ANALISIS STRATEGI BISNIS DALAM MENINGKATKAN DAYA SAING PADA PT. CITRA VAN TITIPAN KILAT (TIKI)
SKRIPSI
Oleh Muhammad Danny – 1301061126 Email :
[email protected] Dosen Pembimbing Cecep Hidayat, Drs., M.Si
Universitas Bina Nusantara Jakarta 2013
UNIVERSITAS BINA NUSANTARA School of Business and Management Jurusan Manajemen Skripsi Sarjana Ekonomi Semester Ganjil tahun 2012/2013 ANALISIS STRATEGI BISNIS DALAM MENINGKATKAN DAYA SAING PADA PT. CITRA VAN TITIPAN KILAT (TIKI) Muhammad Danny - 1301061126
Abstrak PT Citra Van Titipan Kilat adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa pengiriman barang. Eksistensinya selama 44 tahun telah menjadi kekuatan utama perusahaan tersebut, namun pada tahun 2000, terjadi pecah kongsi yang menyebabkan penurunan kekuatan modal pada PT Citra Van Titipan Kilat dan secara langsung mempengaruhi kemampuan bersaing perusahaan ini. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis faktor internal dan eksternal perusahaan, mengetahui posisi persaingan serta memberikan alternatif strategi agar perusahaan dapat kembali memperkuat daya saing di pasar. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan metode kuesioner dan wawancara langsung kepada pihak perusahaan. Data-data yang dikumpulkan kemudian dianalisis dengan menggunakan matriks EFE, matriks IFE, matriks CPM pada tahap masukan (input stage), lalu pada tahap pencocokan (matching stage) dengan menggunakan matriks SWOT, matriks IE, matriks Grand Strategy, matriks BCG dan pada tahap keputusan (decision stage) menggunakan matriks QSPM. Dari hasil akhir penelitian tersebut terdapat kesimpulan bahwa strategi pengembangan produk adalah strategi yang tepat untuk diterapkan oleh perusahaan agar dapat meningkatkan daya saing di pasar. Kata Kunci Strategi bisnis, perusahaan jasa pengiriman barang
PENDAHULUAN
Latar Belakang Dewasa ini banyak perusahaan yang gagal mencapai tujuannya karena tidak memiliki daya saing yang kuat dalam menghadapi pasar yang serba lengkap ini. Dalam era globalisasi, perusahaan – perusahaan nasional akan menghadapi persaingan yang tajam untuk berkiprah di dunia bisnis. Untuk memperoleh pasar yang lebih luas, perusahaan harus mempunyai daya saing yang lebih kuat dibandingkan dengan perusahaan – perusahaan pesaing. PT. Citra Van Tititpan Kilat (TIKI) merupakan salah satu perusahaan jasa pengiriman barang lokal tertua yang berasal dari Indonesia, eksistensi mereka yang sudah lebih dari 40 tahun membuktikan bahwa banyak masyarakat Indonesia mengenal dan mengetahui keberadaan PT. Citra Van Titipan Kilat (TIKI). PT. Citra Van Titipan Kilat menghadapi beberapa masalah yang membuat PT. Citra Van Titipan Kilat mengalami hambatan untuk dapat bersaing ke pasar yang lebih luas, baik pada sisi internal maupun eksternal yang selanjutnya menjadi gejala utama penyebab PT. Citra Van Titipan Kilat menemukan hambatan dalam bersaing dengan bisnis atau usaha jasa pengiriman barang lainnya. Perumusan Masalah : 1. Bagaimanakah mengidentifikasi faktor internal dan faktor eksternal pada PT. Citra Van Titipan Kilat ? 2. Bagaimana daya saing PT. Citra Van Titipan Kilat ? 3. Bagaimana usulan strategi bisnis yang akan diimplementasikan oleh PT. Citra Van Titipan Kilat ? Tujuan : Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor internal dan faktor eksternal pada PT. Citra Van Titipan Kilat., Untuk mengidentifikasi kondisi daya saing lingkungan internal dan eksternal PT. Citra Van Titipan Kilat, dan Untuk mengetahui strategi yang telah diterapkan oleh PT. Citra Van Titipan Kilat dalam menghadapi persaingan perusahaan catering. . Manfaat : Manfaat penelitian ini adalah untuk memberikan masukan kemudian menerapkan strategi bisnis yang efektif pada PT. Citra Van Titipan Kilat.
