1
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah Pangsa pasar merupakan faktor kritis dari kesuksesan suatu bisnis. Pangsa pasar
berhubungan erat dengan kepuasan pelanggan, dan akhirnya, mempengaruhi kesuksesan bisnis. Dalam memformulasikan strategi manufaktur pada suatu bidang industri, kualitas menjadi satu faktor yang sangat penting dalam menentukan pangsa pasar. Singkatnya, pemahaman mendasar dari kualitas sangat diperlukan dalam bersaing secara efektif dalam pasar internasional saat ini. Kualitas merupakan sebuah keunggulan kompetitif. Kualitas yang baik akan meningkatkan value dari sebuah produk bagi penggunanya. Dalam upaya meningkatkan dan menjamin kualitas produk, dilakukan proses pengendalian kualitas. Konsep dari pengendalian kualitas adalah perbaikan yang terus-menerus. Otomotif merupakan salah satu bidang industri yang berkembang pesat di Indonesia. Pada JASIC (Japan Automobile Standards Internationalization Center) ke-15 yang diselenggarakan di bulan Januari 2011, disampaikan bahwa salah satu strategi untuk mencapai pertumbuhan terus berkembang pada industri otomotif adalah dengan (1) peningkatan kualitas produk, (2) pengakuan internasional, dan (3) memperkuat R&D (Research & Development). Hal tersebut mengindikasikan bahwa kualitas pada industri otomotif Indonesia masih menjadi topik yang terus dikembangkan dalam mencapai suatu tingkat industri yang lebih baik lagi.
2 Objek penelitian yang dipilih sehubungan dengan topik pengendalian kualitas adalah PT. Inti Ganda Perdana. PT. Inti Ganda Perdana tergabung dalam IGP Group, kelompok perusahaan industri manufaktur yang bergerak di bidang underbody component otomotif. PT. Inti Ganda Perdana terus melakukan pembenahan terutama dalam hal Quality, Cost, Delivery dan Development sebagai bagian dari proses adaPTasi pada kondisi pasar global, khususnya dalam memenuhi kepuasan pelanggan. Pencapaian pembenahan dalam hal kualitas dapat diindikasikan dengan meminimasi kuantitas reject dari produk yang dihasilkan. Reject mengindikasikan bahwa produk tidak sesuai dengan standar dan tidak dapat diterima sebagai produk yang berhasil diproduksi dengan baik. Salah satu penyebab terjadinya reject adalah karena adanya variasi (perbedaan) yang terdapat pada produk di luar rentang batasan yang ditentukan. Dalam pengembangan strategi reduksi variasi produk, dikenal program six sigma. Program Six Sigma pertama kali dikembangkan pada tahun 1980 oleh Motorola sebagai respon dari permintaan produknya. Fokus dari six-sigma adalah mengurangi variabilitas sebagai kunci karakteristik kualitas produk ke tingkat minimasi defect dari sebuah produk. Berdasarkan keberhasilan penerapan six sigma dalam meminimasi defect dan meningkatkan produktivitas perusahaan-perusahaan besar dalam lingkup internasional, diharapkan metode ini dapat membantu meningkatkan wawasan mengenai pembenahan dalam hal kualitas ke tingkat yang lebih baik lagi pada perusahaan. Diharapkan dengan pembuatan tesis ini, dapat membantu pemikiran lebih lanjut yang akhirnya menghasilkan suatu solusi yang tepat dalam upaya peningkatan proses pengendalian kualitas.
3 Dari segi sistem informasi, belum terdapat suatu sistem informasi yang fokus dan mudah digunakan dalam mendukung pelaporan dan analisa kualitas produksi secara efektif bagi pihak Quality Control di PT. Inti Ganda Perdana. Oleh karena itu akan dirancang suatu sistem informasi yang fokus dalam melaporkan dan mendukung analisa untuk menyelesaikan akar masalah dan melakukan pengembangan yang mendukung kualitas produk yang dihasilkan.
1.2
Perumusan Masalah
1. Bagaimanakah penentuan jenis reject sehubungan dengan produk yang diteliti? 2. Bagaimanakah kondisi awal dari kualitas produksi yang dihasilkan? 3. Bagaimanakah target yang harus dicapai dibandingkan dengan tingkat kualitas yang diharapkan perusahaan? 4. Faktor-faktor apa yang harus dipertimbangkan dalam mencari akar permasalahan pengendalian kualitas produksi Diff Carrier CJ? 5. Bagaimanakah adanya hubungan antara faktor-faktor yang pendukung akar permasalahan tersebut? 6. Bagaimanakah usulan yang diberikan dalam rangka terus mengembangkan kualitas produksi Diff Carrier CJ? 7. Bagaimanakah sistem informasi yang diusulkan dalam mendukung analisa dalam terus mengembangkan proses pengendalian kualitas produk Diff Carrier CJ?
