BAB 1 PENDAHULUAN
1.1
Latar belakang Karies gigi merupakan salah satu permasalahan kesehatan gigi yang paling
banyak ditemukan di masyarakat. Pada anak–anak karies gigi adalah permasalahan kesehatan gigi yang paling banyak dikeluhkan.1 Kesehatan gigi dan mulut yang buruk akan berdampak kepada kualitas hidup anak karena akan berefek kepada beberapa aspek seperti bicara dan pengunyahan.2,3 Karies gigi juga akan menyebabkan rasa sakit, ketidaknyamanan, susahnya anak tidur pada malam hari dan hal tersebut bisa menyebabkan mereka tidak hadir sekolah.2 Pengalaman karies pada masa gigi sulung dianggap akan berpengaruh pada gigi permanen nantinya.4 World Health Organization (WHO) pada tahun 2012 menyatakan bahwa 60-90% anak–anak sekolah di dunia memiliki karies gigi.5 Karies gigi juga dilaporkan menjadi penyakit paling umum dialami anak–anak di Amerika Serikat pada tahun 2011-2012 sekitar 22,7% anak umur 2–5 tahun mempunyai pengalaman karies.6 Prevalensi Early Childhood Caries (ECC) di Eropa Timur ditemukan tinggi hingga 56% pada tahun 2004.7 World Health Organization (WHO) pada tahun 2003 menjelaskan bahwa pada sebagian negara-negara berkembang prevalensi karies gigi tinggi karena lebih dari 90% karies gigi tidak diobati. Tingkat karies lebih tinggi pada gigi sulung daripada gigi permanen pada anak-anak di beberapa negara berkembang 1
2
seperti negara-negara di Asia dan Afrika.8 Prevelensi karies gigi pada anak usia 35 tahun di India menurut National Oral Health Survey pada tahun 2004 adalah 51,9%.9 Data dari The Third National Oral health Survey di China pada tahun 2007 menunjukkan bahwa prevalensi karies pada anak prasekolah yang berusia 5 tahun adalah tinggi yaitu sebesar 66%.10 Anak- anak prasekolah adalah anak-anak yang berusia 3-6 tahun.11 Menurut laporan penelitian oleh pengendalian dan pencegahan penyakit pada tahun 2007 menunjukkan bahwa karies gigi di Indonesia telah meningkat khususnya pada anak usia balita dan anak prasekolah, yaitu dari 24% menjadi 28% dimana pada anak usia 2-5 tahun meningkat 70% dari karies yang ditemukan.12 Riset kesehatan dasar (Riskesdas) 2013 menyebutkan bahwa prevalensi penduduk yang bermasalah dengan kesehatan gigi dan mulutnya pada kelompok umur 1-4 tahun adalah 10,4%, sedangkan pada kelompok umur 5-9 tahun adalah 28,9%. Pada Sumatera Utara menurut Riskesdas 2013 persentase penduduk yang bermasalah dengan kesehatan gigi dan mulutnya sebesar 19,4%, sedangakan di Sumatera Barat persentase penduduk yang bermasalah dengan kesehatan gigi dan mulutnya sebesar 22,2%.13 Prevalensi Karies pada anak TK di kota Padang pada tahun 2009 sebesar 52%.14 Pilihan makanan dan asupan gizi akan berefek kepada kesehatan rongga mulut dan berat badan.15,16 Penelitian Bafti LS di Iran tahun 2009-2010 yang dilakukan pada anak umur 3-6 tahun dengan kriteria eksklusi tidak terdapat gigi permanen, menunjukkan hasil bahwa anak dengan kelebihan berat badan memiliki status karies yang rendah. Anak yang kekurangan berat badan memiliki gizi yang
3