LANDASAN TEORI Manajemen Strategis Menurut David (2009, p5) manajemen stategis dapat didefinisikan sebagai seni dan pengetahuan dalam merumuskan, mengimplementasikan, serta mengevaluasi keputusan-keputusan lintas fungsional yang memampukan sebuah organisasi mencapai tujuannya. Sedangkan, menurut Pearce dan Robinson (2008, p5), manajemen strategis adalah satu set keputusan dan tindakan yang menghasilkan formulasi dan implementasi rencana yang dirancang untuk meraih tujuan suatu perusahaan. Pengertian Strategi Menurut Rangkuti (2006, p183) berpendapat bahwa strategi adalah perencanaan induk yang komprehensif, yang menjelaskan bagaimana perusahaan akan mencapai semua tujuan yang telah ditetapkan berdasarkan misi yang telah ditetapkan sebelumnya. Pendapat lain pengertian strategi menurut David, Fred R (2004, p15) adalah cara untuk mencapai tujuan-tujuan jangka panjang dan merupakan tindakan yang menuntut keputusan manajemen puncak dan sumber daya perusahaan yang banyak untuk merealisasikannya. Strategi juga mempengaruhi kehidupan organisasi dalam jangka panjang paling tidak selama 5 tahun, oleh karena itu sifat strategi adalah berorientasi ke masa depan. Menurut Husain Umar (2005,p31), strategi merupakan tindakan yang bersifat incremental (terus meningkat) dan terus menerus, serta dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan pelanggan dimasa depan.
Tingkatan Strategi Dalam suatu perusahaan terdapat tiga level strategi, yaitu level korporasi, level unit bisinis, atau lini bisnis, dan level fungsional (Tjiptono, 2002, p4) : 1. Strategi tingkat korporasi, dirumuskan oleh manajemen puncak yang mengatur kegiatan dan operasi organisasi yang memiliki lini atau unit bisnis lebih dari satu. 2. Strategi tingkat unit bisnis, lebih diarahkan pada pengelolaan kegiatan dan operasi suatu bisnis tertentu. 3. Strategi tingkat fungsional merupakan strategi dalam kerangka fungsi-fungsi manajemen yang dapat mendukung strategi tingkat unit bisnis.
Strategi Dalam Praktik Menurut David (2009, p248) , strategi alternatif yang dapat dijalankan perusahaan dapat dikelompokkan menjadi 11 tindakan. Banyak organisasi menjalankan dua strategi atau lebih secara bersamaan, namun strategi kombinasi dapat sangat beresiko jika dijalankan terlalu jauh. Sehingga harus ditetapkan strategi yang menjadi prioritas utama untuk dijalankan.
Strategi Bisnis Tunggal (2004,p37) menjelaskan bahwa strategi bisnis merupakan strategi yang harus dijadikan landasan berpikir utama dalam pembuatan strategi teknologi informasi karena dalam strategi tersebut disebutkan visi dan misi perusahaan beserta target kinerja masing-masing fungsi dan stuktur organisasi. Perumusan Strategi Bisnis Menurut David (2009,p323) untuk merumuskan suatu strategi bisnis yang tepat dapat dilakukan dalam 3 tahapan. Tahapan-tahapan ini dapat dipakai untuk semua jenis organisasi dan dapat membantu perencanaan strategi mengidentifikasi, mengevaluasi dan memilih strategi yang tepat dan sesuai untuk diterapkan dalam perusahaanya.
Persaingan / Daya Saing Menurut Tumar Sumihardjo (2008), kata daya dalam kalimat daya saing bermakna kekuatan, dan kata saing berarti mencapai lebih dari yang lain atau memiliki keunggulan tertentu. Berdasarkan penjelasan tersebut maka daya saing dapat bermakna kekuatan untuk berusaha menjadi unggul dalam hal tertentu yang dilakukan seseorang, kelompok atau institusi tertentu. Kompetisi atau Persaingan adalah inti yang menentukan kesuksesan dan kegagalan perusahaan. Salah satu model bentuk analisa kompetitif yang paling dikenal ialah model kompetitif Porter. Model ini telah digunakan dalam mengembangkan strategi untuk perusahaan dalam meningkatkan kemampuan – kemampuan kompetitif dari perusahaan. David (2006, p131). Pendapat lain menurut Henry Faizal Noor (2007: 400), “Daya saing adalah kemampuan atau ketangguhan dalam bersaing untuk merebut perhatian dan loyalitas konsumen”.
