ANALISIS KUALITAS LINGKUNGAN
Dr. Muhammad Ikhtiar, SKM, M.Kes SIGN
ANALISIS KUALITAS LINGKUNGAN Dr. Muhammad Ikhtiar, SKM, M.Kes
ANALISIS KUALITAS LINGKUNGAN
Dr. Muhammad Ikhtiar, SKM, M.Kes SIGN
Analisis Kualitas Lingkungan Penulis Muhammad Ikhtiar, SKM, M.Kes ISBN: 978-602-61042-1-2 Desain Sampul dan Tata Letak Abd. Kahar Muzakkir Penerbit CV. Social Politic Genius (SIGn) Redaksi : Jln. Muh. Jufri No. 1, Makassar 90215 : 082291222637 :
[email protected] : CV. SIGn Cetakan Pertama, Februari 2017 viii + 62 hal.; 14,5 cm x 20.5 cm
Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak karya tulis ini dalam bentuk dan dengan cara apapun tanpa izin tertulis dari penerbit.
KATA PENGANTAR
ﺣﯾ ِْم ِ ﷲ اﻟرﱠ ﺣْ َﻣ ِن اﻟرﱠ ِ ّ ِﺑﺳْ ِم Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan buku tentang Analisis Kualitas Lingkungan. Buku ini kami susun dengan harapan kita dapat memahami fenomena dan perubahan-perubahan yang terjadi pada lingkungan dalam decade ini. Sekiranya buku yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari Anda demi perbaikan buku ini di waktu yang akan datang.
Makassar, 12 Januari 2016 Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................................................
v
DAFTAR ISI ..................................................................................................
vii
BAB I.
PENDAHULUAN ...............................................................
1
A.
Latar Belakang .................................................................
1
BAB II. ANALISIS KUALITAS LINGKUNGAN AIR ..................
5
A.
Pengertian Analisis Kualitas Air ...............................
5
B.
Pentingnya Analisis Air ................................................
5
C.
Persyaratan Kualitas Air Baku ..................................
7
D.
Ciri-Ciri Air Tercemar Polusi .....................................
16
E.
Sifat-Sifat Pencemaran Air ..........................................
16
F.
Macam-Macam Sumber Air yang Berpolutan .....
17
G.
Usaha-Usaha Guna Mengatasi dan Mencegah.....
21
BAB III. ANALISIS KUALITAS LINGKUNGAN UDARA ...........
25
A.
Pengertian Udara ............................................................
25
B.
Faktor yang Mempengaruhi Konsentrasi Gas di dalam Udara.................................................................
26
C.
Macam–macam Gas di Udara .....................................
28
D.
Tekanan Udara ................................................................
32
E.
Kegunaan Udara ..............................................................
33
F.
Polusi Udara......................................................................
34
Analisis Kualitas Lingkungan
G.
Sumber Pencemar Udara.............................................
34
H.
Bentuk-Bentuk Zat Pencemar di Udara.................
35
I.
Dampak Polusi Udara pada Kesehatan..................
37
J.
Dampak Udara Tercemar pada Atmosfer.............
39
BAB IV. ANALISIS KUALITAS LINGKUNGAN TANAH ...........
43
A.
Pengertian Tanah ...........................................................
43
B.
Kualitas Tanah .................................................................
44
C.
Pencemaran Tanah ........................................................
46
D.
Jenis-Jenis Pencemaran Tanah yang Terjadi di Tanah ...................................................................................
48
Parameter Sifat Tanah ..................................................
50
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................
53
RIWAYAT HIDUP..............................................................................
57
E.
viii
BAB I. PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Menurut perhitungan WHO di negara-negara maju tiap
orang memerlukan air antara 60-120 liter per hari. Sedangkan di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia tiap orang memerlukan air antara 30-60 liter per hari. Diantara kegunaankegunaan air tersebut yang sangat penting adalah kebutuhan untuk minum (termasuk untuk masak) air harus mempunyai persyaratan khusus agar air tersebut tidak menimbulkan penyakit bagi manusia. Air merupakan sumber daya alam yang diperlukan untuk hajat hidup orang banyak, bahkan oleh semua makhluk hidup. Oleh karena itu, sumber daya air harus dilindungi agar tetap dapat dimanfaatkan dengan baik oleh manusia serta makhluk hidup yang lain. Pemanfaatan air untuk berbagai kepentingan harus dilakukan
secara
bijaksana,
dengan
memperhitungkan
kepentingan generasi sekarang maupun generasi mendatang (Effendi, 2003). Pembangunan di Negara ini semakin hari semakin pesat. Pesatnya laju pembangunan ini menimbulkan dampak negatif yang tidak dapat dihindarkan terhadap kualitas lingkungan,
Analisis Kualitas Lingkungan
antara lain terjadinya degradasi kualitas air. Dampak suatu kegiatan terhadap keseimbangan lingkungan memang merupakan suatu hal yang sulit dihilangkan sepenuhnya. Satu-satunya upaya yang dapat dilakukan adalah meminimumkan pengaruh yang mungkin muncul. Sumber daya air yang strategis dan banyak dimanfaatkan untuk berbagai aktivitas adalah air sungai. Air sungai merupakan sumber daya alam yang potensial menerima beban pencemaran limbah kegiatan manusia. Akibatnya kualitas dan kuantitas air menjadi berkurang (Effendi, 2003). Tanah adalah salah satu system bumi, yang bersamaan dengan system bumi yang lain yaitu air dan atmosfer, menjadi inti, fungsi,
perubahan
dan
kemantapan
ekosistem.
Tanah
berkedudukan khas dalam masalah lingkungan hidup, merupakan kimia lingkungan dan membentuk landasan hakiki bagi manusia. Tanah merupakan sumber daya alam yang sangat berfungsi penting dalam kelangsungan hidup mahluk hidup. Bukan hanya fungsinya sebagai tempat berjangkarnya tanaman, penyedia sumber daya penting dan tempat berpijak tetapi juga fungsinya sebagai suatu bagian dari ekosistem. Kualitas tanah meliputi kualitas tanah secara fisika, kimia dan biologi. Ketiga hal tersebut memiliki parameter masingmasing dan tidak dapat terpisahkan satu sama lain serta saling mempengaruhi. Parameter sifat fisik yang menentukan kualitas tanah antara lain, tekstur, struktur, stabilitas agregat, kemampuan tanah menahan dan meloloskan lain serta ketahanan tanah 2
Pendahuluan
terhadap erosi dan lain sebagainya. Lalu parameter kimia yang mempengaruhi kualitas tanah adalah, ketersediaan unsure hara, KTK, KTA, pH, ada tidaknya zat pencemar, dan lain sebagainya. Sedangkan parameter biologi yang menentukan kualitas tanah antara lain jumlah dan jenis mikroba yang ada dan beraktivitas di dalam tanah. Setiap parameter memiliki peranan tersendiri dalam menentukan kualitas tanah. Dalam pertanian kualitas tanah tentunya berhubungan dengan pertumbuhan dan produksi tanaman. Setiap parameter dapat berpengaruh pada ketersediaan unsure hara, ketersediaan air, keleluasaan akar untuk tumbuh, dan reaksi serta interaksi antara tanaman dengan faktor biotik dan abiotik dalam ekosistem. Udara merupakan media lingkungan yang merupakan kebutuhan dasar manusia perlu mendapatkan perhatian yang serius, hal ini pula menjadi kebijakan Pembangunan Kesehatan Indonesia 2010 dimana program pengendalian pencemaran udara merupakan
salah
satu
dari
sepuluh
program
unggulan.
Pencemaran oleh sulfur oksida terutama disebabkan oleh dua komponen sulfur bentuk gas yang tidak berwarna, yaitu sulfur dioksida (SO2) dan Sulfur trioksida (SO3), dan keduanya disebut sulfur oksida (SOX). Sulfur dioksida mempunyai karakteristik bau yang tajam dan tidak mudah terbakar diudara, sedangkan sulfur trioksida merupakan komponen yang tidak reaktif.
3
BAB II. ANALISIS KUALITAS LINGKUNGAN AIR
A.
Pengertian Analisis Kualitas Air Analisis Kualitas air adalah suatu kajian terhadap ukuran
kondisi air dilihat dari karakteristik fisik, kimiawi, dan biologisnya. Kualitas air juga menunjukkan ukuran kondisi air relatif terhadap kebutuhan biota air dan manusia. Kualitas air seringkali menjadi ukuran standar terhadap kondisi kesehatan ekosistem air dan kesehatan manusia terhadap air minum. Berbagai lembaga negara di dunia bersandar kepada data ilmiah dan keputusan politik dalam menentukan standar kualitas air yang diizinkan untuk keperluan tertentu. Kondisi air bervariasi seiring waktu tergantung pada kondisi lingkungan setempat. Air terikat erat dengan kondisi ekologi setempat sehingga kualitas air termasuk suatu subjek yang sangat kompleks dalam ilmu lingkungan. Aktivitas industriseperti manufaktur, pertambangan, konstruksi, pencemaran
dantransportasi air,
juga
merupakan limpasan
penyebab permukaan
utama dari
pertaniandanperkotaan.
