BAB 5 . Sifat Mekanis Nano Komposit Bentonit
a
b
c Gambar 5.1a. a. Bentonit Alam b. PE-g-Ma c HDPE
5.1. Analisis Mekanik Nano Komposit Bentonit Alam dengan Proses Ball Mill
Sifat mekanis nano komposit HDPE , Eva M.Ginting
54
Proses Pemurnian dan Pembuatan Nano partikel Bentonit Alam . Pada tahapan ini bentonit alam diperoleh dari daerah Kecamatan Pahae Tapanuli Utara Propinsi Sumatera Utara , bentonit alam yang diambil dalam bentuk bongkahan dalam ukuran besar , maka untuk membuatnya dalam ukuran nanometer, maka dilakukan proses dengan langkahlangkah sebagai berikut; untuk memecahkan bongkahan besar , maka terlebih dahulu dihancurkan dengan martil lalu digerus dengan menggunakan mortar penggerus sampai bentuk halus dengan ukuran 74 mikrometer (200 mesh) . Dalam proses pemurnian dari bahan -bahan pengotor yang ada dalam kandungan bentonit alam maka dilakukan proses aktivasi dengan langkahlangkah sebagai berikut ; untuk menghilangkan kadar pengotor Fe digunakan magnet, sementara untuk menghilangkan Pengotor Al dilakukan proses kimia dengan menggunakan larutan HCL dengan kadar 2M. Larutan HCl tersebut di campurkan kedalam bentonit dalam satu wadah dengan perbandingan Bentonit : HCl, 1:10 , kemudian di aduk sampai homogen dengan menggunakan magnetik stirer selama 2 jam, setelah itu memisahkan larutan HCl dengan bentonit dengan menggunakan kertas saring kemudian melakukan pencucian ulang dengan menggunakan air aquades dan kembali memisahkan antara bentonit dengan air aquades sampai diperoleh pH netral. Sifat mekanis nano komposit HDPE , Eva M.Ginting
55
Bentonit alam hasil saringan yang sudah dimurnikan, dikeringkan terlebih dahulu dibawah sinar matahari kemudian di kalsinasi pada suhu 6000C sampai 2 jam. Bentonit hasil hasil pemurnian dan kalsinasi dimasukkan pada planetary ball mill P 200 selama 10 jam , (Bukit N et al ,2013) Pembuatan Nano Komposit Pembuatan nano komposit dalam internal mixer laboplastomil dengan volume chamber 60 CC dengan presentasi pengisian 70 % serata dengan 50 gr . Suhu campuran pada 140 0C dengan kecepatan rotor 60 rpm selama 10 menit .
Tabel 5.1 Komposisi Campuran Bahan Dalam Internal Mixer Bahan HDPE PE-g-MA Nano Bentonit alam
S1 100 0 0
Komposisi Campuran (% wt) S2 S3 S4 S5 S6 97 95 93 91 89 3 3 3 3 3 0 2 4 6 8
Sifat mekanis nano komposit HDPE , Eva M.Ginting
S7 87 3 10
56
Gambar 5.1b Bentuk Produk yang dihasilkan
Analisis Mekanik Nano Komposit Bentonit Alam .
Sifat mekanis nano komposit HDPE , Eva M.Ginting
57
Gambar 5.2.hubungan Tegangan dan Regangan Termoplastik HDPE Tabel 5.2
Spesimen ke 1 2 3 Rata -rata
Sifat Mekanik Termoplastik HDPE Tegangan Yeld (MPa) 22,709 22,352 22,820 22,627
Tegangan maksimum (MPa) 22,715 22,353 22,820
Perpanjanga n Putus mm 466,00 444,33 461,67
Modulus Elastis MPa 709,88 721,48 734,78
457,333
722,046
22,629
Sifat mekanis nano komposit HDPE , Eva M.Ginting
58
Gambar 5.3 hubungan Tegangan dan Regangan Campuran Termoplastik HDPE dengan PE-g-MA Tabel 5.3.
