ATTITUDES OF KLIMAKTERIUM’S WOMEN IN DEALING MENOPAUSE PERIOD AT JIMUS VILLAGE POLANHARJO DISTRICT KLATEN REGENCY
Emi Apriyanti1, Sumantri2, Arum Sekar Tanjung3
ABSTRACT Background : Menopause is a normal phase in the life of women. Arise of problems experienced by klimakterium’s women, causing many kind of responses and different judgments of the individual because of different knowledge of the individual so that the result attitude was different. At Jimus village there are 5 of 10 mothers have a negative attitude in the deal of menopause, some women are resigned or ignore the complaint their experienced. Objective : To determine the attitudes of klimakterium’s women of dealing menopause period at Jimus Village Polanharjo District Klaten Regency. Method : The research is descriptive research with quantitative descriptive research design. The approach used is a cross sectional. Sample was take by quota sampling technic that use 56 respondents. Data was collect by using a questionnaire that are closing form. The results are presented in frequency distribution table. Result : Attitudes of klimakterium’s women in the deal of irregular menstrual disorders was positive with a value of 1168 (more than median), in the deal of hot flushes that occur at night was positive with a value of 1230 (more than median), and in the deal sweat a lot during the night day was positive with a value of 1485 (more than median). Conclusion : The attitude of klimakterium’s women of dealing menopause at Jimus Village Polanharjo District Klaten Regency is positive. Tip : If klimakterium’s women have complaints that form an irregular menstrual disorders, hot flushes that occur at night, and sweat a lot at night, consult or check your self to midwife at the health center, BPM, PKD, or when activities posyandu elderly.
Keywords : Attitude of klimakterium’s women, dealing menopause
___________________________________________________________________________ Student D III Midwifery Studies Program STIKES Duta Gama Klaten 2 Stikes Duta Gama Klaten’s Lecturer 3 Stikes Duta Gama Klaten’s Lecturer 1
Jurnal Ilmu Kesehatan, Vol. IV, No. 2, Desember 2012
ditimbulkannya
PENDAHULUAN Seseorang disebut menopause jika tidak lagi menstruasi selama setahun. Hal ini umumnya terjadi ketika perempuan memasuki usia 48-52 tahun. Masa tersebut merupakan tahap akhir proses biologi yang dialami wanita berupa penurunan produksi hormone estrogen dari indung telur karena ovarium sudah tua. Akibatnya, wanita tidak mengalami menstruasi dan banyak keluhan seperti jantung berdebar-debar, berkeringat banyak, vagina terasa panas dan tulang keropos (Pribakti, 2010). Menurut Fillingim, et all.,1996, Soewarto, (1999) dalam Devy (2008) disebutkan bahwa meskipun menopause merupakan salah satu fase normal dalam kehidupan perempuan tetapi akan terjadi perubahan fisiologi yang antara lain berupa keluhan di bidang vasomotor, urogenital, keluhan somatik dan psikis. Pengetahuan menopause
akan
lebih
tentang
membantu
wanita
klimakterium untuk dapat menyiapkan diri dan dapat bersikap serta bertindak tepat dalam melakukan pencegahan terjadinya gangguan-gangguan
yang
muncul
menyertai masa menopause. Timbulnya masalah
yang
klimakterium,
dialami
oleh
menimbulkan
wanita berbagai
tanggapan dan penilaian yang berbeda-beda pada
masing-masing
individu
karena
adanya perbedaan pengetahuan dari diri individu
sehingga
sikap
yang
pun berbeda
(Indriani,
2007). Sindrom pre menopause dialami oleh banyak wanita hampir di seluruh dunia, sekitar 70-80% wanita Eropa, 60% di Amerika, 57% di Malaysia, 18% di Cina, dan
10%
di
Jepang
dan
Indonesia
(Proverawati, 2010). Di Asia terutama Indonesia, gejala ini tidak umum, lebih menonjol kemunduran keinginan seksual sehingga
menimbulkan
keluhan
dari
suaminya. Masyarakat di daerah pedesaan yang penuh dengan kesibukan setelah senja atau malam dengan sendirinya sudah tertidur,
sehingga
tidak
sempat
memperhatikan diri tentang keluhannya berkaitan dengan masalah klimakterium dan menopausenya (Manuaba, 2008). Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti di desa Jimus Polanharjo Klaten, terdapat 224 orang ibu yang berusia 40-49 tahun yang berpotensi mengalami
menopause.
