Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF DALAM MENGENAL KONSEP BENTUK, UKURAN, WARNA DAN POLA MELALUI PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PADA ANAK KELOMPOK B PAUD AL FIRDAUS BLIMBING GURAH KEDIRI
ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PG-PAUD FKIP UN PGRI Kediri
OLEH : MAR ATU SOLIKAH NPM : 12.1.01.11.0531
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2016
MAR ATU SOLIKAH | 12.1.01.11.0531 FKIP – PG PAUD
simki.unpkediri.ac.id || 1||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF DALAM MENGENAL KONSEP BENTUK, UKURAN, WARNA DAN POLA MELALUI PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PADA ANAK KELOMPOK B PAUD AL FIRDAUS BLIMBING GURAH KEDIRI
MAR ATU SOLIKAH 12.1.01.11.0531 FKIP / PG PAUD
[email protected] Pembimbing 1
Pembimbing 2
DEMA YULIANTO, M.Psi
ANIK LESTARININGRUM, M.Pd
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
Abstrak Mar Atu Solikah 12.1.01.11.0531 : Meningkatkan Kemampuan Kognitif Anak Dalam Mengenal Konsep Bentuk, Ukuran, Warna dan Pola Melalui Penerapan Metode Demontrasi Pada Anak Kelompok B PAUD AL FIRDAUS Blimbing Gurah Kediri, Skripsi, PG-PAUD, FKIP UNP Kediri 2016. Penelitian ini dilatar belakangi hasil pengamatan dan pengalaman peneliti bahwa perkembangan kognitif di PAUD AL FIRDAUS dalam mengenal konsep bentuk, ukuran dan warna belum sepenuhya terwujud pada anak kelompok B, hal ini disebabkan pembelajaran yang berpusat pada guru, metode guru kurang menarik, anak kurang diberi kesempatan berekspresi dan juga peran orang tua kurang optimal. Penelitian ini menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan subyek penelitian anak kelompok B dengan jumlah 32 siswa di PAUD AL FIRDAUS Blimbing. Penelitian dilaksanakan dalam tiga siklus, menggunakan teknik penilaian / teknik pegumpulan data berupa RPPM, RPPH, lembar observasi siswa dan lembar observasi guru. Kesimpulan hasil penelitian ini adalah (1) Melalui siklus tindakan pembelajaran dapat ditemukan langkah-langkah yang efektif berupa penerapan metode demontrasi untuk meningkatkan kemampuan kognitif anak kelompok B dalam mengenal konsep bentuk, ukuran, warna dan pola. (2) Melalui siklus tindakan penerapan metode demontrasi terbukti dapat meningkatkan kualitas pembelajaran anak. Berdasarkan simpulan hasil penelitian ini, direkomendasikan : (1) Sekolah hendaknya dapat mendukung keberhasilan kegiatan pembelajaran dengan menyediakan media yang dibutuhkan dalam pembelajaran, (2) Guru hendaknya lebih inovatif dan kreatif dalam pembelajaran sehingga penerapan metode demonstrasi dalam meningkatkan kemampuan kognitif dalam mengenal konsep bentuk, ukuran, warna dan pola mendapatkan hasil yang maximal. Sekolah hendaknya dapat medukung keberhasilan kegiatan pembelajaran dengan menyediakan media yang dibutuhkan dalam pembelajaran, (3)Para orang tua hendaknya dapat bekerjasama dengan guru dalam meningkatkan kemampuan kognitif anak dengan cara selalu mendampingi putra-putrinya dirumah mengerjakan tugas dari sekolah. Dan orang tua hendaknya selalu berkomunikasi dengan guru menanyakan perkembangan kognitif putra-putrinya, (4) Peneliti lain hendaknya dapat memperkenalkan metode demmontrasi dalam mengenal konsep bentuk, ukuran, warna dan pola sehingga kemampuan kognitif anak dapat berkembang optimal. Peneliti lain juga dapat melakukan inovasi pembelajaran yang lebih menarik agar anak dapat melakukan pembelajaran yang lebih menyenangkan. Kata Kunci : kognitif konsep bentuk ukuran warna dan pola, metode demontrasi.
