B. Urusan Pilihan yang Dilaksanakan 1. Pertanian 1.1. Kondisi Umum Dalam rangka menyikapi pelaksanaan otonomi daerah perlu diambil langkah-langkah yang tepat, efektif dan efisien. Disamping itu masing-masing Dinas (sub sektor) harus mempunyai produk unggulan guna menghadapi persaingan yang semakin ketat diberbagai sektor yang selalu berubah sangat cepat.
Maka suatu instansi pemerintah
harus
perubahan
terus
menerus
melakukan
kearah
perbaikan.
Perubahan tersebut harus disusun dalam suatu tahapan yang konsisten dan berkelanjutan, sehingga dapat meningkatkan akuntabilitas dan kinerja yang berorientasi kepada pencapaian hasil. Kabupaten
Pekalongan
merupakan
salah
satu
dari
35
Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Jawa Tengah dengan luas wilayah ± 836,13 Km² atau 83.613,068 Ha. Secara administrasi Kabupaten Pekalongan terdiri dari 19 Kecamatan dan 283 desa/kelurahan. Dari 283 desa/kelurahan yang ada 6 desa merupakan desa pantai. Menurut topografi desa terdapat 58 desa/kelurahan (20%) merupakan desa yang berada didataran tinggi dan selebihnya 225 desa/kelurahan (80%) merupakan desa didataran rendah. Luas wilayah Kabupaten Pekalongan ditinjau dari peruntukannya dapat digambarkan sebagai berikut : Luas tanah sawah sebesar 254,62 Km² (30,69%) / 25.461,755 Ha dan luas tanah kering adalah 581,51 Km² (69,31%) / 58.151,313 Ha. Dari 254,62 Km² tanah sawah tersebut, sebagian besar merupakan tanah sawah berpengairan teknis sebesar 215,06 Km² (± 84,46%) dari luas tanah sawah keseluruhan,
baik
merupakan irigasi teknis, irigasi setengah teknis maupun irigasi sederhana dan sisanya 39,56 Km² (±15,54%) merupakan tanah sawah tadah hujan. Hal tersebut menunjukkan bahwa Kabupaten Pekalongan
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Tahun 2009
608
merupakan penghasil tanaman bahan makanan khususnya padi yang cukup potensial. Ditinjau
dari
jenis
tanah
Kabupaten
Pekalongan
dapat
digambarkan dan terbagi sebagai berikut : a.
Latosol Coklat, meliputi Kecamatan Kandangserang, Paninggaran dan Doro.
b.
Alluvial Kelabu Tua, meliputi Kecamatan Sragi dan Kedungwuni.
c.
Komplek Grumusol Mediteran, Kecamatan Kandangserang,
d.
Asosiasi Latosol Coklat, meliputi Kecamatan Paninggaran, Doro, Karanganyar, Kajen, Kesesi, bojong, Wonopringgo dan Kedungwuni,
e.
Asosiasi Alluvial Kelabu, meliputi Kecamatan Sragi, Kajen, Bojong, Buaran, Tirto dan Wiradesa,
f.
Asosiasi
Alluvial
Coklat,
meliputi
Kecamatan
Sragi,
Bojong,
Wonopringgo, Kedungwuni, Buaran dan Tirto, g.
Alluvial Hidromorf, meliputi Kecamatan Sragi, Wiradesa dan Tirto,
h.
Komplek Latosol merah kekuning-kuningan dan Latosol Coklat kemerahan
meliputi
Kecamatan
Kandangserang,
Paninggaran,
Lebakbarang dan Petungkriono, i.
Asosiasi Andosol Coklat, meliputi Kecamatan Kandangserang, Paninggaran, Lebakbarang dan Petungkriono. Kabupaten pekalongan mempunyai luas wilayah ± 836,13 Km²,
dari luas tersebut, berdasarkan statistik data penggunaan tanah Tahun 2008 yang terinci : •
Sawah
:
25.461,755 Ha
•
Tegalan/Kebun
:
11.659,544 Ha
•
Pekarangan/Lahan Bangunan dan Sekitarnya
:
12.254,574 Ha
•
Ladang Huma
:
63,616 Ha
•
Penggembalaan Padang Rumput
:
145,175 Ha
•
Tambak
:
623,586 Ha
•
Kolam/Tebat/Empang
:
38,294 Ha
•
Hutan Rakyat
:
2.279,780 Ha
•
Hutan Negara
:
26.218,959 Ha
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Tahun 2009
609
•
Perkebunan
:
2.606,184 Ha
•
Lain-lain
:
2.261,601 Ha
Sedang rincian penggunaan tanah sawah seluas 25.461,755 Ha, terdiri dari : •
Sawah berpengairan teknis
:
14.710,112 Ha
•
Sawah berpengairan ½ Teknis
:
3.233,932 Ha
•
Sawah sederhana PU
:
1.864,993 Ha
•
Sawah sederhana non PU
:
1.696,723 Ha
•
Sawah Tadah Hujan
:
3.849,766 Ha
•
Sawah sementara Tdk diusahakan
:
106,229 Ha
a.
Pertanian Dari luas wilayah Kabupaten Pekalongan, rincian penggunaan tanah sawah menunjukkan angka yang cukup tinggi, sehingga dapat dikatakan bahwa Kabupaten Pekalongan berpotensi sebagai penghasil tanaman pangan khususnya padi, disamping tanaman palawija (jagung) dan Hortikultura (Durian, rambutan, mangga, pisang dan sayuran ). Selain tanaman pangan juga berpotensi untuk pengembangan peternakan ( sapi potong, sapi perah, kerbau, kambing, domba, ayam ras, ayam buras dan itik ). Data perkembangan luas panen, produksi padi, palawija tahun 2008 – 2009 sebagaimana tabel berikut : Data realisasi luas panen padi, palawija 2007 – 2008 (Ha) No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Komoditi Padi Jagung Ket.Pohon Ket.Rambat Kac.Tanah Kedele Kac.Hijau
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Tahun 2009
2008 47.339 7.805 580 206 497 228 619
2009 44.994 3.875 990 152 502 560 488
610
Data realisasi luas panen Hortikultura 2008 – 2009 No 1. 2.
Komoditi Sayuran (Ha) Buah-buahan
2008 1.415 1.166.811
2009 1.157 1.192.976
Data realisasi Produksi Padi, Palawija 2008 – 2009 (Ton) No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Komoditi Padi Jagung Ket.Pohon Ket. Rambat Kac.Tanah Kedele Kac. Hijau
2008 232.445 29.042 11.260 2.480 647 304 580,3
2009 216.700 14.706 16.529 1.650 616,8 637 432
Data realisasi produksi Hortikultura 2008 – 2009 (Ton) No. 1. 2.
b.
Komoditi Sayuran Buah-buahan
2008 29.171,2 48.250,81
2009 19.249 61.679,31
Peternakan Peluang pengembangan usaha peternakan di Kabupaten Pekalongan masih terbuka lebar ini apabila dikaitkan dengan perkiraan (estimasi) peningkatan kebutuhan konsumsi ternak dan hasil ternak, sebagai akibat dari meningkatnya tingkat pendidikan, kesadaran gizi dan meningkatnya taraf hidup masyarakat. Guna mendukung pengembangan usaha peternakan perlu dilakukan pengamanan ternak yang dilakukan melalui pengawasan, pencegahan dan pemberantasan penyakit hewan. Selain itu juga perlu dilakukan peningkatan mutu ternak
melalui pelaksanaan
inseminasi buatan (IB). Peningkatan mutu ternak ini nantinya diharapkan dapat meningkatkan produksi dan populasi ternak. Data realisasi populasi, produksi hasil dan komsumsi protein hewani ternak tahun 2008 s/d 2009 sebagai berikut :
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Tahun 2009
611
Data realisasi populasi ternak 2008 – 2009 No.
Jenis Ternak
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Kuda Sapi Perah Sapi Potong Kerbau Kambing Domba Ayam Ras Ayam Buras Itik
2008 (Ekor) 459 116 12.180 10.958 51.088 43.525 306.750 996.525 149.688
2009 (Ekor) 450 112 12.480 10.918 51.424 43.758 306.900 997.125 152.275
Data realisasi produksi hasil ternak 2008 - 2009 No. 1. 2. 3. 4.
Komoditi Daging/Kg Telur/Kg Susu/Liter Kulit/Lembar
2008 4.730.789 1.769.503 270.870 34.277
2009 4.808.360 1.804.618 275.520 36.648
Data realisasi konsumsi protein hewani 2008 - 2009 No. 1. 2. 3. 4.
Jenis Konsumsi Daging/ Kg/Kap/Th Telur/Kg/Kap/Th Susu/Ltr/Kap/Th Protein Hewani Gr/Kap/Hr
2008 5,77 2,16 0,33 3,00
2009 5,79 2,17 0,33 3,00
1.2. Kebijakan Program Kebijakan
pembangunan
bidang
pertanian
dan
peternakan
Kabupaten Pekalongan diarahkan pada: a.
Terpeliharanya kemampuan swasembada pangan,
b.
Peningkatan pendapatan dan taraf hidup petani/peternak,
c.
Peningkatan kualitas sumber daya manusia pertanian,
d.
Kecukupan gizi melalui penganeka ragaman jenis bahan pangan,
e.
Ketersediaan bahan baku industri hasil pertanian/peternakan,
f.
Pemanfaatan pekarangan dan sejenisnya yang didukung dengan pemanfaatan IPTEK pertanian serta penyediaan sarana dan prasarana.
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Tahun 2009
612
1.3. Program Pembangunan Program pembangunan bidang pertanian dan peternakan Tahun 2009 meliputi : a.
Program pelayanan Administrasi Perkantoran
b.
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
c.
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
d.
Program Peningkatan Ketahanan Pangan (Pertanian/ Perkebunan)
e.
Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian
f.
Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan
g.
Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan
h.
Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian/Perkebunan Lapangan
i.
Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak
j.
Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan.
k.
Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan
l.
Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan
1.4. Realisasi Belanja Tak Langsung Dinas Pertanian, Peternakan, Perkebunan dan Kehutanan Anggaran
:
Rp.7.474.381.100,-
Realisasi Anggaran
:
Rp.7.022.895.544,- (93,96%)
Realisasi Fisik
:
100%
Keluaran (output)
:
Pembayaran gaji dan tunjangan PNS
Hasil (outcomes)
:
