fase 2 dengan waktu hijau 10 detik - Fase 3 dengan waktu hijau 25 detik Dengan dijadikan bersinyal pada simpang Jl. Rungkut Industri Raya – Rungkut Industri 1 – Rungkut Industri III, maka pada tahun 2017 dihasilkan DS sebesar : - U DS = 134/409 = 0,328 - S DS = 38/228 = 0.167 - T DS = 919/1414 = 0,650 - B DS = 1636/2828 = 0,579 4. Persimpangan Jl. Rungkut Industri Raya – Raya Rungkut Kidul – Raya Rungkut Menanggal Dijadikan simpang bersinyal menjadi 2 fase dengan lama waktu hijau sebagai berikut :
- Fase 1 dengan waktu hijau 30 detik - Fase 2 dengan waktu hijau 35 detik Dengan dijadikan bersinyal pada simpang Jl. Rungkut Industri Raya – Raya Rungkut Kidul – Raya Rungkut Menanggal, maka pada tahun 2017 dihasilkan DS sebesar :
- U - S - B
DS = 660/1496 = 0,441 DS = DS = 595/867 = 0,686
5. Ruas Raya Kendang Sari Selatan Pada ruas Raya Kendang Sari Selatan DS = 0,816, setelah adanya dimanajemen dengan pelebaran 0,5 meter, DS menjadi 0,713. BAB VI KESIMPULAN
6.1 Kinerja Eksisiting Hasil analisa kinerja simpang dan ruas jalan kondisi eksisting di dapatkan nilai DS eksisting untuk masing – masing simpang dan ruas jalan yaitu: 6.1.1 Simpang
1. Persimpangan Jemur Andayani – Jemur Sari Hasil perhitungan kinerja kondisi eksisting pada persimpangan Jemur Andayani – Jemur Sari DS < 0,75. Dengan tingkat pelayanan LOS C pada puncak pagi, puncak siang dan puncak sore.
2. Persimpangan Jl. Kendang Sari – Jl. Raya Kendang Sari - Jl. Jemur Andayani Hasil perhitungan kinerja kondisi eksisting pada persimpangan terdapat DS>0,75. Dengan tingkat pelayanan LOS E pada puncak pagi, puncak siang dan puncak sore. 3. Persimpangan Jl. Rungkut Industri I, Jl. Rungkut Industri Raya, Jl. Rungkut Industri III, Jl. Kendang Sari Raya Hasil perhitungan kinerja kondisi eksisting pada persimpangan terdapat DS>0,75 • Kondisi puncak pagi DS = 1,019 • Kondisi puncak siang DS = 0,844 • Kondisi puncak sore DS = 1,100 Kinerja dikatakan baik jika DS < 0,75. Dari hasil yang didapat bahwa DS > 0,75 sehingga kinerja kurang baik 4. Persimpangan Jl. Raya Rungkut Kidul, Jl. Rungkut Industri Raya, Jl. Raya Rungkut Menanggal Hasil perhitungan kinerja persimpangan pada kondisi eksisting terdapat DS > 0,75 • Kondisi puncak pagi DS = 0,962 • Kondisi puncak siang DS = 0,817 • Kondisi puncak sore DS = 0,953 Kinerja dikatakan baik jika DS < 0,75. Dari hasil yang didapat bahwa DS > 0,75 sehingga kinerja kurang baik 6.1.2 Ruas Jalan
Hasil perhitungan kinerja pada ruas jalan kondisi eksisting DS < 0,75, sehingga kinerja ruas jalan baik. 6.2 Bangkitan/tarikan apartemen Model tarikan yang didapatkan dari perhitungan menggunakan SPSS sebagi berikut: 1. Tarikan sepeda motor Y= 0,957 X1 + 6,652 X2 + 72,748 Y= 0,957 x 125 + 6,652 x 16 + 72,748 Y= 299 kendaraan 2. Tarikan mobil Y= 0,993 X1 + 17,028 X2 – 62,558 Y= 0,993 x 125 + 17,028 x 16 – 62,558 Y = 334 kendaraan 6.3 Kinerja tahun rencana 2012 dan 2017 6.3.1 Simpang 1. Persimpangan Jl. Jemur Andayani – Jl. Jemur Sari Tahun 2012 • Puncak pagi
- U - T - B
DS = 867/3403 DS = 1279/2214 DS = 761/985
= 0,255 = 0,578 = 0,773
- U - T
DS = 815/3577 DS = 1129/2321
= 0,228 = 0,486
• Puncak siang
- B
DS = 702/1034
- U - T - B
DS = 909/3405 DS = 1290/2215 DS = 758/985
= 0,679
• Puncak sore
= 0,267 = 0,582 = 0,770
Tahun 2017 •
Puncak pagi
- U - T - B
DS = 1015/3577 DS = 1516/2328 DS = 910/1034
= 0,284 = 0,651 = 0,880
- U - T - B
DS = 966/3580 DS = 1331/2325 DS = 840/1035
= 0,270 = 0,572 = 0,812
• Puncak siang
•
Puncak sore
-
U T B
DS = 1069/3578 DS = 1528/2329 DS = 911/1035
= 0,299 = 0,656 = 0,880
2. Persimpangan Jl. Kendang Sari – Jl. Raya Kendang Sari Jl. Jemur Andayani
Tahun 2012 Puncak pagi - U DS = 413/836 - T DS = 1720/1846 - B DS = 1106/1294
= 0,494 = 0,932 = 0,855
Puncak siang - U DS = 181/831 - T DS = 1453/1842 - B DS = 1142/1253
