ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM SINOPSIS FILM MENGAKU RASUL Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial Islam (S.Sos.I.)
Disusun oleh : RUSTI YANTI 105051001949
PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1430 H/2009 M
ANALISIS ISI PESAN DAKWAH FILM MENGAKU RASUL
Skripsi Diajukan Kepada Fakulatas Dakwah Dan Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I.)
Oleh : Rusti Yanti NIM : 105051001949
Pembimbing :
Umi Musyarrofah, MA NIP. 150281980
PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1429 H/2009 M.
PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM SINOPSIS FILM MENGAKU RASUL telah diujikan dalam Sidang Munaqasyah Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta pada 25 Februari 2009. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ilmu Sosial Islam (S.Sos.I.) pada Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI).
Jakarta, 25 Februari 2009
Sidang Munaqasyah Ketua Merangkap Anggota
Sekretaris Merangkap Anggota
Drs. Study Rizal LK, MA NIP: 1502628 76
Nunung Khairiyah, MA NIP: 150389353 Anggota,
Penguji I
Penguji II
Dr. Hj. Roudhonah, MA NIP : 150232920
Drs. Suhaimi, M. Si NIP : 150270810 Pembimbing,
Umi Musyarrofah, MA NIP : 150281980
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa: 1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang ditunjukkan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata1 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau merupakan jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Ciputat, 22 Februari 2009
( Rusti Yanti )
ABSTRAK
Rusti Yanti Analisis Isi Pesan Dakwah Film Mengaku Rasul Sejak berkembangnya film nasional dilayar lebar, awalnya penonton terlihat suka tetapi penonton saat ini terlihat bosan dengan cerita film nasional yang lebih sering menggambarkan kebebasan pergaulan antara peremuan dan lakilaki, ditambah lagi kekerasan yang disajikan dalam cerita tersebut. Namun penonton sekarang sudah diberi pilihan untuk bisa menyaksikan film-film yang bernuansa Islam dilayar lebar. Dari beberapa film yang mengambarkan segi keislaman melalui layar lebar, film mengaku Rasul ini mempunyai unsur cerita yang berbeda dari film lainnya. Alur cerita yang digambarkan oleh Helfi Kardit di film mengaku Rasul menceritakan teka-teki keistimewaan seorang Guru Samir yang diberi kelebihan bisa hadir didua tempat dalam waktu yang bersamaan, bagi orang yang tidak mempercayai kejadian tersebut pasti tidak akan percaya, namun bagi pengikut Guru Samir kejadian tersebut menguatkan bahwa Guru Samir bukan manusia biasa. Film mengaku Rasul adalah film berceritakan tentang seseorang yang mengaku sebagai Rasul terakhir, namun seperti yang kita ketahui bersama bahwa Rasul penutup akhir zaman adalah Nabi Muhammad SAW dan bukan yang lain. Dari beberapa film yang mengambarkan segi keislaman melalui layar lebar, film mengaku Rasul ini mempunyai unsur cerita yang berbeda dari film lainnya. Alur cerita yang digambarkan oleh Helfi Kardit di film mengaku Rasul menceritakan teka-teki keistimewaan seorang Guru Samir yang diberi kelebihan bisa hadir di dua tempat dalam waktu yang bersamaan, bagi orang yang tidak mempercayai kejadian tersebut pasti tidak akan percaya, namun bagi pengikut Guru Samir kejadian tersebut menguatkan bahwa Guru Samir bukan manusia biasa. Penelitian ini ingin mengetahui seberapa besar dialog yang berhubungan dengan pesan aqidah, syariah, dan akhlak. Data dianalisa dengan menggunakan metode deskriptif analisis dengan pendekatan kuantitatif. Kegiatan deskriptif dilakukan dengan menjelaskan dan menggambarkan tokoh dan menganalisis isi film mengaku nabi, adapun penelitian ini bertujuan untuk mengadakan pengamatan yang cermat mengenai isi film mengaku Rasul. Dan untuk memperoleh reliabilitas dan validitas kategori-kategori isi film dimintakan pengujian kategori kepada tiga orang juri atau koder. Hasil dari ketepatan tim juri tersebut dijadikan sebagai koefisien rebialitas dengan rumus dari holisti. Hasil akhir yang telah didapat dari penghitungan reabilitas kategorikategori isi film adalah nilai akidah berjumlah 29 frekuensi dengan prosentase 55,8%, nilai syariah berjumlah 3 frekuensi dengan prosentase 5,7%, dan nilai akhlak berjumlah 20 frekuensi dengan prosentase 38,5%. Jumlah frekuensi secara keseluruhan adalah 52 frekuensi dan jumlah presentasinya adalah 100%.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya setiap saat, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“ANALISIS
ISI PESAN DAKWAH DALAM FILM
MENGAKU RASUL” sebagai bagian dari tugas akademis di Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Salawat dan salam semoga selalu terlimpah kepada Nabi Muhammad SAW yang telah menjadi suri tauladan terbaik bagi umat manusia, kepada keluarga, para sahabat dan para pengikutnya hingga akhir zaman nanti. Penulis menyadari bahwa terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas dari dukungan dan bantuan berbagai pihak. Sebagai bentuk penghargaan yang tidak tertuliskan, izinkanlah penulis menuangkan dalam bentuk ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada: 1. Bapak Dr. Murodi, MA selaku Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Bapak Drs. Wahidin Saputra, MA selaku Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam. 3. Ibu Umi Musyarrofah, MA selaku Sekjur Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam dan Dosen Pembimbing skripsi ini. 4. Dosen Penguji yaitu Dr. Hj. Roudhonah, MA dan Drs. Suhaimi. M.Si terima kasih telah bersedia menguji penulis.
5. Segenap dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi Penyiaran Islam, dan juga dosen Metodologi Penelitian Komunikasi Bpk. Drs. Jumroni, M.Si terima kasih untuk ilmu yang sangat bermanfaat ini. 6. Pimpinan dan karyawan perpustakaan UIN Jakarta, perpustakaan Fakultas Dakwah dan Komunikasi, perpustakaan IKJ, yang telah memberikan pelayanan yang baik dalam menunjang penyusunan skripsi ini. 7. Bapak Rohani dan Ibu Rasulin yang sudah memberikan doa juga kasih sayang untuk penulis semoga selalu diberikan kesehatan oleh Allah SWT. 8. Tiga orang Juri yaitu: H. Ma’mun Shadi, H. Nida Khoirunnisa Rahmawati, dan Khoerunnisa yang sudah membantu penulis untuk menyelesaikan skripsi ini, semoga selalu dalam lindungan Allah SWT. 9. Teman-teman KPI C angkatan 2005 terimakasih untuk kerjasamanya selama menyelesaikan SI, dan semoga teman-teman selalu diberi kesehatan juga kemudahan oleh Allah SWT Amin. 10. Ketua Pimpinan Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas (BEMF) angkatan 2005 semoga selalu dalam lindungan Allah SWT. 15. Ketua Pimpinan Badan Eksekutif Mahasiswa Jurusan (BEMJ) angkatan 2005 Semoga selalu diberi kemudahan oleh Allah SWT.
Ciputat, 25 Februari 2009
( Rusti Yanti )
DAFTAR ISI
ABSTRAK .....................................................................................................
i
KATA PENGANTAR ...................................................................................
ii
DAFTAR ISI ................................................................................................. iv DAFTAR TABEL ......................................................................................... vi DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. vii
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah......................................................
1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ..................................
4
C. Tujuan Penelitian ................................................................
4
D. Metode Penelitian ...............................................................
5
E. Tinjauan Pustaka....................................................................
9
F. Sistematika Penulisan..........................................................
9
TINJAUAN TENTANG DAKWAH DAN FILM A. Pengertian Dakwah ............................................................. 12 B. Unsur-unsur dan Media Dakwah ......................................... 13 C. Pengertian, Jenis-Jenis Film ............................................... 20 D. Film Sebagai Media Dakwah .............................................. 23
BAB III
PROFIL FILM MENGAKU RASUL A. Sekilas Tentang Film Mengaku Rasul ................................. 24 B. Visi dan Misi Film Mengaku Rasul ..................................... 26 C. Sinopsis Film Mengaku Rasul............................................. 27 D. Para Pemain dan Kru Film Mengaku Rasul ......................... 29
BAB IV
FILM MENGAKU RASUL SEBAGAI MEDIA DAKWAH A. Pesan Dakwah Yang Terdapat Dalam Film ......................... 31 B. Analisa Data ....................................................................... 50
1. Pesan Dakwah Tentang Akidah yang Menyesatkan dalam Film Mengaku Rasul........................................... 50 2. Pesan Dakwah Tentang Syariah dalam Film Mengaku Rasul............................................................................. 52 3. Pesan Dakwah Tentang Akhlak dalam Film Mengaku Rasul............................................................................. 53 BAB V
PENUTUP A. Kesimpulan......................................................................... 57 B. Saran................................................................................... 58
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Kesepakatan Juri Dalam Cerita Pada Scene ....................................... 29 Tabel 2 Nilai Hasil Kesepakatan Juri Dalam Cerita Pada Scene ..................... 29 Tabel 3 Kesepakatan Juri Dalam Cerita Pada Scene ....................................... 31 Tabel 4 Nilai Hasil Kesepakatan Juri Dalam Cerita Pada Scene ..................... 31 Tabel 5 Kesepakatan Juri Dalam Cerita Pada Scene ....................................... 32 Tabel 6 Nilai Hasil Kesepakatan Juri Dalam Cerita Pada Scene ..................... 32 Tabel 7 Kesepakatan Juri Dalam Cerita Pada Scene ....................................... 34 Tabel 8 Nilai Hasil Kesepakatan Juri Dalam Cerita Pada Scene ..................... 34 Tabel 9 Kesepakatan Juri Dalam Cerita Pada Scene ....................................... 35 Tabel 10 Nilai Hasil Kesepakatan Juri Dalam Cerita Pada Scene ..................... 36 Tabel 11 Kesepakatan Juri Dalam Cerita Pada Scene ....................................... 37 Tabel 12 Nilai Hasil Kesepakatan Juri Dalam Cerita Pada Scene ..................... 37 Tabel 13 Kesepakatan Juri Dalam Cerita Pada Scene ....................................... 38 Tabel 14 Nilai Hasil Kesepakatan Juri Dalam Cerita Pada Scene ..................... 39 Tabel 15 Kesepakatan Juri Dalam Cerita Pada Scene ....................................... 40 Tabel 16 Nilai Hasil Kesepakatan Juri Dalam Cerita Pada Scene ..................... 40 Tabel 17 Kesepakatan Juri Dalam Cerita Pada Scene ....................................... 42 Tabel 18 Nilai Hasil Kesepakatan Juri Dalam Cerita Pada Scene ..................... 42
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan seni film di Indonesia begitu mempunyai sisi kemajuan yang sangat pesat. Saat ini perfilman dinegeri sendiri sudah mampu menunjukkan keberhasilannya untuk menampilkan film yang lebih dekat dengan budaya bangsa Indonesia. Kerja keras yang sudah dilakukan oleh sinematografi, agar bisa menampilkan film yang lebih berkualitas kini sudah bisa dinikmati oleh penontonnya dilayar lebar. Bahkan Pejabat dan Presiden SBY serta Wakilnya Yusuf Kalla telah memberikan penghargaan untuk sebuah kategori film terbaik dan unsur cerita yang tidak menghilangkan etika masyarakat Indonesia. Film bisa mempunyai fungsi edukatif dan instruktif, dari tingkat bawah sampai tingkat ilmiah. Dalam hal ini menilai film berdasarkan hasil atau sasaran yang telah ditentukan sebelumnya.1 Film yang mengambarkan edukasi dan instruktif bisa mengajak semua lapisan masyarakat kearah positif dan bisa memberikan pelajaran yang sangat berguna untuk kepentingan masyarakat. Penyampaian isi pesan melalui audio visual seolah-olah langsung diberikan dari komunikator kepada komunikan. Informasi yang disampaikannya mudah dimengerti karena jelas terdengar secara audio dan terlihat jelas secara visual.2 Sehingga disaat komunikan melihat dan mendengar pesan yang sudah disampaikan melalui audio visual, pesan tersebut bisa mudah dipahami dengan baik.
1
Gayus Siagian, Menilai Film, (Jakarta: Dewan Kesenian Jakarta, 2006) h 40 Wawan Kuswandi, Komunikasi Massa Sebuah Analisis Media Televisi, (Jakarta: PT Rineta Cipta, 1996), h. 5. 2
Mengikuti dunia perfilman, nampaknya saat ini film telah mampu merebut perhatian masyarakat. Lebih-lebih setelah berkembangnya teknologi komunikasi massa yang dapat memberikan konstitusi bagi perkembangan dunia perfilman. Meskipun masih banyak bentuk-bentuk media massa lainnya, film memiliki efek eksklusif bagi para penontonnya. Dari puluhan sampai ratusan penelitian itu semua berkaitan dengan efek media massa film bagi kehidupan manusia, sehingga begitu kuatnya media mempengaruhi pikiran, sikap dan tindakan para penontonnya.3 Pada waktu perfilman nasional sudah mulai menunjukkan isi cerita yang bisa diterima penonton dilayar lebar, film yang bertemakan dakwah juga mulai disukai oleh semua golongan masyarakat, bukan hanya umat Islam yang senang menontonya tetapi masyarakat yang bukan beragama Islam juga suka menonton film tersebut. Film yang beralurkan cerita dakwah memang lebih terasa dekat dihati penontonnya dan juga menggambarkan kehidupan masyarakat Indonesia Pentingnya media dakwah sebagai salah satu unsur dakwah, maka sudah seharusnya dalam proses dakwah harus dimanfaatkan secara baik dan benar. Media dakwah sebagai salah satu komponen diantaranya adalah media film atau audio visual. walaupun isi film yang bertemakan dakwah begitu ketat persaingannya dengan film nasional, tetapi tidak menjadikan film dakwah kalah untuk bersaing, justru film dakwah kini selalu dinanti penontonnya. Dan Produser film tidak akan berhenti mendanai film yang berkaitan tentang cerita dakwah. Dengan adanya film beralur cerita dakwah, film tersebut mampu memuat sesuatu yang berbeda dan juga ada sisi lain untuk menyebarkan ajaran Islam di 3
KH. Misftah Faridl, Dakwah Kontemporer Pola Alternatif Dakwah Melalui televisi, (Bandung Pusdai Press,2000), .h. 96.
tengah masyarakat, begitu pentingnya diperlukan agar tercipta individu, keluarga, masyarakat sehingga menjadikannya sebagai pola pikir (why of Thinkking) dan pola hidup (why of life) agar tercipta kehidupan bahagia dunia dan akhirat.4 Dari beberapa film yang mengambarkan segi keislaman melalui layar lebar, film mengaku Rasul ini mempunyai unsur cerita yang berbeda dari film lainnya. Alur cerita yang digambarkan oleh Helfi Kardit di film mengaku Rasul menceritakan teka-teki keistimewaan seorang Guru Samir yang diberi kelebihan bisa hadir didua tempat dalam waktu yang bersamaan, bagi orang yang tidak mempercayai kejadian tersebut pasti tidak akan percaya, namun bagi pengikut Guru Samir kejadian tersebut menguatkan bahwa Guru Samir bukan manusia biasa. Film mengaku Rasul adalah film berceritakan tentang seseorang yang mengaku sebagai Rasul terakhir, namun seperti yang kita ketahui bersama bahwa Rasul penutup akhir zaman adalah Nabi Muhammad SAW dan bukan yang lain. Film yang disutradarai oleh Helfi Kardit ini bertemakan tentang maraknya upayaupaya pemanfaatan nama dan simbol agama untuk melegitimasi kepentingan pribadi. Dalam film ini Helfi mengangkat kehidupan seorang pemuka agama disebuah padepokan yang lebih dikenal dengan Guru Samir. Guru Samir merupakan tokoh dan pemuka agama yang memanfaatkan kepopulerannya di masyarakat sebagai alasan untuk mengangkat dirinya sebagai Rasul. Dari berbagai macam film layar lebar yang dibuat untuk mengenalkan kehidupan umat Islam, maka penulis tertarik mengambil judul “Analisis Isi Pesan Dakwah Dalam Sinopsis Film Mengaku Rasul”. 4
Nurul Badruttamam, M.A. Dakwah Kolaboratif Tarmizi Taher, (Jakarta: Grafindo Khazanah Ilmu, 2005), h. 39.