B.
Pentingnya Analisis Air Analisis diperlukan untuk mengetahui kualitas air baku
Analisis Kualitas Lingkungan
yang akan digunakan sebagai sumber air untuk air minum. Hal ini menjadi sangat penting karena kualitas air yang tidak sesuai dengan persyaratan dapat menimbulkan gangguan kesehatan baik secara langsung maupun tidak langsung. Selain itu, dengan menganalisis kualitas air baku maka dapat ditentukan rangkaian jenis pengolahan yang dibutuhkan untuk menghasilkan keluaran air sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Hasil analisis yang digunakan adalah pada saat keadaan maksimum, karena biasanya keadaan sungai sepanjang tahun berbeda-beda sehingga untuk memaksimalkan pengolahan agar air hasil pengolahan tetap dapat memenuhi syarat berlaku maka perlu dilakukan pengolahan dengan beban maksimum sehingga pada saat keadaan rata-rata dan minimum tidak perlu peningkatan efisiensi lagi. Pada saat ini dikenal beberapa jenis standar kualitas air minum, baik bersifat nasional maupun internasional. Standar kualitas air minum yang bersifat nasional hanya berlaku bagi negara yang menetapkan standar tersebut. Sedangkan yang bersifat internasional berlaku pada negara yang belum memiliki atau menetapkan standar kualitas air secara tersendiri (Totok Sutrisno, 1987). Dalam menganalisis kualitas air baku sungai dapat digunakan beberapa standar sebagai pedoman parameter air minum. Tujuan dari penggunaan standar ini adalah untuk
6
Analisis Kualitas Lingkungan Air
mengetahui parameter yang harus diperbaiki ataupun dikurangi konsentrasinya. Standar yang dapat digunakan antara lain: 1.
Keputusan
Menteri
Kesehatan
RI
No.
907/MENKES/VII/2002 tanggal 29 Juli 2002 tentang baku mutu air minum. 2.
Keputusan
Menteri
Kesehatan
RI
No.
492/MENKES/SK/2010 tentang baku mutu air minum.
C.
Persyaratan Kualitas Air Baku Air mempunyai persyaratan kualitas tertentu, tergantung
pada peruntukan air yang akan digunakan. Persyaratan kualitas air industri berbeda dengan persyaratan kualitas air untuk keperluan pertanian. Demikian pula dengan keperluan minum, perikanan dan sebagainya. Penyimpangan terhadap kualitas yang telah ditentukan akan menyebabkan gangguan pada berbagai keperluan tersebut di atas. Untuk air yang diperuntukkan bagi keperluan minum, mempunyai persyaratan fisis, kimia, radioaktif dan mikroorganisme yang mempunyai besaran (konsentrasi) tertentu.
Beberapa
persyaratan dari
kualitas
air minum
dipaparkan sebagai berikut: •
Persyaratan fisik meliputi warna, bau, rasa, kekeruhan, temperatur dan daya hantar listrik.
•
Persyaratan kimia meliputi kesadahan, pH dan kadar logam (Fe, Mn, Cr, Cd, Zn), nitrat, flour, sulfat, klorida, dsb. 7
Analisis Kualitas Lingkungan
•
Persyaratan bakteriologis meliputi bebas total koliform, koli tinja.
•
Persyaratan radioaktif meliputi sinar α, β, ɣ dan lain-lain.
1.
Persyaratan Fisika
a.
Tidak Berbau: Air yang berbau dapat disebabkan proses penguraian bahan organik yang terdapat di dalam air.
b.
Jernih: Air keruh adalah air mengandung partikel padat tersuspensi yang dapat berupa zat-zat yang berbahaya bagi kesehatan. Disamping itu air yang keruh sulit didesinfeksi, karena mikroba patogen dapat terlindung oleh partikel tersebut (Slamet, 2007).
c.
Tidak Berasa: Air yang tidak tawar mengindikasikan adanya zat-zat tertentu di dalam air tersebut.
d.
Suhu: Air yang baik tidak boleh memiliki perbedaan suhu yang mencolok dengan udara sekitar (udara ambien). Di Indonesia, suhu air minum idealnya ± 3 °C dari suhu udara di atas atau di bawah suhu udara berarti mengandung zat-zat tertentu (misalnya fenol yang terlarut) atau sedang terjadi proses biokimia yang mengeluarkan atau menyerap energi air (Kusnaedi, 2002).
e.
TDS: Total Dissolved Solid/TDS, adalah bahan-bahan 8
Analisis Kualitas Lingkungan Air
terlarut (diameter < 10 -6 -10 -3 mm) yang berupa senyawa-senyawa
kimia
dan
bahan-bahan
lain
(Effendi, 2002). Bila TDS bertambah maka kesadahan akan naik. Kesadahan mengakibatkan terjadinya endapan/kerak pada sistem perpipaan.
2.
Persyaratan Kimia Parameter kimiawi dikelompokkan menjadi kimia
organik dan kimia anorganik. a.
Zat kimia anorganik dapat berupa logam, zat reaktif, zat-zat
berbahaya
dan
beracun
serta
derajat
keasaman (pH). b.
Zat kimia organik dapat berupa insektisida dan herbisida, volatile organis chemicals (zat kimia organik mudah menguap) zat-zat berbahaya dan beracun maupun zat pengikat Oksigen. Sumber logam pada air dapat berasal dari Kegiatan
Industri, pertambangan ataupun proses pelapukan secara alamiah, atau karena korosi dari pipa penyalur air. Bahan kimia organik dalam air minum dapat dibedakan menjadi 3 kategori, a.
Kategori 1 adalah bahan kimia yang mungkin bersifat carcinogen bagi manusia.
b.
Kategori 2 adalah bahan kimia yang tidak bersifat 9
Analisis Kualitas Lingkungan
carcinogen bagi manusia. c.
Kategori
3
adalah
bahan
kimia
yang
dapat
menyebabkan penyakit kronis tanpa ada fakta carcinogen.
3.
Persyaratan Mikrobiologi Indikator organisme yang dipakai sebagai parameter
mikrobiologi
digunakan
bakteri
koliform
(indicator
organism). Secara loboratoris total coliform digunakan sebagai indikator adanya pencemaran air bersih oleh tinja, tanah atau sumber alamiah lainnya. Sedangkan fecal coliform (koliform tinja) digunakan sebagai indikator adanya pencemaran air bersih oleh tinja manusia atau hewan. Parameter mikrobiologi tersebut dipakai sebagai parameter untuk mencegah mikroba patogen dalam air minum. Berdasarkan
jumlah
bakteri
koliform
yang
terkandung dalam 100 cc sampel air (Most Probability Number/MPN), kondisi air dibagi kedalam beberapa golongan sebagai berikut: a.
Air tanpa pengotoran; mata air (artesis) bebas dari kontaminasi bakteri koliform dan patogen atau zat kimia beracun.
b.
Air yang sudah mengalami proses desinfeksi; MPN
10
Analisis Kualitas Lingkungan Air
<50/100 cc c.
Air dengan penjernihan lengkap; MPN < 5000/100 cc
d.
Air dengan penjernihan tidak lengkap; MPN > 5000/100 cc
e.
Air dengan penjernihan khusus; MPN > 250.000/100 cc
f.
MPN mewakili Most Probable Number, yaitu jumlah terkaan terdekat dari bakteri koliform dalam 100 cc air.
4.
Persyaratan Radioaktivitas Zat radioaktivitas dapat menimbulkan efek kerusakan
sel. Kerusakan tersebut dapat berupa kematian dan perubahan komposisi genetik. Sel yang mati dapat tergantikan asalkan belum seluruh sel mati, sedangkan perubahan genetis dapat menimbulkan penyakit seperti kanker atau mutasi sel.
5.
Nilai Ambang Batas (NAB) Nilai ambang batas (NAB) adalah nilai atau batas
tertinggi dimana manusia mampu menahannya tanpa menimbulkan gangguan kesehatan selama 40 jam atau 5 hari dalam seminggu. Mungkin seperti itulah gambaran harfiah dari Nilai ambang batas.
11
Analisis Kualitas Lingkungan
Untuk zat-zat yang memiliki standar NAB, Udara, air, tanah, dan yang sebenarnya Nilai ambang batas ini lebih terkhusus
pada
zat-zat
kimia
berbahaya,
karena
pertimbangan risiko, tingkat frekuensi dan tingkat kefatalan yang ditimbulkan oleh zat kimia tersebut maka perlu diupayakan adanya pengendalian. Berikut ini ialah beberapa kriteria parameter kualitas air beserta penjelasannya: a.
DO atau dissolve oxygen ialah kadar oksigen yang terlarut dalam air. semakin tinggi DO maka air tersebut akan semakin baik. pada suhu 20C. tingkat DO maksimal ialah 9ppm. ppm ialah satuan untuk menunjukkan kadar atau satuan. ppm ialah singkatan dari part per million atau sama dengan mg/L.
b.
BOD atau biological oxygen demand ialah tingkat permintaan oksigen oleh makhluk hidup dalam air tersebut. jadi semakin tinggi nilainya maka semakin banyak mikrobanya dan membuat nilai DO turun. Semakin tinggi nilai BOD maka akan semakin rendah kualitas air.
c.
