BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Universitas Terbuka (UT) merupakan salah satu Universitas Negeri di Indonesia. Universitas ini adalah Perguruan Tinggi Negeri (PTN) ke-45 di Indonesia yang menerapkan sistem belajar terbuka dan jarak jauh. Sebagai salah satu Universitas Negeri, maka kedudukannya sama dengan Universitas Negeri lainnya dari segi hak-hak dan kesempatan, termasuk dalam hal mengeluarkan ijazah. Dengan kata lain, ijazah yang diterima oleh lulusan Universitas Terbuka tidak berbeda dengan yang dikeluarkan oleh Universitas Negeri lainnya sehingga lulusannya memiliki kesamaan hak dalam menggunakan ijazah yang mereka miliki. Satu-satunya perguruan tinggi yang mampu menjangkau masyarakat secara luas, tidak hanya di kota besar tetapi juga di kota-kota kecil, bahkan sampai daerah terpencil adalah UT. Namun hal ini tidak selamanya berlaku disemua daerah mengingat ada banayak faktor yang mempengaruhinya. Fenomena di lapangan menunjukkan perbedaan tersebut. Pada saat penerimaan mahasiswa baru banyak tamatan SLTA berduyun-duyun untuk memasuki perguruan tinggi negeri setempat khususnya Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin di Kalimantan Selatan. Padahal di sana juga terdapat UPBJJ-UT Banjarmasin. Selain itu UT juga telah mendapatkan akreditasi, baik akreditasi nasional maupun internasional.
Secara internasional,
UT telah memperoleh Akreditasi
Internasional dan Sertifikasi Kualitas dari The International Council for Open and Distance Education (ICDE) Standard Agency (ISA), dan UT telah mendapatkan sertifikasi ISO 9001:2000 dari Badan Sertifikasi SAI Global dan SGS. Di samping itu, sebagian besar program studi di UT telah mendapatkan akreditasi dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). Namun ternyata, hal ini tidak sepenuhnya menjadikan UT sebagai salah satu universitas terfavorit, termasuk di Kalimantan Selatan. Animo siswa SLTA tersebut melewati kouta yang ditetapkan oleh Universitas Lambung Mangkurat. Sedangkan animo tamatan SLTA untuk memasuki Universitas
Terbuka terasa tidak seperti yang diharapkan. Dari harapan dan target jumlah mahasiswa 940 untuk
program non pendas masa registrasi 2013.1, sampai dengan
penutupan
registrasi 2013.1 untuk program non pendas tercatat mahasiswa baru yang registrasi sebanyak 174 orang atau hanya 18,5% dari target yang diharapkan. Jumlah mahasiswa baru program non pendas 2013.1 juga menurun tajam dengan jumlah mahasiswa baru 2012.2
yang berjumlah 856 orang, atau turun lebih kurang 80%. Oleh sebab itu
diperlukan penelitian untuk mengetahui penyebab penurunan tersebut. Salah satu hal yang perlu digali dari siswa SLTA adalah sikap mereka terhadap Universitas Terbuka sehingga mereka tidak tertarik untuk memasuki Universitas Terbuka.
B. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan uraian pada bagian pendahuluan maka dapat dirumuskan masalah dalam penelitian ini yaitu: 1. Bagaimana sikap siswa SLTA terhadap fungsi Universitas Terbuka? 2. Apakah faktor pengetahuan siswa tentang UT, usia siswa dan jarak tempat tinggal siswa dengan kantor UT berhubungan dengan sikap siswa SLTA terhadap fungsi Universitas Terbuka? C. TUJUAN PENELITIAN Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui
sikap siswa SLTA di Kalimantan Selatan tentang fungsi
Universitas Terbuka. 2. Untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan (pengetahuan siswa tentang UT, usia siswa SLTA dan jarak tempat tinggal siswa SLTA dengan kantor UT) dengan sikap siswa SLTA di Kalimantan Selatan terhadap fungsi Universitas Terbuka.
