BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari pulaupulau kecil yang menyimpan keindahan alam pada pulau tersebut. Keindahan alam tersebut menarik para wisatawan baik wisatawan mancanegara maupun wisatawan lokal untuk mengunjungi pulau-pulau kecil di Indonesia. Salah satu pulau yang ramai dikunjungi akhir-akhir ini yaitu Pulau Lombok. Pulau Lombok memiliki keindahan alam yang eksotik untuk dikunjungi wisatatawan lokal maupun wisatwan mancanegara. Meningkatnya kunjungan wisatawan memberikan damak positif pada bidang pariwisata pulau tersebut. Mataram merupakan kota sekaligus Ibukota Provinsi yang ramai dikunjungi, dimana segala kegiatan terpusat di kota khususnya bidang pariwisata. Fasilitas yang disediakan untuk wisatwan juga telah banyak tersedia seperti hotel atau penginapan, alat transportasi, pemandu wisata, dan lain-lain. Meningkatnya kunjungan wisata pada kota tersebut mengharuskan ketersediaan fasilitas wisata khususnya hotel atau penginapan harus lebih memadai, efisien dan mudah terjangkau. Hotel berasal dari kata hostel yang diambil dari bahasa Perancis kuno. Seringkali mereka
mengalami
kesulitan
dalam
mengakses
informasi lokasi dan informasi hotel secara manual menjadi kendala untuk memilih hotel atau penginapan yang tepat. Dengan begitu kebutuhan akan informasi hotel tersebut sangatlah penting, terutama mengenai nomor telepon, fasilitas kamar, harga sewa kamar dan lain-lain. Letak dan posisi hotel juga dibutuhkan agar memberikan kemudahan dalam pencarian lokasi. Informasi hotel ini menuntut akan ketersediaan sistem informasi sehingga dapat memudahkan setiap orang yang membutuhkan informasi mengenai hotel. Berbagai jenis media yang dapat digunakan sebagai alat untuk mendapatkan sebuah informasi, salah satunya dengan memanfaatkan
1
media website dimana media ini berfungsi memberikan informasi melalui internet. Internet sekarang disebut sebagai salah satu teknologi yang mempengaruhi dalam kehidupan hidup manusia saat ini. Internet merupakan media informasi yang tergolong cepat dan murah sehingga media tersebut sangat cocok untuk perkembangan SIG. SIG yang dikembangkan melalui media atau berbasis internet atau web dikenal sebagai webGIS. Perkembangan teknologi yang begitu pesat banyak digunakan untuk memperoleh informasi melalui internet. Adanya website yang berbasis spasial membantu para wisatwan dengan mudah, cepat dan efisien dalam memperoleh informasi mengenai fasilitas pariwisata seperti penginapan atau hotel. Informasi lokasi dan biaya penginapan atau hotel yang terdapat di Kota Mataram akan disajikan dalam bentuk website yang berbasis spasial dengan memanfaatkan aplikasi Google yaitu dengan Google Maps API.
1.2
Rumusan Masalah Kota Mataram merupakan kota yang kaya akan potensi pariwisata dan akomodasi yang cukup memadai. Namun, fasilitas-fasilitas akomodasi; hotel atau penginapan dalam hal ini belum memiliki sistem informasi yang mengenalkan usahanya untuk menarik minat wisatawan. Berdasarkan kondisi tersebut, dapat dirumuskan masalah sebagai beikut: 1.
Kurangnya informasi atau data mengenai persebaran tempat pariwisata dan hotel di Kota Mataram?
2.
Kurangnya sistem informasi berbasis website dengan menggunakan Google Maps API di Kota Mataram, sehingga perlu di kembangkan untuk informasi fasilitas pariwisata seperti hotel atau penginapan?
2
1.3
Tujuan 1. Membuat peta persebaran tempat pariwisata dan hotel di Kota Mataram. 2. Menyajikan informasi persebaran tempat pariwisata dan hotel yang berbasis Web GIS menggunakan Google Maps API di Kota Mataram.
1.4
Manfaat 1.
Memberikan informasi letak persebaran tempat pariwisata dan hotel yang terdapat di Kota Mataram.
2.
Memudahkan mengakses informasi khususnya persebaran tempat pariwisata dan hotel dengan media website.
3.
1.5
Membantu mengembangkan sektor pariwisata dalam bidang teknologi.