Melancarkan pelaksaan tugas dan fungsi bidang pertanian dan peternakan
1.5. Realisasi Belanja Langsung a.
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Dinas Pertanian, Peternakan, Perkebunan dan Kehutanan 1) Kegiatan Penyediaan Jasa Surat Menyurat Jumlah Anggaran
:
Rp.7.250.000,-
Realisasi Keuangan
:
Rp.7.227.000,- (99,68%)
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Tahun 2009
613
Realisasi Fisik
:
100%
Keluaran (Out Put)
:
Terpenuhinya
kebutuhan
surat
menyurat Hasil (Out Come)
:
Meningkatnya
pelayanan
masyarakat 2)
Kegiatan Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik Jumlah Anggaran
:
Rp.73.480.000,-
Realisasi Keuangan
:
Rp.63.046.400,- (85,80%)
Realisasi Fisik
:
100%
Keluaran ( Out Put )
:
Terpenuhinya 5 unit telepon, 14 Unit listrik, faximile & Internet
Hasil ( Out Come )
:
Menunjang
kelancaran
pelaksanaan tugas kedinasan 3)
Kegiatan Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan
Perizinan
Kendaraan Operasional/Dinas Jumlah Anggaran
:
Rp.5.700.000,-
Realisasi Keuangan
:
Rp.3.629.200.- (63,67%)
Realisasi Fisik
:
100%
Keluaran ( Out Put )
:
Terpenuhinya pemeliharaan dan perijinan 3 unit kendaraan roda 4, 122 unit roda 2
Hasil ( Out Come )
:
Terawatnya
Kendaraan
Operasional
guna
dinas
kelancaran
pelaksanaan tugas kedinasan 4)
Kegiatan Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor Jumlah Anggaran
:
Rp.4.600.000,-
Realisasi Keuangan
:
Rp.4.600.000,- (100%)
Realisasi Fisik
:
100%
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Tahun 2009
614
Keluaran ( Out Put )
:
Terpenuhinya kebersihan kantor 2 unit RPH dan UPT Tanjungkulon
Hasil ( Out Come )
:
Terwujudnya
kebersihan
lingkungan kantor, RPH dan UPT 5)
Kegiatan Penyediaan Jasa Perbaikan Peralatan Kerja Jumlah Anggaran
:
Rp.15.000.000,-
Realisasi Keuangan
:
Rp.14.975.000,- (99,83%)
Realisasi Fisik
:
100%
Keluaran ( Out Put )
:
Terpenuhinya perbaikan 1 unit AC, 12 Unit Komputer, 15 Mesin Ketik, 1 unit LCD dan 2 Laptop
Hasil ( Out Come )
:
Terwujudnya
peningkatan
pelayanan masyarakat 6)
Kegiatan Penyediaan Alat Tulis Kantor Jumlah Anggaran
:
Rp.40.000.000,-
Realisasi Keuangan
:
Rp.39.930.400,- (99,83%)
Realisasi Fisik
:
100%
Keluaran ( Out Put )
:
Terpenuhinya
kebutuhan
ATK
Kantor Hasil ( Out Come )
:
Terwujudnya
peningkatan
pelayanan masyarakat 7)
Kegiatan Penyediaan Barang Cetaan Dan Penggandaan Jumlah Anggaran
:
Rp.32.500.000,-
Realisasi Keuangan
:
Rp.32.468.250,- (99,90%)
Realisasi Fisik
:
100%
Keluaran ( Out Put )
:
Terpenuhinya kebutuhan barang cetaan
Hasil ( Out Come )
:
Terwujudnya
peningkatan
pelayanan masyarakat
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Tahun 2009
615
8)
Kegiatan Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor Jumlah Anggaran
:
Rp.5.000.000,-
Realisasi Keuangan
:
Rp.4.825.000,- (96,50%)
Realisasi Fisik
:
100%
Keluaran ( Out Put )
:
Terpenuhinya komponen instalasi listrik
Hasil ( Out Come ) 9)
:
Terwujudnya peningkatan kinerja
Kegiatan Penyediaan Peralatan Dan Perlengkapan Kantor Jumlah Anggaran
:
Rp.15.000.000,-
Realisasi Keuangan
:
Rp.14.725.000,- (98,17%)
Realisasi Fisik
:
100%
Keluaran ( Out Put )
:
Terpenuhinya peralatan
kebutuhan
dan
Perlengkapan
Kantor Hasil ( Out Come )
:
Terwujudnya
peningkatan
pelayanan kpd masyarakat 10)
Kegiatan Penyediaan Peralatan Rumah Tangga Jumlah Anggaran
:
Rp.10.000.000,-
Realisasi Keuangan
:
Rp.9.645.000,- (96,46%)
Realisasi Fisik
:
100%
Keluaran ( Out Put )
:
Terpenuhinya
kebutuhan
peralatan rumah tangga Kantor Hasil ( Out Come )
:
Terwujudnya pelaksanaan
peningkatan tugas
secara
maksimal
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Tahun 2009
616
11)
Kegiatan
Penyediaan
Bahan
Bacaan
Dan
Peraturan
Perundang-undangan Jumlah Anggaran
:
Rp.10.000.000,-
Realisasi Keuangan
:
Rp.9.900.000,- (99,00%)
Realisasi Fisik
:
100%
Keluaran ( Out Put )
:
Terpenuhinya
bahan
bacaan
bidang pertanian, peternakan dan perundang-undangan Hasil ( Out Come )
:
Terwujudnya pelayanan
peningkatan kepada
masyarakat
secara maksimal 12)
Kegiatan Penyediaan Makanan Dan Minuman Jumlah Anggaran
: Rp.17.500.000,-
Realisasi Keuangan
: Rp.16.343.500,-
Realisasi Fisik
: 100%
Keluaran ( Out Put )
:
Terpenuhinya
(93,39%) 12
kali
rapat
koordinasi dan perjamuan tamu Hasil ( Out Come ) 13)
Kegiatan
Rapat-Rapat
:
Terselenggaranya rapat koordinasi
Koordinasi
dan
Konsultasi
Keluar
Daerah Jumlah Anggaran
:
Rp.105.000.000,-
Realisasi Keuangan
:
Rp.104.750.000,-
Realisasi Fisik
:
100%
Keluaran ( Out Put )
:
Terwujudnya
(99,76%)
hubungan
kerja
dengan instansi terkait Hasil ( Out Come )
:
Terwujudnya peningkatan kinerja aparatur
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Tahun 2009
617
14)
Kegiatan Penyediaan Jasa Tenaga Tehnis / Administrasi Jumlah Anggaran
:
Rp.96.861.000,-
Realisasi Keuangan
:
Rp.62.198.000,- (64,21%)
Realisasi Fisik
:
100%
Keluaran ( Out Put )
:
Terpenuhinya pegawai tidak tetap 17 orang
Hasil ( Out Come )
:
Terpenuhinya pelayanan kepada masyarakat
15)
Kegiatan Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi Dalam Daerah Jumlah Anggaran
:
Rp.4.950.000,-
Realisasi Keuangan
:
Rp.4.900.000,- (98,99%)
Realisasi Fisik
:
100%
Keluaran ( Out Put )
:
Terwujudnya
hubungan
kerja
dengan instansi terkait Hasil ( Out Come )
:
Terwujudnya peningkatan kinerja aparatur
b.
Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur Dinas Pertanian, Peternakan, Perkebunan dan Kehutanan 1)
Kegiatan Pemeliharaan Rutin / Berkala Gedung Kantor Jumlah Anggaran
:
Rp.43.435 000,-
Realisasi Keuangan
:
Rp.42.919.950,- (98,81%)
Realisasi Fisik
:
100%
Keluaran ( Out Put )
:
Terlaksananya
pemeliharaan
gedung tempat kerja Hasil ( Out Come )
:
Terwujudnya
peningkatan
kenyamanan kerja aparatur
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Tahun 2009
618
2)
Kegiatan Pemeliharaan Rutin / Berkala Kendaraan Dinas / Operasional Jumlah Anggaran
:
Rp.75.000.000,-
Realisasi Keuangan
:
Rp.74.145.000,- (98,86%)
Realisasi Fisik
:
100%
Keluaran ( Out Put )
:
Terwujudnya
pemeliharaan
kendaraan Dinas roda 4 (empat) 3 buah, kendaraan roda 2 (dua) 10 buah Hasil ( Out Come )
:
Terlaksananya
perawatan
kendaraan Dinas / operasional c.
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Dinas Pertanian, Peternakan, Perkebunan dan Kehutanan 1)
Kegiatan Pendidikan Dan Pelatihan Formal Jumlah Anggaran
:
Rp.25.000.000,-
Realisasi Keuangan
:
Rp.24.850.000,- (99,40%)
Realisasi Fisik
:
100%
Keluaran ( Out Put )
:
Terlaksananya petugas
pengiriman
untuk
mengikuti
pelatihan Hasil ( Out Come )
:
Terwujudnya kemampuan
peningkatan dan
ketrampilan
petugas d.
Program Peningkatan Ketahanan Pangan Dinas Pertanian, Peternakan, Perkebunan dan Kehutanan 1)
Kegiatan Penyusunan Data Base Potensi Produksi Pangan Jumlah Anggaran
:
Rp.20.000.000,-
Realisasi Keuangan
:
Rp.17.889.400,- (89,45%)
Realisasi Fisik
:
100%
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Tahun 2009
619
Keluaran ( Out Put )
:
Tersajinya data potensi produksi pertanian di 19 Kecamatan
Hasil ( Out Come )
:
Terwujudnya
87
plot
sample
ubinan, Validasi dan verifikasi data 2 kali 2)
Kegiatan Sarana dan Prasarana Pengelolaan Lahan Untuk Kegiatan Jalan Usaha Tani Jumlah Anggaran
:
Rp.38.760.000,-
Realisasi Keuangan
:
Rp.38.420.000,- (99,12%)
Realisasi Fisik
:
100%
Keluaran ( Out Put )
:
Terlaksananya percepatan proses produksi usaha tani
Hasil ( Out Come )
:
Terwujudnya percepatan proses produksi usaha tani
3)
Kegiatan Sarana dan Prasarana Pengelolaan Lahan Untuk Kegiatan Jalan Usaha Tani (BLM) Jumlah Anggaran
:
Rp.710.600.000,-
Realisasi Keuangan
:
Rp.710.600.000,- (100%)
Realisasi Fisik
:
100%
Keluaran ( Out Put )
:
Rahabilitasi
jalan
usahatani
14.250 meter Hasil ( Out Come )
:
Meningkatnya
kapasitas
jalan
usahatani 14.250 meter di Desa Jagung Kec. Kesesi (1.800 m); Desa
Kalipancur
Kec.
Bojong
(1.800 m); Desa Wangandowo Kec. Bojong (1.800 m); Desa Pantianom Kec. Bojong (1.800 m); Desa Kalijambe Kec. Sragi (1.800 m); Desa Sumublor Kec.
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Tahun 2009
620
Sragi
(1.800
m);
Desa
Tengengkulon Kec. Sragi (1.800 m); Desa Rembun Kec. Siwalan (1.612 m) 4)
Kegiatan
Sarana
dan
Prasarana
Pengelolaan
Lahan
(Peternakan) Jumlah Anggaran
:
Rp.32.120.000,-
Realisasi Keuangan
:
Rp.30.470.000,- (94,86%)
Realisasi Fisik
:
100%
Keluaran ( Out Put )
:
Terlaksananya daya guna lahan, ketersediaan HPT, pupuk organik
Hasil ( Out Come )
:
Terwujudnya
peningkatan
daya
guna lahan, HPT, daya guna kotoran ternak, tersedianya pupuk organic 5)
Kegiatan Sarana dan Prasarana Pengelolaan Lahan Peternakan (BLM) Jumlah Anggaran
:
Rp.497.200.000,-
Realisasi Keuangan
:
Rp.464.200.000,- (93,36%)
Realisasi Fisik
:
100%
Keluaran ( Out Put )
:
Lahan
Hijauan
Pakan
Ternak
(HPT) 66 Ha dan Alat Pengolah Kompos 5 unit Hasil ( Out Come )
:
Bertambahnya
areal
hijauan
pakan ternak (HPT) 66 ha serta Bertambahnya
alat
pengolah
kompos 5 unit
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Tahun 2009
621
6)
Kegiatan Sarana dan Prasarana Pengelolaan Air Jumlah Anggaran
:
Rp.56.400.000,-
Realisasi Keuangan
:
Rp.52.665.000,- (93,38%)
Realisasi Fisik
:
100%
Keluaran ( Out Put )
:
Terlaksananya jides, jitut
Hasil ( Out Come )
:
Terwujudnya
peningkatan
jaringan irigasi desa 526 Ha, dan jaringan irigasi tingkat usaha tani 245 Ha 7)
Kegiatan Sarana dan Prasarana Pengelolaan Air (BLM) Jumlah Anggaran
:
Rp.1.034.000.000,-
Realisasi Keuangan
:
Rp.1.034.000.000,- (100%)
Realisasi Fisik
:
100%
Keluaran ( Out Put )
:
Rehabilitasi JIDES 789 Ha dan JITUT 350 Ha
Hasil ( Out Come )
:
Berfungsinya JIDES dan JITUT untuk mendukung pengembangan pertanian Rehabilitasi
JIDES
di
Desa
Logandeng Kec. Karangdadap (75 Ha); Desa Pagumenganmas Kec. Karangdadap
(60
Ha);
Desa
Gandarum Kec. Kajen (75 Ha); Desa Tanjungsari Kec. Kajen (64,5 Ha);
Desa
Paninggaran
Winduaji (79,5
Ha);
Kec. Desa
Lumeneng Kec. Paninggaran (79,5 Ha);
Desa
Karanganyar
Kayugeritan
Kec.
(75
Desa
Ha);
Rogoselo Kec. Doro (72 Ha); Desa Sengare Kec. Talun (76,5 Ha);
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Tahun 2009
622
Desa Bojongwetan Kec. Bojong (60 Ha); Desa Watugajah Kec. Kesesi (72 Ha). Rehabilitasi
JITUT
di
Desa
Pantirejo Kec. Kesesi (136 Ha); Desa
Jrebengkembang
Karangdadap
(65
Kec.
Ha);
Desa
Wiradesa Kec. Wiradesa (149 Ha). 8)
Kegiatan Pembangunan Balai Penyuluhan Pertanian Jumlah Anggaran
:
Rp.754.000.000,-
Realisasi Keuangan
:
Rp.744.652.200,- (98,76%)
Realisasi Fisik
:
100%
Keluaran ( Out Put )
:
Terbangunnya penyuluhan
prasarana pertanian
(BPP
Bojong dan Sragi) Hasil ( Out Come )
:
Termanfaatkannya dan
Sragi
penyuluhan
BPP
sebagai pertanian
Bojong sarana yang
memadai di Desa Rejosari Kec. Bojong dan Kelurahan Sragi Kec. Sragi. 9)
Kegiatan Sarana dan Prasarana Pengelolaan Lahan untuk Kegiatan Optimalisasi Lahan Hortikultura Jumlah Anggaran
:
Rp.21.290.000,-
Realisasi Keuangan
:
Rp.21.290.000,- (100%)
Realisasi Fisik
:
100%
Keluaran ( Out Put )
:
Terlaksananya
pertambahan
komodity Hortikultura
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Tahun 2009
623
Hasil ( Out Come )
:
Tercapainya konsumsi
peningkatan
masyarakat
terhadap
hortikultura 10)
Kegiatan Sarana dan Prasarana Pengelolaan Lahan untuk Kegiatan Optimalisasi Lahan Hortikultura (BLM) Jumlah Anggaran
:
Rp.315.700.000,-
Realisasi Keuangan
:
Rp.280.000.000,- (88,69%)
Realisasi Fisik
:
100%
Keluaran ( Out Put )
:
Penanaman
tanaman
buah-
buahan bermutu (durian 40 Ha, manggis 20 Ha, pisang 10 Ha) Hasil ( Out Come )
:
Bertambahnya populasi tanaman buah-buahan 70 Ha
e.
Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian Dinas Pertanian, Peternakan, Perkebunan dan Kehutanan 1)
Kegiatan Promosi Atas Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan Unggulan Daerah Jumlah Anggaran
:
Rp.45.000.000,-
Realisasi Keuangan
:
Rp.39.865.000,- (87,18%)
Realisasi Fisik
:
100%
Keluaran ( Out Put )
:
Terlaksananya
kegiatan
pameran/expo produk pertanian dan buah unggulan Hasil ( Out Come )
:
Terwujudnya
kontrak
kerja
dengan pembeli / daerah lain 2)
Kegiatan GAP Dan SOP Hortikultura Jumlah Anggaran
:
Rp.20.000.000,-
Realisasi Keuangan
:
Rp.16.799.200,- (84,00%)
Realisasi Fisik
:
100%
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Tahun 2009
624
Keluaran ( Out Put )
:
Terlaksananya
sosialisasi
&
koordinasi GAP dan SOP, GHP dan GMP,
pelatihan
kewirausahaan
petani hortikultura Hasil ( Out Come )
:
Tercapainya
peningkatan
pengetahuan petani hortikultura tentang GAP/SOP, GHP,GMP f.
Program Peningkatan Penerapan Tehnologi Pertanian/ Perkebunan Dinas Pertanian, Peternakan, Perkebunan dan Kehutanan 1)
Kegiatan
Pengadaan
Sarana
dan
Prasarana
Tehnologi
Pertanian/ Perkebunan Tepat Guna Jumlah Anggaran
:
Rp.105.000.000,-
Realisasi Keuangan
:
Rp.103.309.300,- (98,39%)
Realisasi Fisik
:
100%
Keluaran ( Out Put )
:
Terwujudnya 4 unit alat pompa air
Hasil ( Out Come )
:
Tercapainya peningkatan kwalitas dan kwantitas produksi padi di Desa Tengengwetan Kec. Siwalan (22 PK 6”); Desa Bojonglor Kec. Bojong
(15
PK
6”);
Desa
Purwodadi Kec. Sragi (11,5 PK 4”); Desa Purworejo Kec. Sragi (11,5 PK 4”). 2)
Kegiatan Pelatihan dan Bimbingan Pengoperasian Tehnologi Pertanian/Perkebunan Tepat Guna Jumlah Anggaran
:
Rp.75.000.000,-
Realisasi Keuangan
:
Rp.68.400.500,- (91,20%)
Realisasi Fisik
:
100%
Keluaran ( Out Put )
:
Tertanamnya padi sistim terpadu
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Tahun 2009
625
Hasil ( Out Come )
:
Tercapainya peningkatan kwalitas dan kwantitas produksi padi di Desa Gebangkerep Kec. Sragi dan Desa Duwet Kec. Bojong
g.
Program Peningkatan Produksi Pertanian / Perkebunan Dinas Pertanian, Peternakan, Perkebunan dan Kehutanan 1)
Kegiatan Pendampingan Tugas Pembantuan Jumlah Anggaran
:
Rp.37.000.000,-
Realisasi Keuangan
:
Rp.32.511.300,- (87,87%)
Realisasi Fisik
:
100%
Keluaran ( Out Put )
:
Terlaksananya SLPTT, Rehab RPH dan petani Teh
Hasil ( Out Come )
:
Terlaksananya tugas pembantuan sesuai rencana
2)
Kegiatan Pengelolaan Balai Benih Padi Jumlah Anggaran
:
Rp.15.000.000,-
Realisasi Keuangan
:
Rp.13.365.000,- (89,10%)
Realisasi Fisik
:
100%
Keluaran ( Out Put )
:
Terpenuhinya kebutuhan benih
Hasil ( Out Come )
:
Termanfaatkannya
balai
benih
padi di Desa Kampil Kec. Wiradesa 3)
Kegiatan Pelatihan Petani SLPHT Jumlah Anggaran
:
Rp.30.000.000,-
Realisasi Keuangan
:
Rp.29.475.000,- (98,25%)
Realisasi Fisik
:
100 %
Keluaran ( Out Put )
:
Terlaksananya
sekolah
lapang
PHT dan Budi daya kopi Hasil ( Out Come )
:
Tercapainya pengetahuan
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Tahun 2009
peningkatan dan
ketrampilan
626
petani
sebanyak
terhadap
25
orang
pengendalian
hama
terpadu di Desa Kayupuring Kec. Petungkriyono h.
Program
Pemberdayaan
Penyuluhan
Pertanian/
Perkebunan
Lapangan Dinas Pertanian, Peternakan, Perkebunan dan Kehutanan 1)
Kegiatan Sosialisasi Perda Tentang Bapelluh Jumlah Anggaran
:
Rp.30.000.000,-
Realisasi Keuangan
:
Rp.29.923.850,- (99,75%)
Realisasi Fisik
:
100%
Keluaran ( Out Put )
:
Terlaksananya sosialisasi Perda 12 tahun 2009 tetang BP4K terhadap 150 peserta
Hasil ( Out Come )
:
Tercapainya
peningkatan
pengetahuan 150 pegawai perihal Perda No. 12 tahun 2009 tentang lembaga BP4K ( Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan ) i.
Program Pencegahan Dan Penanggulangan Penyakit Ternak Dinas Pertanian, Peternakan, Perkebunan dan Kehutanan 1)
Kegiatan Pemeliharaan Kesehatan dan Pencegahan Penyakit Menular Ternak Jumlah Anggaran
:
Rp.50.000.000,-
Realisasi Keuangan
:
Rp.49.858.000,- (99,72%)
Realisasi Fisik
:
100%
Keluaran ( Out Put )
:
Terlaksananya pencegahan dan pemberantasan
penyakit
ternak/hewan
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Tahun 2009
627
Hasil ( Out Come )
:
Tercapainya
peningkatan
Pengawasan,
pemeriksaan,
pencegahan
dan
pengobatan
penyakit
hewan
serta
meningkatnya kesehatan ternak dan
produksi
derajat
ternak
sehingga
kesehatan
hewan
meningkat j.
Program Peningkatan Produksi Hasil Ternak Dinas Pertanian, Peternakan, Perkebunan dan Kehutanan 1)
Kegiatan Pembibitan dan Perawatan Ternak Jumlah Anggaran
:
Rp.75.000.000,-
Realisasi Keuangan
:
Rp.72.269.600,- (96,36%)
Realisasi Fisik
:
100%
Keluaran ( Out Put )
:
Terlaksananya pemeliharaan dan perawatan kesehatan ternak sapi bibit sebanyak 40 ekor
Hasil ( Out Come )
:
Tercapainya
kelangsungan
kelembagaan pembibitan ternak sapi di Desa Tanjungkulon Kec. Kajen 2)
Kegiatan Pengembangan Agribisnis Peternakan Jumlah Anggaran
:
Rp.170.000.000,-
Realisasi Keuangan
:
Rp.165.373.000,- (97,28%)
Realisasi Fisik
:
100%
Keluaran ( Out Put )
:
Terlaksananya
bantuan
modal
ternak sapi bakalan sebanyuak 20 ekor
bagi
20
orang
petani
peternak
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Tahun 2009
628
Hasil ( Out Come )
:
Tercapainya
peningkatan
kemampuan usaha petani ternak sapi
bibit,
dan
meningkatnya
jumlah kelahiran pedet unggul di Desa Kutorejo Kec. Kajen dan Desa Lolong Kec. Karanganyar
1.6. Permasalahan. Kendala bagi pembangunan pertanian dan peternakan Kabupaten Pekalongan antara lain : a.
Laporan dari UPTD kecamatan sering terlambat
b.
Penebangan tebu terkadang terlambat dan rendemen rendah
c.
Pabrik gula yang tua
d.
Harga dasar gula rendah
e.
Hasil pembibitan tebu tidak maksimal dikarenakan umur bibit tebu maksimal, karena petani banyak yang meminta/mengambil bibit pada Bulan November
f.
Biaya rampal angkut hasil penangkaran ke lahan petani tidak dianggarkan
g.
Pemeliharaan petani terhadap tanaman perkebunan kurang intensif
h.
Pengetahuan petani tentang tanaman karet kurang
i.
Intensitas hujan yang tinggi pada Bulan November dan Desember mengakibatkan tanaman jahe terserang jamur
j.
Tidak tersedianya biaya pengedropan bibit
k.
Pengambilan bibit tanaman kehutanan tidak sesuai jadwal yang disepakati
l.
Waktu penyuluhan KMDM yang bersamaan dengan jam belajar mengajar
m. Kawasan Dataran Tinggi Dieng mempunyai topografi pegunungan, aksebilitas jalan yang cukup sulit sehingga menghambat dalam pembinaan kepada sasaran
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Tahun 2009
629
n.
Besarnya cakupan lahan kritis di wilayah Petungkriyono baru dapat tertangani
20%
dari
cakupan
keseluruhan,
sehingga
perlu
diupayakan program-program lanjutan. o.
Tidak tersedianya sarana (transportasi) dari pemerintah daerah dalam upaya menunjang tugas pelaksanaan
p.
Perubahan perilaku usahatani pada masyarakat belum sepenuhnya berubah
q.
Perubahan pola kultur masyarakat di kawasan tersebut dari sifat kegotongroyongan menuju kebendaan (materi) dan berimplikasi pada tidak tercapainya sasaran areal dampak (swadaya)
1.7. Upaya Pemecahan Masalah Untuk
mengatasi
kendala
tersebut
diperlukan
pemecahan
masalah sebagai berikut : a.
Peningkatan koordinasi antar petugas
b.
Penataan jadwal tebang yang lebih baik dan perbaikan manajemen tebang /pertemuan petani, pembagian leaflet
c.
Penataan drainase lahan
d.
Bibit diambil oleh masyarakat dengan segala konsekuensinya (biaya transport dan bongkar muat) ditanggung masyarakat
e.
Perlu adanya kesepakatan pengambilan bibit tanaman kehutanan
f.
Koordinasi dengan pihak sekolah sebelum pelaksanaan penyuluhan
g.
Adanya alokasi anggaran dalam pemenuhan sarana transportasi (sepeda
motor)
untuk
mendukung
pelaksanaan
tugas
bagi
pelaksana teknis h.
Adanya
sebuah
institusi
multi
pihak
(pemerintah
provinsi,
pemerintah kabupaten dan pemerintah desa) baik yang berwujud suatu peraturan-peraturan atau perangkat lainnya dalam upaya percepatan pemulihan di kawasan dataran tinggi dieng
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Tahun 2009
630
2. Kehutanan 2.1. Kondisi Umum a.
Kehutanan Kabupaten
potensial
untuk
pengembangan kegiatan kehutanan dan perkebunan, baik
untuk
hutan
negara,
perkebunan
Pekalongan hutan
rakyat.
Bila
juga
sangat
rakyat,
perkebunan
ditinjau
dari
segi
besar
maupun
agribisnis
dapat
menunjang pendapatan asli daerah, sedangkan dari segi agro ekosistem dapat meningkatkan fungsi dan kualitas sumberdaya dan kelestarian alam. Secara umum Pengelolaan Sumber Daya Hutan di Kabupaten Pekalongan dilaksanakan di kawasan hutan (hutan negara) dan di luar kawasan hutan. Pengelolaan di dalam kawasan hutan Negara dilaksanakan oleh Perum Perhutani KPH Pekalongan Timur. Luas hutan di Kabupaten Pekalongan pada tahun 2008 adalah 28.501,24 Ha. Menurut fungsinya, hutan di Kabupaten Pekalongan terbagi menjadi hutan Lindung seluas 15.655,20 ha, Hutan Produktif seluas 11.869,19, hutan produksi 966,75 ha dan Hutan Alam, Wisata dll seluas 10,10 ha Adapun Produksi Kehutanan pada tahun 2008 yang dihimpun melalui KPH Pekalongan Timur dan Dinas Pertanian, Peternakan, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Pekalongan adalah sebagai berikut :
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Tahun 2009
631
Produk Kehutanan di Kabupaten Pekalongan Tahun 2008 dan 2009 No
Jenis
Produk Perum Perhutani 1 Kayu Pertukangan 2 Getah Pinus 3 Getah Damar 4 Rotan
Produk Hutan Rakyat 1 2 3 4 5
Jati Pinus Mahoni Sengon Rimba campur
Produksi 2008
2009
2.156,080 2.586,742 9,616 94.000
m3 ton ton btg
4.201,703 4.254,16 1.180,64 58.500
m3 ton ton btg
371,875 190,210 53,580 6.759,310 2.593,480
m3 m3 m3 m3 m3
385,143 178,0788 22,850 16.925,549 87,4587
m3 m3 m3 m3 m3
Upaya penanganan Illegal Logging di Kabupaten Pekalongan telah mampu menurunkan tingkat pencurian kayu sebesar 64,63 %, dimana pada tahun 2008 tingkat kehilangan pohon di Hutan Negara sebanyak 51,639 m3, dan pada Tahun 2009 mengalami penurunan menjadi m3. Tindak lanjut dari upaya menekan tingkat pencurian kayu adalah dengan melaksanakan Revitalisasi Industri Kehutanan dengan meneruskan upaya penertiban Izin Usaha Industri Primer Hasil Hutan yang telah dilaksanakan sejak Tahun 2005. Sementara itu Pengembangan Hutan di luar kawasan hutan negara dilaksanakan oleh Dinas Pertanian, Peternakan, Perkebunan dan Kehutanan melalui pelaksanaan kegiatan Pembangunan Hutan Rakyat dengan berbagai jenis tanaman dan pola pengelolaan. Luas dan kerapatan hutan rakyat di Kabupaten Pekalongan dapat disimak pada Tabel berikut :
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Tahun 2009
632
Kondisi Hutan Rakyat di Kabupaten Pekalongan Tahun 2008 – 2009 Tahun 2008 NO
Kecamatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Kandangserang Paninggaran Lebakbarang Petungkriyono Talun Doro Karanganyar Kajen Kesesi Sragi Siwalan *) Bojong Wonopringgo Kedungwuni Karangdadap Buaran Tirto *) Wiradesa Wonokerto *)
Luas Areal (Ha)
JUMLAH
1.968,00 1.313,00 680,00 765,00 573,00 542,00 627,00 1.192,00 435,00 190,00 113,00 538,00 108,00 79,00 213,00 12,00 35,00 9,50 505,00
Tahun 2009
Kerapatan (btg/ha)
Luas Areal (Ha)
465 475 415 350 485 900 410 345 365 450 1.210 400 750 325 480 420 1.112 250 1.995
9.898,00
-
Kerapatan (btg/ha)
1.732,081 3.510,473 422,622 457,545 2.167,128 2.622,605 2.027,271 2.152,918 782,847 190,936 45,185 603,442 133,128 255,489 634,779 19,713 147,568 56,138 12,787
460 425 450 400 500 850 550 430 350 460 1.250 425 750 350 520 440 1.200 300 2.000
17.992,655
-
*) Tanaman Bakau
Kegiatan Dinas Pertanian, Peternakan, Perkebunan dan Kehutanan lebih banyak diarahkan pada upaya upaya Rehabilitasi Lahan terutama pada lokasi lahan kritis.
