Analisa Penyebab Konsumen Berbelanja di Pasar Tradisonal (Studi Kasus di Pasar Tradisional Sunter Kirana)
ANALISIS PENYEBAB KONSUMEN BERBELANJA DI PASAR TRADISIONAL (STUDI KASUS DI PASAR TRADISIONAL SUNTER KIRANA)
Surej Dhillon dan Lelly Christin Email:
[email protected] [email protected]
Penulis Surej Dhillon adalah alumni Program Studi Manajemen Universitas Bunda Mulia. Lelly Christin adalah pengajar di Universitas Bunda Mulia dengan peminatan dalam bidang Manajemen Pemasaran dan Kuantitatif.
Abstrak Nowadays, traditional market can still survive among modern market. Due to that reason, the researcher is interested in analyzing the factor why consumer still want to shop at traditional market. The subject of the research is Sunter Kirana Market. For the data collection, the researcher is using interview to 100 respondents with descriptive analysis. From the research is known that the price factor, product, location and consumer behaviour are the reasons why consumer still want to shop at traditional market. Key Words Consumer, Traditional Market
PENDAHULUAN Di dalam industri manapun pasti ada persaingan di dalamnya, tidak terkecuali industri ritel di Indonesia. Persaingan industri ritel membagi industri ini menjadi dua blok besar, yang pertama blok ritel tradisional yang secara langsung diwakili oleh pedagang
Business & Management Journal Bunda Mulia, Vol:7 , No.2, September 2011
Page 72
Analisa Penyebab Konsumen Berbelanja di Pasar Tradisonal (Studi Kasus di Pasar Tradisional Sunter Kirana)
pasar tradisional serta warung-warung kecil di pinggir jalan dan yang kedua adalah blok ritel modern yang diwakili oleh Indomaret, Alfamart, Carrefour, dan lain sebagainya. Dari catatan Business Watch Indonesia (BWI), perkembangan ritel modern di Indonesia sejak tahun 2000 semakin pesat, terlebih sejak masuknya peritel asing. Sebut saja peritel asal Prancis dengan Carrefour membuka ritel jenis hypermarket kemudian ada Giant
yang
dibuka
oleh
Hero-Dairy
Farm
dari
Hongkong.
Pertumbuhan ritel belakangan meningkat tajam menjadi 31,4% dalam dua tahun terakhir. (http://www.fair-biz.org/berita.php?id=22&lang=1) Pasar modern menawarkan konsep belanja yang menarik dan dilengkapi dengan berbagai fasilitas pendukung sehingga mampu menarik perhatian masyarakat. Hal ini sesuai dengan keinginan sebagian masyarakat, khususnya masyarakat dengan golongan ekonomi ke atas. Masyarakat tersebut lebih menginginkan suasana berbelanja yang nyaman serta bersih yang menurut mereka dapat mereka temui di pasar modern. Tingkat kesibukan yang tinggi dari sebagian masyarakat juga menyebabkan mereka kurang memiliki banyak waktu untuk berbelanja dan cenderung menghabiskan waktunya dengan berbelanja di pasar modern. Lantas bagaimana dengan pasar tradisional? Pasar tradisional merupakan tempat transaksi barang dan jasa yang terlebih dahulu menjadi pilihan bagi masyarakat dalam bertransaksi. Pasar tradisional termasuk yang paling sering dikunjungi oleh para pelanggannya khususnya pasca di zaman pasca krisis global. Menurut survey yang dilakukan oleh AC Nielsen di lima kota besar di Indonesia tercatat frekuensi rata- rata kunjungan masyarakat ke pasar tradisional tercatat mencapai 25 kali