BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1
Fuzzy Logic Fuzzy logic pertama kali dikembangkan oleh Lotfi A. Zadeh pada tahun 1965. Teori ini banyak diterapkan di berbagai bidang, antara lain representasi pikiran manusia kedalam suatu sistem. Banyak alasan mengapa penggunaan logika fuzzy ini sering dipergunakan antara lain, konsep Fuzzy logic yang mirip dengan konsep berpikir manusia. Sistem fuzzy dapat merepresentasikan pengetahuan manusia ke dalam bentuk matematis dengan lebih menyerupai cara berpikir manusia. Pengontrol dengan fuzzy logic mempunyai kelebihan yaitu dapat mengontrol sistem yang kompleks, non-linier, atau sistem yang sulit direpresentasikan kedalam bentuk matematis. Selain itu, informasi berupa pengetahuan dan pengalaman mempunyai peranan penting dalam mengenali perilaku sistem di dunia nyata. Fuzzy logic juga memiliki himpunan fuzzy yang mana pada dasarnya, teori himpunan fuzzy merupakan perluasan dari teori himpunan klasik. Dimana dengan fuzzy logic, hasil yang keluar tidak akan selalu konstan dengan input yang ada. Cara kerja fuzzy logic secara garis besar terdiri dari input, proses dan output. Fuzzy logic merupakan suatu teori himpunan logika yang dikembangkan untuk mengatasi konsep nilai yang terdapat diantara kebenaran (truth) dan kesalahan (false). Dengan menggunakan fuzzy logic nilai yang dihasilkan bukan hanya ya
5
6 (1) atau tidak (0) tetapi seluruh kemungkinan diantara 0 dan 1. (sumber, http://en.wikipedia.org/wiki/Fuzzy_logic). Ada beberapa hal yang perlu diketahui dalam memahami sistem fuzzy antara lain : •
Variabel fuzzy merupakan variabel yang akan dibahas dalam suatu sistem fuzzy.
•
Himpunan fuzzy merupakan suatu group yang mewakili suatu kondisi atau keadaan tertentu dalam suatu variabel fuzzy.
•
Semesta
pembicaraan,
merupakan
keseluruhan
nilai
yang
diperbolehkan untuk dioperasikan dalam suatu variabel fuzzy. •
Domain adalah keseluruhan nilai yang diijinkan dalam semesta pembicaraan dan boleh dioperasikan dalam suatu himpunan fuzzy.
2.2
Fungsi Keanggotaan Fungsi keanggotaan merupakan suatu kurva yang menunjukkan pemetaan titik-titik input data kedalam nilai keanggotaanya (disebut juga dengan derajat keanggotaan) yang memiliki interval antara 0 sampai 1. Untuk mendapatkan nilai keanggotaan dapat menggunakan cara pendekatan fungsi. Ada beberapa fungsi keanggotaan yang digunakan dalam teori himpunan fuzzy adalah:
7 •
Representasi Linear Pada representasi linear, pemetaan input ke derajat keanggotaan nya digambarkan sebagai suatu gari lurus. Bentuk ini paling sederhana dan menjadi pilihan yang baik untuk mendekati suatu konsep yang kurang jelas. Ada 2 keadaan himpunan fuzzy yang linear. Pertama, kenaikan himpunan dimulai pada nilai domain yang memiliki derajat keanggotaan nol [0] bergerak ke kanan menuju kenilai domain yang memiliki derajat keanggotaan lebih tinggi (Gambar 2.1 )
Gambar 2.1 Representasi linear naik
Fungsi keanggotaan pada linear naik:
8 Kedua, merupakan kebalikan yang pertama. Garis lurus dimulai dari domain dengan derajat keanggotaan tertinggi pada sisi kiri, kemudian bergerak menurun ke nilai domain yang memiliki derajat keanggotaan lebih rendah (Gambar 2.2)
Gambar 2.2 Representasi linear turun
Fungsi keanggotaan pada linear turun:
•
Representsi kurva segitiga, pada dasarnya merupakan gabungan antara 2 garis (linear) seperti terlihat pada gambar 2.3
9
Gambar 2.3 Representasi kurva segitiga Fungsi keanggotaan kurva segitiga:
•
Representasi kurva trapesium,kurva segitiga pada dasarnya seperti bentuk segitiga, hanya saja ada beberapa titik yang memiliki nilai keanggotaan 1 (Gambar 2.4)
10
Gambar 2.4 Representasi kurva trapesium
Fungsi keanggotaan representasi kurva trapezium:
•
Representasi kurva bentuk bahu, daerah yang terletak ditengah-tengah suatu variable yang dipresentasikan dalam bentuk segitiga, pada sisi kanan dan kiri nya akan naik dan turun (misalkan: dingin bergerak ke sejuk bergerak ke hangat dan bergerak ke panas). Tetapi terkadang salah satu sisi dari variable tersebut tidak mengalami perubahan. Sebagai contoh, apabila telah mencapai kondisi panas, kenaikan temperature akan tetap berada pada kondisi panas. Himpunan fuzzy ‘bahu’, bukan segitiga, digunakan untuk mengakhiri
11 variable suatu daerah fuzzy. Bahu kiri bergerak dari benar ke salah, demikian juga bahu kanan bergerak dari salah ke benar. Gambar menunjukkan variable temperature dengan daerah bahunya.