D. MANFAAT PENELITIAN Dengan penelitian ini diharapkan dapat: 1. Menjadi masukan bagi Universitas Terbuka, khususnya UPBJJ-UT Banjarmasin untuk mengambil langkah dan strategi dalam penjaringan mahasiswa baru. 2. Menjadi salah satu tugas Tri Dharma Perguruan Tinggi sebagai Dosen Universitas Terbuka
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Sikap 1. Pengertian Sikap Istilah sikap yang dalam bahasa Inggris disebut attitude pertama kali digunakan oleh Herbert Spencer (1862) yang menggunakan kata ini untuk menunjuk suatu status mental seseorang. Kemudian konsep sikap secara populer digunakan oleh para ahli sosiologi dan psikologi. Bagi para ahli psikologi, perhatian terhadap sikap berakar pada alasan perbedaan individual. Mengapa individu yang berbeda memperlihatkan tingkah laku yang berbeda di dalam situasi yang sebagian besar gejala ini diterangkan oleh adanya perbedaan sikap. Sedangkan bagi para ahli sosiologi sikap mempunyai arti yang lebih besar untuk menerangkan perubahan sosial dan kebudayaan. Abu Ahmadi (2007) mengemukakan bahwa sikap sebagai tingkatan kecenderungan yang bersifat positif atau negatif yang berhubungan dengan objek psikologi. Objek psikologi disini meliputi: simbol, slogan, orang, lembaga, ide dan sebagainya. Menurut John H. Harvey dan William P. Smith mengemukakan bahwa sikap adalah kesiapan merespons secara konsisten dalam bentuk positif atau negatif terhadap objek atau situasi. Sedang menurut W.J. Thomas, sikap merupakan suatu kesadaran individu untuk menentukan perbuatan-perbuatan yang nyata ataupun yang mungkin akan terjadi di dalam kegiatan sosial. Sikap adalah evaluasi umum tentang diri seseorang, orang lain, obyek, atau persoalan (Petty & Cacioppo, 1986 dalam Baron & Byrne, 1991:137). Definisi ini harus diperluas dengan memperhatikan 2 hal, yakni : 1. Mencerminkan kenyataan bahwa sikap tidak hanya membahas persoalan perasaan positif tetapi juga negatif (Pratkanis, Breckler, & Wiggins, 1986b dalam Baron & Byrne, 1991:137). 2. Menggambarkan fungsi sikap bagi orang yang mengikutinya, dengan kata lain sikap berkembang di masyarakat untuk alasan-alasan penting dan fungsional (Shavitt, 1990; Snyder & De Bono, 1989 dalam Baron & Byrne, 1991:137). Sikap seseorang selalu diarahkan terhadap sesuatu hal atau objek tertentu. Tidak ada satu sikap pun yang tanpa objek. Misalnya sikap orang muslim terhadap daging babi yang dianggap sebagai makanan yang haram. Menurut pendapat lain
mengemukakan banyak teori yang menjelaskan tentang sikap, teori-teori yang dikemukakan di sini mengarah pada dua rambu-rambu yang telah dikemukakan di atas. Sikap merupakan keadaan mental seseorang untuk setuju atau tidak setuju terhadap suatu obyek.(Droba,1933 dalam Allport, 1935; http://www.Ciadvertising.org./studies/ 99spring/theory/hulls/theory1html). Sikap merupakan hasil dari pengalaman yang terkondisi dan terkontrol. Sikap dianggap sebagai kecenderungan untuk berbuat/ bersikap dengan cara khusus terhadap objek (Allport, 1935). Sikap merupakan keadaan mental yang terorganisasi melalui pengalaman-pengalaman yang akan berpengaruh langsung dan dinamis terhadap respon-respon seseorang tentang suatu objek dan situasi yang terkait (Allport, 1935). Sikap adalah kecenderungan untuk berbuat sesuatu yang sesuai atau berlawanan dengan faktor lingkungan sehingga menimbulkan nilai positif atau negatif (Crow & Crow, 1963:167-168; Bogardus, 1931 dalam Allport, 1935). Walaupun masing-masing ahli mempunyai
perbedaan dalam memberi
pengertian mengenai sikap, namun ada beberapa yang dapat disetujui yaitu: sikap dapat mempengaruhi tingkah laku, bersifat positif atau negatif, biasanya konsisten sepanjang waktu, dan komposisinya selalu kompleks. Oleh sebab itu dapat dirumuskan bahwa sikap/ attitude merupakan kesiapan merespon yang sifatnya positif atau negatif terhadap objek atau situasi tertentu secara konsisten. 2. Komponen Sikap Menurut Lindgren dan Harvey (1981) dalam Baron & Byrne (1991), sikap memiliki komponen afeksi dan emosi dan memberikan latar belakang motivasi untuk bertindak langsung terhadap suatu obyek, baik individu, kelompok, situasi, dan ide. Zanden (1994) mengemukakan sikap mengandung komponen kognitif, afektif, dan perilaku. Sikap ialah kapabilitas yang mempengaruhi tindakan, tetapi tidak menentukan tindakan khusus yang ditempuh (Gredler, 1991:193). Jika sikap adalah penilaian suatu obyek, maka ada derajat baik dan buruk, jadi sikap merupakan penafsiran perilaku. Senada dengan pendapat di atas,
Travers ( 1977 ), Gegne ( 1977) dan
Cronbach (1977) dalam buku Abu Ahmadi, 2007, ketiga tokoh tersebut sependapat bahwa sikap melibatkan 3 (tiga) komponen yang saling berhubungan dan rupanya pendapat ini diterima sampai saat ini, ketiga komponen tersebut adalah :