perbulan. (Majalah Marketing, No.08, 2010) Pemerintah telah melakukan upaya renovasi di sejumlah pasar tradisonal. Program peremajaan pasar tradisional ini merupakan upaya dalam menghadapi persaingan dengan pasar – pasar modern yang kian menjamur jumlahnya. Program peremajaan pasar tradisional ini tentu akan membuat para pedagang maupun masyarakat yang berbelanja menjadi semakin nyaman sehingga pasar tradisional tidak akan ditinggalkan masyarakat. (http://bataviase.co.id/detailberita-10522036.html) Menyadari akan menariknya fenomena tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan suatu kajian guna menganalisis faktor – faktor apa sajakah yang Business & Management Journal Bunda Mulia, Vol:7 , No.2, September 2011
Page 73
Analisa Penyebab Konsumen Berbelanja di Pasar Tradisonal (Studi Kasus di Pasar Tradisional Sunter Kirana)
menyebabkan seseorang berbelanja di pasar tradisional dengan judul “ANALISIS PENYEBAB KONSUMEN BERBELANJA DI PASAR TRADISIONAL (STUDI KASUS DI PASAR TRADISIONAL SUNTER KIRANA)”. Tujuan Penelitian Untuk mengetahui faktor - faktor apa sajakah yang menyebabkan konsumen berbelanja di pasar tradisional. TINJAUAN PUSTAKA Pasar Dalam pengertian yang sederhana atau sempit pasar dapat diartikan sebagai tempat terjadinya transaksi jual beli (penjualan dan pembelian) yang dilakukan oleh penjual dan pembeli
yang
terjadi
pada
waktu
dan
tempat
tertentu.
(http://organisasi.org/pengertian_definisi_pasar_dan_faktor_produksi_ilmu_ekonomi_ma najemen) Menurut W.J. Stanton, “Pasar adalah orang-orang yang mempunyai keinginan untuk
memenuhi
kebutuhan,
uang
untuk
belanja
serta
kemauan
untuk
membelanjakannya.” Jenis – Jenis Pasar Jenis Pasar Menurut Bentuk Kegiatannya Menurut dari bentuk kegiatannya pasar dibagi menjadi 2 yaitu pasar nyata ataupun pasar tidak nyata(abstrak). Maka kita lihat penjabaran berikut ini: 1. Pasar Nyata Pasar nyata adalah pasar dimana barang-barang yang akan diperjualbelikan dan dapat dibeli oleh pembeli. Contoh pasar nyata adalah pasar tradisional dan pasar swalayan. 2. Pasar Abstrak Pasar abstrak adalah pasar dimana para pedagangnya tidak menawar barang-barang yang akan dijual dan tidak membeli secara langsung tetapi hanya dengan menggunakan surat dagangannya saja. Contoh pasar online, pasar saham, pasar modal dan pasar valuta asing.
Business & Management Journal Bunda Mulia, Vol:7 , No.2, September 2011
Page 74
Analisa Penyebab Konsumen Berbelanja di Pasar Tradisonal (Studi Kasus di Pasar Tradisional Sunter Kirana)
Business & Management Journal Bunda Mulia, Vol:7 , No.2, September 2011
Page 75
Analisa Penyebab Konsumen Berbelanja di Pasar Tradisonal (Studi Kasus di Pasar Tradisional Sunter Kirana)
Jenis – Jenis Pasar menurut jenis barangnya Yang dimaksud pasar berdasarkan jenis barang dalam hal ini adalah pasar yang hanya menjual satu jenis barang tertentu , misalnya pasar hewan, pasar sayur,pasar buah, pasar ikan dan daging serta pasar loak. Jenis – Jenis Pasar Menurut Keleluasaan Distribusi Menurut keluasaan distribusinya barang yang dijual pasar dapat dibedakan menjadi: 1. Pasar Lokal Pasar Lokal adalah suatu pasar dimana transaksi yang dilakukan baik itu dan menjual produk dalam satu kota tempat produk itu dihasilkan.