COD atau chemical oxygen demand mirip seperti BOD. bedanya disini ialah tingkat kebutuhan senyawa kimia terhadap oksigen. bisa jadi dipakai untuk mengurai dan sebagainya. nilai COD juga berbanding terbalik dengan DO. 12
Analisis Kualitas Lingkungan Air
d.
TDS atau total dissolve solid ialah jumlah zat padat yang terlarut di dalam air. semakin rendah TDS maka akan semakin bagus kualitas air. banyak tds meter yang mudah untuk didapatkan dan bisa digunakan hanya dengan mencelupkan ujung alat tersebut kedalam air. Berikut ialah batas ambang berbagai parameter
kualitas air yang ditetapkan oleh pemerintah. namun seperti yang kita tahu, peraturan hanyalah sebuah peraturan tanpa adanya penegakan dan tindak lanjut dari ketetapan tersebut. semoga saja setiap batas-batas kualitas air, udara dan tanah diperhatikan dan dijaga agar tidak membuat alam ini dan penghuninya menjadi rusak Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor: 03 Tahun 2010 Tanggal : 18 Januari 2010 No.
Parameter
Satuan
Kadar Maksimum
1
Ph
-
6-9
2
TSS
mg/L
150
3
BOD
mg/L
50
4
COD
mg/L
100
5
Sulfida
mg/L
1
13
Analisis Kualitas Lingkungan
6
Amonia
mg/L
20
7
Fenol
mg/L
1
8
Minyak & Lemak
mg/L
15
9
MBAS
mg/L
10
10
Kadmium
mg/L
0,1
11
Kromheksavalen
mg/L
0,5
12
Krom total
mg/L
1
13
Tembaga
mg/L
2
14
Timbal
mg/L
1
15
Nikel
mg/L
0,5
16
Seng
mg/L
10
17
Kuantitas air limbah max
mg/L
0,8L/s lahan kawasan terpakai
6.
Pengertian Tentang Pencemaran Air Kita hidup dizaman serba canggih dengan kemajuan
ilmu serta teknologi. Akan tetapi, dampak negative yang dihasilkan sangatlah besar, yaitu polusi yang mana merupakan peristiwa masuknya zat, energi, unsur atau komponen lain yang merugikan lingkungan dari akibat aktivitas manusia atau prose alami. Serta menyebabkan 14
Analisis Kualitas Lingkungan Air
polusi yang disebut polutan. Suatu hal dikatakan polutan apa bila: Kadar melebihi/kurang dari batas normal Berada pada tempat dan waktu yang tidak tepat. Polutan sendiri dapat berupa debu, bahan kimia, suara, panas, radiasi, makhluk hidup, dsb. Dan bila polutan berlebihan, ekosistem tidak dapat seimbang dan tidak dapat melakukan regenerasi (pembersihan sendiri).Polusi air merupakan
peristiwa
masuknya
zat,
energi,
unsur/komponen lainnya di dalam air sehingga kualitas air terganggu yang mana dapat ditandai dengan adanya perubahan bau, rasa, dan warna pada air sehingga air tidak murni lagi. Dikutip
dalam
Kependudukan
Keputusan
dan
No.02/MENLH/I/1998, polusi/pencemaran
Lingkungan yang
air
Menteri
adalah
dimaksud
Negara Hidup dengan
masuk/dimasukkannya
makhluk hidup, zat, energi, dan atau komponen lain kedalam air/udara oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam, kurang atau tidak dapat berfungsi lagi dengan peruntukannya. Itulah kenapa air sebagai sumber utama bagi manusia serta makhluk hidup lainnya di muka bumi ini karena merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi. Selain mengalirkan air juga mengalirkan sedimen dan polutan.Akan tetapi, fenomena alam seperti gunung merapi, badai, gempa bumi, tsunami, dll dapat mengakibatkan 15
Analisis Kualitas Lingkungan
perubahan besar terhadap kualitas air, hal ini tidak dianggap sebagai pencemaran air.Kenapa?Karena polusi adalah sebagian dari akibat aktivitas makhluk hidup yang mana dapat merubah kualitas terhadap air di muka bumi.
D.
Ciri-Ciri Air Tercemar Polusi Ciri-ciri air yang mengalami polusi/tercemar sangat
bervariasi karena tergantung dengan jenis air dan polutan yang terkandung didalamnya. Namun cirri yang paling mudah diketahui adalah: Berbau, Berwarna, Beracun, Berasa. E.
Sifat-Sifat Pencemaran Air Untuk mengetahui terpolusinya air dapat diamati dengan
terjadinya perubahan-perubahan antara lain: 1.
Nilai pH, keasaman dan alkalinitas pH normal air adalah 6-8 pH. Bila terlalu rendah, maka dapat menyebabkan korosif.
2.
Suhu, Apabila suhu terlalu rendah, maka air akan terasa sejuk bahkan dingin hingga sedingin es. Begitu pula sebaliknya. Akan tetapi, air biasa selalu memiliki suhu pas di ukuran 0o celcius.
3.
Warna, Warna Air yang terpolusi biasanya berbeda dengan warna normalnya (jernih dan bening).
4.
Bau,
Biasanya
tergantung
pada
sumber
air,
dapat
disebabkan oleh bahan kimia, tumbuhan dan hewan air baik yang hidup maupun mati (seperti bau amis dan busuk). 16
Analisis Kualitas Lingkungan Air
5.
Rasa, Air normal tidak mempunyai rasa, kecuali rasa asin pada air laut.
F.
Macam-Macam Sumber Air yang Berpolutan Macam-macam sumber air yang berpolusi, antara lain:
1.
Limbah Industri
2.
Pertanian
3.
Rumah Tangga Ada beberapa tipe polutan yang mana dapat merusak
perairan, yaitu: a.
Mengandung bibit penyakit
b.
Butuh banyak O2 (Oksigen) untuk penguraiannya (sehingga kekurangan O2 saat proses penguraian)
c.
Bahan-bahan kimia organik dari industri
d.
Limbah pupuk pertanian
e.
Bahan-bahan yang tidak sedimen (endapan)
f.
Bahan-bahan yang mengandung radioaktif dan panas Padahal air adalah unsur alam yang penting bagi manusia
dengan sifat mengalir dan meresapnya. Akan tetapi, karena jalurjalur aliran dan resapan air terhambat karena polutan, timbullah banjir. Musibah banjir dapat dibagi menjadi 2 berdasarkan akibat polusi air, antara lain: Banjir bandang (banjir besar), yaitu: terjadi dari akibat meluap dari jalur-jalur aliran (sungai) dengan volume
17
Analisis Kualitas Lingkungan
air yang sangat besar. Banjir genangan, yaitu: banjir lokal/setempat karena akibat dari tergenangnya/terkonsentrasinya air hujan pada daerah tersebut yang mana saluran air (drainase) dan lahan resapannya sangat terbatas sehingga air bisa masuk/menggenangi lingkungan serta dalam rumah kita. Penggunaan pada insektisida seperti DDT (Dhicloro Diphenil Trichonethan) oleh para petani untuk memberantas hama tanaman serta serangga penyebar penyakit secara berlebihan dapat mengakibatkan pencemaran terhadap air yang diserap oleh tanaman. Sehingga terjadi pembusukan yang berlebihan diperairan dapat pula menyebabkan pencemaran. Pembuangan sampah dapat mengakibatkan kadar O2 terlarut dalam air semakin berkurang karena sebagian besar dipergunakan oleh bakteri pembusuk. Serta pembuangan sampah organik yang dibuang ke sungai terus-menerus, selain mencemari air, pada musim hujan akan timbul bencana banjir.
1)
Penyebab Dari Timbulnya Pencemaran Air Pencemaran air dapat disebabkan oleh berbagai hal
dan memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Sampah organik seperti air comberan menyebabkan peningkatan kebutuhan oksigen pada air yang menerimanya yang mengarah
pada
berkurangnya
18
oksigen
yang
dapat
Analisis Kualitas Lingkungan Air
berdampak parah terhadap seluruh ekosistem. Industri membuang berbagai macam polutan ke dalam air limbahnya seperti logam berat, toksin organik, minyak, nutrien dan padatan. Air limbah tersebut memiliki efek termal, terutama yang dikeluarkan oleh pembangkit listrik, yang dapat juga mengurangi oksigen dalam air. Seperti limbah pabrik yang mengalir ke sungai seperti di sungai citarum.
2)
Bahaya Yang Ditimbulkan Bibit penyakit dari hasil polusi air mengandung zat-
zat yang bersifat beracun dan bahan radioaktif yang mana dapat merugikan manusia. Kenapa? Karena polutan memerlukan banyak sekali kandungan O2, akan tetapi apabila kekurangan, maka akan terjadi perubahan warna dan pembusukan. Karena proses penguraian terhadap polutan tidak akan sempurna sehingga timbullah polusi pada air. Permasalahan terbesar dalam polusi air adalah pembuangan sampah disembarang tempat. Misalnya: pembuangan sampah pada muara sungai, laut, atau got-got kecil rumahan. Ini bisa menimbulkan penyakit. Contoh kejadian seperti di Jepang. Zat merkuri yang dibuang oleh sebuah industri plastik ke teluk Minamata 19
Analisis Kualitas Lingkungan
terakumulasi dijaringan tubuh ikan dan masyarakat yang mengkonsumsi menderita cacat atau hingga meninggal.