Gambar 2.5 Representasi kurva bentuk bahu pada variable temperature
•
Representasi kurva-S, kurva pertumbuhan dan penyusutan merupakan kurva S atau sigmoid yang berhubungan dengan kenaikan dan penurunan permukaan secara tak linear. Kurva-S untuk pertumbuhan akan bergerak dari sisi paling kiri (nilai keanggotaan = 0) ke sisi paling kanan (nilai keanggotaan = 1). Fungsi keanggotaannya akan tertumpu pada 50% nilai keanggotaanya yang sering disebut dengan titik infleksi (Gambar)
12
Gambar 2.6 Representsi kurva-S pertumbuhan
Fungsi keanggotaan pada kurva-S pertumbuhan:
Kurva-S untuk penyusutan akan bergerak dari sisi paling kanan (nilai keanggotaan = 1) ke sisi paling kiri (nilai keanggotaan = 0) seperti terlihat pada Gambar 2.6
13
Gambar 2.7 Representasi kurva-S penyusutan
Fungsi keanggotaaan kurva-S penyusutan:
Kurva-S didefinisikan dengan menggunakan 3 parameter, yaitu: nilai keanggotaan nol (α), nilai keanggotaan lengkap (
), dan titik infleksi
atau crossover (β) yaitu titik yang memiliki domain 50% benar. Gambar menunjukkan karakteristik kurva-S dalam bentuk skema.
14
Gambar 2.8 Karakteristik fungsi kurva-S
•
Representasi kurva bentuk lonceng (bell curve), ntuk mempresentasikan bilangan fuzzy, biasanya digunakan kurva berbentuk lonceng. Kurva berbentuk lonceng ini terbagi atas 3 kelas, yaitu: himpunan fuzzy PI, beta, dan Gauss. Perbedaan ketiga kurva ini terletak pada gradiennya.
i.
Kurva PI, berbentuk lonceng dengan derajat keanggotaan 1 terletak pada pusat dengan domain ( Gambar 2.8.
), dan lebar kurva (β) seperti terlihat pada
15
Gambar 2.9 Karakteristik fungsional kurva PI
Fungsi keanggotaan kurva PI:
ii.
Kurva beta, pada kurva beta juga berbentuk lonceng namun lebih rapat. Kurva ini juga didefinisikan dengan dua parameter, yaitu nilai pada domain yang menunjukan pusat kurva ( seperti terlihat pada gambar
) dan setengah lebar kurva (β)
16
Gambar 2.10 Karakteristik fungsional kurva beta
Fungsi keanggotaan pada kurva beta:
iii.
Kurva GAUSS, kurva gauss menggunakan () untuk menunjukkan nilai domain pada pusat kurva, dan (k) yang menunjukkan lebar kurva (Gambar 2.10).
17
Gambar 2.11 Fungsional kurva Gauss
Fungsi keanggotaan kurva Gauss:
2.2.1 Himpunan Fuzzy Himpunan fuzzy didasarkan pada gagasan untuk memperluas jangkauan fungsi karakteristik sedemikian hingga fungsi tersebut akan mencakup bilangan real pada interval [0,1]. Nilai keanggotaanya menunjukkan bahwa suatu item tidak hanya bernilai benar atau salah. Nilai 0 menunjukkan salah, nilai 1 menunjukkan benar, dan masih ada nilai-nilai yang terletak antara benar dan salah.