MAR ATU SOLIKAH | 12.1.01.11.0531 FKIP – PG PAUD
simki.unpkediri.ac.id || 2||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
MAR ATU SOLIKAH | 12.1.01.11.0531 FKIP – PG PAUD
simki.unpkediri.ac.id || 3||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
MAR ATU SOLIKAH | 12.1.01.11.0531 FKIP – PG PAUD
simki.unpkediri.ac.id || 4||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
dan sains, (b) konsep bentuk, ukuran,
I. LATAR BELAKANG Berdasarkan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tenang Sistem Pendidikan
warna dan pola, (c) konsep bilangan, lambang bilangan dan huruf.
Nasional berkaitan dengan Pendidikan
Aspek perkembangan kognitif dalam
Anak Usia Dini. Tertulis pada pasal 28
mengenal konsep bentuk , ukuran dan
ayat 1 yang berbunyi “Pendidikan Anak
warna belum sepenuhnya terwujud pada
Usia Dini diselenggarakan bagi anak sejak
anak kelompok B PAUD AL FIRDAUS
lahir sampai dengan enam tahun dan
Desa
bukan
Kabupaten Kediri. Hal ini terbukti dari
merupakan
prasyarat
untuk
Blimbing
Kecamatan
Gurah
hasil observasi peneliti dari siswa B baru
mengikuti pendidikan dasar”. Beberapa aspek perkembangan anak
12 siswa yang dapat meniru pola dengan
usia dini yang perlu diasah salah satunya
berbagai benda sesuai bentuk, ukuran dan
adalah
aspek
warna dengan tepat. Dan 20 anak dapat
kognitif sangat erat hubungannya dengan
meniru pola dengan berbagai benda sesuai
intelegensi. Kognitif merupakan potensi
bentuk, ukuran, warna tetapi belum tepat.
untuk memahami sesuatu, sedangkan
Hal ini disebabkanoleh hal-hal sebagai
intelegensi merupakan perwujudan dari
berikut :
potensi berupa aktivasi. Keterkaitan antara
a.
aspek
kemampuan
kognitif
kognitif
karena
dan
kurang
diberi
kesempatan
berekspresi.
intelegensi
mencirikan seseorang dengan berbagai
Anak
b.
Metode yang digunakan guru kurang menarik.
minat terutama sekali ditujukan kepada ide-ide dan belajar. Anak usia dini dalam
c.
Pembelajaran berpusat pada guru.
mengembangkan pengetahuannya adalah
d.
Peran orang tua anak belum optimal.
belajar seraya bermain (learning by
Belum berkembangnya kemampuan
senantiasa
kognitif anak dalam mengenal konsep
dimana
bentuk, ukuran, warna dan pola pada anak
jendela pengetahuan terbuka lebar dan
kelompok B PAUD AL FIRDAUS Desa
siap mengisi hari-hari mereka disepanjang
Blimbing Kecamatan Gurah Kabupaten
rentang usia 0-8 tahun.
Kediri.
playing).
Anak
mengalami
Dalam (2010)
usia
masa
keemasan
kurikulum
dalam
dini
TK,
kognitif
Depdikbud
terdapat
tiga
II. KAJIAN PUSTAKA 1. Kemampuan Kognitif
komponen yaitu : (a) pengetahuan umum
MAR ATU SOLIKAH | 12.1.01.11.0531 FKIP – PG PAUD
simki.unpkediri.ac.id || 5||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
a. Pengertian
Kemampuan
5) Faktor minat dan bakat.
Kognitif Kognitif sering kali diartikan sebagai
kecerdasan
mengenai
mengamati
6) Faktor kebebasan
berpikir.
Kognitif adalah pengertian yang luas
4) Faktor pembentukan.
berpikir
pola.
tingkah
Anak usia taman kanak-kanak berada
laku yang mengakibatkan orang
pada tahapan pra operasional konkrit yaitu
memperoleh
atau
tahap persiapan kea rah pengorganisasian
untuk
pekerjaan untuk menciptakan sesuatu
yang
merupakan
dan
2. Konsep bentuk, ukuran, warna dan
pengetahuan
dibutuhkan
menggunakan
pengetahuan.
seperti
kognitif
balok.
