5
Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu Beberapa hasil penelitian terdahulu yang membuat aplikasi tentang sistem informasi akademik berbasis website yang akan menjadi acuan dalam penulisan laporan penilitian ini yaitu: Penelitian yang berjudul “Implementasi Aplikasi Sistem Informasi Akademik Menggunakan Framework PRADO (Studi Kasus Sekolah Tinggi Bahasa Asing
Satya Wacana Salatiga)”. Aplikasi menghasilkan sebuah
sistem informasi akademik berbasis web yang dapat mengolah registrasi matakuliah dan nilai mahasiswa di StiBA dengan menggunakan framework PRADO (Edwin, 2009). Penelitian yang berjudul “Perancangan dan Implementasi Sistem Informasi Administrasi dan Akdemik Berbasis Web dengan Teknologi MVC Dan Ajax (Studi Kasus : Fakultas Teknologi Informasi UKSW)”. Aplikasi ini menghasilkan sebuah sistem informasi akademik dan administrasi berbasis web untuk Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana. Sistem ini cukup kompleks karena terdiri dari bagian-bagian untuk menyediakan informasi akademik maupun administrasi. Pada pembuatan sistem ini, digunakan ajax dalam penerapannya guna mengefisienkan penggunaan memori saat program berjalan (Grace, 2010). Penelitian yang berjudul “Sistem Informasi Akademik Berbasis Web dengan
Menerapkan FusionChart V3 (Studi Kasus SMA Negeri 2
Waingapu)”. Aplikasi ini menghasilkan sistem informasi akademik berbasis web untuk SMA Negeri 2 Waingapu dengan menerapkan FusionChart V3
6
yang memudahkan pengguna untuk mengolah data dalam bentuk animasi grafik. Sistem ini memberikan perbedaan hak akses pada tiap-tiap pengguna yang akan diidentifikasi lewat account (Anita, 2011). Berdasarkan penelitian-penelitian yang pernah dilakukan tentang sistem informasi akademik berbasis web dimana dengan aplikasi berbasis web dapat membantu pihak sekolah maka dilakukan penelitian, yaitu membangun sistem informasi akademik SMA Negeri 1 Waikabubak yang berbasis website. Sistem ini memberi informasi tentang nilai siswa, absensi siswa, absensi guru, materi pelajaran, pendaftaran on-line dan falisitas report agar para siswa dapat mencetak hasil laporan belajar.
2.2 Sistem Informasi Akademik 2.2.1
Pengertian Sistem Dengan pendekatan komponen, sistem dapat didefinisikan sebagai
kumpulan dari komponen yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu. Contoh sistem yang didefinisikan dengan pendekatan ini misalnya adalah sistem komputer yang didefinisikan sebagai kumpulan dari perangkat keras dan perangkat lunak (Oetomo, 2002). 2.2.2 Pengertian Sistem Informasi Ada beberapa definisi tentang sistem informasi, namun secara garis besar sistem informasi berasal dari dua kata yaitu sistem dan informasi. Sistem yang berarti suatu kesatuan utuh yang terdiri dari beberapa bagian yang saling berhubungan dan berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu sedangkan informasi merupakan data yang disampaikan, sehingga sistem informasi memiliki arti yaitu suatu cara tertentu untuk menyediakan
7
informasi yang dibutuhkan oleh organisasi untuk beroperasi dengan cara yang sukses (Wahyono, 2004).
2.2.3 Gambaran Umum Sistem Informasi Akademik Sistim Informasi Akademik merupakan sumber daya terkait segala sesuatu dalam bentuk informasi yang ada kaitannya dengan masalah-masalah akademik di sekolah. Sistem Informasi Akademik selain merupakan sumber daya informasi di sekolah, juga dapat digunakan sebagai sarana media komunikasi antara guru dan siswa, siswa dengan siswa, guru dengan pegawai terkait dan siapa saja yang ada di lingkungan sekolah tersebut. Karena menggunakan teknologi internet tidak hanya dilakukan dalam sekolah saja tetapi di luar sekolahpun bisa dilakukan bahkan dimana saja di seluruh dunia ini asalkan ada sebuah komputer yang terhubung dengan internet. Adanya kondisi dimana kebutuhan untuk pengolahan data yang lebih interaktif maka diperlukan penerapan teknologi informasi berbasis website yang sangat membantu dalam penyebaran informasi secara global. Sehingga penerapan pengolahan data ataupun aplikasi berbasis website dapat diterapkan di sekolah, sehingga interaksi antara user yang merupakan siswa dan sekolah yang merupakan bagian dari sistem yang ada dapat melakukan transaksi kegiatan belajar mengajar ataupun kegiatan administrasi sekolah secara on-line. Sistim Informasi Akademik yang berbasis web bertujuan untuk membentuk Knowledge Based System yang dapat diakses internet, sebagai contoh macam informasi yang ada didalamnya adalah : -
Berita, berisi informasi terbaru yang diterbitkan oleh lembaga pendidikan maupun informasi teknologi dari berbagai sumber berita.
8
-
Pendidikan, berisi informasi yang berkaitan dengan proses belajar mengajar yang terdapat dilembaga pendidikan, misalnya kurikulum, materi, nilai dan absensi.
-
Komunitas, berisi tentang komunitas yang ada di lembaga pendidikan yang akan menginformasikan tentang bakat dan minat siswa.