3)
Akibat Air Tercemar Akibat yang ditimbulkan oleh polusi air, antara lain:
a.
Terganggunya kehidupan organisme air karena berkurangnya kandungan oksigen (O¬2)
b.
Terjadinya ledakan ganggang dan tumbuhan air.
c.
Pendangkalan dasar perairan
d.
Dalam jangka panjang adalah kanker dan kelahiran cacat
e.
Akibat penggunaan pestisida yang berlebihan sesuai selain
membunuh
hama
dan
penyakit,
juga
membunuh serangga dan makhluk berguna terutama predator. f.
Kematian biota kuno, seperti: plankton dan lainnya bahkan burung Mutasi sel, kanker, dan leukemia. Akibat dari timbulnya air yang tercemar menurut
situs Wikipedia, antara lain: a.
Dapat menyebabkan banjir
b.
Erosi
c.
Kekurangan sumber air
d.
Dapat membuat sumber penyakit
e.
Tanah longsor 20
Analisis Kualitas Lingkungan Air
f.
G.
Dapat merusak ekosistem sungai
Usaha-Usaha Guna Mengatasi dan Mencegah Pada musim hujan, biasanya pasti akan terjadi yang
mananya banjir. Mungkin langkah-langkah dibawah ini dapat mencegah adanya banjir genangan, antara lain: 1.
Dalam perencanaan jalan- jalan lingkungan baik program pemerintah
maupun
swadaya
masyarakat
sebaiknya
memilih material bahan yang menyerap air misalnya penggunaan bahan dari pavling blok (blok-blok adukan beton yang disusun dengan rongga-rongga resapan air disela-selanya). Hal yang tidak kalah pentingnya adalah penataan saluran lingkungan, pembuatannyapun harus bersamaan dengan pembuatan jalan tersebut. 2.
Apabila di halaman pekarangan-pekarangan rumah kita masih terdapat ruang- ruang terbuka, buatlah sumur-sumur resapan air hujan sebanyak-banyaknya. Fungsi sumur resapan air ini untuk mempercepat air meresap ke dalam tanah.
3.
Dengan membuat sumur resapan air tersebut, sebenarnya kita dapat memperoleh manfaat seperti berikut: a.
Persediaan air bersih dalam tanah di sekitar rumah kita cukup baik dan banyak. Tanah bekas galian sumur dapat dipergunakan untuk menimbun lahan-
21
Analisis Kualitas Lingkungan
lahan yang rendah atau meninggikan lantai rumah. b.
Apabila air hujan tidak tertampung oleh selokanselokan rumah, dapat dialirkan ke sumur-sumur resapan.
Jangan
membuang
sampah
atau
mengeluarkan air limbah rumah tangga (air bekas mandi, cucian dan sebagainya) ke dalam sumur resapan karena bias mencemari kandungan air tanah. c.
Apabila air banjir masuk ke rumah menapai ketinggian 20-50 cm, satu- satunya jalan adalah meninggikan lantai rumah kita di atas ambang permukaan air banjir.
d.
Cara lain adalah membuat tanggul di depan pintu masuk rumah kita. Cara ini sudah umum dilakukan orang, hanya saja teknisnya sering kurang terencana secara mendetail.
Banyak sekali jenis penanganan pada air buangan, antara lain: 1.
Proses penanganan primer (membuang bahan-bahan padatan yang mengendap atau mengapung) Penyaringan Pengendapan (menghilangkan komponen-komponen fosfor dan padatan tersuspensi) dan pemisahan Pemindahan endapan.
2.
Proses penanganan sekunder (proses dekomposisi bahanbahan padatan secara biologi). Penyaringan trikel Lumpur aktif. 22
Analisis Kualitas Lingkungan Air
3.
Proses penanganan tersier Adsorpsi (bahan-bahan organik terlarut).
4.
Elektrodoalisis (menurunkan konsentrasi garam-garam terlarut sampai pada konsentrasi air semula, sebelum digunakan).
5.
Osmosis
berlawanan
Khloranisasi
organisme penyebab penyakit).
23
(menghilangkan
BAB III. ANALISIS KUALITAS LINGKUNGAN UDARA
A.
Pengertian Udara Udara adalah campuran dari berbagai gas secara mekanis
dan bukan merupakan senyawa kimia. Udara merupakan komponen yang membentuk atmosfer bumi, yang membentuk zona kehidupan pada permukaan bumi. Komposisi Udara terdiri dari berbagai gas dalam kadar yang tetap pada permukaan bumi, kecuali gas methane, ammonia, hydrogen sulfide, karbon monoksida dan nitroksida mempunyai kadar yang berbeda-beda tergantung daerah/lokasi. Umumnya
konsentrasi
methane,
ammonia,
hydrogen
sulfide, Karbon monoksida dan nitroksida sangat tinggi di areal rawa-rawa atau industry kimia. Hal tersebut bias terjadi karena ada polusi udara. Tabel komposisi udara atmosfer: UNSUR
SIMBOL
KONSENTRASI (% VOLUME)
Nitrogen
N
78
Oksigen
O2
21
Analisis Kualitas Lingkungan
Argon
A
0,94
Karbondioksida
CO2
20,03
Helium
He
0,01
Neon
Ne
0,01
Xenon
Xe
0,01
Krypton
Kr
0,01
Methana
CH4
Sangat sedikit
Amoniak
NH3
Sangat sedikit
Hydrogen sulfide
H2S
Sangat sedikit
Karbon monoksida
CO
Sangat sedikit
Nitrous oksida
N2O
Sangat sedikit
Selain gas-gas tersebut diatas, di dalam udara/atmosfer terdapat uap air sebanyak sekitar 0.001% sampai 4% dari volume udara.
B.
Faktor yang Mempengaruhi Konsentrasi Gas di dalam Udara Konsentrasi gas di dalam udara bisa naik atau menurun
disebabkan oleh:
26
Analisis Kualitas Lingkungan Udara
1.
Faktor Ketinggian Setiap peningkatan ketinggian 100 meter akan terjadi
penurunan tekanan atmosfer sebesar 6-10 mmHg sehingga secara tidak langsung terjadi penurunan gas di dalam udara. 2.
Faktor banyaknya tumbuhan berklorofil Tumbuhan berklorofil pada siang hari akan melepas
oksigen yang banyak dan menyerap CO2 yang banyak. 3.
Faktor kepadatan penduduk Kepadatan
penduduk
suatu
kota/daerah
menyebabkan penurunan kadar O2 dan meningkatnya kadar CO2 4.
Faktor Pembakaran pada industry/mobil Akibat pembakaran batu bara, oli, gas, minyak diesel,
dan lain sebagainya akan mengurangi oksigen dan meningkatkan CO2 di dalam udara. Kalau pembakaran tidak sempurna akan menghasilkan CO (Karbon Monoksida) yang tinggi di udara. 5.
Faktor kebakaran Akibat kebakaran, baik kebakaran hutan maupun
kebakaran rumah akan menurunkan O2 dan meningkatkan Kadar CO2
27
Analisis Kualitas Lingkungan
6.
Faktor Flankton pada permukaan air Plankton atau phytoplankton pada permukaan air
akan memberi sumbangan oksigen pada air dan atmosfer.
C.
Macam–macam Gas di udara Pada bagian sebelumnya telah dilukiskan bahwa udara
murni mengandung unsure –unsure sebagai berikut N2, O2, O3, A, CO2, He, Ne, Xe, Kr, CH4, NH3, H2S, CO dan N2O.Untuk mendapat gambaran yang jelas gas di udara akan dibahas masing-masing gas tersebut. 1.
Nitrogen(N2) Nitrogen merupakan salah satu elemen dari berbagai
elemen (fosfor, kalium, sulfur, kalsium, magnesium)yang tergolong
dalam
elemen
nutrisi.
Elemen
nitrogen
terkandung di dalam protein(semua protein) dipakai untuk membangun sel.Selain itu nitrogen cair(-1790C)dipakai sebagai obat mati rasa dalam proses pembedahan dan dipakai untuk membekukan butir-butir darah agar bisa disimpan lama.
2.
Oksigen(O2) Oksigen
diperoleh
dari
udara
melalui
proses
pencairan dan destilasi. Oksigen hasil pemisahan ini
28
Analisis Kualitas Lingkungan Udara
digunakan untuk: •
Proses peleburan, pengilangan, pabrik baja atau logam lainnya.
•
Pabrik bahan kimia melalui oksidasi control.
•
Pendorong roket
•
Penyangga
kehidupan
biologi
(tanaman,hewan,manusia) •
Pemakaian
dalam
bidang
kedokteran
yaitu
pengobatan TBC usus, pengobatan terhadap penderita asfiksia(sukar bernafas) •
Pertambangan, pabrik batuan-batuan, gelas dan lainlain.
3.