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah Karena keterbatasan peneliti dalam hal waktu, tenaga dan biaya, serta untuk menjaga agar tulisan ini lebih fokus dan terarah, maka penelitian ini secara umum dibatasi pada upaya mengungkap informasi mengenai dakwah melalui film dengan menggunakan analisis isi film karya Helfi Kardit pada “Sinopsis Film Mengaku Rasul”. Dan perumusan masalahnya adalah sebagai berikut: 1. Pesan dakwah apa saja yang terdapat pada film mengaku Rasul? 2. Pesan dakwah apa yang paling dominan dalam film mengaku Rasul? C. Tujuan Penelitian 1.
Tujuan Penelitian Secara Umum: Berdasarkan pokok permasalahan dan perumusan masalah seperti diatas, maka ada beberapa tujuan yang ingin dicapai dari penulisan tugas ini yaitu: a. Untuk mengetahui pesan dakwah yang mudah berkembang pada masyarakat. b. Untuk mengetahui bahwa pesan dakwah bisa disajikan lewat film layar lebar.
2. Tujuan Penelitian Secara Khusus: a. Untuk mengetahui bahwa dakwah bisa disajikan melalui film dilayar lebar b. Untuk mengetahui evaluasi dakwah bisa dipadukan dengan film dilayar lebar D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Akademis a. Untuk memberikan konstribusi positif dalam bidang studi dakwah dan komunikasi
b. Untuk memberi informasi kepada mahasiswa Fakultas dakwah dan komunikasi akan menganalisis film mengaku Rasul. 2. Manfaat Praktis Memberikan informasi kepada masyarakat mengenai film yang dipadukan dengan fenomena yang benar-benar terjadi pada masyarakat saat ini. Dan masyarakat sangat menyukai perpaduan film yang berisi tentang dakwah. E. Metodologi Penelitian a) Jenis Penelitian Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode analis isi (content analiys), yaitu suatu teknik penelitian terhadap isi atau makna pesan komunikasi berdasarkan data-data yang tersedia untuk dibuat kesimpulannya, hal ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran secara jelas tentang kecenderungan pesan-pesan dakwah. Berelson mendefinisikan kajian isi sebagai teknik penelitian untuk keperluan mendeskripsikan secara obyektif, sistematis dan kuantitatif tentang manifestasi komunikasi.5 b) Subjek dan Objek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah sinopsis dalam film “Mengaku Rasul” Sutradara Helfi Kardit, dan di produksi oleh Starvision pada tanggal 5 Juni 2008. sedangkan objek penelitiannya adalah pesan-pesan dakwah yang terkandung dalam sinopsis film mengaku Rasul. Pesan-pesan dakwah di film “Mengaku Rasul” ialah: Akidah, Syariah, Akhlak.
5
h.13.
Soejono dan Abdurrahman, Metode Penelitian, (Jakarta: Rineka Cipta, 1999),cet ke-1.
c) Teknik Pengumpulan Data 1) Wawancara (interview) yaitu sudah mengumpulkan data dengan melakukan komunikasi langsung antara peneliti dan subjek yaitu Helfi Kredit sutradara mengaku Rasul pada tanggal 14 November 2008 di Blok M Jakarta Selatan. Bentuk interview yang penulis gunakan adalah bebas terpimpin. Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data tentang Helfi Kardit. Yang berkaitan dengan film Mengaku Rasul. 2) Dokumentasi yaitu beberapa catatan tertulis atau literatur-literatur relevan dan berhubungan dengan penelitian, yaitu catatan naskah film dari penulis dan CD wawancara penulis dengan sutradara film mengaku Rasul. d) Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam skripsi ini adalah dengan mengkalkulasikan kata dan menggunakan rumus reliabilty of coding dari Holsty yaitu: C.R = 2 M N + N2 Keterangan: 2 M : Nomor keputusan yang sama antar juri N1 N2 : Jumlah item yang dibuat oleh tiga juri Setelah itu diperoleh rata-rata nilai keputusan antar juri (Komposit Reliabilitas) yaitu 0,95.6 Dengan menggunakan rumus yaitu:
6
Drs. Jumrani, Metode-metode Penelitian Komunikasi (Jakarta: Press Gaung Persada, 2006) cet-1. h.76.
Komposit Realiabilitas ini: N ( X antar juri) 1+( N-1 ) ( X antarjuri ) Keterangan: Reabilitas adalah: konsistensi klasifikasi dalam mencari kesepakatan antara koding terhadap kategori yang ditentukan agar tidak terjadi kekeliruan penelitian. N : Jumlah juri X: Rata-rata koefisien reabilitas antar juri Tujuan dari penggunaan rumus diatas adalah untuk mengetahui reabilitas dan validitas dari koder-koder yang sudah diberikan untuk para pengkoderan. Berikut adalah tahapan-tahapan yang dilakukan dalam menganalisis data: 1) melakukan kategorisasi terhadap film “Mengaku Rasul”. 2) Memasukkan data ke dalam lembaran koding dengan beberapa kategori yang telah ditentukan. 3) Menentukan koder untuk mengisi lembar koding yang sudah disiapkan dengan kategori-kategori yang telah ditentukan. 4) Melakukan penghitungan data yang diperoleh berdasarkan hasil lembaran koding yang telah diisi dengan sedikit memberikan deskripsi terhadap data yang diperoleh. e) Definisi Operasional 1. Analisis isi Analisis isi digunakan untuk memperoleh keterangan dari isi komunikasi yang disampaikan dalam bentuk lambang. Analisis isi dapat digunakan untuk menganalisis semua bentuk komunikasi. Misalnya surat kabar, buku, puisi, lagu,
cerita rakyat, lukisan, pidato, surat, pengaturan undang-undang, musik, teater dan isi iklan.7 2. Pesan Dakwah Pesan adalah apa yang dikomunikasikan oleh sumber kepada penerima. Pesan merupakan seperangkat simbol verbal dan nonverbal yang memiliki perasaan, nilai, gagasan. Pesan mempunyai tiga komponen: makna, simbol yang digunakan untuk menyampakan makna, dan bentuk atau organisasi pesan. Pesan Dakwah Islam yaitu: pengokohan landasan yang kuat sebagai pondasi bagi konstruksi negara Islam internasional di bawah payung khalifah Islamiyah atas izin dan restu dari Allah. Pilar agama yang kuat adalah aqidah yang sehat dan iman yang benar.8 Adapula pesan dakwah yang bisa menyesatkan umat Islam. Yaitu melakukan kerusakan dalam hal akidah. Dari sinilah manusia harus memahami bahwa potensi-potensi besar yang dibangkitkan oleh akidah dalam kehidupan ini harus berpijak pada pemahaman terhadap agama dan arahan-Nya. Karena mengenakan baju agama tanpa landasan ilmu akan mendatangkan bahaya besar dan melahirkan potensi yang membabi buta serta kekuatan destruktif yang akan merusak sendi-sendi sistem sosial. Pemilik akidah seperti ini akan mengira dirinya bedara di atas petunjuk dan melakukan perbaikan, padahal ia tak ubahnya bagai angin topan yang merusak kehidupan dimana pun mereka berada.9 Sepanjang zaman umat manusia selalu selalu terseok-seok dalam memahami masalah akidah dan ibadah kepada Allah, sehingga selalu saja 7
Bambang Setiawan, Ahmad Muntaha, Metode Penelitian Komunikasi (Jakarta: Universitas Terbuka, 2004). Modul 7. h.7.1 8 Syaikh Mushthafa Masyhur, Fiqih Dakwah (Al-I’stihom Cahaya Umat: 2004) jilid 2. h.451 9 Ibid h.453
bermunculan
orang-orang
yang
menyembah
matahari,
berhala-berhala,
pepohonan, api dan mepertuhankan manusia sendiri. Selalu bermunculan pula orang-orang yang menyekutukan Allah dengan lain-Nya, orang-orang yang mengatakan bahwa Allah itu sebagai salah satu bagian dari tiga oknum, bahwa Uzair adalah anak Allah dan Al-Masih adalah anak Allah serta berbagai penyimpangan lain yang amat menyesatkan.10 Rusaknya akidah umat Islam disebabkan pula karena terjangkit wabah materialisme yang menanamkan keraguan di dalam jiwa-jiwa generasi umat, serta melakukan penyebaran paham dan pandangan antiagama. Dari situlah muncul paham ateis dan memberi peluang bagi paham-paham lainya untuk menguasai negeri-negeri Islam dan penduduknya. 3. Sinopsis Film Sinopsis film adalah: kumpulan pokok-pokok tulisan yang tersusun berurutan yang menunjukkan rangkaian isi keseluruhan. 11 4. Dialog Film Dialog film adalah sebuah percakapan-percakapan yang dilakukan oleh aktor-aktor pemeran film yang bertujuan untuk memberi penjelasan dalam hal komunikasi verbal.12 Definisi operasional dari pesan dakwah Islam dalam sinopsis film “Mengaku Rasul” ini ialah berupa bilangan yang menunjukkan beberapa banyak kata-kata dalam sinopsis film “Mengaku Rasul” kemudian pada film tersebut, berhubungan dengan akidah atau keyakinan yang akhirnya bisa mempunyai dampak negatif yaitu menyesatkan akidah dan keimanan umat Islam. 10
Ibid h.451 Drs. Adi Gunawan, Kamus Ilmiah Populer, (Surabaya: Kartika 2000) cet-1 h.475 12 D.A Perasi, Film/Media/Seni (Jakarta: Perss FFTV-IKJ 2005) h. 10 11
F. Tinjauan Pustaka Dalam menentukan judul skripsi ini penulis sudah mengadakan tinjauan pustaka ke perpustakaan yang terdapat di Fakultas Dakwah, maupun perpustakaan utama UIN Syarif Hidayatullah. Menurut pengamatan penulis dari hasil observasi yang telah penulis lakukan sampai saat hanya menemukan adanya judul yang tidak serupa dengan judul yang penulis ajukan, namun perbedaan antara judul penulis dengan judul sebelumnya yaitu skripsi tahun 2008 tentang Analisis Isi Pesan dakwah Dalam Film Ayat-ayat Cinta, Kun Fayakun,
dan sebagainya.
Dalam skripsi belum dibahas tentang film Mengaku Rasul. Penulis memilih judul Mengaku Rasul dikarenakan belum adanya judul yang menganalisa tentang film “Mengaku Rasul” maka Penulis tertarik untuk meneliti film tersebut sebab dalam film tersebut menggambarkan dakwah yang ada dimasyarakat melalui film yang terdapat pesan Akidah, Syariah, Akhlak. Demikian alasan penulis dalam mengajukan judul skripsi dengan “Analisis Isi Pesan Dakwah Dalam Sinopsis Film mengaku Rasul”. G. Sistematika Penulisan Untuk mengetahui gambaran yang jelas tentang hal-hal yang diuraikan dalam penelitian ini, maka penulis membagi sitematika penyusunan ke dalam lima bab dengan sub judul masing-masing sebagai berikut:
BAB I
PENDAHULUAN Terdiri dari latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, kajian pustaka, metodelogi penelitian, tinjauan teoritis, dan sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN TEORITIS Bab ini memuat Pengertian Dakwah, Unsur-Unsur dan Media Dakwah, Unsur-Unsur dan Jenis-Jenis Film, Film Sebagai Media Dakwah. BAB III FROFIL FILM MENGAKU RASUL Bab ini memuat Sekilas Tentang Film Mengaku Rasul, Visi dan Misi Film Mengaku Rasul, Sinopsis Film Mengakui Rasul, Para Pemain dan Kru Film Mengaku Rasul. BAB IV FILM MENGAKU RASUL SEBAGAI MEDIA DAKWAH Bab ini memuat Pesan-Pesan Dakwah yang Terdapat Dalam Cerita Film Mengaku Rasul, dan Pesan Dakwah Saja yang Dominan. BAB V PENUTUP DAN KESIMPULAN Pada bab ini dimuat kesimpulan yang merupakan jawaban terhadap rumusan permasalahan yang diajukan pada bab satu. Dan terdapat juga kesimpulan.
BAB II TINJAUAN TEORITIS TENTANG DAKWAH DAN FILM MENGAKU RASUL A. Pengertian Dakwah Kata dakwah secara semantic (bahasa) berasal dari bahasa arab, dari kata kerja (fi’il) yaitu da’a, yad’(
– )د
mengundang,
Kemudian
atau
memanggil.
yang artinya mengajak, menyeru, kata
jamak
yaitu
da’watan
()دةyang artinya ajakan, seruan, undangan atau panggilan.13 Sehingga dapat ditarik kesimpulan seara etimologis, dakwah memiliki arti ajakan atau seruan untuk memeluk, mempelajari, dan mengamalkan ajaran suatu agama, yang dapat dilakukan melalui penyiaran atau propaganda. Secara terminologi dakwah mengandung pengertian, sebagaimana dikemukakan oleh H.M.S Nasaruddin Latif, adalah setiap usaha atau aktivitas dengan lisan atau tulisan yang bersifat meyeru, mengajak, memanggil manusia lainnya untuk beriman dan mentaati Allah SWT sesuai dengan garis akidah dan syari’ah serta akhlak Islamiyah. 14 Menurut Prof. Toha Yahya Umar, bahwa pengertian dakwah dapat dibagi dua: 1. Pengertian Umum. Dakwah adalah suatu Ilmu pengetahuan yang berisi cara-cara, tuntunan, bagaimana seharusnya menariknya perhatian manusia untuk menganut, menyetujui, melaksanakan suatu ideologi, pendapat dan pekerjaan tertentu.
