BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Dalam dunia pasar modal, laporan keuangan perusahaan memiliki fungsi yang sangat strategis. Pihak-pihak yang memiliki kepentingan terhadap perkembangan suatu perusahaan sangatlah perlu untuk mengetahui laporan keuangannya. Laporan keuangan dibuat dengan maksud memberikan gambaran kemajuan perusahaan secara periodik. Menurut Fahmi dan Siswanto (2012:22), ”laporan keuangan merupakan informasi
yang
diharapkan mampu memberikan bantuan kepada pengguna untuk membuat keputusan ekonomi yang bersifat finansial”. Namun laporan keuangan merupakan alat yang sangat penting untuk memperoleh informasi sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil–hasil yang telah dicapai oleh perusahaan yang bersangkutan. Menurut Munawir (2007:22), “laporan keuangan diharapkan akan membantu bagi para pengguna (ussers) untuk membuat keputusan ekonomi yang bersifat finansial”. Analisis laporan keuangan merupakan hal yang sangat penting mengingat banyak pihak-pihak yang membutuhkan adanya analisis ini untuk digunakan dalam pengambilan keputusan. Menurut Yustina dan Titik dalam Fahmi, Irham (2012:26), “laporan keuangan ditunjukkan sebagai pertanggung jawaban kepada pemilik perusahaaan atas kinerja yang telah dicapainya dimasa lalu serta merupakan laporan akuntansi utama yang mengkomunikasikan informasi kepada pihak-pihak yang berkepentingan dalam membuat analisa ekonomi dan peramalan untuk masa yang akan datang”. Dalam menganalisis perbandingan suatu produk kinerja karyawan didalam perusahaan mempunyai peran penting dalam kesuksesan untuk menambahkan laba yang setinggi-setingginya dan dapat
mengetahui
seberapa besar intensitas karyawan setelah melakukan pekerjaannya. Dari berbagai produk PT Telkom melakukan sebuah pengenalan yaitu produk Telkom Speedy. Dalam produk ini pihak PT Telkom ingin mengetahui seberapa besar perbandingan laba yang akan didapat dengan sebelum pengenalan produk terbarunya.
1
2
Namun dalam berbagai produk–produk teknologi komunikasi terbaru di perusahaan menjadi area bisnis para pelaku usaha maka dari itu teknologi komunikasi dan informasi tidak hanya menjadi instrumen peningkatan efektifitas dan efesiensi bisnis tapi juga menjadi area bisnis yang menjanjikan. Dengan itu tujuan akhir pelaku bisnis adalah untuk mencapai profabilitas yang maksimal yang dapat diketahui melalui kinerja perusahaan dan dengan perusahaan mengeluarkan produk teknologi komunikasi yang baru yang lebih nyaman dan canggih agar perusahaan dapat merebut pasar. Dengan adanya perencanaan laba yang akurat dan realistis yang sesuai dengan kondisi perusahaan, maka dari itu perusahaan merupakan alat yang dipergunakan seseorang untuk mendapatkan keuntungan yang semaksimal mungkin. Karena dengan adanya perencanaan laba tersebut kita dapat memprediksi kinerja perusahaan dilihat dari sudut pandang besarnya laba yang akan dihasilkan dan menjadi masukan bagi pimpinan untuk mengambil keputusan. PT. Telkom merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang informasi dan komunikasi. Sebagai perusahaan pemegang jasa telekomunikasi terbesar di negeri ini, PT Telkom meluncurkan jasa layanan Telkom Speedy yang menjanjikan kecepatan dan kenikmatan berselancar yang lebih baik dari pada pendahulunya, yaitu Telkomnet Instant. Layanan ini sebagaimana yang dulu, tetap mengharuskan konsumen untuk memiliki line telepon dan tentu saja sebuah modem untuk bisa menggunakan layanan ini. Sejak tahun 2004 lalu, PT Telkom Tbk meluncurkan layanan akses Internet broadband baru berbasis teknologi ADSL (Asymmetric Digital SubscriberLine) yang disebut Speedy. Speedy adalah produk Telkom berupa layanan akses Internet berkualitas tinggi bagi rumah tangga serta bisnis skala kecil dan menengah. Dengan layanan ini, jaringan akses telepon pelanggan ditingkatkan kemampuannya menjadi jaringan digital berkecepatan tinggi, sehingga selain mendapatkan fasilitas telepon (voice), pelanggan juga dapat melakukan akses internet (dedicated) dengan kecepatan (downstream) yang