Dengan
menggunakan teknik intervieuw ditemukan 5 dari 10 orang ibu mempunyai sikap negatif dalam menghadapi menopause, yaitu
beberapa
ibu
pasrah
atau
mengabaikan keluhan yang dialaminya. Seorang ibu klimakterium juga pernah datang
ke
menanyakan
rumah gangguan
peneliti
untuk
haid
yang
dialaminya, ibu takut jika mengalami kelainan pada rahimnya. Ibu lain yang ditemui peneliti juga bertanya kepada peneliti sebab dari haid yang tidak teratur
Jurnal Ilmu Kesehatan, Vol. IV, No. 2, Desember 2012
dan perlukah periksa. Dari uraian diatas,
Uji validitas dengan menggunakan rumus
maka peneliti tertarik untuk mengadakan
pearson product moment dan uji reliabilitas
penelitian
dengan rumus Spearman-Brown.
tentang
sikap
wanita
klimakterium dalam menghadapi masa
Analisis data yang digunakan dalam
menopause di desa Jimus Polanharjo
penelitian ini adalah analisis deskriptif
Klaten.
dengan
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui sikap wanita klimakterium dalam menghadapi masa menopause di Desa
Jimus
Kecamatan
Polanharjo
Kabupaten Klaten.
METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif
yang
menggambarkan
masa menopause di Desa Jimus Polanharjo Klaten. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Jimus Kecamatan Polanharjo Kabupaten Klaten pada bulan Juni 2012 – bulan Juli 2012. Populasi dalam penelitian ini adalah klimakterium
di
desa
Jimus
Polanharjo Klaten tahun 2012 sebanyak 224 orang ibu. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah quota sampling dengan pengalokasian sampel sebesar 25% atau 56 sampel. Instrument
penelitian
rumus
sebagai
berikut : P =
x n1 x n0
x 100%
Keterangan : P : hasil prosentase yang ingin dicapai x : jumlah total nilai seluruh responden n1 : jumlah nilai maksimal yang dicapai responden n0 : jumlah responden
sikap
wanita klimakterium dalam menghadapi
wanita
menggunakan
yang
digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner dalam bentuk angket tertutup dengan alternatif jawaban sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS). Dengan penilaian
HASIL PENELITIAN 1. Karakteristik Responden berdasarkan Pendidikan, Pekerjaan, dan Umur Tabel 1 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan, Pekerjaan dan Umur No Karakteristik Frekuensi % 1 Pendidikan a. Pendidikan 23 41,07 dasar b. Pendidikan 26 46,43 menengah c. Pendidikan 7 12,50 tinggi 2 Pekerjaan a. Tidak kerja 31 55,36 b. Buruh 19 33,93 c. Pegawai 2 3,57 Swasta d. Wiraswasta 1 1,79 e. PNS 3 5,36 3 Umur a. 40 – 44 tahun 24 42,86 b. 45 – 49 tahun 32 57,14 n : 56; Sumber : Data Primer Tahun 2012
rentang skor 1 – 4 terdiri dari 28 item soal. Jurnal Ilmu Kesehatan, Vol. IV, No. 2, Desember 2012
Hasil bahwa
penelitian
sebagian
menunjukkan
besar
responden
berpendidikan menengah dengan jumlah responden
sebanyak
26
responden
(46,43%). Tetapi masih ada responden yang berpendidikan dasar sebanyak 23 responden (41,07%),
dan
berpendidikan
tinggi