Dari berbagai kegiatan
Kehutanan yang telah dilaksanakan di kabupaten Pekalongan kondisi lahan kritis telah mengalami perubahan sebagai berikut : Kondisi Lahan (Tingkat Kekritisan) di Kabupaten Pekalongan Tahun 200 – 2009 No
Tingkat Kekritisan
1 2 3 4 5
Sangat Kritis Kritis Agak Kritis Potensial Kritis Tidak Kritis
Luasan Tahun 2008 ( ha )
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Tahun 2009
0 1.869 7.756 10.943 37.355
Luasan Tahun 2009 (ha) 733,02 2.316,67 4.148,89 8.329,19 45.691,23
633
b.
Perkebunan Pembangunan di bidang Perkebunan merupakan bagian dari program pembangunan
Pertanian yang penjabarannya mengacu
pada kebijakan untuk mewujudkan sistem agribisnis dengan menyelaraskan
upaya
pengelolaan
sumber
daya
alam
dan
pemeliharaan daya dukungnya agar bermanfaat bagi peningkatan kesejahteraan rakyat. Kondisi Perkebunan di Kabupaten Pekalongan mencakup Perkebunan Negara dan Perkebunan Rakyat. Perkebunan Negara dikelola oleh PTPN IX meliputi Kebun Jalatigo dengan tanaman teh seluas
347,510 ha dan Kebun Blimbing dengan tanaman karet
4.056,19 ha. Juga di wilayah Kabupaten Pekalongan ada PG Sragi dengan luas tanaman garapan tebu seluas 2.476,59 ha. Perkebunan Rakyat tersebar di seluruh wilayah Kecamatan dengan jenis Tanaman sebagai berikut : Kondisi Perkebunan Rakyat di Kabupaten Pekalongan Tahun 2008 – 2009 No
Komoditas
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Kelapa (butir) Kopi Teh Cengkeh Kapuk Jambu Mete Panili Kakao Lada Aren Melati gambir Melati putih Nilam Tebu
15 16 17 18
Karet Glagah Arjuna Akar Wangi Cincau
Tahun 2008 L. Areal Produksi (Ha) (Ton) 3.752,13 12.477.729 793,98 112,17 614,54 2.083,30 948,05 42,02 131,60 39,10 63,90 19,20 56,70 2,50 75,80 1,70 21,30 4,95 212,34 82,50 15,00 16,50 115,70 109,00 418,00 418,00 2.946,45 Gula 12.086,80 8,70 100,00 25,00 35,5 20,00 2,00 4,00
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Tahun 2009
Tahun 2009 L. Areal Produksi (Ha) (Ton) 3.816,14 12.052,35 801,79 122,37 689,58 2.201,00 1.090,55 46,28 131,60 43,06 63,90 20,77 45,13 2,35 75,80 1,85 32,56 5,40 212,34 89,22 15,00 16,50 57,85 54,50 264,00 264,00 2.476,59 Gula 9.225,00 8,70 63,00 15,50 35,50 20,00 2,20 4,00
634
Harapan
yang
ingin
dicapai
melalui
pengembangan
perkebunan adalah terwujudnya masyarakat tani yang maju, efisien dan tangguh dimana produk yang dihasilkan baik kualitas maupun kuantitasnya mampu bersaing ditengah arus globalisasi.
2.2. Kebijakan Program Kebijakan pembangunan bidang perkebunan dan kehutanan Kabupaten Pekalongan diarahkan pada: a.
Peningkatan mutu fungsi kawasan konservasi dan hutan lindung
b.
Peningkatan mutu dan produktifitas hutan rakyat
c.
Peningkatan daya dukung lahan melalui reboisasi dan rehabilitasi lahan serta perbaikan mutu lingkungan hidup.
d.
Peningkatan kualitas SDM dan kesejahteraan masyarakat.
e.
Peningkatan komoditi ekspor, pemenuhan kebutuhan bahan baku industri dalam negeri, melalui peremajaan, rehabilitasi, perbaikan mutu tanaman dan hasil penganekaragaman jenis komoditi.
f.
Peningkatan komoditas produksi perkebunan melalui peningkatan dan pemanfaatan lahan perkebunan, lahan kering dan sejenisnya dalam sistem agribisnis yang terpadu dengan agroindustri.
2.3. Program Pembangunan Program pembangunan bidang perkebunan dan kehutanan Tahun 2009 meliputi : b.
Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan
c.
Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian/Perkebunan Lapangan
d.
Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan
e.
Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Tahun 2009
635
2.4. Realisasi Belanja Langsung a.
Program Peningkatan Ketahanan Pangan Dinas Pertanian, Peternakan, Perkebunan dan Kehutanan 1)
Kegiatan
Sarana
dan
Prasarana
Pengelolaan
Lahan
(Perkebunan) Jumlah Anggaran
:
Rp.18.640.000,-
Realisasi Keuangan
:
Rp.18.510.000,- (99,30%)
Realisasi Fisik
:
100%
Keluaran ( Out Put )
:
Terlaksananya
optimasi
lahan
perkebunan Hasil ( Out Come )
:
Terwujudnya
optimasi
lahan
perkebunan seluas 60 Ha 2)
Kegiatan
Sarana
dan
Prasarana
Pengelolaan
Lahan
(Perkebunan) (Belanja Langsung Masyarakat/BLM) (dana di rekening keuangan) Jumlah Anggaran
:
Rp.270.600.000,-
Realisasi Keuangan
:
Rp.202.950.000,- (75,00%)
Realisasi Fisik
:
100%
Keluaran ( Out Put )
:
Optimasi lahan 6 kelompoka
Hasil ( Out Come )
:
Meningkatnya optimasi lahan 60 Ha
b.
Program Peningkatan Produksi Pertanian / Perkebunan Dinas Pertanian, Peternakan, Perkebunan dan Kehutanan 1)
Kegiatan
Penyediaan
Sarana
Produksi
Pertanian
dan
Perkebunan Jumlah Anggaran
:
Rp.100.000.000,-
Realisasi Keuangan
:
Rp.92.790.000,- (92,79%)
Realisasi Fisik
:
100%
Keluaran ( Out Put )
:
Tertanamnya 10.000 cengkeh
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Tahun 2009
636
Hasil ( Out Come )
:
Tercapainya tanaman
penambahan cengkeh
sebanyak
10.000 batang 2)
Kegiatan
Pengembangan
Bibit
Unggul
Pertanian
dan
Perkebunan Jumlah Anggaran
:
Rp.50.000.000,-
Realisasi Keuangan
:
Rp.47.015.000,- (94,03%)
Realisasi Fisik
:
100%
Keluaran ( Out Put )
:
Tertanamnya
tanaman
kopi
10.000 btg, kelapa 8.000 batang Hasil ( Out Come )
3)
:
Tersedianya bibit kopi dan kelapa
Kegiatan Pengembangan / Peremajaan Cengkeh Jumlah Anggaran
:
Rp.200.000.000,-
Realisasi Keuangan
:
Rp.193.050.000,- (96,53%)
Realisasi Fisik
:
100%
Keluaran ( Out Put )
:
Tertanamnya tanaman cengkeh 12.000 batang, dan terlaksananya penyuluhan petani cengkeh di 36 desa di 7 Kecamatan
Hasil ( Out Come )
:
Tercapainya peningkatan Populasi dan kemampuan petani cengkeh di 7 Kecamatan
4)
Kegiatan Pembinaan Petani Cengkeh Jumlah Anggaran
:
Rp.200.000.000,-
Realisasi Keuangan
:
Rp.190.345.000,- (95,17%)
Realisasi Fisik
:
100%
Keluaran ( Out Put )
:
Terlaksananya PHT
cengkeh
sekolah dan
lapang Pelatihan
Pengendalian Opt Cengkeh
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Tahun 2009
637
Hasil ( Out Come )
:
Tercapainya
peningkatan
pengetahuan petani
dan
cengkeh
ketrampilan sebanyak
40
orang dan 360 orang pengendali OPT cengkeh c.
Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan Dinas Pertanian, Peternakan, Perkebunan dan Kehutanan 1)
Kegiatan Pengembangan Hutan Tanaman Jumlah Anggaran
:
Rp.90.000.000,-
Realisasi Keuangan
:
Rp.83.740.000,- (93,04%)
Realisasi Fisik
:
100%
Keluaran ( Out Put )
:
Terlaksananya
penanaman
catchement area sumber mata air, kakisu 75 Km, turus jalan dan pinus rakyat Hasil ( Out Come )
:
Tercapainya pemanfaatan sumber daya hutan, alam Penanganan kanan kiri jalan di Desa Kalijambe Kec. Sragi; Desa Pododadi
Kec.
Kesesi;
Desa
Wonosari Kec. Siwalan dan Desa Pododadi Kec. Karanganyar Penanganan kanan kiri sungai di Desa
Kayugeritan
Kec.
Karanganyar. Penanganan
catchment
area
sumber mata air di Desa Rogoselo Kec. Karanganyar. Pengembangan hutan rakyat di Desa Kaliboja Kec. Paninggaran
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Tahun 2009
638
d.
Program Rehabilitasi Hutan Dan Lahan Dinas Pertanian, Peternakan, Perkebunan dan Kehutanan 1)
Kegiatan
Peningkatan
Peran
Serta
masyarakat
dalam
rehabilitasi hutan dan lahan Jumlah Anggaran
:
Rp.80.000.000,-
Realisasi Keuangan
:
Rp.77.185.750.- (96,48%)
Realisasi Fisik
:
100%
Keluaran ( Out Put )
:
Terlaksananya
demplot
Bokasih/KMDM/bantuan bibit Hasil ( Out Come )
:
Terbentuknya
SPKP
/
Hutan
Sekolah / Penghijauan Sekolah / Pengkayaan Hutan Rakyat Kecil Menanam Dewasa Memanen (KMDM) di SMAN 1 Sragi Kec. Sragi; SDN 01 Tegalsuruh Kec. Sragi; SDN 02 Kalijambe Kec. Sragi; SMPN 4 Krasakageng Kec. Sragi; MI Rembun Kec. Sragi; SMPN
2
Kandangserang
Kandangserang;
SMAN
Kandangserang
Kec. I Kec.
Kandangserang; SDN 02 Kwasen Kec. Kesesi; SMK NU Kesesi Kec. Kesesi; dan SMPN 4 Kajen Kec. Kajen. Kebun
Bibit
Desa
(KBD)
dan
Bimbingan Teknis KBD di Desa Rowolaku Kec. Kajen (2 unit); Desa Wangandowo Kec. Bojong (1 unit); Desa Bulaksari Kec. Sragi (1
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Tahun 2009
unit)
serta
Kelurahan
639
Kedungwuni
Timur
Kec.
Kedungwuni. Bimbingan
teknis
pembuatan
pupuk bokashi di Desa Bulaksari Kec. Sragi. Pengkayaan Hutan rakyat di Desa Limbangan Kec. Karanganyar dan Desa Wonosari Kec. Karanganyar 2)
Kegiatan Penanganan Kawasan Dataran Tinggi Dieng Jumlah Anggaran
:
Rp.333.000.000,-
Realisasi Keuangan
:
Rp.322.685.000.- (96,90%)
Realisasi Fisik
:
100 %
Keluaran ( Out Put )
:
Terlaksananya kemah bakti, rehab SPA,HR, Penghijauan lingkungan, Dam
Penahan,
pembinaan LSM
dan
penyuluhan, pendampingan
serta
penguatan
kelembagaan (FGD) Hasil ( Out Come )
:
Tertanganinya lahan kritis. Rehabilitasi
teras
di
Desa
Kasimpar; Desa Yosorejo; Desa Gumelem dan Desa Songgodadi Kec. Petungkriyono. Hutan Rakyat di Desa Songgodadi dan
Desa
Tlogopakis
Kec.
