BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Pada usia dini anak mengalami masa keemasan yang merupakan masa dimana anak mulai peka atau sensitif untuk menerima berbagai ransangan. Masa peka adalah masa terjadinya kematangan fungsi fisik dan psikis yang siap merespon stimulasi yang diberikan oleh lingkungan. Pada masa untuk anak mengembangkan kemampuan kognitif, motorik, bahasa, sosio emosional, agama, dan moral (belajarpsikologi.com). Menurut teori psikoanalisis Freud, kepribadian dan cara pemikiran dan kepribadian anak – anak nantinya sangat tergantung pada tahun pertama dalam kehidupan manusia (0-5 tahun). Orang tua berperan penting dalam pencapaian anak usia dini. Anak – anak yang orang tuanya terlibat dalam sekolah terbukti lebih berprestasi ( Nuryanti. L : 2008, Hal 39). Dalam usia dini anak – anak mudah terpengaruh akan lingkungan disekitarnya dan penuh rasa ingin tahu. Cara terbaik untuk menanamkan rasa peduli yaitu dengan memberikan sebuah pengertian sejak dini dengan cara belajar. Dalam hal ini orang tua memiliki peran penting dalam membentuk karakter positif dalam perkembangan anak. Salah satu cara pengembangan anak kearah positif yaitu dengan cara bercerita. Komunikasi antara antara orang tua dan guru dengan anak menjadi lebih erat, sehingga anank tidak hanya mendapat hiburan, tetapi mereka juga mendapatkan hikmah dan nasehat yang ada di dalam cerita. Mel Siberman dalam bukunya mengatakan
1
bahwa pengertian yang diajarkan akan terbantu jika dibantu dengan alat bantu pandang. Indonesia memiliki alam yang terdiri dari tanah dan perairan yang luas dan jernih serta berbagai hutan yang masih alami yang menjadikannya sebagai rumah yang nyaman bagi berbagai satwa langka. Hal tersebut menjadikan Indonesia sebagai negara yang kaya akan keragaman flora dan fauna nya dan juga sebagai negara yang tidak luput dari masalah di atas. Indonesia memiliki banyak sekali spesies unik dan yang tidak dimiliki oleh negara lain, mulai dari reptil, mamalia, dan spesies lainnya. Keberadaan satwa endemik ini sangat penting, karena jika satwa tersebut punah di Indonesia maka artinya satwa tersebut punah pula di dunia. Sebagian besar satwa liar kehilangan habitat tempat tinggal karena tergeser oleh berbagai pembangunan untuk tempat tinggal manusia yang populasinya terus meningkat atau berbagai fasilitas hiburan yang sekarang sudah menjadi bagian dari gaya hidup. Kepentingan perkebunan, pertanian, dan pertambangan menjadi ancaman bagi kelestarian satwa langka, karena bagi mereka satwa liar merupakan hama yang harus dimusnahkan. Bukan hanya karena kehilangan habitatnya, tetapi juga banyaknya pemburu liar dan jual beli hewan langka yang ilegal. (profauna.net) Menurut Undang – undang Nomor 5 tahun 1990 tentang konservasi Sumber Daya Alam hayati dan ekosistemnya, perdagangan satwa dilindungi adalah tindakan kriminal yang bisa diancam hukuman penjara 5 tahun dan denda sebesar Rp 100.000.000,00. Walaupun telah ada larangan perburuan dan jual beli hewan
2
yang dilindungi tetap saja masih ada orang yang melanggar peraturan tersebut. Di lain sisi pengetahuan masyarakat tentang hewan langka sangat minim, dengan pengetahuan yang luas, tentunya masyarakat dapat lebih belajar menghargai sesama makhluk hidup. Dengan belajar menghargai maka akan rasa peduli pada sesama makhluk hidup demi kelangsungan kehidupan. Oleh karena itu, maka peneliti ingin membuat buku ilustrasi untuk anak usia 5 – 7 tahun, yang memberikan pengenalan akan satwa langka di Indonesia, terutama terhadap satwa langka endemik Indonesia yang memasuki. Dengan pengetahuan yang mereka dapatkan, maka anak – anak akan belajar sekaligus memahami pentingnya kelangsungan kehidupan sesama makhluk hidup. Dengan membuat buku ilustrasi yang menarik dan berkualitas baik, diharapkan dapat memupuk rasa peduli sesama makhluk hidup dan kesadarannya akan lingkungan tempat mereka hidup demi kelanjutan untuk kehidupan selanjutnya. 1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas ,terdapat beberapa permasalahan,seperti : Perancangan buku ilustrasi seperti apa yang dapat meningkatkan kesadaran tentang satwa langka bagi anak – anak usia 5 – 7 tahun ? 1.3
Batasan Masalah
Agar pembahasan Tugas Akhir ini tidak terlalu luas maka permasalahan yang dibahas meliputi : -
Pengenalan sederhana
hewan langka endemik Indonesia dengan
membahas hewan langka yang berstatus kritis ( critically endangered ),
3
terancam ( endangered ),dan rentan (vulnerable) menurut IUCN ( International Union for Concervation of Nature ). Dari daftar hewan endemik Indonesia, penulis akan memilih beberapa hewan yang akan di jadikan ilustrasi. -
Target dari buku ilustrasi pengenalan hewan langka ini terbagi menjadi 2 yaitu primer dan sekunder
1. Target Primer : Orang tua - Demografis : Orang Tua dari anak berusia 5 – 7 tahun dengan golongan menengah keatas ( SES A dan B). - Geografis : Orang tua dan anak bersama berdomisili di Tangerang dan sekitarnya. - Psikografis : Orang tua yang aktif dan peduli akan pengetahuan anak. 2. Target Sekunder : Anak – anak - Demografis : anak berusia 5 – 7 tahun, gender laki – laki dan perempuan dengan golongan menengah keatas ( SES A dan B). - Geografis : Target utamanya merupakan anak yang tinggal di daerah Tangerang dan sekitarnya - Psikografis : Anak – anak yang ceria, kreatif, dan memiliki rasa ingin tahu yang besar. -
Proses serta perancangan pada elemen desain komunikasi visual ( ilustrasi, warna, text) yang sesuai dengan kriteria perancangan buku ilustrasi pengenalan hewan langka di Indonesia.
