BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu Negara berkembang yang dimana masih terdapat masyarakat yang masih tergolong miskin tetapi tercacat pada tahun 2012 Badan Pusat Statistik (BPS) pada awal Juli 2012 melaporkan jumlah penduduk miskin di Indonesia pada Maret 2012 berjumlah 29,13 juta orang atau 11,96 persen. Jumlah itu berkurang 890.000 orang dibandingkan bulan yang sama 2011 (Metrotvnews. 2012. Rasio kemiskinan di Indonesia), penurunan rasio kemiskinan ini tidak lepas dari peran UMKM dan peran koperasi yang memberika kontribusi sekitar 99 persen dalam jumlah badan usaha di Indonesia serta mempunyai andil 99,6 persen dalam penyerapan tenaga kerja. (slideshare.net. 2011. Peran UKM Dalam Perekonomian Indonesia). Di Indonesia peranan koperasi sangatlah penting, maka tidak heran koperasi bisa kita jumpai dimana-mana diseluruh daerah di Indonesia, bahkan sampai ke plosok pun bisa dijumpai koperasi. Bagi Masyarakat Indonesia, Koperasi sudah tidak asing lagi, karena sudah merasakan jasa Koperasi dalam rangka keluar dari kesulitan hutang lintah darat. Sebagaimana lembaga ekonomi lainnya, Koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan atau badan hukum Koperasi, dengan pemisahan kekayaan para anggotanya sebagai modal untuk menjalankan usaha (UU No.17 Thn 2012). UU Nomer 17 tahun 2012 pasal 83 tentang Jenis koperasi menyatakan bahwa di Indonesia setiap koperasi harus mencantumkan jenis Koperasi dalam anggaran Dasar, dan hal itu didasarkan pada
1
2 kesamaan kegiatan dan/ atau kepentingan ekonomi anggota. Jenis koperasi terdiri dari 4 jenis: koperasi konsumen, koperasi produsen, koperasi jasa, dan koperasi simpan pinjam. Pada saat ini koperasi yang sedang berkembang di Indonesia yaitu Credit Union atau yang biasa disebut CU. Di dalam UU tentang koperasi yang terbaru memang tidak dicantumkan nama CU, tetapi CU dapat dimasukkan dalam jenis koperasi simpan pinjam karena CU melakukan kegiatan yang meliputi: menghimpun dana dari Anggota, memberikan pinjaman kepada Anggota dan menempatkan dana pada Koperasi Simpan Pinjam Sekundernya. Di Indonesia Credit Union (CU) mulai dikenalkan pada tahun 1975-an oleh Pater Albert Karim, SJ. Meskipun sudah cukup lama dikenalkan namun CU di Indonesia tidak sepopuler KSP (Koperasi Simpan Pinjam), KSU (Koperasi Serba Usaha) dan jenis koperasi lain karena pemerintah sendiri belum memomulerkan CU. Hal ini terkait dengan kebijakan perkoperasian yang memasukkan CU dalam golongan Koperasi Simpan Pinjam. Meskipun para aktivis CU merasa perlu membuat deferensiasi antara KSP dan CU meskipun dari segi bisnis yang dikembangkan adalah sama yaitu simpan pinjam, namun CU memiliki karakter yang lebih khusus yaitu dalam pengembangan manusisanya
serta
konsistensi
sebagai
gerakan
pemberdayaan
masyarakat (RAT, 2012). Selain itu fungsi dan peran CU bagi masyarakat dan pada anggota koperasi adalah untuk membangun dan mengembangkan potensi kemampuan ekonomi anggota CU pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial. Manusia selalu menginginkan agar hidupnya bahagia dan sejahtera.