Spesimen ke 1 2 3 Rata rata
Sifat Mekanik Campuran Termoplastik HDPE dengan PE-g-MA Tegangan Yeld (MPa) 20,816 20,233 20,219 20,422
Tegangan maksimum (MPa) 32,797 31,493 31,991 32.093
Sifat mekanis nano komposit HDPE , Eva M.Ginting
Perpanjangan Putus mm 511,88 495,95 516,31
Modulus Elastis MPa 631,39 608,71 633,97
508,043
624,690
59
Gambar 5.4 Grafik hubungan Tegangan dan Regangan pada Campuran HDPE dengan Nano Bentonit alam 2% berat Tabel 5.4
Spesime n ke 1 2 3 Rata rata
Sifat Mekanik Campuran HDPE dengan Nano Bentonit 2 % berat Tegangan Yeld (MPa) 21,310 21,274 21,351 21,311
Tegangan maksimum (MPa) 24,318 24,211 21,351 23,296
Sifat mekanis nano komposit HDPE , Eva M.Ginting
Perpanjangan Putus mm
Modulus Elastis MPa
381,54 414,77 310,00
590,94 566,61 577,11
368,77
578,33
60
Gambar 5.5 Grafik hubungan Tegangan dan Regangan pada Campuran HDPE dengan Nano Bentonit alam 4 % berat Tabel 5.5.
Spesime n ke
Sifat Mekanik Campuran HDPE dengan Nano Bentonit 4 % berat Tegangan Yeld (MPa)
Tegangan maksimum (MPa)
Perpanjangan Putus mm
Modulus Elastis MPa
1
21,465
23,196
366,16
580,10
2
21,373
24,253
390,77
584,74
3
20,896
20,896
244,04
569,86
333,45
578,23
Rata rata
21,244
22,781
Sifat mekanis nano komposit HDPE , Eva M.Ginting
61
Gambar 5.6 . Grafik hubungan Tegangan dan Regangan pada Campuran HDPE dengan Nano Bentonit alam 6 % berat Tabel 5.6
Spesime n ke 1
Sifat Mekanik Campuran HDPE dengan Nano Bentonit 6 % berat Tegangan Yeld (MPa)
Tegangan maksimum (MPa)
Perpanjangan Putus mm
Modulus Elastis MPa
21,248
21,248
264,62
575,64
2
21,034
21,034
216,00
590,14
3
21,033
21,033
258,46
585,57
240,36
583,783
Rata rata
21,105
21,105
Sifat mekanis nano komposit HDPE , Eva M.Ginting
62
Gambar 5.7 Grafik hubungan Tegangan dan Regangan pada Campuran HDPE dengan Nano Bentonit alam 8 % berat Tabel 5.7 Sifat Mekanik Campuran HDPE dengan Nano Bentonit 8 % berat
Spesime n ke 1 2 3 Rata rata
Tegangan Yeld (MPa)
Tegangan maksimum (MPa)
Perpanjanga n Putus mm
Modulus Elastis MPa
21,315
24,964
407,51
611,37
21,180 20,923
25,926 25,241
409,60 401,69
615,59 603,02
406,26
609,99 3
21,139
25,377
Sifat mekanis nano komposit HDPE , Eva M.Ginting
63
Gambar 5.8 . Grafik hubungan Tegangan dan Regangan pada Campuran Termopalstik HDPE dengan Nano Bentonit alam 10 % berat Tabel 5.8
Spesim en ke 1 2 3 Rata rata
Sifat Mekanik Campuran HDPE dengan Nano Bentonit 10 % berat Tegangan Yeld (MPa) 21,108 20,931 21,108 21,049
Tegangan maksimum (MPa)
Perpanjanga n Putus mm
Modulus Elastis MPa
21.040 21.180 20,932
286,77 247,39 250,80
595,20 614,70 620,27
21,.026
261.65
610,05
Sifat mekanis nano komposit HDPE , Eva M.Ginting
64
Tabel 5.9.
