BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Anak usia 4-6 tahun merupakan bagian dari anak usia dini yang berada pada rentang usia lahir sampai 6 tahun. Masa ini merupakan masa peka bagi anak dalam merespon stimulasi yang diberikan oleh lingkungan untuk meletakkan dasar-dasar pertumbuhan dan perkembangan fisik (motorik halus dan kasar), kecerdasan (daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual), sosio emosional (sikap perilaku serta agama), bahasa dan komunikasi sehingga usia prasekolah sering disebut sebagai masa keemasan (golden age) (Hurlock, 1993). Bidang pengembangan pembelajaran matematika atau lebih dikenal dengan pengembangan daya pikir, pengembangan kognitif atau logika matematika di Taman Kanak-Kanak pada dasarnya bertujuan untuk menstimulasi kemampuan berpikir anak agar memiliki kesiapan dalam mengahadapi persoalan kehidupan sehari-hari. Kegiatan matematika untuk anak usia dini bertujuan agar anak mampu menguasai berbagai pengetahuan dan keterampilan matematika untuk hidup dan bekerja pada masa akan datang yang menekankan pada kemampuan memecahkan masalah. Kita sering berjumpa dengan penggunaan angka dan bilangan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya menghitung berapa banyak, menghitung jarak dari rumah ke sekolah dan lain-lain. Keberhasilan dalam pembelajaran
1
2
matematika akan sangat dan banyak membantu kehidupan manusia dalam meraih kesuksesan dimasa depan. Riedesel at al. (Sriningsih, 2008: 18) menyebutkan pentingnya matematika sebagai sarana untuk berpikir independent sehingga mampu mengubah pengetahuan teoretis yang dimiliki manusia menjadi pengetahuan praktis yang bermanfaat dalam memecahkan berbagai permasalahan yang ditemui sehari-hari. Tujuan pembelajaran matematika dapat tercapai secara optimal, maka aktivitas pembelajaran matematika harus diberikan secara bertahap. Berdasarkan teori perkembangan yang dikemukakan Piaget, Lorton (Cruickshank, 1980: 23) bahwa pemahaman anak terhadap konsep matematika ditempuh melalui tiga tahap yaitu:
(1) pemahaman konsep (intuitive concept level), (2) masa transisi
(connecting level), dan (3) tingkat lambang bilangan (symbolic level), (Sriningsih, 2008: 34). Oleh karena itu, pemahaman konsep bilangan merupakan dasar dan pondasi yang kuat bagi anak dalam mengembangkan kemampuan matematika pada tahap selanjutnya yang lebih kompleks. Berdasarkan hasil observasi kurikulum kelompok B yang penulis lakukan di TK Ignatius Slamet Riyadi I, Program Kegiatan Belajar mencakup empat bidang pengembangan yaitu: 1. Bidang pengembangan pembiasaan moral, nilai-nilai agama, sosial, emosional dan kemandirian 2. Pengembangan kemampuan dasar, yang meliputi : berbahasa, kognitif, fisik/motorik, seni
3
3. Pengembangan moral dan nilai-nilai agama, nilai yang dikembangkan adalah pendidikan keimanan, sikap anak di dalam gereja waktu melaksanakan ibadat, doa harian, dan cerita-cerita Kitab Suci 4. Pengenalan Bahasa Inggris dan komputer Bidang pengembangan kognitif khususnya mengenal konsep bilangan anak kelompok B sebagian besar hanya terbatas pada kemampuan menyebutkan urutan bilangan 1-20. Masih ditemukan anak yang mengalami kesulitan dalam membilang benda secara langsung. Pada saat anak-anak disuruh untuk membilang benda, bilangan yang disebutkan anak tidak sesuai dengan benda yang ditunjuk anak. Menyebutkan hasil penambahan dan pengurangan dengan benda juga merupakan salah satu indikator dari bidang pengembangan mengenal konsep bilangan yang sering terlupakan oleh guru. Anak tidak pernah dikenalkan pada cara-cara menghitung penjumlahan dua kelompok benda yang digabungkan, baik dengan cara menghitung melanjutkan dari jumlah salah satu kelompok ke kelompok lain ataupun dengan cara menghitung semua kelompok. Sehingga ketika anak diminta untuk menghitung hasil penambahan benda dalam LKS, anak masih bingung untuk menghitungnya dan hasil hitungannya menjadi salah. Penyebab belum maksimalnya pengembangan kemampuan mengenal konsep bilangan anak kelompok B TK Ignatius Slamet Riyadi I karena proses pembelajaran jarang menggunakan media atau alat peraga konkret atau gambar yang mewakilinya. Walaupun telah tersedia fasilitas komputer, tidak digunakan untuk memaksimalkan bidang pengembangan kognitif khususnya mengenal
4
konsep bilangan, tapi hanya untuk
mengenalkan bagian-bagian komputer
(monitor, keyboard, CPU, mouse),
bagaimana cara menghidupkan dan