1. Komponen kognitif, berupa pengetahuan, kepercayaan atau pikiran yang berdasarkan pada informasi, yang berhubungan dengan objek. 2. Komponen afektif, menunjuk kepada dimensi emosional dari sikap, yaitu emosi yang berhubungan dengan objek. Objek disini dirasakan sebagai menyenangkan atau tidak menyenangkan. 3. Komponen behavior atau konatif, melibatkan salah satu keadaan untuk bertindak terhadap objek. Pendapat lain mengemukakan bahwa sikap terdiri dari 4 komponen (http://www.ciadvertising.org./studies/99). Keempat komponen sikap meliputi: 1. Kognisi, yaitu keyakinan, teori-teori, harapan-harapan, persepsi, dan keyakinan akan hukum sebab akibat terhadap objek tertentu. 2. Afektif, yaitu perasaan terhadap objek, seperti rasa takut, marah atau suka. 3. Intensi perilaku, yaitu tujuan, aspirasi dan respon-respon yang diharapkan akan muncul terhadap objek sikap. 4. Evaluasi, sering dianggap sebagai komponen inti dari sikap, terdiri dari nilai baik atau buruk dari objek sikap. Sebagai kutub dari sikap adalah positif dan negatif. Apabila individu memiliki sikap yang positif terhadap sesuatu objek maka ia akan tetap membantu, memperhatikan, berbuat sesuatu yang menguntungkan objek itu. Sebaliknya jika individu tersebut memiliki sikap yang negatif terhadap sesuatu objek, maka ia akan mengecam, mencela, menyerang bahkan membinasakan objek tersebut. 3. Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Sikap Sears pada tahun 1968 mengutarakan bahwa perubahan sikap ditentukan oleh dua hal yakni kemampuan untuk merubah dan ada kesempatan untuk merubah. Sikap dan perubahan sikap menurut Tyler (1991) sangat dipengaruhi oleh
kualitas
pengalaman pribadi, bukan diukur dari segi usia. Sedang menurut Abu Ahmadi (2007) faktor-faktor yang menyebabkan perubahan sikap digolongkan menjadi dua, yaitu faktor intern dan faktor ekstern, faktor intern adalah faktor yang terdapat dalam pribadi manusia itu sendiri. Faktor ini berupa daya pilih seseorang untuk menerima dan mengolah pengaruh-pengaruh yang datang dari luar. Pilihan terhadap pengaruh dari luar itu biasanya disesuaikan dengan motif dan sikap di dalam diri manusia, terutama yang menjadi minat dan perhatiannya. Sedang faktor ekstern adalah faktor yang terdapat di luar pribadi manusia. Faktor ini berupa interaksi sosial didalam kelompok
maupun di luar kelompok. Interaksi antara manusia yang dengan hasil kebudayaan manusia yang sampai padanya melalui alat-alat komunikasi seperti, surat kabar, radio televisi, majalah dan lain-lain. Hampir sama dengan Abu Ahmadi, Alex Sobur (2003) berpandangan bahwa Interaksi sosial bisa terjadi di dalam kelompok dan di luar kelumpok. Interaksi sosial yang terjadi di dalam kelompok, seperti pendidikan, pelatihan dan lain-lain. Namun demikian interaksi sosial di luar kelompok juga dapat merubah sikap atau membentuk sikap yang baru. Yang dimaksud dengan interaksi di luar kelompok ialah interaksi dengan hasil kebudayaan manusia yang sampai kepadanya melalui alat-alat komunikasi. Selanjutnya Alex Sobur mengemukakan sebagian para ahli psikologi sosial berpendapat bahwa sikap terbentuk dari pengalaman, melalui proses belajar. Pandangan ini mempunyai dampak terapan, yaitu bahwa berdasarkan pendapat ini, dapat disusun berbagai upaya (pendidikan, pelatihan, komunikasi dan penerangan dan sebagainya) untuk mengubah sikap seseorang. Sementara itu Saifuddin Azwar (1997) mengemukakan pembentukan sikap dipengaruhi oleh: 1. Pengalaman pribadi 2. Pengaruh orang lain yang dianggap penting 3. Pengaruh kebudayaan 4. Media massa 5. lembaga pendidikan dan lembaga agama 6. pengaruh faktor emosional Dari beberapa pendapat tersebut dapat diketahui bahwa sikap sangat dipengaruhi oleh pendidikan, pengaruh orang lain, media massa, pengalaman dan lembaga pendidikan. Berdasarkan uraian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi sikap di atas kami mencoba meneliti apakah faktor pengetahuan siswa tentang UT, usia siswa SLTA dan jarak siswa SLTA dengan Kantor UT setempat berhubungan dengan sikap siswa SLTA terhadap Universitas Terbuka. 4. Indikator Sikap Menurut Yager (1993) ada 5 kemampuan sikap yang dapat diukur yakni: 1. Mengembangkan sikap positif masyarakat. 2. Mengeksplorasi emosi manusia. 3. Mengembangkan kepekaan dan rasa hormat terhadap perasaan orang lain. 4. Mengembangkan perasaan pribadi dengan cara membangun.
5. Membuat keputusan mengenai nilai pribadi, isu-isu sosial dan lingkungan. Instrumen untuk mengukur sikap berpedoman kepada 5 kemampuan di atas, di bawah ini diberikan contoh secara berurutan rumusan instrumen sikap. 1. Tertarik masuk UT, karena mengetahui fungsi UT. 2. Tertarik masuk UT, karena bangga sebagai mahasiswa UT. 3. Ikut mempromosikan UT, karena kuliah di UT membanggakan. 4. Menggunakan atribut UT dalam segala kesempatan. 5. Membela UT, kalau UT dicela.
B. Siswa SLTA Pengertian Siswa SLTA Siswa SLTA adalah individu yang melanjutkan studi pada tingkat menengah atas, ditinjau dari segi usia berada pada usia antara 16 hingga 20 tahun. Ditinjau dari sudut psikologi mereka berada pada masa pubertas atau masa peralihan antara masa anak menuju masa dewasa. Para ahli psikologi berpendapat bahwa masa pubertas ini merupakan masa sulit, masa memberontak, masa mencari identitas diri dan ingin menonjolkan diri. Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa SLTA yang duduk di kelas 1, 2 dan 3 atau kelas X, XI dan XII pada sekolah Negeri dalam lingkup Provinsi Kalimantan Selatan. Sedang yang dimaksud dengan SLTA dalam penelitian ini adalah sekolah negeri pada jenjang menengah atas baik di bawah Kemendiknas maupun dibawah pengelolaan Kemenag.