Ozon(O3) Ozon merupakan oksidan yang sangat kuat sehingga
sangat beracun terhadap organisme hidup
4.
Argon Suatu elemen gas termasuk dalam grup gas mulia, gas
lamban atau gas langka.Argon digunakan untuk: •
Mengisi bola lampu listrik
•
Untuk memotong atau mengelas logam
•
Gas argon dipakai pada Geiger Muller Counter dan berbagai tabung electron 29
Analisis Kualitas Lingkungan
5.
Karbon dioksida(CO2) Kegunaan CO2:
•
Dalam bentuk cair atau padat sebagai alat pendingin
•
Sebagai alat penetral untuk bahan alkali
•
Sebagai bahan utama dalam hal tekanan udara
6.
Helium Merupakan gas mulia dan elemen bercahaya. yang di
gunakan untuk: •
Helium dipakai sebagai gas pendingin pada reaktor nuklir
•
Helium dipakai untuk analisis kimia dengan memakai gas kromatografi
•
Campuran gas helium dan oksigen dipakai sebagai bahan pernafasan bagi Penerjun.
7.
Neon Kegunaan Neon:
•
Neon diisi pada ruangan letupan “Spark Chamber” yang digunakan untuk mendeteksi partikel nuklir
•
Neon dalam jumlah yang banyak dipakai untuk riset fisik pada “energy tinggi”
•
Cairan neon dipakai sebagai bahan pendingin untuk
30
Analisis Kualitas Lingkungan Udara
mencapai suhu sekitar 25-40
8.
Kripton Kegunaan Kripton:
•
Gas krypton dipakai untuk mengisi lampu elektronik
•
Gas krypton dicampur dengan argon dipakai untuk mengisi lampu Fluoresensi
9.
Hidrogen sulfide(H2S) Berasal dari tumbuh-tumbuhan dan hewan yang mati
(materi organic), letusan, muntahan gunung berapi dan limbah atau buangan industry.
10.
Karbon Monoksida Merupakan gas tidak berwarna, tidak berbau dan
sangat berbahaya. a.
Sumber Karbon monoksida Dasar terbentuk karbon monoksida adalah
pembakaran yang tidak sempurna. Pembakaran yang dimaksud adalah: •
Pembakaran yang terjadi pada industry
•
Pembakaran pada alat transfortasi
•
Proses pembakaran pada pertanian 31
Analisis Kualitas Lingkungan
•
Tempat-tempat pembuangan sampah
•
Kebakaran hutan
•
Ada jenis ikan (jelly fish) menghasilkan karbon monoksida sekitar 80%
b.
Efek akibat karbon monoksida
•
Menghalangi hemoglobin berikatan dengan oksigen
•
Penderita ngantuk, mual dan puyeng
•
Keracunan karbon monoksida pada tingkat berat menimbulkan kematian
11.
Nitrogen Oksida Nitrogen terdapat 78% di dalam atmosfer bumi oleh
pengarung
organism,
memfiksasi
nitrogen
sinar
kosmik,
bersenyawa
cahaya
berbagai
dapat elemen
membentuk senyawa nitrogen yang berguna bagi tumbuhtumbuhan dan hewan dalam pertumbuhan.
D.
Tekanan Udara Merupakan gaya persatuan luas dimana udara melakukan
desakan pada permukaan yang kontak dengannya.
32
Analisis Kualitas Lingkungan Udara
Tekanan udara dipengaruhi oleh: 1.
Ketinggian Ketinggian 100 m di atas permukaan laut akan terjadi
penurunan barometer sebesar 6-10 mmHg; umumnya dianggap penurunan sebesar 10 mmHg. 2.
Angin tornado Pada waktu angin tornado akan terjadi penurunan
tekanan barometer. 3.
Pada musim dingin Pada musim dingin, tekanan udara cenderung tinggi
pada benua daripada permukaan laut (samudera). Tekanan udara pada permukaan laut sangat berarti untuk mengetahui gerakan udara dan dapat meramalkan keadaan cuaca.
E.
Kegunaan Udara Udara sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari antara
lain: 1.
Bahan kebutuhan pokok dalam pernafasan
2.
Sebagai sarana dari pesawat terbang
3.
Sebagai alat pendingin trafo tekanan tinggi
4.
Sebagai sarana olah raga terbang laying
5.
Membantu transfer panas dari metode konveksi 33
Analisis Kualitas Lingkungan
F.
Polusi Udara Secara umum bahan polutan dari udara dapat menimbulkan
efek local dan efek sistemik pada tubuh kita. Yang dimaksud dengan efek local adalah kelainan yang dijumpai hanya pada satu organ saja. Efek local ini dapat terjadi pada organ yang memang langsung berhubungan dengan bahan polutan-seperti paru dan kulit atau juga pada alat tubuh lain akibat terbawanya bahan polutan melalui darah misalnya ke hepar. Sementara itu efek sistemik tentunya mengenai satu system tubuh tertentu, misalnya system saraf atau peredaran darah. Salah satu contoh efek sistemik adalah polusi CO yang mengganggu transfor oksigen karena CO berikatan dengan Hemoglobin.
G.
Sumber Pencemar Udara Bumi diciptakan oleh Tuhan tanpa cemaran apa-apa.
Namun, dalam sejarah perkembangan bumi ini sejalan dengan perkembangan manusia, tanaman, hewan, kemajuan teknologi, letusan gunung berapi, kebakaran hutan dan lain-lain, timbullah polusi udara. Dengan mengetahui latar belakang timbulnya polusi udara maka ketahuilah sumber pencemar udara dibagi menjadi 2 bagian:
34
Analisis Kualitas Lingkungan Udara
1)
Dari Alam Letusan gunung berapi menyemburkan debu dan gas
sulfur; kebakaran hutan menghasilkan CO2, CO dan sulfur; penguapan samudera berupa partikel garam, tepung sari, jamur, spora yang dibawa oleh hembusan angin 2)
Perbuatan Manusia Proses industry kimia, pabrik logam, pabrik semen
menghasilkan gas partikulat; pembakaran bahan bakar dalam memproduksi energy panas; hasil kotoran rumah tangga berupa asap; gas yang dihasilkan kendaraan bermotor, pesawat terbang, roket; senyawa hidrokarbon dari proses destilasi petroleum, alat pendingin, alat penyemprot dan lain-lain.
H.
Bentuk-Bentuk Zat Pencemar di Udara Zat-zat pencemar udara terdapat dalam bentuk gas atau
partikel (biasanya sebagai bahan-bahan partikulat). Kedua bentuk zat pencemar itu berada di atmosfer secara simultan, tetapi seluruh zat pencemar udara 90% berbentuk gas. Bentuk-bentuk zat pencemar yang sering terdapat dalam atmosfer: •
Gas: Keadaan gas dari cairan atau bahan padatan
•
Embun:
Tetesan
cairan
tersuspensi di udara
35
yang
sangat
lembut
yang
Analisis Kualitas Lingkungan
•
Uap: Keadaan gas dari zat padat atau volatin atau cairan dengan ukuran diameter kurang dari 1,0µm
•
Awan: Uap yang dibentuk pada tempat yang tinggi
•
Kabut: tetesan cairan yang melayang di udara dengan diameter kurang dari 2µm
•
Debu: Padatan yang tersuspensi dalam udara yang dihasilkan dari pemecahan bahan dengan diameter antara 0,25µm-1µm.
•
“Haze”: Partikel-partikel debu atau garam yang tersuspensi dalam tetes air
•
Asap: Padatan dalam gas yang berasal dari pembakaran yang tidak sempurna dengan ukuran diameter kurang dari 2µm
•
Aerosol: Partikel padat atau cair yang melayang di udara bersama beberapa gas dengan ukuran diameter kurang dari 1,0µm Partikulat bisa berupa padatan atau tetes cairan yang sangat halus yang disebut “mist”. Partikulat mempunyai bermacam-macam ukuran, bentuk, densitas, dan susunan kimianya. Sumbangan nya terhadap zat pencemar udara hanya 10%. Kalau debu, asap, uap, kabut, aerosol, dianalisis secara kimia akan diperoleh bahan pencemar berupa sulfur dioksida, nitrogen dioksida karbon dioksida, hydrogen sulfide, hydrogen flourida, silicon tetra flourida, karbon monoksida, aldehid timah hitam(lead), asbestos. Polutan (bahan polusi)di atas merupakan bahan primer 36
Analisis Kualitas Lingkungan Udara
yaitu subtansi kimia yang langsung masuk(emisi)kedalam atmosferbumi. Di dalam atmosfer ada uap air/air, oksigen, ultra violet, dan petir.Objek ini akan merubah polutan primer menjadi bentuk lain yang dikenal dengan sebutan polutan sekunder.
I.
Dampak Polusi Udara pada Kesehatan Menurut data yang diperoleh dari penelitian menunjukkan
bahwa polusi udara telah banyak menimbulkan gangguan kesehatan manusia dan lebih jauh lagi telah banyak menimbulkan kematian. Apa sebenarnya akibat dari polusi udara terhadap kesehatan manusia. Marilah kita teliti lebih lanjut mengenai polutan dan efeknya terhadap tubuh manusia. 1.
