BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Belajar suatu proses komplek yang terjadi pada diri setiap orang. Proses belajar akan berjalan efektif apabila semua komponen-komponen
belajar
tersaji
dengan
lengkap.
Di
antaranya adalah pendidik, tempat belajar, fasilitas belajar, serta media pembelajaran. Pendidik dalam hal ini mempunyai peran yang sangat penting untuk menciptakan pembelajaran yang bermakna dan menyenangkan. Karena matematika merupakan mata pelajaran yang dianggap kurang menyenangkan oleh sebagian besar peserta didik disebabkan materi yang dipelajari abstrak, maka merupakan tugas pendidik untuk mencari cara memahamkan peserta didiknya. Salah satu cara yang dapat digunakan adalah menggunakan media pembelajaran. Tingkat pemahaman matematika pada peserta didik lebih dipengaruhi
oleh
pengalaman
peserta
didik.
Sedangkan
pembelajaran matematika merupakan usaha membantu peserta didik mengkonstruksi pengetahuan melalui proses, bukan suatu produk. Proses tersebut dimulai dari pengalaman, sehingga peserta didik harus diberi kesempatan seluas-luasnya untuk mengkonstruk sendiri pengetahuan yang harus dimiliki.
1
Media pembelajaran suatu alat atau perantara yang berguna untuk memudahkan proses belajar, dalam rangka mengefektifkan komunikasi antara pendidik dan peserta didik dalam proses belajar mengajar. Proses ini membutuhkan pendidik yang profesional
dan
mampu
menyelaraskan
antara
media
pembelajaran dan metode pembelajaran. Keberadaan
media
dalam
membantu dan diperlukan.
pembelajaran
sangatlah
Beberapa pertimbangan yang
mendasari pentingnya sebuah media secara garis besar adalah untuk lebih mendekatkan pembelajaran kepada bentuk konkrit. Hal tersebut diperkuat oleh pernyataan Confucius1 diantaranya adalah: Apa yang saya dengar, saya lupa (what I hear, I forget) Apa yang saya lihat, saya ingat (what I see, I remember) Apa yang saya lakukan, saya faham (what I do, I understand) Berdasarkan teori tersebut perlu dicermati bahwa ketika pembelajaran hanya dilakukan melalui ceramah, peserta didik akan cenderung cepat lebih lupa tentang materi yang telah diajarkan. sedangkan jika pendidik mengaktifkan lebih banyak indra peserta didik, mereka akan lebih memahami konsep materi yang diajarkan. dalam pengaktifan inilah diperlukan adanya media, proses belajar yang aktif dapat dilihat dari keterlibatan
1
Mel Silbermen, Active Learning: 101 Strategi Pembelajaran Aktif, (Yogyakarta: YAPPENDIS, 2001), hlm.1.
2
peserta didik secara keseluruhan, baik fisik, mental maupun sosial mereka. Dengan
penggunaan
media
pembelajaran
dapat
membangkitkan rasa senang dan gembira peserta didik, serta memperbarui semangat mereka. Rasa senang dalam belajar perlu diupayakan dengan sungguh-sungguh melalui berbagai cara, termasuk dengan menggunakan media yang menarik. Karena dengan rasa senang, maka konsentrasi atau perhatian terhadap materi akan mudah dilakukan. Balok dan kubus materi penting yang harus dipelajari dan dipahami oleh peserta didik. Dengan memahami materi balok dan kubus diharapkan peserta didik mampu menggunakan konsep tersebut
untuk
mempelajari
selanjutnya,
misalnya
untuk
mempelajari luas dan serta volume kubus dan balok yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran
balok
dan
kubus
yang
baik
yaitu
pembelajaran yang melibatkan peserta didik aktif dalam menemukan konsep baik secara individu maupun kelompok. Karena dengan peserta didik menemukan konsep sendiri maka mereka lebih memahami konsep sehingga mampu memecahkan masalah yang berhubungan dengan balok dan kubus. Tentu saja peserta didik lebih tertarik untuk mempelajari bangun ruang jika terlibat secara aktif dalam kegiatan individu atau kelompok berkenaan dengan bangun ruang. Peserta didik hendaknya diberi kesempatan untuk melakukan investigasi secara