C. Keberadaan Universitas Terbuka Yang dimaksud dengan keberadaan Universitas Terbuka dalam penelitian ini adalah sampai seberapa jauh siswa SLTA mengenal Universitas Terbuka dari segi tujuan didirikannya Universitas Terbuka, sistem pembelajarannya, sistem penyelenggaraannya, serta sistem registrasi dan ujiannya. D. Gambaran Umum Objek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Wilayah UPBJJ-UT Banjarmasin. Wilayah UPBJJUT Banjarmasin memiliki 13 Kabupaten/ Kota dengan jumlah penduduk lebih kurang 3,5 juta orang. Setiap Kabupaten/ Kota di wilayah Kalimantan Selatan bisa dilewati dengan transportasi darat dengan jarak tempuh terjauh dari pusat kota Banjarmasin sekitar
350 km. Dengan waktu tempuh terlama menggunakan kendaraan bermotor sekitar 8 jam perjalanan. Pekerjaan penduduk sebagian besar sebagai petani. E. Hipotesis Dalam penelitian ini terdapat tiga buah hipotesis yang akan diuji kebenarannya secara empiris. Rumusan hipotesis tersebut adalah sebagai berikut: 1. Terdapat hubungan antara sikap siswa SLTA
terhadap keberadaan Universitas
Terbuka. 2. Terdapat hubungan
antara pengetahuan siswa tentang UT
dengan sikap siswa
terhadap keberadaan Universitas Terbuka. 3. Terdapat hubungan antara usia siswa dengan sikap siswa terhadap keberadaan UT. 4. Terdapat hubungan antara lama Jarak tempat tinggal siswa dengan Kantor UT dengan keberadaan Universitas Terbuka.
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di wilayah UPBJJ-UT Banjarmasin yang meliputi 13 Kabupaten Kota dalam Provinsi Kalimantan Selatan. Pengambilan dan penyusunan data direncanakan dilaksanakan pada bulan April - Juni 2013. B. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berupa data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara dengan menggunakan kuesioner yang sudah dipersiapkan sebelumnya. Wawancara dilakukan kepada responden yaitu siswa SLTA yang menjadi sampel penelitian. Sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen instansi yang terkait dalam penelitian ini. C. Pengambilan Sampel Populasi sasaran dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SLTA yang berada di Provinsi Kalimantan Selatan yang berada pada tingkat SLTA pada tahun 2013. Sampling dalam penelitian ini adalah siswa SLTA yang diambil secara acak. Pengambilan tempat ditentukan sesuai tingkatan jarak dengan dengan Ibu Kota Propinsi Kalimantan Selatan yaitu Kota Banjarmasin dengan rentang pembagian per klaster 70 km. Dengan kelipatan 70 km (0 – 70 km = dekat, 71 – 140 sedang, 141 ke atas = jauh). Cara pengambilan sampel yaitu dengan menghitung satuan elementer populasi (N) dimana dihitung jumlah seluruh siswa di lokasi klaster tersebut dan ditetapkan sebesar 20% dari jumlah siswa SLTA untuk dijadikan sampel penelitian. Dasar penetapan persentase ini adalah pengambilan sampel 10-20% dari populasi terjangkau telah disarankan dalam penelitian deskriptif (Furchan, 1982:198). D. Analisis Data Analisis data bertujuan untuk menjawab tujuan penelitian yang telah dirumuskan: 1. Untuk menjawab tujuan penelitian pertama yaitu untuk mengetahui sikap masyarakat terhadap keberadaan Universitas Terbuka dilakukan dengan menggunakan skala sikap yaitu Skala Likert. Untuk mengujinya digunakan metode skoring dengan 5 kategori, masing-masing kategori diberi skor 1 sampai dengan 5. Pernyataan Setuju atau positif penetapan skor Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Tahu (TT), Tidak Setuju (TS)
dan Sangat Tidak Setuju (STS) berturut-turut diberi skor 5, 4,3,2,1 dan pernyataan tidak setuju atau negatif penetapan skornya Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Tahu (TT), Tidak Setuju (TS) dan Sangat Tidak Setuju (STS) berturut-turut diberi skor 1, 2, 3, 4, 5. Agar prosedur pemberian skor menjadi mudah, nilai skala pada setiap pernyataan dapat dicantumkan pada tabel sebagai berikut: Kategori respons Nomor Item STS
TS
TT
S
SS
1. ( + )
1
2
3
4
5
2. ( - )
5
4
3
2
1
3. dst.
