1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latarbelakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat membawa dampak terhadap berbagai aspek kehidupan, termasuk aspek pendidikan dari tingkat pendidikan menengah sampai pendidikan tinggi. Seiring dengan perkembangan tersebut, beban sekolah baik tingkat pendidikan menengah maupun pendidikan tinggi semakin berat dan kompleks. Beban sekolah tersebut salah satunya adalah setiap sekolah dituntut mempersiapkan lulusan yang mampu bersaing dalam dunia kerja dan menghasilkan lulusan yang memiliki soft skill dan hard skill. Pernyataan ini sesuai dengan penjelasan dari Anwar (2008) dan Kemendiknas (2010), yaitu kegiatan pembelajaran ditingkat pendidikan menengah banyak diorientasikan pada pembelajaran yang mengembangkan kemandirian, kreatifitas dan inovasi. Dengan demikian lulusan dari tingkat pendidikan menengah mampu mencari kerja dan dapat berwirausaha yang mengarah baik pada kebutuhan individu maupun kebutuhan masyarakat. Oleh karena itu pembelajaran ditingkat pendidikan menengah dapat dilakukan dengan berorientasi kewirausahaan. Menurut Bayurini (2013) dan Tumisem (2016), pembelajaran yang berorientasi kewirausahaan memberikan peluang terhadap lulusan untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis (critical thinking), kreativitas (creativity) dan inovasi (innovation). Kemampuan berpikir kritis (critical thinking) yang diorientasikan melalui pembelajaran kewirausahaan dapat
1 Kemampuan Berpikir Kritis..., Fadhil Ardhiansyah, FKIP UMP, 2017
2
diintegrasikan melalui mata pelajaran fisika, kimia dan biologi. Pembelajaran kewirausahaan yang terintegrasi dengan pembelajaran biologi sering disebut dengan pembelajaran berbasis bioentrepreneurship. Menurut Anwar (2012) dan Bintari (2008), pembelajaran berbasis bioentrepreneurship memiliki empat indikator yaitu: 1) berpikir sesuatu yang baru (creativity thinking); 2) berpikir untuk membuat keputusan mengenai hal yang baru (critical thinking); 3) bertindak melakukan sesuatu yang baru (innovation); dan 4) berkeinginan menciptakan nilai tambah (value added). Pembelajaran tersebut dapat memberikan bekal bagi peserta didik untuk belajar aktif, mampu menggali berbagai pengetahuan dan keterampilan, sehingga tercipta suatu pengalaman belajar yang bermakna. Menurut Anwar (2012), melalui pengalaman belajar yang bermakna dari kegiatan pembelajaran berbasis bioentrepreneurship, peserta didik lebih terlatih untuk berprakarsa, berpikir secara sistematis, kritis, dan tanggap, sehingga dapat menyelesaikan masalah sehari-hari melalui penelusuran informasi yang bermakna. Johnson (2002) lebih lanjut menjelaskan bahwa pembelajaran
berbasis
bioentrepreneurship
mempunyai
tujuan
yaitu:
1) mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata, 2) mendorong peserta didik membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya, dengan penerapannya dalam kehidupan,dan 3) memberikan kemampuan berpikir kritis (critical thinking) pada setiap peserta didik. Berdasarkan
pernyataan
tersebut
Anwar
(2012)
dan
Meyers
(2008),
mengemukakan pembelajaran berbasis bioentrepreneurship memiliki 3 pilar yaitu: ilmiah dan bakat menejerial, teknologi, serta uang. Pada pembelajaran
Kemampuan Berpikir Kritis..., Fadhil Ardhiansyah, FKIP UMP, 2017
3
berbasis bioentrepreneurship tidak sampai pada makenisme pasar, menejerial, ataupun pengelolaan uang, tetapi lebih menekankan pada materi-materi yang dikontekstualisasikan dengan potensi daerah, sehingga berdampak pada pengembangan potensi daerah. Menurut Anwar (2012), materi yang sudah mengalami
kontekstualisasi
kemudian
diaktualisasikan
melalui
kegiatan
praktikum, untuk mengembangkan produk. Menurut Machin (2012), kegiatan pembelajaran praktikum berbasis bioentrepreneurship memiliki manfaat bagi guru dan peserta didik. Bagi guru yaitu memvariasi model pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis (critical thinking) dan bagi peserta didik dapat melatih dan memotivasi untuk berwirausaha dengan mengaitkan pengetahuan
dan
pemahaman
biologi,
menciptakan
kreativitas
dalam
berwirausaha berbasis pada bioteknologi sederhana. Tumisem (2016) mengemukakakan pengembangan program pembelajaran praktikum berbasis bioentrepreneurship tingkat pendidikan menengah mencakup proses kegiatan selama pembelajaran dan hasil produk dari kegiatan pembelajaran. Menurut Anwar (2012) dan Ennis (2000), proses kegiatan dan hasil pembelajaran berbasis bioentrepreneurship berupa produk yang bernilai jual mampu mempengaruhi kemampuan berpikir kritis (critical thinking) peserta didik. Kemampuan berpikir kritis (critical thinking) peserta didik menurut Ennis (2000), Muhfahroyin (2009) dan Nurhasanah (2013), dapat diukur setelah kegiatan pembelajaran menggunakan tes model The Cornell Critical Thinking Test Level X (untuk tingkat pendidikan menengah) dengan bentuk soal essay. Tes kemampuan berpikir kritis (critical thinking) peserta didik disusun berdasarkan indikator
Kemampuan Berpikir Kritis..., Fadhil Ardhiansyah, FKIP UMP, 2017
4
kemampuan berpikir kritis (critical thinking) yang terdiri atas lima kelompok atau aspek yaitu: 1) elementary clarification, 2) the basis for the decison, 3) inference, 4) advenced clarification, dan 5) supposition and integration. Berdasarkan penjelasan di atas, maka penelitian ini mengambil judul: “Kemampuan Berpikir Kritis (Critical Thinking) Peserta Didik Kelas XI SMA Muhammadiyah
1
Purwokerto
Menggunakan
Pembelajaran
Berbasis
Bioentrepreneurship”.