Bisa
membeli juga
dikatakan pasar lokal melayani permintaan dan penawaran dalam satu kota. 2. Pasar Nasional Pasar nasional melayani permintaan dan penjualan dari dalam negeri. 3. Pasar Internasional Pasar Internasional membeli dan menjual produk dari beberapa negara. Bisa juga dikatakan luas jangkauannya di seluruh dunia. Jenis pasar menurut cara transaksinya Menurut cara transaksinya, pasar dibedakan menjadi : 1. Pasar Tradisional Pasar tradisional adalah pasar yang bersifat tradisional dimana para penjual dan pembeli dapat mengadakan tawar menawar secara langsung. Barang-barang yang diperjual belikan adalah barang yang berupa
barang kebutuhan pokok.
2. Pasar Modern Pasar modern adalah pasar yang bersifat modern dimana barang-barang diperjual belikan dengan harga pas dan dengan layanan sendiri. Tempat berlangsungnya pasar ini adalah di mal, plaza, dan tempat-tempat modern lainnya. (http://syadiashare.com/jenis-jenis-pasar.html)
Business & Management Journal Bunda Mulia, Vol:7 , No.2, September 2011
Page 76
Analisa Penyebab Konsumen Berbelanja di Pasar Tradisonal (Studi Kasus di Pasar Tradisional Sunter Kirana)
Pasar Tradisional Pasar tradisional adalah pasar yang bersifat tradisional dimana para penjual dan pembeli dapat mengadakan tawar menawar secara langsung. Barang-barang yang diperjualbelikan
adalah
barang
yang
berupa
barang
kebutuhan
pokok.
Pasar Tradisional, jika dikaji secara jernih memang memiliki beberapa fungsi penting yang tak dapat digantikan oleh pasar modern. Perilaku Belanja Konsumen Perilaku Konsumen menurut Schiffman, Kanuk (2005) adalah “Perilaku yang ditunjukkan konsumen dalam pencarian akan pembelian, penggunaan, pengevaluasian, dan penggantian produk dan jasa yang diharapkan dapat memuaskan segala kebutuhan yang diinginkan konsumen.” Menurut Kotler dan Amstrong (2005) mengartikan perilaku konsumen sebagai perilaku pembelian konsumen akhir, baik individu maupun rumah tangga yang membeli produk untuk konsumsi personal.
Business & Management Journal Bunda Mulia, Vol:7 , No.2, September 2011
Page 77
Analisa Penyebab Konsumen Berbelanja di Pasar Tradisonal (Studi Kasus di Pasar Tradisional Sunter Kirana)
GAMBAR 1 MODEL PERILAKU KONSUMEN
Umpan balik ke konsumen : Evaluasi pembelian yang lalu
Konsumen Individu
Pengaruh Lingkungan
Aplikasi perilaku konsumen ke strategi pemasaran
Keputusan Konsumen
Respon Konsumen
Umpan balik ke pemasar : Pengembangan strategi pemasaran (4P)
Sumber:(http://www.scribd.com/doc/32519635/MODEL-PERILAKU-PEMBELIAN-KONSUMENSERTA-PERILAKU-PEMBELIAN-INDUSTRIAL)
METODOLOGI PENELITIAN Objek Penelitian Objek penelitian merupakan inti dari permasalahan yang akan diteliti. Adapun yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah faktor penyebab konsumen berbelanja.
Business & Management Journal Bunda Mulia, Vol:7 , No.2, September 2011
Page 78
Analisa Penyebab Konsumen Berbelanja di Pasar Tradisonal (Studi Kasus di Pasar Tradisional Sunter Kirana)
Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah darimana data mengenai variabel penelitian diperoleh. Yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah pasar Sunter Kirana. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian metode deskriptif. Menurut Sugiono (2007), ”Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variabel yang lain.” Teknik Pengumpulan Data Dalam melakukan penelitian, penulis melakukan upaya- upaya pengumpulan data. Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan penulis adalah sebagai berikut : 1. Wawancara Menurut Nazir (2005) yang dimaksud dengan wawancara adalah Proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab, sambil bertatap muka antara si penanya atau pewawancara dengan si penjawab atau responden dengan alat yang dinamakan interview guide. (panduan wawancara) 2. Studi kepustakaan Studi kepustakaan meerupakan suatu metode yang dilakukan dengan cara mempelajari literatur dan karya ilmiah lain guna mendapatkan teori- teori y\ang ada hubungannya dengan penyusunan skripsi ini dan digunakan sebagai landasan pemikiran maupun analisis dalam penyusunan skripsi ini. Populasi dan Sampel Penelitian Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah para masyarakat Jakarta yang berbelanja di pasar Sunter Kirana. Sifat dari populasi pada penelitian ini adalah tidak terbatas. Dalam penelitian ini, jumlah sampel yang digunakan adalah 100 responden.