-
Data Personal, berisi Informasi yang berrhubungan dengan siswa diantaranya; 1) Absensi Siwa dalam satu semester. 2) Nilai Siswa dalam satu semester. 3) Absensi Guru dalam satu semester. Sistem informasi Akademik itu sendiri adalah sistem yang dibangun
dalam satu kesatuan yang mana saling terintegrasi dan mempunyai saling keterkaitan antara satu sama lain. Dalam hal ini semua yang berhubungan dengan akademik adalah merupakan hubungan yang bersifat pada kegiatan akademik itu sendiri, baik itu kegiatan belajar dan mengajar yang didalamnya terdapat berbagai user baik itu guru, siswa, kepala sekolah dan segenap staf sekolah (Zainal, 2002).
2.2.4 Komponen Sistem Informasi Akademik Sistem informasi akademik mempunyai komponen yang sama dengan sistem informasi secara umum, yaitu: komponen input, komponen model, komponen basis data, dan komponen output. Perbedaan komponenkomponen ini antar sistem-sistem informasi lainnya adalah konteks letak dari sistem informasinya. -
Komponen Input Akademik
9
Sistem informasi akademik mengumpulkan data yang berkaitan dengan pengelolaan data misalnya nilai siswa, mata pelajaran, data guru serta administrasi kelas, dan lainnya. -
Komponen Model Akademik Model digunakan untuk menghasilkan informasi yang relevan yang sesuai dengan kebutuhan pemakai sistemnya. Model merupakan cetakan yang merubah bentuk input menjadi output. Model di sistem informasi
akademik
banyak
digunakan
untuk
menghasilkan
informasi-informasi tentang pengelolaan data siswa, guru, dan lainnya. -
Komponen Basis Data Akademik Data yang digunakan untuk output berasal dari database.
-
Komponen Output Akademik Tiap subsistem output menyediakan informasi tentang subsistem itu sebagai bagian dari bauran.
2.3 Siklus Informasi Informasi menjadi penting, karena berdasarkan informasi itu para pengelola dapat mengetahui kondisi obyektif perusahaannya. Informasi tersebut merupakan hasil pengelolaan data atau fakta yang dikumpulkan dengan cara tertentu. Informasi disajikan dalam bentuk yang mudah dipahami dan merupakan pengetahuan yang relevan yang dibutuhkan untuk menambah wawasan bagi pemakainya untuk mencapai suatu tujuan (Oetomo, 2002). Pengolahan data menjadi informasi merupakan suatu siklus, yang terdiri dari tahap-tahap sebagai berikut:
10
-
Pengumpulan data. Pada tahap ini dilakukan suatu proses pengumpulan data yang asli dengan cara tertentu, seperti sampling, data transaksi, data warehouse, dan lain sebagainya yang biasa merupakan proses pencatatan data ke dalam suatu file.
-
Input. Tahap ini merupakan proses pemasukan data dan prosedur pengolahan data ke dalam komputer melalui alat input seperti keyboard. Prosedur pengolahan data itu merupakan urutan langkah untuk mengolah data yang ditulis dalam suatu bahasa pemrograman yang disebut program.
-
Pengolahan data. Tahap ini merupakan tahap dimana data diolah sesuai dengan prosedur yang telah dimasukkan. Kegiatan pengolahan data ini meliputi pengumpulan data, klasifikasi (pengelompokan), kalkulasi, pengurutan, penggabungan, peringkasan baik dalam bentuk tabel maupun grafik, penyimpanan dan pembacaan data dari tempat penyimpanan data.
2.4 Kualitas Informasi Tidak semua informasi berkualitas. Oleh karena itu, sudah seharusnya dilakukan penyaringan terhadap informasi yang beredar atau yang dapat ditangkap (Oetomo, 2002). Kualitas ditentukan oleh beberapa faktor, yaitu: -
Keakuratan dan teruji kebenarannya. Artinya informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan, tidak biasa, dan tidak menyesatkan. Kesalahan-kesalahan itu dapat berupa kesalahan perhitungan maupun akibat gangguan (noise) yang dapat merubah informasi tersebut.
-
Kesempurnaan informasi. Untuk mendukung faktor pertama tersebut, maka kesempurnaan informasi menjadi faktor penting, dimana
11
informasi disajikan lengkap tanpa pengurangan, penambahan atau pengubahan. -
Tepat waktu. Informasi harus disajikan secara tepat waktu, mengingat informasi akan menjadi dasar dalam pengambilan keputusan. Keterlambatan informasi akan mengakibatkan kekeliruan dalam pengambilan keputusan.
-
Relevansi. Informasi akan memiliki nilai manfaat yang tinggi, jika informasi tersebut diterima oleh mereka yang membutuhkan, dan menjadi tidak berguna jika diberikan kepada mereka yang tidak membutuhkan.
-
Mudah dan murah. Kini, cara dan biaya untuk memperoleh informasi juga menjadi bahan pertimbangan tersendiri. Bilamana cara dan biaya untuk memperoleh informasi sulit dan mahal, maka orang menjadi tidak berminat untuk memperolehnya, atau mencari alternatif substitusinya. Biaya mahal yang dimaksud disini, jika bobot inforamasi tidak sebanding dengan biaya yang harus dikeluarkan. Dan melalui teknologi internet, kini orang atau organisasi dapat memperoleh informasi dengan mudah dan murah.