Nano Bentonit alam HDPE Murni 0 2 4
Sifat Mekanik Campuran HDPE dengan Nano Bentonit Tegangan Yeld (MPa) 22,627 20,422 21,311 21,244
Tegangan maksimum (MPa) 22,629
Perpanjangan Putus mm
Modulus Elastis MPa
457,333
722,046
508,043 368,77 333,45
624,690 578,33 578,23
240,36
583,783
6
21,105
32.093 23,296 22,781 21,105
8
21,139
25,377
406,26
609,993
10
21,049
21,.026
261.65
610,05
Gambar 5.9. Grafik Hubungan Kekuatan Tarik Maksimum terhadap Komposisi Nano Bentonit Alam
Sifat mekanis nano komposit HDPE , Eva M.Ginting
65
Gambar 5.10. Hubungan Tegangan Yeild Terhadap Komposisi Nano Bentonit Alam
Gambar 5.11. Perpanjangan Putus Terhadap Komposisi Nano Bentonit Alam
Sifat mekanis nano komposit HDPE , Eva M.Ginting
66
Gambar 5.12. Perpanjangan Putus Terhadap Komposisi Nano Bentonit Alam
Analisis Mekanik Nano Komposit Bentonit Alam/HDPE
Gambar 5.13. Grafik hubungan Tegangan dan Regangan Termoplastik HDPE
Sifat mekanis nano komposit HDPE , Eva M.Ginting
67
5.2 Analisis Mekanis Nano Komposit Bentonit Alam Sistesis Dengan CTAB
a
b
c
d
e
Sifat mekanis nano komposit HDPE , Eva M.Ginting
68
Proses pengolahan Bentonit dengan Surfaktan CTAB . Bentonit alam ukuran 200 mesh ,0,2 mol (sekitar 21,88 gr Cetyl Trimethyl Ammonium Bromide - CTAB) dilarutkan kedalam 300 ml air dan selanjutnya dipanaskan dengan suhu 80 0C diaduk selama 1 jam sebagai larutan A. Kemudian bentonit sebanyak 50 gr ditambahkan air sebanyak 1000 mL, dipanaskan dan diaduk pada suhu 1000C selama 2 jam sebagai larutan B .Setelah pemanasan dan pengadukan, larutan A dan larutan B dicampurkan. Campuran tersebut ditambahkan dengan aguades hingga volume mencapai 1500 mL. kemudian dipanaskan dengan suhu 1000C selama 1 jam Campuran tersebut disaring dengan penyaring vakum ,2 gr AgNO3 ditambahkan dengan aquabides 100 ml dengan menggunakan beaker gelas. Tujuan dari ditambahkannya larutan AgNO3 untuk menghilangkan bromide . Campuran disaring dengan menggunakan kertas saring sampai tidak berubah warna menjadi gelap ketika menggunakan AgNO3. Jika masih berubah campur kembali dengan aquades dan disaring kembali. Selanjutnya campuran tersebut dikeringkan pada microwave pada suhu 1000C selama 1 hari . kemudian dilakukan proses balmill selama 2 jam , lalau dikarakterisasi .