METODE Penelitian dilakukan di PT. Citra Van Titipan Kilat, dengan mewawancarai supervisior kemudian memberikan kuesioner untuk memperoleh gambaran faktor internal dan eksternal mengenai kondisi perusahaan. Setelah data diperoleh kemudian dianalisis dengan tahapan strategi bisnis. Tahap 1 : tahap masukan dengan Matriks IFE, EFE dan CPM, tahap 2 : tahap pencocokan dengan Matriks SWOT, IE, Grand Strategy dan BCG, tahap 3 : tahap keputusan dengan Matriks QSPM.
HASIL DAN PEMBAHASAN Dari hasil pengolahan data dengan menggunakan Matriks Internal Faktor Evaluatrion (IFE) diatas penulis mendapatkan bobot total sebesar 2.5270 yang berarti bahwa PT. Citra Van Titipan Kilat telah mampu memaksimalkan kekuatan dan meminimalkan kelemahan. Dari hasil pengolahan matriks Evaluasi Faktor Eksternal diatas maka penulis menarik kesimpulan bahwa PT. Citra Van Titipan Kilat berada dalam kisaran organisasi yang cukup kuat karena hasil skor total bobot memiliki angka 2.652 dimana angka ini mengindikasikan perusahaan telah mampu memanfaatkan peluang dan menghindari ancaman. Dari hasil pengolahan Matriks Profil Kompetitif (CPM) di atas maka menunjukkan bahwasannya pada urutan pertama PT. JNE dengan angka olahan sebesar 3,7920, PT. Citra Van Titipan Kilat berada pada urutan kedua dengan angka olahan sebesar 3,4627, kemudian pada urutan ketiga PT. Pos Indonesiadengan angka olahan sebesar 3,2939,pada urutan keempat PT. Pandu Siwi dengan angka olahan sebesar 3,1009. Angka di atas juga menunjukkan kinerja perusahaan secara tidak langsung dalam menjalankan persaingan berdasarkan pada faktor – faktor yang disebutkan. Alternatif strategi yang dihasilkan melalui analisis matriks SWOT antara lain strategi pengembangan pasar, starategi penetrasi pasar, strategi pengembangan produk, dan strategi integrasi kedepan. Pada matriks IE, PT. Citra Van Titipan Kilat berada dalam sel V, dengan total nilai IFE sebesar 2.5270 dan total nilai EFE sebesar 2.6520. Perusahaan yang masuk dalam sel V dapat dikelola dengan cara terbaik dengan strategi pertahankan dan pelihara, antara lain strategi penetrasi pasar dan pengembangan produk. Seluruh strategi ini merupakan yang umum digunakan untuk perusahaan tipe ini. Berdasarkan Matriks Grand Strategy diatas dapat diketahui posisi PT. Citra Van Titipan Kilat berada pada kuadran II. Hal ini disebabkan perusahaan berada pada industri dengan pertumbuhan industri yang cepat dan daya saing PT. Citra Van Titipan Kilat yang lemah dibanding para pesaing. Pengembangan pasar, Penetrasi pasar, pengembangan produk, integrasi horizontal, divestasi dan likuidasi merupakan strategi yang paling tepat untuk perusahaan yang berada pada kuadran II. Berdasarkan Matriks BCG diatas dapat diketahui posisi PT. Citra Van Titipan Kilat berada pada kuadran I yaitu gambar tanda tanya. Dalam hal ini perusahaan memiliki posisi pangsar pasar relatif
rendah, namun mereka bersaing di Industri dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi. Pengembangan pasar, Penetrasi pasar, pengembangan produk dan likuidasi merupakan strategi yang paling tepat untuk perusahaan yang berada pada kuadran I. Dari Matriks Perencanaan Strategi (QSPM) pada PT. Citra Van Titipan Kilat di halaman sebelumnya terlihat bahwa strategi pengembangan produk memiliki total nilai daya tarik sebesar (5,2555). Nilai ini lebih tinggi dibandingkan nilai daya tarik tiga alternatif strategi lainnya yaitu integrasi kedepan (4,8729), pengembangan pasar (4,6449) dan penetrasi pasar (3,4131).