3
tinggi (sampai dengan 384 Kbps). Speedy memberikan koneksi ke internet yang lebih cepat dibanding menggunakan layanan dial-up biasa. Koneksi Speedy memiliki kecepatan mengunduh (downstream) hingga maksimal 1 Mbps dan kecepatan mengunggah (upstream) mencapai maksimal 128 Kbps. Layanan dial-up hanya memberikan kecepatan maksimal 56 Kbps. Teknologi ADSL ini juga memungkinkan pemanfaatan satu jaringan kabel untuk digunakan bersamaan sebagai jaringan data dan jaringan telepon. Selama koneksi Internet digunakan, layanan telepon, fax, dan layanan data melalui jaringan telepon tetap dapat digunakan. Dalam keberhasilan suatu perusahaan pengukuran kinerja yang baik dapat memberikan gambaran yang jelas dan baik. Dalam upaya untuk mengetahui kinerja perusahaan dengan tepat, banyak sekali teknik pengukuran kinerja yang telah dibuat dan dipakai oleh kalangan pemilik modal maupun para manajer perusahaan. Salah satu cara untuk mengetahui kinerja perusahaan adalah dengan melakukan analisis terhadap kondisi laporan keuangan perusahaan yang tercermin dalam rasio-rasio laporan keuangan perusahaan dan perencanaan laba untuk pengimbang tingkat pengembalian investasi. Dengan melihat adanya kinerja karyawan setelah melakukan launching produk speedy perusahaan ingin membandingkan kondisi laporan keuangan PT Telkom Purwodadi, maka peneliti bermaksud untuk melakukan penelitian
dengan
judul
“ANALISIS
KINERJA
PT.TELKOM Tbk SEBELUM DAN SESUDAH
KEUANGAN LAUNCHING
PRODUK SPEEDY”
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dapat disimpulkan perumusan masalah sebagai berikut : a. Apakah ada perbedaan kinerja keuangan perusahaan antara sebelum dan sesudah lauching speedy?
4
b. Apakah ada perbedaan pendapatan operasi perusahaan antara sebelum dan sesudah launching speedy ? c. Apakah ada perbedaan beban operasi perusahaan antara sebelum dan sesudah launching sspeedy ? d. Apakah ada perbedaan laba bersih perusahaan antara sebelum dan sesudah launching speedy ?
C. TujuanPenelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis atau mengetahui kinerja keuangan PT. Telkom Purwodadi sebelum dan sesudah adanya speedy adalah : a. Untuk mengetahui perbedaan kinerja keuangan antara sebelum dan sesudah lauching speedy. b. Untuk mengetahui perbedaan pendapatan operasi antara sebelum dan sesudah lauching speedy. c. Untuk mengetahui perbedaan beban operasi antara sebelum dan sesudah lauching speedy. d. Untuk mengetahui perbedaan laba bersih antara sebelum dan sesudah lauching speedy.
D. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat sebagai berikut: a. Manfaat secara teoritis. Hasil penelitian diharapkan dapat menghasilkan konsep mengenai kinerja keuangan diukur dengan rasio rentabilitas, rasio solvabilitas, rasio likuiditas, rasio aktivitas, pendapatan operasi, beban operasi, dan laba bersih. Memberikan sumbangan konseptual bagi perkembangan kajian ilmu
analisiskinerja
keuangan,
mengenai
(Forecasting) sebagai alat bantu perencanaan laba. b. Manfaat secara praktis 1. Bagi Investor
penerapan
peramalan
5
Bagi Investor hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai hasil pertimbangan untuk melakukan diferensiasi pada launching produk speedy ini. 2. Bagi Peneliti Bagi penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai sarana untuk melatih berfikir secara ilmiah dengan berdasar pada disiplin ilmu yang diperoleh di bangku kuliah khususnya analisis kinerja keuangan, dan menerapkanya pada data yang diperoleh dari obyek yang diteliti. 3. Bagi Kalangan Akademik dan Pembaca Bagi kalangan akademik dan pembaca hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah perpustakaan dengan menambah referensi bagi penelitian selanjutnya.