Berpedoman pada tabel skala nilai ini, dapat ditentukan skor responden. Skor responden diperoleh dengan menjumlahkan semua skor dari pertanyaan yang diberikan. Interprestasi skor dilakukan dengan mengubah skor yang diperoleh menjadi skor standar dalam skala Likert, yakni skor-T dengan rumus :
50 10
S
dengan : X = Skor total individu yang diperoleh dari skor totalnya pada skala sikap = Skor rata-rata kelompok
S = Standar deviasi skor kelompok 2. Untuk menjawab tujuan kedua yaitu menganalisis faktor-faktor yang berhubungan (pengetahuan siswa tentang UT, usia siswa dan jarak siswa dengan Kantor UPBJJ-UT) dengan sikap siswa terhadap keberadaan Universitas Terbuka menggunakan rumus :
rdwi
Or Ot M (O Ot ) 2 SDtot r p
dimana : rdwi
= Koefisien korelasi dwiserial
Or
= Ordinat yang lebih rendah
Ot
= Ordinat yang lebih tinggi
M
= Mean
SDtot = Standar deviasi total P
= Proporsi individu dalam golongan Menurut Sutrisno Hadi, untuk menguji signifikasi koefisien korelasi dwiserial
dapat dihitung dengan rumus :
rch rdwi
Or Ot 2 P
Hipotesis dalam pengujian disusun sebagai berikut : 1. Ho : rxy = 0 2. H1 : rxy = 0 Kaidah dalam pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut : 1. Ho diterima jika rxy < rtabel E. Jadwal Kegiatan Bulan No
Kegiatan
Januari 1
1. Pembuatan Proposal Penelitian 2. Penyusunan instrumen penelitian 3. Uji coba instrumen 4. Penggandaan instrumen 5. Pengkajian materi dan Pengumpulan data 6. Pengolahan data 7. Penyusunan Laporan Penelitian 8. Seminar Laporan 9. Finalisasi Laporan Penelitian 10. Penjilidan
2
3
Februari 4
1
2
3
Maret 4
1
2
3
April 4
1
2
3
Mei 4
1
2
3
Juni 4
1
2
Juli
3
4
x
x
1
2
3
4
x x x
x
x
x
x
x
x
x x x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x x
x
x x
x
x
x x
x
x
x
F. Rincian Biaya Penelitian 1. Penyusunan Proposal
: 4 hr x 2 org x Rp 200.000,- = Rp. 1.600.000,-
2. Penyusunan Instrument a. Draft Instrument
: 3 hr x 2 org x Rp. 200.000,- = Rp. 1.200.000,-
b. Review Instrument
: 2 hr x 2 org x Rp. 200.000,- = Rp.
c. Uji Coba Instrument
: 2 hr x 6 org x Rp.200.000,- = Rp. 2.400.000,-
3. Penggandaan Instrument Penelitian: 5 lbr x 200 x Rp.200,-
= Rp.
800.000,-
200.000,-
4. Pengkajian materi
: 2 hr x 4 org x Rp.600.000,- = Rp. 4.600.000,-
5. Pengumpulan Data
: 1 hr x 200 x Rp.11.500,-
= Rp. 2.300.000,-
6. Pengolahan data a. Coding data
: 3 hr x 2 org x Rp.200.000,- = Rp. 1.200.000,-
b. Entry data
: 3 hr x 2 org x Rp.200.000,- = Rp. 1.200.000,-
c. Analisis data
: 3 hr x 2 org x Rp.200.000,- = Rp. 1.200.000,-
7. Penyusunan Laporan Penelitian
: 4 hr x 2 org x Rp.200.000,- = Rp. 1.600.000,-
8. Seminar laporan
: 10 lb x 25 x Rp. 200,-
9. Finalisasi Laporan Penelitian
: 3 hr x 2 org x Rp. 200.000,- = Rp. 1.200.000,-
10. Penjilidan Laporan
: 9 x Rp.50.000
= Rp.
Jumlah total
= Rp.20.000.000,-
= Rp.
50.000,-
450.000,-
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Hasil Penelitian 1. Korelasi antara sikap siswa dengan keberadaan UT Data hasil penelitian berkaitan dengan sikap siswa SLTA yang dijadikan sampel dari 13 Kab/ kota di Kalimantan Selatan menggunakan skala sikap adalah sebagai sebagaimana tercantum dalam Tabel 1 berikut. Tabel 1. Sikap Siswa terhadap Keberadaan UT Kategori respons Nomor Item 1. Tertarik masuk UT, karena mengetahui fungsi UT 2. Tertarik masuk UT, karena bangga sebagai mahasiswa UT 3. Ikut mempromosikan UT, karena kuliah di UT membanggakan 4. Menggunakan atribut UT dalam segala kesempatan 5. Membela UT, kalau UT dicela
STS
TS
TT
S
SS
21
25
20
123
70
156
46
15
25
18
7
10
10
126
37
46
31
16
103
14
16
28
52
114
50
Tabel 1 di atas menunjukkan bahwa korelasi antara sikap siswa dengan keberadaan UT ada yang positif dan adapula yang ke arah negatif. Ini berarti bahwa berdasarkan data di lapangan sesuai sampel yang dipilih secara acak sikap siswa terhadap keberadaan UT bervariasi. Meskipun demikian sebenarnya keberadaan UT cukup mendapatkan tempat di kalangan siswa SLTA/ sederajat se Kalimantan Selatan secara umum.
2. Hubungan antara pengetahuan siswa tentang UT dengan keberadaan UT Kalimantan Selatan dengan 13 Kab/ Kota yang terpencar di berbagai daerah ternyata juga menyebabkan siswa di sekolah-sekolah memiliki pengetahuan yang berbeda tentang UT. Pengetahuan yang berbeda ini tentunya juga menyangkut keberadaan UT di Propinsi ini. Berikut disajikan data hasil kuisioner terhadap sampel siswa.
Tabel 2. Pengetahuan Siswa tentang Universitas Terbuka (UT) di Kalimantan Selatan Pertanyaan 1 1 2 15 245
Pertanyaan 2 1 2 25 235
Pertanyaan 3 1 2 40 220
Pertanyaan 4 1 2 23 237
Pertanyaan 5 1 2 32 228
Keterangan: Siswa diminta mengisi kuisioner dengan jawaban Ya (1) dan Tidak (2) Pertanyaan 1 : Apakah Anda pernah mendengar istilah UT? Pertanyaan 2 : Apakah benar bahwa UT merupakan salah satu Universitas Negeri di Indonesia? Pertanyaan 3 : Setahu Anda apakah ada UT di Kalimantan Selatan? Pertanyaan 4 : Apakah UT di Kalimantan Selatan mengakomodasi mahasiswa dari seluruh Kabupaten? Pertanyaan 5 : Apakah menurut Anda, UT dengan segala fasilitas dan fleksibilitasnya merupakan daya tarik bagi siswa SLTA untuk memasukinya pasca lulus sekolah?