18 2.2.2
Operator dan Operasi Himpunan Fuzzy Seperti telah kita ketahui, pada teori himpunan klasik dikenal operasi himpunan dasar, misalnya gabungan, irisan dan komplemen. Pada teori himpunan fuzzy, operator logika yang berlaku tidak jauh berbeda dengan operator-operator pada teori himpunan klasik. Operasi pada teori himpunan fuzzy tidak hanya melibatkan harga derajat keanggotaan 0 dan 1, melainkan juga harga diantaranya. Operator-operator himpunan fuzzy yang sering digunakan antara lain: •
Komplemen atau operator NOT yang didefinisikan sebagai berikut : not ( A) = 1 − μ A (x ) , untuk semua u ∈U
•
T-Norm (Fuzzy Intersection), merupakan operator yang menampilkan operasi irisan dalam himpunan fuzzy:
μ A∩ B (x ) = T (μ A (x ), μ B (x )) Operator-operator T-Norm yang sering dipakai:
•
Produk aljabar :
μ A∩ B ( x ) = μ A ( x ) ⋅ μ B ( x )
Minimun :
μ A∩ B ( x ) = min (μ A ( x ), μ B (x ))
S-Norm (Fuzzy Union), merupakan operator yang menampilkan operasi gabungan dalam himpunan fuzzy:
μ A∪ B (x ) = T (μ A ( x ), μ B ( x ))
19 Operator S-Norm yang sering dipakai:
2.2.3
Jumlah aljabar:
μ A∪ B ( x ) = μ A ( x ) + μ B ( x ) − μ A ( x ) ⋅ μ B ( x )
Maksimum:
μ A∪ B ( x ) = max (μ A ( x ) ⋅ μ B ( x ))
Basis Aturan Fuzzy Pada
teori
himpunan
fuzzy
terdapat
suatu
basis
aturan
yang
menggambarkan hubungan antara variabel-variabel lingusitik seperti ,,agak”, ,,sedikit”, ,,cukup”, ,,terlalu” yang merupakan variabel-variabel yang tidak eksak (fuzzy). Dalam teori himpunan fuzzy, representasi linguistik dari batasan-batasan yang tidak eksak tersebut memanipulasi variabel sehingga mempersempit atau memperlebar himpunan fuzzy. Basis aturan (fuzzy rules) merelasikan dua atau lebih variabel-variabel fuzzy. Basis aturan ini berisi sekumpulan aturan if-then yang biasanya berbentuk “jika x adalah A maka y adalah B”. Bentuk umumnya seperti berikut Ri: if x1 is F1i and...xn is Fni then y is G i Dimana Fn dan G merupakan himpunan fuzzy pada U dan V, x dan y adalah variabel linguistik dan i menyatakan jumlah aturan yang ada. Aturan-aturan fuzzy tersebut digunakan untuk memperoleh keputusan yang didasarkan pada pertimbangan kualitatif dari hasil proses pengumpulan informasi linguistik yang berbasiskan pengalaman dan intuisi subjektif. Basis
20 aturan ini akan menjadi dasar bagi sistem inferensi fuzzy untuk pemodelan berbasis Neuro-Fuzzy. 2.3
Teori Dasar Test Kepribadian 2.3.1
Pengertian Kepribadian Banyak para ahli yang mendefinisikan kepribadian. Salah satu yang paling
penting menurut Gordon W.Allport. Kepribadian adalah suatu organisasi yang dinamis dari sistem psiko-fisik indvidu yang menentukan tingkah laku dan pemikiran indvidu secara khas. Terjadinya Interaksi psiko-fisik mengarahkan tingkah laku manusia. Maksud dinamis pada pengertian tersebut adalah perilaku mungkin saja berubah-ubah
melalui
proses
pembelajaran
atau
melalui
pengalaman-
pengalaman, reward, punishment, pendidikan, dsb. Misalnya seorang pemalas setelah masuk Akademi Ketentaraan menjadi rajin, maka kepribadiannya berubah. Perilaku SMA berubah menjadi perilaku mahasiswa Akademi Ketentaraan Kepribadian adalah semua corak perilaku dan kebiasaan individu yang terhimpun dalam dirinya dan digunakan untuk bereaksi serta menyesuaikan diri terhadap segala rangsangan baik dari luar maupun dari dalam. Corak perilaku dan kebiasaan ini merupakan kesatuan fungsional yang khas pada seseorang. Perkembangan kepribadian tersebut bersifat dinamis, artinya selama individu masih bertambah pengetahuannya dan mau belajar serta menambah pengalaman dan keterampilan, mereka akan semakin matang dan mantap kepribadiannya