3
individu atau kelompok dengan bantuan benda-benda konkret di sekitar lingkungan kehidupan. Menurut informasi dari pendidik dalam materi bangun ruang, khususnya materi jaring-jaring balok dan kubus. Peserta didik di MI Al-Khoiriyyah 2 Semarang sering kali merasakan kesulitan dalam memahami materi jaring-jaring balok dan kubus, membedakan antara jaring-jaring yang benar dan yang salah, peserta didik cenderung rame bermain sendiri dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar, dan selama ini guru belum bisa mengoptimalkan penggunaan media. sebagian siswa tidak mampu mencapai standar nilai KKM yang ditetapkan oleh sekolah yaitu 65, nilai rata-ratanya hanya mencapai 63. Dalam
pandangan
peneliti
cukup
menarik
kiranya
persoalan ini untuk diteliti. Ketertarikan itu terletak pada hasil belajar peserta didik materi pokok balok dan kubus MI AlKhoiriyyah 2 Semarang. Untuk itu peneliti berupaya membuat sistem pembelajaran yang sesuai dengan materi pelajaran, karakteristik peserta didik dan kondisi yang ada. Upaya yang akan penulis lakukan dengan metode inquiry dan discovery berbantuan alat peraga jaring-jaring balok dan kubus dengan harapan dapat mencapai hasil belajar yang lebih baik, dalam penelitian ini akan digunakan metode inquiry dan discovery berbantuan alat peraga jaring-jaring balok dan kubus.
4
B.
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas maka permasalahan pada
penelitian
ini
adalah
apakah
penggunaan
metode
pembelajaran inquiry dan discovery berbantuan alat peraga jaring-jaring balok dan kubus efektif terhadap hasil belajar peserta didik kelas IV MI Al-Khoiriyyah 2 Semarang semester genap tahun ajaran 2013/ 2014?
C. Tujuan Penelitian Berdasarkan kuantitatif
yang
rumusan
masalah
tersebut
penelitian
akan dilaksanakan ini bertujuan untuk
mengetahui keefektifan metode inquiry dan discovery berbantuan alat peraga jaring-jaring balok dan kubus terhadap hasil belajar peserta didik kelas IV MI Al-Khoiriyyah 2 Semarang.
D. Manfaat Penelitian Hasil dari penelitian ini diharapkan akan memberi manfaat bagi: 1. Bagi Peserta didik a. Terciptanya pembelajaran yang menyenangkan sehingga peserta didik dapat menangkap materi yang dipelajari dengan mudah. b. Meningkatkan motivasi dan minat peserta didik dalam belajar matematika serta menumbuhkan kemampuan bekerja sama, berkomunikasi dan meningkatkan hasil belajar peserta didik.
5
c. Terjalin hubungan baik antar peserta didik dalam meningkatkan hasil belajar d. Menumbuhkan hubungan antar pribadi yang positif diantara peserta didik yang berasal dari latar belakang yang berbeda. 2. Bagi Pendidik a. Meningkatkan
kreativitas
menggunakan
metode
guru
matematika
pembelajaran
yang
untuk dapat
peningkatan hasil belajar peserta didik. b. Memperoleh
suatu
variasi
dalam
pembelajaran
matematika. 3. Bagi Madrasah a. Memberi masukan menggunakan metode pembelajaran sebagai inovasi dalam pembelajaran. b. Hasil penelitian ini memberikan sumbangan yang baik pada sekolah itu
sendiri dalam
rangka perbaikan
pembelajaran pada khususnya dan sekolah lain pada umumnya. 4. Bagi Peneliti a. Memperoleh pengalaman langsung dalam pembelajaran matematika dengan menggunakan metode pembelajaran inquiry dan discovery berbantuan alat peraga jaring-jaring balok dan kubus. b. Memberi bekal bagi peneliti sebagai calon seorang guru yang siap terjun ke lapangan.
6