Business & Management Journal Bunda Mulia, Vol:7 , No.2, September 2011
Page 79
Analisa Penyebab Konsumen Berbelanja di Pasar Tradisonal (Studi Kasus di Pasar Tradisional Sunter Kirana)
ANALISA DAN PEMBAHASAN Penulis melakukan wawancara kepada 100 responden di Pasar Sunter Kirana yang menjadi representasi dari pasar tradisional yang ada di Jakarta Utara. Pasar Sunter Kirana berlokasi di Jalan Raya Sunter Hijau Blok D no. 2 - 3. Profil responden yang dijadikan sasaran penelitian diklasifikasikan ke dalam jenis kelamin, usia, alokasi biaya per bulan untuk belanja di pasar tradisional, dan intensitas kunjungan ke pasar tradisional. Penulis tidak membatasi jawaban yang diberikan oleh responden sehingga setiap responden berhak memberikan jawaban lebih dari 1 faktor yang mereka anggap sebagai faktor penyebab mereka berbelanja ke pasar Sunter Kirana. Berikut ini adalah data yang diperoleh penulis mengenai profil responden di Pasar Sunter Kirana, yaitu: TABEL 1 KLASIFIKASI RESPONDEN BERDASARKAN JENIS KELAMIN DI PASAR SUNTER KIRANA KETERANGAN
JUMLAH
PERSENTASE
Pria
8
8%
Wanita
92
92 %
Total
100
100 %
Sumber : Data wawancara yang telah diolah oleh penulis. Berdasarkan Tabel 1 di atas,dari 100 responden yang menjadi objek penelitian di Pasar Sunter Kirana terbagi atas 8 responden yang berjenis kelamin pria (8%) dan 92 responden yang berjenis kelamin wanita (92 %).
Business & Management Journal Bunda Mulia, Vol:7 , No.2, September 2011
Page 80
Analisa Penyebab Konsumen Berbelanja di Pasar Tradisonal (Studi Kasus di Pasar Tradisional Sunter Kirana)
TABEL 2 KLASIFIKASI RESPONDEN BERDASARKAN USIA DI PASAR SUNTER KIRANA KETERANGAN
JUMLAH
PERSENTASE
< 20 Tahun
1
1%
21 – 30 Tahun
12
12 %
31 – 40 Tahun
31
31 %
41 – 50 Tahun
42
42 %
>50 Tahun
14
14 %
Total
100
100 %
Sumber : Data wawancara yang telah diolah oleh penulis. Berdasarkan Tabel 2 diatas, dari 100 responden yang menjadi objek penelitian di Pasar Sunter Kirana, terbagi atas 1 responden (1 %) yang berusia < 20 Tahun, 12 responden (12%) berusia 20 – 30 Tahun, 31 responden (31%) yang berusia 31 – 40 Tahun, 42 responden (42 %) yang berusia 41 – 50 Tahun, dan 14 responden (14%) yang berusia > 50 Tahun. TABEL 3 KLASIFIKASI RESPONDEN BERDASARKAN ALOKASI BIAYA BELANJA PER BULAN DI PASAR TRADISIONAL SUNTER KIRANA KETERANGAN
JUMLAH
PERSENTASE
< Rp. 500.000,-
4
4%
Rp. 500.000,- - Rp. 1.000.000,-
24
24 %
Rp. 1.000.000,- - Rp.1.500.000,-
51
51 %
>Rp..1.500.000,-
21
21 %
Sumber : Data wawancara yang telah diolah oleh penulis. Business & Management Journal Bunda Mulia, Vol:7 , No.2, September 2011
Page 81
Analisa Penyebab Konsumen Berbelanja di Pasar Tradisonal (Studi Kasus di Pasar Tradisional Sunter Kirana)