1.3
Ruang Lingkup Penelitian akan dilakukan di PT. Inti Ganda Perdana yang berlokasi di Jalan
Pegangsaan Dua Km 1.6 Kelapa Gading, Jakarta. Dari 4 plant produksi yang ada,
4 penelitian akan dilakukan pada plant 4, yang memproduksi underbody component untuk produk akhir truck dan mini truck. Produk yang akan diteliti ditentukan dari hasil analisa dan diskusi dengan pihak perusahaan, yaitu Diff Carrier CJ. Produk ini memiliki tingkat reject dan COPQ yang cukup tinggi pada plant 4 PT. Inti Ganda Perdana. Data yang akan digunakan adalah data mengenai proses dan laporan pengendalian kualitas yang telah dilakukan, khususnya mengenai data hasil produksi dan banyaknya reject yang dihasilkan. Data yang digunakan pada periode bulan Mei sampai dengan bulan Juli 2011, didukung dengan data tambahan lain yang sekiranya diperlukan. Penelitian hanya mencakup pemberian saran atau alternatif solusi dalam upaya peningkatan pengendalian kualitas produk Diff Carrier CJ.
1.4
Tujuan dan Manfaat Penulisan Skripsi Tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Mengerti proses pengendalian kualitas yang dilakukan di perusahaan dan kondisi yang ingin dicapai mengenai kualitas produk Diff Carrier CJ di perusahaan. 2. Menyampaikan usulan pengembangan atau pertimbangan dalam pengendalian sistem untuk mendukung pengembangan kualitas yang dapat diterapkan. 3. Menganalisa dan merancang suatu aplikasi sistem informasi yang memudahkan proses analisa dalam terus mengembangkan pengendalian dan peningkatan kualitas produk Diff Carrier CJ. Manfaat dari penelitian ini adalah : 1. Bagi perusahaan, diharapkan akan memberikan suatu pandangan mengenai alternatif yang dapat dilakukan untuk mendukung pengembangan pengendalian kualitas produk Diff Carrier CJ.
5 2. Bagi mahasiswa, menyelesaikan tugas akhir untuk meraih gelar S-1 dan mendapat pengertian lebih baik mengenai penerapan ilmu pengendalian kualitas di lingkungan kerja yg sebenarnya.
1.5
Gambaran Umum Perusahaan IGP Group terletak di Jalan Pegangsaan Dua Km 1,6 Kelapa Gading, Jakarta
14250 Indonesia. IGP Group dimulai dengan berdirinya PT Gemala Kempa Daya pada tahun 1980 dengan Frame Chassis dan Press Parts sebagai bisnis utamanya. Berkembangnya industri otomotif di tanah air, IGP Group mulai mengembangkan bisnis otomotifnya dengan mendirikan PT Inti Ganda Perdana yang memproduksi Rear Axle & Propeller Shaft pada tahun 1982. Untuk melengkapi keperluan akan Transmisi atau Gear Box, maka pada tahun 1983 berdirilah PT Wahana Eka Paramitra yang selanjutnya berkembang menjadi machining center untuk semua komponen otomotif baik motor maupun mobil. PT Inti Ganda Perdana didirikan sebagai perusahaan penanaman modal dalam negeri (PDMN) dan pada saat ini menempati areal seluas 63.300 m2, dalam areal IGP Group, serta memperkerjakan 671 tenaga kerja. PT Inti Ganda Perdana dengan bisnis utama memproduksi rear axle dan propeller shaft, teah menetapkan misi untu menjadi produsen drive shaft dan drive axle yang dapat diandalkan, dengan visi untuk menjadi perusahaan dengan daya saing terbaik di pasar global. Sebagai pemain global, PT Inti Ganda Perdana mengembangkan kemampuan desain dan pengembangan produk serta operasional produksi yang diimbangi dengan efisiensi biaya. Produk utama dari PT. Inti Ganda Perdana adalah rear axle dan propeller shaft, yang merupakan underbody component pada passenger car, small truck, dan truck.
6 Beberapa pelanggan utamanya adalah PT Krama Yudha Tiga Berlian Motor (Mitsubishi), PT Astra Daihatsu Motor (Daihatsu), PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (Toyota), PT Astra Nissan Diesel Indonesia (Nissan UD), PT Hino Motor Manufacturing Indonesia (Hino), PT Pantja Motor (Isuzu), PT Indomobil Suzuki International (Suzuki), PT Nissan Motor Indonesia (Nissan), dan PT Unicorn Prima Trada (Mazda). Proses produksi di PT Inti Ganda Perdana dibagi ke dalam 4 plant. Plant 2 dan 3 memproduksi underbody component untuk produk akhir passenger car, sedangkan plant 1 dan 4 memproduksi underbody component untuk produk akhir truck dan mini truck. Berikut ini merupakan struktur organisasi pada plant 4 PT Inti Ganda Perdana yang diambil pada bulan Agustus 2011yang akan digambarkan pada gambar 1.1.
Sumber: PT. Inti Ganda Perdana Gambar 1.1 Struktur Organisasi PT. Inti Ganda Perdana
7 Dari tingkat Direksi, manajemen dibagi ke dalam dua Kepala Divisi, yaitu untuk IGP 2&3 dan 1&4. Kepala Divisi plant 1&4 dibagi lagi menjadi dua bagian umu yaitu Kepala Departemen Produksi, MTC (Maintenance), dan PPE (Production Process Engineering) serta Kepala Departemen bagian QC (Quality Control) dan PPC (Production Process Control). Bagian Produksi menangani penjadwalan produksi secara keseluruhan. Bagian Maintenance menangani Maintenance mesin dan peralatan pendukung produksi lainnya. Bagian Production Process Engineering menangani tahapan proses produksi dan pengelolaan komponen mesin yang berhubungan langsung dengan produk. Bagian QC dan PPC bersama-sama bertanggung jawab dalam mengontrol kualitas produk dan kualitas proses produksi yang berjalan.