1.2
Rumusan Masalah Berdasarkan latarbelakang masalah maka rumusan masalah penelitian
adalah: 1.
Bagaimana kemampuan berpikir kritis (critical thinking) peserta didik kelas XI SMA Muhammadiyah 1 Purwokerto menggunakan pembelajaran berbasis bioentrepreneurship?
2.
Bagaimana kemampuan berpikir kritis (critical thinking) peserta didik kelas XI SMA Muhammadiyah 1 Purwokerto menggunakan pembelajaran praktikum?
3.
Bagaimana perbandingan kemampuan berpikir kritis (critical thinking) peserta didik kelas XI SMA Muhammadiyah 1 Purwokerto menggunakan pembelajaran berbasis bioentrepreneurship dan pembelajaran praktikum?
4.
Bagaimana pengaruh pembelajaran berbasis bioentrepreneurshipd an pembelajaran praktikum terhadap kemampuan berpikir kritis (critical thinking) peserta didik kelas XI SMA Muhammadiyah 1 Purwokerto?
Kemampuan Berpikir Kritis..., Fadhil Ardhiansyah, FKIP UMP, 2017
5
1.3
Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah penelitian ini memiliki tujuan untuk
mengetahui: 1.
Kemampuan berpikir kritis (critical thinking) peserta didik kelas XI SMA Muhammadiyah 1 Purwokerto menggunakan pembelajaran berbasis bioentrepreneurship.
2.
Kemampuan berpikir kritis (critical thinking) peserta didik kelas XI SMA Muhammadiyah 1 Purwokerto menggunakan pembelajaran praktikum.
3.
Perbandingan kemampuan berpikir kritis (critical thinking) peserta didik kelas XI SMA Muhammadiyah 1 Purwokerto menggunakan pembelajaran berbasis bioentrepreneurship dan pembelajaran praktikum.
4.
Pengaruh pembelajaran berbasis bioentrepreneurship dan pembelajaran praktikum terhadap kemampuan berpikir kritis (critical thinking) peserta didik kelas XI SMA Muhammadiyah 1 Purwokerto.
1.4
Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan memiliki beberapa manfaat antara lain:
a.
Bagi Peserta Didik Melalui penerapan pembelajaran berbasis bioentrepreneurship dapat mempengaruhi: 1) kemampuan berpikir kritis (critical thinking) 2) hasil belajar dan prestasi peserta didik 3) minat peserta didik untuk berwirausaha.
Kemampuan Berpikir Kritis..., Fadhil Ardhiansyah, FKIP UMP, 2017
6
b.
Bagi Guru 1) memperkenalkan pembelajaran berbasis bioentrepreneurship. 2) memotivasi guru untuk menerapkan dan menciptakan metode atau model pembelajaran aktif yang dapat mempengaruhi kemampuan kritis (critical thinking) bagi peserta didik.
c.
Bagi Sekolah 1) sebagai bahan masukan untuk memperbaiki praktik-praktik pembelajaran guru agar menjadi lebih efektif dan efisien sehingga kualitas pembelajaran dan hasil belajar peserta didik meningkat. 2) memberikan gambaran pembelajaran berbasis bioentrepreneurship.
d.
Bagi Peneliti 1) sebagai salah satu rujukan untuk penelitian selanjutnya yang berbasis bioentrepreneurship. 2) menjadi dasar pembelajaran yang sama pada kompetensi dasar yang berbeda yang berbasis bioentrepreneursip.
Kemampuan Berpikir Kritis..., Fadhil Ardhiansyah, FKIP UMP, 2017