13 M. Bahri Ghazali, Da’wah Komunikatif Membangun Kerangka Dsar Ilmu Komunikasi Da;wah (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1997), cet. 1, h. 5. 14 Rafi’udin dan Maman Abdul Djaliel, Prinsip dan Strategi Dakwah (Bandung: Pustaka Setia, 2001), h. 24
2. Pengertian Khusus. Dakwah adalah mengajak manusia dengan cara bijaksana kepada jalan yang benar sesuai dengan perintah Allah SWT untuk kemaslahan dan kebahagiaan mereka di dunia akhirat.15 Jadi dakwah merupakan suatu aktifitas yang membahas masalah-masalah umat dan suatu proses upaya mengubah suatu situasi kepada situasi lain yang lebih baik sesuai ajaran Islam, atau proses mengajak manusia ke jalan Allah SWT yaitu: al-Islam. Menurut Ibnu Taimiyah sebagaimana dikutib oleh Idris A. Shomad, dakwah kejalan Allah SWT adalah: dakwah untuk beriman kepada Allah SWT dan kepada apa yang dibawa Nabi Muhammad SAW, yang mencakup keyakinan kepada rukun iman dan rukun Islam.16 Jalan dakwah yang merupakan segala-galanya bagi seorang aktivis dakwah. Jalan yang lebih membutuhkan bekalan yang dapat menghindarkan aktivitas dari penyimpangan, kegagalan atau hambatan perjalanan. B. Unsur dan Media Dakwah Sebagaimana yang telah disebutkan diatas beberapa definisi dakwah yang semuanya itu bermuara sama, yaitu mengajak kepada kebaikan. Hal ini tidak akan tercapai tanpa adanya sesuatu koordinasi yang kuat dari beberapa unsur yang mendukung kegiatan dakwah tersebut. Karena itu, dakwah mempunyai unsur-unsur yang harus berkesinambungan, unsur-unsur tersebut adalah:
15
Barah Lubis, Pengantar Ilmu Dakwah, (Jakarta : CV. Tursina, 1992) cet. Ke-2. h.18 Idris A. Shomad, Ilmu Dakwah, (Diktat Perkulahan SI Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Universitas Islam Negeri Jakarta, 2004), h.3. 16
a. Subjek Dakwah (Dai) Didalam subjek dakwah ada yang disebut dengan (ulama, da’i, mubaligh), subjek tersebut melaksanakan tugas-tugas dalam berdakwah. Pelaksanaan tugas dakwah juga bisa dilakukan secara perorangan atau pun kelompok. Pribadi atau subjek merupakan sosok manusia yang mempunyai keteladanan dalam segala hal. Seorang da’i atau subjek dakwah, mempunyai peran penting dalam proses pelaksanaan dakwah, kepandaian atau kepiawaan seorang da’i akan menjadi daya tarik tersendiri bagi para obyek dakwah. Setiap da’i memiliki kekhasan masingmasing, tergantung kepada wawancara keilmuan, latar belakang pendidikan dan pengalaman kehidupannya.17 Untuk itu da’i harus mengetahui kriteria-kriteria yang harus dimilikinya diantaranya: 3. Mempunyai pengetahuan yang luas. 4. Berakhlak yang baik dan mulia. 5. Mempunyai kemampuan membaca medan dakwah. 6. Mampu menerapkan apa-apa yang disampaikan dalam kehidupan seharihari b. Objek Dakwah atau Mad’u Yang disebut dengan Objek dakwah ialah: mad’u atau sasaran di dalam dakwah, yaitu orang-orang yang diseru atau pun diajak ke dalam jalan Allah SWT. Jalan keislaman bagi manusia yang bertaqwa. Mad’u dalam bahasa Arab disebut sebagai isim maf’ul (kata berkonotasi obyek penderita) dari kata da’aa. Secara terminologis mad’u adalah orang yang
17
Badruttamam, Dakwah Kolaboratif Tarmizi Taher, h.102.
didakwahi, ia adalah manusia pada umumnya, baik orang terdekat (bagi da’i) atau orang yang jauh, muslim atau non muslim, lelaki atau perempuan.18 Al-qur’an mengambarkan suatu masyarakat yang memiliki variasi tingkat dan golongan, yang masing-masing mempunyai stratifikasi sosial tertentu. Masyarakat tersebut terdiri dari al-mala. Yakni kaum elit sosial politik, yakni pemuka masyarakat dan pengusaha, al-mutrofin yaitu elit ekonomi, kalangan menengah keatas tokoh konglomerat, jumhur yaitu masyarakat umum biasa, dan al-mustada’afin yaitu masyarakat golongan lemah atau dilemahkan.19 Selain itu terdapat bebepara tipe dan variasi mad’u lain dalam tubuh umat Islam, yaitu golongan istimewa yakni Sobiqun bil-Khoirot. (yang berlomba dengan kebaikan), Zhalimun linafsihi (menzholimi diri sendiri, yang fasiq dan berdoa), dan muqtashid (biasa-biasa saja kurang istimewa).20 Karena terdapat bermacam-macam tipe dan variasi mad’u maka diperlukan strategi yang efektf dan efesien dalam memperlakukan mad’u. Rasullah SAW memberikan pesan abadi dalam hadist-hadistnya yang terangkum sebagai berikut: 1) Berkomunikasilah dengan manusia sesuai kadar intelektualnya. 2) Berkomunikasilah dengan manusia sesuai dengan bahasa (budaya) mereka. 3) Berkomunikasilah dengan manusia sesuai dengan kondisi sosiologinya. 4) Tepat guna dalam komunikasi tersebut merupakan perintah Allah SWT yang disetir dalam al-Qur’an sebagai “Qoulan Sadidan” (perkataan yang benar dan tepat).21
18
Shomad, Ilmu Dakwah, (Jakarta: Makalah Seminar 1992), h.8 Ibid.11 20 Ibid. 11 21 Ibid. h. 12. 19
c. Materi Dakwah Materi dakwah bersumber dari Al-Qur’an dan Al-Hadist yang meliputi berbagai aspek diantaranya: akidah, syariah dan akhlak dengan berbagai macam ilmu yang diperoleh darinya. Al-Qur’an dan Hadist Nabi merupakan tuntunan yang sarat dengan ketentuan untuk meaih kebahagian, keseimbangan, juga kemajuan. Dan ketentraman hidup di dunia akhirat. Dengan kata lain Al-Qur’an dan Hadist mengingatkan manusia untuk meninggalkan serta menjauhkan diri pada
kemungkaran,
kenistaan,
kesewenangan-wenangan,
kebodohan
dan
keterbelakangan. Begitu banyak materi dakwah yang bisa dikembangkan diantaranya adalah aqidah, akhlak, ukhwah, pendidikan, sosial, kebudayaan, kemasyarakatan, dan amar ma’ruf nahi munkar. Ali Yafie menyebutkan lima pokok materi dakwah yaitu: 1. Masalah kehidupan. 2. Masalah manusia. 3. Masalah Harta Benda. 4. Masalah Ilmu Pengetahuan. 5. masalah Akidah22. Isi pesan atau materi yang disampaikan pada dasarnya bersumber dari alQur’an dan hadist sebagaimana utama, meliputi akidah (keimanan), syariah (keislaman), dan akhlak (budi pekerti).23 Akidah dalam Islam mencakup masalahmasalah dengan keimanan, misalnya tentang rukun iman, perbuatan syirik, dan ketauhidan. Masalah syariah berhubungan erat dengan amal nyata dalam rangka 22
Alif Yafie, Dakwah Dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah, (Jakarta: Makalah Seminar: 1992) h. 23. 23 Badrutamam, Dakwah kalobaratif Tarmizi Taher, h.109.
mentaati hukum Allah SWT guna mengatur hubungan antara manusia dengan Tuhannya dan sesama manusia dengan Tuhannya dan sesama manusia. Sedangkan perihal akhlak merupakan penyempurna. artinya meskipun keimanan dan keislaman seseorang sudah sangat baik, namun jika ia memiliki akhlak yang buruk maka ia belum dapat dikatakan sebagai seorang hamba yang sempurna. d. Metode Dakwah Metode dakwah ialah cara-cara yang dapat digunakan seorang da’i untuk menyampaikan materi dakwah, sumber dakwah dalam Al-Qur’an An-Nahl ayat 125.
☺ ) &'( "#☺$% 45 0123$ *,$-./% #=5 < :; 6'(78%9 6 :'@ 6☺ >* ?7%9 >* ?7%9 #=5% ) A9 E@F BC-D7,☺$ Artinya: “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk.” Ayat tersebut menjelaskan metode-metode dakwah bisa melalui dengan bil lisan, bil qalam, bil hal. Sedangkan dakwah secara bil lisan, dapat dilakukan dengan tiga metode yaitu: ceramah, tanya jawab dan percakapan antar pribadi. Namun dakwah bil qalam, lebih menitik beratkan kepada dakwah yang bersifat tulisan. Dakwah bil hal dilakukan melaui kegiatan langsung menyentuh kepada masyarakat sebagai obyek dakwah.
Metode dakwah merupakan suatu pendekatan yang bisa dijadikan sebagai pintu masuk bagi juru dakwah menuju obyek dakwah, sehingga pemikiranpemikiran dapat diterima oleh obyek dakwah secara sukarela dan penuh kesadaran. Akhirnya tertarik untuk bergabung dalam barisan gerakan dakwah. 24 Untuk itu dakwah haruslah dikemas dengan cara metode yang tepat dan pas. Dakwah harus tampil secara aktual, faktual, dan kontekstual. Aktual dalam arti memecahkan masalah yang kekinian dan hangat ditengah masyarakat. Faktual dalam arti konkret dan nyata, serta kontekstual dalam arti relevan dan menyangkut problema yang sedang dihadapi oleh masyarakat. 25 e. Media Dakwah Media dakwah sebagai alat perantara bermanfaat untuk menyampaikan pesan dakwah kepada khalayaknya. Sedangkan menurut Wardi Bahtiar, media dakwah adalah “peralatan yang dipergunakan untuk menyampaikan materi dakwah. Pada zaman modern seperti televisi, radio, kaset rekaman, majalah, surat kabar dan lain-lain.26 Asep Saeful Muhtadi mengungkapkan dalam tulisannya “Dakwah dalam Pluralisme Masyarakat Modern” bahwa dakwah harus dapat disampaikan secara dialogis dalam berbagai sektor, yang menuntut kemampuan multidisiplin dan profesionalisme. Ada beberapa alternatif media yang dapat digunakan antara lain: a. Media Lisan (Dakwah bil Lisan) 1. Melalui komunikasi interpersonal
24
Fathin Yakan, Membongkar Jahiliyah ,Meraih Sukses berdakwah,(Solo: Era Intermedia
2003) h.39 25
M. Yunan Yusuf, Metode Dakwah (Jakarta: Kencana, 2003). h.xiii Peihananto Internet sebagai Media Dakwah Alternatif pada masyarakat Informasi. (Surabaya: Jurnal Ilmu Dakwah, Fakultas Dakwah IAIN Sunan Gunung Ampel Surabaya. Vol.4 no. 2, 2001). H. 1-8 26
2. Publik speking 3. Melalui komunikasi massa b. Media Tindakan atau Uswah (Dakwah bil Hal) 1. Melalui lembaga-lembaga sosial, pendidikan dan lain-lain 2. Ahlak karimah (Uswatun Hasanah) 3. Atau melaui lembaga-lembaga politik c. Media tulis atau media cetak (Dakwah bil Khatibah) 1. Melalui media cetak seperti koran, majalah dan lain-lain 2. Lembar-lembar dakwah 3. Buku-buku lain Media ialah alat pendukung yang begitu penting dalam proses berdakwah. Beberapa macam media dakwah yaitu: -
Media Visual, ialah media atau alat yang bisa ditangkap melalui indera
pendengaran Contohnya radio. -
Media Audio Visul, ialah media atau alat yang bisa ditangkap melalui
penglihatan dan juga pendengaran. Contohnya televisi dan film27
f. Tujuan Dakwah Tujuan dakwah dapat dibagi menjadi dua yaitu: tujuan umum dan tujuan khusus. “Tujuan umum dakwah adalah mengajak umat manusia (meliputi orang mukmin maupun orang kafir atau musrik) kepada jalan yang benar diridhoi Allah SWT agar dapat hidup bahagia dan sejahtera di dunia maupun di akhirat.28 Sedangkan tujuan khusus dakwah antara lain: 27 28
Ahmad Mubarok, Psikologi Dakwah, (Jakarta Pustaka Firdaus, 2001) h. 96. Syukir, Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam, h. 51.
a. Mengajak umat manusia yang sudah memeluk agama Islam untuk selalu meningkatkan takwanya kepada Allah SWT. b. Membina mental agama (Islam) bagi kaum yang masih mualaf c. Mengajak umat manusia untuk memeluk agama Islam. d. Mendidik dan mengajar anak-anak agar tidak menyimpang dari fitnahnya.29 Oleh karena tujuan seorang da’i sangat kompleks dalam berdakwah, tentunya pesan serta secara aktif dari lingkungan sangat diperlukan. Sehingga sikap terbuka dari mad’u dalam menerima apa yang disampaikan oleh da’i turut mendukung tercapainya tujuan dakwah yang hendak dicapai. Disamping itu, da’i pun harus memperkaya diri dengan ilmu pengetahuan, berakhlak baik, menjunjung tinggi rasa kemanusiaan agar dakwahnya sampai ke hati serta memilih metode yang tepat untuk keinginan dakwahnya. B. Pengertian, Jenis-Jenis Film Film bisa dikatakan sebagai suatu pemuan teknologi modern yang paling sering disukai oleh penontonnya, sehingga melahirkan berbagai kemungkinan. Film mempunyai berbagai arti yang saling terkait. Pertama, dalam fisik dan teknik. Film berarti selaput halus. Pengertian ini dapat di contohkan, misalnya pada selaput tipis cat atau pada lapisan tipis yang bisa dipakai untuk melindungi benda-benda seperti dokumen. Film cerita ialah film berisikan sebuah kisah manusia (roman) dari awal sampai akhir menjadi keutuhan cerita dan dapat memberikan kepuasan emosi kepada penontonnya. Film cerita bisa disaksikan dibioskop atau diputar untuk acara televisi.
29
Ibid hal. 55-59.
Film mempunyai suatu bentuk yang sangat khas dan membedakan dari cabang seni lainnya. Dalam mempersepsi film terjadi suatu proses psikologi yang menarik: terjadi identifikasi optis, emosional dan imajiner. Realitas yang terdapat pada film adalah realitas yang virtual. Kenyataan ditampilkan seperti kenyataan dalam cermin. Virtual ini menjadi sangat kuat karena film itu memiliki struktur yang dibangun secara nalar dan bermotif. Struktur itu memiliki dua segi seperti dua sisi dari mata uang yang sama, yaitu struktur “batiniah” yang disebut plot dan struktur lahirnya dibangun oleh shot, scene (adegan) dan sequence (sekwens).30 2. Unsur-Unsur dan Jenis Film Beberapa Unsur-Unsur yang terdapat dalam sebuah film adalah: 1. Title (Judul). 2. Credent Title meliputi: produser, karyawan, artis dll. 3. Tema film. 4. Instrik yaitu usaha pemeranan film untuk mencapai tujuan. 5. Klimaks yaitu benturan antara kepentingan. 6. Plot (alur cerita). 7. keterangan masalah yang masih terkatung-katung. 8. Million Setting latar belakang terjadinya peristiwa. 9. Sinopsis yaitu untuk memberi ringkasan atau gambaran dengan cepat kepada orang yang berkepentingan. 10. Trailer yaitu bagian film yang menarik. 11. Character yaitu karakteristik pelaku.31
15 Ibid h.13 16 D.A Perasi,
Film/Media/Seni (Jakarta: Perss FFTV-IKJ 2005) h. 8
Struktur batiniah dari film menyangkut tatabangun dan pengembangan dari tema film itu. Struktur batiniah ditentukan oleh sejumlah unsur:32 1. Eskposisi: mengambarkan materi yang memberikan materi yang memberi keteangan tentang tempat, waktu, suasana, perwatakan, yang terlibat dalam film bersangkutan, dan informasi tentang latarbelakang dari tokohtokohnya. 2. Point of attack atau awal serangan: mengambarkan konfontasi awal dari kekuatan-kekuatan yang paling bertentangan (protogonis lawan antagonis). Di sini masalah utama dirumuskan. 3. Komplikasi: menuturkan keterlibatan-keterlibatan lain dari certaya, segisegi yang menuturkan keterlibatan-keterlibatan lain dari ceritanya, segisegi yang menarik dari watak-watak tokoh-tokohnya, respons serta aksi mereka, juga mengambarkan sukses atau kegagalan dari kekuatankekuatan yang saling bertentangan. 4. Discovery atau penemuan: memberikan informasi baru tentang tokoh sementara cerita berlangsung terus, munculnya kejadian-kejadian, atau tokoh utamanya mulai munsul sepenuhnya. 5. Reversal atau pembalikan: mungkin terjadi “undian”sukses, artinya jahat atau yang tadinya menang mulai mengalami nasib sebaliknya. Terjadi komplikasi baru. Juru kamera (cameraman cinamatographer) bertugas mengambil gambar untuk disusun menadi sebuah film. Ia bertanggung jawab sepenuhnya atas segala segi fotografis film yang dibuat.