3 Kesejahteraan akan tercapai, apabila kita dapat memenuhi kebutuhan hidup yang terdiri dari unsur jasmani dan rohani sehingga kebutuhan kedua unsur tersebut harus terpenuhi secara seimbang. Credit Union ialah “kumpulan orang” (disebut anggota) yang bersepakat membentuk sebuah perusahaan atau lembaga keuangan sebagai sumber modal bersama (Mimi, 2013). Dengan modal dari kekurangannya, orang-orang tersebut menginvestasikan, meminjamkan dan mengembangkan uang diantara sesama mereka, dengan bunga yang layak untuk kepentingan produktif demi mencapai kesejahteran dan kebebasan finansial (keuangan) secara bersama-sama. Credit Union berasal dari bahasa latin “Credere” yang berarti saling percaya, dan “Unus” yang berarti komunitas/kumpulan, jadi Credit Union adalah Sekumpulan orang yang saling percaya Salah satu CU yang berkembang di Surabaya saat ini adalah CU Prima Danarta yang beralamat pada Jl. Jagir Wonokromo 122 Sby. Koperasi kredit ini diumumkan peluncuran produk perdana dan pembukaan Prima Danarta CU oleh ketua Puskopdit Jatimbar pada tanggal 25 Juni 2007, yang dilanjutkan dengan pendidikan dasar anggota baru pada bulan Juli 2007 sebanyak 68 orang. Pada bulan February 2008 memantapkan posisinya dalam jaringan Credit Union Indonesia dengan diterima menjadi anggota BKCUK (Badan Koordinasi Credit Union Kalimantan). Program – program yang dikembangkan Prima Danarta CU mencakup pendidikan financial keluarga, UKM, program simpanan dan pinjaman, program – program pelatihan dan lain – lain (RAT ,2012). Di dalam koperasi kredit atau yang biasa disebut Credit Union simpan pinjam dari anggota merupakan kekuatan utama yang
4 mendongkrak perkembangannya. Tetapi dalam pelaksanaan simpan dan pinjam dari dan untuk anggota mengalami beberapa masalah, antara lain kesadaran anggota akan menabung dan kelalaian anggota dalam membayar angsuran pinjaman sebesar 4.08 % (RAT, 2012), meskipun piutang lalai pada tahun 2012 termasuk idel karena dibawah 5% tetapi kemampuan CU dalam menyediakan dana cadangan risiko atas piutang lalai < 12 hanya 10.71% dan belum ideal karena harus lebih dari atau sama dengan 35% (RAT, 2012). Bukan hanya itu Prima Danarta CU harus menambah jumlah anggota koperasi yang nantinya diharapkan bisa meningkatkan surplus bagi koperasi, target jumlah anggota CU tahun depan adalah sebesar 2193 yang diperoleh dari masyarakat yang menabung melalui tabungan Master (Data Internal Prima Danarta CU, 2012). Oleh karena itu dibutuhkan pengetahuan dan analisa mengenai perilaku anggota CU. Sebenarnya jika permasalahan dalam hal simpan dan pinjam tersebut dapat teratasi dengan baik maka koperasi kredit akan dapat berkembang dengan baik dan akan dapat meningkatkan ekspansinya di Indonesia, untuk mengatasi permasalahan tersebut dengan cara melihat dari sisi perilaku anggota. Menurut Skinner, seperti yang dikutip oleh Notoatmodjo (2003), merumuskan bahwa perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus atau rangsangan dari luar. Oleh karena perilaku ini terjadi melalui proses adanya stimulus terhadap organisme, dan kemudian organisme tersebut merespons, maka teori Skinner ini disebut teori “S-O-R” atau Stimulus – Organisme – Respon. Dari perilaku yang menunjukkan reaksi seseorang terhadap rangsangan dari luar, yang akan dibahas kali ini adalah mengenai
5 perilaku anggota koperasi oleh karena itu kita harus mengetahui definisi dari anggota koperasi terlebih dahulu. Anggota koperasi adalah orang-orang / badan hukum koperasi yang memiliki kepentingan yang sama yaitu sebagai pemilik dan sekaligus pengguna jasa Koperasi itu sendiri, berpartisipasi aktif untuk mengembangkan usaha Koperasi dan syarat-syarat lain yang ditentukan dalam Anggaran Dasar Koperasi serta terdaftar dalam buku anggota (Gemaskop, 2011) Umummya dari perilaku yang dibahas dari segi pemasaran adalah tentang perilaku konsumen. Adapun yang dimaksud perilaku konsumen adalah aktivitas seseorang saat mendapatkan, mengkonsumsi, dan membuang barang atau jasa (Blackwell, Miniard, & Engel, 2001). Dalam kata lain perilaku konsumen mengikutkan pikiran dan perasaanyang dialami manusia dan aksi yang dilakukan saat proses konsumsi (Peter & Olson, 2005). Ada beberapa hal yang dapat mempengaruhi perilaku konsumen dan dalam ilmu pemasaran hal tersebut disebut Blackbox Model, faktor faktor tersebut adalah: 1.Faktor sosial yang meliputi: grup, pengaruh keluarga, peran dan status; 2.Faktor personal yang meliputi: situs ekonomi, gaya hidup, kepribadian dan konsep diri, umur dan siklus hidup, pekerjaan; 3.Faktor psikologi yang meliputi: motivasi, persepsi, pembelajaran, Beliefs and Attiude ; 4.Faktor kebudayaan yang meliputi: subkultur dan kelas sosial. Dari pendapat – pendapat para ahli mengenai definisi perilaku konsumen, dan dapat didefinisikan bahwa perilaku anggota koperasi yaitu proses seorang anggota dalam membuat keputusan menabung dan melakukan pinjaman di koperasi tersebut, dan ada faktor faktor yang mempengaruhi keputusan menabung dan me minjam.