Tinjauan Pustaka
1.5.1 Web GIS Sistem Informasi Geografi (SIG) merupakan sistem informasi berbasis komputer yang menggabungkan antara unsur peta (geografis) dan informasinya tentang peta (data atribut) yang dirancang untuk mendapatkan, mengolah, memanipulasi, analisa, memperagakan dan menampilkan data spasial untuk menyelesaikan perencanaan, mengolah dan menganalisis permasalahan. SIG dapat didefinisikan sebagai kombinasi perangkat keras dan perangkat lunak komputer yang memungkinkan untuk mengelola (manage), menganalisa memetakan informasi spasial berikut data atributnya (data deskriptis) dengan akurasi kartografi (Basic, 2000 dalam Eddy Prahasta, 2002). Secara garis besar, SIG biasanya dibagi menjadi empat subsistem yang saling terkait, yaitu masukan (input) data, pengolahan atau manajemen data manipulasi dan analisis data, serta keluaran (output) data. a. Masukan (input) data Input data dalam SIG biasanya dari data grafis atau data spasial dan data atribut atau tabular. Kumpulan data tersebut disebut basisdata (database).
3
Sumber database SIG secara konvensional dapat dibagi menjadi 3 kategori, yaitu: - Data atribut atau numerik yang berasal dari data statistik, data sensus, data lapangan, dan data tabular lainnya. - Data grafis atau data spasial yang berasal dari peta analog, foto udara, dan citra penginderaan jauh lainnya dalam bentuk hardcopy. - Data penginderaan jauh dalam bentuk digital seperti yang diperoleh dari satelit. b. Pengelolaan atau manajemen data Manajemen data meliputi semua operasi penyimpanan, pengaktifan, penyimpanan kembali, dan pencetakan semua data yang diperoleh dari masukan data. Struktur data spasial dalam SIG terdiri dari 2 macam, yaitu struktur data vektor dan struktur data raster. Pada data vektor kenampakan disajikan dalam bentuk titik dan garis, sedangkan data raster disajikan dalam bentuk konfigurasi sel-sel yang membentuk gambar. c. Manipulasi dan analisis data Manipulasi dan analisis data merupakan salah satu kemampuan utama dalam SIG untuk menghasilkan informasi baru sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. d. Keluaran (output) data Output adalah prosedur yang digunakan untuk menampilkan informasi dari SIG dalam bentuk yang disesuaikan dengan pengguna. Bentuk keluaran yang dihasilkan ada 3 macam, yaitu cetakan yang berupa peta maupun tabel atau grafik. SIG telah berkembang dari segi keragaman aplikasi dan juga media. Pengembangan aplikasi SIG kedepannya mengarah kepada aplikasi berbasis Web yang dikenal dengan Web SIG. Hal ini disebabkan karena pengembanagan aplikasi di lingkungan jaringan telah menunjukkan potensi yang besar dalam kaitannya dengan informasi geografis. Sepertinya peta online interaktif sebuah kota, yang memudahkan pengguna dalam mencari informasi geografis terkini yang terdapat pada
4
kota tersebut, tanpa mengenal batas lokasi geografis pengguna. Pada aplikasi SIG bebrbasis web, terdapat beberapa komponen yang saling berinteraksi. Kompenen-kompnen tersebut bisa saja terdapat pada beberapa lokasi pada jaringan. Oleh karena itu pada SIG berbasis Web diperlukan adanya server. Arsitektur dari Web SIG dapat dilihat pada gambar 1.1 berkut.
Gambar 1.1 Arsitektur Web SIG (Sumber:Konsep Dasar Web SIG)
Gambar diatas menunjukan arsitektur minimum sebuah system Web SIG. Applikasi berada disisi client yang berkomunikasi dengan Server sebagai penyedia data melalui web Protokol seperti HTTP (Hyper Text Transfer Protocol). Applikasi seperti ini bisa dikembangkan denganweb browser (Mozzila Firefox, Opera, Internet Explorer, dll). Untuk menampilkan dan berinteraksi dengan data GIS, sebuah browser membutuhkan Pug-In atau Java Applet atau bahkan keduanya. Web Server bertanggung
jawab
terhadap
proses
permintaan
dari
client
dan
mengirimkan tanggapan terhadap respon tersebut. Dalam arsitektur web, sebuah web server juga mengatur komunikasi dengan server side GIS Komponen. Server side GIS Komponen bertanggung jawab terhadap koneksi kepada database spasial seperti menterjemahkan query kedalam SQL dan membuat representasi yang diteruskan ke server. Dalam kenyataannya Side Server GIS Komponen berupa software libraries yang menawarkan layanan khusus untuk analisis spasial pada data. Selain komponen hal lain yang juga sangat penting adalah aspek fungsional yang terletak di sisi client atau di server. Gambar berikut dua pendekatan yang
5
menunjukan kemungkinan distribusi fungsional pada system client/server berdasarkan konsep pipeline visualization.