Karbon monoksida Dapat menyebabkan pekerjaan darah (butir darah
merah) atau hemoglobin terganggu. Fungsi hemoglobin yang ada pada butir darah merah untuk mengikat oksigen dan mengedarkannya ke seluruh tubuh menjadi terganggu karena terikatnya CO pada hemoglobin. Akibatnya Tubuh akan Mengalami kekurangan oksigen yang sangat vital sehingga jantung dan paru-paru akan bekerja lebih keras lagi untuk memberikan oksigen. Pengaruh ini cukup terasa akibatnya bagi penyakit jantung dan paru-paru.
37
Analisis Kualitas Lingkungan
2.
Belerang dioksida Banyak
menimbulkan
penyakit
pada
saluran
pernapasan, misalnya asma, bronchitis, yang sering diikuti dengan timbulnya emphysema, di mana alveoli cenderung menjadi bersatu sehingga memperkecil permukaannya. Kemudian diikuti dengan menyempitkan cabang-cabang bronkhioli yang akan mengurangi laju pertukaran gas CO2 dan O2. 3.
Sulfur dioxide Sumber-sumber SO2 buatan adalah pembakaran
bahan bakar minyak, gas, batu bara yang mengandung sulfur tinggi. Sedangkan sumber-sumber SO2 alamiah adalah gunung-gunung berapi, pembusukan bahan organic oleh mikroba, dan reduksi sulfat secara biologis.SO2 dikenal sebagai gas yang tidak berwarna bersifat iritan kuat bagi kulit dan selaput lendir. Zat ini mudah diserap oleh selaput lendir saluran pernapasan bagian atas. Dalam kadar rendah, SO2dapat menimbulkan spasme temporer otot-otot polos pada bronkhioli. Zat ini juga dapat menyebabkan kanker. 4.
Ozon(O3) Efek kesehatan yang dapat timbul karena ozon
terutama disebabkan karena ozon bereaksi dengan segala zat organic yang dilaluinya. Ozon dapat memasuki saluran pernapasan lebih dari SO2. Ozon akan mematikan sel-sel 38
Analisis Kualitas Lingkungan Udara
makrofag, mengstimulir penebalan dinding arteri paru-paru dan apabila pemaparan terhadap ozon sudah berjalan cukup lama, maka dapat terjadi kerusakan paru-paru yang disebut emphysema dan sebagai akibatnya jantung akan melemah.
Selain
menyebabkan
itu,
ozon
depresi
pusat
juga
dianggap
pernapasan,
dapat
sehingga
pengaturan ventilasi paru-paru dapat terganggu.
J.
Dampak Udara Tercemar pada Atmosfer Udara tercemar yang terjadi pada lapisan atmosfer dan
terjadi pada lapisan rendah dari stratosfer member dampak yang sangat berbeda. 1)
Dampak akibat stratosfer yang tercemar Efek yang ditimbulkan akibat bahan pencemar berada
pada troposfer tergantung pada kualitas, kuantitas maupun jenis bahan pencemar. Efek yang ditimbulkan berupa: Kabut tebal olek karena banyak partikel di lapisan troposfer. ØHujan Asam. ØKonsekuensi dari hujan asam akan timbul berbagai gangguan antara lain sakit kulit, sakit mata, sakit pernapasan, yang dapat di akhiri dengan kematian; timbul korosif pada material logam; merusak kehidupan hewan; merusak kehidupan tumbuh-tumbuhan; mempengaruhi cuaca; apabila terjadi presipitasi berat dari partikulat akan mempengaruhi radiasi ultraviolet. 39
Analisis Kualitas Lingkungan
2)
Dampak akibat lapisan stratosfer yang tercemar Gas nitrogen oksida yang berada pada lapisan ini
dapat mereduksi gas ozon sehingga terjadi penipisan gas ozon dengan akibat peningkatan radiasi ultra violet mencapai bumi, timbul efek biologi sebagai akibat peningkatan ultra violet tersebut. Adanya SO2, uap air (H2O) dan NOX akan mempengaruhi perubahan iklim seperti temperature, angin, dan curah hujan. Pengendalian Pencemaran Udara Maksud pengendalian di sini adalah usaha yang dilakukan agar: 1.
Udara tercemar dapat sirna
2.
Udara yang sudah tercemar jangan tercemar lagi Untuk tujuan 1 manusia tidak dapat berbuat apa-apa namun
untuk tujuan 2 manusia mempunyai kemampuan ke arah sana. Untuk mengatasi udara yang tercemar agar dapat sirna alam sangat berjasa dan mampu mengatasinya. 1)
Usaha alam mengatasi udara tercemar Alam secara diam-diam mengatasi udara yang sudah
tercemar agar bahan pencemar dapat hilang(sirna);namun manusia perlu memperhatikan alam sekitarnya dan mengendalikannya agar bahan pencemar yang dihasilkan manusia sedikit mungkin masuk ke atmosfer bumi. Hal 40
Analisis Kualitas Lingkungan Udara
tersebut dikarenakan kemampuan alam mempunyai batas tertentu. Apabila bahan pencemar terlalu banyak di dalam atmosfer mengakibatkan sisa bahan pencemar tidak dapat dilenyapkan dan lama-kelamaan akan bertumpuk dan kemudian akan berdampak negative terhadap manusia, hewan dan tanaman. Bahan pencemar yang berada di lapisan troposfer mudah dibersihkan oleh alam dalam waktu relative singkat sedangkan bahan pencemar berada di lapisan stratosfer memerlukan
periode
waktu
yang
panjang
untuk
melenyapkannya. Usaha alam untuk menghilangkan bahan pencemar melalui: a)
Angin
b)
Sinar matahari
c)
Gaya gravitasi
d)
Kilat/Halilintar
e)
Hujan
f)
Turbulensi panas
41
BAB IV. ANALISIS KUALITAS LINGKUNGAN TANAH
A.
Pengertian Tanah Tanah adalah kumpulan dari bagian-bagian padat yang
tidak terikat antara satu dengan yang lain (diantaranya mungkin material organik) dan rongga-rongga diantara bagian-bagian tersebut berisi udara dan air. (Verhoef, 1994). Menurut Craig (1991), tanah adalah akumulasi mineral yang tidak mempunyai atau lemah ikatan antar partikelnya, yang terbentuk karena pelapukan dari batuan. Tanah didefinisikan oleh Das (1995) sebagai material yang terdiri
dari
agregat
mineral-mineral
padat
yang
tidak
tersementasi (terikat secara kimia) satu sama lain dan dari bahanbahan organik telah melapuk (yang berpartikel padat) disertai dengan zat cair dan gas yang mengisi ruang-ruang kosong diantara partikel-partikel padat tersebut. Sedangkan pengertian tanah menurut Bowles (1984), tanah adalah campuran partikel-partikel yang terdiri dari salah satu atau seluruh jenis berikut: a.
Berangkal (boulders) adalah potongan batuan yang besar, biasanya lebih besar dari 250 sampai 300 mm dan untuk
Analisis Kualitas Lingkungan
ukuran 150 mm sampai 250 mm, fragmen batuan ini disebut kerakal (cobbles/pebbles). b.
Kerikil (gravel) adalah partikel batuan yang berukuran 5 mm sampai 150 mm.
c.
Pasir (sand) adalah partikel batuan yang berukuran 0,074 mm sampai 5 mm, yang berkisar dari kasar dengan ukuran 3 mm sampai 5 mm sampai bahan halus yang berukuran < 1 mm.
d.
Lanau (silt) adalah partikel batuan yang berukuran dari 0,002 mm sampai 0,0074 mm.
e.
Lempung (clay) adalah partikel mineral yang berukuran lebih kecil dari 0,002 mm yang merupakan sumber utama dari kohesi pada tanah yang kohesif.
f.
Koloid (colloids) adalah partikel mineral yang diam dan berukuran lebih kecil dari 0,001 mm
B.
Kualitas Tanah Doran & Parkin (1994) memberikan batasan kualitas tanah
adalah kapasitas suatu tanah untuk berfungsi dalam batas-batas ekosistem untuk melestarikan produktivitas biologi, memelihara kualitas lingkungan, serta meningkatkan kesehatan tanaman dan hewan. Johnson et al. (1997) mengusulkan bahwa kualitas tanah adalah ukuran kondisi tanah dibandingkan dengan kebutuhan satu atau beberapa spesies atau dengan beberapa kebutuhan hidup manusia. 44
Analisis Kualitas Lingkungan Tanah
Kualitas tanah diukur berdasarkan pengamatan kondisi dinamis indikator-indikator kualitas tanah. Pengukuran indikator kualitas tanah menghasilkan indeks kualitas tanah. Indeks kualitas tanah merupakan indeks yang dihitung berdasarkan nilai dan bobot tiap indikator kualitas tanah. Indikator-indikator kualitas tanah dipilih dari sifat-sifat yang menunjukkan kapasitas fungsi tanah. Indikator kualitas tanah adalah sifat, karakteristik atau proses fisika, kimia dan biologi tanah yang dapat menggambarkan kondisi tanah (SQI, 2001). Menurut Doran & Parkin (1994), indikator-indikator kualitas tanah harus (1) menunjukkan prosesproses yang terjadi dalam ekosistem, (2) memadukan sifat fisika tanah, kimia tanah dan proses biologi tanah, (3) dapat diterima oleh banyak pengguna dan dapat diterapkan di berbagai kondisi lahan, (4) peka terhadap berbagai keragaman pengelolaan tanah dan perubahan iklim, dan (5) apabila mungkin, sifat tersebut merupakan komponen yang biasa diamati pada data dasar tanah. Karlen et al. (1996) mengusulkan bahwa pemilihan indikator kualitas tanah harus mencerminkan kapasitas tanah untuk menjalankan fungsinya yaitu: 1.