Petungkriyono. Agroforestry di Desa Kayupuring dan
Desa
Simego
Kec.
Petungkriyono.
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Tahun 2009
640
Penghijauan Lingkungan di Desa Yosorejo dan Desa Curugmuncar Kec. Petungkriyono. Bhakti Penghijauan Pemuda di Desa Yosorejo Kec. Petungkriyono 3)
Kegiatan Gerakan Nasional Penanaman Satu Orang Satu Pohon Jumlah Anggaran
:
Rp.50.000.000,-
Realisasi Keuangan
:
Rp.47.957.500,- (95,92%)
Realisasi Fisik
:
100%
Keluaran ( Out Put )
:
Terlaksananya
penghijauan
lingkungan Hasil ( Out Come )
:
Tercapainya
penghijauan
lingkungan eq 15 Ha di BLK Dinsosnakertrans Desa Rowolaku Kec. Kajen
2.5. Permasalahan. Kendala
bagi
pembangunan
perkebunan
dan
kehutanan
Kabupaten Pekalongan antara lain : a.
Laporan dari UPTD kecamatan sering terlambat
b.
Penebangan tebu terkadang terlambat dan rendemen rendah
c.
Pabrik gula yang tua
d.
Harga dasar gula rendah
e.
Hasil pembibitan tebu tidak maksimal dikarenakan umur bibit tebu maksimal, karena petani banyak yang meminta/mengambil bibit pada Bulan November
f.
Biaya rampal angkut hasil penangkaran ke lahan petani tidak dianggarkan
g.
Pemeliharaan petani terhadap tanaman perkebunan kurang intensif
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Tahun 2009
641
h.
Pengetahuan petani tentang tanaman karet kurang
i.
Intensitas hujan yang tinggi pada Bulan November dan Desember mengakibatkan tanaman jahe terserang jamur
j.
Tidak tersedianya biaya pengedropan bibit
k.
Pengambilan bibit tanaman kehutanan tidak sesuai jadwal yang disepakati
l.
Waktu penyuluhan KMDM yang bersamaan dengan jam belajar mengajar
m. Kawasan Dataran Tinggi Dieng mempunyai topografi pegunungan, aksebilitas jalan yang cukup sulit sehingga menghambat dalam pembinaan kepada sasaran n.
Besarnya cakupan lahan kritis di wilayah Petungkriyono baru dapat tertangani
20%
dari
cakupan
keseluruhan,
sehingga
perlu
diupayakan program-program lanjutan. o.
Tidak tersedianya sarana (transportasi) dari pemerintah daerah dalam upaya menunjang tugas pelaksanaan
p.
Perubahan perilaku usahatani pada masyarakat belum sepenuhnya berubah
q.
Perubahan pola kultur masyarakat di kawasan tersebut dari sifat kegotongroyongan menuju kebendaan (materi) dan berimplikasi pada tidak tercapainya sasaran areal dampak (swadaya)
2.6. Upaya Pemecahan Masalah Untuk
mengatasi
kendala
tersebut
diperlukan
pemecahan
masalah sebagai berikut : a.
Peningkatan koordinasi antar petugas
b.
Penataan jadwal tebang yang lebih baik dan perbaikan manajemen tebang /pertemuan petani, pembagian leaflet
c.
Penataan drainase lahan
d.
Bibit diambil oleh masyarakat dengan segala konsekuensinya (biaya transport dan bongkar muat) ditanggung masyarakat
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Tahun 2009
642
e.
Perlu adanya kesepakatan pengambilan bibit tanaman kehutanan
f.
Koordinasi dengan pihak sekolah sebelum pelaksanaan penyuluhan
g.
Adanya alokasi anggaran dalam pemenuhan sarana transportasi (sepeda
motor)
untuk
mendukung
pelaksanaan
tugas
bagi
pelaksana teknis h.
Adanya
sebuah
institusi
multi
pihak
(pemerintah
provinsi,
pemerintah kabupaten dan pemerintah desa) baik yang berwujud suatu peraturan-peraturan atau perangkat lainnya dalam upaya percepatan pemulihan di kawasan dataran tinggi dieng
3. Pariwisata 3.1. Kondisi Umum Dalam
perkembangan
pembangunan
yang
begitu
pesat,
Kabupaten Pekalongan memiliki potensi kekayaan alam yang bisa dikembangkan dan Kekayaan budaya yang begitu kuat dengan nilai – nilai tradisi yang telah mengakar, Seperti halnya Perkembangan Pembangunan Pariwisata di kabupaten pekalongan yang telah berhasil mengembangkan beberapa obyek Wisata. Obyek Wisata Pantai Depok yang Indah berada di Kecamatan Siwalan, merupakan Obyek Wisata Bahari pantai Depok dengan sebuah ciri khas Wisata sebagai daya tarik Utama yang banyak memikat pengunjung dengan nyiur pohon kelapanya, taman melati yang menebarkan bau harum menambah kenyamanan sambil memandang lepas ke pantai. Obyek Wisata Pantai Depok bisa di tempuh dalam waktu sekitar 10 menit dari pintu gerbang pantai depok dari jalur Pantura dengan di dukung prasarana jalan yang baik. Pantai Wonokerto merupakan Obyek Wisata yang banyak di kunjungi oleh masyarakat Lokal maupun masyarakat luar kabupaten pekalongan,karena terdapat tempat Pelelangan ikan ( TPI ).
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Tahun 2009
Apalagi
643
saat adanya Upacara Nyadran (Sedekah Laut) ramai di kunjungi. Acara ini merupakan adat budaya dan tradisi daerah yang perlu di lestarikan dan merupakan peninggalan nenek moyang kita , Dimana merupakan wujud ungkapan rasa syukur kepada Tuhan yang maha Esa. Kampung Batik merupakan Obyek Wisata Belanja di Kabupaten Pekalongan yang berada di desa Kemplong kecamatan Wiradesa yang setiap harinya banyak dikunjungi oleh wisatawan dalam maupun luar negeri. Wisata belanja lain yang akan dikembangkan adalah Kampung Batik yang terletak di Wiradesa dimana sebagian besar masyarakat di kampung tersebut memproduksi berbagai macam batik khas Pekalongan dengan harga yang variatif dan terjangkau. OW Linggoasri merupakan OW unggulan Kabupaten Pekalongan. Memiliki akses yang bisa dijangkau yakni berada dipinggir jalan Raya Pekalongan – Banjarnegara. OW Linggoasri Merupakan OW alam sekitar 12 km arah selatan Kajen, memiliki pemandangan indah dengan luas area yang dimiliki sekitar 5 hektar memiliki fasilitas : Kolam Renang, Villa, Taman Bermain Anak, Kebun Binatang Mini, Kolam pemancingan, Mushola, Ruang pengelola, MCK, Tempat Parkir dan Panggung Kesenian. Pada tanggal 20 Oktober 2007 telah diresmikan Arena Outbond di Bumi Perkemahan
Linggoasri.
Jenis
permainan
Outbond
meliputi
:
Jembatan Birma, jembatan Birma V, Jembatan Birma Rock n Roll, Heal Bariier, Giant Ladder, Flying Fox, Monkey Jump, Water Swing, Dare to Fall, MO Hawk, Leader Sink, Pool Jump dan jembatan jaring. Ekowisata Petungkriyono berlokasi 30 km di sebelah selatan Kajen dengan deretan pegunungan Rogojembangan dan keunikan hutan yang masih alami. Kadang-kadang masih bisa dijumpai harimau Jawa yang sudah hampir punah. Fasilitas yang dimiliki : Homestay, Pendopo, Camping ground, Gardu pandang, Jungle house. Pengelolaan dilakukan bersama-sama
masyarakat
yang
tergabung
dalam
LMDH
serta
berkoordinasi dengan Perhutani. Ekowisata Petungkriyono dirintis mulai tahun 2005 dan diresmikan 21 Januari 2006.
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Tahun 2009
644
Pengembangan Obyek Wisata Lainnya Pengembangan juga dilakukan pada Obyek wisata belanja dan obyek wisata Pemancingan serta Obyek wisata budaya. Wisatawan bisa membeli oleh-oleh khas Pekalongan yakni batik Tulis maupun Batik cap di Grosir Pantura, terletak di jalur Pantura yang sangat mudah untuk dijangkau. Masyarakat Kabupaten Pekalongan ikut mendukung program pemerintah dalam pengembangan kepariwisataan. Terbukti dengan banyaknya wisata-wisata keluarga di Daerah Karanganyar berupa kolam renang dan pemancingan air tawar yang menawarkan berbagai menu yang khas, antara lain : Tirta Alam, Prima Graha Wisata, Kulu Asri, Vianka serta beberapa pemancingan yang lain. Selain kolam renang dan pemancingan, Kabupaten Pekalongan juga mempunyai wisata keluarga yang sangat menarik untuk dikunjungi pada malam hari yaitu taman kota yang terletak tepat di sebelah utara Pendopo Kabupaten Pekalongan. Wisata kuliner yang menonjol di Kabupaten Pekalongan adalah Lesehan Nasi Megono yang bisa ditemukan di sepanjang jalan Kajen, Kedungwuni dan Bojong. Berbagai jenis makanan khas Kabupaten Pekalongan yang masih bisa dinikmati, antara lain : kripik tahu Buaran, pindang tetel, kripik salak Talun, sate kelinci Bukur, ayam panggang santan Kajen, taoto, kripik paru, kripik pisang, jenang sirsat dan lain – lain. Berikut kami cantumkan jumlah pendapatan per 2007 yang menunjukkan peningkatan secara signifikan : Tabel Pendapatan Obyek Wisata NO
TAHUN
URAIAN
1
Pendapatan OW Linggoasri
2
Pendapatan OW Pantai Depok
3
Pendapatan Outbond
2007
2008
2009
198.308.500
200.018.000
207.474.750
9.625.000
19.293.500
20.179.000
200.000
20.200.650
30.588.500
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Tahun 2009
645
3.2. Kebijakan Program Dalam rangka mempercepat pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, maka berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah
pembangunan
(RPJMD)
urusan
tahun
pariwisata
2006-2011
adalah
arah
kebijakan
meningkatnya
jumlah
kunjungan wisatawan, meningkatnya PAD dari sektor pariwisata dan meningkatnya
kualitas
SDM
bidang
kepariwisataan
serta
sistem
pelayanan kepariwisataan.
3.3. Program Pembangunan Program yang akan dilaksanakan sesuai dengan kebijakan program urusan pariwisata antara lain : a. Program pengembangan pemasaran pariwisata b. Program pengembangan destinasi pariwisata
3.4. Realisasi Belanja Langsung a. Program pengembangan pemasaran pariwisata Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata dan Kebudayaan 1)
Pengembangan Jaringan Kerjasama Promosi Pariwisata Anggaran
:
Rp.50.000.000,-
Realisasi Anggaran
:
Rp.50.000.000,- (100%)
Realisasi Fisik
:
100%
Keluaran (output)
:
Kegiatan pengenalan potensi wisata, Lomba duta wisata, pokdarwis
Hasil (outcomes)
:
Masyarakat lebih mengenal potensi wisata dan kenaikan kunjungan wisata
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Tahun 2009
646
2)
Pelaksanaan Promosi Pariwisata Nusantara di Dalam dan di Luar Negeri Anggaran
:
Rp.35.000.000,-
Realisasi Anggaran
:
Rp.35.000.000,-
Realisasi Fisik
:
100%
Keluaran (output)
:
Pameran
Hasil (outcomes)
:
Dikenalnya potensi wisata kabupaten pekalongan,
(100%)
kenaikan
kunjungan
wisata b. Program pengembangan destinasi pariwisata Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata dan Kebudayaan 1)
Pengembangan Objek Pariwisata Unggulan Anggaran
:
Rp.200.000.000,-
Realisasi Anggaran
:
Rp.195.350.800,-
Realisasi Fisik
:
100%
Keluaran (output)
:
Pembuatan Taman dan permainan
(97.68%)
anak objek wisata Linggoasri/Depok serta display maerokoco. Hasil (outcomes)
:
Meningkatnya kunjungan wisata dan berkembangnnya
obyek
wisata
unggulan 2)
Pengembangan Daerah Tujuan Pariwisata Anggaran
:
Rp.350.000.000,-
Realisasi Anggaran
:
Rp.337.193.000,- (96.34%)
Realisasi Fisik
:
100%
Keluaran (output)
:
Pengembangan
wisata
air
Kali
Pencongan Hasil (outcomes)
:
Terpenuhinya penataan kawasan kali pencongan sebagai objek kunjungan wisatawan.