Berdasarkan Tabel 3 di atas, maka dari 100 responden yang menjadi objek penelitian di Pasar Sunter Kirana terbagi atas 4 orang (4%) yang memiliki alokasi biaya belanja di pasar tradisional per Bulan sebesar < Rp.500.000,- , 24 orang (24%) yang memiliki alokasi biaya belanja di pasar tradisional per Bulan sebesar Rp.500.000,- Rp.1.000.000,- , 51 orang (51%) yang memiliki alokasi belanja di pasar tradisional per Bulan sebesar Rp. 1.000.000,- - Rp. 1.500.000,- , 21 orang (21%) yang memiliki alokasi belanja di pasar tradisional sebesar Rp. > 1.500.000,TABEL 4 KLASIFIKASI RESPONDEN BERDASARKAN INTENSITAS KONSUMEN BERBELANJA DI PASAR TRADISIONAL DALAM 1 MINGGU DI PASAR SUNTER KIRANA KETERANGAN
JUMLAH
PERSENTASE
1-2x
28
28 %
2-3x
19
19 %
3-4x
46
46 %
>4x
7
7%
Sumber : Data wawancara yang telah diolah Berdasarkan Tabel 4 di atas, dari 100 responden yang menjadi objek penelitian di Pasar Sunter Kirana terbagi atas 28 orang (28 %) yang berkunjung ke pasar tradisional sebanyak 1 – 2 x dalam seminggu, 19 orang (19 %) yang berkunjung ke pasar tradisional sebanyak 2 – 3 x dalam seminggu, 46 orang (46 %) yang berkunjung ke pasar tradisional sebanyak 3 – 4 x dalam seminggu, dan 7 orang (7 %) yang berkunjung ke pasar tradsisional sebanyak > 4 x dalam seminggu.
Business & Management Journal Bunda Mulia, Vol:7 , No.2, September 2011
Page 82
Analisa Penyebab Konsumen Berbelanja di Pasar Tradisonal (Studi Kasus di Pasar Tradisional Sunter Kirana)
TABEL 5 HASIL JAWABAN RESPONDEN MENGENAI PENYEBAB KONSUMEN BERBELANJA DI PASAR TRADISIONAL SUNTER KIRANA HASIL JAWABAN
JUMLAH
Faktor Harga yang lebih murah dibanding pasar modern
89
Faktor Harga yang bisa ditawar
94
Faktor Harga yang lebih murah jika kuantitas yang dibeli 78 semakin banyak Faktor Lokasi yang dekat dari rumah konsumen
68
Faktor Kesegaran Produk yang lebih segar dibanding
77
pasar modern Faktor Masyarakat yang sudah terbiasa berbelanja di
56
pasar tersebut (sudah memiliki langganan tetap) Jenis Barang yang dijual cukup beragam
34
Jenis Daging yang dijual lengkap
42
Kualitas Daging yang dijual terjamin
38
Faktor Rekomendasi dari teman / tetangga
24
Sumber : Data wawancara yang telah diolah oleh penulis.
Business & Management Journal Bunda Mulia, Vol:7 , No.2, September 2011
Page 83
Analisa Penyebab Konsumen Berbelanja di Pasar Tradisonal (Studi Kasus di Pasar Tradisional Sunter Kirana)
Dari data – data pada Tabel 4.5 diperoleh hasil bahwa faktor harga yang bisa ditawar menjadi faktor yang paling banyak dijawab responden sebagai penyebab mereka berbelanja di Pasar Sunter Kirana. Hal ini sekaligus menjadi faktor yang dominan mengenai penyebab mereka berbelanja ke Pasar Sunter Kirana.