21 Dalam bahasa latin asal kata personaliti dari persona (topeng), sedangkan dalam ilmu psikologi menurut, Gordon W.Allport : suatu organisasi yang dinamis dari system psiko-fisik individu yang menentukan tingkah laku dan pemikiran individu secara khas. Interaksi psiko-fisik mengarahkan tingkah laku manusia Berdasarkan pengertian di atas maka corak perilaku individu dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan akan berbeda-beda. Misalnya corak perilaku mahasiswa Akademi ketentaran dalam mengisi waktu luang atau saat tidak ada dosen menunjukan seperti apa kepribadiannya. Ada mahasiswa yang ngobrol, ada mahasiswa yang cenderung makan, ambil air wudlu untuk sholat, memakai-maki dosen dan pendidikan, ada yang segera pulang atau pergi ke perpustakaan. Semua perilaku tersebut bersifat khas artinya hanya dimiliki oleh individu itu. Meskipun orang lain memiliki perilaku yang sama mungkin pemaknaannya berbeda. Misalnya ada yang makan karena belum sarapan, ada yang makan karena kesal menunggu, ada yang makan karena ikut teman atau makan karena mengisi waktu saja. Kepribadian adalah ciri, karakteristik, gaya atau sifat-sifat yang memang khas dikaitkan dengan diri kita. Dapat dikatakan bahwa kepribadian itu bersumber dari bentukan-bentukan yang kita terima dari lingkungan, misalnya bentukan dari keluarga pada masa kecil kita dan juga bawaan-bawaan yang dibawa sejak lahir. Jadi yang disebut kepribadian itu sebetulnya adalah campuran dari hal-hal yang bersifat psikologis, kejiwaan dan juga yang bersifat fisik. Maksud bentukan keluarga dalam hal ini adalah kata-kata apakah yang sering dikatakan oleh orang tuanya. Pujian apa yang sering didengar, hukuman
22 apa yang sering dialami berkaitan dengan satu perilaku di rumah. Motivasi apa serta contoh apa yang diperlihatkan keluarganya. Semua itu akan membentuk kepribadian seseorang. Misalnya saat listrik mati ada ayah yang mengatakan : “awas ada hantu”, ada ayah yang mengatakan “cepat siapkan lampu pengganti”, ada orang tua yang pergi ke luar, ada orang tua yang langsung tidur, ada juga yang menganjurkan berdo’a dan ambil air wudlu. dsb. Semua stimulus kita dapatkan sejak lahir baik dari kakak, ayah, ibu, teman, televisi dsb. Semua akan mempengaruhi cara kita bersikap terhadap sesuatu. Pada saat itulah kepribadian terbentuk. Selanjutnya melalui proses yang tidak sederhana akan berinteraksi dengan bentuk fisik seperti kurus, pendek, gemuk, lobus otak, pembuluh darah, jantung dan atribut psikologis misalnya sabar, pemarah, cerewet, agresif dsb.
Personality
is
:
the
complex
of
all
the
attributes-behavioral,
temperamental, emotional and mental--that characterize a unique individual; "their different reactions reflected their very different personalities"; "it is his nature to help others Pengertian di atas merujuk pada ciri-ciri perilaku yang kompleks terdiri dari temperamen (reaksi emosi yang cenderung menetap dalam merespon situasi atau stimulus lingkungan secara spontan), emosi yang bersifat unik dari individu. Reaksi yang berbeda dari masing-masing individu menunjukan perbedaan kepribadian. Dalam konsep text book yang lain digambarkan Personalities is : 1. Kualitas atau kondisi dari seseorang
23 2. Keseluruhan dari kualitas dan sifat sebagai karakter atau perilaku yang khusus untuk orang tertentu 3. Kumpulan dari karakte, perilaku, emosi, sifat mental seseorang; kepribadian walaupun mereka berbeda, mereka bisa bersama seperti teman 4. Khusus kualitas seseorang, terutama yang membedakan pribadi satu karakteristik yang membuat menarik sosial; memenangkan pemilihan lainnya dikepribadian dari kemampuan a. Seseorang sebagai perwujudan sifat khusus, pikiran dan perilaku. b. Seseorang yang menonjol atau beken. 5. Pendapat pribadi yang sopan 6. Karakteristik yang berbeda dari suatu tempat atau situasi.
Berdasarkan pengertian di atas bila kita ambil contoh, waktu jam 5 pagi sampai jam 9 pagi akan menghasilkan prestasi yang berbeda tergantung pada kepribadian orang itu. Misalnya ; Mahasiswa A : bangun dan minum kopi, pergi kuliah Mahasiswa B ; bangun sholat, mandi, kuliah Mahasiswa C : bangun, mandi, sholat, sarapan, dengar berita, membersihkan rumah, olah raga, baca buku, pergi kuliah dan ke perpustakaan. Berdasarkan beberapa pengertian di atas maka ada beberapa kata kunci yang dapat dirumuskan dalam menguraikan kepribadian yaitu : Cara seseorang berespon terhadap masalah, bersifat unik, dinamis, yang merupakan hasil
24 interaksi fisik/genetik, environment, emosional, cognition, serta menunjukan cara individu dalam mengelola (management) waktunya.