32
Ibid h. 14
Juru tata suara bertugas mengatur suara alam film. Suara dalam sebuah film dapat berupa suara alam, musik dan berbagai bunyi lainnya. Seorang juru tata suara harus mempunyai kepekaan bunyi dan karakter suara tinggi. C. Film Sebagai Media Dakwah Sebagai fenomena yang relatif baru, penelitian mengenai film, baik sebagai hiburan, maupun sebagai salah satu media yang sangat dinamis, dibidang penerangan, pendidikan, maupun hiburan relatif masih terlalu sedikit. Tidaklah mengherankan bahwa film itu terutama dipandang sebagai hiburan saja dan bagi sebagian orang hiburan yang tidak sehat, bahkan berbahaya.33 Film (cerita) Indonesia sedang mencari estetiknya. Estetiknya lahir pada titik keseimbangan di namik antara masyarakat dan film itu sendiri. Film bisa juga digunakan untuk media dakwah. Bagi dunia muslim, film yang mengandung nilainilai religi dan keselamatan akan menjadi semakin penting. Sebagai media untuk menyampaikan ajara-ajaran yang berlandaskan Al-Quran dan Hadist. Walaupun dalam pandangan Islam, kebebasan manusia adalah kewajiban sosial dan tugas Ilahi yang diatasnya dibangun amanah responsibilitas dan risalah kekhalifahan yang merupakan tujuan utama diciptakannya manusia oleh Allah SWT.
33
Siagan Gayus, Menilai Film:(Jakarta Dewan Kesenian Jakarta, 2006) H.23
BAB III PROFIL FILM MENGAKU RASUL A. Sekilas Tentang Film Mengaku Rasul Berawal dari fenomena banyaknya orang yang mulai mengaku-ngaku sebagai Rasul. Maka Sutradara Helfi Kardit, hatinya tergugah untuk membuat film bernuansa Islam, tapi didalam Islam ternyata banyak sekali penyimpangan terjadi terutama dalam hal aqidah atau ketauhidan. Judul yang sangat dekat dengan kejadian sesungguhnya yaitu: Mengaku Rasul. Skenarionya ditulis oleh Helfi Kardit, hasil dari penelitian ini terjadi didaerah pelosok dan daerah perkotaan yang sedang mengalami kesulitan dalam faktor ekonomi. Helfi Kardit menulis film mengaku rasul bertujuan untuk mengungkap suatu gambaran yang terjadi pada masyarakat saat ini. Walaupun film ini belum menjawab akar masalah yang sebenarnya terjadi dimasyarakat, tetapi paling tidak film mengaku rasul menjadi salah satu contoh film yang mengangkat fenomena dimasyarakat. Setelah itu Sutradara mengangkat film ini menjadi film layar lebar yang berjudul “Mengaku Rasul.”34 Film ini memberi gambaran sesungguhnya, betapa akidah umat Islam mulai diombang-ambing oleh banyaknya pengakuan yang ingin menjadi Rasul. Namun orang tersebut tidak bertanggung jawab bahwa mereka telah menyakiti hati umat Islam. Seperti inilah dampak sosial yang terjadi, sehingga muncullah fenomena yang tidak diinginkan oleh umat Islam. Film mengaku rasul mulai tayang dibioskop Jakarta pada tanggal 5 Juni 2008.
34
Helfi Kardit, Sutradara Film Mengaku Rasul, Wawancara Tertulis, (Jakarta, 12 November 2008)
B.Visi dan Misi Film Mengaku Rasul 1. Visi Film Mengaku Rasul Visi film mengaku rasul adalah ingin mengingatkan kepada masyarakat bahwa sejarah perjuangan nabi Muhammad Saw, menjadi seorang rasul, tidak semudah membalikkan telapak tangan. Banyak sekali perjuangan beliau yang tidak mudah dilalui oleh manusia biasa. Dan Allah Swt telah memilih Nabi Muhammad sebagai Rasul penutup pada akhir zaman. Tidak ada Rasul selain Nabi Muhammad Saw.35
- %9 N%9 K-L☺=M ;H⌧J :G T#U 6S.$% "P$H6R 6OG W6YRZ:[$ W*W% VN ^0⌧V ] \N ;H⌧J% E1 `☺? “Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah utusan Allah SWT dan penutup para nabi. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS Al-ahzab [33]: 40) Penjelasan mengenai surat Al-Ahzab adalah bahwasanya Nabi Muhammad ialah seorang Nabi terakhir, bukan seorang bapak diantara kamu. Dan Allah SWT mengutus Nabi Muhammad SAW sebagai Nabi penutup diakhir zaman. 2. Misi Film Mengaku Rasul Sedangkan misi film Mengaku Rasul adalah begitu banyaknya perusakanperusakan aqidah yang terjadi di Indonesia, sehingga sutradara benar-benar ingin membuat film yang berunsur dakwah dengan mengedapankan sisi kerusakan aqidah, dan lemahnya iman sesuai apa yang terjadi dimasyarakat. Walaupun faktor yang terjadi dimasyarakat bukan saja menyangkut aqidah namun
35
Helfi Kardit, Sutradara Film Mengaku Rasul, Wawancara Tertulis, (Jakarta, 12 November 2008)
bersinggungan dengan faktor ekonomi juga faktor sosial. Dan film ini juga sebagai tontonan hiburan yang bukan sekedar menghibur tapi sebagai tuntunan untuk masyarakat. Selain itu juga film ini memberikan pelajaran pada masyarakat bahwa apa yang dilakukan oleh sekelompok perusak agama dan ingin mengabungkan semua agama, sudah menyakiti hati umat Islam. Apa yang mereka lakukan memang tidak bisa dibiarkan begitu saja, harus ada jalan untuk merubah prilaku mereka, dengan jalan memberi pembentengan kepada masyarakat melalui film yang bernuansa dakwah. Dengan adanya film mengaku Rasul telah membuktikan bahwa di dunia entertaiment masih peduli terhadap kemajuan dakwah Islam yang harus menjadi sebuah jati diri, kalau dakwah itu tidak sekedar diatas mimbar. Dan film yang ada dibioskop buka hanya sekedar berisikan cinta kepada manusia saja, namun dengan adanya film mengaku Rasul maka begitu banyak koleksi film yang bisa ditonton dalam film bioskop. C. Sinopsis Film Mengaku Rasul Rianti pergi setelah bertengkar dengan ayahnya soal hubungannya dengan Ajie. Rianti kecewa saat memergoki Ajie bersama cewek lain, dia pergi ke padepokan Guru Samir mencari ketenangan. Ajie menyusul untuk mengajak Rianti pulang sekaligus menjelaskan kesalahpahaman diantara mereka. Tapi Rianti sedah akrab dengan Reaihan, anak Guru Samir. Di padepokan Guru Samir, Ajie menemukan banyak keganjilan antara lain, adanya penghapusan dosa dan jaminan masuk surga dengan cara membeli
sertifikat. Dia juga melihat Guru Samir memeluk seorang gadis di sebuah gudang yang mereka sebut rumah tarekat. Ajie curiga Guru Samir penganut aliran sesat. Guru Samir mempunyai pendamping seorang laki-laki tua benama Ki Baihaqi. Konon laki-laki itu adalah pembimbing Guru Samir. Namun kenyataannya Guru Samir sering membantah Ki Baihaqi. Termasuk ketika Guru Samir hendak mengawini Rianti, yang dianggap cocok jadi istrinya dibanding istri-istri yang lain kalau dia terpilih jadi wakil gubernur. Ternyata Reihan bukan anak kandung Guru Samir. Saat Reihan masih kecil. Guru Samir menikahi Saijah, ibu kandung Raihan, sekaligus mengubah pesantren peningalan suaminya jadi padepokan. Konflik memuncak ketika Marni, jemaah padepokan dihamili Guru Samir. Ayahnya Marni murka dan meminta pertanggung jawaban Guru Samir, tapi Guru Samir membuktikan kesuciannya dengan menantang orang untuk memengal tanganya kembali utuh berarti dia suci dan setara rasul yang memiliki mukjizat. Ternyata Guru Samir selalu menghalalkan segala cara untuk bisa mendapatkan keinginannya. Sampai-sampai Guru Samir memfitnah saudara kembarnya yang sudah membantu dirinya di dalam menyebarkan ajaran sesatnya, apapun bisa dilakukan Guru Samir termasuk melakukan kekerasan terhadap istrinya dan menceraikan istrinya sesuka hatinya. Kekejaman yang dilakukan Guru Samir benar-benar dirasakan oleh Istriistrinya, dan murid-murid dipadepokan serta saudara kembarnya sendiri. Apapun yang dilakukan Guru Samir selalu menimbulkan dampak yang buruk terhadap istri-istrinya.
Sampai akhirnya Guru Samir menikahi murid yang bernama Riyanti, tetapi pernikahan Guru Samir tidak direstui oleh kedua orang tua Rianti. Dan pada waktu Guru Samir sedang menikmati malam pertama bersama Riyanti ternyata Rianti menyimpan suatu strategi untuk membunuh Guru Samir secara diam-diam. Alasan Rianti tersebut adalah dia tidak ingin kesesatan yang dilakukan Guru Samir terus bertambah. Dan cara yang terbaik menurut Riyanti adalah membunuh Guru Samir dengan tangannya sendiri. D. Para Pemain Dan Kru Film Mengaku Rasul PEMAIN UTAMA RAY SAHETAPY
: Guru Samir
VONNY CORNELLYA
: Saijah
JIAN BATARI
: Rianti
M. IHSAN TARORE
: Raihan
ALBLEN FILLINDO FABE
: Ajie
FITRI AYU
: Marni
REZA P KHAN
: Ki Baihaqi
MONA MIRA
: Sundari
PRODUCTION CREW & POST PRO Sutradara
: Helfi Kardit
Producer
: Chand Parwez Servia
Casting
: Pradati Putra Ananda
Diraction of Photography
: RB Joko Prasetyo
Editor
: Cesa David Luckmansyah
Musik
: Tya Subiakto
Art Director
: Apud Budianto
Executive Producer
: H Fiaz Servia & H Bustal Nawawi
BAB 1V PESAN DALAM FILM MENGAKU RASUL A. Pesan Dakwah yang Terdapat dalam Film Dalam melakukan analisis isi film “Mengaku Rasul” penulis melakukan beberapa tahapan, penyiapan pada film, setelah itu dianalisis, pengambilan pesan film pada cerita yang telah dianalisis berdasarkan kesepakatan tiga orang juri yaitu: juri 1. H. Ma’mun Shahdi, juri 2. H. Nida Khoerunnisa Rahmawati, juri 3. Khoerunnisa Untuk memperoleh reabilitas dan validitas kategori-kategori isi pesan dalam film “Mengaku Rasul”, penulis mengadakan pengujian kategori. Hasil dari kesepakatan tim juri tersebut dijadikan sebagai koefisien reabilitas, tahap terakhir peneliti menganalisis temuan data tersebut. Tabel 1 Kesepakatan Juri dalam Film Mengaku Rasul
Antar Juri
Ke1dan 2 Ke1dan 3 Ke2dan 3
Since 1 1 1
Item
6 6 6
Kesepakatan Akidah Syariah Akhlak
5 4 4
1 1 1
-
Ketidak sepakatan Akidah Syariah Akhlak
1 2 2
5 5 5
Tabel 2 Nilai Hasil Kesepakatan Juri dalam Film Mengaku Rasul Antar Juri
Nilai akidah Syariah akhlak
Ke1dan 2
0,83
0,16
-
Ke1dan 3
0,66
0,16
-
Ke2dan 3
0,66
0,16
-
-
Rata-rata X Komposit Reabilitas 0,71 0,95 0,48 0,73 Rata-rata Koefisien Reabilitas (X) = 2,15 : 3 = 0,71 Komposit Reabilitas
=
3 x 0,71 1+2 x 0,71
= 2,31 = 0,95 2,42
Berdasarkan table 1 dan 2, nilai reabilitas dalam cerita mengaku Rasul adalah 0,95 terhadap nilai akidah sesat. Data ini menunjukkan bahwa tingkat kepercayaan antar ketiga juri tinggi, yaitu dominan mengandung nilai akidah. Rincian Katagorisasi Akidah yang Menyesatkan No 1
No Dialog 1
2
2
3
3
4
4
Uraian / dialog Guru Samir berkata: Ayo kita lihat sebagai sebuah fakta. Tuhan mengirim seorang nabi dan rasul pada setiap masa kepada setiap kaumnya. Apakah ini telah berhenti? Tidak! Aku telah menerima wahyu yang akan membebaskan dosa-dosa para umat yang mempercayai kerasulku. Guru Samir berkata: Tanah yang dulunya subur, kini berubah jadi tanah yang kering, bumi akan panas. Kemurkaan sang Pencipta karena kita melupakannya, sedangkan para Nabi dan Rasul pun lupa mendoakan umatnya. Guru Samir berkata: Sesungguhnya, Allah telah mengutus seorang Rasul baru untuk menggerakan lidah umat membaca ayat-ayat-Nya dan menyucikan kalian dengan mukjizat yang dapat memuaskan akal pikiran. Guru Samir berkata: Rasul baru itu akan membakar semua dosadosa. Akulah sang Imam yang dijanjikan sebelum “Kiamat datang membakar bumi”.
Rincian Kategori Akidah yang Tidak Menyesatkan 5
5
6
6
Ustad: Kafir hukumnya bagi seseorang yang mengaku nabi dan rasul pada zaman ini telah ditegaskan dalam surat al-Ahzab ayat 40, “Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang lakilaki diantara kamu, tetapi dialah Rasullah dan penutup Nabi-nabi. Ustad: Kafir hukumnya bagi seseorang yang mengaku nabi dan Rasul pada zaman ini telah ditegaskan dalam surat al-Ahzab ayat 40, “Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang lakilaki diantara kamu, tetapi dialah Rasullah penutup. Tabel 3 Kesepakatan Juri dalam Film Mengaku Rasul
Antar Juri
Ke1dan 2 Ke1dan 3 Ke2dan 3
Since
Item
2
7 7 7
2 2
Kesepakatan Akidah Syariah Akhlak
1 1 3
1 1 1
1 1 1
Ketidak sepakatan Akidah Syariah Akhlak
6 6 4
6 6 6
Tabel 4 Nilai Hasil Kesepakatan Juri dalam Film Mengaku Rasul Nilai
Antar Juri
Akidah Syariah akhlak
Ke1dan 2
0,14
0,14
0,14
Ke1dan 3
0,14
0,14
0,14
Ke2dan 3
0,42
0,14
0,14
Rata-rata X Komposit Reabilitas 0,7 0,47 0,42 0,32 0,42 0,32
Rata-rata Koefisien Reabilitas (X) = 0,42 : 3 = 0,14 Komposit Reabilitas
=
3 x 0,14 = 0,42 = 0,32 1+2 x 0,14 1,28
6 6 6
Berdasarkan tabel 3 dan 4, nilai kmposit reabilitas dalam film “mengaku Rasul” adalah 0,32 terhadap nilai akidah sesat. Data ini menunjukan bahwa tingkat kepercayaan antar ketiga juri tinggi, sangat rendah. Rincian Kategori Akidah Menyesatkan 8
14
9
16
10
25
11
27
12
29
Murid Guru Samir berkata: Hikmah buat kita yang bisa mencium tangan Guru Samir sama mencium Hajar Aswad. Guru Samir berkata: Banyak orang yang dikasih istimewa oleh Tuhan. Apapun bisa terjadi kalau Tuhan berkehendak. Guru Samir berkata: Kalian tidak percaya kalau saya orang terpilih?kalian mulai meragukan saya? baik.akan saya buktikan kerasulan saya. Guru Samir berkata: Semua nabi dan rasul diberi mukjizat oleh Tuhan. Guru Samir berkata: Sekarang kalian harus percaya! Tuhan melindungiku sebagai rasulnya!Tidak ada siksa bagiku di dunia dan diakhirat. Tabel 5 Kesepakatan Juri dalam Film Mengaku Rasul
Antar Juri
Ke1dan 2 Ke1dan 3 Ke2dan 3
Since
Item
3
8 8 8
3 3
Kesepakatan Akidah Syariah Akhlak
3 5 3
-
1 -
Ketidak sepakatan Akidah Syariah Akhlak
5 3 5
-
Tabel 6 Nilai Hasil Kesepakatan Juri dalam Film Mengaku Rasul Antar Juri
Nilai Akidah Syariah akhlak
Ke1dan 2
0,37
-
0,12
Ke1dan 3
0,62
-
-
Ke2dan 3
0,37
-
-
Rata-rata X Komposit Reabilitas 1,11 0,63 0,04 0,11
7 -
Rata-rata Koefisien Reabilitas (X) = 0,12 : 3 = 0,04 Komposit Reabilitas
=
3 x 0,04 1+2 x 0,04
=
0,12 = 0,11 1,08
Berdasarkan 5 dan 6, nilai komposit reabilitas dalam film “mengaku rasul adalah 0,11 terhadap nilai akhlak. Data ini menunjukan bahwa tingkat kepercayaan antar ketiga juri rendah, terhadap film mengaku rasul tersebut, namun ada nilai yang dominan terhadap nilai akidah Sesat, yaitu 0,63. Rincian Katagorisasi Akidah yang Menyesatkan 29
31
33 34
35 36 37
38
Guru Samir berkata: Sekarang kalian harus percaya! Tuhan melindungiku sebagai rasulnya! Tidak ada siksa bagiku di dunia dan diakhirat. Guru Samir berkata: Buat kalian yang percaya saya. Kalian sekarang adalah pengikut-pengikutku. Tuhan menjanjikan surga buat kalian..sama seperti yang telah dijanjikan pada pengikut-pengikut nabi dan rasul sebelum aku teraniaya. Akulah rasul yang akan membimbing kalian. Guru Samir berhutbah: Aku diberikan wahyu untuk menyempurnakan ibadah kalian. Guru Samir berhutbah: Kalian tidak usah takut, setiap perbuatan mulia selalu akan ditentang, seperti nabi dan rasul terdahulu yang selalu dihujat dan dianiaya. Kuatkan hati kalian, teguhkan iman kalian untuk tetap menuju shiraathal mustaqiim, jalan lurus, jalan menuju surga! Guru Samir berkata: ini akan jadi rumah Tuhan yang akan melindungi umatnya yang bertaqwa. Guru Samir berhutbah: Tuhan ada di segala arah..kenapa kita harus beribadah menghadap kiblat? Guru Samir berhutbah: Masya Allah..intinya, agama yang menuju surga itu tidak mempersulit pemeluknya, tapi malah memberikan kenyamanan bagi pemeluknya. Guru Samir berhutbah: apa bapak-bapak, ibu-ibu sidang majelis yang saya hormati ini, mau naik getek ke surga?