Sifat mekanis nano komposit HDPE , Eva M.Ginting
69
.Pembuatan Nano Komposit Bentonit Alam Pembuatan nano komposit dalam internal mixer laboplastomil dengan volume chamber 60 CC dengan presentasi pengisian 70 % serata dengan 50 gr . Suhu campuran pada 150 0C dengan kecepatan rotor 60 rpm selama 10 menit . Tabel 5.10 Komposisi Campuran bahan dalam Internal Mixer Bahan HDPE PE-g-MA Nano Bentonit CTAB
S1 100 0 0
Komposisi Campuran (% wt) S2 S3 S4 S5 S6 97 95 93 91 89 3 3 3 3 3 0 2 4 6 8
S7 87 3 10
Komposisi bahan seperti pada Tabel 4.1 dicampur di dalam Internal Mixer Technical cooperation bythe government of Japan jenis Labo Plastomill model 30 R150 volume chamber 60 cc,dengan persentase pengisian 70% atau setara dengan 50 gram. Suhu campuran 150 ĚŠ C dan kecepatan rotor 60 rpm selama 10 menit
Sifat mekanis nano komposit HDPE , Eva M.Ginting
70
Gambar 5.15 . Grafik hubungan Tegangan dan Regangan pada Campuran HDPE dengan Nano Bentonit CTAB 2 % berat
Gambar 5.16 . Grafik hubungan Tegangan dan Regangan pada Campuran HDPE dengan Nano Bentonit CTAB 4% berat
Sifat mekanis nano komposit HDPE , Eva M.Ginting
71
Gambar 5.17 . Grafik hubungan Tegangan dan Regangan pada Campuran HDPE dengan Nano Bentonit CTAB 6 % berat
Gambar 5.18. Grafik hubungan Tegangan dan Regangan pada Campuran HDPE dengan Nano Bentonit CTAB 8 % berat
Sifat mekanis nano komposit HDPE , Eva M.Ginting
72
Gambar 5.19 . Grafik hubungan Tegangan dan Regangan pada Campuran Termopalstik HDPE dengan Nano Bentonit CTAB 10 % berat
Tabel 5.11. Sifat Mekanik Campuran HDPE Nano Bentonit dengan proses Ball mill 10 jam Nano Bentonit alam (%) HDPE Murni 2 4 6 8 10
Tegangan Yeld (MPa) 22,627
Tegangan maksimum (MPa) 22,629
Perpanjangan Putus mm 533,03
Modulus Elastis MPa 514,50
21,139 21,311 21,244 21,105 21,049
25,377 23,296 22,781 21,105 21,.026
406,26 368,77 333,45 240,36 261.65
609,993 578,33 578,23 583,783 610,05
Sifat mekanis nano komposit HDPE , Eva M.Ginting
73
Tabel 5.12. Sifat Mekanik Campuran HDPE dengan Nano Bentonit dengan Sintesis CTAB dan Ball mil Nano Bentonit CTAB (%) HDPE Murni 2 4 6 8 10
Tegangan Yeld (MPa) 22,627
Tegangan maksimum (MPa) 22,629
Perpanjangan Putus (%) 533,03
Modulus Elastis MPa 514,5
22,12 21,85 21,70 21,39 21,27
31,08 26,68 26,99 22,93 22,66
1101,50 1045,11 844,55 610,72 618,48
518,88 522,71 534,20 527,03 536,00
Gambar 5. 20. Grafik Hubungan Kekuatan Tarik Maksimum terhadap Komposisi Nano Bentonit CTAB
Sifat mekanis nano komposit HDPE , Eva M.Ginting
74
Gambar 5.21. Hubungan Tegangan Yeild Terhadap Komposisi Nano Bentonit CTAB
Gambar 5.22. Perpanjangan Putus Terhadap Komposisi Nano Bentonit Alam Sintesis CTAB
Sifat mekanis nano komposit HDPE , Eva M.Ginting
75
Gambar 5.23. Modulus Young,s Terhadap Komposisi Nano Bentonit Alasintesis CTAB
Dari data sifat mekanik pada kekuatan tarik terjadi peningkatan pada campuran HDPE dengan nano bentonit 2 % sampai 6 % dan terjadi penurunan kekuatan tarik maksimum pada nano bentonit alam 8 sampai 10 % , hal ini disebabkan karena pada komposisi tertentu terjadi penggumpalan bentonit alam sehingga mengurangi kekuatan tarik, sedangkan untuk tegangan yield relatif sama dengan penambahan bentonit alam , demikian juga halnya dengan perpajangan putus dan modulus Young terjadi penurunan dengan bertambahnya nano bentonit alam . Ukuran partikel bahan pengisi yang kecil meningkatkan derajat penguatan polimer berbanding dengan ukuran partikel yang besar (Leblanc, 2002). Ukuran partikel mempunyai hubungan secara langsung dengan luas permukaan per gram bahan Sifat mekanis nano komposit HDPE , Eva M.Ginting