2.3.2
Penggolongan manusia berdasarkan kepribadiannya. Penggolongan manusia berdasarkan beberapa kriteria tertentu sangatlah
sulit. Kendalanya terletak pada heterogenitas dan keunikan sifat manusia. Tidak ada satu manusiapun yang dapat dianggap memiliki sifat yang sama kemudian dikelompokkan berdasarkan sifat itu. Selain itu manusia bersifat dinamis dan berubah-ubah sesuai hasil belajar dan kondisi lingkungan. Meskipun dia orang kembar sangatlah sulit untuk menganggap satu kelompok kepribadian. Ilmu pengetahuan hanya bisa melakukan pendekatan agar beberapa ciri yang agak mirip dikelompokkan menjadi beberapa kelompok kepribadian. Kepribadian adalah ciri, karakteristik, gaya atau sifat-sifat yang memang khas dikaitkan dengan diri kita. Dapat dikatakan bahwa kepribadian itu bersumber dari bentukan-bentukan yang kita terima dari lingkungan, misalnya bentukan dari keluarga pada masa kecil kita dan juga bawaan-bawaan yang dibawa sejak lahir. Jadi yang disebut kepribadian itu sebetulnya adalah campuran dari hal-hal yang bersifat psikologis, kejiwaan dan juga yang bersifat fisik. Berdasarkan aspek biologis, Hipocrates membagi kepribadian menjadi 4 kelompok besar dengan fokus pada cairan tubuh yang mendominasi dan memberikan pengaruh kepada individu tersebut. ( 4 jenis cairan tubuh), pembagiannya meliputi : empedu kuning (choleris), empedu hitam (melankolis), cairan lendir (flegmatis) dan darah (sanguinis).
25 a. Sanguin, Sanguin adalah orang yang gembira, yang senang hatinya, mudah untuk membuat orang tertawa, dan bisa memberi semangat pada orang lain. Tapi kelemahannya adalah dia cenderung impulsive, yaitu orang yang bertindak sesuai emosi atau keinginannya. b. Plegmatik, Tipe plegmatik adalah orang yang cenderung tenang, dari luar cenderung tidak beremosi, tidak menampakkan perasaan sedih atau senang. Naik turun emosinya itu tidak nampak dengan jelas. Orang ini memang cenderung bisa menguasai dirinya dengan cukup baik, ia intorspektif sekali, memikirkan ke dalam, bisa melihat, menatap dan memikirkan masalah-masalah yang terjadi di sekitarnya. Kelemahan orang plegmatik adalah ia cenderung mau ambil mudahnya, tidak mau susah, sehingga suka mengambil jalan pintas yang paling mudah dan gampang. c. Melankolik, Tipe melankolik adalah orang yang terobsesi dengan karya yang paling bagus, yang paling sempurna dan dia memang adalah seseorang yang mengerti estetika keindahan hidup ini. Perasaannya sangat kuat, sangat sensitif maka kita bisa menyimpulkan bahwa cukup banyak seniman yang memang berdarah melankolik. Kelemahan orang melankolik, ia mudah sekali dikuasai oleh perasaan dan cukup sering perasaan yang mendasari hidupnya sehari-hari adalah perasaan murung.
26 d. Kolerik. Seseorang yang kolerik adalah seseorang yang dikatakan berorientasi pada pekerjaan dan tugas, dia adalah seseorang yang mempunyai disiplin kerja yang sangat tinggi. Kelebihannya adalah dia bisa melaksanakan tugas dengan setia dan akan bertanggung jawab dengan tugas yang diembannya. Kelemahan orang yang berciri kolerik adalah kurangnya kemampuan untuk bisa merasakan perasaan orang lain (empati), belas kasihannya terhadap penderitaan orang lain juga agak minim, karena perasaannya kurang bermain.
Sedangkan Menurut Shelldon dan Kretchmer kepribadian didasarkan pada (bentuk tubuh) : endomorf, mesomorf dan ektomorf. Kepribadian menurut hipocrates mendasarkan pada reaksi tubuh atau dampak fisiologis tubuh akibat dari adanya 4 kelompok cairan tubuh tersebut. Menurut Jung kepribadian dikategorikan menjadi ; introvert dan ekstrovert, sedangkan Heymans membagi menjadi : emosialitet, aktivitet dan sekunder. Faktor – faktor yang mempengaruhi kepribadian : 1. Faktor genetik; Dari beberapa penelitian bayi-bayi baru lahir mempunyai temperamen yang berbeda, Perbedaan ini lebih jelas terlihat pada usia 3 bulan. Perbedaan meliputi: tingkat aktivitas, rentang atensi, adaptabilitas pada perubahan lingkungan. Sedangkan menurut hasil riset tahun 2007 kazuo Murakami di Jepang menunjukan bahwa gen Dorman bisa distimulasi
27 dan diaktivasi pada diri seseorang dalam bentuk potensi baik dan potensi buruk.
2. Faktor lingkungan Perlekatan (attachment): kecenderungan bayi untuk mencari kedekatan dengan pengasuhnya dan untuk merasa lebih aman dengan kehadiran pengasuhnya dapat mempengaruhi kepribadian. Teori perlekatan (Jhon Bowlby) menunjukkan : kegagalan anak membentuk perlekatan yang kuat dengan satu orang atau lebih dalam tahun
pertama
kehidupan
berhubungan
dengan
ketidakmampuan
membentuk hubungan dengan orang lain pada masa dewasa (Bowlby , 1973).