Tabel 2. menunjukkan sampel siswa yang lebih banyak tidak mengetahui keberadaan UT. Hal ini dilihat dari kuantitas siswa yang memilih jawaban 2 (yang berarti tidak) untuk setiap pertanyaan dalam kuisioner. Ini berarti tidak ada hubungan signifikan antara pengetahuan siswa dengan keberadaan UT itu sendiri. 3. Hubungan antara usia siswa terhadap keberadaan UT begitu juga dengan hubungan antar tempat tinggal siswa terhadap keberadaan UT Penelitian ini juga menggali data tentang hubungan antara usia siswa serta tempat tinggal mereka dengan keberadaan UT. Berdasarkan data yang diperoleh di lapangan yang mengambil sampel siswa di 13 Kab/ Kota dengan rentang usia siswa pada saat duduk di bangku kelas XII SLTA/ sederajat berkisar antar 17-19 tahun. Kebanyakan siswa yang lebih tua usianya lebih mengetahui banyak tentang keberadaan UT, begitu pula sebaliknya. Adapun berkaitan dengan tempat tinggal, data menunjukkan bahwa semakin jauh daerah tempat tinggal siswa dengan UT maka semakin banyak siswa SLTA/ sederajat yang tidak mengetahui keberadaan UT di Propinsinya. Namun bagi siswa SLTA/ sederajat yang jarak tempuh nya lebih dekat dengan UPBJJ-UT Banjarmasin, pengetahuannya tentang UT jauh lebih banyak. Dengan demikian ada hubungan antara usia dengan tempat tinggal siswa terhadap keberadaan UT di Kalimantan Selatan.
B. Pembahasan 1. Korelasi antara sikap siswa dengan keberadaan UT Berdasarkan data hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat korelasi antara sikap siswa dengan keberadaan UT di Kalimantan Selatan. Korelasi nya ada yang bersifat positif dan adapula yang negatif. Adanya perbedaan sikap dari siswa yang dijadikan sampel dalam penelitian ini terhadap keberadaan UT bersesuaian dengan apa yang pernah disampaikan Abu Ahmadi (2007) bahwa sikap sebagai tingkatan kecenderungan yang bersifat positif atau negatif yang berhubungan dengan objek psikologi. Jadi perbedaan sikap ini merupakan hal yang lumrah mengingat secara psikologi masing-masing individu siswa berbeda dalam menyikapi segala sesuatu yang menjadi objek pensikapannya. Dikatakan ada korelasi antara sikap siswa dengan keberadaan UT berdasarkan data hasil penelitian ini tentunya memiliki alasan yang objektif. Sikap yang berbeda akan menunjukkan penerimaan yang berbeda pula terhadap suatu objek. Dengan kata lain, perbedaan sikap yang terjadi baik itu positif atau negatif punya dua efek yang berbeda pula. Apabila individu memiliki sikap yang positif terhadap sesuatu objek maka ia akan tetap membantu, memperhatikan, berbuat sesuatu yang menguntungkan objek itu. Sebaliknya jika individu tersebut memiliki sikap yang negatif terhadap sesuatu objek, maka ia akan mengecam, mencela, menyerang bahkan membinasakan objek tersebut. Dua hal ini jelas tidak sama, begitu pula jika dihubungkan dengan objek yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu sikap siswa terhadap keberadaan UT. Kenyataan hasil penelitian ini senada pula dengan apa yang diungkapkan oleh (Crow & Crow, 1963) bahwa sikap adalah kecenderungan untuk berbuat sesuatu yang sesuai atau berlawanan dengan faktor lingkungan sehingga menimbulkan nilai positif atau negatif. Pada penelitian ini, sikap siswa yang ada dipengaruhi oleh berbagai faktor lingkungan. Faktor yang berpengaruh akan dibahas lebih lanjut pada bagian selanjutnya. Semakin positif sikap siswa terhadap UT maka semakin besar pula harapan bahwa UT akan menjadi objek yang positif bagi siswa tersebut dan akan ada pengaruh yang positif pula terhadap keberadaan dan eksistensi UT itu sendiri. Begitu juga sebaliknya, semakin negatif sikap siswa maka akan ada pengaruh negatif pula terhadap keberadaan UT. Hal inilah yang menunjukkan bahwa korelasi antara sikap siswa dengan keberadaan UT cukup memiliki pengaruh yang besar.