sebanyak 7 responden (12,50%). Pekerjaan yang dimiliki responden sebagian
besar
adalah
tidak
bekerja
berjumlah 31 responden (55,36%), bekerja sebagai buruh sebanyak 19 responden (33,93%), bekerja sebagai PNS sebanyak 3 responden
(5,36%),
sebagai
Pegawai
Swasta sebanyak 2 responden (3,57%), dan bekerja
sebagai
Wiraswasta
1
orang
Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat bahwa sikap wanita klimakterium dalam menghadapi gangguan haid tidak teratur adalah positif, karena nilai yang diperoleh sebesar 65,18% atau lebih dari median (1168 > 896). Sikap wanita klimakterium
(1,79%). Sebagian besar responden memiliki umur 45 – 49 tahun sebanyak 32 responden (57,14%) dan umur 40 – 44 tahun sebanyak
Wanita
Klimakterium
dalam
menghadapi
hot
flushes yang timbul pada malam hari adalah positif, karena nilai yang diperoleh sebesar 61,01% atau lebih dari median (1230 > 1008). Sikap wanita klimakterium dalam
24 responden (42,86%). 2. Sikap
yang timbul pada malam hari 3. Keringat 184 813 378 110 1485 Sikap banyak (60,27) positif pada malam hari Ket : 1) Skor max : 1792; Median : 896; 2) Skor max : 2016; Median :1008; 3) Skor max : 2464; Median : 1232
dalam
Menghadapi Gangguan Haid Tidak Teratur, Hot Flushes, dan Keringat
menghadapi keringat banyak pada malam hari adalah positif, karena nilai yang diperoleh sebesar 60,27% atau lebih dari median (1485 > 1232).
Banyak Tabel 2 Sikap Wanita Klimakterium dalam Menghadapi Gangguan Haid Tidak Teratur, Hot Flushes dan Keringat Banyak Sikap Jawaban Wanita SS S TS STS Jumlah Kate Klimakteriu (%) gori m 1. Ganggua 164 669 302 33 1168 Sikap n haid (65,18) positif tidak teratur 2. Hot 188 648 306 88 1230 Sikap flushes (61,01) Positif
3. Sikap
Wanita
Klimakterium
dalam
Menghadapi Masa Menopause di Desa Jimus
Kecamatan
Polanharjo
Kabupaten Klaten Tabel 3 Sikap Wanita Klimakterium dalam Menghadapi Masa Menopause di Desa Jimus Kecamatan Polanharjo Kabupaten Klaten Sikap Wanita Skor Jumlah Kategori Klimakterium Skor dalam Menghadapi (%) Masa Menopause 1. Sangat Setuju 536 3883 Sikap
Jurnal Ilmu Kesehatan, Vol. IV, No. 2, Desember 2012
Positif 2. Setuju 2130 (61,91) 3. Tidak Setuju 986 4. Sangat Tidak 231 Setuju n = 56; skor max : 6272; median : 3136; Sumber : Data Primer Tahun 2012
Berdasarkan
tabel
1
mayoritas
responden tidak bekerja atau sebagai ibu rumah tangga sebanyak 31 responden (55,36%) dari 56 responden. Ibu yang tidak bekerja cenderung mempunyai kesempatan
Berdasarkan hasil penelitian dapat
lebih besar untuk mencari informasi tentang
dilihat bahwa sikap wanita klimakterium
menopause melalui media massa baik
dalam menghadapi masa menopause di
media cetak maupun media elektronik
Desa
daripada
Jimus
Kecamatan
Polanharjo
ibu
yang
disibukkan
oleh
Kabupaten Klaten adalah positif. Hasil ini
pekerjaannya. Sehingga dari informasi yang
dapat diperoleh karena nilai total jawaban
diperoleh dapat
yang diperoleh sebesar 61,91% atau lebih
positif maupun negatif. Hasil penelitian ini
dari median (3883 > 3136).