3. Faktor stimulasi gen dan cara berpikir Berdasarkan penelitian akhir 2007, yang dilakukan oleh Kazuo Murakami, Ph.D dari Jepang dalam bukunya The Divine message of the
DNA. Menyimpulkan bahwa kepribadian sepenuhnya dikendalikan oleh gen yang ada dalam sel tubuh manusia. Gen tersebut ada yang bersifat Dorman (tidur) atau tidak aktip dan yang bersifat aktip. Bila kita sering menyalakan gen yang tidur dengan cara positif thinking maka kepribadian dan nasib kita akan lebih baik. Jadi genetik bukan sesuatu yang kaku, permanen dan tidak dapat dirubah.
28 Setiap orang yang diciptakan Tuhan sudah dilengkapi dengan kepribadian. Kepribadian itu sebetulnya adalah sumbangsih atau pemberian Tuhan ditambah dengan pengaruh lingkungan yang kita terima atau kita alami pada masa pertumbuhan kita. Ada beberapa ahli yang beranggapan bahwa segalanya telah diprogram dalam genetik. Beberapa ahli lain menyatakan bahwa faktor belajar dan lingkungan memegang peranan yang sangat menentukan. Perpaduan kedua faktor itu dinamakan Anna Anastasia, dimana keduanya membentuk kepribadian manusia. John L Holland, seorang praktisi yang mempelajari hubungan antara kepribadian dan minat pekerjaan, mengemukakan bahwa ada enam tipe atau orientasi kepribadian pada manusia. Struktur kepribadian merupakan unsur-unsur atau komponen yang membentuk diri seseorang secara psikologis. Salah satu contoh struktur kepribadian yang paling tua gagasannya adalah menurut Sigmund Frued tokoh psikoanalisa. Berdasarkan beberapa penelitian pada klien yang mengalami masalah kejiwaan ia menyimpulkan bahwa diri manusia dalam membentuk kepribadianya terdiri atas 3 komponen utama yaitu Das es das ich, das Uber Ich istilah lainnya id, ego, super ego. Untuk memudahkan pemahaman, saya sering menamakan kalau id artinya nafsu atau dorongan-dorongan kenikmatan yang harus dipuaskan, bersifat alamiah pada manusia. Ego sering saya analogikan sebagai kemampuan otak atau akal yang membimbing manusia untuk mencari jalan keluar terhadap masalah melalui penalarannya. Super Ego sering saya analogikan sebagai norma, aturan, agama, norma sosial.
29 Definisi lain dari test kepribadian adalah salah satu metode seleksi yang banyak digunakan untuk mengukur karakteristik kepribadian dengan tujuan untuk mengetahui seperti apakah jenis kepribadian yang dimiliki. Kepribadian tergolong dalam 4 karakter yaitu: sanguinis, koleris, melankolis, dan plegmatis. Test kepribadian banyak macamnya, mulai dari personality inventories dan
intelligences. Pada personality inventories, anda akan diminta merespon serangkaian pernyataan lalu menjawabnya berdasarkan preferensi atau pilihan pribadi anda terhadap suatu hal yang bertujuan untuk menggali karakteristik personal, pikiran, perasaan, dan perilaku. Ada beberapa test kepribadian yang lebih dikenal dalam organisasi yaitu: • Edwards Personal Preference Schedule(EPPS), tersusun atas 225 pasang pernyataan terkait dengan kecenderungan dan perasaan individu. Anda harus memilih satu yang paling mendekati gambaran diri. • Myers-Briggs Type Indicator (MBTI), tersusun atas sepasang pernyataan terkait dengan kecenderungan perasaan dan perilaku individu. • Cattell’s Questionaires (16 Personality Factor), tersusun atas dua kolom kanan-kiri yang menggambarkan kepribadian (trait-konsep psikologis
Allport). Test ini menggali fungsi persepsi-kognisi, gaya interpersonal, interaksi intimasi, pertimbangan professional, dinamika kepribadian, isu terapis dan konseling
30 • Papi Kostik , rangkaian test ini secara garis besar menggali kepemimpinan, dorongan dan kemampuan usaha, stabilitas emosi dan penyesuaian diri. Banyak organisasi yang menggunakan test kepribadian sebagai bagian dari proses rekrutmen dan promosi jabatan serta mencari kesesuaiannya dengan jenis pekerjaan dengan tujuan untuk mengukur aspek psikologis pada diri seseorang yang berhubungan dengan karakter, sifat dan pekerjaan. Bukan hanya untuk proses rekrutmen saja test kepribadian di perlukan, banyak orang mengambil test kepribadian untuk mengetahui karakter dan sifat diri seseorang untuk lebih memahami dirinya sendiri dan juga teman ataupun orang lain. Intelligences merupakan test untuk mengukur kecerdasan, kepintaran, ataupun untuk memecahkan problem yang dihadapi. 2.3.3
Test kepribadian 16 Personality Factor Test kepribadian 16 Personality Factor merupakan karya adaptasi dari
“Sixteen Personality Factor Questionnaire (16PF)” yang diciptakan oleh Raymond B.Catell. Pada tahun 1949, Raymond Cattell menerbitkan edisi pertama dari 16PF Questionnaire - 16 Personality Factor Questionnaire. Ia adalah konsep revolusioner: mengukur seluruh kepribadian manusia menggunakan struktur ditemukan melalui analisis faktor. The 16 Personality Factor Questionnaire edisi kelima, disempurnakan dan diperbarui untuk mencerminkan perubahan dalam masyarakat saat ini. Di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, jurusan psikologi klinis dan counseling test ini telah di kembangkan penggunaanya dalam pelaksanaan pemeriksaan test psikologi bagi klien-klien atau kasus-kasus klinis.