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Tahun 2009
647
3)
Pengembangan Jenis dan Paket Wisata Unggulan Anggaran
:
Rp.200.000.000,-
Realisasi Anggaran
:
Rp.187.491.000,- (93.75%)
Realisasi Fisik
:
100%
Keluaran (output)
:
Pembuatan
AMDAL
kawasan
Kali
Pencongan Hasil (outcomes)
:
Terpenuhinya
dokumen
penataan
kawasan kali pencongan sebagai objek kunjungan wisatawan 4)
Pengembangan wisata Karanggondang, Limbangan dan Lolong Anggaran
:
Rp.100.000.000,-
Realisasi Anggaran
:
Rp.99.400.000,-
Realisasi Fisik
:
100%
Keluaran (output)
:
Pengembangan kawasan Kabalong dan
(99.40%)
Pembuatan Gerbang Kabalong Hasil (outcomes)
:
Terpenuhinya Kabalong
penataan serta
kawasan
meningkatkan
kunjungan wisatawan
3.5. Permasalahan. a.
Belum optimalnya Pengelolaan potensi wisata ;
b.
Masih kurangnya sarana dan prasarana pendukung kegiatan wisata ;
c.
Belum memadainya infrastruktur penunjang kegiatan Pemuda, Olahraga, pariwisata dan Kebudayaan ;
d.
Kurangnya Sarana dan prasarana pendukung
obyek wisata yang
menjadi icon pariwisata Kabupaten Pekalongan ; e.
Belum optmimalnya koordinasi antar instasi / lembaga dalam mewujudkan
pembangunan
dan
pengembangan
Kepemudaan,
Keolahragaan kepariwisataan dan Kebudayaan di daerah
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Tahun 2009
648
f.
Kurangnya media pemasaran yang dapat memberikan efek langsung pada peningkatan kunjungan wisatawan
3.6. Upaya Pemecahan Masalah a.
Mengoptimalkan Pengelolaan potensi wisata setempat;
b.
Melakukan penambahan sarana dan prasarana pendukung kegiatan wisata ;
c.
Melakukan koordinasi dan konsolidasi untuk melengkapi infrastruktur penunjang kegiatan Pemuda, Olahraga, pariwisata dan Kebudayaan;
d.
Melengkapi Sarana dan prasarana pendukung obyek wisata yang menjadi icon pariwisata Kabupaten Pekalongan ;
e.
Mengoptmimalkan mewujudkan
koordinasi
pembangunan
antar dan
instasi
/
lembaga
pengembangan
dalam
Kepemudaan,
Keolahragaan kepariwisataan dan Kebudayaan di daerah f.
Melakukan terobosan dan inovasi untuk menjadi sarana media pemasaran
yang
dapat
memberikan
efek
langsung
pada
peningkatan kunjungan wisatawan.
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Tahun 2009
649
4. Kelautan dan Perikanan 4.1. Kondisi Umum Laut Jawa yang kaya akan jenis-jenis ikan pelagis kecil maupun ikan-ikan demersial dengan luas sebaran 792.000 km2 merupakan potensi sumber daya ikan yang cukup besar bagi Kabupaten Pekalongan, sehingga dapat menjadikannya sebagai modal dasar bagi usaha peningkatan produksi perikanan didukung dengan panjang pantai mencapai 10 km, membentang dari arah timur sampai kearah Barat meliputi 3 Kecamatan, Tirto, Wonokerto dan Siwalan merupakan potensi budidaya tambak yang menjanjikan. Lahan tambak yang diusahakan tahun 2009 seluas 640,8 Ha dengan jumlah petani tambak 690 orang, sementara lahan budidaya air tawar terdiri dari kolam seluas 25,90 Ha dengan jumlah petani kolam 1.596 orang. Sumberdaya manusia yang bergerak dibidang penangkapan ikan laut terdiri dari Nelayan sebanyak 9.957 orang dan bakul ikan/pengolah ikan sebanyak 408 orang, dengan infrastruktur pendukungnya dua buah TPI yaitu TPI Wonokerto dan TPI Jambean. Selain usaha penangkapan ikan di laut, Kabupaten Pekalongan memiliki potensi perairan umum yang cukup mencapai 385,4 Ha terdiri dari sungai-sungai yang merupakan daerah penangkapan ikan air tawar dengan masyarakat nelayan perairan umum yang bermukim disekitarnya dengan jumlah 864 orang. Rincian sejelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini : Penggunaan Tanah untuk Usaha Perikanan (Ha) No 1. 2. 3.
Penggunaan Tanah Tambak Kolam Perairan Umum
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Tahun 2009
2008
2009
%
630,3 23,08 385,4
640,8 25,90 385,4
1,67 12,22 0
650
Produksi (Kg) dan Nilai (Rp) Produksi Kelautan dan Perikanan pada TPI Wonokerto dan TPI Jambean No
TPI
1.
Wonokerto
2.
Jambean
Jumlah
2008
2009
%
995.029 Kg Rp. 2.789.892.500 344.175 Kg Rp. 2.409.238.500
489.468 Kg Rp. 2.810.515.200 526.888 Kg Rp. 2.409.238.500
(50,81) 0,74 53,08 2,17
1.339.204 Kg Rp. 5.199.131.000
1.016.218 Kg Rp. 5.271.937.700
(24,12) 1,40
Penggunaan Alat Tangkap untuk Usaha Penangkapan (buah) No 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Jenis Alat Tangkap Cantrang (Dogol) Pukat pantai (Bundes) Purse seine Trammel Net Payang/Gemplo Gill Net Jumlah
2008 360 2 19 79 133 67 660
2009 384 2 15 66 118 61 646
% 0 0 (21,05) (8,86) (11,29) (8,96) (2,12)
Jumlah Nelayan, Pembudidaya / Petani Ikan dan Bakul / Pengolah Ikan (Orang) No. 1. 2. 3. 4. 5.
Nelayan/petani ikan Nelayan perikanan laut i. Juragan ii. Pendega Nelayan perairan umum Pembudidaya tambak Pembudidaya ikan Bakul/Pengolah Ikan Jumlah
2008 488 9.524 886 677 1.572 408 13.555
2009 472 9.485 864 690 1.596 408 13.115
% (3,28) (0,41) (2,48) 1,92 1,53 0 (0,30)
Armada Perikanan Tangkap yang Digunakan untuk Usaha Penangkapan No 1. 2.
Armada Perahu Motor Tempel Kapal Motor Jumlah
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Tahun 2009
2008 485 19 504
2009 472 15 487
% (2,68) (21,05) (3,37)
651
Produksi Kelautan dan Perikanan Tahun 2009
NO.
1.
2.
Produksi Tahun 2008
Target Produksi Th. 2008
Produksi Tahun 2009
( kg )
( kg )
( kg )
ASAL PRODUKSI
Kenaikan (+) / Penurunan (-) % Terhadap Terhadap Produksi Target Tahun Produksi 2008 Th. 2009
Perikanan Tangkap a. Laut b. Perairan Umum
1.714.600 192.400
1.898.400 271.900
1.429.900 172.100
(16,78) (10,55)
(24,84) (36,70)
Perikanan Budidaya a. Tambak b. Kolam
1.061.070 124.700
1.293.900 165.600
1.128.734 138.417
6,38 11,00
(12,76) (16,41)
3.092.770 3.629.800 2.866.151
(7,33)
(21,04)
JUMLAH
4.2. Kebijakan Program Kebijakan pembangunan bidang Kelautan dan Perikanan di Kabupaten Pekalongan diarahkan pada: Peningkatan Kesejahteraan Pembudidaya Ikan, Nelayan dan Pengolah Ikan melalui Peningkatan Pendapatan dan Produksi serta Rehabilitasi dan Konservasi Sumberdaya Kelautan dan Perikanan.
4.3. Pogram Pembangunan a. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur c. Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur d. Program Pengembangan Budidaya Perikanan e. Program Pengembangan Perikanan Tangkap f. Program Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produk Perikanan
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Tahun 2009
652
4.4. Realisasi Belanja Tak Langsung Dinas Kelautan dan Perikanan Anggaran
:
Rp.2.122.000.000,-
Realisasi Anggaran
:
Rp.1.892.810.888,- (89,20%)
Realisasi Fisik
:
100%
Keluaran (Output)
:
Terbayarnya gaji, tunjangan dan tambahan penghasilan PNS 1 tahun.
Hasil (Outcome)
:
Meningkatnya
kesejahteraan
dan
kinerja
PNS.
4.5. Realisasi Belanja Langsung a. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Dinas Kelautan dan Perikanan 1)
Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik Anggaran
:
Rp.27.500.000,-
Realisasi Anggaran :
Rp.20.139.531,- (73,23%)
Realisasi Fisik
:
100%
Keluaran (Output)
:
Pembayaran
jasa
pemakaian
listrik,
telephon dan faximile 1 tahun Hasil (Outcome)
:
Lancarnya komunikasi dan pelaksanaan pekerjaan
2)
Penyediaan Jasa Perbaikan Peralatan Kerja Anggaran
:
Rp. 7.000.000,-
Realisasi Anggaran :
Rp. 6.550.000,- (93,57%)
Realisasi Fisik
:
100%
Keluaran (Output)
:
Terpeliharanya peralatan komputer 6 unit, printer 5 buah, mesin ketik manual 9 buah, mesin pemotong rumput 1 buah, mesin faximile 1 buah, pompa air 1 buah.
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Tahun 2009
653
Hasil (Outcome)
:
Terpeliharanya peralatan kerja yang siap pakai.
3)
Penyediaan Alat Tulis Kantor . Anggaran
:
Rp.14.000.000,-
Realisasi Anggaran :
Rp.13.992.000,- (99,94%)
Realisasi Fisik
:
100%
Keluaran (Output)
:
Tersedianya alat tulis kantor, perangko dan materai 1 paket.
Hasil (Outcome) 4)
:
Administrasi tertib.
Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan Anggaran
:
Rp.8.800.000,-
Realisasi Keuangan :
Rp.8.780.000,- (99,77%)
Realisasi Fisik
:
100%
Keluaran (Output)
:
Tersedianya
barang
cetakan
dan
penggandaan 1 paket Hasil (Outcome) 5)
:
Administrasi tertib.
Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor Anggaran
:
Rp.1.000.000,-
Realisasi Keuangan :
Rp.1.000.000,- (100%)
Realisasi Fisik
:
100%
Keluaran (Output)
:
Tersedianya komponen instalsi listrik 1 paket
Hasil (Outcome) 6)
:
Terpeliharanya penerangan kantor.
Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor Anggaran
:
Rp.30.000.000,-
Realisasi Anggaran :
Rp.28.773.000,- (95,91%)
Realisasi Fisik
100%
:
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Tahun 2009
654
Keluaran (Output)
:
Tersedianyan meja eselon IV 2 buah, kursi eselon IV 2 buah, komputer PC 1 unit, faksimili 1 buah dan kursi rapat 20 buah.
Hasil (Outcome) 7)
:
Lancarnya pelaksanaan pekerjaan.
Penyediaan Peralatan Rumah Tangga Anggaran
:
Rp.1.150.000,-
Realisasi Anggaran :
Rp.1.150.000,- (100%)
Realisasi Fisik
:
100%
Keluaran (Output)
:
Terpeliharanya peralatan kebersihan dan bahan pembersih 1 paket.
Hasil (Outcome) 8)
:
Meningkatnya kebersihan kantor.
Penyediaan Bahan Logistik Kantor . Anggaran
:
Rp.13.000.000,-
Realisasi Anggaran :
Rp.12.476.750,- (95,98%)
Realisasi Fisik
:
100%
Keluaran (Output)
:
Terpenuhinya keperluan pembenihan BBI 1 paket.
Hasil (Outcome) 9)
:
Meningkatnya pembenihan di BBI.
Penyediaan Makanan dan Minuman Anggaran
:
Rp.17.114.000,-
Realisasi Keuangan :
Rp.10.255.000,- (59,92%)
Realisasi Fisik
:
100%
Keluaran (Output)
:
Terselenngaranya konsumsi rapat dinas 12 kali dan rapat koordinasi 20 kali.
Hasil (Outcome)
:
Lancarnya pelaksanaan pekerjaan.
10) Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi Keluar Daerah Anggaran
:
Rp.70.000.000,-
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Tahun 2009
655
Realisasi Keuangan :
Rp.70.000.000,- (100,00%)
Realisasi Fisik
:
100%
Keluaran (Output)
:
Terselenggaranya rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah 64 orang kali
Hasil (Outcome)
:
Tekoordinirnya Pekerjaan.
11) Penyediaan Jasa Teknis / Administrasi Anggaran
:
Rp.63.120.000,-
Realisasi Keuangan :
Rp.48.055.000,- (76,13%)
Realisasi Fisik
:
100%
Keluaran (Output)
:
Terbayarnya gaji 8 orang pegawai non PNS.
Hasil (Outcome)
:
Meningkatnya kinerja pegawai non PNS.
b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Dinas Kelautan dan Perikanan 1)
Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor Anggaran
:
Rp.25.000.000,-
Realisasi Anggaran :
Rp.24.961.000,- (99,84%)
Realisasi Fisik
:
100%
Keluaran (Output)
:
Terpeliharanya Gedung Kantor Dislutkan, TPI Wonokerto dan TPI Jambean 1 unit
Hasil (Outcome) 2)
:
Lancarnya operasional pekerjaan.
