BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tanggung jawab utama auditor eksternal adalah memberikan opini atas kewajaran pelaporan keuangan organisasi, terutama dalam penyajian posisi keuangan dan hasil operasi dalam suatu periode. Opini ini akan digunakan para pengguna laporan keuangan, antara lain untuk melihat seberapa besar tingkat reliabilitas laporan keuangan yang disajikan organisasi tersebut (auditorinternal.com, 2010). Dalam melaksanakan audit terhadap laporan keuangan dan memberikan opini atas kewajarannya sering dibutuhkan judgment (Zulaikha, 2006). Dalam pembuatan judgment, auditor mempunyai kesadaran bahwa suatu pertanggungjawaban merupakan faktor yang cukup penting karena penilaiannya akan ditinjau dan dimintai keterangan. Judgment mengacu pada aspek kognitif dalam proses pengambilan keputusan dan mencerminkan perubahan dalam evaluasi, opini, dan sikap. Kualitas judgment ini menunjukkan seberapa baik kinerja seorang auditor dalam melakukan tugasnya. Salah satu fenomena yang terjadi yaitu pada perusahaan Ades Waters Indonesia, perusahaan ini pada bulan Februari 2008 mempublikasikan Laporan Auditor Independen yang dikeluarkan oleh kantor Akuntan Publik (KAP) Siddharta Siddharta & Widjaja. Satu bulan sebelum perusahaan mempublikasikan Laporan Auditor Independen yaitu pada bulan Februari 2008 harga penutupan saham di bursa
1 Universitas Kristen Maranatha
untuk perusahaan tersebut adalah Rp 1.410. Sementara pada bulan Maret 2008 yaitu saat perusahaan mempublikasikan Laporan Auditor Independen, harga saham perusahaan tersebut mengalami penurunan drastis yaitu sebesar Rp 1.390. Harga tersebut terus menurun pada bulan-bulan berikutnya hingga mencapai harga Rp 1.110 pada bulan juni 2008. Selain terjadi penurunan harga saham, kesulitan dalam meningkatkan modal pinjaman, ketidak percayaan investor, kreditur, pelanggan, dan karyawan terhadap manajemen perusahaan. Hilangnya kepercayaan publik terhadap citra perusahaan dan manajemen perusahaan tersebut akan memberikan dampak yang signifikan dalam berkelanjutan bisnis perusahaan di masa yang akan datang. Memburuknya citra perusahaan serta hilangnya kepercayaan dari kreditur akan menyulitkan perusahaan dalam hal tambahan biaya guna oprasional usahanya. Begitu juga dengan pelanggan, hilangnya pelanggan akan mengakibatkan terhentinya bisnis perusahaan. Apabila perusahaan tidak segera mengambil tindakan penanganan maka kebangkrutan usaha akan benar-benar terjadi. Namun fenomena yang terjadi di lapangan menunjukan banyak dari perusahaan yang go public menerima opini audit going concern dari auditor, yaitu keadaan perusahaan yang tidak sehat namun menerima pendapat unqualified. Kesalahan dalam memberikan audit judgement akan berakibat fatal bagi para pemakai laporan keuangan tersebut. Pihak yang berkepentingan dalam Laporan Keuangan tersebut sudah tentu akan mengambil tindakan/ kebijakan yang salah pula. Hal ini berarti, menuntut auditor agar lebih mewaspadai hal-hal potensial yang dapat menggangu kelangsungan hidup suatu satuan usaha.
Inilah alasan mengapa auditor
2 Universitas Kristen Maranatha
bertanggungjawab atas kelangsungan hidup suatu entitas meskipun dalam batas waktu tertentu yaitu satu tahun sejak tanggal penebitan laporan auditor (SPAP, 2011).
Banyak faktor yang mempengaruhi kinerja seorang auditor dalam pembuatan audit judgment, baik bersifat teknis ataupun non teknis. Salah satu faktor yang banyak mempengaruhi pembuatan audit judgment misalnya adalah perilaku individu, yang sekarang ini semakin banyak menerima perhatian dari para praktisi akuntansi ataupun dari akademisi. Namun demikian meningkatnya perhatian tersebut tidak diimbangi dengan pertumbuhan penelitian di bidang akuntansi perilaku di mana dalam banyak penelitian tidak menjadi fokus utama(Meyer, 2001). Terjadinya kasus kegagalan audit dalam beberapa dekade belakangan ini, telah menimbulkan krisis kepercayaan masyarakat mengenai ketidakmampuan profesi akuntansi dalam mengaudit laporan keuangan. Seperti pada kasus auditor yang gagal mendeteksi kecurangan pada laporan keuangan yang disajikan oleh klien yang diaudit. Untuk mencegah terjadinya kasus gagal audit, auditor dituntut untuk bersikap profesional. Sikap profesionalisme auditor dapat dicerminkan oleh ketepatan auditor dalam membuat judgement dalam penugasan auditnya (Seni Fitriani,dkk.2012). Judgement sebagai proses kognitif yang merupakan perilaku pemilihan keputusan. Dalam membuat suatu judgement, auditor akan mengumpulkan berbagai bukti relevan dalam waktu yang berbeda dan kemudian mengintegrasikan informasi dari
3 Universitas Kristen Maranatha