Gambar 1.2 Thin dan Thick system pada Client Server (Sumber: Konsep Dasar Web SIG) Thin Client : Memfokuskan diri pada sisi server. Hampir semua proses dan analisa data dilakukan berdasarkan request disisi server. Data hasil pemrosesan dikirimkan ke client dalam format HTML, yang didalamnya terdapat file gambar sehingga dapat dilihat dengan browser. Pada pendekatan ini interaksi pengguna terbatas dan tidak fleksibel. Thick/Fat Client : Pemrosesan data dilakukan disisi client, data dikirim dari server ke client dalam bentuk data vector yang disederhanakan. Pemrosesan dan penggambaran kembali dilakukan disisi client. Cara ini menjadikan user dapat berinteraksi lebih interaktif dan fleksibel. Tiga komponen utama dari SIG berbasis internet (Peng and Tsou, 2003), antara lain : 1. Client, yang merupakan tempat untuk pengguna melakukan interaksi dengan objek spasial dan fungsi analisis di dalam SIG berbasis internet. Ini juga menempatkan SIG berbasis internet untuk menyajikan keluaran kepada pengguna. 2. Webserver dan aplikasi server, Webserver biasa disebut HTTP (Hyper Text Transfer Protocol) yang berfungsi untuk merespon permintaan dari web browser. 3. Server data, server data menyimpan dua data yaitu data spasial dan data atribut di dalam struktur database yang relasional dan tidak relasional.
6
Dewasa ini terdapat banyak aplikasi web SIG pada jaringan internet. Hal ini dipengaruhi oleh makin berkembangnya web programming, dan adanya peluang-peluang komersial yang dapat dimanfaatkan. Berikut adalah beberapa contoh web SIG atau peta online. -
Yahoo Maps
-
Live Search Maps
-
Map Quest
-
Google Maps
-
Microsoft Virtual Earth
1.5.1.1. Google Map API Google Maps adalah layanan mapping online yang disediakan oleh google. Google Maps adalah suatu peta dunia yang dapat digunakan untuk melihat suatu daerah. Dengan kata lain, Google Maps merupakan suatu peta yang dapat dilihat dengan menggunakan suatu browser. Layanan ini interaktif, karena di dalamnya peta dapat digeser sesuai keinginan pengguna, mengubah tingkat zoom, serta mengubah tampilan peta. Fasilitas yang terdapat pada Google Maps antara lain adalah menjelajah peta, mencari lokasi tertentu, seperti hotel, tempat hiburan, lokasi bisnis, dan menghitung rute dalam berkendaraan. Fitur Google Maps dapat ditambahkan pada web yang teah dibuat atau pada blog yang berbayar maupun gratis. Google Maps dibuat dengan menggunakan kombinasi dari gambar peta, database, serta obyek-obyek yang interaktif yang dibuat dengan bahasa pemrograman HTML, Javascript dan AJAX, dan beberapa bahasa pemrograman lainnya. Gambar-gambar peta yang muncul pada layar merupakan hasil komunikasi dari pengguna dengan database pada web server google untuk menampilkan gabungan dari potong-potongan gambar yang diminta. Keseluruhan citra yang ada diintegrasikan ke dalam suatu database pada Google Server, yang nantinya akan dapat dipanggil sesuai kebutuhan permintaan.