Tabel 7 Kesepakatan Juri dalam Film Mengaku Rasul Antar Juri
Ke1dan 2 Ke1dan 3 Ke2dan 3
Since
Item
4
8 8 8
4 4
Kesepakatan Akidah Syariah Akhlak
3 5 3
1 -
-
Ketidak sepakatan Akidah Syariah Akhlak
5 3 5
-
-
Tabel 8 Nilai Hasil Kesepakatan Juri dalam Film Mengaku Rasul Nilai
Antar Juri
Akidah Syariah akhlak
Ke1dan 2
0,37
-
-
Ke1dan 3
0,62
0,12
-
Ke2dan 3
0,37
-
-
Rata-rata X Komposit Reabilitas 1,36 0,71 0,12 0,12 -
Rata-rata Koefisien Reabilitas (X) = 1.36 : 3 = 0,45 Komposit Reabilitas
=
3 x 0,45 1+2 x 0,45
=
1.35 = 0,71 1.9
Berdasarkan 5 dan 6, nilai komposit reabilitas dalam film “mengaku rasul adalah 0,71 terhadap nilai akidah sesat. Data ini menunjukan bahwa tingkat kepercayaan antar ketiga juri tinggi, terhadap film mengaku rasul tersebut.
Rincian Katagorisasi Akidah yang Menyesatkan 14
39
15
40
16
41
17
44
18
45
19
46
20
47
Ki Bahaiqi: Aku paham dengan tujuanmu tapi kamu juga harus berpikir panjang sebelum bertindak,Rianti bukan perempuan bodoh seperti istri-istrimu yang lainnya. Jangan sampai niatmu untuk mengawini dia malah jadi petaka dan menghancurkan tujuan kita. Guru Samir berhutbah: Aku diberikan wahyu untuk menyempurnakan ibadah kalian. Guru Samir: Saya ada di rumah istri saya semalam. Tanya Teh Sundari kalau tidak percaya. Bagaimana mungkin saya mendatangi kamu dan memukuli kamu sampai begini? Guru Samir berkata: ini akan jadi rumah Tuhan yang akan melindungi umatnya yang bertaqwa. Guru Samir berhutbah: Tuhan ada di segala arah..kenapa kita harus beribadah menghadap kiblat? Guru Samir berhutbah: MasyaAllah..intinya, agamayang menuju surga itu tidak mempersulit pemeluknya, tapi malah memberikan kenyamanan bagi pemeluknya. Guru Samir berhutbah: apa bapak-bapak, ibu-ibu sidang majelis yang saya hormati ini, mau naik getek ke surga? Tabel 9 Kesepakatan Juri dalam Film Mengaku Rasul
Antar Juri
Ke1dan 2 Ke1dan 3 Ke2dan 3
Since
Item
5
6 6 6
5 5
Kesepakatan Akidah Syariah Akhlak
2 2 4
1 1 1
1
Ketidak sepakatan Akidah Syariah Akhlak
4 4 2
5 5 5
Tabel 10 Nilai Hasil Kesepakatan Juri dalam Film Mengaku Rasul Antar Juri
Nilai Akidah Syariah akhlak
Ke1dan 2
0.33
0.16
-
Ke1dan 3
0.33
0.16
-
Ke2dan 3
0.66
0.16
0.16
-
Rata-rata X Komposit Reabilitas 1.32 0.70 0.48 0.36 0.16 0.13
Rata-rata Koefisien Reabilitas (X) = 1,32 : 3 = 0.44 Komposit Reabilitas
=
3 x 0,44 = 1.32 = 0.70 1+2 x 0,44 1.88
Berdasarkan 9 dan 10, nilai komposit reabilitas dalam film “mengaku rasul adalah 0,70 terhadap nilai akidah. Data ini menunjukan bahwa tingkat kepercayaan antar ketiga juri sangat tinggi. Rincian Katagorisasi Akidah yang Menyesatkan 22
40
23
41
24
44
25
45
26
46
Guru Samir berkata: Aku sedang menunggu wahyu Tuhan agar kalian nantinya bisa melakukan pernikahan seperti aku! Riyanti berkata: Guru Samir menikahi saya agar mudah menghancurkan rukun Islam dan Aqidah. Guru Samir berhutbah: Kita diberi akal untuk berfikir dan mata untuk melihat. Sekarang. Kalian tidak boleh ragu tentang kerasulan ku. Tuhan menunjukkan kuasanya dengan membangkitkanaku dari kematian. Akulah orang terpilih, Rasul penyelamat. Iman Mahdi yang dijanjikan Messiah... Guru Samir berhutbah: Disaat itu, akan datang seorang Tuhan yang akan datang seorang Tuhan yang akan menghentikan hujan api dan menyejukkan panas matahari saat kiamat, Imam bagi kalian yang patuh dan selalu menyebutkan namaku setiap menyebut nama Tuhanmu. Guru Samir berkata: Alhammdulilah kamu kembali, Rianti, semoga kamu juga merasakan kesempurnaan hakikat hijrah.
Rincian Akidah Kepada Allah SWT 30
23
29
32
Para Petani berkata: Ini sudah bicara aqidah, bicara tentang kepercayaan yang kita anut!kebaikan Guru Samir pada kita Cuma topeng saja. Tujuannya supaya kita percaya jika guru samir itu seorang rasul Ustadz: Apakah semudah itu kita mengakui seseorang sebagai Rasul?hendaknya, kita kembali ke Al-Qur’an Nur Karim.yakinkan lagi apa benar Samir itu mendapat mukjizat atau itu hanya tipu muslihat belaka. Tabel 11 Kesepakatan Juri dalam Film Mengaku Rasul
Antar Juri
Ke1dan 2 Ke1dan 3 Ke2dan 3
Since
Item
6
8 8 8
6 6
Kesepakatan Akidah Syariah Akhlak
1 1 1
3 2 3
1 1
Ketidak sepakatan Akidah Syariah Akhlak
7 7 7
5 5 5
Tabel 12 Nilai Hasil Kesepakatan Juri dalam Film Mengaku Rasul Nilai
Antar Juri
Akidah Syariah akhlak
Ke1dan 2
0.12
0.37
0.12
Ke1dan 3
0.12
0.25
-
Ke2dan 3
0.12
0.37
0.12
Rata-rata X Komposit Reabilitas 0.36 0.29 0.99 0.59 0.24 0.20
Rata-rata Koefisien Reabilitas (X) = 0.99 : 3 = 0.33 Komposit Reabilitas
=
3 x 0,33 = 0.99 = 0.59 1+2 x 0,33 1.66
7 7
Berdasarkan 11 dan 12, nilai komposit reabilitas dalam film “mengaku rasul adalah 0,59 terhadap nilai syariah. Data ini menunjukan bahwa tingkat kepercayaan antar ketiga juri sangat rendah. Rincian Akidah yang Menyesatkan 7
8
8
14
9
16
10
25
11
27
12
29
13
30
14
31
Ajie: Apakah ini sertifikat yang datang dari akhirat dan dicap oleh Ridwan, Malaikat penjaga surga dan dicap oleh Ridwan, serta ditembuskan oleh Allah Swt?semua terdengar tidak masuk akal. Ajie menjadi sangat curiga. Murid Guru Samir berkata: Hikmah buat kita yang bisa mencium tangan Guru Samir sama mencium Hajar Aswad. Guru Samir berkata: Banyak orang yang dikasih istimewa oleh Tuhan. Apapun bisa terjadi kalau Tuhan berkehendak. Guru Samir berkata: Kalian tidak percaya kalau saya orang terpilih?kalian mulai meragukan saya?baik.akan saya buktikan kerasulan saya. Guru Samir berkata: Semua nabi dan rasul diberi mukjizat oleh Tuhan. Guru Samir berkata: Sekarang kalian harus percaya!Tuhan melindungiku sebagai rasulnya!Tidak ada siksa bagiku di dunia dan diakhirat. Para Petani berkata: Ini sudah bicara aqidah, bicara tentang kepercayaan yang kita anut!kebaikan Guru Samir pada kita Cuma topeng saja. Tujuannya supaya kita percaya jika guru samir itu seorang rasul. Guru Samir berkata: Buat kalian yang percaya saya. Kalian sekarang adalah pengikut-pengikutku. Tuhan menjanjikan surga buat kalian..sama seperti yang telah dijanjikan pada pengikutpengikut nabi dan rasul sebelum aku teraniaya. Akulah rasul yang akan membimbing kalian. Tabel 13 Kesepakatan Juri dalam Film Mengaku Rasul
Antar Juri
Ke1dan 2 Ke1dan 3 Ke2dan 3
Since
Item
7
6 6 6
7 7
Kesepakatan Akidah Syariah Akhlak
2 2 3
-
1
Ketidak sepakatan Akidah Syariah Akhlak
4 4 3
-
5
Tabel 14 Nilai Hasil Kesepakatan Juri dalam Film Mengaku Rasul Nilai
Antar Juri
Akidah Syariah akhlak
Ke1dan 2
0.33
-
-
Ke1dan 3
0.33
-
-
Ke2dan 3
0.5
-
0.16
Rata-rata X Komposit Reabilitas 1.16 0.69 0.16 0.04 Rata-rata Koefisien Reabilitas (X) = 1.16 : 3 = 0.38 Komposit Reabilitas
=
3 x 0,38 = 1.14 = 0.69 1+2 x 0,38
1.76
Berdasarkan 13 dan 14, nilai komposit reabilitas dalam film “mengaku rasul adalah 0,69 terhadap nilai akidah sesat. Data ini menunjukan bahwa tingkat kepercayaan antar ketiga juri sangat tinggi. Kategori Pesan Akidah yang Menyesatkan 1
1
2
2
3
3
4
4
Guru Samir berkata: Ayo kita lihat sebagai sebuah fakta. Tuhan mengirim seorang nabi dan rasul pada setiap masa kepada setiap kaumnya. Apakah ini telah berhenti? Tidak! Aku telah menerima wahyu yang akan membebaskan dosa-dosa para umat yang mempercayai kerasulku. Guru Samir berkata: Tanah yang dulunya subur, kini berubah jadi tanah yang kering, bumi akan panas. Kemurkaan sang Pencipta karena kita melupakannya, sedangkan para Nabi dan Rasul pun lupa mendoakan umatnya. Guru Samir berkata: Sesungguhnya, Allah telah mengutus seorang Rasul baru untuk menggerakan lidah umat membaca ayat-ayat-Nya dan menyucikan kalian dengan mukjizat yang dapat memuaskan akal pikiran. Guru Samir berkata: Rasul baru itu akan membakar semua dosadosa. Akulah sang Imam yang dijanjikan sebelum “Kiamat datang membakar bumi”.
5
5
6
6
Ustad: Kafir hukumnya bagi seseorang yang mengaku nabi dan rasul pada zaman ini telah ditegaskan dalam surat al-Ahzab ayat 40, “Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang lakilaki diantara kamu, tetapi dialah Rasullah dan penutup Nabi-nabi. Ustad: Kafir hukumnya bagi seseorang yang mengaku nabi dan rasul pada zaman ini telah ditegaskan dalam surat al-Ahzab ayat 40, “Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang lakilaki diantara kamu, tetapi dialah Rasullah dan penutup Nabi-nabi. Tabel 15 Kesepakatan Juri dalam Film Mengaku Rasul
Antar Juri
Ke1dan 2 Ke1dan 3 Ke2dan 3
Since
Item
8
6 6 6
8 8
Kesepakatan Akidah Syariah Akhlak
2 2 3
-
1
Ketidak sepakatan Akidah Syariah Akhlak
4 4 3
-
Tabel 16 Nilai Hasil Kesepakatan Juri dalam Film Mengaku Rasul Nilai
Antar Juri
Aqidah Syariah akhlak
Ke1dan 2
0.33
-
-
Ke1dan 3
0.33
-
-
Ke2dan 3
0.5
-
0.16
Rata-rata X Komposit Reabilitas 1.16 0.69 0,16 0,04
Rata-rata Koefisien Reabilitas (X) = 1.16 : 3 = 0.38 Komposit Reabilitas
=
3 x 0,38 = 1.14 = 0.69 1+2 x 0,38 1.76
5
Berdasarkan 15 dan 16, nilai komposit reabilitas dalam film “mengaku rasul adalah 0,69 terhadap nilai aqidah. Data ini menunjukan bahwa tingkat kepercayaan antar ketiga juri sangat tinggi. Rincian Katagorisasi Akidah yang Menyesatkan 7
8
8
14
9
16
10
25
11
27
12
29
13
30
14
31
Ajie: Buka mata kamu, Yan. Kamu nggak bisa menelan mentahmentah apa yang mereka bilang ke kamu. Agama mengajarkan kita untuk berpikir kritis kan? Murid Guru Samir berkata: Hikmah buat kita yang bisa mencium tangan Guru Samir sama mencium Hajar Aswad. Rianti: Bisa saja, seorang suci seperti beliau bisa saja berada di dua tempat sekaligus Reihan: Selama ini banyak cerita aneh tentang kesaktian Abah. Tapi aku sendiri nggak tahu sampai sejauh mana kebenarannya pastinya dia aneh. Kadang-kadang baik, kadang galak. Umi selalu bilang, itu karena abah harus memikirkan banyak orang. Makanya dia tidak pernah bisa menjadi suami dan ayah seutuhnya buat istri dan anak-anaknya. Ajie: Mungkin saja Guru Samir dan Ki Baihaqi pengikut aliran sesat, belindung keislaman untuk kepentingan pribadi mereka. Kita harus selidiki siapa mereka. Guru Samir: Buat kalian yang percaya ..., kalian sekarang adalah pengikutpengikutku Tuhan menjanjikan surga buat kalian, sama seperti yang telah dijanjikan pada pengikut-pengikut Nabi dan Rasul sebelum aku yang selalu teraniaya. Akulah Rasul yang akan membimbing kalian menuju kerajaan langit, seperti Isa yang terlahir sebagai juru selamat para umat. Ki Baihaqi: Dari dulu aku ingin mencegahnya, Samir sudah semakin sesat. Aku memberinya waktu untuk toubat, malah Samir membawa pengikutnya kerumah tirakat, hijrah bagi kesempurnaan iman Astagfirullah... Guru Samir berkata: Buat kalian yang percaya saya. Kalian sekarang adalah pengikut-pengikutku. Tuhan menjanjikan surga buat kalian..sama seperti yang telah dijanjikan pada pengikutpengikut nabi dan rasul sebelum aku teraniaya. Akulah rasul yang akan membimbing kalian.