buruk dan akan mempengaruhi tingkat karies karena akan berefek kepada sekresi dan komposisi saliva.17 Di Jawa Tengah penelitian yang dilakukan Rosdiana WD pada tahun 2015 namun pada anak berusia 7-8 tahun menunjukkan hasil bahwa anak dengan kategori kurus memiliki status karies sedang terbanyak, dibandingkan dengan anak ketegori normal dan gemuk. Anak dengan kategori kurus memiliki karies sedang terbanyak dikarenakan perkembangan kelenjar saliva mengalami atrofi sehingga menyebabkan aliran saliva menurun dan mengurangi buffer saliva.18 Hubungan berat badan dan kerusakan gigi menjadi isu yang kontraversi di berbagai negara. Asupan makanan yang kaya karbohidrat merupakan salah satu faktor resiko terjadinya kelebihan berat badan, obesitas dan karies.17 Prevalensi karies, kelebihan berat badan dan obesitas menjadi salah satu masalah kesehatan di berbagai negara dan hal tersebut mempunyai etiologi yang multifaktorial.19 Body mass index (BMI) atau indeks masa tubuh merupakan alat yang sederhana untuk menilai status gizi khususnya yang berkaitan dengan kekurangan dan kelebihan berat badan.11 Body mass index (BMI) atau indeks massa tubuh dihitung berdasarkan rumus berat badan dalam kilogram (kg) dibagi dengan tinggi badan dalam meter yang dikuadratkan (m2). BMI digunakan secara luas di seluruh dunia karena mudah, murah dan praktis untuk digunakan.20 Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Padang, di Puskesmas Rawang pada data kunjungan sepuluh penyakit gigi terbanyak, karies memiliki jumlah kunjungan 1096 pada bulan Januari-Oktober 2015.21 Program penyuluhan
4
tentang kesehatan gigi dan mulut telah dilakukan pada semua PAUD di wilayah kerja Puskesmas Rawang dan tidak ada dilakukan pemeriksaan indeks karies. Berdasarkan apa yang telah diuraikan diatas, peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian apakah ada hubungan antara body mass index (BMI) dengan status karies anak usia prasekolah di wilayah kerja Puskesmas Rawang Kecamatan Padang Selatan. Penelitian dilakukan pada anak dengan usia 36 sampai 72 bulan karena gigi sulung akan tumbuh lengkap sejumlah 20 buah pada usia 36 bulan.22
1.2 1.
Rumusan Masalah Bagaimana keadaan indeks massa tubuh pada anak usia prasekolah di wilayah kerja Puskesmas Rawang Kecamatan Padang Selatan Kota Padang?
2.
Bagaimana status karies pada anak usia prasekolah di wilayah kerja Puskesmas Rawang Kecamatan Padang Selatan Kota Padang ?
3.
Apakah ada hubungan antara indeks massa tubuh dengan status karies pada anak usia prasekolah di wilayah kerja Puskesmas Rawang Kecamatan Padang Selatan Kota Padang ?
1.3
Tujuan Penelitian
1.3.1
Tujuan Umum Mengetahui hubungan indeks massa tubuh dengan status karies pada anak
usia prasekolah di wilayah kerja Puskesmas Rawang Kecamatan Padang Selatan Kota Padang.
5
1.3.2
Tujuan Khusus
a. Mengetahui indeks massa tubuh pada anak usia prasekolah di wilayah kerja Puskesmas Rawang Kecamatan Padang Selatan Kota Padang. b. Mengetahui status karies gigi pada anak usia prasekolah di wilayah kerja Puskesmas Rawang Kecamatan Padang Selatan Kota Padang. c. Mengetahui hubungan indeks massa tubuh dengan status karies pada anak usia prasekolah di wilayah kerja Puskesmas Rawang Kecamatan Padang Selatan Kota Padang.
1.4
Manfaat penelitian
1.4.1
Bagi Masyarakat Penelitian ini dapat memberikan wawasan dan pengetahuan masyarakat
tentang menjaga kesehatan gigi anak dan faktor-faktor yang menyebabkan menurunnya kesehatan gigi anak. 1.4.2
Bagi Peneliti Dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang hubungan body mass
index (BMI) dengan status karies pada anak usia prasekolah. Dapat melihat gambaran kategori body mass index (BMI) pada anak usia 36–72 bulan.
1.5
Ruang Lingkup Penelitian ini dibatasi pada hubungan indeks massa tubuh dengan status
karies anak usia prasekolah di wilayah kerja Puskesmas Rawang Kecamatan Padang Selatan Kota Padang.