7
Bahasa pemrograman dari Google Maps yang hanya terdiri dari HTML dan Javascript, memungkinkan untuk menampilkan Google Maps di website lain. Kostumisasi dari aplikasi ini dimungkinkan dengan disediakannya client-side script dan server-side hooks. Google Maps Application Programming Interface (API) merupakan suatu fitur aplikasi yang dikeluarkan oleh google untuk memfasilitasi pengguna yang ingin mengintegrasikan Google Maps ke dalam website masing-masing dengan menampilkan data point milik sendiri. Dengan menggunakan Google Maps API, Google Maps dapat di-embed pada web site eksternal. Agar aplikasi Google Maps dapat muncul di website tertentu, diperlukan adanya API key. API key merupakan kode unik yang digenerasikan oleh google untuk suatu website tertentu, agar server Google Maps dapat mengenali. Google Maps API telah menyediakan template dasar yang dapat digunakan oleh pengguna untuk dikembangkan lebih lanjut. Seiring perkembangannya, terdapat fitur yang sangat memudahkan bagi para pengguna Google Maps API, yaitu geocode alamat, yang memungkinkan pengguna untuk mencari tahu suatu koordinat. Hal ini berguna apabila akan memasukkan titik koordinat ke dalam suatu program.
1.5.1.2. MapServer MapServer merupakan aplikasi freeware dan open source yang memungkinkan kita menampilkan data spasial (peta) di web. Aplikasi ini pertama kali dikembangkan di Universitas Minesota, Amerika Serikat untuk proyek ForNet (sebuah proyek untuk manajmen sumber daya alam) yang disponsori NASA (Nasional Aeronautics and Space Administration). Dukungan NASA dilanjutkan dengan dikembangkan proyek TerraSIP untuk manajmen data lahan. Saat ini, karena sifatnya yang terbuka (open source), pengembangan Mapserver dilakukan oleh pengembangan dari berbagai Negara. Pengembangan MapServer menggunakan berbagai aplikasi open source atau freeware seperti shapelib untuk baca/tulis format data
8
Shapelib, Freetype untuk merender karakter, GDAL/OGR untuk baca/tulis berbagai format data vector maupun raster untuk menangani beragam proyeksi peta. Pada bentuk paling dasar, MapServer berupa sebuah program CGI (Common Gateway Interface). Program tersebut akan dieksekusi di web server dan berdasarkan beberapa parameter tertentu (terutama konfigurasi dalam bentuk file *.MAP) akan menghasilkan data yang kemudian akan dikirim ke web browser, baik dalam bentuk gambar peta atau bentuk lain.
1.5.2. Pariwisata Menurut Oka A. Yoeti (1985:103 ) Pariwisata secara etimologis berasal dari bahasa sangsakerta yang terdiri dari dua suku kata yaitu “pari” yang berati banyak, berkali-kali, berputar-putar dan lengkap. Sedangkan “wisata” yang berarti perjalanan atau berpergian. Dengan demikian pengertian kata pariwisata dapat simpulkan sebagai suatu perjalanan yang dilakukan secara berkali-kali atau berputar-putar dari suatu tempat ke tempat yang lain. Hakikatnya berpariwisata adalah suatu proses berpergian sementara dari sesorang atau lebih menuju tempat lain luar tempat tinggalnya. Dorongan berpergian karena berbagai kepentingan baik karena kepentingan ekonomi, sosial, kebudayaan, politik, agama, kesehatan maupun kepentingan lain seperti sekedar ingin tahu, menambah pengalaman ataupun untuk belajar. Wisata adalah kegiatan perjalanan atau sebagian dari kegiatan tersebut dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati obyek dan daya tarik wisata. Dalam
pengertian
wisata
itu
mengandung
unsur
yaitu kegiatan
perjalanan, dilakukan secara sukarela, bersifat sementara, perjalanan itu seluruhnya atau sebagian bertujuan untuk menikmati obyek dan daya tarik wisata. Menurut Pendit (1994), pariwisata dapat dibedakan menurut motif wisatawan untuk mengunjungi suatu tempat. Jenis-jenis pariwisata tersebut adalah sebagai berikut.