31 The Questionnaire 16PF adalah diri lapor instrumen penilaian yang mengukur enambelas normal dewasa kepribadian dimensi ditemukan oleh Dr Cattell tengara dalam penelitian. Tanggapan dari klien untuk kuesioner, standar nilai (stens) unramahantuk masing-masing berasal dari enam belas faktor kepribadian dan nilai selama lima Global Factors (asli Lima-Factor Model) adalah computed. Nilai ini dapat digunakan untuk merumuskan model kepribadian berguna dalam industri / organisasi aplikasi, pengaturan klinis, konseling, dan penelitian untuk predicting perilaku manusia. Menggunakan dimensi yang ditemukan melalui analisis faktor, The 16
Personality Factor Questionnaire menilai seluruh domain kepribadian manusia dalam tingkat: 1. Keramahtamahan. 2. Daya pemahaman. 3. Stabilitas emosi. 4. Dominasi. 5. Kegembiraan / Keaktifan. 6. Memperhatikan Aturan. 7. Kontak Sosial. 8. Sensitivitas. 9. Kewaspadaan. 10. Imajinatif.
32 11. Keterbukaan. 12. Kecemasan. 13. Terbuka pada perubahan. 14. Kemandirian. 15. Perfeksionism. 16. Ketegangan.
2.3.4
Lima Faktor Besar dari 16 Personality Factor Faktor umum dalam 16 Personality Factor biasa disebut dengan Big
Five.Personality. Big Five Personality merupakan pendekatan dalam psikologi kepribadian yang mengelompokan trait kepribadian dengan analisis faktor. Tokoh pelopornya adalah Allport dan Cattell.
Big Five Personality adalah suatu pendekatan yang digunakan dalam psikologi untuk melihat kepribadian manusia melalui trait yang tersusun dalam lima buah domain kepribadian yang telah dibentuk dengan menggunakan analisis faktor. Lima traits kepribadian tersebut adalah extraversion, agreeableness, conscientiousness, neuoriticism, openness to experiences. Trait-trait dalam domain-domain dari Big Five Personality Costa & McCrae (1997) adalah sebagai berikut. 1. Extraversion (E)
33 Faktor pertama adalah extraversion, atau bisa juga disebut faktor dominan-patuh (dominance-submissiveness). Faktor ini merupakan dimensi yang penting dalam kepribadian, dimana extraversion ini dapat memprediksi banyak tingkah laku sosial. Menurut penelitian, seseorang yang memiliki faktor extraversion yang tinggi, akan mengingat semua interaksi sosial, berinteraksi dengan lebih banyak orang dibandingkan dengan seseorang dengan tingkat extraversion yang rendah. Dalam berinteraksi, mereka juga akan lebih banyak memegang kontrol dan keintiman. Peergroup mereka juga dianggap sebagai orang-orang yang ramah, fun-loving, affectionate, dan talkative.