Perkembangan
menunjukkan perkembangan dari cara berpikir seseorang.
menggambar
atau
menyusun
a. Pengertian konsep Konsep adalah ide abstrak yang memungkinkan kita mengelompokkan
b. Fungsi Kemampuan Kognitif Fungsi kemampuan kognitif menurut
benda-benda atau objek ke dalam
Vygotsky (dalam Yuliani, 2008:43)
contoh atau non contoh. Konsep dapat
yaitu:
menunjukkan pada pemahaman dasar,
1) Membantu memecahkan masalah.
anak mengembangkan suatu konsep
2) Memudahkan
ketika anak mampu mengklasifikasikan
dalam
melakukan
tindakan.
atau mengelompokkan
3) Memperluas kemampuan. c. Faktor-faktor
yang
benda-benda
atau dapat juga dikatakan ketika anak
mempengaruhi
dapat mengasosiasikan suatu nama dengan kelompok benda-benda.
perkembangan kognitif anak. Banyak sekali faktor yang dapat
b. Konsep bentuk
mempengaruhi perkembangan kognitif.
Menurut Eka,(2014:28) anak dalam
Menurut Yuliani (2008:1.25 – 1.27)
usia pra operasional konkrit harus
faktor-faktor
yang
mulai
perkembangan
kognitif
mempengaruhi anak
yaitu
berusaha
untuk
memahami
beberapa bentuk dasar (bentuk-bentuk
diantaranya dijelaskan sebagai berikut :
geometri) yang memiliki nama-nama
1) Faktor hereditas / keturunan
tertentu
2) Faktor lingkungan
segitiga, persegi panjang dan lain
3) Faktor kematangan.
sebagainya.
MAR ATU SOLIKAH | 12.1.01.11.0531 FKIP – PG PAUD
seperti
persegi,
lingkaran,
simki.unpkediri.ac.id || 6||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Kemampuan
mengenal
bentuk
merupakan kemampuan dasar untuk dapat membedakan bentuk-bentuk anak tersebut dalam melakukan diskriminasi
benda. 3. Metode Demonstrasi a. Pengertian Metode Demonstrasi. Menurut Yuliani, (2008:7.8) metode
secara visual yaitu : kemampuan dalam
demonstrasi
membedakan berbagai bentuk seperti
memperagakan atau mempertunjukkan
bentuk segitiga, lingkaran, segiempa
sesuatu atau proses dari suatu kejadian
atau bentuk lainnya.
atau
bentuk-bentuk benda yang ada di lingkungannya sendiri.
Guru
mendemonstrasikan
terlebih
kamus
peristiwa.
cara
dituntut
sesuatu
harus
jelas, alat peraga harus dipersiapkan
c. Konsep warna Dalam
adalah
lengkap
Bahasa
Indonesia warna adalah yang ditangkap oleh mata ketika memandang sesuatu
dahulu,
agar
mendemonstrasikan
pada
sesuatu
saat tidak
terhambat atau terganggu. Metode
demonstrasi
dapat
yang memantulkan cahaya (merah,
dipergunakan untuk memenuhi dua
kuning, hijau) corak rupa-rupa dalam
fungsi. Pertama, dapat digunakan untuk
kehidupan
memberikan
masyarakat.
Aisyah,dkk
ilustrasi
dalam
(2011:5.33) menyatakan bahwa anak
menjelaskan informasi kepada anak.
dapat mengembangkan konsep warna
Melalui metode ini kegiatan menjadi
setelah
mengenal
Konsep
lebih menarik karena mereka dapat
warna
paling
dikembangkan
melihat langsung bagaimana suatu
dengan cara mempekenalkan warna
proses berlangsung. Kedua, metode
satu
demonstrasi
persatu
bentuk.
baik
kepada
anak
dan
dapat
membantu
menawarkan beragam permainan dan
meningkatkan daya pikir anak TK
kegiatan menarik yang berhubungan
terutama daya pikir dalam peningkatan
dengan warna.
kemampuan mengenal dan mengingat.