9
1. Wisata Budaya Wisata Budaya yaitu perjalanan yang dilakukan atas dasar keinginan untuk memperluas pandangan hidup seseorang dengan jalan mengadakan kunjungan atau peninjauan ketempat lain atau ke luar negeri, mempelajari keadaan rakyat, kebiasaan adat istiadat mereka, cara hidup mereka, budaya dan seni mereka. Seiring perjalanan serupa ini disatukan dengan kesempatan–kesempatan mengambil bagian dalam kegiatan– kegiatan budaya, seperti eksposisi seni (seni tari, seni drama, seni musik, dan seni suara), atau kegiatan yang bermotif kesejarahan dan sebagainya. 2. Wisata Maritim atau Bahari Jenis wisata ini banyak dikaitkan dengan kegiatan olah raga di air, lebih–lebih di danau, pantai, teluk, atau laut seperti memancing, berlayar, menyelam sambil melakukan pemotretan, kompetisi berselancar, balapan mendayung, melihat–lihat taman laut dengan pemandangan indah di bawah permukaan air serta berbagai rekreasi perairan yang banyak dilakukan didaerah–daerah atau negara–negara maritim, di Laut Karibia, Hawaii, Tahiti, Fiji dan sebagainya. 3. Wisata Cagar Alam (Taman Konservasi) Untuk jenis wisata ini biasanya banyak diselenggarakan oleh agen atau biro perjalanan yang mengkhususkan usaha–usaha dengan jalan mengatur wisata ke tempat atau daerah cagar alam, taman lindung, hutan daerah pegunungan dan sebagainya yang kelestariannya dilindungi oleh undang–undang. Wisata cagar alam ini banyak dilakukan oleh para penggemar dan pecinta alam dalam kaitannya dengan kegemaran memotret binatang atau marga satwa serta pepohonan kembang beraneka warna yang memang mendapat perlindungan dari pemerintah dan masyarakat. 4. Wisata Konvensi Yang dekat dengan wisata jenis politik adalah apa yang dinamakan wisata konvensi. Berbagai negara pada dewasa ini membangun wisata konvensi ini dengan menyediakan fasilitas bangunan dengan ruangan–
10
ruangan tempat bersidang bagi para peserta suatu konfrensi, musyawarah, konvensi atau pertemuan lainnya baik yang bersifat nasional maupun internasional. 5. Wisata Pertanian (Agrowisata) Sebagai halnya wisata industri, wisata pertanian ini adalah pengorganisasian perjalanan yang dilakukan ke proyek–proyek pertanian, perkebunan, ladang pembibitan dan sebagainya dimana wisatawan rombongan dapat mengadakan kunjungan dan peninjauan untuk tujuan studi maupun melihat–lihat keliling sambil menikmati segarnya tanaman beraneka warna dan suburnya pembibitan berbagai jenis sayur–mayur dan palawija di sekitar perkebunan yang dikunjungi. 6. Wisata Buru Jenis ini banyak dilakukan di negeri–negeri yang memang memiliki daerah atau hutan tempat berburu yang dibenarkan oleh pemerintah dan digalakan oleh berbagai agen atau biro perjalanan. Wisata buru ini diatur dalam bentuk safari buru ke daerah atau hutan yang telah ditetapkan oleh pemerintah negara yang bersangkutan, seperti berbagai negeri di Afrika untuk berburu gajah, singa, ziraf, dan sebagainya. Di India, ada daerah–daerah yang memang disediakan untuk berburu macan, badak dan sebagainya, sedangkan di Indonesia, pemerintah membuka wisata buru untuk daerah Baluran di Jawa Timur dimana wisatawan boleh menembak banteng atau babi hutan. 7. Wisata Ziarah Jenis wisata ini sedikit banyak dikaitkan dengan agama, sejarah, adat istiadat dan kepercayaan umat atau kelompok dalam masyarakat. Wisata ziarah banyak dilakukan oleh perorangan atau rombongan ke tempat–tempat suci, ke makam–makam orang besar atau pemimpin yang diagungkan, ke bukit atau gunung yang dianggap keramat, tempat pemakaman tokoh atau pemimpin sebagai manusia ajaib penuh legenda. Wisata ziarah ini banyak dihubungkan dengan niat atau hasrat sang wisatawan untuk memperoleh restu, kekuatan batin, keteguhan iman dan
11
tidak jarang pula untuk tujuan memperoleh berkah dan kekayaan melimpah.