Melestarikan aktivitas, diversitas dan produktivitas biologis
2.
Mengatur dan mengarahkan aliran air dan zat terlarutnya
3.
Menyaring,
menyangga,
merombak,
mendetoksifikasi
bahan-bahan anorganik dan organik, meliputi limbah
45
Analisis Kualitas Lingkungan
industri dan rumah tangga serta curahan dari atmosfer. 4.
Menyimpan dan mendaurkan hara dan unsur lain dalam biosfer.
5.
Mendukung struktur sosial ekonomi dan melindungi peninggalan
arkeologis
terkait
dengan
permukiman
manusia. Sifat-sifat atau parameter yang digunakan Universitas Sumatera Utara untuk penilaian kualitas tanah yang diorentasi pada pengelolaan, merupakan peralihan (intermediate) dari kedua faktor ekstrim tersebut (tabel 1). Tabel 1. Klasifikasi sifat-sifat tanah yang berkontribusi terhadap kualitas tanah didasarkan atas kepermanenannya dan tingkat kepekaannya terhadap pengelolaan (Islam dan Weil, 2000).
C.
Pencemaran Tanah Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia
46
Analisis Kualitas Lingkungan Tanah
buatan manusia masuk dan merubah lingkungan tanah alami (Veegha, 2008). Darmono (2001) menyatakan bahwa ada dua sumber utama kontaminasi tanah yaitu kebocoran bahan kimia organik dan penyimpanan bahan kimia dalam bunker yang disimpan dalam tanah, dan penampungan limbah industri yang ditampung dalam suatu kolam besar yang terletak di atas atau di dekat sumber air tanah. Pencemaran tanah biasanya terjadi karena: kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial; penggunaan pestisida; masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan; kecelakaan kendaraaan pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah; air limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri yang langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat (illegal dumping). Ketika suatu zat berbahaya/beracun telah mencemari permukaan tanah, maka ia dapat menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah. Pencemaran yang masuk ke dalam tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat beracun di tanah tersebut dapat berdampak langsung kepada manusia ketika bersentuhan atau dapat mencemari air tanah dan udara di atasnya (Veegha, 2008). Limbah industri yang bisa menyebabkan pencemaran tanah berasal dari: pabrik, manufaktur, industri kecil, industri perumahan, bisa berupa limbah padat dan cair. 1. Limbah industri yang padat atau limbah padat yang adalah hasil buangan industri 47
Analisis Kualitas Lingkungan
berupa padatan, lumpur, bubur yang berasal dari proses pengolahan. Misalnya sisa pengolahan pabrik gula, pulp, kertas, rayon, plywood, pengawetan buah, ikan daging dll. 2. Limbah cair yang adalah hasil pengolahan dalam suatu proses produksi, misalnya sisa-sisa pengolahan industri pelapisan logam dan industri kimia lainnya. Tembaga, timbal, perak, khrom, arsen dan boron adalah zat hasil dari proses industri pelapisan logam. (Sadrach, 2008)
D.
Jenis-Jenis Pencemaran Tanah yang Terjadi di Tanah 1.
Limbah Domestik Tidak lain dan tidak bukan, limbah domestic ini
adalah jenis pencemaran yang sering kita lakukan. Jenis pencemaran ini adalah hasil dari berbagai kegiatan manusia seperti perdagangan, kelembagaan, sector wisata. Dalam kegiatan perdagangan seperti pasar, hotel dan restoran, pasti meninggalkan limbah. Begitupun kegiatan wisata, terutama para wisatawan yang tidak bertanggung jawab yang sering membuang sampah sembarangan. Limbah domestic dibagi menjadi dua yaitu limbah domestic padat dan limbah domestic cair. Untuk limbah domestic padat bisa berupa sampah an-
48
Analisis Kualitas Lingkungan Tanah
organik atau sampah yang tidak dapat diurai oleh mikroorganisme, seperti plastik. Sedangkan untuk sampah cair seperti detergen, olo, cat dan lain sebagainya. Keduaduanya mempunyai dampak kerusakan yang begitu besar karena tidak dapat diurai oleh mikroorganisme. 2.
Limbah Industri Kegiatan
industri
semakin
hari
semakin
mengkhawatirkan. pasalnya, regulasi dari pemerintah mengenai standar pembuangan limbah, industri sering tidak mendapat respon positif. Belum lagi keberadaan oknum pemerintah yang menyalahgunakan
kekuasaannya
untuk
kepentingan
pribadi, semua itu semakin memperparah polusi tanah dari hasil limbah industri. Limbah industri sendiri terdiri dari limbah industri padat dan limbah industri cair. Untuk limbah industri padat yang biasanya berbentuk lumpur atau bubur mungkin kita jarang melihatnya. Namun untuk limbah industri cair, hampir setiap industri besar maupun kecil yang kita temui akan mengeluarkan limbah ini. Sebut saja industri skala kecil seperti pabrik tahu rumahan, proses produksinya akan menghasilkan limbah cair.
49
Analisis Kualitas Lingkungan
3.
Limbah Pertanian Keberadaan zat-zat kimia yang awalnya ditujukan
untuk membantu proses pertanian justru malah menjadi sumber polusi tanah. Sebut saja zat-zat kimia seperti pupuk urea, DDT dan pestisida, sisa-sisa dari zat tersebut. Dapat menyebabkan polusi dan dampaknya hasil tanaman yang ditanam kurang sehat.
E.
Parameter Sifat Tanah Parameter Sifat Tanah berdasar uraian di atas, maka
sebagai dasar evaluasi tingkat kesuburan, secara umum adalah: 1.
Parameter sifat Kimia tanah:
a.
pH
b.
Bahan organic
c.
N-total (%)
d.
C-organik (%)
e.
P-tersedia (ppm)
f.
Basa-basa Na-, K-, Ca-, Mg-dapat dipertukarkan (exchangeable bases, Cmol.Kg-1)
g.
Kapasitas Tukar Kation (KTK, Cmol.Kg-1)
h.
Kejenuhan Basa (%)
i.
Tekstur (pasir, debu, liat, kelas)
50
Analisis Kualitas Lingkungan Tanah
2.
Parameter sifat Fisika tanah:
a.
Porositas
b.
Berat Isi
c.
Berat Jenis
d.
Permeabilitas
e.
Kemantapan agregat
f.
Daya Pegang Air (water holding capacity)
3.
Parameter sifat Biologi tanah:
a.
Biomas Mikroba (microbial biomas)
b.
Berat molekul bahan organik
c.
Biodiversitas
d.
Populasi makro- dan mikro-organisme
4.
Parameter sifat Lingkungan tanah:
a.
Panas (warmth)
b.
Suhu (temperature)
c.
Kelembaban (moisture)
d.
Erosi (erosion)
e.
Pencemaran (pollution)
51
DAFTAR PUSTAKA
Akhmad, Rukaesih. 2004. Kimia Lingkungan. Jakarta: Universitas Negeri Jakarta Anonym. 2011. Kualitas Tanah. Tersedia dalam: http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/19912/ 4/Chapter%20II.pdf. Diakses tanggal 12 Januari 2017. Makassar. Anonym. 2011. Pencemaran Tanah. Tersedia dalam: http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/30344/ 5/Chapter%20II.pdf. Diakses tanggal 12 Januari 2017. Makassar. Anonym. Tanah. Tersedia dalam: http://digilib.unila.ac.id/183/13/BAB%20II.pdf. Diakses tanggal 12 Januari 2017. Makassar. Anonim. 2015. Jenis-Jenis Pencemaran Yang Terjadi Di Tanah. Tersedia dalam: http://agroteknologi.web.id/jenis-jenispencemaran-yang-terjadi-di-tanah/. Diakses tanggal 12 Januari 2017. Makassar.