mematikan komputer dan mengetahui fungsi dari bagian-bagian komputer tersebut. Fasilitas komputer bisa dimanfaatkan untuk mengembangkan beberapa bidang pengembangan anak. Melalui media komputer anak-anak bisa diberikan permainan-permainan yang dapat merangsang anak dalam mengenal konsep bilangan. Proses pembelajaran tanpa menyediakan alat peraga (media) dan teknologi yang menarik, akan membuat anak merasa bosan. Proses pembelajaran tanpa melibatkan proses mental anak (imajinasi anak) akan mengakibatkan anak merasa jenuh, cepat bosan, tidak kreatif dalam berpikir, dan tumbuh sikap negatif pada diri anak terhadap aktivitas belajar matematika (Widawati, 2010: 26). Pembelajaran matematika yang menarik untuk anak TK Ignatius Slamet Riyadi I perlu terus diupayakan. Menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan bermakna bagi anak sangatlah penting dan perlu dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan mengenal konsep bilangan di Taman Kanak-kanak. Media pembelajaran yang digunakan saat memberikan materi pada anak-anak sangat berpengaruh terhadap penyerapan materi. Oleh karena itu perlu adanya media yang menarik, berguna untuk membangun suasana senang serta dapat membantu anak memahami materi pelajaran yang akan disampaikan oleh guru. Briggs (Nuryani, 2007 : 138) secara implisit mengatakan media pembelajaran meliputi
5
alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran terdiri dari buku, tape recorder, kaset, kamera video, video recorder, film, slide (gambar bingkai), foto, gambar, grafik, televisi dan komputer. Teknologi di zaman globalisasi ini telah mengalami perkembangan yang begitu pesat, salah satunya adalah komputer sebagai alat bantu yang dapat mempermudah
dalam
menyelesaikan
berbagai
permasalahan
termasuk
perhitungan yang rumit. Oleh karena itu penggunaan komputer dalam pembelajaran matematika perlu diperkenalkan kepada anak sejak dini. Program interaktif cermatika merupakan software pembelajaran sebagai salah satu inovasi dari pembelajaran berbasis komputer yang dapat digunakan untuk membantu anak dalam memahami konsep-konsep matematika. Melalui program interaktif cermatika anak bisa berinteraksi dengan komputer karena terdapat menu-menu khusus yang dapat diklik untuk memunculkan informasi berupa audio, visual maupun fitur lain yang diinginkan oleh anak berupa cerita interaktif dan game yang berfungsi untuk mengenalkan angka-angka dengan mudah, melatih disiplin, melatih untuk mandiri, mengenal benda-benda, dan lain sebagainya. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Astuti (2009: 51) Compact Disk Interaktif (CD interaktif) dalam metode pembelajaran berhasil meningkatkan nilai siswa di bidang matematika. Karena melalui CD interaktif dengan mudah anak akan memahami konsep-konsep dasar matematika melalui gambar animasi yang berfungsi untuk memvisualisasikan konsep dasar matematika yang bersifat abstrak menjadi konkret dan bisa anak oprasikan sesuai dengan intelektualnya.
6
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Nandi (2006: 26) di persekolahan menyebutkan bahwa penggunaan multimedia interaktif, efektif
dalam
meningkatkan kualitas pembelajaran Geografi di persekolahan. Penggunaan multimedia interaktif dapat melibatkan siswa dan media secara langsung dan interaktif, pengalaman siswa lebih bertambah dan siswa tidak terpaku kepada materi yang ada, akan tetapi dapat memilih sesuai apa yang dibutuhkannya dan kemampuannya melalui kondisi yang berbeda dengan pembelajaran secara konvensional di dalam kelas. Selanjutnya hasil penelitian yang dilakukan oleh Yuliana (2008: 12) di SDI Al-Azhar menunjukkan bahwa media CD interkatif dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dibidang mata pelajaran matematika sebagai mata pelajaran yang di UASBN kan. Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukankan, maka penulis mencoba untuk meneliti pengaruh penggunaan program interaktif cermatika terhadap kemampuan anak mengenal konsep bilangan. Oleh karena itu peneliti mengambil judul “Pengaruh Penggunaan Program Interaktif Cermatika Terhadap Kemampuan Anak Mengenal Konsep Bilangan”.
B. Rumusan Masalah Penelitian Rumusan masalah dalam penelitian ini, dituangkan dalam pertanyaan penelitian sebagai berikut:
7
1. Bagaimana profil kemampuan anak mengenal konsep bilangan di kelompok B TK Ignatius Slamet Riyadi I Tahun Pelajaran 2011-2012 sebelum menggunakan program interaktif cermatika? 2. Bagaimana profil kemampuan anak mengenal konsep bilangan di kelompok B TK Ignatius Slamet Riyadi I Tahun Pelajaran 2011-2012 setelah menggunakan program interaktif cermatika? 3. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan penggunaan program interaktif cermatika terhadap kemampuan anak mengenal konsep bilangan di kelompok B TK Ignatius Slamet Riyadi I Tahun Pelajaran 2011-2012?