bukti-bukti tersebut. Jamilah, dkk (2007) menjelaskan bahwa judgement merupakan suatu proses yang terus menerus dalam perolehan informasi (termasuk umpan balik dari tindakan sebelumnya), pilihan untuk bertindak atau tidak bertindak, serta penerimaan informasi lebih lanjut oleh auditor. Hasil penelitian terdahulu menunjukkan bahwa seorang auditor dalam membuat audit judgement dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain seperti gender, tekanan ketaatan, dan kompleksitas tugas (Siti dan Fanani, 2009). Tekanan ketaatan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi judgement yang diberikan oleh auditor. Dalam melaksanakan proses audit, auditor dapat mengalami tekanan ketaatan dari atasan maupun entitas yang diperiksanya. Bawahan yang mendapat tekanan ketaatan dari atasan dapat mengalami perubahan psikologis dari seseorang yang berperilaku mandiri, menjadi perilaku agen (Hartanto, 2001). Selain itu, tekanan dari klien seperti tekanan personal, emosional, atau keuangan juga mengakibatkan independensi auditor berkurang dan mempengaruhi kualitas audit serta pertimbangan (judgement) auditor (Kusharyanti, 2002). Selain Tekanan ketaatan, kompleksitas tugas juga menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi audit judgement. Bonner (1994) mengemukakan ada tiga alasan yang cukup mendasar mengapa pengujian terhadap kompleksitas tugas untuk sebuah situasi audit perlu dilakukan. Pertama, kompleksitas tugas ini diduga berpengaruh signifikan terhadap kinerja seorang auditor. Kedua, sarana dan teknik pembuatan keputusan dan latihan tertentu diduga telah dikondisikan sedemikian rupa ketika para peneliti memahami keganjilan pada kompleksitas tugas audit. Ketiga, pemahaman
4 Universitas Kristen Maranatha
terhadap kompleksitas dari sebuah tugas dapat membantu tim manajemen audit perusahaan menemukan solusi terbaik bagi staf audit dan tugas audit. Pengetahuan juga dapat mempengaruhi judgement seorang auditor. Jika seorang auditor memiliki pengetahuan yang tinggi, maka judgement yang akan diberikan semakin baik (Elisabeth, 2012). Selain pengetahuan, pengalaman juga dapat mempengaruhi kemampuan seorang auditor dalam memberikan judgement dengan memprediksi kecurangan yang terjadi dalam perusahaan. Penelitian mengenai audit judgement telah dilakukan oleh beberapa peneliti, diantaranya penelitian yang dilakukan oleh Rahmawati Hanny (2012) yang memberikan kesimpulan bahwa gender, tekanan ketaatan, dan kompleksitas tugas berpengaruh secara signifikan terhadap audit judgement sementara pengalaman auditor tidak berpengaruh secata signifikan. Hasil penelitian Ni Luh,dkk (2014) menunjukkan bahwa pengalaman, pengetahuan, kompleksitas tugas, dan Locus of Control secara signifikan berpengaruh terhadap judgement yang diberikan oleh auditor. Hasil yang berbeda ditunjukkan oleh penelitian Rutiyana (2012) bahwa gender, kompleksitas tugas, dan pengalaman tidak berpengaruh secara signifikan namun tekanan ketaatan berpengaruh secara signifikan terhadap audit judgement. Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian yang dilakukan oleh Rahmawati Hanny Yustrianthe (2012) dalam jurnal yang berjudul : “Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Audit Judgement Auditor Pemerintah”. Objek penelitian yaitu gender, tekanan ketaatan, kompleksitas tugas, dan pengalaman dengan auditor pemerintah sebagai respondennya. Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan
5 Universitas Kristen Maranatha
bahwa terdapat pengaruh tekanan ketaatan dan kompleksitas tugas terhadap audit judgement, selain itu tidak terdapat pengaruh gender dan pengalaman auditor terhadap audit judgement. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah pada penelitian ini menambahkan variabel pengetahuan sebagai variabel independen dan menggunakan auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik (KAP) di Bandung sebagai respondennya. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan di atas, maka ada beberapa permasalahan yang dikaji dan dibahas oleh penulis, yaitu : 1. Apakah tekanan ketaatan, kompleksitas tugas, pengetahuan, pengalaman berpengaruh secara simultan terhadap audit judgement yang diambil oleh auditor ? 2. Apakah tekanan ketaatan berpengaruh negatif secara parsial terhadap audit judgement yang diambil oleh auditor ? 3. Apakah kompleksitas tugas berpengaruh negatif secara parsial terhadap audit judgement yang diambil oleh auditor ? 4. Apakah pengetahuan berpengaruh positif secara parsial terhadap audit judgement yang diambil oleh auditor ? 5. Apakah pengalaman berpengaruh positif secara parsial terhadap audit judgement yang diambil oleh auditor ?
1.3 Tujuan Penelitian
6 Universitas Kristen Maranatha
1. Untuk mengetahui adanya pengaruh tekanan ketaatan, kompleksitas tugas, pengetahuan, pengalaman secara simultan terhadap audit judgement yang diambil oleh auditor. 2. Untuk mengetahui apakah tekanan ketaatan berpengaruh negatif secara parsial terhadap audit judgement yang diambil oleh auditor. 3. Untuk mengetahui apakah kompleksitas tugas berpengaruh negatif secara parsial terhadap audit judgement yang diambil oleh auditor. 4. Untuk mengetahui apakah pengetahuan berpengaruh positif secara parsial terhadap audit judgement yang diambil oleh auditor. 5. Untuk mengetahui apakah pengalaman berpengaruh positif secara parsial terhadap audit judgement yang diambil oleh auditor. 1.4 Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut : a. Bagi penulis Penelitian ini dapat menambah pengetahuan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi Audit Judgement. b. Bagi Civitas Akademik Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih yang berguna untuk pengembangan kurikulum dan sebagai alat evaluasi terhadap kurikulum yang digunakan. c. Bagi Kantor Akuntan Publik
7 Universitas Kristen Maranatha
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan yang positif untuk kantor akuntan public, terurama mengenai audit judgement yang diberikan oleh auditor. d. Ilmu auditing Menambah literatur dan terutama untuk peneliti yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi Audit Judgement.
8 Universitas Kristen Maranatha