= 0,218 = 0,789 = 0,911
Puncak sore - U DS = 306/835 - T DS = 1610/1846 - B DS = 1195/1285
= 0,366 = 0,872 = 0,930
Tahun 2017 Puncak pagi - U DS = 495/836 - T DS = 2043/1847 - B DS = 1314/1296
= 0,592 = 1,106 = 1,014
Puncak siang - U DS = 213/833 - T DS = 1721/1844 - B DS = 1340/1255
= 0,256 = 0,933 = 1,068
Puncak sore - U DS = 364/836 - T DS = 1924/1847 - B DS = 1422/1288
= 0,435 = 1,042 = 1,104
3. Persimpangan Jl. Rungkut Industri I, Jl. Rungkut Industri Raya, Jl. Rungkut Industri III, Jl. Kendang Sari Raya Tahun 2012 Kondisi puncak pagi DS = 1,065 Kondisi puncak siang DS = 0,876 Kondisi puncak sore DS = 1,152 Tahun 2017 Kondisi puncak pagi Kondisi puncak siang Kondisi puncak sore
DS = 1,215 DS = 0,997 DS = 1,250
4. Persimpangan Jl. Raya Rungkut Kidul, Jl. Rungkut Industri Raya, Jl. Raya Rungkut Menanggal Tahun 2012 Kondisi puncak pagi DS = 1,006 Kondisi puncak siang DS = 0,858 Kondisi puncak sore DS = 1,000 Tahun 2017 Kondisi puncak pagi Kondisi puncak siang Kondisi puncak sore
DS = 1,215 DS = 1,032 DS = 1,200
6.3.2 Ruas Jalan
Hasil perhitungan kinerja pada ruas jalan kondisi pada tahun rencana 2012 dan 2017. Pada tahun 2012 DS masih lebih kecil dari 0.75, sehingga kinerja ruas jalan baik. Sedangkan pada tahun rencana 2017 terdapat DS > 0,75 yaitu pada ruas jalan Raya Kendang Sari Selatan yaitu = 0,816, sehingga kinerja jalan tersebut kurang baik. 6.4 Manajemen lalu lintas Hasil analisis kinerja lalu lintas jika DS > 0,75 maka perlu adanya solusi perbaikan / manajemen lalu lintas. Persimpangan dan ruas yang perlu di berikan manajemen yaitu: 1. Persimpangan Jl. Jemur Andayani dan Jl. Jemur Sari Perubahan waktu fase, 3 fase dengan lama waktu hijau sebagai berikut :
- Fase 1 dengan waktu hijau 40 detik - Fase 2 dengan waktu hijau 40 detik - Fase 3 dengan waktu hijau 20 detik Dengan adanya perubahan fase pada simpang Jl. Jemur Andayani dan Jl. Jemur Sari, maka pada tahun 2017 dihasilkan DS sebesar : - U DS = 911/1259 = 0,724 - T DS = 1528/2431 = 0,629 - B DS = 1069/3734 = 0,724 2. Persimpangan Jl. Jemur Andayani – Jl. Raya Kendang Sari Perlu adanya pelebaran 1 m di pendekat timur dan 0,8 m di pendekat barat dan perlu adanya perubahan
waktu fase, 3 fase dengan lama waktu hijau sebagai berikut :
- Fase 1 dengan waktu hijau 23 detik - Fase 2 dengan waktu hijau 65 detik - Fase 3 dengan waktu hijau 45 detik Dengan adanya perubahan fase pada simpang Jl. Jemur Andayani – Jl. Raya Kendang Sari, maka pada tahun 2017 dihasilkan DS sebesar : - U DS = 495/658 = 0,752 - T DS = 1843/2421 = 0,761 - B DS = 874/1377 = 0,773 3. Persimpangan Jl. Rungkut Industri Raya – Rungkut Industri I – Rungkut Industri III Dijadikan simpang bersinyal menjadi 3 fase dengan lama waktu hijau sebagai berikut :
- Fase 1 dengan waktu hijau 30 detik - Fase 2 dengan waktu hijau 10 detik - Fase 3 dengan waktu hijau 25 detik Dengan dijadikan bersinyal pada simpang Jl. Rungkut Industri Raya – Rungkut Industri 1 – Rungkut Industri III, maka pada tahun 2017 dihasilkan DS sebesar : - U DS = 134/409 = 0,328 - S DS = 38/228 = 0.167 - T DS = 919/1414 = 0,650 - B DS = 1636/2828 = 0,579 4. Persimpangan Jl. Rungkut Industri Raya – Raya Rungkut Kidul – Raya Rungkut Menanggal Dijadikan simpang bersinyal menjadi 2 fase dengan lama waktu hijau sebagai berikut :
- Fase 1 dengan waktu hijau 30 detik - Fase 2 dengan waktu hijau 35 detik Dengan dijadikan bersinyal pada simpang Jl. Rungkut Industri Raya – Raya Rungkut Kidul – Raya Rungkut Menanggal, maka pada tahun 2017 dihasilkan DS sebesar :
- U - S - B
DS = 660/1496 = 0,441 DS = DS = 595/867 = 0,686
6. Ruas Raya Kendang Sari Selatan Pada ruas Raya Kendang Sari Selatan DS = 0,816, setelah adanya dimanajemen dengan pelebaran 0,5 meter, DS menjadi 0,713.