BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengendalian intern merupakan sesuatu yang sangat penting dalam aktivitas manajemen di perusahaan. Tujuan pengendalian intern adalah untuk mencegah dan mendeteksi terjadinya penggelapan maupun kecurangan dalam aset perusahaan. Selain itu dapat meningkatkan ketelitian, dan mendorong efisiensi
untuk
mematuhi
kebijakan
manajemen
(Mulyadi,
2008).
Pengendalian merupakan suatu sistem yang diciptakan oleh manajemen untuk mencapai cita-cita perusahaan (Pirdaus, 2012). Dengan adanya sistem pengendalian intern yang baik, pihak manajemen diharapkan mampu merencanakan dan mengendalikan operasi perusahaan dengan baik. Sehingga akan membuat segala aktivitas dapat dikontrol dan tercapainya efektivitas. Perusahaan saat ini harus memiliki sistem pengendalian intern yang baik agar aktivitasnya berjalan lancar. Ada beberapa elemen yang harus diperhatikan agar pengendalian intern berjalan baik. Pertama adalah prosedur dan kebijakan yang mengikat dan jelas. Kedua adalah peralatan yang memadai, hal ini diharapkan dapat mendukung agar prosedur dan kebijakan berjalan lancar. Kemudian pengawasan terus-menerus dan evaluasi berkala. Sehingga kendala yang menyangkut sistem pengendalian intern dapat diatasi oleh perusahaan. Dan tercipta keefektivan dalam operasinya.
1
2
Pengertian bank menurut yang telah dituangkan dalam Undangundang Negara Republik Indonesia pada nomor 10/1998 pasal 1 huruf 2 menjelaskan bahwa pengertian bank adalah salah satu badan usaha yang menghimpun
dana
dari
masyarakat
dalam
bentuk
simpanan
dan
menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit. Masyarakat yang sedang menjalankan usaha meminjam modal di bank dengan cara kredit. Hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraannya. Namun keamanan atas kredit merupakan masalah yang harus diperhatikan oleh bank, karena adanya resiko yang timbul dalam sistem pemberian kredit akan memberi dampak yang kurang baik bagi bank itu sendiri. Permasalahan ini dapat dihindari dengan adanya suatu sistem pengendalian intern yang memadai. Sistem pengendalian intern terdiri atas berbagai kebijakan, praktik, dan prosedur yang diterapkan oleh perusahaan. Tujuan umum sistem pengendalian intern yaitu menjaga aset perusahaan, memastikan akurasi dan kehandalan catatan serta informasi akuntansi, mendorong efisiensi dalam operasional perusahaan, dan dipatuhi kebijakan serta prosedur yang ditetapkan oleh manajemen (Mulyadi, 2008). Dengan terlaksananya pengendalian intern yang memadai, maka dalam pemberian kredit
akan
menumbuhkan sikap kehati-hatian dalam aktivitas staf bank tersebut. Sistem pengendalian intern yang efektif dapat membantu pengurus bank menjaga aset bank, menjamin tersedianya laporan keuangan, dan manajemen yang dapat dipercaya.
3
Kredit macet sering terjadi karena kurang telitinya dalam pencatatan. Hal ini dibuktikan dalam penelitian Maunah (2010) yang menyimpulkan terjadinya kredit macet yang disebabkan oleh penilaian kredit yang kurang cermat. Contohnya pada koperasi Simpan Pinjam Gradiska Candirejo belum memperbaiki
sistem
pengendalian
internalnya
untuk
memperkecil
kemungkinan terjadinya kredit macet. Oleh karena itu perlu diperhatikan lagi dalam
hal
lingkungan
pengendalian,
pengendaliannya,
pemantauan
dan
informasi
penilaian dan
resiko,
prosedur
komunikasi.