2. Hubungan antara pengetahuan siswa tentang UT dengan keberadaan UT Data hasil penelitian di lapangan mengindikasikan tidak ada hubungan antara pengetahuan siswa tentang UT dengan keberadaan UT. Maksudnya ialah bahwa banyak atau sedikit pengetahuan siswa terhadap UT tidak akan terlalu memberikan efek terhadap keberadaan UT. Sebab apa yang dimaksud dengan keberadaan UT pada penelitian ini ialah sampai seberapa jauh siswa SLTA mengenal Universitas Terbuka dari segi tujuan didirikannya Universitas Terbuka, sistem pembelajarannya, sistem penyelenggaraannya, serta sistem registrasi dan ujiannya. Meskipun kemungkinan diawal siswa tidak mengetahui secara detail tentang UT dari segi tujuan dan sebagainya namun seiring berjalannya waktu, pengetahuan itu akan bertambah
jika
informasi-informasi
diberikan
secara
kontinue
kepada
yang
bersangkutan. Dengan kata lain, untuk menampung siswa masuk di UT tidak mesti mengharuskan ia untuk mengenali seluruh seluk beluk UT secara baik. Inilah yang diasumsikan bahwa tidak ada hubungannya antara pengetahuan siswa tentang UT dengan keberadaan UT. 3. Hubungan antara usia siswa terhadap keberadaan UT begitu juga dengan hubungan antar tempat tinggal siswa terhadap keberadaan UT Terdapat hubungan antara usia siswa terhadap keberadaan UT begitu juga dengan hubungan antar tempat tinggal siswa terhadap keberadaan UT. Pada penelitian semakin tinggi usia siswa semakin besar pula pengetahuannya berkaitan dengan UT dan semakin jelas pensikapannya terhadap UT. Sehingga faktor usia juga dapat dikatakan mempunyai hubungan dengan keberadaan/ eksistensi UT. Eksistensi UT juga berhubungan dengan tempat tinggal siswa yang merupakan target penerimaan UT. Semakin dekat jarak tempat tinggal siswa dengan UPBJJ-UT semakin besar pula peluangnya untuk memasuki dan menjalani perkuliahan di UT dikarenakan pensikapannya terhadap UT lebih positf, meskipun memang tidak sepenuhnya seperti itu. Sebaliknya jika jarak yang dtempuh oleh siswa ke UPBJJ-UT tersebut cukup jauh bahkan sangat jauh keberadaan UT di mata mereka tentunya juga kurang dikenal, kecuali jika promosi dan informasi tentang keberadaan UT cukup gencar disosialisasikan ke daerah-daerah dengan radius yang cukup bahkan sangat jauh tersebut. Fenomena yang ada ini membuktikan bahwa ada hubungannya antara tempat tinggal dengan keberadaan/ eksistensi UT di kalangan tertentu.
BAB V KESIMPULAN A. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut. 1. Ada korelasi antara sikap siswa dengan keberadaan UT. 2. Tidak ada hubungan antara pengetahuan siswa tentang UT dengan keberadaan UT. 3. Ada hubungan antara usia siswa terhadap keberadaan UT begitu juga dengan hubungan anatar tempat tinggal siswa terhadap keberadaan UT. B. Saran Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan peneliti dapat mengemukakan saran sebagai berikut. 1. Pada saat penelitian di lapangan hendaknya sampel dipilih sevariatif mungkin sehingga dapat menggali lebih banyak informasi mengenai keberadaan dan tanggapan siswa terhadap keberadaan UT tersebut. 2. Perlu ditambah lagi variabel-variabel lain yang juga mempengaruhi penerimaan UT dikalangan masyarakat Kalimantan Selatan sehingga kita tahu point mana saja yang berpengaruh signifikan terhadap animo siswa untuk masuk di UT.
DAFTAR PUSTAKA Abu Ahmadi. 2007. Psikologi Sosial. PT Rineka Cipta: Jakarta. Alex Sobur. 2003. Psikologi Umum. Pustaka Setia: Bandung. Allport, G.W., 1954. Hand Book of Social Psychology vol.1. Cambridge: Addison-Wesley Publishing Company. Allport, G.W. (1935). Attitudes. (Online). (http://www.unix.oit.umass.edu/”Psy 661/ allport 1935.pdf, diakses 8 Februari 2003). Baron, Robert A. and Byrne, Donn. 1991. Social Psychology: Understanding Human Interaction. Sixth Editions. Boston, London, Toronto, Sydney, Tokyo, Singapure: Allyn and Bacon. Hasan, Zaini. 1992. Pengantar Analisis Hubungan Kausal (Analisis Jalur). Malang: Pusat Penelitian IKIP Malang. http://www.cultsock.ndirect.co.uk/MUHome/cshtml/psy/consist.html, diakses 3 Februari 2003. Cognitive Consistency, (Online). Tim Universitas Terbuka, 2013. Katalog. Cetakan pertama, Oktober 2012. Terbuka, Tangerang Selatan.
Universitas
Saparinah, S, 1976. Persepsi Sosial Mengenai Prilaku Menyimpang. Fakultas Psikologi, UI. Jakarta. Suharsini Arikunto, Prof. Dr. 2002. Prosedur Penelitian, Renika Cipta. Jakarta. Sutrisno Hadi. 2004. Metodologi Research. Andi: Yogyakarta. Syarifuddin Azwar. 1997. Sikap Manusia, Teori dan Pengukurannya. Pustaka Pelajar: Yogyakarta. Tyler, Tom, R. & Schuller, Regina, A. 1991. Aging and Attitude Change. Journal of Personality and Social Psychology. Vol. 61 No. 5. 689-697. Wahyu, dkk, 2007. Bahan Kuliah Ekologi Manusia, Program Studi Sosiologi dan Antrofologi- FKIP dan Program Pascasarjana PSDAL Unlam. Banjarmasin. Winarsunu, Tulus. 2002. Statistik dalam Penelitian Psikologi dan Pendidikan. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang. Yager, Robert, E. (ed.).1993. The Science, Technology, Society Movement. Washington, DC: National Science Teacher Association. Zanden, J.W.V. 1984. Social Psychology. USA: Random House Inc.