Analisis Kualitas Lingkungan
Anonym. 2011. Kualitas Tanah. Tersedia dalam: http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/19912/ 4/Chapter%20II.pdf. Diakses tanggal 12 Januari 2017. Makassar. Anonym. 2011. Pencemaran Tanah. Tersedia dalam: http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/30344/ 5/Chapter%20II.pdf. Diakses tanggal 12 Januari 2017. Makassar. Anonym. Tanah. Tersedia dalam: http://digilib.unila.ac.id/183/13/BAB%20II.pdf. Diakses tanggal 12 Januari 2017. Makassar. Anonim. 2015. Jenis-Jenis Pencemaran Yang Terjadi Di Tanah. Tersedia dalam: http://agroteknologi.web.id/jenis-jenispencemaran-yang-terjadi-di-tanah/. Diakses tanggal 12 Januari 2017. Makassar. Asmadi dkk, 2011. Teknologi Pengolahan Air Minum. Yogyakarta: Gosyen Publishing Direktorat Jenderal Cipta Karya 1998. Petunjuk Teknis Perencanaan Rancangan Teknik Sistem Penyediaan Air Minum Perkotaan Vol. V Ditama, Tjandra Yoga. 1992. Polusi Udara dan Kesehatan. Jakarta: Arcan
54
Daftar Pustaka
Firman, Muhammad. 2009. Cara Atasi Polusi Air Di Negara Berkembang. http://teknologi.vivanews.com/news/read/68548cara_atasi_polusi_air_di_negara_ berkembang/. Di akses pada tanggal 12 januari 2017. Fuad Bachsin. Kebijakan Pemerintah dan Masalah Pencemaran Udara. Dari: http//fuadbahsyin.wordpress.com. Diakses pada tanggal 12 Januari 2012. Gabriel, J.F. 2001. Fisika Lingkungan. Jakarta: Hipokrates Hamer, Mark J. 1975. Water and Waste Water Technology. John Wiley & sons, Inc. Juli Soemirat. 1994. Kesehatan Lingkungan. Bandung: Gadjahmada University Press Selintung, Mary 2011. Pengenalan Sistem Penyediaan Air Minum. AS Publishing Supartono, W. dkk. 2004. Ilmu Alamiah Dasar. Bogor: Ghalia Indonesia Suparwato. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Wulandari Novia, Hermiyanto Bambang,Usmadi. 2015. Analisis Indeks Kualitas Tanah Berdasarkan Sifat Fisiknya Pada Areal Pertanaman Tembakau Na-Oogst Dan Hubungannya Dengan Produktivitas Tembakau Na-Oogst Di Kabupaten 55
Analisis Kualitas Lingkungan
Jember. Tersedia dalam: http://repository.unej.ac.id/bitstream/handle/123456789/ 69440/NOVIA%20WULANDARI.pdf?sequence=1. Diakses tanggal 12 Januari 2017. Makassar.
56
RIWAYAT HIDUP
Yang bertanda tangan dibawah ini: Nama
: Muhammad Ikhtiar, SKM, M.Kes
Jenis Kelamin
: Laki– laki
TTL
: Sinjai, 6 Februari 1971
Agama
: Islam
Pekerjaan
: Dosen FKM UMI
Alamat
: BTN Griya Asri Sakinah Blok E1/16 Gowa
Perguruan Tinggi : FKM Universitas Muslim Indonesia Alamat
: Jl. Urip Sumoharjo Km 5 Makassar
Telp./Faks.
: 0411–425607/0411–425607
Telp./Hp.
: 085343723079
E– mail
:
[email protected]
Menerangkan dengan sesungguhnya: 1.
Riwayat Pendidikan: a.
SD
: Negeri Pembangunan III Tahun 1984
b.
SLTP
: Negeri X Tahun 1987
Analisis Kualitas Lingkungan
c.
SLTA
d.
Perguruan Tinggi Sarjana (S1)
: Negeri XI Tahun 1990
: FKM Unhas Tahun 1997
Magister (S2) : PPs Unhas Tahun 2005 Doktor (S3)
2.
: PPs Unhas Tahun 2014
Riwayat Pekerjaan a.
Dari tahun 1997 – 2000 mengajar pada STIKMA Makassar
b.
Dari tahun 1999 – 2000 mengajar pada Hiperkes Unismuh
c.
Dari tahun 2001 –sekarang staf pengajar pada FKM UMI Makassar
d.
Dari tahun 2006 – 2010 menjabat sebagai Wakil Dekan III pada FKM UMI Makassar
e.
Dari tahun 2008 – 2010 menjabat sebagai Wakil Dekan I pada FKM UMI Makassar
f.
Dari Tahun 2016 – sekarang menjabat sebagai Wakil Dekan I pada FKM UMI Makassar
3.
Pengalaman Organisasi a.
Penanggung Jawab Teknis (PJT) Kab. Selayar Pada Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) Tahun 2007– 2008
b.
Sekretaris Umum Ikatan Alumni FKM Unhas 2001 – 58
Riwayat Hidup
2010 c.
Pengurus Yayasan Indonesia Sehat 2001 – 2005
d.
Pengurus Lembaga Lingkungan Hidup UMI 2001 – 2005
e.
Pengurus Himpunan Masyarakat Sinjai 2001 – 2005
f.
Pengurus Daerah Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Periode Tahun 2010 – 2014
g.
Pengurus
Daerah
Himpunan
Ahli
Kesehatan
Lingkungan (HAKLI) Periode Tahun 2012 – 2014 h.
Pengurus
Perhimpunan
Sarjana
Kesehatan
masyarakat (Persakmi) Provinsi Sulawesi Selatan Periode 2014 – 2018 i.
Sekretaris Jenderal Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat (IAKMI) Provinsi Sulawesi Selatan Periode 2015 – 2019
4.
Pengalaman Penelitian a.
Studi
Penggunaan
Alat
Pelindung
Diri
pada
Pengangkut Sampah Makassar Tahun 1997 (tidak dipublikasi) b.
Analisis Residu Pestisida pada Air Sumur di desa Pucak Maros Tahun 2005 (dipublikasi pada jurnal Ilmiah Prospek edisi 40 Februari 2007)
c.
Analisis Hubungan Kondisi Rumah dengan Kejadian ISPA Pada Balita di Kelurahan Pampang Tahun 2009 59
Analisis Kualitas Lingkungan
(dipublikasi pada jurnal ilmiah Prospek edisi XII, 1 Januari 2010) d.
Memetakan Pola Kematian Ibu dengan Pendekatan Determinan Sosial Kesehatan di kabupaten Gowa Tahun 2013 (International Journal of Scientific and Research Publications Volume 4, issue 6, June 2014)
5.
Pengalaman Kegiatan Ilmiah a.
Mengikuti Musyawarah Nasional II AIPTKMI di Purwokerto September 2006
b.
Mengikuti Training of Trainer (TOT) Penyusunan Proposal Program Kreatifitas Mahasiswa oleh Dirjen Dikti di Jakarta, Agustus 2006
c.
Mengikuti Training of Trainer (TOT) Riset Kesehatan Dasar oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
Depkes,
Pusat
Penelitian
dan
Pengembangan Gizi dan Makanan di Bogor, Juni 2007 d.
Menjadi Penanggung Jawab Teknis (PJT) untuk Kabupaten
Selayar
Sulawesi
Selatan
dalam
pelaksanaan Riset Kesehatan Dasar tahun 2007. e.
Mengikuti On the international seminar “Halal Science” yang dilaksanakan oleh FKM UNHAS di Makassar, November 2007
f.
Mengikuti seminar nasional Peran Institusi Kesehatan Masyarakat dalam Membangun Masyarakat Sehat 60
Riwayat Hidup
oleh FKM Unhas di Makassar, November 2007 g.
Mengikuti pertemuan nasional dan pelatihan Asuhan dan Dukungan Gizi pada ODHA dan Keluarganya di Masyarakat di Surabaya, Februari 2007
h.
Mengikuti diskusi panel Paradigma Baru Pendidikan dan Ilmu dalam Perspektif Al–Qur’an oleh UMI di Makassar, Januari 2009
i.
Mengikuti pelatihan Metodologi Penelitian tingkat Intermediate oleh Lembaga Penelitian dan Sumber Daya UMI di Makassar, Maret 2009
j.
Mengikuti MUNAS III AIPTKMI di Medan, Agustus 2009
k.
Mengikuti Seminar Nasional Pra Munas X BKS–PTIS se Indonesia di Makassar, Desember 2009
l.
Mengikuti Pelatihan Dosen Supervisi KKN UMI tahun 2009
m.
Mengikuti seminar kesehatan cegah Kanker Sejak Dini dengan Gizi Seimbang oleh UMI di Makassar, Januari 2010
n.
Mengikuti Seminar Internasional HIV–AIDS dengan tema Social Aspects, challenges and Policies oleh FKM Unhas di Makassar, Februari 2010.
61
Analisis Kualitas Lingkungan
Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya. Makassar, 6 Februari 2016 Yang Menyatakan,
Muhammad Ikhtiar, SKM, M.Kes
62
Dr. Muhammad Ikhtiar, SKM, M.Kes, lahir di Sinjai Sulawesi Selatan tanggal 6 Pebruari 1971. Memperoleh gelar Sarjana Strata 1 (SKM) pada Fakulultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin tahun 1997. Memperoleh gelar Magister Kesehatan (M.Kes) pada Program Pascasarjana Universitas Hasanuddin tahun 2005. Memperoleh gelar Doktor (Dr.) pada Program Pascasarjana Universitas Hasanuddin tahun 2014. Dari tahun 2001 s/d sekarang staf pengajar pada FKM UMI Makassar. Tahun 2016 s/d sekarang menjabat sebagai Wakil Dekan I pada FKM UMI Makassar.
ISBN 978-602-61042-1-2
SIGN
9 786026 104212