Pemeliharaan Rutin/Berkala Mobil Jabatan. Anggaran
:
Rp.22.500.000,-
Realisasi Anggaran :
Rp.19.675.000,- (87,44%)
Realisasi Fisik
:
100%
Keluaran (Output)
:
Terpeliharanya mobil jabatan 1 unit
Hasil (Outcome)
:
Lancarnya pelaksanaan pekerjaan.
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Tahun 2009
656
3)
Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional Anggaran
:
Rp.13.298.000,-
Realisasi Keuangan :
Rp.3.630.000,- (27,30%)
Realisasi Fisik
:
100%
Keluaran (Output)
:
Terpenuhinya perpanjangan STNK 16 buah dan BBM kendaraan operasional 2.196 liter
Hasil (Outcome) 4)
:
Lancarnya pelaksanaan pekerjaan.
Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Gedung Kantor Anggaran
:
Rp.3.000.000,-
Realisasi Keuangan :
Rp.1.350.000,- (45,00%)
Realisasi Fisik
:
100%
Keluaran (Output)
:
Terpeliharanya AC 3 unit dan Televisi 1 buah
Hasil (Outcome)
:
Terpeliharanya peralatan gedung kantor.
c. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Dinas Kelautan dan Perikanan 1)
Pendidikan dan Pelatihan Formal Anggaran
:
Rp.25.000.000,-
Realisasi Keuangan :
Rp.25.000.000,- (100,00%)
Realisasi Fisik
:
100%
Keluaran (Output)
:
Meningkatnya
jumlah
pegawai
yang
mengikuti diklat 6 orang. Hasil (Outcome)
:
Meningkatnya
pengetahuan
dan
ketrampilan pegawai. d. Program Pengembangan Budidaya Perikanan Dinas Kelautan dan Perikanan 1)
Pengembangan BBI Karanganyar Anggaran
:
Rp.301.306.000,-
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Tahun 2009
657
Realisasi Anggaran :
Rp.300.076.000,- (99,59%)
Realisasi Fisik
:
100%
Keluaran (Output)
:
Rehab Gedung Kantor, Rumah mesin, Jembatan
penghubung
1
unit
dan
Pengadaan Mobil Pick Up 1 unit. Hasil (Outcome) 2)
: Meningkatnya produksi benih ikan.
Pendukung Operasional Bantuan Selisih Harga Benih Ikan Anggaran
:
Rp.10.000.000,-
Realisasi Anggaran :
Rp.10.000.000,- (100,00%)
Realisasi Fisik
:
100%
Keluaran (Output)
:
Terlaksananya
bantuan
selisih
harga
benih ikan Rp. 150.000.000. Hasil (Outcome)
:
Meningkatnya kelancaran bantuan selisih harga benih ikan.
e. Program Pengembangan Perikanan Tangkap Dinas Kelautan dan Perikanan 1)
Pengembangan dan Peningkatan TPI Jambean Anggaran
:
Rp.1.639.340.000,-
Realisasi Anggaran :
Rp.1.635.655.905,- (99,78%)
Realisasi Fisik
:
100%
Keluaran (Output)
:
Terbuatnya Revetment/Dermaga 100 m, Rabat beton dermaga 184 m,
Break
water 67 m, Gedung sentra pengolahan 12 unit, Kios 4 unit dan lantai jemur jaring 3.000 m2. Hasil (Outcome)
:
Tertatanya
fasilitas
dan
lingkungan
TPI/PPI Jambean. 2)
Pengembangan dan Peningkatan TPI Jambean Tahap II Anggaran
:
Rp.32.014.000,-
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Tahun 2009
658
Realisasi Anggaran :
Rp.31.814.000,- (99,38%)
Realisasi Fisik
:
100%
Keluaran (Output)
:
Terbuatnya lantai jemur ikan 1 unit.
Hasil (Outcome)
:
Tertatanya
fasilitas
dan
lingkungan
TPI/PPI Jambean. 3)
Pengembangan dan Peningkatan PPP Wonokerto Anggaran
:
Rp.616.331.000,-
Realisasi Anggaran :
Rp.615.581.000,- (99,88%)
Realisasi Fisik
:
100%
Keluaran (Output)
:
Terbuatnya
pintu
air
1
unit
dan
penyempurnaan dermaga 300 m. Hasil (Outcome)
:
Tertatanya fasilitas dan lingkungan PPP Wonokerto.
4)
Pembuatan Rumpon Dasar Anggaran
:
Rp.185 941.000,-
Realisasi Anggaran :
Rp.185.191.000,- (99,60%)
Realisasi Fisik
:
100%
Keluaran (Output)
:
Terbuatnya rumpon dasar 70 unit dan pelampung tanda 2 unit.
Hasil (Outcome)
:
Meningkatnya produksi ikan ekonomis penting
dan
terbangunnya
fishing
ground. 5)
Penyusunan Tata Naskah Akademis dan Rancangan Perda TPI dan Rencana Zonasi Wilayah Pesisir Kabupaten Pekalongan. Anggaran
:
Rp.35.000.000,-
Realisasi Anggaran :
Rp.35.000.000,- (100,00%)
Realisasi Fisik
:
100%
Keluaran (Output)
:
Tata Naskah Raperda Pengelolaan TPI, Tata Naskah Raperda Rencana Zonasi
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Tahun 2009
659
Wilayah
Pesisir
dan
Tata
Naskah
Raperda Pengelolaan Wilayah Pesisir 1 paket. Hasil (Outcome)
:
Tertibnya administrasi pengelolaan TPI dan Rencana Zonasi Wilayah Pesisir Kabupaten Pekalongan.
f. Program Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi Perikanan Dinas Kelautan dan Perikanan 1)
Memasyarakatkan Gemar Makan Ikan Anggaran
:
Rp.30.000.000,-
Realisasi Anggaran :
Rp.30.000.000,- (100,00%)
Realisasi Fisik
:
100%
Keluaran (Output)
:
Promosi
produk
perikanan
1
paket,
Pelatihan memasak 30 orang dan ikut serta lomba tingkat provinsi. Hasil (Outcome)
:
Meningkatnya
pengetahuan
dan
ketrampilan memasak ikan serta motivasi gemar makan ikan.
4.6. Permasalahan a. Bidang Penangkapan - Masih lemahnya permodalan yang dimiliki nelayan, sehingga usahanya sulit berkembang. - Padatnya penangkapan di Perairan Laut Kabupaten Pekalongan sehingga hasil tangkapan nelayan makin berkurang; - Makin jauhnya daerah penangkapan (fishing ground) sehingga kapal
ikan
yang
ukurannya
<
10
GT
tidak
mampu
menjangkaunya.
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Tahun 2009
660
- Terjadinya
pendangkalan
muara
dan
alur
sungai
yang
menghambat lalu lintas kapal / perahu masuk keluar Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Wonokerto dan TPI Jambean. b. Bidang Budidaya - Masih lemahnya permodalan yang dimiliki pembudidaya / petani tambak maupun pembudidaya / petani ikan air tawar, sehingga usahanya sulit berkembang; - Rusaknya sarana dan pra sarana budidaya. - Sulitnya pemasaran produk budidaya tambak selain Udang dan Bandeng. - Masih rendahnya ketrampilan dan penguasaan teknologi budidaya ikan baik budidaya air payau maupun air tawar. c. Sumber Daya Manusia dan Lingkungan Hidup. - Ancaman
pemanasan
global
yang
berakibat pada
naiknya
permukaan air laut menyebabkan sering terjadinya banjir karena rob / air pasang dan semakin tingginya tingkat abrasi pantai. - Sebagian masyarakat pembudidaya/petani ikan dan nelayan masih berpendapat bahwa laut / perairan umum adalah milik umum dan sumber daya hayati tidak akan pernah habis. - Rendahnya
SDM nelayan, pembudidaya dan pengolah ikan
terutama masalah manajemen dan ketrampilan. - Belum adanya Dokumen Rencana Aksi dan Pengelolaan Wilayah Pesisir Kabupaten dan Pekalongan sehingga kebijakan pengelolaan wilayah
pesisir
di
Kabupaten
Pekalongan
belum
dapat
diimplementasikan sesuai dengan Tata Ruang dan Rencana Zonasi yang telah dibuat. d. Mutu dan Konsumsi Makan Ikan. - Rendahnya mutu ikan, ini terutama disebabkan oleh kurangnya sarana dan prasarana di Tempat Pelelangan Ikan. - Rendahnya konsumsi makan ikan yaitu 14,30 Kg/kapita/tahun adalah lebih rendah dari target 14,63 Kg/kapita/tahun serta lebih rendah dari standar nilai konsumsi makan ikan provinsi Jawa
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Tahun 2009
661
Tengah yaitu 18 Kg/kapita/tahun dan dari harapan nasional yaitu 26,5 Kg/kapita/tahun. 4.7. Upaya Pemecahan Masalah a. Meningkatkan dan mengembangkan sarana dan prasarana kelautan dan perikanan; b. Memberikan bantuan modal secara bergulir kepada petani nelayan untuk mengembangkan usahanya; c. Memberikan bantuan modal kepada pembudidaya ikan melalui Dana Penguatan Modal dan sekaligus penguatan UPP sebagai lembaga pengelola; d. Memberdayakan pembudidaya ikan baik air payau maupun air tawar dengan memberikan pelatihan manajemen dan ketrampilan budidaya; e. Meningkatkan pembinaan dan penyuluhan kepada petani, nelayan dan bakul/pengolah ikan serta keanekaragaman produk ikan olahan; f. Mencegah abrasi pantai dengan penanaman mangrove di daerah pantai dan mengupayakan bangunan groin penahan abrasi; g. Perlu adanya Perda Pengelolaan Wilayah Pesisir, Pantai dan Laut di Kabupaten Pekalongan.
5. Perdagangan 5.1. Kondisi Umum Urusan perdagangan mempunyai sumbangan cukup besar dalam pembentukan PDRB Kabupaten Pekalongan yang meliputi
beberapa
kegiatan : a. Perdangan barang-barang produksi Kabupaten Pekalongan. 1) Hasil-insustri besar sedang/menengah, kecil maupun rumah tangga.
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Tahun 2009
662
2) Hasil-hasil
Pertanian
tanaman
pangan,
perkebunan
,
peternakan,kehutanan dan perikanan. 3) Hasil Pertambangan bahan galian b. Perdagangan
barang-barang
produksi
dari
luar
Kabupaten
Pekalongan, baik yang berasal dari impor maupun produk lokal. c. Perusahaan Hotel/Losmen d. Perusahaan Restoran dan atau Warung makan.
5.2. Kebijakan Program Kebijakan pembangunan urusan perdagangan diarahkan pada : a. Berfungsinya mekanisme pasar sehingga tercipta iklim yang kondusif, dan b. Peningkatan ekspor non migas dalam upaya memenuhi kebutuhan devisa.