6 Penulisan laporan magang ini bertujuan untuk mengetahui perilaku anggota saat dan setelah melakukan pinjaman ke Prima Danarta CU, penulisan ini bertujuan untuk membantu Prima Danarta CU untuk menentukan pemberian pinjaman dan mengantisipasi beberapa anggota yang sering lalai dalam membayar angsuran dilihat dari segi demografinya dan juga untuk menghadapi pesaing dari Prima Danarta CU.
1.2 Bidang Kuliah Praktek Bisnis Laporan tugas akhir bidang kuliah praktek bisnis ini diambil berdasarkan dengan penjurusan dibidang konsentrasi pemasaran dalam bentuk kegiatan praktik kerja lapangan untuk melakukan penelitian mengenai perilaku anggota saat dan setelah melakukan pinjaman di Prima Danarta CU.
1.3 Tujuan Kuliah Praktek Bisnis Berdasarkan dari latar belakang yang telah dibuat, diharapkan dapat mencapai hal hal seperti : 1.
Menganalisis penyebab terjadinya kredit lalai
2.
Memberi kontribusi solusi pada pemecahan masalah kredit lalai yang ada di Prima Danarta CU.
1.4 Manfaat Kuliah Praktek Bisnis Dalam melaksanakan kuliah praktek bisnis ini, diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1.
Manfaat Akademis
7 Kuliah praktik bisnis ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan tentang masalah masalah apa saja yang terjadi pada bidang pemasaran dan cara memecahkan kasus secara nyata dibidang pemasaran. 2.
Manfaat Praktis a.
Bagi CU PRIMA DANARTA: bisa sebagai bahan pertimbangandan referensi mengenai cara penanganan kredit lalai dengan cepat dan tepat dengan
melihat
dan
perilaku anggota strategi
untuk
dan
mempelajari juga
sebagai
menghadapi
pesaing
koperasi kredit lain. b.
Bagi penulis: 1.
Menjadi
lebih
mengerti tentang
masalah – masalah yang terjadi di dalam dunia bisnis. 2.
Mengasah untuk
kemampuan
menulis
dapat memecahkan kasus
secara nyata mengenai penanganan kredit lalai.
1.5 Sistematika Penulisan Laporan Kuliah Praktik Bisnis Untuk mempermudah pemahaman di dalam penelitian ini, maka sistematika penulisan ini dibuat sebagai berikut: BAB 1
: PENDAHULUAN
8 Dalam bab ini menjelaskan secara singkat tentang latar belakang, bidang kuliah praktik bisnis, tujuan, manfaat kuliah praktif bisnis, dan sistematika penulisan laporan. BAB 2
: TINJAUAN KEPUSTAKAAN
Dalam bab ini akan dijelaskan secara singkat mengenai landasan teori yang berhubungan baik secara langsung atau tidak langsung dengan bidang kuliah praktik bisnis. Teori yang dikutip adalah bidang pemasaran. BAB 3
: HASIL DAN PEMBAHASAN KULIAH PRAKTIK BISNIS
Bab ini akan menjelaskan tentang sedikit gambaran umum mengenai PRIMA DANARTA CU, waktu dan pelaksanaan kegiatan kuliah praktik bisnis, metode pengumpulan
data,
hasil
temuan,
analisis,
dan
pembahasan dari hasil temuan yang didapat dai kuliah praktik bisnis. BAB 4
: KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini menjelaskan tentang kesimpulan dan saran berdasarkan dari hasil penelitian sebagai hasil tuhas akhir kuliah praktek bisnis dalam penerapan hubungannya diantara aspek aspek manajemen pemasaran.