Extraversion dicirikan dengan afek positif seperti memiliki antusiasme yang tinggi, senang bergaul, memiliki emosi yang positif, energik, tertarik dengan banyak hal, ambisius, workaholic juga ramah terhadap orang lain. Extraversion memiliki tingkat motivasi yang tinggi dalam bergaul, menjalin hubungan dengan sesama dan juga dominan dalam lingkungannya Extraversion dapat memprediksi perkembangan dari hubungan sosial. Seseorang yang memiliki tingkat extraversion yang tinggi dapat lebih cepat berteman daripada seseorang yang memiliki tingkat extraversion yang rendah. Extraversion mudah termotivasi oleh perubahan, variasi dalam hidup, tantangan dan mudah bosan. Sedangkan orang-orang dengan tingkat ekstraversion rendah cenderung bersikap tenang dan menarik diri dari lingkungannya. 2. Agreeableness (A)
34 Agreebleness dapat disebut juga social adaptibility atau likability yang mengindikasikan seseorang yang ramah, memiliki kepribadian yang selalu mengalah, menghindari konflik dan memiliki kecenderungan untuk mengikuti orang lain. Berdasarkan value survey, seseorang yang memiliki skor agreeableness yang tinggi digambarkan sebagai seseorang yang memiliki value suka membantu, forgiving, dan penyayang. Namun, ditemukan pula sedikit konflik pada hubungan interpersonal orang yang memiliki tingkat agreeableness yang tinggi, dimana ketika berhadapan dengan konflik, self esteem mereka akan cenderung menurun. Selain itu, menghindar dari usaha langsung dalam menyatakan kekuatan sebagai usaha untuk memutuskan konflik dengan orang lain merupakan salah satu ciri dari seseorang yang memiliki tingkat aggreeableness yang tinggi. Pria yang memiliki tingkat agreeableness yang tinggi dengan penggunaan power yang rendah, akan lebih menunjukan kekuatan jika dibandingkan dengan wanita. Sedangkan orang-orang dengan tingkat agreeableness yang rendah cenderung
untuk
lebih
agresif
dan
kurang
kooperatif.
Pelajar yang memiliki tingkat agreeableness yang tinggi memiliki tingkat interaksi yang lebih tinggi dengan keluarga dan jarang memiliki konflik dengan teman yang berjenis kelamin berlawanan.
35 3. Neuroticism (N) Neuroticism menggambarkan seseorang yang memiliki masalah dengan emosi yang negatif seperti rasa khawatir dan rasa tidak aman. Secara emosional mereka labil, seperti juga teman-temannya yang lain, mereka juga mengubah perhatian menjadi sesuatu yang berlawanan. Seseorang yang memiliki tingkat neuroticism yang rendah cenderung akan lebih gembira dan puas terhadap hidup dibandingkan dengan seseorang yang memiliki tingkat neuroticism yang tinggi. Selain
memiliki
kesulitan
dalam
menjalin
hubungan
dan
berkomitmen, mereka juga memiliki tingkat self esteem yang rendah. Individu yang memiliki nilai atau skor yang tinggi di neuroticism adalah kepribadian yang mudah mengalami kecemasan, rasa marah, depresi, dan memiliki kecenderungan emotionally reactive. 4. Openness (O) Faktor openness terhadap pengalaman merupakan faktor yang paling sulit untuk dideskripsikan, karena faktor ini tidak sejalan dengan bahasa yang digunakan tidak seperti halnya faktor-faktor yang lain. Openness mengacu pada bagaimana seseorang bersedia melakukan penyesuaian pada suatu ide atau situasi yang baru.
Openness mempunyai ciri mudah bertoleransi, kapasitas untuk menyerap informasi, menjadi sangat fokus dan mampu untuk waspada pada
36 berbagai perasaan, pemikiran dan impulsivitas. Seseorang dengan tingkat openness yang tinggi digambarkan sebagai seseorang yang memiliki nilai imajinasi, broadmindedness, dan a world of beauty. Sedangkan seseorang yang memiliki tingkat openness yang rendah memiliki nilai kebersihan, kepatuhan, dan keamanan bersama, kemudian skor openess yang rendah juga menggambarkan pribadi yang mempunyai pemikiran yang sempit, konservatif dan tidak menyukai adanya perubahan.
Openness dapat membangun pertumbuhan pribadi. Pencapaian kreatifitas lebih banyak pada orang yang memiliki tingkat openness yang tinggi dan tingkat agreeableness yang rendah. Seseorang yang kreatif, memiliki rasa ingin tahu, atau terbuka terhadap pengalaman lebih mudah untuk mendapatkan solusi untuk suatu masalah. 5. Conscientiousness (C)
Conscientiousness dapat disebut juga dependability, impulse control, dan will to achieve, yang menggambarkan perbedaan keteraturan dan self discipline seseorang. Seseorang yang conscientious memiliki nilai kebersihan dan ambisi. Orang-orang tersebut biasanya digambarkan oleh teman-teman mereka sebagai seseorang yang well-organize, tepat waktu, dan ambisius.
Conscientiousness mendeskripsikan kontrol terhadap lingkungan sosial, berpikir sebelum bertindak, menunda kepuasan, mengikuti peraturan dan norma, terencana, terorganisir, dan memprioritaskan tugas. Di sisi
37 negatifnya trait kepribadian ini menjadi sangat perfeksionis, kompulsif,
workaholic, membosankan. Tingkat conscientiousness yang rendah menunjukan sikap ceroboh, tidak terarah serta mudah teralih perhatiannya.