Dengan
menerapkan prinsip tersebut tata kelola koperasi berjalan dengan baik dan terciptanya
keefektivitasan
sehingga
memperoleh
kepercayaan
dari
masyarakat. Dalam sebuah perusahaan sistem pengendalian intern sangat penting dibuktikan dalam penelitian Gunarso (2012) mengungkapkan bahwa sistem pengendalian intern di perusahaan PT. BTPN Mitra Usaha Rakyat merupakan alat yang dapat mempermudah manajemen perusahaan dalam pemberian kredit pada calon debitur atau nasabah. Namun untuk mendukung keandalan sistem tersebut tidak hanya bergantung kepada pegawai saja, tetapi seluruh dewan komisaris dan direksi harus ikut serta. Hal tersebut juga harus didukung
dengan
pengendalian
yang
dilakukan
secara
berjenjang.
Dilakukannya pengawasan secara berkala maupun secara insidentil sehingga dapat meminimalisir terjadinya kesalahan. Sistem pengendalian intern yang baik juga dapat dilihat dari struktur organisasinya hal ini dibuktikan dalam penelitian Setyawan (2006)
4
menyimpulkan bahwa sistem pengendalian intern kredit pada perusahaan PT. Pegadaian Cabang Garut tersebut cukup baik dilihat dari struktur organisasinya yang sudah dipisahkan sesuai tanggungjawabnya, sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan yang cukup, praktik yang sehat, dan karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggungjawabnya. Sehingga dapat menciptakan keefektivitasan dalam kegiatan operasi perusahaan. Fasilitas pemberian kredit yang diberikan bank merupakan aset yang penting bagi bank. Oleh karena itu, pengelolaan dan pengawasan pemberian kredit harus dilakukan sesuai dengan prosedur yang memadai demi keamanan. Kelancaran penyaluran kredit sangat tergantung peranan bank itu sendiri dan kesadaran pihak debitur untuk menyelesaikan kredit sebagaimana yang telah disepakati. Dengan adanya prosedur penyaluran kredit yang efektif dan efisien diharapkan kebutuhan nasabah dapat terpenuhi dan resiko kegagalan kredit menjadi kecil. Masalah keamanan atas kredit yang diberikan merupakan masalah yang harus diperhatikan oleh bank, karena adanya yang timbul dalam sistem pemberian kredit. Permasalahan ini bisa dihindari dengan adanya suatu pengendalian intern yang dapat menunjang efektivitas sistem pemberian kredit. Berdasarkan kajian tersebut penelitian ini dilakukan untuk meneliti apakah penerapan sistem pengendalian dalam bank sudah berjalan dengan benar, serta pembagian tanggungjawab pegawai sudah sesuai. Dengan begitu peneliti
dapat
menganalisis
apakah
ada
kekurangan
dalam
sistem
5
pengendalian internalnya. Pemilihan bank sebagai objek karena bank dipercaya sebagai badan usaha yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam membangun usahanya. B. Rumusan Masalah 1.
Bagaimana sistem pengendalian intern pada pemberian kredit pada PT. Bank Rakyat Indonesia (persero) unit Sumberpucung ?
2.
Apakah sistem pengendalian intern pemberian kredit pada PT. Bank Rakyat Indonesia (persero) unit Sumberpucung telah efektif ?
C. Tujuan Penelitian 1. Untuk menganalisis sistem pengendalian intern terhadap pemberian kredit pada PT. Bank Rakyat Indonesia (persero) unit Sumberpucung. 2. Untuk menganalisis efektivitas sistem pengendalian intern pemberian kredit pada PT. Bank Rakyat Indonesia (persero) unit Sumberpucung. D. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi berbagai pihak diantaranya sebagai bahan referensi bagi peneliti selanjutnya yang berkaitan juga dengan analisis sistem pengendalian intern dalam menunjang keefektivan pemberian kredit pada PT. Bank Rakyat Indonesia (persero) unit Sumberpucung. Selain itu untuk menambah wawasan dan pengetahuan mengenai hal tersebut. Dapat juga dimanfaatkan sebagai kontribusi dalam usaha meningkatkan efektivitas dalam pemberian kredit dalam sebuah bank dan koperasi sehingga masyarakat lebih percaya dalam meminjam uang untuk membangun usahanya.