Tabel 17 Kesepakatan Juri dalam Film Mengaku Rasul Antar Juri
Ke1dan 2 Ke1dan 3 Ke2dan 3
Since
Item
9
8 8 8
9 9
Kesepakatan Akidah Syariah Akhlak
1 1 1
1 -
3 3 4
Ketidak sepakatan Akidah Syariah Akhlak
7 7 7
7 -
5 5 4
Tabel 18 Nilai Hasil Kesepakatan Juri dalam Film Mengaku Rasul Nilai
Antar Juri
Akidah Syariah akhlak
Ke1dan 2
0.12
0.12
0.37
Ke1dan 3
0.12
-
0.37
Ke2dan 3
0.12
-
0.5
Rata-rata X Komposit Reabilitas 0,36 0,29 0.12 0,11 1.11 0.63 Rata-rata Koefisien Reabilitas (X) = 1.11 : 3 = 0,37 Komposit Reabilitas
=
3 x 0,37 = 1+2 x 0,37
1.11 = 0.63 1.74
Berdasarkan 17 dan 18, nilai komposit reabilitas dalam film “mengaku rasul adalah 0,63 terhadap nilai akhlak. Data ini menunjukan bahwa tingkat kepercayaan antar ketiga juri sangat tinggi. Rincian Katagorisasi Akhlak yang Menyesatkan 1 2
11 12
3
13
4
15
Guru Samir bekata: Potong Tangan saya! Guru Samir berkata: Kalau tangan saya tidak kembali utuh, berarti saya bersalah. Ajie berkata: dengar ya..., semua!Gue nggak gila. Orang ini melakukan sesuatu sama gue. Dia..dia datang ke mimpi gue, dan memukuli gue sampai babak belur seperti ini. Kita harus pergi dari sini. Tempat ini aneh. Bagaimana kalau yang menghalagi kita itu adalah orang yang kita
5
17
6
18
7
19
8
20
sayangi, misalnya orang tua kita sendiri? Ki Baihaqi berkata: ku paham dengan tujuanmu, tapi kamu juga harus berpikir panjang sebelum bertindak. Rianti bukan perempuan bodoh seperti istri-istrimu yang lainnya. Jangan sampai niatmu untuk mengawini: dia malah jadi petaka dan menghancurkan segala tujuan kita. Guru Samir berkata: Tidak usah mengajari aku. Aku tahu apa yang aku lakukan. Dan jangan pernah menghalangi aku untuk mengawini gadis itu. Aku ini calon wakil gubernur, butuh pedamping yang sepandan! Guru Samir berkata: keikhlasanmu atas kehamilan ini akan berbuah Surga Jannah..sebagaimana Siti Maryam mengandung atas nabi Isa Alaihisallam. Ajie berkata: Gila gue, nggak ngerti apa yang ada dalam pikiran Rianti. Ninggalin gue, terus kawin sama Ustad cabul kayak gitu..Gue matiin juga tuh,Orang!
a. Kategori Pesan Akidah
No 1
No Dialog 1
2
2
3
3
4
4
5
5
6
6
7
8
Tabel 23 Kategori Pesan Akidah yang Menyesatkan Komposisi Guru Samir: Hidup ada dua kali, saat kita temui ajal. Ada bagian kehidupan yang abadi, inilah hakikat hijrah yang sebenanya sambut kami dalam Surgaku, ya Tuhan. Guru Samir: Alhamdulillah panennya sukses, ayo nanti kita berdoa bersama di Padepokan. Mengucapkan puji syukur kehadirat yang Maha Kuasa. Guru Samir: Dimana akan datang seorang utusan Tuhan yang akan menghentikan hujan api dan menyejukkan hujan api dan menyambut panas matahari saat kiamat, Imam bagi kalian yang patuh dan selalu menyebutkan namaku setiap menyebut nama Tuhanmu. Guru Samir berkata: Rasul baru itu akan membakar semua dosadosa. Akulah sang Imam yang dijanjikan sebelum “Kiamat datang membakar bumi”. Guru Samir: Alhamdulillah kamu kembali Rianti, semoga kamu juga merasakan kesempurnaan hakikat hijrah. Ki Baihaqi: Dari dulu aku ingin mencegahnya, Samir sudah semakin sesat. Aku memberinya waktu untuk toubat, malah Samir membawa pengikutnya kerumah tirakat, hijrah bagi kesempurnaan iman Astagfirullah... Ajie: Apakah ini sertifikat yang datang dari akhirat dan dicap
8
14
9
16
10
25
11
27
12
29
13
30
14
31
15
33
16
34
17
35
18
36
19
37
20
38
21
39
22
40
23
41
oleh Ridwan, Malaikat penjaga surga dan dicap oleh Ridwan, serta ditembuskan oleh Allah Swt?semua terdengar tidak masuk akal. Ajie menjadi sangat curiga. GURU SAMIR Mereka khilaf, insyaAllah mereka tambah sadar dengan yang namanya kebenaran. Guru Samir berkata: Banyak orang yang dikasih istimewa oleh Tuhan. Apapun bisa terjadi kalau Tuhan berkehendak. Guru Samir berkata: Kalian tidak percaya kalau saya orang terpilih?kalian mulai meragukan saya?baik.akan saya buktikan kerasulan saya. Guru Samir berkata: Semua Nabi dan Rasul diberi mukjizat oleh Tuhan. Guru Samir berkata: Sekarang kalian harus percaya!Tuhan melindungiku sebagai Rasulnya!Tidak ada siksa bagiku di dunia dan diakhirat. Para Petani berkata: Ini sudah bicara aqidah, bicara tentang kepercayaan yang kita anut! kebaikan Guru Samir pada kita Cuma topeng saja. Tujuannya supaya kita percaya jika Guru Samir itu seorang rasul. Guru Samir berkata: Buat kalian yang percaya saya. Kalian sekarang adalah pengikut-pengikutku. Tuhan menjanjikan surga buat kalian..sama seperti yang telah dijanjikan pada pengikutpengikut nabi dan rasul sebelum aku teraniaya. Akulah rasul yang akan membimbing kalian. Guru Samir berhutbah: Aku diberikan wahyu untuk menyempurnakan ibadah kalian. Guru Samir berhutbah: Kalian tidak usah takut, setiap perbuatan mulia selalu akan ditentang, seperti Nabi dan Rasul terdahulu yang selalu dihujat dan dianiaya. Kuatkan hati kalian, teguhkan iman kalian untuk tetap menuju shiraathal mustaqiim, jalan lurus, jalan menuju surga! Guru Samir berkata: ini akan jadi rumah Tuhan yang akan melindungi umatnya yang bertaqwa. Guru Samir berhutbah: Tuhan ada di segala arah..kenapa kita harus beribadah menghadap kiblat? Guru Samir berhutbah: MasyaAllah..intinya, agama yang menuju surga itu tidak mempersulit pemeluknya, tapi malah memberikan kenyamanan bagi pemeluknya. Guru Samir berhutbah: apa bapak-bapak, ibu-ibu sidang majelis yang saya hormati ini, mau naik getek ke surga? Ustadz: Apakah semudah itu kita mengakui seseorang sebagai Rasul?hendaknya, kita kembali ke Al-Qur’an Nur Karim.yakinkan lagi apa benar Samir itu mendapat mukjizat atau itu hanya tipu muslihat belaka. Guru Samir berkata: Aku sedang menunggu wahyu Tuhan agar kalian nantinya bisa melakukan pernikahan seperti aku! Riyanti berkata: Guru Samir menikahi saya agar mudah
24
44
25
45
26
46
27
47
28
49
29
53
menghancurkan rukun Islam dan Aqidah. Guru Samir berhutbah: Kita diberi akal untuk berfikir dan mata untuk melihat. Sekarang. Kalian tidak boleh ragu tentang kerasulan ku. Tuhan menunjukkan kuasanya dengan membangkitkanaku dari kematian. Akulah orang terpilih, Rasul penyelamat. Iman Mahdi yang dijanjikan Messiah... Guru Samir berhutbah: Disaat itu, akan datang seorang Tuhan yang akan datang seorang Tuhan yang akan menghentikan hujan api dan menyejukkan panas matahari saat kiamat, Imam bagi kalian yang patuh dan selalu menyebutkan namaku setiap menyebut nama Tuhanmu. Guru Samir berkata: Alhamdulilah kamu kembali, Rianti, semoga kamu juga merasakan kesempurnaan hakikat hijrah. Guru Samir: Mereka khilaf. Insa Allah, mereka tambah sadar dengan yang namanya kebenaran. Guru Samir berhutbah: Salat lima waktu sehari semalam bukan lagi hal yang harus kita lakukan...Tuhan itu ada di mana-mana. Jadi, dimana saja, kita bisa berdoa dan berserah diri kepadaNya. Makanya, besok, musholah yang sudah tua, sempit, dan penggap itu akan kita robohkan. Ini pembodohan. Guru Samir berkata: Wali nikah hanya untuk pernikahan orangorang biasa seperti kalian, tapi tidak untuk seorang Rasul seperti aku!Aku dihalalkan untuk melakukan propesi pernikahan untuk diriku sendiri.
-
Jumlah Frekuensi b. Kategori Pesan Syariah
29
Tabel 24 Kategori Pesan Syariah yang Mnyesatkan No 1
No Dialog 10
2
11
3
42
-
Jumlah Frekuensi
Komposisi Rianti berkata: Tarikat adalah usaha menyucikan diri dengan puasa dan ibadah secara terus-menerus selama beberapa waktu. Tujuannya adalah meraih ketenangan batin. Ajie berkata: Tapi kenapa ada sertifikat segala?Kok, agama jadi objek hukum? Pengikut Guru Samir berkata: Zakat nggak penting!Ini, mah, nyuci dosa! 3
c. Kategori Pesan Akhlak Tabel 25 Kategori Pesan Akhlak yang Menyesatkan No 1 2
No Dialog 11 12
3
13
4
15
5
17
6
18
7
19
8
20
9
21
10
22
11
23
12
24
13
25
14
43
15
54
Komposisi Guru Samir bekata: Potong Tangan saya! Guru Samir berkata: Kalau tangan saya tidak kembali utuh, berarti saya bersalah. Ajie berkata: dengar ya..., semua!Gue nggak gila. Orang ini melakukan sesuatu sama gue. Dia..dia datang ke mimpi gue, dan memukuli gue sampai babak belur seperti ini. Kita harus pergi dari sini. Tempat ini aneh. Bagaimana kalau yang menghalagi kita itu adalah orang yang kita sayangi, misalnya orang tua kita sendiri? Ki Baihaqi berkata: ku paham dengan tujuanmu, tapi kamu juga harus berpikir panjang sebelum bertindak. Rianti bukan perempuan bodoh seperti istri-istrimu yang lainnya. Jangan sampai niatmu untuk mengawini: dia malah jadi petaka dan menghancurkan segala tujuan kita. Guru Samir berkata: Tidak usah mengajari aku. Aku tahu apa yang aku lakukan. Dan jangan pernah menghalangi aku untuk mengawini gadis itu. Aku ini calon wakil gubernur, butuh pedamping yang sepandan! Guru Samir berkata: keikhlasanmu atas kehamilan ini akan berbuah Surga Jannah..sebagaimana Siti Maryam mengandung atas nabi Isa Alaihisallam. Ajie berkata: Gila gue, nggak ngerti apa yang ada dalam pikiran Rianti. Ninggalin gue, terus kawin sama Ustad cabul kayak gitu..Gue matiin juga tuh,Orang! Saijah berkata: Ummi tidak akan pernah sakit jika Tuhan berkehendak seperti itu.. Guru Samir berkata: Denger kalian semua!kalian percaya dia atau saya?tidak mungkin saya melakukan perbuatan maksiat seperti itu. Saya ini orang suci. Tuhan telah membebaskan saya dari perbuatan dosa! Marni berkata: Bohong Demi Tuhan, dia yang menghamili saya. Guru Samir berkata: Kalian percaya omongan dia atau omangan saya? Murid guru Samir berkata: Guru Samir mau membuktikan kalau dia orang suci. Pengikut guru Samir berkata: kalau bunuh orang setorannya nambah gede, dong! Rianti berkata: seharusnya aku menghentikan durjana ini sejak dulu..
16
51
17
52
18
57
19
59
20 -
67 Jumlah Ferekuensi
Saijah berkata: guru Samir menikahi saya saat saya sedang mengandung Sarah satu bulan. Kejadian itu setelah ayahnya Reihan dan Sarah, pewaris pesantren ini meninggal. Saijah berkata: guru Samir melanjutkan obesesinya akan kekuasaan dan kekayaan hingga tempat ini berubah, jauh dari kebenaran. Ajie berkata:guru Samir mengawini perempuan mana saja yang dia mau. Entah siapa lagi setelah dia mengawini Rianti. Bisa saja, nanti dia mengawini Sarah, anak kandungnya sendiri! Saijah berkata: bagi guru Samir, perempuan hanya pemuas nafsu, bahkan, gadis dibawah umur bisa jadi korban kebiadabannya. Guru Samir berkata: Hubungan cinta halal dimata tuhan. 20
Tabel 22 Hasil Prosentasi Data
No
Kategori
Frekuensi
Prosentasi(%)
1
Aqidah
29
55,8%
2
Syariah
3
5,7%
3
Akhlak
20
38,5%
Jumlah
52
100
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa kalimat atau paragraf yang mengandung pesan (tema) Akidah sebanyak 55,8%, kalimat atau paragraf yang mengandung pesan (tema) Syariah 5,7%. Dan kalimat atau paragraf yang mengandung film sebesar 38,5%. Itu berarti bahwa Film “Mengaku Rasul” lebih cenderung mengandung pesan tentang Akidah 55,8 %. Isi film “Mengaku Rasul” adalah tentang tema akidah.