Lampiran 2a LEMBAR PENGESAHAN USULAN PENELITIAN MADYA BIDANG ILMU UNIVERSITAS TERBUKA 1. a. Judul Penelitian
2.
3.
4.
5. 6. 7. 8.
b. Bidang Penelitian c. Klasifikasi Penelitian Ketua Peneliti a. Nama Lengkap & Gelar b. NIP c. NPWP d. Golongan Kepangkatan e. Jabatan Akademik Fakultas dan Unit kerja f. Program Studi Anggota Peneliti a. Nama Lengkap & Gelar b. NIP c. NPWP d. Golongan Kepangkatan e. Jabatan Akademik Fakultas dan Unit kerja f. Program Studi Anggota Peneliti a. Nama Lengkap & Gelar b. NIP c. NPWP d. Golongan Kepangkatan e. Jabatan Akademik Fakultas dan Unit kerja f. Program Studi a. Periode Penelitian b. Lama Penelitian Biaya Penelitian Sumber Biaya Pemanfaatan Hasil Penelitian
: “Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Sikap Siswa SLTA di Kalimantan Selatan Terhadap Keberadaan Universitas Terbuka” : Kelembagaan : Madya : : : :
Drs.Abdul Hadi,M.S. 19590120 198201 1 001 49.774.145.4-731.000 III/c
: Lektor dpk UPBJJ-UT Banjarmasin : PGSD : : : :
Drs.H.Abdul Hafiz,S.Pd,M.Pd. 19580812 198503 1 005 49.774.133.0-731.000 III/c
: Lektor dpk UPBJJ-UT Banjarmasin : Pendidikan Kwarganegaraan (PPKn) : : : :
Jumriadi, M.AP 19770416 200604 1 002 49.774.142.1-731.000 III/a
: : : : :
Tenaga Pengajar dpk UPBJJ-UT Banjarmasin Administrasi Negara 1 Tahun 7 Bulan Rp. 20.000.000,-
: a. Seminar b. Jurnal UT
Mengetahui, Kepala UPBJJ UT Banjarmasin
Ketua Peneliti,
Dra. Sri Hamda, M. Sc. Ed NIP. 19560922198301 2 001
Drs.Abdul Hadi,M.S. NIP. 19590120 198201 1 001
Menyetujui Ketua LPPM
Menyetujui Kepala Pusat Keilmuan
Dewi A. Padmo Putri NIP. 196107241987102001
Endang Nugraheni NIP. 19570422 198503 2 001
Lampiran 2b LEMBAR PENGESAHAN USULAN PENELITIAN MADYA BIDANG KELEMBAGAAN UNIVERSITAS TERBUKA 1. a. Judul Penelitian
2.
3.
4.
5. 6. 6. 7.
b. Bidang Penelitian c. Klasifikasi Penelitian Ketua Peneliti a. Nama Lengkap & Gelar b. NIP c. NPWP d. Golongan Kepangkatan e. Jabatan Akademik Fakultas dan Unit kerja f. Program Studi Anggota Peneliti a. Nama Lengkap & Gelar b. NIP c. NPWP d. Golongan Kepangkatan e. Jabatan Akademik Fakultas dan Unit kerja f. Program Studi Anggota Peneliti a. Nama Lengkap & Gelar b. NIP c. NPWP d. Golongan Kepangkatan e. Jabatan Akademik Fakultas dan Unit kerja f. Program Studi a. Periode Penelitian b. Lama Penelitian Biaya Penelitian Sumber Biaya Pemanfaatan Hasil Penelitian
: “Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Sikap Siswa SLTA di Kalimantan Selatan Terhadap Keberadaan Universitas Terbuka” : Kelembagaan : Madya : : : :
Drs.Abdul Hadi,M.S. 19590120 198201 1 001 49.774.145.4-731.000 III/c
: Lektor dpk UPBJJ-UT Banjarmasin : PGSD : : : :
Drs.H.Abdul Hafiz,S.Pd,M.Pd. 19580812 198503 1 005 49.774.133.0-731.000 III/c
: Lektor dpk UPBJJ-UT Banjarmasin : Pendidikan Kwarganegaraan (PPKn) : : : :
Jumriadi, M.AP 19770416 200604 1 002 49.774.142.1-731.000 III/a
: : : : :
Tenaga Pengajar dpk UPBJJ-UT Banjarmasin Administrasi Negara 1 Tahun 7 Bulan Rp. 20.000.000,-
: a. Seminar b. Jurnal UT
Mengetahui, Kepala UPBJJ UT Banjarmasin
Ketua Peneliti,
Dra. Sri Hamda, M. Sc. Ed NIP. 19560922 198302 2 001
Drs.Abdul Hadi,M.S. NIP. 19590120 198201 1 001
Menyetujui Ketua LPPM
Menyetujui Kepala PAU-PPI/PUSLITGASIS
Dewi A. Padmo Putri NIP. 196107241987102001
Benny A Pribadi NIP. 19610509 198703 1 001
LAPORAN PENELITIAN
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN SIKAP SISWA SLTA DI KALIMANTAN SELATAN TERHADAP KEBERADAAN UNIVERSITAS TERBUKA
Disusun oleh :
Ketua : Drs. Abdul Hadi, M.S. NIP. 19590120 198201 1 001
Anggota : Drs. H. Abdul Hafiz, S.Pd, M.Pd NIP. 19580812 198503 1 005 Jumriadi, M.AP NIP. 19770416 200604 1 002
UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH UNIVERSITAS TERBUKA BANJARMASIN 2013