d. Konsep ukuran Menurut ukuran
b. Faktor-faktor
Aisyah,dkk
adalah
salah
yang
(2011:5.33)
diperhatikan
satu
metode demonstrasi.
yang
dalam
harus
pelaksanaan
diperhatikan anak secara khusus dan
Agar anak dapat meniru contoh
sering kali diajarkan dalam konteks
perbuatan yang didemonstrasikan guru,
kebalikan seperti besar – kecil, panjang
ada beberapa faktor penting yang harus
– pendek, lebar – sempit dan lain-lain.
diperhatikan yaitu :
MAR ATU SOLIKAH | 12.1.01.11.0531 FKIP – PG PAUD
simki.unpkediri.ac.id || 7||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
1) Sesuatu
yang
ditunjukkan
dan
siklus I kolaborator belum dapat bekerja
diakukan guru harus dapat diamati
sama maksimal dengan peneliti. Namun
secara jelas oleh anak. Oleh karena
pada siklus II dan siklus III, kolaborator
itu sebaiknya menggunakan media
sudah dapat bekerja sama maksimal.
berukuran besar dan kegiatan harus
1. Pelaksanaan
Tindakan
dapat diulang-ulang secara berlahan-
Pembelajaran Siklus I.
lahan.
Hasil Penilaian Observasi Kemampuan
2) Penjelasan guru harus data didengar
kognitif
dalam
mengenal
konsep
dengan jelas. Intonasi suara guru
bentuk, ukuran, warna pada pola pada
hendaknya
siklus I
tepat
dan
menarik
Nilai Perkembangan Anak
sehingga anak tidak bosan. 3) Demonstrasi harus diikuti dengan kegiatan anak untuk menirukan apa yang
telah
dilakukan
ditunjukkan guru.
memperhatikan mengalami
Guru
anak-anak kesulitan
dan perlu yang dalam
menirukan apa yang dicontohkan guru. 4) Guru menunjukkan, mengerjakan dan menjelaskan apa yang sedang didemonstrasikan (showling, doing, telling). B. Deskripsi Temuan Penelitian Penelitian dilaksanakan di PAUD AL FIRDAUS Blimbing Kecamatan Gurah Kabupaten Kediri pada semester II bulan Mei 2016. Penelitian ini bertempat di kelompok B dengan jumlah siswa 32 anak didik. Kehadiran siswa pada siklus I ada 30 siswa. Siklus II ada 32 siswa dan siklus III 32 siswa. Kolaborator atau teman
No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32.
Item Observasi Chika Ardhy Arkana Askya Deta Dafin Ersa Chesya Fahreza Alfa Friza Alvin Rani Rina Zidan Satria Jaafar Syifa’ Abror Angga Azka Salwa Alissya Radit Redo Rizky Sauqi Putra Yusa Kya Amel Ilona Jumlah
Ket √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
5
√ √ √ √ 16
6
3
2. Pelaksanaan Tindakan Pembelajaran Siklus II. Hasil Penilaian Observasi Kemampuan kognitif dalam mengenal konsep bentuk, ukuran, warna pada pola pada siklus II
sejawat yaitu Miratul Fuadilah. Pada MAR ATU SOLIKAH | 12.1.01.11.0531 FKIP – PG PAUD
simki.unpkediri.ac.id || 8||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Nilai Perkembangan Anak No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32.
Item Observa si Chika Ardhy Arkana Askya Deta Dafin Ersa Chesya Fahreza Alfa Friza Alvin Rani Rina Zidan Satria Jaafar Syifa’ Abror Angga Azka Salwa Alissya Radit Redo Rizky Sauqi Putra Yusa Kya Amel Ilona Jumlah
Ket √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32.
Jaafar Syifa’ Abror Angga Azka Salwa Alissya Radit Redo Rizky Sauqi Putra Yusa Kya Amel Ilona Jumlah
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
0
2
15
√ √ √ √ 15
√ √ √
C. Pembahasan dan Pengambilan
√ √
Kesimpulan
√ √ √
1. Siklus I √
Pada pelaksanaan siklus I yaitu pada
√ √
Hari Senin tanggal 9 Mei 2016,
√ √ √
diperoleh prosentase ketuntasan belajar
√ √
siswa yaitu 55,8
√ √ √ 4
6
%. Karena standar
ketuntasan belajar 75 %, maka siklus I
16
√ 6
perlu dilakukan perencanaan ke siklus II sebagai langkah perbaikan.