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan uraian dan analisis yang telah dikemukakan pada bagian sebelumnya, maka dapat diperoleh suatu kesimpulan bahwa terdapat berbagai faktor yang menyebabkan konsumen berbelanja ke pasar Sunter Kirana yaitu : Faktor harga 1) Faktor harga yang lebih murah dibanding pasar modern 2) Faktor harga yang bisa ditawar 3) Faktor harga yang lebih murah jika kuantitas yang dibeli semakin banyak Faktor produk 1) Faktor kesegaran produk yang lebih segar dibanding pasar modern 2) Jenis barang yang dijual di pasar ini cukup beragam 3) Jenis daging yang dijual lengkap dan kualitasnya terjamin Faktor lokasi Faktor lokasi yang dekat dari rumah konsumen Faktor perilaku konsumen 1) Faktor masyarakat yang sudah terbiasa berbelanja di pasar tersebut (sudah memiliki langganan tetap) Business & Management Journal Bunda Mulia, Vol:7 , No.2, September 2011
Page 84
Analisa Penyebab Konsumen Berbelanja di Pasar Tradisonal (Studi Kasus di Pasar Tradisional Sunter Kirana)
2) Faktor rekomendasi dari teman / tetangga 3) Faktor perilaku yang tertanam di benak konsumen, yang mana terbiasa berbelanja komoditas tertentu khusus di pasar tradisional, contohnya antara lain minyak goreng curah ataupun gula pasir yang tidak bermerek. Saran Berdasarkan kesimpulan diatas, maka penulis merasa perlu memberikan beberapa alternatif saran yang dapat digunakan bagi kesempurnaan penelitian ini.
Berkaitan dengan faktor harga Sebaiknya harga komoditas yang dijual di pasar tradisional dapat terus lebih murah dibandingkan pasar modern. Hal ini bertujuan agar masyarakat lebih senang berbelanja di pasar tradisional dibandingkan berbelanja di pasar modern yang umumnya menjual komoditas dengan harga yang relatif lebih mahal.
Berkaitan dengan faktor produk Sebaiknya variasi produk yang dijual di pasar tradisional dapat terus ditambah. Hal ini bertujuan untuk menambah kesenangan konsumen untuk berbelanja ke pasar tradisional karena variasi produk yang dijual beragam.
Berkaitan dengan faktor lokasi Sebaiknya pasar tradisional didirikan di lokasi yang tidak jauh dari pemukiman penduduk. Hal ini bertujuan agar konsumen, khususnya dari kalangan ibu rumah tangga dapat lebih mudah untuk berbelanja di pasar karena lokasinya yang tidak jauh dari rumah.
Business & Management Journal Bunda Mulia, Vol:7 , No.2, September 2011
Page 85
Analisa Penyebab Konsumen Berbelanja di Pasar Tradisonal (Studi Kasus di Pasar Tradisional Sunter Kirana)
DAFTAR PUSTAKA Kanuk, Schiffman. (2005), Perilaku Konsumen, Indeks, Jakarta. Kotler, Philip, dan Gary Armstrong. (2005), Dasar-Dasar Pemasaran, Indeks, Jakarta. Nazir, Mohammad. (2005), Metode Penelitian, Ghalia. Indonesia. Sugiyono. (2005), Memahami Penelitian Kualitatif, Alfabeta, Bandung. http://www.scribd.com/doc/32519635/MODEL-PERILAKU-PEMBELIAN-KONSUMEN-SERTAPERILAKU-PEMBELIAN-INDUSTRIAL
http://www.fair-biz.org/berita.php?id=22&lang=1 http://bataviase.co.id/detailberita-10522036.html http://organisasi.org/pengertian_definisi_pasar_dan_faktor_produksi_ilmu_ekonomi_ma najemen http://syadiashare.com/jenis-jenis-pasar.html
Business & Management Journal Bunda Mulia, Vol:7 , No.2, September 2011
Page 86