SIMPULAN Setelah penelitian ini dijalankan, maka terdapat beberapa kesimpulan yang diperoleh antara lain: •
•
•
•
PT. Citra Van Titipan Kilat posisi internal yang cukup kuat. Hal ini ditunjukkan oleh total nilai tertimbang Matriks IFE (Evaluasi Faktor Internal) sebesar 2,5744. PT. Citra Van Titipan Kilat dapat merespons dengan cukup baik terhadap faktor eksternal (peluang dan ancaman) yang ada, hal ini ditunjukkan oleh total nilai tertimbang sebesar 2,6345 pada Matriks EFE (Evaluasi Faktor Eksternal). Kinerja daya saing yang dimiliki oleh PT. Citra Van Titipan Kilat dalam menghadapi persaingan saat ini cukup lemah. Dari hasil analisis melalui CPM, diperoleh informasi bahwa, PT. Citra Van Titipan Kilat memilki posisi bersaing yang lemah dalam industri ini, seperti diindikasikan dengan total nilai tertimbang sebesar 3.1317. Hal ini diakibatkan adanya kelemahan pada sisi modal bisnis dibandingkan dengan pesaing. Pada matriks Perencanaan Strategi Kuantitatif (QSPM) pada PT. Citra Van Titipan Kilat diatas terlihat bahwa pengembangan produk memiliki total nilai daya tarik sebesar 5,2555. Nilai ini lebih tinggi dibandingkan nilai daya tarik tiga alternatif strategi lainnya yaitu integrasi kedepan (4,8729), pengembangan pasar (4,6449) dan penetrasi pasar (3,4131) . Hal ini menunjukkan bahwa strategi yang sebaiknya diterapkan oleh PT. Citra Van Titipan Kilat dalam meningkatkan daya saing adalah strategi pengembangan produk.
Strategi bisnis yang sebaiknya diterapkan oleh PT. Citra Van Titipan Kilat dalam menghadapi persaingan adalah strategi pengembangan produk. Beberapa alternatif tindakan yang dapat dilakukan oleh perusahaan dalam menerapkan strategi pengembangan produk antara lain: •
Menambahkan jumlah armada yang sudah ada, mempertahankan dan meningkatkan hubungan dengan konsumen atau bahkan mendapatkan minat pasar yang lebih besar dan menarik bagi konsumen tanpa meninggalkan kenyamanan pelanggan dan kualitas jasa PT. Citra Van Titipan Kilat.
•
Meningkatkan kemampuan pada website untuk mempermudah konsumen dan calon konsumen untuk memperoleh informasi dan mempermudah dalam sistem tracking pengiriman barang serta menambah jenis pilihan paket pengiriman sesuai kebutuhan konsumen.
REFERENSI David, Fred R. (2006). Manajemen Strategis-konsep, edisi 10. Salemba Empat. pp16-17. Kumiawan, Fitri Lukiastuti & Hamdani, Muliawan. (2008). Manajemen Strategic Dalam Organisasi. Med Press. Hubeis, Musa dan Hajib, Mukhamad. (2008). Manajemen Strategic Dalam Pengembangan Daya Saing Organisasi. Elex Media Komputindo. Tunggal, Amir Widjaja. (2009). Trategic Manajemen Accounting “Analisis Srategic Atas InformasiManajemen Biaya”, Harvando. Suwarso, Muhammad. (2008). Manajemen Strategik Konsep dan Kasus. edisi 4. Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN. Nawawi, H. Hadari. (2005). Manajemen Strategik Organisasi non Profit Bidang Pemerintahan. Gajahmada University Press. Pearce, Jhon A dan Robbinson Jr, Ricard B. (2008). Manajemen Strategis Formulasi, Implementasi dan Pengendalian. edisi 10. Salemba Empat. Saladin, H. Djaslim. (2004). Manajemen Strategis dan Kebijakan Perusahaan. Linda Karya. Tjiptono, Fandy. (2005). Strategi Pemasaran. Yogyakarta : Penerbit Andi. Jill, Griffin. (2005). Customer Loyalty : Menumbuhkan dan Mempertahankan Kesetiaan Pelanggan. Jakarta : Erlangga. Arikunto, Suharsimi. (2005). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Walgito, Bimo. (2009). Bimbingan + konseling (Studi & Karir). Yogyakarta: Penerbit Andi. Hurriyati, Ratih. (2005). Bauran Pemasaran dan Loyalitas Pelanggan. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. (2006). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Sinulingga, Sukaria. (2011). Metode Penelitian. Medan: USU Press. Umar, Husain. (2005). Manajemen Riset dan Perilaku Konsumen. Jakarta: PT. Gramedia Pusat. Narimawati, Umi. (2008). Metodologi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif : Toeri dan Aplikasi. Bandung. Sekaran, Uma. (2006). Metodologi Penelitian Untuk Bisnis. Jakarta: Salemba Empat.