diperkuat juga oleh Azwar (2010) bahwa
membentuk sikap, baik
pesan-pesan sugestif yang dibawa oleh PEMBAHASAN Berdasarkan
informasi media massa, apabila cukup kuat, hasil
penelitian
mayoritas pendidikan responden adalah pendidikan
menengah
sebanyak
26
responden (46,43%) dari 56 responden. Pendidikan memberikan pengaruh terhadap pembentukan pendidikan
sikap yang
seseorang, lebih
dengan
tinggi
akan
meningkatkan sikap wanita klimakterium menjadi lebih baik. Hasil penelitian ini didukung oleh pendapat Azwar (2010) bahwa lembaga pendidikan sebagai suatu sistem
mempunyai
pengaruh
dalam
pembentukan sikap dikarenakan lembaga pendidikan meletakkan dasar pengertian dan konsep moral dalam diri individu. Sehingga
pendidikan
seseorang
berpengaruh besar terhadap sikap yang diambil oleh wanita klimakterium dalam menghadapi masa menopause.
akan memberi dasar afektif dalam menilai sesuatu hal sehingga terbentuklah arah sikap tertentu. Selain itu, Ibu yang tidak bekerja juga mempunyai waktu luang yang cukup banyak untuk mencari tahu tentang menopause dengan menanyakan kepada orang yang lebih tahu, misalnya tenaga kesehatan maupun orang lain yang sudah berpengalaman
dalam
menghadapi
menopause. Sehingga dari pengalaman yang
didapat
dari
orang
lain
akan
mempengaruhi pembentukan sikap ibu. Hasil penelitian ini didukung oleh pendapat Azwar (2010) bahwa orang lain di sekitar kita
merupakan
salah
satu
diantara
komponen sosial yang ikut mempengaruhi sikap. Berdasarkan
tabel
1
mayoritas
responden berumur 45 – 49 tahun sebanyak 32 responden (57,14%) dari 56 responden. Jurnal Ilmu Kesehatan, Vol. IV, No. 2, Desember 2012
Dalam umur tersebut wanita berangsur-
bahwa ibu sudah cukup mengerti jika haid
angsur mengalami penurunan kesuburan
tidak teratur adalah hal yang normal. Hasil
karena berkurangnya hormone estrogen
penelitian ini didukung oleh pendapat
yang
Proverawati (2010) bahwa pada masa pre
dimulai
Berkurangnya
sekitar hormone
umur estrogen
40-an. akan
menopause
atau
masa
menjelang
menimbulkan berbagi keluhan pada wanita
menopause terjadi ketidakteraturan siklus
yang berada dalam masa klimakterium.
haid, haid menjadi lebih sedikit atau
Pratiwi (2011) juga berpendapat bahwa
siklusnya menjadi lebih panjang, lebih
berkurangnya hormone estrogen membawa
pendek atau tidak beraturan sama sekali.
bermacam resiko kesehatan dan secara
Berdasarkan analisa data pada tabel
serius dapat mempengaruhi kualitas hidup
2
wanita. Sedangkan pendapat dari Manuaba
menghadapi hot flushes yang timbul pada
(2009), gejala defisiensi hormone estrogen
malam hari adalah positif. Sebagian ibu
secara
masih
psikologis
membuat
wanita
sikap
wanita
klimakterium
mempunyai
sikap
dalam
negatif
klimakterium takut tua, tidak menarik dan
dikarenakan ibu belum tahu yang dimaksud
sukar
dapat
dengan hot flushes disebabkan ibu kurang
mempengaruhi sikap wanita klimakterium
mendapat informasi dan ibu menganggap
dalam menghadapi menopause yang berasal
rasa panas yang timbul disebabkan oleh
dari pengalaman pribadi wanita tersebut.
aktifitas yang dilakukan pada siang hari.
Azwar (2010) juga berpendapat bahwa
Penyebab rasa panas masih belum diketahui
yang telah dan sedang kita alami akan ikut
dengan pasti, namun mungkin disebabkan
membentuk
mempengaruhi
oleh labilnya pusat termoregulator tubuh di
penghayatan terhadap stimulus sosial dan
hipotalamus yang diinduksi oleh penurunan
tanggapan akan menjadi salah satu dasar
kadar
terbentuknya
(Proverawati, 2010).
tidur.