Pulau Lombok merupakan pulau yang memiliki banayak daerah wisata yang banyak dikunjungi oleh para wisatawan baik itu wisatawan lokal maupun wisatawan asing. Namun karena kurangnya promosi membuat daerah wisata yang ada di pulau Lombok jarang dikenal oleh para wisatawan. Pulau Lombok dikenal sebagai daerah yang memiliki keindahan pantainya dan pulau kecilnya (yang disebut Gili) oleh para wisatawan, keberadaan daerah wisatawan ini memberikan pengaruh bagi masyarakat sekitar baik itu pengaruh positif maupun pengaruh negatif. Di pulau Lombok ada beberapa daerah wisata yang ramai dikunjungi oleh para wisatawan salah satu diantaranya adalah pantai Senggigi yang ada di wilayah Lombok Barat dan pantai Kuta di Lombok Tengah, kedua pantai ini ramai akan pengunjung karena keindahan pantainya. Di Kabupaten Lombok Utara terdapat 3 Gili yang sangat rami dikunjungi oleh para wisatawan mancanegara, yaitu Gili Meno, Gili Air, dan Gili Trawangan. Gili Trawangan merupakan salah satu pulau terindah yang terletak dii lepas barat laut Pulau lombok. Pulau ini memiliki pemandangan yang sangat indah dengan pantainya yang putih bersih dan airnya yang sangat jernih. Kawasan di sekitar tiga pulau ini dikenal memilki taman laut yang sangat indah yang menjadi habitat aneka ika yang indah berwarna-warni. Diantara ketiga Gili tersebut Gili Trawangan adalah yang terbesar dan paling ramai dikunjungi oleh wisatawan baik wisatwan mancanegara maupun wisatawn domestik. Keberadaan Gili tersebut dekat dengan pusat kota sekaligus Ibu Kota Provinsi Nusa Tenggara Barat yaitu kota Mataram. Kota mataram juga menyuguhkan berbagai obyek wisata seperti obyek kuliner, budaya, dan wisata alam. Kegiatan pariwisata memberikan manfaat yang cukup besar dalam perekonomian suatu daerah, yang pada akhirnya dapat meningkatkan kegiatan di sektor-sektor lain secara tidak langsung. Berikut beberapa
12
manfaat pariwisata bagi suatu negara antara lain yaitu menggalang persatuan bangsa yang rakyatnya memiliki daerah yang berbeda, dialek, adat-istiadat, dan cita rasa yang beraneka ragam. Pariwisata menjadi faktor penting dalam pengembangan ekonomi, karena kegiatannya mendorong perkembangan sektor ekonomi nasional lainnya.
1.5.3. Hotel Menurut Richard (Gaffar,
2007
p.7), Hotel adalah sejenis
akomodasi yang menyediakan fasilitas dan pelayanan penginapan, makan dan minum, serta
jasa-jasa lainnya untuk umum yang tinggal untuk
sementara waktu, dan dikelola secara profesional. Menurut
Richard
(Gaffar, 2007), klasifikasi hotel adalah suatu sistem pengelompokkan ke dalam berbagai kelas atau tingkatan berdasarkan ukuran penelitian tertentu. Klasifikasi tersebut bisa dilakukan menurut standar hotel, jumlah kamar, jenis tamu, lama tinggal, bintang, tipe harga kamar, tarif kamar, lama operasi hotel, serta lokasi hotel. Berdasarkan keputusan menteri perhubungan NO.PM.10/PW.301/ Pdb-77 telah ditetapkan bahwa penilaian klasifikasi hotel didasarkan pada berbagai pertimbangan lain serta pelayanan yang akan diberikan. Hal-hal yang diperhatikan dalam klasifikasi hotel berdasarkan surat keputusan di atas adalah klasifikasi hotel dengan melihat jumlah kamar, fasilitas dan peralatan, mutu pelayanan. Berdasarkan penilaian tersebut hotel-hotel di Indonesia digolongkan ke dalam lima kelas hotel, yaitu hotel bintang satu, hotel bintang dua, hotel bintang tiga, hotel bintang empat dan hotel bintang lima. Hotel-hotel dengan golongan kelas
tertinggi dinyatakan dengan
tanda bintang lima dan hotel dengan golongan kelas terendah dinyatakan dengan tanda bintang satu. Hotel-hotel yang tidak
memenuhi standar
kelima kelas tersebut atau berada di bawah standar
minimum yang
ditetapkan oleh menteri perhubungan disebut hotel melati atau hotel tidak berbintang.
13
Persyaratan fisik hotel berbintang I sebagai berikut: 1.