76
pengisi. Oleh itu, ukuran partikel yang kecil menyediakan luas permukaan yang besar bagi interaksi di antara polimer matrik dan bahan pengisi seterusnya meningkatkan penguatan bahan polimer. Ringkasnya, semakin kecil ukuran partikel semakin tinggi interaksi antara bahan pengisi dan matrik polimer. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian (Kohls & Beaucage ,2002) melaporkan menyatakan bahwa luas permukaan dapat ditingkatkan dengan adanya permukaan yang poros atau rongga pada permukaan pengisi. Dimungkinkan bahwa polimer dapat menembus masuk ke dalam permukaan yang poros ketika proses pencampuran . Partikel yang terserak secara homogen meningkatkan interaksi melalui penjerapan polimer di atas permukaan bahan pengisi. Sebaliknya, partikel yang tidak terserak secara homogen mungkin menghasilkan aglomerat atau penggumpalan di dalam matriks polimer. Kewujudan aglomerat mengurangkan luas permukaan seterusnya melemahkan interaksi di antara bahan pengisi dan matriks dan mengakibatkan penurunan sifat fisik bahan polimer. Dari Gambar 5.20 didapat kekuatan tarik untuk nano partikel bentonit alam hasil pemurnian terbesar diperoleh pada komposisi campuran 2 % wt yakni 31,08 MPa dan 6% wt sebesar 26,99 MPa, sedangkan, untuk tanpa mengunakan nano partikel bentonit alam diperoleh kekuatan tarik sebesar 22,62 MPa.Secara umum besar kekuatan Sifat mekanis nano komposit HDPE , Eva M.Ginting
77
tarik lebih baik menggunakan campuran nano partikel bentonit alam yang dilakukan dengan proses kalsinasi . Hal ini kemungkinan disebabkan karena lapisan silikat pada bentonit alam yang berukuran nanometer dapat tersebar secara acak dan merata yang memberikan struktur eksfoliasi pada nanokomposit. Lapisan silikat yang ada pada bentonit yang tersebar secara individu memiliki luas kontak permukaan yang besar sehingga dapat berikatan kuat dengan matrik HDPE dan kompatibeliser PE-g-MA yang selanjutnya memberikan efek pada peningkatan kekuatan tarik. Penggabungan nano bentonit alam lebih dari 8 % wt justru sebaliknya memberikan efek negatif yakni menurunkan kekuatan tarik akan tetapi lebih besar jika tanpa bahan pengisi nano partikel bentonit. Hal ini kemungkinan disebabkan karena terjadinya penurunan derajat penyebaran eksfoliasi dari lapisan silikat bentonit alam pada nanokomposit dengan kandungan nano partikel bentonit alam yang tinggi ( >6 % wt ). Selain itu, Aglomerasi bentonit alam dipercaya menjadi tempat konsentrasi tegangan dan menjadi awal terjadinya retak sehingga kekuatan akan turun. Hal yang sama dari penelitian (Kusmono , 2010) Penggabungan clay lebih dari 4 phr justru sebaliknya memberikan efek negatif yakni menurunkan kekuatan tarik. Hal ini kemungkinan disebabkan karena terjadinya penurunan derajat penyebaran eksfoliasi dari lapisan silikat clay pada nano komposit . Sifat mekanis nano komposit HDPE , Eva M.Ginting
78
Hasil penelitian (Tserki ,2006) melaporkan dengan penambahan bahan kompatibeliser akan membentuk reaksi esterfikasi atau ikatan hidrogen pada antar muka grup hidroksil yang ada pada partikel pengisi alami di satu sisi dan group karbosilat pada kompatibeliser yang berdifusi kedalam matrik polimer disisi yang lain
Gambar 5. 24. Grafik Hubungan Kekuatan Tarik Terhadap Komposisi Nano Bentonit
Sifat mekanis nano komposit HDPE , Eva M.Ginting
79
Gambar 5. 25. Grafik Hubungan Tegangan Yeild Terhadap Komposisi Nano Bentonit
Sifat mekanis nano komposit HDPE , Eva M.Ginting
80