B. Analisa Data Setelah melakukan pengolahan data untuk memperoleh koefisien reliabitas kategori dan jumlah frekuensi isi pesan dalam film “Mengaku rasul”, maka dapat ditemukan pesan-pesan dakwah yang terdapat dalam novel tersebut yang terlihat pada uraian berikut: 1. Pesan Dakwah Tentang Akidah dalam Film Mengaku Rasul Akidah merupakan hukum yang benar seperti keimanan dan ketauhidan kepada Allah, percaya kepada Malaikat, Rasul, kitab, qadha, dan qadar, serta hari kiamat. Secara khusus aqidah bersifat keyakinan bathiniah yang mencakup rukun iman tapi pembahasannya tidak hanya tertuju pada masalah yang wajib diimani saja tetapi juga masalah yang dilarang oleh agama Islam.36 Dimensi akidah ini mengungkap masalah keyakinan manusia terhadap rukun iman, kebenaran agama dan masalah-masalah gaib yang diajarkan agama. Inti dimensi akidah dalam ajaran Islam adalah tauhid, menurut pendapat Ismail tauhid atau pengesaan Tuhan, tindakan yang menegaskan Allah sebagai Yang Maha Esa.37 Frekuensi akidah sebanyak 55,8%
Prosentase (100%), prosentasi
ketauhidan kepada selain Allah SWT sebanyak 40%, pesan ketauhidan kepada Allah SWT sebanyak 8%, frekuensi percaya kepada Malaikat sebanyak 10%, frekuensi percaya kepada Rasul sebanyak 12%, frekuensi percaya kepada kitab 10%, frekuensi percaya kepada qadha dan qadar10%, frekuensi percaya kepada hari kiamat sebanyak 10%. Pesan akidah kepada Allah SWT terhadap ketauhidan dalam film Mengaku rasul”ini terlihat pada sikap Ajie yang tidak percaya terhadap ajaran 36
Ibid h.78. H. Fuad Nashori dan Pachmy Diana Muharam, mengembangkan Kreativitas dalam Persektif Psikologi Islam, (Yogyakarta : Menara Kudus,2002),cet. Ke-2. h.78. 37
guru Samir, telah membuat sertifikat yang datang dari akhirat, dan menjamin Ajie masuk surga. kutipan dialog pesan Akidah yang menyesatkan sebagai berikut: Ajie yang mengatakan: Apakah ini sertifikat yang datang dari akhirat dan dicap oleh Ridwan, Malaikat penjaga surga dan dicap oleh Ridwan, serta ditembuskan oleh Allah Swt?semua terdengar tidak masuk akal. Ajie menjadi sangat curiga.(Film Mengaku Rasul: dialog ke 8) Pada dialog diatas Ajie memahami kalau yang dilakukan oleh Guru Samir bisa merusak akidah Ajie pribadi dan akidah umat Islam. Keyakinan kepada Allah juga terlihat dari tokoh Rianti yang yakin bahwa guru Samir ingin menghancurkan ajaran akidah umat Islam hal ini bisa dilihat dari kutipan berikut: Riyanti berkata: Guru Samir menikahi saya agar mudah menghancurkan rukun Islam dan Aqidah.(Film Mengaku Rasul: dialog ke 41) Dalam Film tersebut, Rianti sebagai tokoh utama, mencoba untuk menghentikan
perbuatan Guru Samir, yang dapat mengajarkan kepada
masyarakat ntuk mempercayai guru Samir sebagai Rasul. Pesan aqidah yang terdapat dalam film mengaku Rasul tersebut, memang sedikit sekali yang menggambarkan akidah kepada Allah SWT. Tetapi film ini bisa menjadi contoh kesesatan yang dilakukan oleh Guru Samir kepada pengikutpengikutnya. Dan Guru Samir bukanlah Rasul yang diutus oleh Allah sebagai Rasul penutup akhir zaman. Pesan aqidah bisa dijadikan satu titik terang bagi masyarakat dan anak muda, ketika mereka mengalami masalah keluarga, ataupun masalah sosial dan ekonomi. Pesan bernilai akidah berkaitan dengan persoalan
keimanan dan keyakinan seseorang terhadap eksistensi Allah, para Malaikat, Rasul, Kitab Suci yang diturukan Allah, dan tentang Hari Akhirat.38 2. Pesan Dakwah Tentang Syariah yang Menyesatkan dalam Film Mengaku Rasul Dari hasil pengolahan data diketahui sebagai diketahui sebanyak 5,7 % dialog dalam film mengaku rasul mengandung pesan-pesan syariah. Pesan-pesan mengenai syariah yang menyesatkan terdapat dalam film tersebut diantaranya sebagai berikut: Pertama, pesan dakwah mengenai zakat, didalam dialog film mengaku rasul, Guru Samir sebagai tokoh utama, menyuruh para pengikutnya membayar zakat yang akan menghapus dosa-dosanya didunia. Zakat bisa menghapus dosa, walaupun didapat dari membunuh atau menjual diri. Dari perintah yang dianjurkan oleh Guru Samir merupakan pelecehan bagi perempuan dan umat Islam. Kita bisa lihat dalam dialog berikut: Pengikut Guru Samir berkata: Zakat nggak penting! ini, mah, nyuci dosa! (Film Mengaku Rasul: dialog ke 11) Dalam film “Mengaku Rasul” karya Helfi Kardit ini, ingin mencoba mengangkat problematika yang ada ditengah-tengah dunia masyarakat sekarang. Di mana seorang Guru Samir mengaku menerima wahyu melalui mimpi dan menjadi Rasul penutup akhir zaman. Dan segala cara bisa dihalalkan oleh Guru Samir, contohnya bisa menikahi wanita tanpa wali dari laki-laki dan perempuan sekalipun. Semua yang dilakukan Guru Samir semata-mata hanya untuk mendapatkan obsesinya saja. Namun sebagian masyarakat yang keimanannya
38
Nasrun Haroen, Fikih Muamalah (Jakarta, Gaya Media Pratama, 2000), Cet ke 1 hal ix
mudah dipengaruhi, mereka akan percaya begitu saja dengan kebohongan Guru Samir. 3. Pesan Dakwah Tentang Akhlak Dalam Film Mengaku Rasul Nabi Muhammad Saw, telah mengajarkan kepada umatnya untuk berakhlaku kharimah, yang difirmankan oleh Allah dalam (Surat Al-Ahzab, 33 : 21)
1T# B "P$ ;H⌧J 7- 3$ 6☺d$ c&'(8 Ka#b9 VN 3N )#/"ef ;H⌧J e⌧Ji% eSWh g"#$% EF@ &je`⌧J 3N “Sungguh telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (Yaitu) bagi orang-orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” Penjelasan dari surat Al-Ahzab ayat 21 bahwa Rasulullah SAW merupakan suri teladan yang baik bagi umatnya. Dan dihari kiamat nanti orangorang akan mengharap rahmat dari nama Allah. Pesan akhlak yang terdapat dalam film “Mengaku Rasul” adalah pertama, istri Guru Samir yang bernama yang Saijah, adalah istri yang sabar dalam menghadapi suaminya yang terkadang suka memperlakukan dirinya seperti binatang, tapi Saijah tetap sabar menghadapi suaminya Guru Samir. Dan Saijah pun ikhlas di poligami oleh suaminya. Walaupun akhlak suami sangat tidak baik terhadap dirinya. Diantaranya dialog istri Guru Samir yang bernama Saijah: Saijah berkata: Umi tidak akan pernah sakit hati jika Tuhan berkehendak seperti itu..(film Mengaku Rasul : dialog ke 21)
Saijah berkata: bagi Guru Samir, perempuan hanya pemuas nafsu, bahkan, gadis dibawah umur bisa jadi korban kebiadabannya. (film Mengaku Rasul : dialog ke 51) Sesuai Hadis Riwayat Muslim yang berbunyi: Sesungguhnya aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan yang sebenarnya selain Aku, maka barangsiapa tidak sabar terhadap cobaan-ku, tidak bersyukur terhadap nikmat-Ku dan tidak rela terhadap keputusan ku, maka hendaklah ia keluar dari kolong langit-Ku dan carilah Tuhan selain Aku. (HR.Muslim). Berdasarkan kutipan film “Mengaku Rasul” tersebut ingin mengingatkan tentang pentingnya kasih sayang kepada seorang istri, dan terhadap orang tua, juga terhadap wanita yang sudah seharusnya dihormati bukan di perlakukan tidak baik.karena kasih sayang adalah salah satu rahmat Allah yang diberikan kepada makhluknya, rasa kasih sayang merupakan sifat yang dimiliki Allah, begitu pun sifat ini dimiliki juga oleh mahluknya. Untuk itu wajar bila rasa kasih sayang harus tumbuh di hati seorang suami, jangan menyalah gunakan sebuah kekuasaan yang didapat sehingga bisa memperlakukan wanita sesuka hatinya, demi sebuah hawa nafsu semata. Perbuatan yang dilakukan oleh Guru Samir kepada istrinya, merupakan perbuatan yang dilarang oleh Allah SWT. Sebagai seorang suami yang mempunyai keinginan untuk poligami maka harus bersikap adil kepada istri pertama maupun istri yang lainnya. Dan jangan sekali-kali melakukan perbuatan yang dibenci oleh Agama Islam. Kedua, pesan dakwah mengenai perzinahan, Allah sudah melarang kepada umatnya untuk mendekati zina, demikian pula berzina membawa kenikmatan
hawa nafsu bagi yang melakukannya. Tetapi akan menimbulkan penyakit kelamin yang sulit disembuhkan.39 Sebagaimana dalam firman-Nya dalam surat Al-Isro ayat 32 :
) anoRp$ )#e kl% N% &tS.u ;H⌧J q8rs EoF v⌧ “Dan Janganlah engkau dekati zina, karena (di dalamnya) terdapat keburukan dan merupakan jalan yang buruk. “(QS. Al-Isro, 17: 32) Penjelasan surat Al-Isro bahwasanya Allah SWT
sangat membenci
umatnya yang berbuat zina. Maka jangan sekali-kali umatnya untuk mendekati perbuatan zina. Dalam film tersebut, Guru Samir sebagai tokoh utama melakukan akhlak yang tercela yaitu berzina dengan dua orang murid perempuannya, setelah itu Guru Samir tidak mau mengakui kesalahannya, sedangkan perempuan tersebut hamil karena perbuatan Guru Samir. Berikut dialog Guru samir: Guru Samir berkata: keikhlasanmu atas kehamilan ini akan berbuah Surga Jannah..sebagaimana Siti Maryam mengandung atas nabi Isa Alaihisallam. (film Mengaku Rasul: dialog ke 19 Guru Samir berkata: Hubungan cinta halal dimata tuhan. (film Mengaku Rasul : dialog ke 67) Didalam film mengaku Rasul semua yang dilakukan Guru Samir merupakan ajaran yang bisa menyesatkan umat Islam. Dan banyak sekali dialogdialog yang melecehkan wanita dengan cara menganjurkan perzinahan, Guru
39
70
Abuddin Nata, Akhlak Tasawuf (Jakarta:PT Raja Grafindo Persada, 2003) cet ke 5 hal
Samir juga mencontohkan bahwa berzina itu dihalalkan hanya boleh dilakukan untuk beliau saja. Dan perbuatan Guru Samir dilarang oleh Allah SWT.
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Setelah melakukan analisa pesan-pesan yang ada dalam film “Mengaku Rasul”, dan untuk menjawab rumusan masalah dalam skripsi ini, maka penulis dapat menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Pesan-pesan yang diangkat dalam film mengaku rasul meliputi pesan-pesan yang berkaitan dengan persoalan akidah, akhlak dan muamalah. 2. Pesan yang paling dominan pada film mengaku rasul adalah pesan-pesan yang berisikan persoalan Aqidah, yaitu dengan Frekuensi akidah sebanyak 55,8% dan dari hasil prosentase (100%), prosentasi ketauhidan yang bukan kepada Allah sebanyak 40%, ketauhidan kepada Allah sebesar 8%, frekuensi percaya kepada Malaikat sebanyak 10%, frekuensi percaya bukan kepada Rasul sebanyak 12%, frekuensi percaya kepada kitab 10%, frekuensi percaya kepada qadha dan qadar10%, frekuensi percaya kepada hari kiamat sebanyak 10%. Pesan kemudian diikuti dengan pesan akhlak sebanyak 38,5% dan dari hasil prosentase (100%), prosentasi akhlak kepada (Tetangga) 25%, prosentasi akhlak kepada manusia (Masyarakat) 13,5%. Untuk yang terakhir adalah pesan tentang syariah sebanyak 5,7% dan dari hasil prosentasi 100%, prosentasi, prosentasi ibadah (shalat) 3%, (zakat) 2,7%.
B. Saran-saran Dengan berakhirnya penelitian ini, maka penulis menyuaran kepada: 1. Lembaga-lembaga dakwah untuk lebih memperhatikan media cetak terutama film sebagai wasilah dalam syiar Islam. 2. Para praktisi dakwah hendaknya lebih bisa memilih tema-tema dakwah yang sesuai denagn kondisi mad’u 3. Pesan untuk penulis film “Mengaku Rasul” Pak Helfi Kardit, semoga senantiasa melakukan pembaharuan-pembaharuan dan gebrakan baru dalam dunia film, sehingga dapat menghasilkan karya lebih baik lagi.
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Anshari, Saepuddin Endang. Kuliah Is-Islam, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1992. Ardani, Moh. Nilai-nilai Akhlak, Budi Pekerti. Jakarta : Karya Mulia, 2001. Badruttamam, Nurul, M.A. Dakwah Kolaboratif Tarmizi Taher. Jakarta: Grafindo Khazanah Ilmu, 2005. Djazuli. Ilmu Fiqih Pengalian: Perkembangan Dan Penerapan Hukum Islam. Jakarta: Kencana, 2005. Djatmiko, Rahmat. Ilmu Akhlak. Jakarta : Pustaka Mas, 1991. Faridl, Misftah. Dakwah Kontemporer Pola Alternatif Dakwah Melalui televisi. Bandung Pusdai Press, 2000. Gayus, Siagan. Menilai Film, Jakarta Dewan Kesenian Jakarta, 2006. Haroen, Nasrun. Fikih Muamalah Jakarta. Gaya Media Pratama, 2000. Imarah, Muhammad. Islam dan Keamanan Sosial. Jakarta Gema Insani Perss, 1999. Islamiyah, Indirasyah. Akhlak Islamiyah, Universitas Islam Jakarta, Jakarta: PT Parameter, 1998. Jumrani, Metode-metode Penelitian Komunikasi Jakarta: Press Gaung Persada, 2006. Lubis Barah, Pengantar Ilmu Dakwah, (Jakarta : CV. Tursina, 1992) cet. Ke-2. Kardit, Helfi. Sutradara Film Mengaku Rasul, Wawancara Tertulis, Jakarta: 12 November 2008. Wawan Kuswandi, Komunikasi Massa Sebuah Analisis Media Televisi, Jakarta: PT Rineta Cipta, 1996. Mubarok, Ahmad. Psikologi Dakwah, Jakarta Pustaka Firdaus, 2001. Masyhur, Mushthafa, Fiqih Dakwah, Al-I’stihom Cahaya Umat: 2004 Muhiddin, Asep. M.A., Dakwah Dalam Perspektif Al-Qur’an Bandung: Pustaka Setia, 2002. Nata, Abuddin. Akhlak Tasawuf Jakarta:PT Raja Grafindo Persada, 2003.
Nashori Fuad dan Pachmy Diana Muharam, mengembangkan Kreativitas dalam Persektif Psikologi Islam, Yogyakarta : Menara Kudus,2002. Peihananto. Internet sebagai Media Dakwah Alternatif pada masyarakat Informasi, Surabaya: Jurnal Ilmu Dakwah, Fakultas Dakwah IAIN Sunan Gunung Ampel Surabaya. Vol.4 no. 2, 2001. Subandi, Ahmad. Ilmu Dakwah: Pengarah Ke Arah Metodologi, Bandung: Yayasan Syahida 1997. Soejono dan Abdurrahman, Metode Penelitian, Jakarta: Rineka Cipta, 1999. Shomad, Idris A., Ilmu Dakwah, (Diktat Perkulahan SI Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Universitas Islam Negeri Jakarta, 2004), h.3. Yusuf, M. Yunan Metode Dakwah (Jakarta: Kencana, 2003). Zahruddin dan Hasanuddin Sinaga, Pengantar Study Akhlak, Jakarta : PT Raya Grafindo Persada, 2004.