Memenuhi persyaratan dinas tata kerja/pekerjaan umum dan mudah dicapai untuk menjamin
kenikmatan,
tamu
dihindarkan
dari
pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh suara bising, bau tak enak, debu, asap. 2. Seluruh atau sebagian bentuk bangunan dekorasi mencerminkan budaya Indonesia. 3. Jumlah kamar sekurang-kurangnya 10 kamar diantaranya satu kamar tunggal. 4. Ruang umum terdiri dari : lobby lounge, ruang makan. Luas ruang umum: luas ruang adalah 3 m kali jumlah kamar tidur. 5. Tersedia tempat parkir dengan kapasitas satu mobil untuk setiap lima kamar tidur. 6. Tersedia lapangan rumput yang terpelihara dengan baik. 7. Tersedia pintu masuk terpisah untuk tamu dan barang keperluan hotel. 8. Lobby lounge tersedia sekurang-kurangnya 8 tempat duduk. 9. Tersedia tempat untuk menerima tamu, penerangan, pembayaran, penitipan barang berharga dan ruang penitipan koper. 10. Tersedia toilet umum yang terpisah untuk pria dan wanita dengan jumlah sekurang-kurangnya 1 untuk pria dan 1 untuk wanita. Persyaratan fisik hotel berbintang II adalah yang tersebut di dalam persyaratan fisik hotel berbintang I tetapi terdapat penambahan mengenai jumlah kamar sekurang kurangnya 8 tempat duduk. Persyaratan fisik hotel berbintang III seperti yang disebut di dalam persyaratan fisik hotel berbintang I tetapi terdapat penambahan mengenai: 1. Jumlah kamar sekurang-kurangnya 30 diantaranya 3 kamar single. 2. Luas ruang umum adalah 2,7 m kali jumlah kamar tidur. 3. Setiap hotel yang terletak di tepi pantai atau danau dengan jarak tidak lebih dari 250 m dari garis pantai dan mempunyai kebun/lapangan rumput yang dilengkapi fasilitas tempat duduk, luas lobby lounge dapat dikurangi dengan 20% daripada persyaratan yang ditentukan.
14
4. Kantor depan tersedia secara terpisah : tempat penerima tamu, tempat penerangan, tempat pembayaran, tempat penitipan barang berharga, ruangan penitipan koper. 5.
Jumlah toilet umum sekurang-kurangnya 3 untuk pria dan 2 untuk wanita. Dengan perlengkapan antara lain: urinoir, tempat cuci muka dengan kaca hias, alat penyaring tangan, untuk wanita ditambah dengan WC, kaca rias dengan kursi. Persyaratan fisik hotel berbintang IV seperti yang tersebut di dalam
persyaratan fisik hotel berbintang I dan III tetapi terdapat penambahan mengenai: 1. Jumlah kamar sekurang-kurangnya 50 kamar diantaranya 5 kamar single dan 2 kamar suite. 2. Ruang umum ditambah dengan bar. Luas ruangan umum adalah 2,5 m 3 kali jumlah kamar tidur. Persyaratan fisik hotel berbintang V seperti yang tersebut di dalam persyaratan fisik hotel berbintang I dan II tetapi terdapat penambahan mengenai: 1. Jumlah kamar sekurang-kurangnya 100 kamar, 10 kamar single, 4 kamar double. 2. Luas kamar umum adalah 2,5 m 2 kali jumlah kamar tidur. 3. Lobby lounge tersedia sekurang-kurangnya 20 tempat duduk. 4. Toilet umum terpisah antara lain pria dan wanita dengan jumlah sekurang-kurangnya 6 untuk pria dan 4 untuk wanita. Hotel sebagai suatu usaha industri pelayanan jasa menghasilkan, menyediakan dan melayani tamu dalam bentuk barang dan jasa. Dari segi produk industri hotel terdiri dari dua bagian yaitu produk yang berlanjut pada produk hotel yang tak berwujud. Pengelolaan di hotel dibagi menjadi beberapa bagian yaitu “independen” jika usaha hotel dikelola secara bebas tidak terikat perusahaan lain, “chain” jika hotel tersebut merupakan bagian dari suatu induk pengelolaan memiliki sistem dan manajemen yang sama dengan induknya, “francise” jika merupakan kerja sama pengelolaan antara
15
hotel yang satu dengan hotel lainnya yang lebih kuat. Semakin banyak bintang yang dimiliki suatu hotel, semakin berkualitas hotel tersebut. Penilaian dilakukan selama 3 tahun sekali dengan tata cara serta penetapannya dilakukan oleh Direktorat Jendral Pariwisata. (Keputusan Direktorat Jendral Pariwisata, Pos, dan Telekomunikasi no 22/U/VI/1978 tanggal 12 Juni 1978).
16