5.3. Program Pembangunan a. Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi b. Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan c. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah d. Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor e. Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri 5.4. Realisasi Belanja Langsung a. Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi Dinas Koperasi, UMKM, Industri dan Perdagangan 1)
Kegiatan Pengembangan Potensi unggulan Daerah Anggaran
: Rp.80.000.000,-
Realisasi Anggaran
: Rp.76.535.000,-
Realisasi Fisik
: 100%
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Tahun 2009
(95,67%)
663
Keluaran (output)
: Meningkatnya
ketrampilan
IKM
peghasilan
IKM
dilingkungan IHT Hasil (outcome)
: Meningkatnya dilingkungan IHT
b. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah Dinas Koperasi, UMKM, Industri dan Perdagangan 1)
Kegiatan Optimalisasi Pendapatan Pasar Anggaran
: Rp.75.000.000,-
Realisasi Anggaran
: Rp.75.000.000,-
Realisasi Fisik
: 100%
Keluaran (output)
: Meningkatnya
(100%) pendapatan
retribusi
pasar Hasil (outcome)
: Tercapainya
pendapatan
retribusi
Pasar c. Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan Dinas Koperasi, UMKM, Industri dan Perdagangan 1)
Kegiatan Peningkatan Pengawasan Peredaran Barang dan Jasa Anggaran
: Rp.32.330.000,-
Realisasi Anggaran
: Rp.32.166.000,-
Realisasi Fisik
: 100%
Keluaran (output)
: Meningkatnya intensitas pengawasan
(99,49%)
barang beredar di pasaran Hasil (outcome)
: Terciptanya
standar,
mutu
dan
keamanan barang yang beredar d. Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor Dinas Koperasi, UMKM, Industri dan Perdagangan 1)
Pembangunan
Promosi
Perdagangan
International
dan
Koordinasi Pengembangan ekspor dengan Intansi terkait
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Tahun 2009
664
Anggaran
: Rp.142.670.000,-
Realisasi Anggaran
: Rp.82.670.000,- ( 57,94%)
Realisasi Fisik
: 100%
Keluaran (output)
: Terlaksananya
kegiatan
pameran
produk ekspor di Jakarta Hasil (outcome)
: Meningkatnya akses ekspor ke luar negeri
e. Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri Dinas Koperasi, UMKM, Industri dan Perdagangan 1)
Penataan Lingkungan Pasar Se-Kabupaten Pekalongan Anggaran
: Rp.300.000.000,-
Realisasi Anggaran
: Rp.293.165.350,- ( 97,72%)
Realisasi Fisik
: 100%
Keluaran (output)
: Peningkatan sarana dan prasarana pasar
Hasil (outcome)
: Terpenuhinya sarana dan prasarana pasar
2)
Pendampingan
Pembangunan
dan
pengembangan
Sarana
Distribusi Anggaran
: Rp.782.000.000
Realisasi Anggaran
: Rp.768.458.300 (98,27%)
Realisasi Fisik
: 100%
Keluaran (output)
: Adanya pasar tradisonal yang bersih, aman, nyaman dan bernuansa modern
Hasil (outcome)
: Tercapainya
peningkatan
kesejahteraan para pedagang pasar 3)
Penyediaan sumber daya air dan listrik pasar darurat kajen Anggaran
: Rp.50.000.000,-
Realisasi Anggaran
: Rp.35.979.775,- (71,96%)
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Tahun 2009
665
Realisasi Fisik
: 100%
Keluaran (output)
: Tersedianya sarana air dan listrik
Hasil (outcome)
: Terpenuhinya
sarana
air
dan
penerangan pasar 4)
Perencanaan Pengembangan Pasar Bondansari Anggaran
: Rp.50.000.000,-
Realisasi Anggaran
: Rp.49.340.000,- (98,68%)
Realisasi Fisik
: 100%
Keluaran (output)
: Tersedianya
desain
baru
pasar
bondansari Hasil (outcome)
: Tersedianya lingkungan pasar
yang
reperesentatif 5)
Penataan Pasar Sepeda Motor Kedungwuni Anggaran
: Rp.40.000.000,-
Realisasi Anggaran
: Rp.37.347.500,- (93,37%)
Realisasi Fisik
: 100%
Keluaran (output)
: Terwujudnya tempat berusaha yang nyaman bagi pedagang
Hasil (outcome)
: Meningkatnya pendapatan pedagang sepeda motor
6)
Pendampingan Pembangunan Pasar Darurat Anggaran
: Rp.40.000.000,-
Realisasi Anggaran
: Rp.37.347.500,- (93,37%)
Realisasi Fisik
: 100%
Keluaran (output)
: Tersedianya pasar darurat
Hasil (outcome)
: Tersedia sarana pasar darurat yang representatif
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Tahun 2009
666
7)
Pemasangan Besi Penguat kanopi Loos Pasar Karanganyar Anggaran
: Rp.27.500.000,-
Realisasi Anggaran
: Rp.27.300.000,- (99,27%)
Realisasi Fisik
: 100%
Keluaran (output)
: Adanya besi penguat kanopi pasar karanganyar
Hasil (outcome)
: Meningkatnya sarana dan prasarana pasar
5.5. Permasalahan. a. Belum efektif dan efisiennya sistem distribusi barang, terutama barang kebutuhan pokok b. Belum optimalnya perlindungan konsumen dan produsen serta pengawasan barang beredar c. Masih tingginya ketergantungan impor bahan baku, utamanya industri tekstil d. Pola perdagangan belum menggunakan potensi komparasi maupun kompetitif dari produk lokal e. Belum optimalnya kesiapan dalam mensikapi pola perdagangan bebas f. Masih panjangnya rantai distribusi dan terbatasnya jaringan informasi serta akses pasar di dalam maupun yang berorientasi ekspor
5.6. Upaya Pemecahan Masalah a. Pengembangan SDM sektor perdagangan secara intensif melalui transformasi ketrampilan dan teknologi b. Mengembangkan system ekonomi kerakyatan yang bertumpu pada mekanisme pasar yang didukung oleh pembangunan penguasaan teknologi c. Meningkatkan promosi dagang
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Tahun 2009
667
d. Meningkatkan
dan
menciptakan
keunggulan
kompetitif
dalam
menghadapi pasar persaingan bebas e. Meningkatkan promosi dan daya saing produk unggulan daerah f. Mengembangkan jaringan produksi, distribusi dan sistem informasi pasar dalam dan luar negeri.
6. Industri 6.1. Kondisi Umum Secara umum kondisi perekonomian kita telah mengarah pada kondisi yang lebih baik. Wilayah Kabupaten Pekalongan mulai tahun 1994 berubah struktur ekonominya dari sektor Agraris menjadi sektor Industri. Hal ini ditandai dengan sumbangan sektor industri yang semakin dominan
mewarnai
perkembangan
perekonomian
di
Kabupaten
Pekalongan. Disamping Sektor industri yang semakin berkembang, hal ini tentunya tidak lepas oleh makin bermunculnya sektor perdagangan besar dan eceran, pengusaha toko, pengusaha hotel/losmen,restoran, warung makan dan lain-lain, serta dengan adanya perkembangan perekonomian kita dapat merangsang dan menarik investor untuk menanamkan modalnya diberbagai sektor yang terbuka. Untuk makin menumbuhkan minat investor, maka perlu adanya langkah perumusan kebijakan dan reformasi dibidang hukum dan perundang-undangan yang berkaitan dengan investasi dan penyempurnaan lembaga yang menangani investasi sehinga diperoleh kejelasan serta kesederhanaan dalam proses investsi. Sektor Industri merupakan sektor riil yang dapat memacu secara nyata pada bidang ekonomi, dimana sektor industri merupakan kegiatan yang nyata yaitu bahwa industri dalah suatu kegiatan yang mengolah bahan mentah/baku atau bahan setengah jadi untuk diolah menjadi barang jadi, yang memberikan nilai tambah yang nyata.
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Tahun 2009
668
Secara Umum Permasalahan bidang Industri adalah rendahnya kemampuan
menejemen,
mutu
dan
desain
serta
ketinggalan
kemampuan teknologi dlam memanfatkan pelauang yang ada.
6.2. Kebijakan Program Kebijakan pembangunan urusan industri diarahkan pada : a. Peningkatan Utilitas kapasitas produksi b. Pengembangan industri yang mempunyai keunggulan kompetitif dan komparatif, serta c. Pemberdayaan Industri kecil dan menengah.
6.3. Program Pembangunan a. Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri b. Program Peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi
6.4. Realisasi Belanja Langsung a. Program Peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi Dinas Koperasi, UMKM, Industri dan Perdagangan 1)
Penguatan kemampuan Industri berbasis Teknologi Anggaran
: Rp.30.000.000,-
Realisasi Anggaran
: Rp.29.850.000,- (99,50%)
Realisasi Fisik
: 100%
Keluaran (output)
: Meningkatnya
mutu
produk
wajik
kletik Hasil (outcome)
: Terciptanya
peningkatan
volume
produksi dan penjualan
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Tahun 2009
669
b. Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri Dinas Koperasi, UMKM, Industri dan Perdagangan 1)
Pembinaan Kemampuan Teknologi Industri Anggaran
: Rp.100.000.000,-
Realisasi Anggaran
: Rp.96.290.000,- (96,29%)
Realisasi Fisik
: 100%
Keluaran (output)
: Meningkatkan ketrampilan para Perajin dan kualitas produk
Hasil (outcome)
: Terciptanya
desain
produk
yang
Berkualitas 2)
Sosialisasi Bidang Industri dan Perdagangan Industri Hasil Tembakau Anggaran
: Rp.95.000.000,-
Realisasi Anggaran
: Rp.94.510.000,- (99,48%)
Realisasi Fisik
: 100%
Keluaran (output)
: Meningkatnya Kesadaran
pemahaman pelaku
usaha
dan dan
masyarakat tentang regulasi cukai dan rokok ilegal Hasil (outcome) 3)
: Menurunnya peredaran rokok ilegal
Perluasan Penerapan Standar Produksi Industri Manufacture Anggaran
: Rp.95.000.000,-
Realisasi Anggaran
: Rp.94.510.000,- (99,48%)
Realisasi Fisik
: 100%
Keluaran (output)
: Perlindungan HAKI di kampung batik
Hasil (outcome)
: Sertifikasi HAKI
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Tahun 2009
670
6.5. Permasalahan. a. Belum optimalnya industri dagang kecil menengah menggunakan bahan baku berbasis pada potensi unggulan daerah b. Kualitas SDM industri masih terbatas c. Persaingan yang makin kompetitif, sebagai akibat globalisasi d. Banyaknya produk IKM yang belum berorientasi pasar, dan kegiatan produksinya belum mengarah pada spesialisasi produk e. Keterkaitan antara industri hilir dan hulu belum terbangun secara optimal f. Belum
optimalnya
penggunaan
teknologi
tepat
guna
dalam
pengembangan industri
6.6. Upaya Pemecahan Masalah a. Memperkuat struktur industri b. Mengembangkan sistem ekonomi kerakyatan yang bertumpu pada mekanisme pasar yang didukung oleh pembangunan industri dan perdagangan, peningkatan pemanfaatan dan penggunaan teknologi c. Pengembangan SDM perindustrian dan perdagangan secara intensif melalui transformasi ketrampilan dan teknologi d. Pengembangan jaringan produksi, distribusi dan sistem informai pasar dalam dan luar negeri e. Memanfaatkan
dan
menciptakan
keunggulan
kompetitif
dalam
menghadapi persaingan global
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Tahun 2009
671
7. Ketransmigrasian 7.1. Kondisi Umum Pembangunan
di
urusan
transmigrasi
ditujukan
untuk
memperluas kesempatan kerja bagi petani yang tidak mempunyai tanah
atau
tanahnya
amat
sempit
di
daerah-daerah
padat
penduduk. Usaha ini dikaitkan dengan usaha perluasan areal pertanian, baik tanaman pangan maupun tanaman untuk ekspor. Di samping itu, secara tidak langsung, kegiatan transmigrasi turut pula membuka dan memperluas kesempatan kerja di bidangbidang lain seperti konstruksi dan sebagainya. Dengan cara demikian usaha pembangunan di bidang transmigrasi merupakan pendorong ke arah terciptanya pusat-pusat pengembangan di daerah-daerah yang tipis penduduk dan langka tenaga kerja. Sejalan dengan usaha di atas, transmigrasi sekaligus diharapkan menjadi wahana guna memperkokoh ketahanan dan keamanan nasional serta mempercepat proses pembinaan kesatuan bangsa. Dengan semakin meningkatnya serta meluasnya kegiatan pembangunan di daerah-daerah, maka perpindahan penduduk dan tenaga kerja secara spontan akan menjadi lebih terangsang, yang pada gilirannya akan mempercepat laju pembangunan di daerahdaerah.
7.2. Kebijakan Program Kebijakan pembangunan bidang ketransmigrasian di Kabupaten Pekalongan
diarahkan
untuk
meningkatkan
kualitas
program
transmigrasi.
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Tahun 2009
672
7.3. Program Pembangunan a. Program pengembangan wilayah transmigrasi b. Program transmigrasi lokal 7.4. Realisasi Belanja Langsung a. Program Pengembangan Wilayah Transmigrasi Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi 1)
Peningkatan Kerjasama antar Wilayah, antar Pelaku dan antar Sektor dalam Rangka Pengembangan Kawasan Transmigrasi Anggaran
:
Rp.100.000.000,-
Realisasi Keuangan
:
Rp.100.000.000,- (100%)
Realisasi Fisik
:
100%
Keluaran (Output)
:
Terlaksananya
kerjasama
antar
wilayah Hasil (Outcome)
:
Lancarnya
kerjasama
antar
wilayah 2)
Penyediaan dan Pengelolaan Prasarana dan Sarana Sosial Ekonomi di Kawasan Transmigrasi
3)
Anggaran
:
Rp.120.000.000,-
Realisasi Keuangan
:
Rp.119.600.000,- (99,67%)
Realisasi Fisik
:
100%
Keluaran (Output)
:
Terlaksananya pemberian bantuan
Hasil (Outcome)
:
Lancarnya pemberian bantuan
Pengerahan
dan
Fasilitas
Perpindahan
serta
Penempatan
Transmigrasi untuk Memenuhi Kebutuhan SDM Anggaran
:
Rp.44.700.000,-
Realisasi Keuangan
:
Rp.44.700.000,- (100%)
Realisasi Fisik
:
100%
Keluaran (Output)
:
Terpenuhinya
fasilitas
penempatan transmigrasi
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Tahun 2009
673
Hasil (Outcome)
:
Calon
transmigran
menempati
lokasi penempatan b. Program Transmigrasi Lokal Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi 1)
Penyuluhan Transmigrasi Lokal Anggaran
:
Rp.25.000.000,-
Realisasi Keuangan
:
Rp.25.000.000,- (100%)
Realisasi Fisik
:
100%
Keluaran (Output)
:
Tersebarnya informasi program transmigrasi
Hasil (Outcome)
:
Meningkatnya minat masyarakat bertransmigrasi
7.5. Permasalahan. a. Penyelenggaraan transmigrasi merupakan kegiatan yang bersifat multi sektoral. Oleh karena itu pengelolaan usaha transmigrasi menghendaki adanya kerjasama antar-sektoral yang berdisiplin tunggal dan terpadu. b. Masih
kurangnya
informasi
masyarakat
tentang
program
transmigrasi.
7.6. Upaya Pemecahan Masalah a. Perlu upaya koordinasi antar listas sektor, baik di tingkat kabupaten, provinsi maupun pusat. b. Sosialisasi program transmigrasi pada masyarakat.
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Tahun 2009
674