4
1.4
Tujuan Perancangan Merancang buku ilustrasi yang dapat meningkatkan kesadaran tentang satwa langka bagi anak – anak usia 5 – 7 .
1.5
Manfaat Perancangan -
Bagi Penulis dan pembaca, penulis mendapatkan pengalaman serta pengetahuan tentang psikologi pada anak serta bagaimana lebih menghargai alam dan sesama makhluk hidup
-
Bagi masyarakat khususnya anak - anak, terciptanya rasa peduli dan kesdaran lebih menghargai alam dan sesama makhluk hidup khususnya satwa endemik Indonesia serta lestarinya berbagai satwa langka di Indonesia
-
Bagi Orang tua atau guru, memberikan salah satu media informasi dan pengajaran tentang satwa langka Indonesia untuk anak – anak dan terciptanya hubungan yang erat antara orang tua atau guru terhadap anak
1.6
Metode Pengumpulan Data
Merupakan teknik yang akan digunakan dalam mencari data untuk Tugas akhir ini. Metode pengumpulan data ini dibagi menjadi dua yaitu : 1. Observasi dan survei, peneliti terjun secara langsung untuk mengamati secara langsung anak – anak dalam kehidupan sehari – hari dan hubunganya
terhadap
satwa langka
Indonesia. Kemudia peneliti
mengamati buku – buku seperti apa yang ada dipasaran dan mana yang lebih diminati oleh anak – anak, dari segi isi , bentuk maupun jenis
5
ilustrasi yang dipakai, kemudian akan diteliti kekurangan serta kelebihannya. 2. Wawancara, dengan bertanya kepada orang tua dan guru atau pihak lain yang dianggap mengerti tentang anak - anak serta tentang satwa langka itu sendiri. 3. Dokumentasi, dengan pengambilan foto atau rekaman suara serta dokumen – dokumen fisik yang kemudian dapat dikumpulkan dan dapat diteliti lebih lanjut mana yang diperlukan dan tidak serta dengan dokumentasi data tersebut dapat dipertanggungjawabkan. 4. Internet, beberapa data yang didapatkan lebih mudah dan dapat menghemat waktu 5. Tinjauan pustaka, dengan mengumpulkan berbagai informasi dari berbagai buku dan sumber lainnya.
1.7
Metode Perancangan
1.7.1
Penentuan topik
Metode perancangan yang dilakukan adalah dengan mengumpukan semua data yang
didapatkan
dengan
metode
pengumpulan
data
primer
dan
sekunder.Menentukan masalah dan bagaimana cara mengatasinya Semua data yang didapatkan nantinya akan dianalisis kemudian akan menentukan topik apa yang sesuai dengan anak – anak untuk dapat memahami maksud dari buku tersebut.
6
1.7.2
Brainstorming
Dalam brainstorming penulis menentukan konsep dari isi buku pengenalan satwa langka Indonesia kepada anak – anak, seperti penentuan karakter, jalan cerita, judul buku, dan aspek fisik buku itu sendiri, seperti berapa ketebalan, berapa halaman dan ukuran dari buku yang nantinya cocok untuk dibaca pada anak usia 5 – 7 tahun. 1.7.3
Penentuan jenis ilustrasi
Setelah konsep dan isi dari buku sudah ditentukan kemudian penulis akan menentukan jenis ilustrasi dan penggunaan warna dan aspek desain lainnya yang cocok untuk anak – anak. 1.7.4
Penentuan media
Dalam tugas akhir ini media yang akan dipakai berupa buku yang nantinya akan didukung dengan beberapa atribut, seperti beberapa alat tulis, yang nantinya dapat digunakan oleh anak – anak. Peneliti juga akan memilih kertas apa yang akan dipakai dan jenis print apa yang cocok untuk anak – anak. Jenis buku apa yang akan dipakai seperti penjilid- an dan aspek lainnya. 1.7.5
Print
Setelah semua aspek buku telah lengkap maka buku tersebut akan direalisasikan menjadi sebuah buku nyata.
1.8
Skematika Perancangan
Tahap perancangan yang akan dilakukan bermula pencarian dari inti masalah dan pemecahannya kemudian berlanjut ke metode pengumpulan data, setelah
7
mendapatkan data yang lengkap kemudian data – data tersebut di analisis dilanjutkan dengan mengambil kesimpulan dari data – data tersebut. Kemudian penulis melanjutkan dengan memikirkan konsep seperti apa yang sesuai dan menarik. Lalu membuat ilustrasi yang menjelaskan maksud dan tujuan dari buku tersebut dalam proses kreatif. Setelah semua sudah siap maka dilanjutkan ketahap produksi, untuk memproduksi buku tersebut.
8
Tabel1.1 Sistematika Perancangan Sumber : Dokumentasi Pribadi
9