C. Batasan Masalah Program Interaktif Akal seri Cermatika untuk anak usia 2-6 Tahun telah banyak digunakan untuk meningkatkan kemampuan matematika anak. Maka dalam penelitian ini tidak semua kegiatan yang ada dalam Program Interaktif Akal seri Cermatika digunakan, tetapi dibatasi hanya pada kegiatan-kegiatan untuk meningkatkan kemampuan mengenal konsep bilangan sebagai awal pemahaman anak terhadap matematika.
D. Tujuan Penelitian 1. Tujuan umum : Mengetahui pengaruh program interaktif cermatika terhadap tingkat kemampuan anak mengenal konsep bilangan di kelompok B TK Ignatius Slamet Riyadi I Tahun Pelajaran 2011-2012.
8
2. Tujuan Khusus a. Mengetahui profil kemampuan anak mengenal konsep bilangan di kelompok B TK Ignatius Slamet Riyadi I Tahun Pelajaran 2011-2012 sebelum menggunakan program interaktif cermatika. b. Mengetahui profil kemampuan anak mengenal konsep bilangan di kelompok B TK Ignatius Slamet Riyadi I Tahun Pelajaran 2011-2012 setelah menggunakan program interaktif cermatika. c. Mengetahui apakah terdapat pengaruh yang signifikan penggunaa program interaktif cermatika terhadap kemampuan anak mengenal konsep bilangan di kelompok B TK Ignatius Slamet Riyadi I Tahun Pelajaran 2011-2012.
E. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, baik secara langsung ataupun tidak langsung bagi perkembangan ilmu pengetahuan, peningkatan mutu pendidikan, dan untuk penelitian-penelitian lebih lanjut. Secara spesifik manfaat yang diharapkan adalah sebagai berikut : 1. Manfaat teoritis Memperkaya kajian tentang cara-cara pembelajaran/menstimulasi anak untuk meningkatkan kemampuan mengenal konsep bilangan dalam pembelajaran matematika.
9
2. Manfaat praktis a. Penulis Peneliti dapat memperoleh pengalaman langsung bagaimana memilih strategi pembelajaran yang tepat, sehingga dimungkinkan kelak ketika terjun ke lapangan
mempunyai
wawasan
dan
pengalaman,
memiliki
kemampuan
mengembangkan pembelajaran menggunakan program interaktif cermatika. b. Sekolah Memberikan inovasi baru cara pengajaran anak TK guna mengetahui tingkat kemampuan anak dalam mengenal konsep bilangan. c. Guru Guru memperoleh suatu variasi strategi pembelajaran yang lebih variatif terhadap pembelajaran mengenal konsep bilangan yaitu dengan memanfaatkan program interaktif cermatika. Selain itu Guru dapat ikut mengembangkan program interaktif cermatika baik dalam pembelajaran mengenal konsep bilangan maupun diluar pembelajaran mengenal konsep bilangan.
F. Asumsi Dasar 1. Yuliana (Astuti, 2009: 34) menyatakan bahwa anak Taman Kanak-kanak sangat memerlukan media yang lebih menarik seperti belajar membaca kalimat melalui video animasi, belajar matematika menggunakan benda yang disajikan melalui video animasi dengan komputer sebagai medianya. 2. Media berbasis komputer dalam pembelajaran matematika anak usia dini dapat memberi kesempatan kepada anak untuk mengeksplorasi dan
10
memecahkan berbagai permasalahan yang berhubungan dengan angka dan perhitungan (Sriningsih, 2008 :76).
G. Hipotesis Berikut dirumuskan hipotesis nol (Ho) dan hipotesis alternatif (Ha) sebagai asumsi sementara dari penelitian mengenal pengaruh penggunaan program Interaktif Cermatika terhadap kemampuan mengenal konsep bilangan anak TK, yaitu : Ho : µ pretest = µ posttest Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara tingkat kemampuan mengenal konsep bilangan pre-test dan tingkat kemampuan mengenal konsep bilangan post-test sebelum dan sesudah menggunakan program Interaktif Cermatika. Ha : µ pretest > µ posttest Terdapat perbedaan yang signifikan antara tingkat kemampuan mengenal konsep bilangan pre-test dan tingkat kemampuan mengenal konsep bilangan posttest sebelum dan sesudah menggunakan program Interaktif Cermatika.
H. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan desain pre- eksperimen one group pretest posttest yaitu adanya pre-test sebelum diberikan perlakuan, dengan demikian hasil perlakuan dapat diketahui
11
lebih akurat, karena dalam penelitian ini dapat membandingkan dengan keadaan sebelum diberi perlakuan (Sugiyono, 2008: 110). Tabel 1.1 Desain Pola Pre- Eksperimen One Group Pre Test – Post Test Design Pre-test
Treatment
Post- test
O1
X
O2 (Sugiyono, 2008: 75)
I. Sampel dan Lokasi Penelitian Sampel dalam penelitian ini adalah anak kelompok B di TK Ignatius Slamet Riyadi I yang beralamatkan di Jalan Gatot Subroto No. 221, Kecamatan Batununggal Kota Bandung Tahun Pelajaran 2011-2012. Pemilihan lokasi penelitian di kelompok B TK Ignatius Slamet Riyadi I dikarenakan pembelajaran di TK ini masih kurang mengembangkan kemampuan anak dalam mengenal konsep bilangan.