3.
Pelaksanaan Tindakan Pembelajaran Siklus III. Hasil Penilaian Observasi Kemampuan
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16.
Pada pelaksanaan siklus II yaitu
kognitif dalam mengenal konsep bentuk,
pada Hari Kamis tanggal 19 Mei 2016,
ukuran, warna pada pola pada siklus III
diperoleh prosentase ketuntasan belajar
Nilai Perkembangan Anak No
2. Siklus II
Item Observa si Chika Ardhy Arkana Askya Deta Dafin Ersa Chesya Fahreza Alfa Friza Alvin Rani Rina Zidan Satria
siswa yaitu 68,75 %. Karena standar Ket
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
ketuntasan belajar 75 %, maka siklus I perlu dilakukan perencanaan ke siklus III sebagai langkah perbaikan. 3. Siklus III Pada pelaksanaan siklus III yaitu pada Hari Rabu tanggal 25 Mei 2016,
√
diperoleh prosentase ketuntasan belajar
√
siswa yaitu 85,1 %. Karena standar
√ √ √
MAR ATU SOLIKAH | 12.1.01.11.0531 FKIP – PG PAUD
simki.unpkediri.ac.id || 9||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
ketuntasan belajar 75 %, maka siklus
Depdiknas.2003. Undang-Undang Sistem
III ini dinyatakan berhasil dan tidak
Pendidikan Nasional (UURI). Jakarta :
perlu dilakukan perencanaan perbaikan
Departemen Pendidikan Nasional.
pada siklus selanjutnya.
Eka Ariyani. 2014. Penerapan Metode
Rekapitulasi Tindakan siklus I sampai dengan tindakan siklus III anak kelompok B PAUD AL FIRDAUS Blimbing Gurah Kediri
Proyek
Nilai Perkembangan Anak Didik
Prosentase Ketuntasan Belajar
Siklus
1
I
5
16
6
3
2
II
4
6
16
6
68,75 %
3
III
0
2
15
15
85,5 %
Mengembangkan
Kognitif Anak Kelompok B2. Bengkulu : Universitas Bengkulu. Lilis
No
untuk
Suryani.
2011.
Pengembangan
Metode
Perilaku
dan
Kemampuan Dasar Anak Usia Dini.
55,8 %
Jakarta : Universitas Terbuka. Siti Aisyah dkk. 2011. Perkembangan dan Konsep Dasar Pengembangan Anak
Rekapitulasi Kemampuan Kognitif Tindakan siklus I sampai dengan tindakan siklus III anak kelompok B PAUD AL FIRDAUS Blimbing Gurah Kediri
Usia
Dini.
Jakarta
:
Universitas
Terbuka. Siti Mahmudah. 2015. Meningkatkan Kemampuan
Kognitif
pada
pembelajaran sains melalui pembuatan jamu pada anak kelompok A. Kediri : Universitas Nusatara PGRI. Sri Sukarni. 2015. Upaya Meningkatkan Kemampuan Kogitif melalui permainan Balok Susun. Surakarta : Universitas Muhammadiyah. Yuliani
Nurani.
Pengembangan
2008. Kognitif.
Metode Jakarta
:
Universitas Terbuka.
D. DAFTAR PUSTAKA Acuan Menu Pembelajaran Pada AUD.
Yuliani
Nurani.2009.
Konsep
Dasar
2010. Menu Pembelajaran Generik.
Pendidikan Anak Usia DIni. Jakarta : PT
Jakarta : Depdiknas
Indeks.
Arikunto,
Suharsimi.2002.
Metode
Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.
MAR ATU SOLIKAH | 12.1.01.11.0531 FKIP – PG PAUD
simki.unpkediri.ac.id || 10||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
MAR ATU SOLIKAH | 12.1.01.11.0531 FKIP – PG PAUD
simki.unpkediri.ac.id || 11||