Gejala
dan
sikap.
tersebut
Untuk
dapat
mempunyai tanggapan dan penghayatan harus
mempunyai
pengalaman
yang
berkaitan dengan objek psikologis.
sikap
wanita
klimakterium
dan
progesterone
Berdasarkan analisa data pada tabel 2
sikap
wanita
klimakterium
dalam
menghadapi keringat banyak pada malam
Berdasarkan analisa data pada tabel 2
estrogen
hari adalah positif. Ibu sebagian besar
dalam
cenderung lebih bersikap positif karena
menghadapi gangguan haid tidak teratur
keringat banyak hanya dirasakan beberapa
adalah positif. Ibu menganggap haid tidak
menit saja, tetapi sebagian ibu juga merasa
teratur adalah hal yang wajar dialami oleh
terganggu
wanita menjelang menopause dan dari
timbulnya rasa panas pada muka, leher dan
informasi yang diperoleh menunjukkan
dada. Hasil penelitian ini didukung oleh
karena
bersamaan
dengan
Jurnal Ilmu Kesehatan, Vol. IV, No. 2, Desember 2012
pendapat dari Proverawati (2010) bahwa keringat banyak dan gemetaran juga dapat terjadi selama 30 detik sampai dengan 5 menit. Gejala ini ternyata sangat mirip dengan gejala klinis penyakit jantung koroner pada wanita (Proverawati, 2010). Sehingga
perlu
mengalami mendeteksi
bagi
gejala lebih
wanita tersebut
dini
yang
yang untuk sedang
dialaminya. Berdasarkan hasil analisa data pada tabel 3 sikap wanita klimaterium dalam menghadapi masa menopause di Desa Jimus Kecamatan Polanharjo Kabupaten Klaten adalah positif. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Hapsari (2011), sebagian besar pengetahuan ibu tentang menopause di Desa Sumberejo adalah cukup baik. Sikap wanita klimakterium dalam
menghadapi
menopause
baik
bersikap positif maupun negatif dipengaruhi oleh
pengetahuan
menopause.
Menurut
wanita Indriani
tentang (2007)
disebutkan bahwa sebaiknya setiap wanita mencari tahu seluk beluk menopause sejak masih muda. Pengetahuan lebih tentang menopause akan membantu kita untuk dapat menyiapkan diri dan dapat bersikap serta bertindak tepat dalam melakukan pencegahan terjadinya gangguan-gangguan yang muncul menyertai masa menopause.
KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil
beberapa
kesimpulan
sebagai
berikut : 1. Karakteristik wanita klimakterium di Desa
Jimus
Kecamatan
Polanharjo
Kabupaten
Klaten
mayoritas
berpendidikan
menengah
sebanyak
46,43%, pekerjaan mayoritas wanita klimakterium tidak bekerja sebanyak 55,36% dan mayoritas umur wanita klimakterium berumur 45 – 49 tahun sebanyak 57,14%. 2. Sikap
wanita
klimakterium
dalam
menghadapi gangguan haid tidak teratur di Desa Jimus Kecamatan Polanharjo Kabupaten Klaten adalah positif. 3. Sikap
wanita
klimakterium
dalam
menghadapi hot flushes yang muncul pada
malam hari di Desa
Kecamatan
Polanharjo
Jimus
Kabupaten
Klaten adalah positif. 4. Sikap
wanita
menghadapi
klimakterium
keringat
banyak
dalam pada
malam hari di Desa Jimus Kecamatan Polanharjo Kabupaten Klaten adalah positif. 5. Sikap
wanita
klimakterium
dalam
menghadapi masa menopause di Desa Jimus
Kecamatan
Polanharjo
Kabupaten Klaten adalah positif.