“ANALISI KAMPANYE POLITIK MELALUI MEDIA BARU (INTERNET)” Makalah Pribadi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Nilai Akhir Tugas Komunikasi Politik
Disusun oleh : RUSTI YANTI 105051001949
PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1430 H/2009 M
ABSTRAK Rusti Yanti Analisis Kampanye Politik Melalui Media Baru (Internet) Kampanye politik yang bertujuan untuk menambah suara, kini sudah menjadi suatu bagian yang begitu penting dalam ranah perpolitikan. Semua partai politik yang akan bertarung merebut kursi kemenangan, harus melakukan kampanye sebaik-baiknya dan semenarik mungkin untuk merebut hati calon pemilih pada pemilu mendatang. Dari berbagai cara dalam merebut perhatian khalayak pemilih bisa dilakukan melalui strategi kampanye, yaitu mulai dari kampanye terbuka sampai kampanye terselubung pasti akan ditempuh oleh partai politik tersebut. Padahal partai politik memahami bahwa kampanye terselubung merupakan cara yang tidak baik apabila dilakukan untuk mendapatkan kemenangan palsu. Namun tidak semua partai melakukan cara-cara yang tidak sehat seperti itu, sebab masih banyak pilihan partai politik yang mampu menjunjung tinggi arti sebuah kejujuran dalam tubuh partainya. Pada waktu partai politik mempunyai keinginan untuk memenangkan pemilu mendatang, maka partai politik tersebut harus mempunyai strategi handal dalam menghadapi lawan-lawannya dipartai lain. Cara tersebut antara lain adalah kampanye dan persuasi. Menurut Pfau & Parrat: “Campaign are inherently persuasive communication activities” (1993), 4 aspek dalam kampanye persuasif yang tidak dimiliki tindakan persuasif perorangan yaitu: 1. Kampanye secara sistematis berupaya menciptakan “tempat” tertentu dalam pikiran khlayak tentang produk, kandidat atau gagasan yang disodorkan. 2. Kampanye berlangsung dalam berbagai tahapan mulai dari menarik perhatian khlayak, menyiapkan khalayak untuk bertindak hingga akhirnya mengajak mereka melakukan tindakan nyata. 3. Kampanye juga mendramatisi gagasan-gagasan yang disampaikan pada khalayak dan mengundang mereka untuk terlibat baik secara simbolis maupun praktis, guna mencapai tujuan kampanye. 4. Kampanye juga secara nyata menggunakan kekuatan media massa dalam upaya mengubah kesadaran hingga mengubah prilkaku hyalayak. Saat ini kampanye juga bukan hanya melalui simbol partai dan orasi terbuka baik itu dimedia massa televisi maupun radio saja. Tetapi kampanye kini sudah mempunyai tempat yang sangat efisien dan mudah diakses kapan pun oleh bebagai kalangan. Semua partai politik sudah menggunakan media baru internet tersebut bertujuan agar mendapatkan hasil yang lebih maksimal untuk kemengan partainya, Media internet telah menjadi sarana kampanye politik masa kini, yang telah menunjukkan hasil positif pada saat massa pemilu Barak Obama. Dan hasil dari usaha keras yang ditempuh mencapai kemengan bagi partai demokrat tersebut. Selanjutnya tidak menutup kemungkinan kalau kandidat dari Negara Indonesia akan melakukan kesuksesan kampanye melalui media internet, setelah melihat hasil positif dari kemenangan Barak Obama pada waktu pemilu. Analisis ini dilakukan dengan cara, mencari data-data kampanye politik melalui internet, dan mencari bahan dari berbagai buku-buku yang ada diperpustakaan.
“ANALISI KAMPANYE POLITIK MELALUI MEDIA BARU” (INTERNET) Kampanye politik yang dilakukan oleh partai politik merupakan suatu upaya yang terencana dengan begitu matang dari semua pihak partai tersebut. Tujuan dari partai politik itu sendiri agar dapat mencapai hasil dalam sebuah keputusan, dan bisa melakukan proses mengajak untuk mendapatkan kesepakatan pada suatu kelompok. Dan saat ini pun politik sudah begitu dekat dengan masyarakat bahkan politik menjadi suatu bagian dari hidup masyarakat, sampai akhirnya melahirkan pengamat politik dan konsultan politik. Pada saat partai politik melakukan sebuah kampanye, partai politik tersebut harus mempunyai pesan yang bisa dekat dihati rakyat dan sesuai dengan realitas kebutuhan masyarakat. Pesan-pesan dalam kampanye tersebut terdiri dari isu-isu kebijakan pemerintah, dan yang paling penting adalah menciptakan kesan abadi dihati khalayak pemilih. Tetapi pesan-pesan yang disampaikan dalam politik terkadang hanya sebuah janji-janji kebijakan semata dan sementara berpihak kemasyarakat. Opini pribadi terdiri atas kegiatan verbal dan nonverbal yang menyajika citra dan interpretasi individual tentang objek tertentu didalam setting, biasanya dalam bentuk isu, yang diperhitungkan orang. Agar opini publik dapat tersusun, opini pribadi harus dimiliki bersama secara luas melalui kegiatan kolektif dengan lebih banyak orang ketimbang yang menjadi pihak pencetus perselisihan atau masalah yang menyebabkan muncul isu. Penyusunan opini publik dari opini pribadi ini melibatkan saling pengaruh di antara proses personal, sosial, dan politik.40 Disatu sisi promosi melalui iklan yang menggunakan media (koran, radio, televisi) adalah bagian dari strategi dan teknik kampanye untuk mempengaruhi keputusan yang akan dibuat oleh khalayak pemilih. Namun iklan yang didesain
40
Dan nimmo. Komunikasi Politik Khalayak dan efek (Bandung: PT Remaja Rosdakarya 2000) hal 19.
oleh staf promosi dan konsultan politik terkadang terlihat seperti terlalu mengobral janji-janji palsu dan terlalu berlebih-lebihan. Padahal yang diharapkan masyarakat adalah sebuah kebijakan yang tidak meguntungkan kantong pribadi sepihak saja, tetapi nantinya bisa pula menguntungkan semua masyarakat. Ada pilihan lain untuk melalukan promosi kampanye politik dimasa teknologi selain menggunakan media (koran, radio, televisi). Salah satunya yaitu memakai media internet media internet kini merupakan elemen dari kampanye politik yang berstandar teknologi modern. Banyak pilihan saat menggunakan teknologi media internet yaitu seperti situs web, e-mail, face book dan podcast untuk berbagai bentuk aktivitas agar pesan yang lebih cepat bisa diterima dalam menyampaikan visi-misi partai kepada audiens yang lebih luas. Kampanye poliik menggunakan teori agenda setting yang dikemukakan oleh Maxwell Mc Combs dan Donald Shaw, salah satu teori tentang proses dampak media atau efek komunikasi massa terhadap masyarakat dan budaya. Media massa dengan memberikan perhatian pada isu tertentu dan mengabaikan yang lainnya, akan memiliki pengaruh terhadap pendapat umum. Orang akan cenderung mengetahui tentang hal-hal yang diberitakan media massa dan menerima susunan prioritas yang diberikan media massa terhadap isu-isu yang berbeda.41 Proses agenda setting berkaitan antara ukuran kadar penting isu yang ditetapkan media dan urutan signifikan yang diletakkan pada isu yang sama oleh publik dan politikus. Media massa juga memiliki kemampuan untuk memberi informasi kepada masyarakat tentang isu-isu tertentu yang dianggap penting. Sehingga masyarakat tidak hanya sekedar tahu isu-isu tersebut tetapi juga bisa memahami bahwa media memberikan penekanan terhadap isu tersebut. Jadi apapun yang dianggap penting bagi media maka bisa dianggap penting pula bagi masyarakat.
41
Waynes Parsons. Public Policy: Pengantar (Jakarta:Kencana, 2006) hal 114.
Teori & Praktek Analisis Kebijakan
Peneliti Gladys Engel Lang dan Kurt Lang (1983) meneliti hubungan antara pers dan opini publik selama krisis Watergate dan menentukan bahwa gagasan asli penentuan agenda perlu untuk diperluas untuk menjelaskan babak yang rumit dalam sejarah Amerika. Mereka menganjurkan agar konsep penentuan agenda diperluas menjadi konsep pembentukan agenda (agenda building), proses kolektif dimana, media, pemerintah, dan publik saling memengerahui satu sama lain dalam menentukan isu-isu apa yang dianggap penting. Mereka merinci proses tersebut ke dalam enam langkah:42 1. Pers menyoroti kejadian atau aktivitas dan membuat kejadian atau aktivitas tersebut menjadi menonjol. 2. Jenis-jenis isu yang berbeda membentuk jumlah dan jenis liputan berita yang berbeda untuk mendapatkan perhatian. Watergate adalah isu ambang batas tinggi (hight-tres hold) (atau tidak menonjol), dan oleh karena itu, dia memerlukan liputan yang komprehensif untuk mendapatkan perhatian publik. 3. Peristiwa-peristiwa dan aktivitas dalam fokus perhatian harus : “dibingkai”, atau diberi bdang makna di mana di dalamnya peristiwa dan aktivitas tersebut dapat dipahami. Watergate semula dibingkai sebagai isu partisipan dalam kampanye pemilihan, dan hal ini membuatnya sulit untuk dilihat dalam rangka yang berbeda, yaitu sebagai sebuah gejala korupsi yang tersebar luas. 4. Bahasa yang digunakan media dapat memengaruhi persepsi akan pentingnya sebuah isu. Referensi awal pendobrakan Watergate sebagai sebuah “kelakar”, yang terus ada selama berbulan-bulan, cenderung merendahkannya. Referensi sebelumnya skandal meningkatkan isu tersebut. 5. Media menghubungkan aktivitas atau kejadian yang telah menjadi fokus perhatian dengan simbol-simbol sekunder yang lokasinya pada lanskap politik mudah diketahui. Orang memerlukan dasar untuk berpihak pada sebuah isu. Dalam kasus Watergate, mereka dibantu untuk melakukan keberpihakan ketika isu ini dihubungkan dengan simbol-simbol sekunder seperti “keharusan menyampaikan fakta” dan “kepercayaan pada pemerintah.” 6. Pembentukan agenda dipercepat ketika individu-individu yang terkenal dan dapat dipercaya mulai berbicara tentang sebuah isu. Misalnya, ketika Hakim John Sirica berkata bahwa ada kebenaran yang disembunyikan kepada publik dalam kasus Watergate, pernyataan ini mempunyai dampak yang dramatis pada publik dan juga pada 42
Wener J. Severin-James W. Tankard, Jr. Teori Komunikasi sejarah, metode, dan Terapan di dalam Media Massa ( Jakarta: Kencana, 2007) hal 274
orang-orang ternama lainnya, termasuk beberapa orang dari partai Republik, yang kemudian lebih bersedia untuk membuka mulut.43 Untuk sebuah berita politik media melakukan seleksi sebelum melaporkan berita yang sudah ada setelah itu melakukan gatekeeping terhadap informasi dan bisa membuat pilihan bagi partai politik yang akan diberitakan. Pada dasarnya apa yang diketahui masyarakat umumnya adalah hasil dari media gatekeeping. Menurut Robert N. Mayer, mengatakan bahwa “Gone yesterday, here today,”1991. dan dalam studi kasus kebijakan konsumen ini Robert Mayer mengkaji peran isu dalam pembentukan agenda (agenda setting) berdasarkan dua model: satu arah (unidirectional) (media mempengruhi agenda konsumen yang dibuat oleh pemerintah amerika serikat) dan model banyak arah (multidirectional) (agenda kebijakan pemerintah memengaruhi liputan media massa dan opini publik). Berikut ini adalah sebagaian dari kesimpulannya: ada sesuatu data yang disajikan disini yang bisa dimanfaatkan kedua model itu. Pendukung pandangan unidirectional mendapat topangan dari fakta bahwa puncak liputan media terjadi sejak awal dan diikuti dengan kekaguman singkat terhadap Ralph Nader dan opini pro-Konsumen, beebrapa tahun setelah isu konsumen mencapai puncaknya di media dan agenda publik.44 Bagi kalangan pembaca, pemirsa,
dan pendengar telah banyak
memperoleh berbagai informasi melalui media massa, maka agenda media tertentu berkaitan dengan agenda masyarakat (public agenda). Agenda masyarakat diketahui dengan menanyakan kepada anggota-anggota masyarakat apa yang mereka pikirkan, apa yang mereka bicarakan dengan orang lain, atau apa yang mereka anggap sebagai masalah yang tengah menarik perhatian masyarakat. masyarakat juga belajar sejauh mana pentingnya suatu isu atau topik dari penegasan yang diberikan oleh media massa. Misalnya, dalam merenungkan apa yang diucapkan kandidat selama kampanye, media massa tampaknya menentukan isu-isu yang penting. Dengan kata lain, media menetukan program acara (agenda)
43
Ibid hal 275 Ibid hal 114
44
kampanye. Dan juga untuk menimbulkan perubahan kognitif di antara individuindividu, sebagai fungsi agenda setting dari komunikasi massa. Disinilah letak efek komunikasi massa yang sangat penting. Rencana kampanye mencakup empat segi untuk melaksanakan maksud yang melandasinya. Perama, ada formasi awal dari organisasi kampanye, terdiriri atas para politikus yang berpengalaman (baik pejabat pemerintah maupun pemimpin partai), juru kampanye profesional termasuk segala jenis personel dari manajer kampanye dan konsultan samapai spesialis dalam polling opini publik, merencanakan pesan iklan, mengumpulkan dana, membuat iklan televisi, menulis pidato, dan melatih kandidat dalam penampilan di depan umum), dan sukarelawan dari kalangan warga negara (sejumlah orang yang bersedia melakukan hubungan telapon, menjilat prangko, berkunjung kerumah-rumah, menaikkan tanda, dsb). Selain mendirikan organisasi kampanye, rencana kampanye merinci bagaimana dana harus dikumpulkan dan dipergunakan mengenai masalah yang dikemukakan, pemilih, dan oposisi, dan bagaimana melakukan riset untuk mendapat informasi yang diperlukan mengenai masalah dikemukakan, pemilih, dan oposisi, dan bagaimana menyampaikan pesan kandidat. Pemanduan segi-segi kampanye yang menangani ide, organisasi, pengganggaran, riset, dan unsur-unsur komunikasi ini tidak sealu merupakan hasil perencanaan awal yang rasional dan komprehensif. Akan tetapi, kebanyakan rencana kampanye ini berkembang dengan cara main coba, penambahan dengan penyelesaian terhadap kedaan. Para juru kampanye berlari ke sana-kemari mematikan kebakaran, menaburkan pasir dan menuangkan air untuk memadamkan api di sana-sini, bukan melaksanakan rencana lengkap perlindungan kebakaran.45
45
Dan Nimmo. Komunikasi Politik (Bandung: Remaja Rosdakarya: 1989) hal 194
KESIMPULAN Kampanye yang dilakukan oleh partai politik bisa dilakukan melalui media massa dan juga media baru yaitu internet. Dan media baru internet merupakan media yang menguntungkan bagi partai politik dan bagi masyarakat yang nantinya bisa melihat hasil pemilu secara transpran, seperti yang dilakukan oleh Negara Amerika Serikat. Dan kemudahan yang diberikan pada zaman teknologi telah menjadi pilihan apabila ingin memenangkan kampanye lalu khalayak pemilih juga bisa langsung memberikan komentar kepada calon kandidat, apabila tidak sesuai dengan janji-janjinya selama berkampanye. Itulah sisi positif media internet yang nantinya akan dijadikan alat untuk memenangkan kampanye pemilu partai. Namun dari beberapa kampanye yang dipersiapkan untuk mengalahkan kandidat lain ada berbagai strategi di dalam mengalahkan lawan partainya. Proses agenda setting berkaitan antara ukuran kadar penting isu yang ditetapkan media dan urutan signifikan yang diletakkan pada isu yang sama oleh publik dan politikus. Media massa juga memiliki kemampuan untuk memberi informasi kepada masyarakat tentang isu-isu tertentu yang dianggap penting. Sehingga masyarakat tidak hanya sekedar tahu isu-isu tersebut tetapi juga bisa memahami bahwa media memberikan penekanan terhadap isu tersebut. Jadi apapun yang dianggap penting bagi media maka bisa dianggap penting pula bagi masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA Nimmo Dan. Komunikasi Politik Komunikator, Pesan, dan Media, (Bandung: Remaja Rosdakarya: 1989). Nimmo Dan. Komunikasi Politik Khalayak dan Efek (Bandung: Remaja Rosdakarya 2000) Parsons Waynes . Public Policy: Pengantar Teori & Praktek Analisis Kebijakan (Jakarta: Kencana, 2006). James W Severin Wener J. Tankard, Jr. Teori Komunikasi sejarah, metode, dan Terapan di dalam Media Massa ( Jakarta: Kencana, 2007).