Jurnal Ilmu Kesehatan, Vol. IV, No. 2, Desember 2012
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Edisi Revisi VI. Rineka Cipta: Jakarta. . 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Edisi Revisi 2010. Rineka Cipta: Jakarta. Azwar, S. 2011. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Edisi ke 2. Pustaka Pelajar: Yogyakarta. Badan Pusat Statistik Kabupaten Klaten. Penduduk Kabupaten Klaten Hasil Registrasi Penduduk Tahun 2010. BPS Kabupaten Klaten. . Klaten dalam Angka Tahun 2011. BPS Kabupaten Klaten. Brown, P., Spencer, R. F. 2006. Menopause. Erlangga: Yogyakarta. Devy, Shrimarti R., Sulistyowati, M., Soedirham, O., 2008. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perempuan dalam Menghadapi Menopause. J. Penelit. Med. Eksakta. 7. 70-82. http://journal.unair.ac.id/form_download.php . Diakses tanggal 01 Mei 2012 jam 08.12 WIB. Hapsari, Yuti. 2011. Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Pre Menopause tentang Menopause di Desa Sumberejo Klaten Selatan Klaten. KTI. D III Kebidanan. Stikes Duta Gama. Klaten. Hidayat, A.A. 2011. Metode Penelitian Kebidanan & Teknik Analisa Data. Salemba Medika: Jakarta. Ikatan
Peneliti Kependudukan dan Keluarga Berencana Indonesia. 2011. Profil Kependudukan Jawa Tengah Berdasarkan Hasil SP 2010. IPKKBI: Jakarta. http://ipkkbi.blogspot.com/2011/10/profil-kependudukan-jawa-tengah.html . Diakses tanggal 25 Mei 2012 jam 14.30 WIB.
Indriani, Nur. 2007. Perbedaan Sikap Wanita dalam Menghadapi Masa Klimakterium Dilihat dari Pengetahuan tentang Menopause di Desa Kampung Islam Kusamba Kecamatan Dawan Kabupaten Klungkung Bali. Skripsi. Fakultas Psikologi. Universitas Islam Negeri (UIN). Malang. http://lib.uin-malang.ac.id. Diakses tanggal 01 Mei 2012 jam 08.20 WIB. Kementrian Kesehatan RI. 2011. Profil Kesehatan Indonesia 2010. Kemenkes RI: Jakarta. Manuaba, I.B.G., dkk. 2008. Gawat-Darurat Obstetri-Ginekologi & Obstetri-Ginekologi Sosial untuk Profesi Bidan. EGC: Jakarta. . 2009. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. EGC: Jakarta. Mardihastuti, Yuli. 2011. Hubungan antara Pengetahuan dengan Sikap pada Ibu dalam Menghadapi Masa Klimakterium di RW 1 Dusun Koripan Desa Koripan Kecamatan Matesih Kabupaten Karanganyar. KTI. D III Kebidanan. Stikes Duta Gama. Klaten. Jurnal Ilmu Kesehatan, Vol. IV, No. 2, Desember 2012
Notoatmodjo, S. 2010. Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi Edisi Revisi 2010. Rineka Cipta: Jakarta. . 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta: Jakarta. Pratiwi, Nanda. 2011. Buku Pintar Kesehatan Wanita. Imperium: Yogyakarta. Pribakti B. 2010. Tips dan Trik Merawat Organ Intim Panduan Praktis Kesehatan Reproduksi Wanita. Sagung Seto: Jakarta. Proverawati, Atikah. 2010. Menopause dan Sindrome Premenopause. Nuha Medika: Yogyakarta. Purwoastuti, Endang. 2008. Menopause, Siapa Takut?. Kanisius: Yogyakarta. Rismalinda, dkk. 2010. Kesehatan Reproduksi Wanita. Trans Info Media: Jakarta. Sugiyono. 2010. Statistik untuk Penelitian. Alfa Beta: Bandung. Tulchotimah, Latifah. 2008. Tingkat Pengetahuan Wanita tentang Klimakterium di Desa Kahuman Kecamatan Polanharjo Kabupaten Klaten. KTI. D III Kebidanan. Stikes Duta Gama. Klaten. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Wiknjosastro, Hanifa. 2005. Ilmu Kandungan. Edisi Kedua Cetakan Keempat. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo: Jakarta.
Jurnal Ilmu Kesehatan, Vol. IV, No. 2, Desember 2012